Konsep dan Aplikasi Imunisasi. dr. Riska Yulinta Viandini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

ASPEK MEDIS DAN KEAMANAN VAKSIN KOMBINASI PENTABIO. Dominicus Husada

cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Imunitas merupakan daya tahan tubuh. Sistem imun adalah jaringan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAN INFORMASI KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MALANG 2011/2012

UPAYA PROMOSI DAN PREVENTIVE KESEHATAN BAYI DAN ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh

Media tertentu 1. udara (TBC, Influenza dll), 2. tempat makan dan minum yang kurang bersih pencuciannya (Hepatitis, Typhoid/Tifus dll), 3.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektif untuk bayi dari segi biaya (Wahab, 2000).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Macam kekebalan : (cara timbul) 1.Aktif -Dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen, mis: imunisasi aktif, terpajan secara alamiah.

IMUNISASI SWIM 2017 FK UII Sabtu, 14 Oktober 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA dan pada tahun 1990, kita telah mencapai status Universal Child

Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial.

Imunisasi PPI: Program imunisasi nasional

MAKALAH PCD IMUNISASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. PEMBAHASAN MASALAH & SOLUSI MASALAH PERANCANGAN KAMPANYE PENGGUNAAN VAKSIN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Lalu, kekebalan seperti apa yang dimiliki bayi di bulan-bulan pertamanya?

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten

1. Poliomyelitis Poliomyelitis adalah suatu penyakit virus yang dalam stadium beratnya menyebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian bayi dan balita (bayi dibawah lima tahun) adalah

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. demam, batuk, coryza/pilek, konjungtivitis dan bintik-bintik kecil dengan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Selama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasukan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pencegahan terhadap penyakit tetanus. Untuk mencegah tetanus neonatorum (TN) ibu

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

Mekanisme Pembentukan Kekebalan Tubuh

SATUAN ACARA PENYULUHAN IMUNISASI DPT

BAB II TINJAUAN TEORI

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENYULUHAN IMUNISASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan bayi dan anak dengan. memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

KONSEP DASAR IMUNISASI. By Dwi Sapta Aryantiningsih

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Dewi, 2013 : 1). neonatus sebagai individu yang harus menyesuaikan diri dari kehidupan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua

ASUHAN PADA BAYI DENGAN TETANUS NEONATORUM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn.

HOST. Pejamu, adalah populasi atau organisme yang diteliti dalam suatu studi. Penting dalam terjadinya penyakit karena :

Pertanyaan dan Jawaban tentang imunisasi. Petunjuk untuk pemuka masyarakat, kader PSF, kelompok masyarakat, tentang imunisasi di Timor Leste

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) penyakit infeksi pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN TEORI. meningkatkan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu. terbentuk antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan sistem

lebih lanjut untuk membentuk..plasmablas... yang merupakan precursor dari sel plasma,, dalam sel ini, sitoplasma... dan retikulum...

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan cakupan yang diharapkan dalam MDG (Millenium. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009 )

BAB I PENDAHULUAN. dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Suhu yang dimaksud adalah

BAB I PENDAHULUAN. mencegah tubuh dari penularan penyakit infeksi. Penyakit infeksi. adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paling efektif untuk bayi dari segi biaya (Wahab, 2000).

TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KASSI-KASSI MAKASSAR TAHUN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2005). Imunisasi adalah

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Imunisasi adalah memberi kekebalan terhadap penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Aliaa Amirah binti Md. Kamaru Al-Amin. Tempat/Tanggal Lahir : Terengganu, Malaysia/20 Maret 1989

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMBANGUN KEKEBALAN TUBUH, MENGHAPUS SERATUS PENYAKIT

KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT

Transkripsi:

Konsep dan Aplikasi Imunisasi dr. Riska Yulinta Viandini

Pengertian Imunisasi Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit Suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap penyakit tertentu

à Imunitas, kebal, atau resisten Manfat imunisasi : Menurunkan mortalitas dan morbiditas Proteksi terhdp individu Perlindungan terhadap masyarakat Pengendalian penyakit Eliminasi penyakit

Respon Imun??? Respon imun primer ialah respon imun yang terjadi pada pajanan pertama kalinya dengan antigen Respon imun sekunder ialah respon imun yang diharapkan akan memberi respon adekuat bila terpajan pada antigen yang serupa. Diberikannya vaksinasi berulang beberapa kali adalah agar mendapat titer antibodi yang cukup tinggi dan mencapai nilai protektif.

Jenis Kekebalan 1. Dilihat dari cara timbulnya A. Kekebalan pasif Kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat dari individu itu sendiri. Kekebalan pasif alamiah: kekebalan pada janin yang diperoleh dari ibu dan tidak berlangsung lama(difteri,morbili, tetanus) Kekebalan pasif buatan: kekebalan yang diperoleh setelah pemberian suntikan zat penolak (imunoglobulin).

