BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI SAMBAS PERATURAN BUPATI SAMBAS NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2012

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 18 TAHUN 2009 T E N T A N G

BERITA NEGARA. Disiplin Kerja. Pegawai Negeri Sipil. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI STAF AHLI KABUPATEN BANGKA BUPATI BANGKA,

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 08 TAHUN 2009 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188 / 110 / / 2013

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 26 TAHUN 2O16 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

2016, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2O17 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 59 TAHUN 2009 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 45/Permentan/OT.140/4/2014

- 1 - GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MALUKU TENGGARA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

INSTRUKSI BUPATI KUNINGAN NOMOR 02 TAHUN 2014

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEMOTONGAN TAMBAHAN PENGHASILAN ATAU TUNJANGAN LAINNYA

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2012

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Tunjangan. Kinerja Pegawai.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PENAJAM PASER UTAR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang K

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENGATURAN JAM KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 05 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI BADAN SAR NASIONAL

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BELITUNG KEPUTUSAN BUPATI BELITUNG NOMOR : / 109 /KEP/BKD/2011 TENTANG

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 8 TAHUN 2012

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 12 TAHUN 2013 TENTANG

2011, No dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lemba

2 Di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara R

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PERTANIAN. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 41/PMK.01/2011 TENTANG

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 677 TAHUN 2016 TENTANG DISIPLIN KEHADIRAN APARATUR SIPIL NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.73/KP.403/MPEK/2013 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (INDONESIAN INSTITUTE OF SCIENCES)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG SISTEM KEHADIRAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.66/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 38 TAHUN 2013

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2013 TENTANG

-1- REPUBLIK INDONESIA

2011, No tertulis, pemberian dan pemotongan Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara kepada pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagai

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN HARI KERJA, JAM KERJA, APEL KERJA DAN PRESENSI ELEKTRONIK

2 Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhe

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 2 TAHUN 2008

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. (0717) 92536 Faximile (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 7 TAHUN 2009 T E N T A N G DISIPLIN KERJA DAN PENDELEGASIAN WEWENANG PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin terpeliharanya tata tertib, suasana kerja dan terlaksananya ketentuan jam kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka, maka perlu diatur peraturan disiplin kerja PNS untuk mewujudkan kelancaran pelaksanaan tugas dan prestasi kerja PNS; b. bahwa untuk mewujudkan kelancaran pelaksanaan tugas dan prestasi kerja sebagaimana dimaksud huruf b, maka perlu dijatuhkan hukuman kepada PNS yang melanggar disiplin kerja ; c. bahwa untuk menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS sebagaimana dimaksud huruf b, maka perlu diatur mengenai pendelegasian wewenang penjatuhan hukuman disiplin di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, b dan c, maka perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bangka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara RepubliK Indonesia Nomor 4033);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3093); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3134); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3176); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4826); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kabupaten Bangka (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tahun 2008 Nomor 2 Seri D); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangka (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tahun 2008 Nomor 4 seri D); 2

15. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisai Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bangka (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tahun 2008 Nomor 5 seri D); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bangka (Lembaran Daerah Kabuapten Bangka Tahun 2008 Nomor 6 seri D); MEMUTUSKAN : Menetapkan : DISIPLIN KERJA DAN PENDELEGASIAN WEWENANG PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bangka. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Bangka. 4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Bangka. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka. 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah Daerah. 7. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Bangka atau SKPD yang mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan Pemerintahan di Daerah. 8. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya disingkat BKPP adalah Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bangka atau SKPD yang melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah di bidang kepegawaian. 9. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. 10. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka. 11. Disiplin PNS adalah sikap dan perilaku PNS yang dalam melaksanakan tugasnya mentaati segala kewajiban dan larangan sesuai peraturan perundang-undangan. 12. Peraturan Disiplin PNS adalah Peraturan yang mengatur kewajiban, larangan, dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar oleh PNS. 13. Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau perbuatan PNS yang melanggar ketentuan Peraturan Disiplin PNS baik yang dilakukan didalam maupun diluar jam kerja. 14. Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS karena melanggar Peraturan Disiplin PNS. 15. Perintah Kedinasan adalah perintah yang diberikan oleh atasan yang berwenang mengenai atau yang ada hubungannya dengan kedinasan. 3

