Makalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
Implementasi Virtual LAN pada Gedung MPC Jakarta PT. Pos Indonesia (Persero)

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

TUGAS JARINGAN KOMPUTER (JARKOM)

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti pr insip Vlan dan bisa mengkonfigurasi Vlan

TOPOLOGI DAN IMPLEMENTASI VLAN DENGAN CISCO SWITCH 3750

Lab 1. VLAN (virtual LAN)

a. Local Area Network (LAN)

Konsep Virtual LAN (VLAN)

Network Tech Support Virtual LAN [VLAN]

Gambar 1 Sebuah jaringan flat menggunakan 4 buah switch 1

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN IAIN LANGSA BERBASIS VLAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

TUGAS JARINGAN KOMPUTER IMPLEMENTASI VLAN DENGAN PERANGKAT JARINGAN MIKROTIK

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

2. Cost reduction penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal.

KONFIGURASI JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN VLAN DENGAN TOPOLOGI CISCO PACKET TRACER PADA GEDUNG DUA LANTAI

SIMULASI PERANCANGAN SISTEM JARINGAN INTER VLAN ROUTING DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Tugas Jaringan komputer VLAN PADA MIKROTIK

TUTORIAL PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLAN (dengan DHCP)

( Implemntasi VLAN dengan perangkat Jaringan Mikrotik dan Switch)

Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch

1 IDN Networking Competition Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017

Makalah Seminar Kerja Praktek KONFIGURASI VLAN PADA JARINGAN KOMPUTER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN PACKET TRACER

Prodi D3 Teknik Telekomunikasi 2014

InterVlan Routing TUJUAN PERALATAN TEORI

Modul Superlab CCNA. Oleh: M. Saiful Mukharom. Jika kalian ingin bertanya ada di twitter.

Tutorial VLAN [MENGENAL V-LAN] PENGANTAR

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan seperti VLAN, VTP dan STP. komputer yang satu dengan komputer yang lain Klarifikasi Jaringan Komputer

LAN, VLAN, WLAN & WAN

TUGAS JARINGAN KOMPUTER IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) PADA MIKROTIK

AKHMAD FAJRI YUDIHARTO( ) Tugas 3. Vlan Menggunakan 2 Switch

BAB 2 LANDASAN TEORI

1. Berapa nilai baud rate pada hyper terminal yang digunakan untuk console

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MENGENAL VLAN DAN IMPLEMENTASINYA

Percobaan VLAN. Konfigurasi VLAN

SIMULASI KONFIGURASI VLAN DENGAN MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.3

Analisis dan Perancangan Sistem Manajemen Network Berbasis Virtual Local Area Network (Studi Kasus : PT. Sumbertama Nusa Pertiwi)

IMPLENTASI VLAN. Gambar Jaringan VLAN BAGAIMANA VLAN BEKERJA

MODUL 1 VIRTUAL LAN (VLAN)

Virtual LAN. Isbat Uzzin N Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS, Surabaya

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN. PT.Adicipta Innovations Technology, maka solusi yang diajukan untuk

TIPE TIPE VLAN Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di gunakan, MAC address, tipe protokol.

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN NETWORK BERBASIS VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK Studi Kasus : PT. SUMBERTAMA NUSA PERTIWI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

TUGAS JARINGAN KOMPUTER CAFÉ BENDOL

TUGAS JARINGAN KOMPUTER JARINGAN VLAN PADA KOS MAWAR

KONFIGURASI JARINGAN VLAN DENGAN CISCO SWITCH CATALYST

DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET. disusun oleh:

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Pengujian Kinerja Jaringan pada Virtual Local Area Network (VLAN) menggunakan Virtual Trunking Protocol (VTP)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. dicantumkan dan digunakan sebagai referensi penelitian. Berdasarkan penilitian buku Tanenbaum (2003,h37), Open Systems

BAB I PENDAHULUAN. 1 Hendra Wijaya, Belajar sendiri Cisco Router, Elex Media Komputindo, Jakarta.

khazanah Implementasi VLAN dan Spanning Tree Protocol Menggunakan GNS 3 dan Pengujian Sistem Keamanannya informatika

1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI Sejarah Perkembangan VLAN (Virtual Local Area Network)

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MODUL VI. Praktikkum Switching Layer2 (VLAN, VTP, STP) Tujuan. 1. Mengetahui bagaimana konsep dan konfigurasi VLAN

BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic VLAN.

