KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

dokumen-dokumen yang mirip
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

BAB II GAMBARAN UMUM. Kabupaten Kampar dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 tahun 1956, kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

I. PENDAHULUAN. karet dunia dengan mengungguli hasil dari negara-negara lain dan negara asal

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAHAN BAB ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN I. Luas Wilayah ** Km2 773, ,7864

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

DAS SUNGAI SIAK PROVINSI RIAU

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Malaka terletak antara Lintang Selatan Lintang Utara atau antara 100

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1. Sejarah Berdirinya Pemerintah Provinsi Riau

BAB I PENDAHULUAN. dalam Siswanto (2006) mendefinisikan sumberdaya lahan (land resource) sebagai

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

Luas Baku Sawah (Ha) Bera Penggenangan

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

III. KEADAAN UMUM LOKASI

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. disebut dengan Sungai Kampar. Berkaitan dengan Prasasti Kedukan Bukit,

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

GAMBARAN UMUM KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI RIAU

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

BAB I PENDAHULUAN. Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

INFRASTRUKTUR BAB PERHUBUNGAN

BAB 7 KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. TINGKAT KEMISKINAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Geografis Kabupaten Indragiri Hulu. yang meliputi wilayah Rengat dan Tembilahan di sebelah Hilir.

PENGERTIAN HIDROLOGI

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

Disampaikan Pada Acara :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di bagian utara Provinsi Lampung.

BAB II KONDISI UMUM LOKASI

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempercepat proses pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya upaya

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

2015 PERBANDINGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ANTARA PETANI PLASMA DENGAN PETANI NON PLASMA DI KECAMATAN KERUMUTAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di

BAB I PENDAHULUAN. dengan erosi geologi atau geological erosion. Erosi jenis ini tidak berbahaya

Lampiran I.14 : PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 PROVINSI :

BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI

BAB I GEOGRAFI. Kabupaten Tegal Dalam Angka

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI. Administrasi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

Transkripsi:

BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai 30.563,79 Km 2 atau 32,32 persen. Setelah dimekarkan menjadi 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Rokan Hulu luas wilayah Kabupaten Kampar menjadi lebih kurang 10.983,46 Km 2. Kabupaten Kampar terletak di sisi timur Pulau Sumatera atau sebelah selatan Selat Malaka tepatnya di Provinsi Riau dengan posisi antara 010 0 00 40 Lintang Utara sampai 00 0 27 00 Lintang Selatan dan 100 0 28 30 101 0 14 30 Bujur Timur. ROKAN HULU SIAK PEKANBARU SUMBAR PELALAWAN KUANSING 1-1

Batas-batas daerah Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak. - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi. - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Propinsi Sumatera Barat. - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak. Berdasarkan posisi dan letak wilayah tersebut sebagaimana wilayah Indonesia lainnya, Kabupaten Kampar memiliki iklim tropis dengan curah hujan antara 2000-3000 mm/tahun. 1.2. TOPOGRAFI Bukit Barisan yang membentang di sepanjang Pulau Sumatera, dan sebagian diantaranya berada di wilayah Kabupaten Kampar telah mewarnai bentuk topografi di daerah ini. Bentuk topografi Kabupaten Kampar pada sisi utara merupakan daratan bergelombang dengan kemiringan mulai dari datar hingga landai yang mengikuti alur Sungai Tapung dan Sungai Siak pada bagian hilirnya. Pada bagian Selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kuantan Singingi memiliki topografi mulai dari landai sampai relatif agak curam. Bagian barat merupakan wilayah yang berada pada bukit barisan sehingga topografi di daerah ini pada umumnya berupa permukaan tanah yang agak curam sampai dengan sangat curam. Sedangkan bagian Timur, pada umumnya memiliki topografi berupa dataran rendah dan landai mengikuti alur Sungai Kampar dengan kondisi permukaan tanah pada bagian hilir merupakan berupa lahan gambut. 1-2