16. Peraturan Kedinasan adalah peraturan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang mengenai kedinasan atau yang ada hubungannya dengan kedinasan. 17. Pejabat yang berwenang menghukum adalah pejabat yang diberi wewenang menjatuhkan hukuman disiplin PNS. 18. Teguran lisan adalah adalah teguran yang dinyatakan dan disampaikan secara lisan oleh pejabat yang berwenang menghukum PNS yang melakukan pelanggaran disiplin yang dinyatakan secara tegas sebagai hukuman disiplin. 19. Teguran tertulis adalah teguran yang dinyatakan dan disampaikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang menghukum PNS yang melakukan pelanggaran disiplin. 20. Pernyataan tidak Puas adalah pernyataan tidak puas yang dinyatakan dan disampaikan secara tertulis oleh pejabat yang berwewenang menghukum PNS yang melakukan pelanggaran disiplin. 21. Disiplin jam kerja adalah ketaatan kehadiran PNS terhadap ketentuan jam kerja yang dimulai dengan apel pagi. 22. Apel pagi adalah kegiatan yang dilakukan secara bersama di suatu tempat kerja yang dipimpin oleh Pembina Apel. 23. Pembina Apel adalah Kepala Satuan Kerja masing-masing atau Pejabat yang ditunjuk. BAB II DISIPLIN JAM KERJA Bagian Kesatu Pembinaan dan Pengawasan Pasal 2 (1) Pembinaan dan pengawasan PNS di lingkungan Pemerintah Daerah dilakukan oleh Bupati. (2) Bupati mendelegasikan wewenang kepada Kepala SKPD untuk melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap PNS guna mentaati ketentuan disiplin jam kerja, pelaksanaan apel pagi dan pengisian daftar hadir di SKPD masing-masing. (3) Pejabat yang berwenang dalam melaksanakan kewenangannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bertanggungjawab menyampaikan laporan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Ketentuan Hari dan Jam Kerja Pasal 3 (1) Ketentuan hari dan jam kerja di lingkungan Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut : a. hari Senin sampai dengan hari Kamis Pukul 07.30-14.00 WIB ; b. hari Jum at Pukul 07.30 11.00 WIB ;dan c. hari Sabtu Pukul 07.30 12.30 WIB. (2) Dalam pelaksanaan ketentuan hari dan jam kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap SKPD wajib melaksanakan apel pagi yang diikuti seluruh PNS, dengan ketentuan sebagai berikut : a. hari Senin dimulai dengan upacara bendera Pukul 07.30 WIB; b. hari Selasa sampai dengan hari Kamis Pukul 07.30 WIB ; c. hari Jum at dimulai pukul 07.30 dilanjutkan dengan kegiatan senam pagi/olahraga; d. hari Sabtu Pukul 07.30 WIB. 4

