Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

dokumen-dokumen yang mirip
Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV

PERENCANAAN PRODUKSI AGRIBISNIS

BAB II LANDASAN TEORI

PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS

PERENCANAAN PRODUKSI AGRIBISNIS dan STRATEGI PEMASARANNYA

Manajemen dan Manajer

MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

08/07/ Website:

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

MENGELOLA ENTITAS BISNIS. Muniya Alteza

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

Tugas : e Learning Administrasi Bisnis Nama : Erwin Febrian Nim :

IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Pengawasan DOSEN : DIANA MA RIFAH

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. ditempatkan di bagian Manajemen Kualitas Divisi MSDM dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bebas keluar masuk dalam suatu Negara tanpa disertai dengan adanya peraturan yang

Perbedaan Manajemen Agribisnis dan Manajemen lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Kepemimpinan, sebaliknya, menyangkut menetapkan arah dengan menyusun satu visi masa depan; kemudian mereka menyatukan orangorang

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007

dapat mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan, sehingga tidak dapat di pungkiri, hanya sedikit perusahaan yang mampu bertahan.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi-fungsinya. Peranan tersebut ditujukan pada seseorang yang

MENJADI SEORANG GURU PROFESIONAL

P rti t mban a g n an a n dal a am R n a c n an a g n an a n Pe P ne n liti t an

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

Pertemuan 3 Manajemen SDM

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat juga dapat mengakibatkan persaingan antara berbagai

Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak

TUGAS AKHIR METODE PENGAWASAN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA BARAT CABANG BUKITTINGGI

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGANTAR MANAJEMEN USAHA KECIL DAN MENENGAH

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG

TENTANG TATA KELOLA KEPENGURUSAN PERHIMPUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI INDIA,

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

Manajemen, Organisasidan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin perusahaan harus jeli kepada orientasi pasar. Berdasarkan pada Narver

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. penganggaran menggunakan penganggaran kinerja (performance

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

Manajer orang yang berkewajiban mengatur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan bantuan orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Website:

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan perusahaan yang lemah akan mengalami kemunduran dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 57 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

Pe P rencanaan a P ro r y o e y k

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

Kebijakan Manajemen Risiko

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan. Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian ini pada Air Minum Dalam Kemasan. (AMDK) PDAM Tirtawening Bandung serta pembahasan yang telah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. Yang menjadi objek penelitian ini adalah: : Business Park Kebon Jeruk Jalan Raya Meruya Ilir. Telp : (021)

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan dalam menunjang penyediaan pangan. Satuan kerja irigasi

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI P E N U T U P

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

LOGO TIP FTP - UB

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PW TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN INTERN PEMASYARAKATAN.

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bukan merupakan segmen bisnis yang populer. menerbitkan edisi Bandung-nya, seperti Kompas, Republika, SINDO, Koran Tempo,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali manajemen puncak

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

Transkripsi:

FUNGSI MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP. Email: asyahza@yahoo.co.id Website: http://almasdi.unri.ac.id FUNGSI PERENCANAAN Fungsi perencanaan mencakup semua kegiatan yang ditujukan untuk menyusun program kerja selama periode tertentu pada masa yang akan datang berdasarkan visi, misi, tujuan, serta sasaran organisasi. Perencanaan dapat dilakukan pada bidang keuangan, pemasaran, produksi, persediaan, dan lain-lain (Beierlein, Schneeberger, dan Osburn, 1986). Tujuannya adalah untuk menempatkan suatu perusahaan pada posisi yang terbaik berdasarkan kondisi bisnis dan permintaan konsumen pada masa mendatang. 1