Ketinggian beberapa daerah di Kabupaten Kampar berkisar antara 26 100 m dari permukaan laut. Kondisi ini tentunya sangat mendukung bagi pengembangan berbagai komoditi pertanian, perkebunan, usaha perikanan dan peternakan. Untuk lebih jelasnya tentang ketinggian beberapa daerah di Kabupaten Kampar dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1.1 : Ketinggian Beberapa Daerah Dari Permukaan Laut (Meter) No Ibu Kota Kecamatan Ketinggian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Lipat Kain Gema Sungai Pagar Gunung Sahilan Simaliyang Batu Bersurat Kuok Salo Petapahan Sinama Nenek Koto Garo Bangkinang Muara Uwai Air Tiris Kampar Teratak Sawah Tambang Pangkalan Baru Pantai Raja 51 100 51 51 51 85 44 40 50 51 48 40 40 38 38 38 38 26 35 35 Sumber : Bappeda-BPS Kabupaten Kampar 1-3

Di daerah Kabupaten Kampar terdapat dua buah sungai besar dan beberapa sungai kecil yaitu: 1. Sungai Kampar yang panjangnya ± 413,5 km dengan kedalaman rata-rata 7,7 m dengan lebar rata-rata 143 meter. Sebagian besar sungai ini termasuk dalam Kabupaten Kampar yang mengalir mulai dari bagian hulu terdapat pada Kecamatan XIII Koto Kampar, dan bagian hilir berada pada Kabupaten Pelalawan. 2. Sungai Siak bagian hulu yakni panjangnya ± 90 km dengan kedalaman ratarata 8 12 m yang melintasi kecamatan Tapung. Sungai-sungai besar yang terdapat di Kabupaten Kampar ini sebagian masih berfungsi baik sebagai prasarana perhubungan, sumber air bersih budidaya ikan maupun sebagai sumber energi listrik (PLTA Koto Panjang). 1-4

1.3. TIPOLOGI PENGGUNAAN LAHAN Kabupaten Kampar merupakan termasuk kedalam wilayah agraris, artinya bahwa sebagian besar penduduknya bergerak di sektor pertanian dan potensi wilayah pengembangan pertanian sangat luas. Dalam konteks pembangunan pertanian, lahan atau tanah merupakan faktor utama yang harus tersedia. Secara teoritis juga menunjukkan bahwa tingkat kesuburan tanah pertanian akan sangat menentukan nilai dari lahan pertanian tersebut. Oleh karena itu, tingkat kesuburan suatu wilayah diantaranya dapat dilihat dari berbagai jenis tanah yang terdapat pada daerah tersebut. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Kampar yaitu aluvial distrik, gleisol histik, kambisol gleik, kambisol oksik, kambisol umbrik, organosol saprik, podsolik humik, podsolik kandik dan podsolik kromik. Persebaran berbagai jenis tanah dilihat berdasarkan wilayah administratif yang terdapat di Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut : 1-5

1. Kecamatan Kampar Kiri, yaitu : - Kambisol Gleik - Kambisol Oksik - Podsolik Humik - Podsolik kromik 2. Kecamatan Kampar Kiri Hulu, yaitu : - Podsolik Humik - Podsolik kromik 3. Kecamatan Gunung Sahilan, yaitu : - aluvial Distrik dan Podsolik kromik 4. Kecamatan Kampar Kiri Hilir, yaitu : 1-6

5. Kecamatan Kampar Kiri Tengah, yaitu : - Kambisol Oksik 6. Kecamatan Perhentian Raja, yaitu : 7. Kecamatan Siak Hulu, yaitu : 8. Kecamatan XIII Koto Kampar, yaitu : - Kambisol Oksik - Podsolik Humik 1-7

9. Kecamatan Bangkinang Barat, yaitu : 10. Kecamatan Bangkinang seberang, yaitu : 11. Kecamatan Salo, yaitu : 12. Kecamatan Bangkinang, yaitu : - Podsolik Humik 13. Kecamatan Rumbio Jaya, yaitu : 1-8

14. Kecamatan Kampar Timur, yaitu : dan Podsolik Kandik 15. Kecamatan Kampar, yaitu : 16. Kecamatan Kampar Utara, yaitu : 17. Kecamatan Tambang, yaitu : 18. Kecamatan Tapung, yaitu :, Gleik, dan Umbrik dan Kromik 1-9