Bagian Ketiga Kewajiban Pasal 4 (1) Setiap PNS dalam melaksanakan ketentuan hari dan jam kerja sebagaimana dimaksud Pasal 3 Peraturan ini, mempunyai kewajiban sebagai berikut : a. mentaati ketentuan jam kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) Peraturan ini; b. mengikuti apel pagi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), dengan mengisi daftar hadir apel pagi setiap hari kerja di lingkungan SKPD masingmasing; c. mengisi daftar hadir setiap hari kerja (pagi dan siang) secara mesin (handkey, mesin kartu) dan/atau manual di lingkungan SKPD masing-masing; d. menyampaikan pemberitahuan secara lisan maupun tertulis kepada atasan langsung apabila tidak masuk kerja dengan kriteria sebagai berikut : 1. apabila sakit sampai dengan 2 (dua) hari, harus ada izin dari atasan langsung; 2. apabila izin sampai dengan 3 (tiga) hari, harus ada izin tertulis dari atasan langsung yang ditandatangani oleh Kepala SKPD. e. sakit yang melebihi 2 (dua) hari kerja dan izin tidak masuk kerja yang melebihi 3 (tiga) hari kerja, dapat diberikan kepada PNS dengan mengajukan cuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) Setiap PNS yang meninggalkan tugas sementara pada hari/jam kerja harus ada izin dari atasan langsung. (3) Izin yang diberikan oleh atasan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan secara lisan dan tertulis sesuai keperluannya. (4) Dikecualikan pada ayat (2) dan ayat (3) adalah meninggalkan tugas dalam rangka menjalankan tugas dan perintah kedinasan yang dibuktikan dengan memo/ disposisi, surat tugas dan surat dinas lainnya. BAB III HUKUMAN DISIPLIN Bagian Kesatu Pelanggaran Disiplin Pasal 5 Setiap ucapan, tulisan atau perbuatan PNS yang melanggar ketentuan Peraturan Disiplin PNS atau Peraturan kedinasan lainnya sesuai peraturan Perundang-undangan yang berlaku adalah pelanggaran disiplin. Pasal 6 PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin oleh pejabat yang berwenang menghukum. 5

Bagian Kedua Tingkat dan Jenis Hukuman Pasal 7 (1) Tingkat Hukuman disiplin terdiri dari : a. hukuman disiplin ringan; b. hukuman disiplin sedang; dan c. hukuman disiplin berat. (2) Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari : a. tegoran lisan; b. tegoran tertulis; dan c. pernyataan tidak puas secara tertulis. (3) Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari : a. penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun; b. penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun; dan c. penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun. (4) Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari : a. penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun; b. pembebasan dari jabatan; c. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan d. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS. BAB IV PENDELEGASIAN WEWENANG PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN Bagian Kesatu Wakil Bupati Pasal 8 (1) Bupati mendelegasikan wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin kepada Wakil Bupati untuk PNS di lingkungan Pemerintah Daerah. (2) Jenis Hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. teguran lisan terhadap PNS yang memangku jabatan struktural eselon II atau jabatan lain yang setingkat dengan itu; b. teguran tertulis dan pernyataan tidak puas secara tertulis terhadap PNS yang memangku jabatan struktural eselon II atau jabatan lain yang setingkat dengan itu; dan c. pemberian hukuman disiplin dan penandatanganan Keputusan Bupati atas pelanggaran disiplin PNS untuk jenis hukuman disiplin sedang. (3) Penjatuhan hukuman disiplin bagi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6

