BAB m METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Sesuai dengan hipotesis yang diajiikan, variabel-variabel yang digunakan



dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian korelasi,yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan variasi dalam variabel lain (Trianto, 2010: 201). Penelitian ini terdiri dari 2 variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Siswa-siswi SMP N 1 Besitang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi obyek pengamatan penelitian dan sebagai faktor-faktor yang berperan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitan. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB m METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Sesuai dengan hipotesis yang diajiikan, variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel dependent : Kepercayaan Diri 2. Variabel independent : Kematangan Beragama i' B. Definisi Operasional 1. Kepercayaan diri adalah keyakinan yang tumbuh dalam diri seseorang setelah melakukan interpretasi terhadap kemanipuan yang dimiliki. Untuk mengukur adanya kepercayaan diri digunakan modifikasi skala kepercayaan diri susunan Dewi (2000). Tinggi rendahnya kepercayaan diri subjek tercermin dari tinggi rendahnya skor yang diperoleh subjek melalui skala kepercayaan diri. 2. Kematangan beragama adalah sikap keberagamaan seseorang yang terbuka pada berbagai pengalaman, fakta dan nilai dengan tetap berpegang teguli pada ajaran agama yang dianutnya. Untuk mengukur adanya kematangan beragama ini digunakan skala kematangan beragama yang mengacu pada skala kematangan beragama susunan Falah (1998). Tinggi rendahnya kematangan beragama subjek tercermin dari tinggi rendahnya skor yang diperoleh subjek melalui skala kematangan beragama 38

39 C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta dan siswi Madrasah Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta Karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Siswa-siswi Madrasah Muallimin-Muallimat Muhammadiyah b. Masih termasuk dalam rentang usia remaja Madrasah Muallimin Muhammadiyah dan Madarasah Muallimat Muhammadiyah merupakan lembaga pendidikan yang berada di bavvah yayasan yang sama (Muhammadiyah). Keduanya memiliki kurikulum dan sistem pengelolaan yang sama Kedua Madrasah tersebut menyediakan asrama bagi siswa-siswinya dan dikelola dengan sistem Pondok Pesantren. Jadi dapat dikatakan bahwa kedua sekolali tersebut memiliki pola pendidikan yang sama dengan memberikan didikan agama yang intensif bagi siswa-siswinya. D. Metode Pengambilan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode skala Metode ini digunakan dengan pertimbangan bahwa variabelvariabel dalam penelitian ini, yaitu kematangan beragama dan kepercayaan diri, lebih mudah jikadiungkap dengan menggunakan metode skala Selain itu metode skala juga memiliki bentuk yang langsung mendasarkan pada laporan tentang diri sendiri atau self reports, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Penggunaan metode ini didasarkan pada anggapan

40 bahwa (a) subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya, (b) apa yang dinyatakan oleh subjek pada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, (c) interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti (Hadi, 1993). Skala-skala dalam penelitian ini menggunakan metode Likert yang telah dimodifikasi dengan menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu "SS" (Sangat Sesuai); "S" (Sesuai); "TS" (Tidak Sesuai); "STS" (Sangat Tidak Sesuai). Alternatif untuk jawaban "Ragu-ragu" sengaja dihilangkan, dengan tujuan untuk menghindari kecenderungan pemusatan jawaban pada satu alternati Dalam penelitian ini, digunakan dua macam skala yaitu: 1. Skala Kepercayaan Diri Skala Kepercayaan diri dalam penelitian ini disusun oleh penulis, merupakan modifikasi dari Skala Kepercayaan diri susunan Dewi (2000) yang mengacu pada Skala Kepercayaan Diri dari Lauster (1978), Kumara (1990), Rohani (1996), dan Daruma(1997). Penyusunan Butir-butir pernyataan pada skala ini didasarkan pada 6 aspek, yaitu: 1) Optimis, adalah sifat senantiasa memiliki harapan dan berpandangan baik dalam menghadapi segala hal. 2) Mandiri dalam mengerjakan tugas, yaitu keadaan dapat berdiri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain dalam mengerjakan kewajibannya sebagai pelajar dan sebagai anak.

