BAB I PENDAHULUAN. Kepolisian Republik Indonesia dalam upaya memenuhi kebutuhan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. publik. Pemahaman mengenai good governance berbeda-beda, namun sebagian

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

Mengetahui bentuk pemerintahan yang baik RINA KURNIAWATI, SHI, MH

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT ITWASDA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas, dan efisiensi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.

Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan informasi keuangan kepada publik, Dewan Perwakilan. rakyat Daerah (DPRD), dan pihak-pihak yang menjadi stakeholder

Good Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sistem pemerintahan dari yang semula terpusat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis

I. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.

Implementasi Manajemen Risiko dalam kerangka SPIP. Tri Wibowo, Msi, CA, CPMA

BAB I PENDAHULUAN. dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan. kebijakan yang ditetapkan. (BPPK Depkeu, 2014 )

ABSTRACT. Keywords: Human Resources, Good Governance, Transparency and Accountability.

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENERIMAAN CALON BRIGADIR POLISI TA PABANRIM : KOTA BANDA ACEH

2014, No639 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA

I. PENDAHULUAN. melalui implementasi desentralisasi dan otonomi daerah sebagai salah satu realita

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN. good governance. Good governance merupakan salah satu alat reformasi yang

REVIEW ILMU ADM NEGARA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 3 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial,

2017, No Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4

LAPORAN SOSIALISASI / KAMPANYE PEMBUKAAN PENDAFTARAN SELEKSI PENERIMAAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA (SIPSS) TA. 2016

BAB I PENDAHULUAN. runtuhnya rezim orde baru yang sentralistik dan otoriter. Rakyat bertransformasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Strategi Implementasi..., Baragina Widyaningrum, Program Pascasarjana, 2008

INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 SOP BAGIAN PERENCANAAN POLRES SUMBAWA 1

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap nasib suatu daerah karena daerah dapat menjadi daerah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. daerah, tetapi keberadaan RSD masih dipandang sebelah mata oleh. masyarakat. Faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pelayanan

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Suatu Studi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro)

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN OKTOBER S.D DESEMBER TA 2015

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: GOOD GOVERNANCE. Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut

LAPORAN SOSIALISASI / KAMPANYE PEMBUKAAN PENDAFTARAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ANGGOTA POLRI TA (TAMTAMA POLRI, BINTARA POLRI DAN TARUNA AKPOL)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. governance, tetapi juga di sektor-sektor lain. Good governance sekarang ini

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

Mata Kuliah Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. paradigma baru yang berkembang di Indonesia saat ini. Menurut Tascherau dan

BAB I P E N D A H U L U A N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KAPOLDA NUSA TENGGARA TIMUR BRIGJEN POL DRS. KETUT UNTUNG YOGA, S.H., M.M.

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN APIL S.D JUNI 2016

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung hal tersebut berdampak pada masyakrakat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG REKRUTMEN DAN SELEKSI PENYIDIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PERATURAN NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

2016 PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE TERHADAP KINERJA DINAS PEMERINTAH DAERAH KOTA BANDUNG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

I. PENDAHULUAN. Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MUTASI DI LINGKUNGAN POLRES LOMBOK BARAT

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN JANUARI S.D MARET 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN JULI S.D SEPTEMBER TA 2016

2017, No Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indo

BAB I PENDAHULUAN. 2004, manajemen keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Badung mengalami

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dikuatkan dan diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dengan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepolisian Republik Indonesia dalam upaya memenuhi kebutuhan personel Polri khususnya yang berpangkat Brigadir, maka dilaksanakan proses seleksi Brigadir Polri bertahap oleh Kapolri. Pada pelaksanaan seleksi tersebut, Kapolri mendeligasikan kewenangan kepada Kapolda dan jajaran melalui seleksi penerimaan Brigadir Polri yang dilaksanakan masing - masing Kepolisian Daerah. Hal ini dilakukan untuk memenuhi standar rasio jumlah personel Polri sesuai dengan DSP (Daftar Susunan Personel) Polri seperti yang tercantum dalam peraturan Kapolri. Pelaksanaan seleksi penerimaan Brigadir Polri tersebut disesuaikan dengan berdasarkan anggaran yang ada. Kepolisian Daerah Bali atau Polda Bali merupakan lembaga kepolisian daerah yang memiliki tugas kepolisian, pada wilayah kerja. Polda Bali memiliki tugas dan tanggungjawab dibawah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang menaungi 8 Kabupaten dan 1 Kota di Provinsi Bali. Pada setiap Kabupaten dan Kota terdapat instusi kepolisian yang disebut Kepolisian Resor (Polres) dan Kepolisian Resor Kota (Porlesta). Permasalahan terkait pengelolaan administrasi kepolisian sering kali terjadi pada proses pelaksanaan seleksi penerimaan Brigadir Polri. Pada pelaksanaannya, seleksi penerimaan Brigadir Polri berkaitan erat dengan 3 unsur administrasi kepolisian seperti sisi eksternal, sisi internal, dan manajemen pembinaan. Pada manajamen pembinaan administrasi kepolisian berkaitan dengan