Bagian Kedua Sekretaris Daerah Pasal 9 (1) Bupati mendelegasikan wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin kepada Sekretaris Daerah bagi PNS yang memangku jabatan struktural eselon II dan jabatan struktural eselon III atau pejabat lainnya yang setingkat dengan itu di lingkungan Pemerintah Daerah. (2) Jenis hukuman Disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. teguran lisan terhadap PNS yang memangku jabatan struktural eselon IIb atau eselon III atau jabatan lain yang setingkat dengan itu; b. teguran tertulis terhadap PNS yang memangku jabatan struktural eselon III atau jabatan lain yang setingkat dengan itu;dan c. pernyataan tidak puas secara tertulis terhadap PNS yang memangku jabatan struktural eselon III atau jabatan lain yang setingkat dengan itu; (3) Penjatuhan hukuman disiplin bagi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bagian Ketiga Eselon IIb Pasal 10 (1) Bupati mendelegasikan wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin kepada pejabat struktural eselon IIb atau pejabat lainnya yang setingkat dengan itu bagi PNS di lingkungan SKPD masing-masing. (2) Bupati mendelegasikan wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin kepada pejabat struktural eselon IIb yang memangku jabatan sebagai Asisten pada Sekretariat Daerah sesuai dengan bidangnya masing-masing bagi PNS pada Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Kantor, Kecamatan dan Kelurahan dilingkungan Pemerintah Daerah. (3) Jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) meliputi : a. teguran lisan terhadap PNS yang memangku jabatan struktural eselon III atau jabatan lain yang setingkat dengan itu; b. teguran tertulis terhadap PNS yang memangku jabatan struktural eselon III kebawah atau jabatan lain yang setingkat dengan itu dan PNS lainnya;dan c. pernyataan tidak puas secara tertulis terhadap PNS yang memangku jabatan struktural eselon IV kebawah atau jabatan lain yang setingkat dengan itu dan PNS lainnya; (4) Penjatuhan hukuman disiplin bagi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bagian Keempat Eselon III Pasal 11 (1) Bupati mendelegasikan wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin kepada pejabat struktural eselon III atau pejabat lainnya yang setingkat dengan itu bagi PNS di lingkungan SKPD masing-masing. 7

(2) Jenis hukuman disiplin yang didelegasikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa tegoran lisan terhadap PNS yang memangku jabatan struktural eselon IV kebawah atau jabatan lain yang setingkat dengan itu dan PNS lainnya. (3) Penjatuhan hukuman disiplin bagi PNS sebagaimana dimaksud ayat (2), dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bagian Kelima Eselon IV Pasal 12 (1) Bupati mendelegasikan wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin kepada pejabat struktural eselon IV atau pejabat lainnya yang setingkat dengan itu bagi PNS di lingkungan SKPD masing-masing. (2) Jenis hukuman disiplin yang didelegasikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa tegoran lisan terhadap PNS yang memangku jabatan struktural eselon V atau jabatan lain yang setingkat dengan itu dan jabatan sebagai pelaksana. (3) Penjatuhan hukuman disiplin bagi PNS sebagaimana dimaksud ayat (2), dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. BAB V PENGELOLAAN Pasal 13 (1) Di setiap SKPD ditunjuk petugas yang mengelola daftar hadir PNS yang tugas pokok dan fungsinya di bidang kepegawaian. (2) Pengelolaan daftar hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara pengisian daftar hadir PNS yang tidak mengikuti apel pagi, meninggalkan tugas pada jam kerja dan/atau tidak masuk kantor. (3) Pengisian daftar hadir PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai berikut : a. S (sakit) yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter; b. I (izin) yang dibuktikan dengan izin lisan maupun tulisan; c. D(dinas) yang dibuktikan dengan surat tugas; d. C (cuti) yang dibuktikan dengan surat izin cuti; e. TB (tugas belajar) yang dibuktikan dengan surat tugas belajar ; dan f. TK (tanpa keterangan) tanpa diketahui alasannya. BAB VI PELAPORAN Pasal 14 (1) Setiap Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah wajib menyampaikan laporan pembinaan dan pengawasan disiplin jam kerja kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah setiap bulan. (2) Laporan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan tembusannya kepada : a. Inspektorat; b. BKPP; 8