19. Kecamatan Tapung Hulu, yaitu : - Kambisol Gleik 20. Kecamatan Tapung Hilir, yaitu : - Kambisol Gleik Dari berbagai jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Kampar dilihat menurut penggunaannya difungsikankan untuk persawahan, pekarangan, bangunan, perkebunan, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.2 : Luas Tanah Menurut Penggunaan Di Kabupaten Kampar Tahun 2006-2008 Jenis Penggunaan Tanah TAHUN 2006 2007 2008 Tanah Sawah 11.542 10.853 10.780 Pekarangan, Bangunan dan Lahan 50.000 44.341 82.813 Tegal Kebun 46.060 106.444 109.500 Ladang Huma 13.419 42.349 65.738 Padang Rumput 6.141 12.036 12.037 Rawa 5.845 20.612 26.453 Kolam 1.133 1.393 1.443 Sementara tidak diusahakan 71.788 66.946 41.405 Hutan 437.580 269.491 183.617 Perkebunan 311.775 311.712 377.781 Lain-lain 97.175 113.387 77.208 Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kampar 1-10

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa diantara luasan penggunaan lahan yang mengalami peningkatan adalah penggunaan lahan untuk budidaya perkebunan dari 311.775 Ha di tahun 2006 menjadi 377.781 Ha di tahun 2008 atau selama kurun waktu tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 pertumbuhan luas lahan perkebunan rata-rata pertahun sebesar 7 persen. Peningkatan perluasan lahan perkebunanan ini terutama untuk pengembangan komoditi perkebunan kelapa sawit yang saat ini sedang menjadi primadona di Kabupaten Kampar khususnya dan wilayah lain umumnya. Penggunaan tanah untuk lahan persawahan luasannya dari 10.853 Ha pada tahun 2007 dan menjadi 10.780 Ha pada tahun 2008 atau terjadi penurunan luas lahan sawah. Berdasarkan kondisi fisik wilayah Kabupaten Kampar yang luas dan beragam, maka ditetapkan rencana struktur pusat pembangunan wilayah Kabupaten Kampar yaitu : Pusat Pembangunan Wilayah Hirarki I; Diperuntukkan untuk kegiatan dengan skala Regional (kabupaten Kampar dan sekitarnya) dan lokal (Kabupaten Kampar) serta lingkungan (kecamatan) dengan fungsi utama sebagai pusat pemerintahan kabupaten/kecamatan, pusat permukiman, pusat pendidikan umum, dan pusat perdagangan dan jasa. Pusat Pembangunan Wilayah Hirarki II; Diperuntukkan untuk kegiatan dengan skala lokal (Kabupaten Kampar) dan skala lingkungan Kecamatan, dengan fungsi utama sebagai pusat pemerintahan kecamatan, kawasan perkebunan dan pengolahan hasil perkebunan, kawasan hutan produksi dan pengolahan hasil hutan, kawasan penyangga ibukota Provinsi Riau, kawasan permukiman perkotaan dan kawasan lindung Pusat Pembangunan Wilayah Hirarki III; Diperuntukkan untuk kegiatan dengan skala lingkungan Kecamatan. 1-11

Untuk menjelaskan lingkup pelayanan dan memudahkan dalam menyusun rencana pola ruang serta memudahkan dalam proses implementasinya, maka wilayah Kabupaten Kampar dibagi atas 6 (enam) Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.3. : Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) Rencana Struktur dan Satuan Wilayah Pembangunan di Kabupaten Kampar Pusat/Sub Pusat Luas (ha) Fungsi Utama I XIII Koto Kampar 148.715 Pemerintahan Kecamatan Kampar Kiri Hulu 133.268 Kawasan Lindung II Kampar Kiri 92.043 Pemerintahan Kecamatan Gunung Sahilan 36.638 Kawasan Hutan Produksi III Kampar Kiri Tengah 33.002 Pemerintahan Kecamatan Kawasan Perkebunan Kawasan Hutan Produksi IV Siak Hulu 64.717 Pemerintahan Kecamatan Kawasan Penyangga Ibukota Provinsi Kawasan Permukiman Perkotaan V Bangkinang 17.637 Kawasan Kabupaten & Kecamatan Bangkinang Barat 16.392 Kawasan Permukiman Salo 20.688 Kawasan Perkotaan Kampar 13.566 Kawasan Perdagangan dan Jasa Kampar Timur 17.230 Rumbio Jaya 7.658 Kampar Utara 7.947 Bangkinang Seberang 25.605 VI Tapung 135.057 Pemerintahan Kecamatan Tapung Hulu 121.644 Kawasan Perkebunan Tapung Hilir 91.483 Kawasan Hutan Produksi Jumlah 1.106.936 Sumber : Bappeda Kabupaten Kampar 1-12