B. Kekebalan aktif Kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen seperti pada imunisasi atau terpajan secara alamiah. Kekebalan aktif biasanya prosesnya lambat tapi dapat berlangsung lama, akibat adanya memori imunologik. Kekebalan aktif terbagi menjadi dua jenis, yaitu : Kekebalan aktif alamiah: kebalan yang diperoleh setelah mengalami atau sembuh dari suatu penyakit. Contoh : anak yang pernah menderita campak maka tidak akan terserang campak lagi Kekebalan aktif buatan: kekebalan yang dibuat oleh tubuh setelah mendapat vaksin atau imunisasi. Contoh : BCG, DPT, polio dll.

Jenis imunisasi Dibedakan dalam dua jenis, yaitu imunisasi aktif dan pasif: 1. Imunisasi aktif Pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya : imunisasi polio atau campak.

2. Imunisasi pasif Penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya : Penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap campak.

REAKSI ANTIGEN ANTIBODI Antibodi bereaksi dengan determinan pada permukaan antigen, yang akan menyebabkan perubahan konformasi antibodi dengan faktor komplemen (pertahanan, penghantar radang dan pengaturan fungsi sel β). Dengan terikatnya antigen pada antibodi, antigen akan dinetralkan, dengan reaksi presipitasi (endapan), aglutinasi (penggumpalan) atau sitolisis pada bakteri sehingga menyebabkan hancur, dan pada racun akan terjadi penguraian.

Imunisasi Aktif Pada imunisasi pertahanan aktif, antigen yang ada dalam vaksin akan menyebabkan pembentukan antibodi, menyebabkan organisme yang bersangkutan mempunyai imunitas spesifik terhadap antigen tersebut. Pertahanan yang didapat pada imunisasi aktif akan tetap ada beberapa tahun bahkan dapat sampai seumur hidup.

Jenis vaksin, menurut jenis antigen yang digunakan : Vaksin dengan kuman apatogen / avirulen yang masih dapat berkembang biak (vaksin hidup), Vaksin yang tidak mampu berkembang biak, kuman yang sudah dimatikan atau (pada virus) yang sudah diinaktifkan (vaksin mati) Vaksin toksoid dengan toksin yang sudah dilemahkan.

Vaksin hidup : Vaksin hepatitis Vaksin campak Vaksin parotitis (kelenjar ludah/telinga) Vaksin poliomielitis (cara sabin) Vaksin rubella Vaksin BCG (bacillus calmette guerin) Vaksin mati : Vaksin poliomielitis (cara salk) Vaksin meningoensefalitis Vaksin influenza, rabies, pertuis, tifus dan kolera. Vaksin toksoid : Vaksin difteri dan tetanus

Pembagian yang tidak tergantung dari vaksin hidup, mati / toksoid, adalah : Vaksin cair, tidak mengandung bahan tambahan lain Vaksin adsorben, dimana antigen diabsorbsikan pada zat adsorben misal Al hidroksida, sehingga pembebasan antigen diperlambat maka akan terbentuknya antibodi yang diperkuat. Vaksin kombinasi, untuk mengurangi jumlah waktu imunisasi sehingga tidak terlalu banyak, dan dijamin tidak ada reaksi silang, seperti DPT (difteri, pertusis, dan tetanus)

PENYAKIT YG DPT DICEGAH DGN IMUNISASI Tuberkulosis Peny. ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yg sebagian besar menyerang masyarakat dgn kelas sosial ekonomi rendah. Organ yg sering terkena adalah paru, kelenjar, kulit, tulang, sendi dan selaput otak. Cara penularan : melalui droplet atau percikan air ludah, Imunisasi yg dapat mencegah penyakit ini adl BCG

Difteri Disebabkan oleh Corynebacterium Dyptheria. Penularannya melalui percikan ludah yg tercemar. Difteri dpt menjadi endemik pd ling masy dgn sosial ekonomi rendah. Imunisasi yg diberikan adalah DPT.

Pertusis Disebabkan oleh Bordetella pertusis Penularannya melalui droplet. Istilah awamnya adalah batuk rejan atau batuk 100 hari. Bahaya dari pertusis adalah pneumonia Gejala awal berupa batuk pilek, kemudian setelah hari ke 10 batuk bertambah berat dan sering kali muntah Imunisasi yg diberikan adalah DPT

Tetanus Disebabkan oleh Mycobacterium Tetani, yg berbentuk spora masuk ke dlm luka terbuka, berkembang biak secara anerobik, dan membentuk toksin. Tetanus yg khas terjadi pada usia anak adalah tetanus neonatorum. T.Neonatorum dpt menimbulkan kematian karena terjadi kejang, sianosis, dan henti napas. Resevoarnya adalah kotoran hewan atau tanah yg terkontaminasi kotoran hewan dan manusia. Bayi tidak mau menyusu. Kekebalan pada penyakit ini hanya diperoleh dgn imunisasi atau vaksinasi lengkap Imunisasi yg diberikan adalah DPT

Poliomielitis Penyebab infeksi adalah virus polio tipe 1,2, dan 3 dan menyerang mielin atau serabut otot. Kelumpuhan dpt terjadi pada anggota badan, saluran napas, dan otot menelan. Penularan penyakit ini adalah memeluui droplet dan reservoarnya adalah manusia yg menderita polio. Pencegahan dpt dilakaukan dgn imunisasi polio.