Pasal 15 Format daftar hadir apel pagi dan izin tertulis sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (1) huruf b dan huruf d sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. BAB VII SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 16 (1) PNS yang tidak mengikuti apel pagi, meninggalkan tugas pada jam kerja tanpa izin dan/atau tidak hadir tanpa keterangan (TK) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf (f), dikenakan sanksi disiplin PNS. (2) Sanksi disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut : a. 3 (tiga) hari secara terus menerus tidak apel pagi atau meninggalkan tugas pada jam kerja tanpa izin, atau 3 (tiga) hari secara terus menerus dan/atau berselang tidak hadir tanpa keterangan (TK) dalam satu bulan diberikan sanksi berupa teguran lisan; b. 5 (lima) hari kerja secara terus menerus dan/atau berselang dalam satu bulan diberikan sanksi berupa Teguran Tertulis; c. 6 (enam) sampai 10 (sepuluh) hari kerja secara terus menerus dan/atau berselang dalam satu bulan diberikan sanksi berupa Pernyataan Tidak Puas secara Tertulis; d. 11 (sebelas) sampai 15 (lima belas) hari kerja secara terus menerus dan/atau berselang dalam 1 (satu) bulan diberikan sanksi berupa penundaan Gaji Berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun; e. Lebih dari 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) hari kerja secara terus menerus dan/atau berselang dalam 2 (dua) bulan, diberikan sanksi berupa Penurunan Gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun; f. Lebih dari 31 (tiga puluh satu) sampai 40 (empat puluh) hari kerja secara terus menerus dan atau berselang dalam 2 (dua) bulan, diberikan sanksi berupa Penundaan Kenaikan Pangkat selama 6 (enam) bulan dan tidak diikutsertakan dalam suatu kegiatan; g. Lebih dari 41 (empat puluh satu) sampai 50 (lima puluh) hari kerja secara terus menerus dan atau berselang dalam 3 (tiga) bulan, diberikan sanksi berupa Penundaan Kenaikan Pangkat paling lama 1 (satu) tahun. (3) Sanksi disiplin sebagaimana dimaksud ayat (2) dijatuhkan kepada PNS apabila yang bersangkutan melakukan salah satu pelanggaran disiplin dan/atau pelanggaran secara kumulatif sebagaimana dimaksud ayat (1) Peraturan ini. (4) Pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud Pasal 5 Peraturan ini, diberikan sanksi administratif sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (5) PNS yang dikenakan sanksi disiplin atau sedang menjalankan sanksi disiplin dan melakukan pelanggaran kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib dijatuhkan hukuman disiplin yang lebih berat sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pasal 17 (1) Pelaksanaan panjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Peraturan ini, dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) Sanksi yang telah dijatuhkan kepada PNS dijadikan bahan pertimbangan pembuatan DP.3 dan pembinaan karier PNS yang bersangkutan. 9

(3) Penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Peraturan ini, ditembuskan kepada Inspektorat dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP). Pasal 18 Sanksi disiplin lainnya yang dapat dijatuhkan selain sanksi disiplin sebagaimana dimaksud Pasal 16 Peraturan ini, adalah pengurangan dan/atau tidak diberikannya insentif dan/atau tambahan penghasilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 19 Pejabat yang berwenang menghukum dan/atau pejabat yang didelegasikan wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS yang mengetahui adanya PNS yang melakukan pelanggaran disiplin namun tidak mengambil tindakan dan/ atau membantu pegawai melakukan pelanggaran disiplin dikenakan sanksi atau hukuman sesuai dengan tingkat pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud Pasal 7 dan Pasal 16 Peraturan ini. BAB VIII PENGHARGAAN Pasal 20 (1) Pemerintah Daerah wajib memberikan penghargaan kepada PNS di lingkungan Pemerintah Daerah yang telah melaksanakan peraturan disiplin PNS dan / atau peraturan kedinasan dalam kurun waktu selama 6 (enam) bulan secara terus menerus. (2) Penghargaan sebagaimana dimaksud ayat (1), dapat diberikan berupa : a. uang dan/atau insentif; b. piagam;dan c. pengembangan karier. BAB IX PEMBIAYAAN Pasal 21 Biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan disiplin jam kerja dan pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 Peraturan ini, dibebankan kepada APBD. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Pada saat berlakunya Peraturan ini, maka segala ketentuan yang mengatur mengenai disiplin PNS di lingkungan Pemerintah Daerah sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan ini dinyatakan masih berlaku. 10

