TANGGUNG JAWAB EMITEN DAN PROFESI PENUNJANG ATAS ADANYA PROSPEKTUS YANG TIDAK BENAR DALAM KEGIATAN DI PASAR MODAL

dokumen-dokumen yang mirip
TANGGUNG JAWAB AKUNTAN PUBLIK DALAM PEMBUATAN PROSPEKTUS PADA KEGIATAN DI PASAR MODAL

AKIBAT HUKUM ADANYA MISLEADING INFORMATION PADA PROSPEKTUS DI TINJAU DARI HUKUM PASAR MODAL

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PIHAK KETIGA AKIBAT MISLEADING INFORMATION

TANGGUNG JAWAB TERHADAP PELANGGARAN PRINSIP KETERBUKAAN DALAM PASAR MODAL TERKAIT PERDAGANGAN SAHAM

AKIBAT HUKUM TERHADAP KEPEMILIKAN SAHAM YANG DILAKUKAN SECARA PINJAM NAMA. Oleh Ni Made Rai Manik Galih Sari I Gst.A. Mas Rwa Jayantiari

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR UNTUK MENGHINDARI KERUGIAN AKIBAT PRAKTEK MANIPULASI PASAR DALAM PASAR MODAL

KEWAJIBAN KETERBUKAAN SEBUAH PERUSAHAAN SEBAGAI EMITEN SETELAH GO PUBLIC

KEDUDUKAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN INITIAL PUBLIC OFFERING TERHADAP EMITEN DAN INVESTOR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan : pembelian efek yang ditawarkan oleh emiten di Pasar Modal

KEBERADAAN RAHASIA DAGANG BERKAITAN DENGAN PERLIDUNGAN KONSUMEN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR BILA TERJADI INSIDER TRADING DALAM PASAR MODAL

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP DAFTAR MENU MAKANAN YANG TIDAK MENCANTUMKAN HARGA

SANKSI HUKUM ATAS KEJAHATAN MANIPULASI PENDAPAT AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN EMITEN OLEH AKUNTAN PUBLIK DI PASAR MODAL

WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA PASAR MODAL OLEH BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA (BAPMI)

HAK DAN KEWAJIBAN INVESTOR ASING DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

PENGATURAN PRINSIP TANGGUNG JAWAB KARENA KESALAHAN APABILA TERJADI EVENEMENT PADA PENGANGKUTAN DARAT

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB KONSULTAN HUKUM DALAM KEGIATAN PASAR MODAL

PENGATURAN KEANEKARAGAMAN HAYATI BAWAH LAUT BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN

SYARAT-SYARAT GO-PUBLIC DALAM RANGKA PENJUALAN EFEK DILIHAT DARI UNDANG-UNDANG PASAR MODAL. Oleh. I Gusti Bagus Yudhiswara Yoga Nyoman Mas Ariyani

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG TIDAK MENGETAHUI TELAH MEMBELI BAJU BEKAS

PERAN DAN KEWENANGAN NOTARIS SEBAGAI PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DI INDONESIA

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP MALPRAKTEK UPAYA MEDIS TRANSPLANTASI ORGAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RURI LUKITANINGRUM PRINSIP KETERBUKAAN DAN TANGGUNG JAWAB INFORMASI PADA PASAR PERDANA DAN PASAR SEKUNDER

UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMEGANG SAHAM MINORITAS DALAM MELINDUNGI KEPENTINGANNYA

KARAKTERISTIK REKSADANA DAN PENGATURANNYA DALAM PASAR MODAL DI INDONESIA

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA DALAM PEREDARAN JAJANAN ANAK (HOME INDUSTRY) YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DINAS KESEHATAN

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA ATAS PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL YANG MENGANDUNG BAHAN KIMIA OBAT

PERTANGGUNGJAWABAN MANAJER INVESTASI TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN TERHADAP INVESTOR REKSA DANA KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DI DENPASAR

PERAN DAN UPAYA BAPEPAM DALAM MENCEGAH KECURANGAN PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN OLEH AKUNTAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. tergantung kepada nilai saham yang hendak diperjualbelikan di pasar modal. Undang-

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS MEREK TERKENAL (WELL-KNOWN MARK) BERKAITAN DENGAN PELANGGARAN MEREK

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan pemerintah untuk membiayai pembangunan nasional. memperoleh dana untuk berinvestasi melalui perbankan, lembaga

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN MODAL VENTURA (VENTURE CAPITAL COMPANY) DALAM HAL PERUSAHAAN PASANGAN USAHA MENGALAMI PAILIT