2 reformasi birokrasi kepolisian. Manajemen pembinaan merupakan unsur yang mempengaruhi jalannya reformasi birokrasi kepolisian, salah satunya terimplementasi pada penyelenggaraan seleksi penerimaan Brigadir Polri. Administrasi kepolisian merupakan proses pelaksanaan tugas kepolisian dan pelaksanaan kebijakan dalam pemerintah yang berkaitan dengan tindak kriminal, yang baik upaya pada pencegahan, penanggulangan, dan rehabilitas (Cordner dalam Bayley, 1998). Permasalahan terdapat di media massa online yang terjadi di Polda Bali seperti yang diterbitkan di media massa online www.merdeka.com dengan judul Demi jadi Polwan rela ditiduri sampai hamil yang diterbitkan Minggu, 26 Oktober 2014. Pada berita online tersebut mengungkapkan bahwa terdapat kasus Polisi Wanita (Polwan) hamil sedang mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto, Jawa Timur. Pada hasil pemeriksaan diketahui Polwan tersebut sedang mengandung berjalan 4 bulan yang diketahui dengan adanya dugaan gelagat dan postur tubuh polwan tersebut yang tidak seperti biasanya. Hal tersebut terjadi ironisnya bukan karena suka sama suka melainkan karena adanya dugaan balas jasa untuk melolosnya Polwan tersebut pada proses seleksi penerimaan Brigadir Polri Tahun Anggaran 2013. Melihat permasalahan yang terjadi institusi Polda Bali menelusuiri hal tersebut. Permasalahan yang terjadi juga terdapatnya surat laporan pengaduan masyarakat yang diterima oleh pengawas internal penerimaan Brigadir Polri tahun anggaran 2015 di Polda Bali. Isi dari surat laporan pengaduan tersebut, adanya dugaan indikasi kuat terjadinya kasus KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme)

3 terhadap penerimaan Brigadir Polri tahun anggaran 2015. Dugaan tersebut terjadi pada oknum panitia pelaksana dengan salah satu peserta calon siswa Brigadir tahun anggaran 2015 yang menerangkan identitas nama panitia dan calon siswa Brigadir. Surat pengaduan itu diterima oleh pengawas internal saat pelaksanaan tes akademik penerimaan Brigadir Polri di Polda Bali pada 1 Mei 2015. Dengan adanya dugaan tersebut, pengawas internal yaitu inspektorat pengawasan daerah bersama dengan bidang profesi dan pengamanan menelusuri laporan pengaduan kasus tersebut. (Inspektorat Pengawasan Daerah Polda Bali, 2016). Permasalahan lain juga terjadi pada DSP (Daftar Susunan Personel) Brigadir Polri yang minim dari standar yang ditentukan. Di Polda Bali terdapat permasalahan kekurangan jumlah personel Brigadir Polri dari standar yang ditentukan. Adapun data kekurangan jumlah personel Brigadir Polri dijabarkan pada tabel berikut:

4 Tabel 1.1 Daftar Susunan Personel (DSP)/Riil Pers PERSATKER Brigadir Polri 2015 No. Satuan Kerja BRIGADIR +/- DSP RIIL Kelebihan/ Kekurangan 1. Pimpinan - 0 0 2. Inpsektorat Pengawasan Daerah 4 12 8 3. Staff Pribadi Pimpinan 6 8 2 4. Biro Perencanaan 5 7 2 5. Biro Operasi 18 31 13 6. Biro Sumber Daya Manusia 13 23 10 7. Biro Sarana dan Prasarana 15 22 7 8. Direktorat Intelijent Keamanan 70 136 66 9. Direktorat Reserse Kriminal Umum 99 115 16 10. Direktorat Reserse Kriminal Khusus 70 60-10 11. Direktorat Narkoba 78 53-25 12. Direktorat Lalu Lintas 94 184 90 13. Direktorat Pengamanan Objek Vital 73 109 36 14. Direktorat Polisi Air 113 142 29 15. Direktorat Samapta Bhayangkara 385 452 67 16. Direktorat Pembinaan Masyrakat 3 12 9 17. Direktorat Tahanan dan Barang Bukti 41 33-8 18. Bidang Hubungan Masyarakat 6 12 6 19. Bidang Hukum - 3 3 20. Bidang Profesi dan Pengamanan 50 72 22 21. Bidang Teknologi Informasi Kepolisian 13 19 6 22. Bidang Kedokteran dan Kesehatan 15 23 8 23. Bidang Keuangan 7 4-3 24. Sekolah Polisi Negara 58 69 11 25. Pelayanan Markas 73 63-10 26. Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu 12 24 12 27. Satuan Brigade Mobil 2258 757-1501 28. Sektretariat Umum 1 8 7 29. Rumah Sakit Pusat Polri 9 30 21 JUMLAH PERSONEL 3589 2483-1106 Sumber: Polda Bali, 2016 Jumlah personel Brigadir Polri dari standar yang ditetapkan ini membutuhkan proses seleksi penerimaan Brigadir Polri yang disesuaikan dengan Daftar Susunan Personel (DSP) hanya saja dalam proses penerimaan tersebut sering kali terdapat permasalahan sebagaimana dihimpun pada informasi media massa.

5 Permasalahan lain di luar Kepolisian Daerah Bali juga seperti yang terdapat di media massa online www.merdeka.com dengan judul Ujian jadi Brigadir Polisi curang, panitia dan peserta kolusi yang diterbitkan Selasa, 14 Mei 2014. Pada berita online tersebut mengungkapkan bahwa penerimaan Brigadir Polri di Polda Sulawesi Tenggara terjadi dugaan kasus kecurangan yang membuat citra Kepolisian Daerah di Sulawesi Tenggara menjadi kurang baik dengan terdapatnya dugaan kolusi antara panitia dan peserta dalam tes penerimaan Brigadir Polri. Pada pelaksanaan tes akademik Bahasa Inggris terdapat oknum panitia mendekati peserta tes untuk membacakan jawaban kepada peserta tes serta adanya panitia yang memberikan jawaban dengan cara menunjukannya kepada peserta tes. Hal tersebut kemudian membawa konsekuensi peserta yang dinyatakan gugur karena melakukan tindak kecurangan. Peserta ini kemudian menindaklanjuti dengan mengajukan protes ke Mapolda (Markas Kepolisian Negara Republik Indonesia) Sulawesi Utara. Peserta tersebut meminta agar dilakukannya tes akademik ulang. Pada kasus ini Kapolda mengetahui dan memerintahkan melakukan penyelidikan kasus dugaan kecurangan ini. Tidak hanya terjadi di Mapolda (Markas Kepolisian Negara Republik Indonesia) Sulawesi Utara, kasus serupa terjadi pula pada beberapa tes yang digelar dibeberapa Mapolda (Markas Kepolisian Negara Republik Indonesia) yang hampir berada di sebagian wilayah Indonesia. Hal ini menjadi mungkin terjadi mengingat animo seperti kebanyakan pada tes jabatan publik (CPNS) peserta

6 Brigadir Polri sangat besar hanya saja kuota yang ditentukan pada DSP (Daftar Susunan Personel) Brigadir Polri terbatas. Berdasarkan fakta yang diuraikan diatas menunjukan bahwa perlu adanya seleksi penerimaan Brigadir Polri guna dapat memenuhi jumlah personel Brigadir Polri dengan berpihak pada prinsip tata kelola yang bertanggungjawab. Pada proses seleksi penerimaan ini Brigadir Polri wajib berorientasi pada pedoman kebijakan yang ditetapkan guna menghasilkan Brigadir Polri yang berkualitas. Sumber daya manusia Brigadir Polri menjadi hal penting dalam penentuan proses jalannya organisasi kepolisan. Sumber daya manusia yang diperoleh harus sesuai kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan proses seleksi penerimaan Brigadir Polri. Hal ini nantinya dapat diharapkan mewujudkan personel kepolisian yang memiliki integritas, profesionalitas, dan terhindar dari praktek praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotime). Pedoman pelaksanaan seleksi penerimaan Brigadir Polri di Polda Bali mengacu Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi. Proses seleksi Brigadir Polri ini memiliki harapan pelaksanaan tes penyelenggaraan ini didasarkan pada prinsip governance yang mencakup persyaratan, kriteria, mekanisme, dan prosedur dengan menjamin terlaksananya transparansi dan akuntabilitas. Adanya permasalahan yang diuraikan diatas maka, diperlukan Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali yang dalam pengimplementasian berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31