Pasal 23 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bangka. Diundangkan di Sungailiat pada tanggal 1 April 2009 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANGKA, Cap/dto TARMIZI H. SAAT Ditetapkan di Sungailiat pada tanggal 1 April 2009 BUPATI BANGKA, Cap/dto YUSRONI YAZID BERITA DAERAH KABUPATEN BANGKA TAHUN 2009 NOMOR 7 SALINAN SESUAI DENGAN ASLINYA KABAG HUKUM DAN ORGANISASI TERKISAH ALIE HASAN, SH PEMBINA NIP. 19560707 197912 1 001 11

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR : 7 TAHUN 2009 TANGGAL : 1 APRIL 2009 A. DAFTAR HADIR PNS DI LINGKUNGAN BADAN/DINAS/KANTOR/BAGIAN... DAFTAR HADIR PNS HARI :... TANGGAL :... NO NAMA PEGAWAI NIP TANDA TANGAN KETERANGAN 1. 2. 3. 4. 5....... JUMLAH PEGAWAI :... Orang Hadir :... Orang Tidak Hadir :... Orang KETERANGAN TIDAK HADIR Sakit (S) :... Orang Izin (I) :... Orang Cuti (C) :... Orang Dinas (D) :... Orang Tugas Belajar (TB) :... Orang Tanpa Keterangan :... Orang Meninggalkan tugas :... Orang Sementara Pulang sebelum :... Orang waktunya...,... Mengetahui : KEPALA BADAN/DINAS/KANTOR/BAGIAN NAMA JELAS PANGKAT NIP.

B. LAPORAN APEL PAGI LAPORAN APEL PAGI PNS NAMA SATUAN KERJA HARI :... TANGGAL :... I JUMLAH PEGAWAI : A. HADIR : B. TIDAK HADIR : II KETERANGAN TIDAK HADIR A. SAKIT : B. IZIN (I) : C. CUTI (C) D. DINAS (D) E. TUGAS BELAJAR (TB) F. (TANPA KETERANGAN (TK)...,... Mengetahui : NAMA KEPALA SATUAN KERJA NAMA JELAS PANGKAT NIP. 2

C. DAFTAR APEL PAGI DAFTAR APEL PAGI PNS BADAN/DINAS/KANTOR/BAGIAN... HARI :... TANGGAL :... NO NAMA PEGAWAI NIP TANDA TANGAN KETERANGAN 1. 2. 3. 4. 5....... JUMLAH PEGAWAI :... Orang Hadir :... Orang Tidak Hadir :... Orang KETERANGAN TIDAK HADIR Sakit (S) :... Orang Izin (I) :... Orang Cuti (C) :... Orang Dinas (D) :... Orang Tugas Belajar (TB) :... Orang Tanpa Keterangan :... Orang...,... Mengetahui : KEPALA BADAN/DINAS/KANTOR/BAGIAN NAMA JELAS PANGKAT NIP. 3

D. SURAT IZIN KOP NASKAH DINAS PERANGKAT DAERAH SURAT IZIN KEPALA.. NOMOR / /.. TENTANG MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM Dasar : a. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm b. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Kepada : MENGIZINKAN : Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan Alamat/No HP Untuk : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Ditetapkan di pada tanggal JABATAN ATASAN LANGSUNG Tembusan : NAMA JELAS NIP. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Nb : Izin sementara cukup ditandatangani atasan langsung; Izin tidak masuk kerja ditandatangani atasan langsung dan Kepala SKPD. Ditetapkan di Sungailiat pada tanggal 1 April 2009 BUPATI BANGKA, Cap/dto YUSRONI YAZID Diundangkan di Sungailiat pada tanggal 1 April 2009 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANGKA, Cap/dto TARMIZI H. SAAT SALINAN SESUAI DENGAN ASLINYA KABAG HUKUM DAN ORGANISASI TERKISAH ALIE HASAN, SH PEMBINA NIP. 19560707 197912 1 001 BERITA DAERAH KABUPATEN BANGKA TAHUN 2009 NOMOR 7 4

5