Aspek Hukum Perjanjian Sewa Beli

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain yang mau ikut menanamkan modalnya pada perusahaan. Hal ini

PERAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA DALAM PENYELESAIAN SENGKETA ALTERNATIF

PENGENDALIAN USAHA MINI MARKET OLEH PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG MELALUI INSTRUMEN PERIJINAN

HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DALAM PROSES PENYIDIKAN

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN SEKURITAS TERHADAP INVESTOR DALAM PERDAGANGAN SAHAM SECARA ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat meningkatkan posisi keuangan perusahan disamping untuk. Perusahaan melakukan penjualan saham ataupun mengeluarkan

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA ATAS INFORMASI SUATU PRODUK MELALUI IKLAN YANG MENGELABUI KONSUMEN

BAB V PENUTUP. 1. Informasi yang menyesatkan menurut peraturan perundangundangan. pasar modal adalah suatu informasi yang tidak

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI KEPAILITAN SUATU PERUSAHAAN ASURANSI

PERAN KONSULTAN HUKUM DI DALAM RANGKA PERLINDUNGAN INVESTOR (INVESTOR PROTECTION) Said Sampara* ABSTRACT

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP JANGKA WAKTU PEMBAYARAN UPAH KERJA LEMBUR BAGI PEKERJA TETAP

KEKUATAN HUKUM PEMBUKTIAN PIDANA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)

ANALISIS PENGATURAN DAN TUJUAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

SANKSI TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT DENGAN PELANGGARAN PERIKLANAN SESUAI DENGAN UNDANG- UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

ANALISIS PENGATURAN KRITERIA FASILITAS PENANAMAN MODAL DIKAITKAN DENGAN PRINSIP MOST FAVORED NATION (MFN)

Analisis Penerapan Prinsip Keterbukaan Di Pasar Modal Dalam Kaitannya Dengan Pengelolaan Perusahaan Yang Baik

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DI PT. MILLENIUM PENATA FUTURES

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN IJAZAH

PENGATURAN PENILAIAN DAN EVALUASI KUALITAS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA

Peran dan Tanggungjawab Notaris dalam Keputusan Pemegang Saham diluar Rapat Umum...

Magister Ilmu Hukum. Fakultas Hukum. Universitas Sebelas Maret Surakarta

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Oleh : Ni Putu Lisna Yunita I Gede Putra Ariana. Bagian Hukum Bisnis, Fakultas Hukum, Universitas Udayana. Abstract

Makdin Amrin Munthe: Perlindungan Hukum Bagi Pasar Modal Dalam Kaitannya Dengan Pembangunan Hukum,2004 USU Repository 2006

KEDlJDUKAN LEGAL OPINION TERHADAP EMIS) SAHAM DALAM PASAR MODAL

PELANGGARAN PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak alasan perusahaan melakukan penawaran umum baik dengan

M E M U T U S K A N:

PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN TERHADAP PRODUK MAKANAN YANG DIPASARKAN PELAKU USAHA MENURUT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999

Kata Kunci: Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) viii

BAB 1 PENDAHULUAN. Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum Dan Permasalahannya, (Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti,2000), hal. 1.

Yudhi Setiawan Fakultas Hukum Universitas Mataram. Abstrak

PEGATURAN PRINSIP KETERBUKAAN PERUSAHAAN PUBLIK DALAM PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DI PASAR MODAL INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 1990 TENTANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UPAYA HUKUM EMITEN ATAS TANGGUNG JAWAB UNDERWRITER DALAM PERJANJIAN FULL COMMITMENT *

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan, Jakarta: PT Pradnya Paramita, 1991.

PERBANDINGAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG DIRUGIKAN AKIBAT PRAKTIK PERSEKONGKOLAN DALAM PENGADAAN TENDER

PAKSA BADAN TERHADAP PENANGGUNG PAJAK DALAM PROSES PENAGIHAN PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. adalah bagaimana mendapatkan modal guna mendukung kegiatan. operasionalnya. Pada perusahaan perseorangan, biasanya para penyedia

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

KAJIAN YURIDIS KEDUDUKAN KOMISARIS DALAM MELAKUKAN KEPENGURUSAN PERSEROAN TERBATAS

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sumber pendanaan selain sumber-sumber. Banyaknya perusahaan yang telah memutuskan go public akan

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP ASURANSI PEKERJA YANG MENDERITA SAKIT KARENA ADANYA KESENGAJAAN

Oleh : I Made Hengki Permadi Dewa Gde Rudy I Wayan Novy Purwanto. Program Kekhususan Hukum Perdata, Universitas Udayana