LANDASAN TEORI. keras komputer. Istilah jaringan komputer sendiri juga dapat diartikan sebagai

IP Subnetting dan Routing (1)

Makalah Seminar Kerja Praktek KONFIGURASI VLAN PADA JARINGAN KOMPUTER FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN PACKET TRACER

TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER. Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch. PC A

Dasar-dasar Desain Jaringan

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer

Didha Dewannanta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III PEDOMAN PEDOMAN

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup

PERANCANGAN VLAN, VTP DAN INTERVLAN ROUTING PADA JARINGAN KOMPUTER STIKOM DINAMIKA BANGSA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum.

Network Device. 1. Switch

VIRTUAL LAN (VLAN) Irfan Akbar, site :

PENGENALAN VLAN 1. Pengertian VLAN 2. Access Port 3. VLAN Trunking 4. Default VLAN 5. Keuntungan VLAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

Bab 2 LANDASAN TEORI

Konfigurasi VLAN pada FreeBSD 6.0 dan Cisco Catalyst 2950

Dedicated Router. Mata Pelajaran : Diagnosa WAN Senin, 3 September 2012 Nilai/Paraf :

Modul 3. Praktikkum Subnetting. A. Tujuan

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum.

Membangun VLAN dengan Hub August 2010

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Makalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG Firdaus Aditya (L2F 007 031) Jurusan Teknik Elektro,Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro, Semarang,Indonesia Daus.markucip@gmail.com Abstrak Salah satu kontribusi teknologi untuk meningkatkan kinerja jaringan adalah dengan kemampuan untuk membagi sebuah broadcast domain yang besar menjadi beberapa broadcast domain yang lebih kecil dengan menggunakan VLAN (Virtual Local Area Network). Broadcast domain yang lebih kecil akan membatasi device yang terlibat dalam aktivitas broadcast dan membagi device ke dalam beberapa grup berdasar fungsinya, seperti layanan database untuk unit akuntansi, dan data transfer yang cepat untuk unit teknik. Perusahaan PT. Telkom Divre IV Semarang, yang mempunyai banyak cabang dan client sudah menerapkan teknologi VLAN ini. VLAN ini digunakan sebagai alternatif pengganti router. VLAN di perusahaan ini digunakan untuk membagi jaringan private perusahaan untuk tiap lantai. Dimana tiap lantai memiliki network yang berbeda satu dengan lainnya sehingga keamanan dalam perusahaan meningkat. Konfigurasi VLAN yang digunakan adalah berupa model VLAN Trunking. Model ini menggunakan sistem VTP (Virtual Trunking Protocol)Server dan Client. Switch yang digunakan sebagai server bisa membagi jaringan sebanyak port yang tersedia. Sedangkan yang sebagai client hanya bisa menyesuaikan network yang sudah diberikan oleh switch server. Konfigurasi VLAN ini semuanya menggunakan Switch Cisco Catalyst. Kata Kunci : Router, Switch,VLAN I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini seperti sekarang ini, jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam perusahaan yang ada tersebut.pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik software maupun hardware telah mengakibatkan timbulnya berbagai pengembangan teknologi jaringan itu sendiri. Seiring dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang menginginkan suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil maksimal baik dari segi efisiensi maupun peningkatan keamanan jaringan itu sendiri. Berlandaskan pada keinginan-keinginan tersebut, maka upaya-

upaya penyempurnaan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan memanfaatkan berbagai teknik khususnya teknik subnetting dan penggunaan hardware yang lebih baik antara lain switch, maka muncullah konsep Virtual Local Area Network (VLAN) yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding Local area Network (LAN). 1.2. Tujuan Hal hal yang menjadi tujuan penulisan laporan Kerja Praktek ini adalah : 1. Melihat secara khusus aktivitas di dalam perusahaan. 2. Untuk dapat memahami dan mengerti peralatan-peralatan yang digunakan di lokasi Kerja Praktek. 3. Memberikan gambaran secara umum tentang gambaran jaringan VLAN pada PT. Telkom Divre IV Semarang. 4. Menjelaskan sistem VLAN yang digunakan pada perusahaan terebut. 1.3. Pembatasan Masalah Pada laporan kerja praktek ini, permasalahan dibatasi hanya pada desain dan konfigurasi VLAN pada PT. TELKOM DIVRE IV Semarang II. Dasar Teori 2.1. Router Sebuah router dapat mengartikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal. 2.2. Switch Sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan yang merupakan penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC.Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link 2.3. LAN Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat

yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot. Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai. LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi 2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit 3. Tidak memerlukan/membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi 2.4. VLAN Sebuah Virtual LAN merupakan fungsi logik dari sebuah switch. Fungsi logik ini mampu membagi jaringan LAN ke dalam beberapa jaringan virtual. Jaringan virtual ini tersambung ke dalam perangkat fisik yang sama. Implementasi VLAN dalam jaringan memudahkan seorang administrator dalam membagi secara logik group-group workstation secara fungsional dan tidak dibatasi oleh lokasi. 2.4.1. Cara Kerja VLAN Menurut IEEE standard 802.1Q, Virtual LANs menawarkan sebuah metode untuk membagi satu fisik network ke banyak broadcast domains. Dalam network besar, broadcast domain ini biasanya sama dengan batas IP subnet, yang masing-masing subnet mempunyai satu VLAN. Sebuah VLAN membolehkan banyak Virtual LANs berdampingan dalam sebuah fisik LAN (switch). Artinya jika ada dua mesin yang terhubung dalam switch yang sama tidak dapat mengirim Ethernet frames ke mesin lain meskipun dalam satu kabel yang sama. Jika dibutuhkan untuk komunikasi, maka sebuah router harus ditempatkan di antara dua VLAN tersebut untuk memforward paket, seperti jika ada dua LAN yang secara fisik terpisah. 2.4.2. Trunk Link Trunk Link adalah link point-to point diantara satu atau lebih interface ethernet device jaringan seperti router atau switch. Trunk Ethernet membawa lalu lintas dari banyak VLAN melalui link tunggal. Sebuah VLAN trunk mengijinkan kita untuk memperluas VLAN melalui seluruh jaringan. Jadi Trunk link digunakan untuk menghubungkan antar device. Dengan menggunakan port trunk, dapat digunakan sebuah link fisik untuk menghubungkan banyak VLAN.

Trunk link tidak dibuat untuk satu VLAN tertentu. Satu, beberapa, atau semua VLAN aktif dapat dilewati antarswitch dengan mengguunakan satu trunk link. Adalah mungkin untuk menghubungkan dua switch dengan link fisik terpisah untuk setiap VLAN. 2.4.3. Switchport VLAN Sebuah Port pada Switch Cisco Catalyst mempunyai 2 mode, yaitu Access dan DTP (Dynamic Trunking Protocol). Dynamic Trunking Protocol adalah suatu protokol pada Cisco yang mengatur mode trunking pada switch agar dapat saling membentuk trunk secara dinamis. Switch dari vendor lain tidak mendukung DTP. DTP mengatur negosiasi mode trunk hanya jika port switch dikonfigurasi dalam mode trunk yang mendukung DTP. DTP mendukung baik ISL maupun 802.1Q. Ada tiga mode trunk pada DTP, yaitu: Trunk, Dynamic Auto dan Dynamic Desirable. Mode-mode tersebut didefinisikan untuk negosiasi antar port yang saling berhubungan. 1. Mode Access Pada mode ini, user dapat melakukan setting vlan untuk jalur broadcast domain hanya satu vlan. Hal ini berguna misalnya untuk pengetesan jaringan lewat Catalyst langsung ke PC, yang membutuhkan sebuah mode Access. Atau juga koneksi ke HUB yang akan berjalan hanya jika mode dalam keadaan access. 2. Mode Trunk Trunking pada dasarnya adalah sebuah metode untuk menerima dan mengirimkan paket data yg berasal dari vlan-vlan yg berbeda. Sehingga, dengan adanya trunking, paket-paket dari berbagai vlan bisa menggunakan port tersebut untuk berkomunikasi dengan switch lain(intra vlan) dan bila dikombinasikan dengan switch layer 3 atau router, memungkinkan terjadinya intervlan routing (komunikasi antar vlan). 3. Dynamic Auto Pada mode ini, port tersebut mampu menjadi trunk port, namun tidak berkomunikasi dengan port pasangan untuk trunk. 4. Dynamic Desirable Pada mode ini, port tersebut mampu menjadi trunk port, dan mengajak port pasangan untuk menjadi trunk. Tabel 2.1 Interaksi antar port Trunk Access Desirable Auto Trunk Trunk Tidak Trunk Trunk bisa Access Tidak bisa Access Access Access Desirable Trunk Access Trunk Trunk Auto Trunk Access Trunk Access