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaan juga memungkinkan suatu organisasi dapat memperoleh serta mengikat sejumlah sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya. Perencanaan memungkinkan anggota organisasi dapat melanjutkan kegiatan-kegiatan yang konsisten sesuai dengan tujuan dan prosedur yang telah dipilih. Perencanaan juga memungkinkan untuk memonitor dan mengukur kemajuan operasi ke arah pencapaian tujuan, sehingga tindakan perbaikan dapat diambil apabila kemajuan operasi yang terjadi tidak memuaskan. Downey dan Erickson Perencanaan merupakan pemikiran yang mengarah ke masa depan, yang menyangkut rangkaian tindakan berdasarkan pemahaman penuh terhadap semua faktor yang terlibat dan diarahkan kepada sasaran khusus. Pemikiran ke masa depan, yakni memandang masa depan yang gemilang dan bukan merupakan ramalan belaka, tetapi pernyataan yang berorientasi pada tindakan. Serangkaian tindakan, yakni mengembangkan alternatif- alternatif atau metode-metode untuk terus maju. Pemahaman penuh terhadap semua faktor yang terlibat, yaitu memahami dan mempertimbangkan fakta-fakta dan konsekuensi f aktor-f aktor tersebut yang menjadi penghambat, sehingga dapat diantisipasi sebelumnya. Pengarahan kepada sasaran khusus, yakni semua rangkaian kegiatan diarahkan pada sasaran yang ingin dicapai pada masa depan. 2

Enam Langkah Penting dalam Proses Perencanaan 1. Mengumpulkan fakta-fakta dan informasi- informasi yang berkaitan dengan obyek perencanaan. Fakta-fakta dan informasi-informasi yang berkaitan dengan obyek perencanaan sangat diperlukan untuk menyusun perencanaan yang handal, sehingga kegiatan tersebut menempati urutan pertama. Namun demikian, tidak berarti bahwa pengumpulan fakta-fakta dan informasi-informasi hanya dilakukan pada saat akan memulai suatu perencanaan, tetapi kegiatan tersebut terus-menerus dilakukan untuk menjaring fakta-fakta dan informasi-informasi yang dibutuhkan agar rencana yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan arah dan tujuan perusahaan. 2. Menganalisis fakta-fakta dan informasi- informasi yang berkaitan dengan obyek perencanaan Kegiatan ini menjadi dasar yang baik untuk menetapkan arah yang akan dituju dan bagaimana agar dapat sampai di sana. Analisis dapat membantu untuk mengungkap kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi perusahaan serta mampu mengungkap masalah-masalahnya masalahnya sehingga dapat menghasilkan kerangka kerja yang handal dan sistematis untuk menjadi dasar dari setiap keputusan manajerial. 3

4

5. Mengembangkan alternatif-alternatif tindakan Setelah tujuan ditetapkan, maka dikembangkan alternatif-alternatif tindakan untuk mencapai tujuan Setiap alternatif rangkaian tindakan tersebut harus ditimbang, dievaluasi, dan diuji berdasarkan kemampuan sumber daya yang dimiliki atau dapat dimiliki. Jangan sampai dipilih alternatif tindakan yang tidak sesuai dengan kemampuan perusahaan sehingga akan gagal di tengah jalan. Memilih alternatif yang tidak tepat dan tidak efisien akan sangat merugikan masa depan perusahaan. 6. Mengembangkan sistem evaluasi kemajuan dan pengendalian Rangkaian rencana tindakan yang telah dipilih tersebut perlu dievaluasi secara terus menerus untuk memonitor penyimpangan- penyimpangan yang terjadi sehingga dapat segera dilakukan pengendalian. Rencana evaluasi dan sistem pengendalian harus terintegrasi dalam proses perencanaan. 5

Struktur Setelah merumuskan misi perusahaan, maka dapat juga dirumuskan nilai-nilai yang akan dianut oleh perusahaan dalam memberikan yang terbaik bagi lingkungan internal, lingkungan tugas, dan lingkungan eksternal yang telah menjadi komitmen manajemen. Berdasarkan visi, misi, dan nilai tersebut, maka dapat-dirumuskan dirumuskan tujuan dari perusahaan. Berdasarkan tujuan, kemudian disusun suatu rangkaian aktivitas untuk mencapainya. Perencanaan dapat berupa perencanaan sumberdaya manusia, perencanaan anggaran dan penerimaan, perencanaan produksi dan operasi, perencanaan riset dan pengembangan, dan lain- lainnya. FUNGSI PENGORGANISASIAN Fungsi pengorganisasian merupakan upaya manajemen untuk mengorganisasikan semua sumberdaya perusahaan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Efektivitas sebuah organisasi sangat tergantung pada kemampuan manajemennya untuk menggerakkan semua sumberdaya perusahaan guna mencapai tujuannya. Sumberdaya manusia sebagai penggerak utama sumberdaya perusahaan lainnya harus memiliki kemampuan prima dan kerja yang profesional serta ditempatkan pada posisi yang tepat. Semboyan yang paling terkenal untuk penempatan manusia pada posisi yang tepat guna mencapai efektivitas organisasi adalah the right man on the right place. Fungsi pengorganisasian sangat terkait juga dengan alokasi optimal sumberdaya perusahaan sehingga diperoleh keterpaduan tugas-tugas dan peranan masing- masing sumberdaya yang optimal dalam aktivitas organisasi. 6