Kata Kunci : Pengalihan, Bilyet Giro, Perlindungan, Pihak Ketiga. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut telah melakukan proses initial public offering (IPO). Yang

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG TIDAK DIBERIKAN BUKU PANDUAN DAN BUKU SERVIS OLEH DEALER

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN MEREK YANG TELAH TERDAFTAR OLEH PEMEGANG MEREK MENURUT UNDANG UNDANG NO 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK ABSTRACT

ASPEK HUKUM DALAM PENERAPAN PRINSIP FULL DISCLOSURE DI PASAR MODAL. ZAENAH, S.H.,M.Kn. ABSTRAK

STATUS BADAN HUKUM PERSEROAN AKIBAT DARI PEMBUBARAN PERSEROAN

KEDUDUKAN HUKUM DIREKSI TERHADAP PENGELOLAAN PERSEROAN TERBATAS YANG BELUM BERSTATUS BADAN HUKUM

ABSTRAK. Kata kunci : OJK, klasula baku, perjanjian kredit, perlindungan konsumen.

INVESTASI ASING PADA SEKTOR PARIWISATA DI BIDANG PERHOTELAN DI BALI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI MISLEADING INFORMATION OLEH PERANTARA PEDAGANG EFEK YANG BERAFILIASI DENGAN EMITEN

KEGIATAN USAHA FOTOKOPI DALAM KAITANNYA DENGAN PERLINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA

BAB I PENDAHULUAN. Efek) saham perusahaan yang akan go public terlebih dahulu dijual di pasar

TANGGUNG JAWAB ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DALAM PERSEROAN ATAS KELALAIAN MELAKSANAKAN TUGAS PENGAWASAN

Kata kunci: iktikad baik, rumah susun, perlindungan konsumen. v Universitas Kristen Maranatha

SAHAM SEBAGAI OBJEK PEWARISAN DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

AKIBAT HUKUM PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN BARANG OLEH PENGANGKUT DALAM KEADAAN MEMAKSA (OVERMACHT)

Transkripsi:

TANGGUNG JAWAB EMITEN DAN PROFESI PENUNJANG ATAS ADANYA PROSPEKTUS YANG TIDAK BENAR DALAM KEGIATAN DI PASAR MODAL Oleh I Kadek Andi Wijaya Ni Nyoman Sukeni Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT The title of this legal research is the responsibility of the issuer and the professions on the prospectus which is not true in the activities in the capital market. The capital market is a meeting place of demand and supply of capital. Parties who offer investors and the capital is in need of capital is the issuer. In capital market activities known as the principle of transparency (disclosure), the entire disclosure of accurate information about the state of the business carried on issuers to the general public, especially to investors. To embody the principle of transparency in the capital market public companies supporting professionals who assisted the prospectus must provide written information in connection with a public offering. In the capital market issuers often do not disclose information about the true state of his own efforts. The purpose of this study was to determine the responsibility of the issuer of the prospectus and supporting professionals who do not know the correct and legal consequences for the issuer and the parties associated with the manufacture of a prospectus which is not true. Types of research used in this paper is the normative legal research. Collection techniques used were legal materials library research (library research). This type of approach is the approach used legislation. Conclusions from this research is the responsibility of the issuer and the professions on the prospectus which is not true in the capital market is the obligation of the issuer and supporting professionals to legally liable to pay compensation to investors for losses suffered as a result of which the prospectus is not the right. Legal sanctions for issuers and related professions in making prospectus is administrative sanctions, criminal sanctions, civil sanctions. Keywords: Issuers, Disclosure Principle, Prospectus, Supporting Professional ABSTRAK Judul dari penelitian hukum ini adalah Tanggung Jawab Emiten Dan Profesi Penunjang Atas Adanya Prospektus Yang Tidak Benar Dalam Kegiatan Di Pasar Modal. Pasar modal merupakan tempat bertemunya permintaan dan penawaran akan modal. Pihak yang menawarkan modal adalah investor dan pihak yang membutuhkan modal adalah emiten. Dalam kegiatan pasar modal dikenal dengan adanya prinsip keterbukaan (disclosure), yaitu pengungkapan seluruh informasi yang benar mengenai keadaan usaha yang dijalankan emiten kepada masyarakat umum, khususnya kepada investor. Untuk mewujudkan prinsip keterbukaan dalam pasar modal perusahaan publik yang dibantu profesi penunjang harus menyediakan prospektus yaitu informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum. Dalam kegiatan pasar modal emiten sering mengungkapkan informasi yang tidak benar tentang keadaan usahannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tanggung jawab emiten dan profesi penunjang terhadap prospektus yang tidak benar dan mengetahui sanksi hukum bagi emiten dan para pihak yang terkait dengan pembuatan prospektus yang tidak 1

