RESENSI BUKU Jesus Behaving Badly: The Puzzling Paradoxes of the Man from Galilee

dokumen-dokumen yang mirip
Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak

PENDAHULUAN INJIL MARKUS

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Apa arti dari Kristus adalah kegenapan hukum Taurat (Roma 10: 4)?

WAHYU 11. Dua Saksi Allah Dan Sangkakala Ketujuh. Pdt Gerry CJ Takaria

1. Khotbah di bukit (Matius 5-7) 2. Ilmu homelitik dan Ilmu Penggembalaan dari Yesus, khusus kepada 12 muridnya (Pasal 9:35 11:1). 3.

Pelajaran Tiga. Yesus Adalah Mesias. Dari kitab Injil Yohanes, kita membaca, " Andreas mula-mula bertemu dengan

Para Pekerja Saling Memerlukan

7 Februari 2013 IBADAH PENYEMBAHAN. Written by Administrator Thursday, 07 March :33 - Last Updated Thursday, 07 March :36

MENGAPA KITA HARUS BERBAHASA ROH? Bagian ke-1

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Buku buku Perjanjian Baru

KHOTBAH DI ATAS BUKIT

Level 3 Pelajaran 6. RAJA DAN KERAJAAN-NYA Oleh Don Krow

Written by Peter Yoksan Thursday, 11 September :46 - Last Updated Thursday, 11 September :00

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban)

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Berbahasa Roh. Karunia Rohani Untuk Penginjilan. Sesaat sebelum Yahushua terangkat ke Sorga, Dia berkata kepada para murid-nya:

MISI DAN TUAIAN Sesi 1: Istilah Misi

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Rencana Allah Kehidupan Kristus Teladan Orang-orang Kristen yang Mula-mula

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

Mencari Keterangan Tentang Yesus

Mengapa yesus naik ke surga?

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari.. Keangkatan Orang Percaya Pemerintahan Yesus Di Bumi Pengakuan Orang-orang Yang Tak Percaya

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG

Pembaptisan Air. Pengenalan

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara

KENAIKANYESUS KRISTUS

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI Yoh 14: Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #45 oleh Chris McCann

YESUS PENYEMBUH KITA. YESUS PENYEMBUH KITA HARI INI SESI 1 Kehendak Allah dan Kesembuhan

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

UKDW BAB I PENDAHULUAN

Belajar Dari Yesus Dan Masyarakat-Nya

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Siapakah Yesus Kristus? (1/6)

IDENTITAS KRISTEN DAN PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI TENGAH KEMAJEMUKAN Fonita Babang Noti, I Putu Ayub Darmawan STT Simpson

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #23 oleh Chris McCann

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

WAHYU 12 PEREMPUAN DAN NAGA. Pdt Gerry CJ Takaria

DANIEL 9 JADWAL SEJARAH YANG SUDAH DITENTUKAN

Bab Sembilan-Belas (Chapter Nineteen) Realitas dalam Kristus (In-Christ Realities)

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS

Alkitab Sebagai Karya Sastra

Ragi orang Farisi & Saduki penyebab kebutaan dan ketimpangan pertumbuhan rohani kita

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

Perumpamaan tentang Pemisahan Domba dan Kambing (ke 32) 40 Perumpamaan Yesus dalam 7 Kategori: VI. Allah Menyatakan Diri-Nya adalah Hakim dan

a. Pengajaran Perjanjian Baru mengenai otoritas Tuhan dalam Perjanjian Lama secara kesuluruhan

Lesson 9 for June 2, 2018

Perumpamaan adalah: 1) kisah setempat/lokal/jasmani/sehari-hari tetapi mengajarkan kebenaran secara universal/global/

DASAR-DASAR IMAN SESI 1 ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH AJARAN TRITUNGGAL. B. Alkitab adalah Hukum kita dan Penuntun untuk hidup.