2.4.4. VTP (Virtual Trunking Protokol) VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur layer 2 yang terdapat pada jajaran Switch Cisco Catalyst. Tujuan utama VTP adalah untuk menyediakan fasilitas sehingga switch Cisco dapat diatur sebagai sebagai suatu grup. Sebagai contoh, jika VTP dijalankan pada semua switch Cisco Anda, pembuatan VLAN baru pada satu switch akan menyebabkan VLAN tersebut tersedia pada semua switch yang terdapat VTP management domain yang sama. VTP management domain merupakan sekelompok switch yang berbagi informasi VTP. Suatu switch hanya dapat menjadi bagian dari satu VTP management domain, dan secara default tidak menjadi bagian dari VTP management domain manapun. Saat membuat switch menjadi bagian dari suatu VTP management domain, setiap switch harus dikonfigurasi dalam satu dari tiga mode VTP yang dapat digunakan. Mode VTP yang digunakan pada switch akan menentukan bagaimana switch berinteraksi dengan switch VTP lainnya dalam management domain tersebut. Mode VTP yang dapat digunakan pada switch Cisco adalah mode server, mode client, dan mode transparent. 1. Mode Server VTP server mempunyai kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan domain mereka. Semua informasi VTP disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam domain tersebut, sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan dengan switch lain. Secara default, switch berada dalam mode VTP server. Perlu dicatat bahwa setiap VTP domain paling sedikit harus mempunya satu server sehingga VLAN dapat dibuat, dimodifikasi, atau dihapus, dan juga agar informasi VLAN dapat disebarkan. 2. Mode Client VTP client tidak memperbolehkan administrator untuk membuat, mengubah, atau menghapus VLAN manapun. Pada waktu menggunakan mode client mereka mendengarkan penyebaran VTP dari switch yang lain dan kemudian memodifkasi konfigurasi VLAN mereka. Oleh karena itu, ini merupakan mode mendengar yang pasif. Informasi VTP yang diterima diteruskan ke switch tetangganya dalam domain tersebut. 3. Mode Transparent Switch dalam mode transparent tidak berpartisipasi dalam VTP. Pada waktu dalam mode transparent, switch tidak menyebarkan konfigurasi VLAN-nya sendiri, dan switch tidak mensinkronisasi database VLAN-nya dengan advertisement yang diterima. Pada waktu VLAN ditambah, dihapus, atau diubah pada switch yang berjalan dalam mode transparent, perubahan tersebut hanya

bersifat lokal ke switch itu sendiri, dan tidak disebarkan ke swith lainnya dalam domain tersebut. 2.5. VLAN PT. Telkom Topologi jaringan VLAN yang digunakan pada PT. Telkom Divre IV Semarang adalah topologi jaringan star, dimana terdapat 8 lantai yang pada tiaptiap lantai dibuat menjadi 1 network. Artinya pada tiap lantai dibuat 1 VLAN yang nantinya akan terhubung kepada Core. Core disini sebagai sentral pusat, merupakan Switch Cisco Catalyst yang menghubungkan Vlan ke router. Router akan menghubungkan antar network Vlan yang diijinkan, menghubungkan dengan intra area network, dan menghubungkan internet, tetapi cukup menggunakan 1 port dari router. Antara router dengan switch dan antara switch satu dengan switch yang lain menggunakan trunk link atau dalam mode trunk. Dan antara switch dengan PC menggunakan switchport mode access. Gambar 2.2 Desain konfigurasi VLAN pada PT. Telkom Divre IV Semarang Pada gedung PT. Telkom Divre IV Semarang, terdapat 8 lantai yang akan dibuat VLAN. Dimulai dari lantai 0 dengan network 10.81.10.0 yang akan dimasukkan pada VLAN 10, lantai 1 network 10.81.11.0 dengan VLAN 20, sampai dengan lantai 7 dengan network 10.81.17.0 yang merupakan VLAN 80. Tiap lantai akan dihubungkan pada Core yang meneruskan/allowed VLAN yang diijinkan masuk ke gateway. Gateway berada pada Router dengan IP 10.81.100.1. Tabel 2.2 Network dan VLAN pada PT. Telkom Gambar 2.1 Gambar jaringan Vlan pada PT. Telkom Divre IV Semarang