benar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian hukum normatif. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research). Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan. Simpulan dari penelitian ini adalah tanggung jawab emiten dan profesi penunjang atas adanya prospektus yang tidak benar di dalam kegiatan pasar modal adalah adanya kewajiban dari emiten dan profesi penunjang untuk bertanggung jawab secara hukum dengan membayar ganti rugi kepada investor atas kerugian yang dideritanya akibat adanya prospektus yang tidak benar tersebut. Sanksi hukum bagi emiten dan profesi penunjang terkait dalam pembuatan prospektus adalah berupa sanksi administratif, sanksi pidana, sanksi perdata. Kata Kunci : Emiten, Prinsip Keterbukaan, Prospektus, Profesi Penunjang I. PENDAHULUAN Pasar modal yang besar dan diperhitungkan adalah pasar modal yang melindungi kepentingan berbagai pihak, terutama kepentingan investor. Istilah pasar modal dipakai sebagai terjemahan dari istilah Capital Market, yang berarti suaut tempat atau sistem bagaimana caranya dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dana untuk suatu perusahaan, merupakan pasar tempat orang membeli dan menjual surat efek yang baru dikeluarkan. 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) memberikan perlindungan kepada investor dengan mengharuskan para pelaku pasar modal terutama emiten untuk melaksanakan prinsip keterbukaan informasi karena informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi calon investor. Salah satu mekanisme agar keterbukaan informasi terjamin bagi investor adalah lewat keharusan menyediakan suatu dokumen yang disebut prospektus bagi suatu perusahaan dalam proses melakukan go public. Dalam melakukan go public emiten sering menyediakan prospektus yang tidak layak, yakni hanya untuk sekedar memenuhi kewajiban yuridis yang terbit dari peraturan perundang-undangan, sekedar menjadi pengangkat image perusahaan, dan sekedar iklan bagi suatu perusahaan untuk membuat saham-sahamnya menjadi laku di pasar modal. Dari hal tersebut jelaslah tidak adanya keterbukaan informasi dalam pembuatan prospektus tersebut. Maka dari itu emiten dan para pihak yang membantu pembuatan prospektus tersebut wajib bertanggung jawab atas kerugian yang diperoleh investor akibat prospektus yang tidak benar tersebut. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui tanggung jawab emiten dan profesi penunjang terhadap prospektus yang tidak benar dan mengetahui sanksi hukum bagi emiten dan para pihak yang terkait dengan pembuatan prospektus yang tidak benar. 1 Abdurrahman, A, 1991, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, hal.169. 2

II. ISI MAKALAH 2.1 METODE PENELITIAN Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan tersebut adalah penelitian Hukum Normatif. Penelitian ini juga mengkaji dan meneliti peraturanperaturan tertulis. 2 Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan, maka sumber bahan hukum berupa bahan hukum sekunder yang berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research). Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan. Analisis terhadap bahan-bahan hukum yang telah diperoleh dilakukan dengan cara teknik analisis deskriptif. 2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1 Tanggung Jawab Emiten dan Profesi Penunjang Terhadap Prospektus yang Tidak Benar Penerapan prinsip keterbukaan dilakukan untuk mempertahankan potensi pasar modal yang menjadi salah satu sumber pembiayaan kegiatan pembangunan dan menjadi alternatif investasi. Dalam UUPM, pengaturan penerapan prinsip keterbukaan dimulai dari pengaturan keharusan dipenuhinya adanya informasi material kepada pemodal. Ketentuan yang sama juga perlu diberlakukan kepada perusahaan yang telah memenuhi persyaratan sebagai perusahaan publik dengan maksud untuk melindungi kepentingan pemegang sahamnya. Perusahaan secara institusional mempunyai tanggung jawab terhadap setiap informasi yang diberikannya kepada masyarakat sejak ijin melakukan penawaran umum. 3 Dalam kegiatan pasar modal, salah satu mekanisme agar keterbukaan informasi terjamin bagi investor adalah lewat keharusan menyediakan prospektus. Adapun pihak yang terkait dalam pembuatan prospektus adalah profesi penunjang pasar modal. Profesi penunjang pasar modal adalah segolongan pihak lain yang oleh hukum dikelompokan sebagai pihak yang mempunyai fungsi untuk ikut menunjang pasar modal. Emiten dan pihak yang terkait dalam pembuatan prospektus, wajib bertanggung jawab menyampaikan informasi penting yang berkaitan dengan efek perusahaan tersebut kepada investor. Apabila terjadi pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan dalam pembuatan prospektus yang tidak benar maka tanggung jawab bagi para pihak yang membuat prospektus tersebut. Hal ini diatur dalam pasal 80 ayat 2 Amirudin dan Zainal Asikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Hal. 118. 3 Sri Redjeki Hartono, 2000, Kapita Selekta Hukum Perusahaan, Mandar Maju, Semarang, hal. 55 3