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015

Kitab Mazmur : Kumpulan Tulisan Nubuatan

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

HAMBATAN DALAM MEMPEROLEH KESEMBUHAN

Salah satu dari 2 buku yang ditulis oleh Lukas. Injil Lukas adalah bagian pertama dan yang kedua adalah buku Kisah Para Rasul, Injil Lukas adalah

Galatia 6: 1-10 berisi beberapa saran tentang bagaimana orang Kristen harus memperlakukan sesama orang percaya lainnya.

Hubungann Kita Dengan Orang Lain

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

THE WARRIOR S CALL #4 - PANGGILAN PAHLAWAN #4 GRADE A LOYALTY - KESETIAAN GRADE A

Gereja Tunduk Kepada Roh Kudus

KALENDER DOA DESEMBER 2016

Seri Iman Kristen (3/10)

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat

1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11. Pdt. DR. Stephen Tong

TAHUN AYIN ALEPH. Minggu I. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

Mukjizat Yesus. Apakah Mukjizat Itu?

WA H Y U 1 2. Pdt Gerry CJ Takaria

Apakah Allah Akan Mengatakan Kepadaku Apa yang Harus Kulakukan Selanjutnya?

Surat Yohanes yang pertama

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

RESENSI BUKU Keselamatan Milik Allah Kami - bagi milik

MENGUKIR KARAKTER DALAM DIRI ANAK

I M A N Bagian ke-1. Bahkan, ketika Yesus menderita kesakitan di atas kayu salib, para pencemooh-nya masih terus menuntut tanda.

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

The State of incarnation : Exaltation

BACA-GALI ALKITAB: PB & PL (APA YANG SAYA PELAJARI) 7 Juli 2015, YLSA Victor Christianto

Gereja Membaptis Orang Percaya

CONTOH PRAKTEK RODA KEHIDUPAN

Status Rohani Seorang Anak

Pertemuan III Mengutuk Pohon Ara (Matius 21:18-22)

Minggu 10 : Adakah Allah Menyembuhkan Pada Masa Kini?

TATA GEREJA PEMBUKAAN

God s Divine Favor #3 Anugerah Tuhan yang Ajaib #3 DIVINE HARVEST - PENUAIAN YANG AJAIB

Transkripsi:

RESENSI BUKU Judul : Jesus Behaving Badly: The Puzzling Paradoxes of the Man from Galilee Penulis : Mark L. Strauss Penerbit : Inter-Varsity Tahun : 2015 Halaman : 221 halaman Sekitar tahun 1990-an muncul sebuah slogan populer di kalangan orang Kristen Injili Amerika yang mengajak mereka untuk memikirkan kehidupan moral mereka dari perspektif tindakan Yesus. Slogan ini berbunyi What Would Jesus Do (WWJD). Melalui slogan ini, umat Kristen Injili didorong untuk berhenti sejenak dan memikirkan dengan seksama tiap hal yang mereka akan putuskan atau lakukan: seandainya Yesus ada dalam posisi mereka, apa yang kira-kira akan Yesus lakukan? Asumsi yang melandasi slogan ini sangat jelas: Yesus adalah teladan moral terbaik bagi manusia! Harus diakui, kehidupan moral Yesus adalah salah satu daya tarik terbesar Pribadi ini. Banyak orang, termasuk juga orang-orang non- Kristen, sangat menyukai Yesus karena standar dan kehidupan moral-nya yang tinggi. Terlebih bagi orang-orang Kristen, Yesus, yang diyakini tidak mungkin dan tidak pernah berbuat salah, adalah contoh paling ideal bagaimana seharusnya manusia hidup dan memuliakan Allah. Setiap tindakan maupun perkataan-nya merupakan wujud sikap sempurna kehidupan manusia di hadapan Allah. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa Kitab-kitab Injil juga menyajikan kepada umat Kristiani beberapa kasus sulit seputar perbuatan dan ucapan Yesus. Beberapa tindakan dan perkataan-nya sangat provokatif dan membingungkan bagi orang-orang yang menyanjung-nya sebagai panutan moral terbaik. Misalnya bagaimana mungkin seorang yang memiliki moral sedemikian sempurna justru mengajar para murid- Nya untuk membenci keluarga mereka (Lukas 14:26)? Bagaimana bisa seorang yang lemah lembut dan mengajar murid-nya untuk mengasihi musuh justru mengeluarkan beragam celaan yang tajam kepada para lawan-nya di Matius 23? Selain itu, tindakan-nya mengutuk pohon ara 125