41 3) Memiliki ambisi untuk maju, yaitu memiliki dorongan dan berusaha ingin mencapai sesuatu dengan tetap memiliki pertimbangan-pertimbangan yang bijaksana sesuai dengan akal sehat. 4) Berani berpendapat, ialah kemampuan untuk menuangkan pikiran kepada orang lain tanpa merasa terhambal oleh tempat, suasana, dan jarak usia. 5) Berani mencoba hal baru, yang menunjukkan keinginan untuk selalu berubah ke arah yang lebih baik atau menuju suatu kemajuan. 6) Perasaan dapat diterima oleh lingkungan baik lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah sebagai tempat remajaberinteraksi. Selanjutnya inasing-masing aspek tersebut diterjemahkan ke dalam butirbutir pemyataan. Pada penelitian ini, terdapat 60 butir pernyataan yang terdiri dari 30 butir pemyataan favourabel dan 30 butir pemyataan non favourabel. Dari 60 butir pemyataan tersebut, 30 butir merupakan susunan Dewi (2000) dan 30 butir disusun oleh penulis. Distribusi penyebaran aitem dari tiap-tiap aspek Kepercayaan Diri dapat dilihat dalam tabel 1 di bawali ini: Tabel 1 Distribusi Aitem Skala Kepercayaan Diri Sebeliun Uji Coba Aspek Favourabel Non Favourabel Jml Optimis 1,31,43,48,58 10,13,19,25,37 10 Mandiri dalam mengerjakan tugas 11,26,44,49,59 2,14,20,32,38 10 Memiliki ambisi untuk maju 3,33^9,50,55 12,15,21,27,60 10 Berani berpendapat 4,8,22,40,56 16,28,34,45,51 10 Berani mencoba hal baru 9,17,35,41,57 5,23,29,46,52 10 Perasaan dapat diterima oleh lingkungan 18,42,47,53,54 6,7,24,30,36 10 Jumlah 30 30 60

42 Dalam Skala Kepercayaan Diri ini disediakan 4 pilihan jawaban yang masing-masing memiliki nilai tersendiri sesuai dengan arah pemvataannya Nilai jawaban dari pemyataan favorabel dan non favorabel dapat dilihat dalam tabel 2. Tabel 2 Pemberian nilai dalam pemyataan fav ourabel dan non favourabel Skala Kepercayaan Diri Jawaban Nilai favorabel Nilai non favorabel STS : Sangat Tidak Sesuai 1 4 TS : Tidak Sesuai 2 3 S : Sesuai 3 2 SS : Sangat Sesuai 4 1 2. Skala Kematangan Beragama Untuk mengukur kematangan beragama, akan digunakan skala yang mengacu pada konsep Allport (1953). Aspek yang diungkap dalam skala ini meliputi (a) diferensiasi, (b) karakteristik yang dinamis, (c) konsistensi moral, (d) komprehensif-integral, dan (e) heuristik. Skala yang akan digunakan ini merupakan penyempumaan dari skala Kematangan Beragama susunan Falah (1998). Skala Kematangan Beragama yang akan digunakan ini terdiri 60 butir pemyataan, dengan 31 butir pemyataan favourabel dan 29 butir pemyataan non favourabel. Distribusi penyebaran aitem Skala Kematangan Beragama dapat dilihat pada tabel 3. Seperti halnya Skala Kepercayaan Diri, dalam Skala Kematangan Beragama ini disediakan 4 pilihan jawaban yang masing-masing memiliki nilai tersendiri sesuai dengan arah pemyataannya Nilai jawaban dari pemyataan favourabel dan non favourabel dapat dilihat dalam tabel 4.