(1) UUPM, yang menyatakan setiap pihak yang terkait diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan kerugian akibat penyampaian informasi yang tidak benar tersebut. Adapun tanggung jawab yuridis yang dibebankan kepada emiten dan profesi penunjang dalam pembuatan prospektus yang menyimpang atau tidak benar sehingga menyesatkan dan merugikan investor diatur dalam pasal 111 UUPM yang menyatakan bahwa setiap Pihak yang menderita kerugian sebagai akibat dari pelanggaran atas Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya dapat menuntut ganti rugi, baik sendiri-sendiri maupun bersamasama dengan pihak lain yang memiliki tuntutan yang serupa, terhadap pihak atau pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut. Jadi dengan demikian pasal 111 UUPM tersebut membebankan tanggung jawab emiten dan profesi penunjangnya untuk membayar ganti rugi kepada investor yang merasa dirugikan akibat pembuatan prospektus yang tidak benar tersebut. 2.2.2 Sanksi Hukum Bagi Emiten dan Profesi Penunjang Terkait Dengan Pembuatan Prospektus yang Tidak Benar UUPM menetapkan sanksi hukum bagi pelanggar peraturan prinsip keterbukaan, berupa sanksi administratif, sanksi pidana dan sanksi perdata. Dalam UUPM, sanksi administratif yang dapat diberikan kepada pihak pelanggar prinsip keterbukaan terdapat di dalam pasal 102, dimana Bapepam memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi administratif atas pelanggaran Undang-Undang Pasar Modal tersebut. Dalam UUPM, diatur juga ketentuan pidana atas pelanggaran Undang-Undang Pasar modal tersebut, dimana terdapat dalam pasal 103 sampai dengan pasal 110. Dan sanksi perdata bagi pelanggar prinsip keterbukaan diatur dalam pasal 111 UUPM, dimana pasal 111 menyatakan bahwa setiap pihak yang menderita kerugian sebagai akibat dari pelanggaran atas Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya dapat menuntut ganti rugi, bagi sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan pihak lain yang memiliki tuntutan yang serupa, terhadap pihak atau pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut, yaitu dalam hal pembuatan prospektus yang tidak benar yang menyebabkan kerugian bagi pihak investor yang menanamkan modalnya kepada emiten. Dengan demikian, tentang masing-masing sanksi administratif, sanksi pidana, dan sanksi perdata yang telah dikemukakan diatas, bagi emiten dan para pihak yang terkait dalam pembuatan prospektus yang tidak benar di dalam kegiatan pasar modal, sanksi-sanksi tersebut dapat berlaku, dan penegakan hukum yang konsisten terhadap para pihak yang melakukan pelanggaran peraturan diharapkan menjadi pendorong bagi para pihak untuk selalu mematuhi ketentuan dan kehati-hatian dalam melakukan usahanya. 4

III. SIMPULAN Tanggung jawab emiten dan profesi penunjang atas adanya prospektus yang tidak benar di dalam kegiatan pasar modal adalah adanya kewajiban dari emiten dan profesi penunjang untuk bertanggung jawab secara hukum dengan membayar ganti rugi kepada investor atas kerugian yang dideritanya akibat adanya prospektus yang tidak benar tersebut. Sanksi hukum bagi emiten dan profesi penunjang terkait dalam pembuatan prospektus adalah berupa sanksi administratif, sanksi pidana, sanksi perdata. Semua sanksisanksi tersebut dapat berlaku bagi emiten dan profesi penunjang tersebut agar penegakan hukum yang konsisten terhadap pihak-pihak yang melakukan pelanggaran peraturan diharapkan menjadi pendorong bagi para pihak untuk selalu mematuhi ketentuan dan mempertimbangkan kehati-hatian dalam melakukan usahanya di dalam pasar modal. DAFTAR PUSTAKA Buku-buku Abdurrahman, A, 1991, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Amirudin dan Zainal Asikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sri Redjeki Hartono, 2000, Kapita Selekta Hukum Perusahaan, Mandar Maju, Semarang. Peraturan Perundang-undangan Undang-Undang Republik Indonesia Noomor. 8 tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Keputusan ketua Bapepam No. : KEP-51/PM/1996 Tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum. 5