Campak Penyebab penyakit ini adalah virus morbili, yg menular melalui droplet. Gejala awal ditunjukkan dgn adanya kemerahan yg mulai timbul pada bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan anggota badan, biasanya juga timbul gejala flu disertai mata berair dan kemerahan. Setelah 3-4 hari, kemerahan mulai hilang dan berubah menjadi kehitaman yg akan tampak seperti sisik dalam waktu 1-2 mgg Imunisasi yang diberikan adalah imunisasi campak. Komplikasi yg harus dicegah adalah OMA, Konjungtivitis Berat, Pneumonia.

Hepatitis B Penyakit infeksi disebabkan oleh virus hepatitis tipe B. Kelompok yg berisiko adalah pecandu narkotika, pasien hemodialisis, pekerja laboratorium, atau akupuntur. Gejala yang muncul tidak khas, seperti anoreksia, mual, dan kadang kadang ikterik.

Typus Abdominalis Tujuan pemberian imunisasi ini adalah mencegah terjadinya penyakit tipus abdominalis. Ada 3 jenis vaksin diantaranya kuman yg dimatikan, kuman yg dilemahkan dan antigen capsular Vi poliysacaride Vaksin kuman yg dimatikan dpt diberikan utk bayi 6-12 bulan adalah 0.1 ml, 1-2 thn 0,2 ml, dan 2-12 thn adalah 0,5 ml. Vaksin kuman yg dilemahkan dpt diberikan dlm bentuk capsul sebelum makan pada hari 1, 2, dan 5 pada anak di atas usia 6 thn.

PEDOMAN IMUNISASI VIRUS HIDUP MINIMAL DIBERIKAN DENGAN INTERVAL 1 BULAN VIRUS HIDUP DAN YANG DIMATIKAN DAPAT DIBERIKAN SECARA BERSAMAAN DENGAN LOKASI YANG BERBEDA

PEMBERIAN IMUNISASI PRINSIP IMUNISASI DIBERIKAN SEBELUM KEKEBALAN DARI IBU TIDAK AKTIF LAGI KOMBINASI VAKSIN : MERINGANKAN BIAYA,HEMAT WAKTU, MENGURANGI PENDERITAAN VAKSIN MENIMBULKAN REKSI MINIMAL PERHATIKAN : BAYI/ANAK DALAM KONDISI SEHAT CARA PEMBERIAN BENAR VAKSIN BAIK DAN JENIS SESUAI DOSIS BENAR PENYIMPANAN:SUHU, HINDARI SINAR MATAHARI

PANAS KONTRA INDIKASI IMUNOSUPRESI ALERGI PEMBERIAN DPT PADA ANAK SEIZURE (kejang) TIDAK DIBERIKAN

Perhatikan..!!! Ada bbbrp hal penting yg harus diperhatikan petugas kesehatan sebelum pemberian imunisasi adalah tanyakan! Status kesehatan anak saat ini, apakah dlm kondisi sehat atau sakit. Pengalaman/reaksi thp imunisasi yg pernah di dpt sebelumnya. Penyakit yg dialami dimasa lalu dan sekarang.

Con t Ortu hrs mengerti ttg hal-hal yg berkaitan dgn penyakit yg dpt dicegah dgn imunisasi (pengertian, jenis imunisasi, alasan imunisasi, manfaat imunisasi dan efek sampingnya). Catatan imunisasi yg lalu (apabila sdh pernah mendpt imunisasi sebelumnya), pentingnya menjaga kes melalui tindakan imunisasi. Penkes utk ortu. ( Gunakan pertanyaan terbuka utk mendptkan informasi seluasluasnya).

Cont. Kontraindikasi pemberian imunisasi, seperti :Flu berat atau panas tinggi Perubahan pada sistem imun yg tdk dpt menerima vaksin virus hidup. Sedang dalam pemberian obat2tan yg menekan sistem imun, Mis : transfusi darah dan imunoglobulin. Riwayat alergi thp pemberian vaksin (pertusis).

Hepatitis B DifteriPertusisTetanus Hepatitis B DifteriPertusisTetanus Haemophilus influenzae tipe b

Hepatitis B DifteriPertusisTetanus Hepatitis B DifteriPertusisTetanus Haemophilus influenzae tipe b