126 Resensi Buku yang tidak berbuah sangat sulit untuk dipahami, terlebih mengingat bahwa saat itu bukanlah musim buah ara (Markus 11:12-14). Kasus-kasus ini hanyalah sekelumit contoh dari beragam tindakan buruk Yesus yang direkam di dalam Kitab-kitab Injil. Buku karya Mark Strauss ini muncul untuk menjelaskan noumena di balik fenomena tindakan-tindakan Yesus yang sukar dipahami tersebut. Ada sebelas isu utama yang menjadi perhatian Strauss dalam buku ini. Setelah enam halaman pengantar di bab 1, Strauss membahas isu pertama di bab 2. Isu yang dibahas ialah apakah Yesus adalah seorang revolusioner atau seorang pasifis. Strauss menyimpulkan bahwa ungkapan-ungkapan Yesus yang bersifat revolusioner harus dipahami dalam konteks misi-nya memulihkan keadaan ciptaan dan melawan iblis, dosa, serta kematian. Bab 3 membahas apakah Yesus adalah seorang pemarah atau seorang yang penuh kasih. Pertanyaan ini dimunculkan dalam konteks pertentangan-nya dengan para pemimpin agama di masa itu. Strauss menyimpulkan bahwa kemarahan Yesus terhadap para pemimpin agama dilandasi oleh sikap mereka yang menolak dan menghalangi pemberitaan-nya tentang Kerajaan Allah. Bab 4 membahas apakah Yesus adalah seorang pecinta lingkungan (environmentalist) atau seorang perusak alam. Pertanyaan ini dimunculkan dalam konteks dua kisah di dalam Injil, yakni pengorbanan dua ribu babi (Markus 5:1-20) dan kutukan terhadap pohon ara yang tidak berbuah (Markus 11:12-24). Strauss berpendapat bahwa ada makna simbolis di balik kedua kisah tersebut. Bila yang pertama melambangkan kehadiran Kerajaan Allah melalui kemenangan atas iblis, yang kedua melambangkan penghakiman Allah terhadap bangsa Israel. Bab 5 mempertanyakan apakah Yesus adalah seorang legalis atau seorang yang penuh anugerah. Pertanyaan ini muncul mengingat adanya beberapa teks yang mengesankan bahwa Yesus adalah seorang legalis. Misalnya perintah untuk mencungkil mata kanan dan memotong tangan kanan di Matius 5:21-22. Setelah menunjukkan beberapa ajaran Yesus

Jurnal Theologi Aletheia Vol. 18 No.11, September 2016 127 yang mengajarkan anugerah, Strauss menjelaskan arti sesungguhnya di balik teks-teks sulit tersebut. Ia menyatakan bahwa meski Yesus merupakan Pribadi yang penuh anugerah, namun anugerah itu menuntut ketaatan. Bab 6 mempertanyakan apakah Yesus adalah seorang gembala yang lembut atau pengkhotbah yang keras, yang mengkhotbahkan teror tentang neraka. Setelah memaparkan bahwa pemberitaan tentang neraka merupakan hal yang tidak terpisahkan dari ajaran Yesus, Strauss menunjukkan mengapa neraka perlu ada dan berbagai pandangan mengenai sifat neraka. Bab 7 mempertanyakan apakah Yesus adalah sosok yang antikeluarga atau family friendly. Harusnya diakui bahwa sikap Yesus yang menolak bertemu dengan keluarga-nya dan juga perintah-nya untuk membenci keluarga menimbulkan kesan bahwa Ia adalah seorang yang anti-keluarga. Strauss menunjukkan dalam bab ini, bahwa komunitas umat Allah adalah keluarga yang sebenarnya bagi murid-murid-nya. Selain itu, sifat hiperbolis ajaran Yesus menandakan bahwa perintah untuk membenci keluarga tidak untuk dipahami secara literal. Bab 8 mendiskusikan apakah Yesus adalah seorang rasis atau inklusif. Diskusi ini dilandaskan pada ungkapan Yesus yang menganggap bangsa asing sebagai anjing (Matius 15:21-28) dan juga sifat penginjilan-nya yang selektif (Matius 15:24). Strauss mengakui bahwa bangsa Yahudi memang memiliki prioritas dalam rencana Allah, meski demikian pada akhirnya Kerajaan Allah merupakan pemerintahan yang bersifat inklusif. Bab 9 mendiskusikan apakah Yesus adalah seorang yang seksis (diskriminatif terhadap gender) atau egalitarian. Strauss menunjukkan bahwa dari perspektif Yudaisme, Yesus jelas bukanlah seorang seksis. Berbeda dari perspektif zaman itu, Yesus menegaskan peran wanita, memperlakukan mereka sebagai murid dan ahli waris Kerajaan Allah. Bab 10 mendiskusikan apakah Yesus adalah seorang anti-semit. Pertanyaan ini sebenarnya cukup mengagetkan mengingat Yesus sendiri