2.5.1. Konfigurasi Pada Router 1 ROUTER# configure terminal 2 ROUTER(config)# int fa0/0 3 ROUTER(config-if)# ip address 10.81.100.1 255.255.255.252 4 ROUTER(config-if)# no shut 5 ROUTER(config-if)# int fa0/0.10 6 ROUTER(config-if)# encapsulation dot1q 10 7 ROUTER(config-if)# ip address 10.81.10.1 8 ROUTER(config-if)# int fa0/0.11 9 ROUTER(config-if)# encapsulation dot1q 11 10 ROUTER(config-if)# ip address 10.81.11.1 11 ROUTER(config-if)# int fa0/0.12 12 ROUTER(config-if)# encapsulation dot1q 12 13 ROUTER(config-if)# ip address 10.81.12.1 24 ROUTER(config-if)# encapsulation dot1q 16 25 ROUTER(config-if)# ip address 10.81.16.1 26 ROUTER(config-if)# int fa0/0.17 27 ROUTER(config-if)# encapsulation dot1q 17 28 ROUTER(config-if)# ip address 10.81.17.1 Keterangan : 1 Masuk ke dalam mode konfigurasi 2 Konfigurasi interface fast ethernet 0/0 3 Memberikan ip address dan netmask ke interface f0/0 4 Mengaktifkan interface f0/0 5 Mengkonfigurasi sub interface f0/0.10 (sesuai dengan id vlan) 6 Menggunakan enkasulapsi dot1q 7 Memberikan ip address dan netmask untuk f0.10 8 Mengkonfigurasi sub interface f0/0.11 9 Menggunakan enkasulapsi dot1q 10 Memberikan ip address dan netmask untuk f0.11 14 ROUTER(config-if)# int fa0/0.13 15 ROUTER(config-if)# encapsulation dot1q 13 16 ROUTER(config-if)# ip address 10.81.13.1 17 ROUTER(config-if)# int fa0/0.14 18 ROUTER(config-if)# encapsulation dot1q 14 19 ROUTER(config-if)# ip address 10.81.14.1 20 ROUTER(config-if)# int fa0/0.15 21 ROUTER(config-if)# encapsulation dot1q 15 22 ROUTER(config-if)# ip address 10.81.15.1 23 ROUTER(config-if)# int fa0/0.16 11 Mengkonfigurasi sub interface f0/0.12 12 Menggunakan enkasulapsi dot1q 13 Memberikan ip address dan netmask untuk f0.12 14 Mengkonfigurasi sub interface f0/0.13 15 Menggunakan enkasulapsi dot1q 16 Memberikan ip address dan netmask untuk f0.13 17 Mengkonfigurasi sub interface f0/0.14 18 Menggunakan enkasulapsi dot1q 19 Memberikan ip address dan netmask untuk f0.14 20 Mengkonfigurasi sub interface f0/0.15 21 Menggunakan enkasulapsi dot1q 22 Memberikan ip address dan netmask