7 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi. Tata kelola menurut Mas oed (2003: 150 151) dalam buku yang bejudul Administrasi Publik Teori dan Aplikasi Good Governance (2008) mengemukakan bahwa Governance merupakan prinsip dalam mengatur pemerintahan yang memungkinkan layanan publiknya efisien, sistem pengendaliannya bisa diandalkan dan administrasinya bertanggungjawab pada publik. Tata kelola ini merupakan hal yang sangat penting pada pelaksanaan penerimaan Brigadir Polri mengingat penerimaan ini diselenggarakan oleh lembaga negara dengan mengikutsertakan publik atau masyarakat sehingga diperlukan penerimaan secara bertanggungjawab. Prinsip dari tata kelola tersebut mencakup partisipasi (participation), aturan hukum (rule of law), transparansi (transparency), daya tanggap (responsiveness), berorintasi konsensus (consensus orientation), berkeadilan (equity), efektivitas dan efisiensi (effectiveness and efficiency), akuntabilitas (accountability), visi strategis (strategic vision). Pada penelitian ini prinsip governance dibatasi hanya pada transparansi dan akuntabilitas hal ini mengingat kedua prinsip tata kelola inilah yang sering kali memunculkan permasalahan ditataran praktis. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan masalah penelitian bagaimana Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Studi Penerimaan Sumber Daya Manusia Kepolisian Daerah Bali

8 Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi? 1.3 Batasan Penelitian Batasan penelitian ini adalah Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali yang berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi melalui konsep transparansi, akuntabilitas, administrasi kepolisian, rekruitmen polri, dan manajemen sumber daya manusia. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali berdasarkan pada Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi. 1.1 Manfaat Penelitian Secara teoritis, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat yang dapat digunakan sebagai pengetahuan dibidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik khususnya dalam bidang Ilmu Administrasi Negara yang berkaitan dengan Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance

9 Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali yang berdasarkan pada Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi. Selain itu juga secara praktis, hasil penelitian ini dapat berguna untuk pemerintah, masyarakat, dan peneliti. Adapun manfaat yang dimaksud yaitu: 1. Bagi Institusi Kepolisian Republik Indonesia dan Kepolisian Daerah Bali pada khususnya. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan acuan, masukan, dan pertimbangan untuk mengetahui Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali yang berdasarkan pada Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi. 2. Bagi Universitas Udayana, khususnya pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Hasil penelitian ini diharapkan menambah koleksi materi perpustakaan kampus dan diharapkan pula memacu minat untuk melanjutkan penelitian ini secara lebih ataupun masalah lain yang berkaitan dengan Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali. 3. Bagi Mahasiswa/Mahasiswi, penelitian ini digunakan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial di Universitas Udayana dan sebagai bahan studi yang dipelajari oleh mahasiswa/mahasiswi.

10 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian skripsi ini dapat disusun ke dalam 5 (lima) Bab, dimana pada setiap Bab dapat diuraikan sebagai berikut yaitu: Bab I Pendahuluan Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang permasalahan mengenai Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali yang berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi dengan meliputi rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Bab ini akan menjelaskan tentang kajian pustaka, landasan teori, dan kerangka konseptual. Dalam hal ini juga menjelaskan teori dan konsep yang digunakan yaitu teori good governance dan konsep indikator transparansi, indikator akuntabilitas, administrasi kepolisian, rekruitmen polri, dan manajemen sumber daya manusia. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini akan menjelaskan tentang jenis penelitian, sumber data, unit analisis, teknik penentuan informan, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan teknik penyajian data. Bab IV Pembahasan Bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum tentang Polda Bali, Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance

11 Tahun Anggaran 2015 di Polda Baliyang berdasarkan pada Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi serta hasil temuan dan analisa dari penelitian ini. Bab V Penutup Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari pembahasan terhadap pihak yang terkait di dalam permasalahan ini