128 Resensi Buku adalah seorang Yahudi. Dalam bab ini, Strauss menunjukkan bahwa pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang anakronistik. Konflik Yesus dengan para pemimpin Yahudi bukan konlik inter-rasial tetapi intra-rasial. Bab 11 mencoba menjawab apakah Yesus adalah seorang raja yang menang atau nabi yang gagal. Tepatnya, apakah nubuatan-nya tentang kehadiran Kerajaan Allah adalah nubuatan yang benar-benar tergenapi? Setelah menunjukkan sifat Kerajaan Allah, Straus menunjukkan bahwa kehadiran Kerajaan Allah sebenarnya telah digenapi melalui beberapa hal, di antaranya melalui pelayanan pengusiran setan dan kesembuhan yang Yesus lakukan, melalui kebangkitan Yesus dan pencurahan Roh Kudus, melalui pemberitaan Injil, pada saat kedatangan Yesus kedua kali, dan pada saat kejatuhan Yerusalem di tahun 70. Strauss menutup bab ini dengan mendiskusikan empat teks sulit terkait nubuatan Yesus tentang kedatangan Kerajaan Allah. Bab 12 mencoba menjawab apakah nasib akhir Yesus adalah jasad yang membusuk atau Tuhan yang bangkit. Strauss mengakui bahwa wawasan dunia seseorang akan mempengaruhi caranya memahami kisah kebangkitan. Meski demikian, ia menunjukkan bahwa sebenarnya ada bukti-bukti yang kuat untuk mempercayai kebangkitan-nya. Ia menutup bab terakhir ini dengan menantang para pembacanya untuk menyikapi bukti-bukti ini dengan bijak, yakni mendorong untuk mengenal Yesus lebih lagi, baik melalui kata-kata dan perbuatan-nya maupun melalui perjumpaan secara pribadi dengan Dia. Sejujurnya, harmonisasi teks Injil yang beberapa kali Strauss lakukan agak sedikit mengganggu. Meski demikian, hal ini bisa dipahami mengingat natur buku ini sebagai buku populer. Dari model pembahasan dan pembahasaannya (Strauss sesekali melemparkan gurauan ringan di dalam buku ini!), nampak sekali bahwa Strauss menargetkan orang-orang awam sebagai pembaca utama buku ini, khususnya orang-orang non- Kristen atau orang Kristen baru. Meski demikian, buku ini juga berguna bagi para pendeta dan sarjana pemula yang mencoba memahami kesulitan-kesulitan di seputar hidup dan tindakan Yesus. Buku ini sangat

Jurnal Theologi Aletheia Vol. 18 No.11, September 2016 129 menolong pembaca untuk memahami tujuan sebenarnya di balik tindakan Yesus, sehingga pembaca tidak perlu terlalu cepat menilai Yesus sebagai anak nakal. Stefanus Kristianto