Fungsi pengorganisasian (Downey dan Erickson, 1992) Menyusun struktur organisasi. Menentukan pekerjaan yang harus dikerjakan. Memilih, menempatkan, dan mengembangkan karyawan. Merumuskan garis kegiatan perusahaan. Membentuk sejumlah hubungan dalam organisasi dan kemudian menunjuk stafnya. FUNGSI PELAKSANAAN Fungsi pelaksanaan seringkali dibagi lagi menjadi fungsi pemimpinan, pengarahan, dan koordinasi. Fungsi pemimpinan lebih menekankan pada bagaimana seorang pimpinan untu menyalurkan semua kemampuan individu pada aktivitas organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Fungsi pengarahan lebih menekankan pada bagaimana karyawan diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. 7

Fungsi pengarahan Meliputi usaha untuk memimpin, menyelia atau mengawasi, memotivasi, mendelegasikan, dan menilai para karyawan yang ada dalam organisasi. Pengarahan ditujukan untuk menetapkan kewajiban dan tanggung jawab setiap karyawan dalam organisasi, menetapkan hasil yang harus dicapai, mendelegasikan wewenang kepada setiap karyawan, menciptakan hasrat untuk berhasil, serta mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya. Fungsi koordinasi lebih menekankan pada hubungan koordinasi antar individu, antar kelompok dan atau individu, atas berbagai aktivitas organisasi, sehingga diperoleh harmonisasi dalam setiap pelaksanaan kegiatan. FUNGSI PENGAWASAN Fungsi pengawasan menekankan pada bagaimana membangun sistem pengawasan dan melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana yang telah dibuat agar tetap berjalan pada rel yang telah ditetapkan. Fungsi pengawasan dilakukan secara terus-menerus untuk menjamin agar pelaksanaan rencana dapat berjalan dengan baik. Pengawasan berbeda dengan supervisi. Pengawasan lebih menekankan pada bagaimana suatu sistem pengawasan dapat berjalan sebagaimana mestinya, sedangkan supervisi menekankan pada bagaimana individu-individu bekerja sesuai prosedur kerja yang ada. Pengawasan dapat dilakukan oleh individu-individu, individu, sistem, dan atau lingkungan. Di lain pihak, sepervisi hanya dapat dilakukan oleh supervisor yang berwenang. 8

FUNGSI EVALUASI Fungsi evaluasi menekankan pada upaya untuk menilai proses pelaksanaan rencana, mengenai ada tidaknya penyimpangan, dan tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan rencana yang telah dibuat. Fungsi evaluasi ditujukan pada suatu obyek tertentu dan dalam periode tertentu. Misalnya, mengevaluasi pelaksanaan proyek agribisnis yang dilaksanakan selama dua tahun. Pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dalam fungsi evaluasi antara lain adalah apa hambatan- hambatan dalam pelaksanaanya dan bagaimana hasilnya? FUNGSI PENGENDALIAN Fungsi pengendalian merupakan suatu upaya manajerial untuk mengembalikan semua kegiatan pada rel yang telah ditentukan. Jika diperoleh penyimpangan-penyimpangan dari prosedur kerja dapat segera dilakukan pengendalian. Jika diperoleh tanda-tanda kegagalan dalam pencapaian hasil, maka segera diadakan pengendalian untuk memastikan operasi berjalan pada rel yang telah ditentukan. Pengendalian dapat berupa dilakukannya penyesuaian-penyesuaian dari rencana awal karena adanya faktor-faktor yang berubah sehingga pencapaian tujuan organisasi dapat dilakukan. 9