43 * label 3 Kerangka Skala Kematangan Beragama Sebehun Uji Coba Aspek Favourabel Non Favourabel Jumlah Diferensiasi 1,7,9,13,14,17,21, 28 4,11,16,23,33,44,58 15 Karekteristik 2,5,24,46 15,18,22,26,27,29,30, 55 12 Dinamis Konsistensi 12,25,31,34,56 3,19,32 8 Moral Komprehensif 35,37,38,43,49,50,51,53, 6,10,39,40,42,47,57 16 60 Integral Heuristik 20,41,45,54,59 8,36,48,52 9 Jumlah 31 29 60 Tabel 4 Pemberian nilai dalam pemyataan favourabel dan non favourabel Skala Kematangan Beragama Jawaban Nilai favorabel Nilai non favorabel STS : Sangat Tidak Sesuai 1 4 TS : Tidak Sesuai 2 3 S : Sesuai 3 2 SS : Sangat Sesuai 4 1. Validitas dan Reliabilitas Salah satu masalah utama dalam kegiatan penelitian sosial, khususnya psikologi adalah cara memperoleh data yang akural dan objektif Hal ini menjadi sangat penting artinya disebabkan kesimpulan penelitian hanya akan dapat dipercaya apabila didasarkan pada informasi yang juga dapat dipercaya (Azwar, 1997). Dengan memperhatikan kondisi ini, tampak bahwa alat pengumpul data memiliki peranan penting. Baik atau tidaknya suatu alat pengumpul data dalam mengungkap

44 kondisi yang ingin diukur, tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukur yang akan digunakan. Sifat valid dan reliabel diperlihatkan oleh tingginya validitas dan reliabilitas hasil ukur suatu alat pengumpul data Suatu alat pengumpul data yang tidak valid dan tidak reliabel akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subjek yang dikenai alat pengumpul data tersebut. Apabila informasi yang keliru tersebut dengan sadar ataupun tidak disadari digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan suatu kesimpulan, maka tentulah kesimpulan itu bukan merupakan kesimpulan yang tepat (Azwar, 1997). 1. Validitas Skala dan Uji Seleksi Aitem Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat pengumpul data dalam melakukan fungsi ukurnya Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 1997). Dalam penelitian ini, pengujian terhadap validitas skala dengan menggunakan validitas logik (logical validity) yaitu validitas yang ditunjukkan melalui sejauhmana isi skala merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang hendak diungkap (Azwar, 1997). Prosedur validitas logik ini tidak melibatkan perhitungan statistik apapun. Validitas logik dapat dicapai apabila suatu objek ukur yang hendak diungkap oleh tes dibatasi lebih dahulu kawasan perilakunya secara seksama dan konkrit.

45 Seleksi terhadap aitem-aitem vang akan digunakan dalam penelitian dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara skor subjek pada aitem yang bersangkutan dengan total tes. Dasar kerjayang digunakan dalam seleksi aitem ini adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala secara keseluruhan (Azwar, 1997). Dengan melihal indeks daya beda aitem dapat ditentukan aitem-aitem yang gugur dan aitem-aitem yang layak digunakan dalam penelitian. Secara teknis, koefisien korelasi aitem-totai diperoleh melalui komputasi koefisien korelasi antara skor subjek pada aitem yang bersangkutan dengan skor total subjek yang dicapai. 2. Reliabilitas Skala Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Walaupun reliabilitas memiliki berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 1997). Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaanperbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Bila perbedaan itu sangat besar dari waktu ke waktu, maka hasil pengukuran tersebut tidak dapat dipercaya dan dikatakan sebagai tidak reliabel (Azwar, 1997).

46 Reliabilitas skala pengumpul data untuk Skala I (Kepercayaan Diri) dan Skala II (Kematangan Beragama) hanya dilakukan pada aitem-aitem terseleksi dengan ditunjukkan oleh koefisien reliabilitas Alpha. E. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, data yang telah diperoleh selanjutnya akan dilakukan analisis kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka teknik statistik yang digunakan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson. Analisis product moment digunakan karena merupakan analisis korelasional yang dapat dipakai untuk menguji hubungan antara 2 variabel. Sesuai dengan rancangan analisis ini, uji asumsi yang diperlukan adalah uji normalitas sebaran, dengan menggunakan One-sample Kolmogorof-SmirnofTest.