untuk f0.15 23 Mengkonfigurasi sub interface f0/0.16 24 Menggunakan enkasulapsi dot1q 25 Memberikan ip address dan netmask untuk f0.16 26 Mengkonfigurasi sub interface f0/0.17 27 Menggunakan enkasulapsi dot1q 28 Memberikan ip address dan netmask untuk f0.17 2.5.2. Konfigurasi pada Core 1 CORE# configure terminal 2 CORE(config)# vlan 10 3 CORE(config-vlan)# name lantai0 4 CORE(config-vlan)# vlan 11 5 CORE(config-vlan)# name lantai1 6 CORE(config-vlan)# vlan 12 7 CORE(config-vlan)# name lantai2 8 CORE(config-vlan)# vlan 13 9 CORE(config-vlan)# name lantai3 10 CORE(config-vlan)# vlan 14 11 CORE(config-vlan)# name lantai4 12 CORE(config-vlan)# vlan 15 13 CORE(config-vlan)# name lantai5 14 CORE(config-vlan)# vlan 16 15 CORE(config-vlan)# name lantai6 16 CORE(config-vlan)# vlan 17 17 CORE(config-vlan)# name lantai7 18 CORE(config-vlan)# vlan 20 19 CORE(config-vlan)# name gateway 20 CORE(config)# int f0/1 21 CORE(config-if)# switchport mode trunk 22 CORE(config)# int vlan 20 23 CORE(config-if)# ip address 10.81.100.2 255.255.255.252 24 CORE(config-if)# no shutdown 25 CORE(config)# ip default-gateway 10.81.100.1 26 CORE(config)# int f0/2 27 CORE(config-if)# switchport mode trunk 28 CORE(config)# vtp mode server 29 CORE(config)# vtp domain telkom 30 CORE(config)# vtp password rahasia Keterangan : 1 Masuk ke dalam mode konfigurasi 2 Membuat Vlan dengan nomor id 10 3 Memberi nama pada vlan 10 sebagai lantai0 4 Membuat Vlan dengan nomor id 11 5 Memberi nama pada vlan 11 sebagai lantai1 6 Membuat Vlan dengan nomor id 12 7 Memberi nama pada vlan 12 sebagai lantai2 8 Membuat Vlan dengan nomor id 13 9 Memberi nama pada vlan 13 sebagai lantai3 10 Membuat Vlan dengan nomor id 14 11 Memberi nama pada vlan 14 sebagai lantai4 12 Membuat Vlan dengan nomor id 15 13 Memberi nama pada vlan 15 sebagai lantai5 14 Membuat Vlan dengan nomor id 16 15 Memberi nama pada vlan 16 sebagai lantai6 16 Membuat Vlan dengan nomor id 17 17 Memberi nama pada vlan 17 sebagai lantai7 18 Membuat Vlan dengan nomor id 20 19 Memberi nama pada vlan 20 sebagai gateway 20 Mengkonfigurasi interface fast ethernet 21 Menyetting port f0/1 menjadi ber-mode trunk. Karena bermode trunk, maka pada port dapat didefinisikan banyak vlan. 22 Mengkonfigurasi vlan20 23 Memberikan IP dan netmask pada Vlan 20 agar dapat tersambung ke gateway 24 Mengaktifkan interface Vlan 20 25 Memberi IP default gateway 26 Menkonfigurasi interface f0/2 27 Merubah mode port f0/2 menjadi mode trunk 28 Membuat core menjadi server untuk vtp 29 Memberikan domain pada switch 30 Memberikan password

2.5.3. Konfigurasi Switch Tiap Lantai 1 LANTAI(config)#vtp mode client 2 LANTAI(config)#vtp domain telkom 3 LANTAI(config)#vtp password rahasia 4 LANTAI(config)#int f0/1 5 LANTAI(config-if)# switchport mode trunk 6 LANTAI(config)#int f0/2 7 LANTAI(config-if)# switchport access vlan 10 Keterangan : 1 Merubah vtp menjadi mode client 2 Memberi domain pada switch 3 Memberikan password 4 Mengkonfigurasi interface fast ethernet 0/1 5 Merubah port f0/1 menjadi mode trunk 6 Mengkonfigurasi interface fast ethernet 0/2 7 Merubah port f0/2 menjadi mode access 2.6. Keuntungan VLAN 1. Security keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa dipisah secara logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya. 2. Cost reduction penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal. 3. Higher performance pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan. 4. Broadcast storm mitigation pembagian jaringan ke dalam VLAN- VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain. 5. Improved IT staff efficiency VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama. 6. Simpler project or application management VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis Kesimpulan 1. Satu switch catalyst dan router kita bisa memiliki banyak jaringan (berbeda network), yaitu dengan memanfaatkan VLAN 2. VLAN membagi jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan. 3. Dengan menggunakan Inter VLAN Trunking, kita tidak perlu mengkonfigurasi routing protokol

pada router untuk menghubungkan antar jaringan. 4. Inter Vlan Trunking bekerja dengan enkapsulasi dan gateway yang sama pada tiap-tiap jaringan. 5. Dengan adanya VLAN traffic packet jaringan pada perusahaan-perusahaan besar bisa lebih diatur. Semarang, Januari 2011 Mengetahui, Dosen Pembimbing Ir.Kodrat Iman Satoto,M.T. NIP : 196310281993031002 Daftar Pustaka [1] Alfred, Jaringan Komputer, www.ilmukomputer.com, 2005 [2] Wijaya, Hendra.2000. Belajar Sendiri Cisco Router. Jakarta:Elex Media Komputindo [3] http://www.cisco.com/ [4] http://www.cisco-indo.com/ [5] http://ilmukomputer.com/ Biodata Firdaus Aditya (L2F007031) Lahir di Kendal pada 3 September 1989. Menempuh Pendidikan sampai sekolah menengah atas di Semarang TK Pertiwi,SD N Pedurungan Tengah,SMP N 4,dan SMA N 1 Semarang. Dan semenjak tahun 2007 hingga kini sedang menyelesaikan studi Strata- 1 di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang, Konsentrasi Informatika dan Komputer.