TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
III. TATA CARA PENELITIAN

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

III.TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Analisis pertumbuhan tanaman akan dilakukan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

Tata Cara penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas

A. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan, di daerah Ketep, kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

III. TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian,

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Lab.Tanah dan Lab.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai bulan Mei B. Bahan dan Alat Penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

KOMBINASI BERBAGAI SUMBER BAHAN ORGANIK DAN ARANG TERHADAP EFISIENSI PEMUPUKAN TANAMAN BAWANG MERAH (Allium Cepa L) DI TANAH PASIR PANTAI SAMAS BANTUL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

METODE PELAKSANAAN. Yogyakarta dan di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan April-Agustus 2017.

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

LAMPIRAN LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema penelitian. Tahap 1 pengomposan. - Enceng gondok - Batang pisang - Jerami padi. - Em4 - Molase - Dedak

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Tanah, Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Transkripsi:

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pengamatan pertumbuhan tanaman bawang merah dilakukan di GreenHouse dan pengamatan berat kering dan berat segar tanaman dilakukan di Laboratorium Penelitian, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2016. B. Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu tanah pasir pantai Samas, arang sekam padi, arang tempurung kelapa, kompos daun lamtoro, kompos enceng gondok, benih bawang merah varietas Tiron, Urea, SP-36, KCl, ekstrak daun randu, kayu bakar. Peralatan yang digunakam dalam penelitian ini yaitu, timbangan analitik, sekop, penggaris, ember, drum, pipa paralon diameter ¾ inchi (26 mm), kayu penyodok, seng, mortar dan pistil, saringan ukuran 0,5 mm, nampan, karung, golok, polybag dan alat tulis. C. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 18

19 perbandingan kombinasi sumber bahan organik dan arang yang terdiri dari 9 perlakuan, yaitu : P0 : 20 ton/hektar Pupuk Kandang ; P1 : 10 ton/hektar kompos daun lamtoro + 10 ton/hektar arang sekam padi ; P2 : 13,33 ton/hektar kompos daun lamtoro + 6,67 ton/hektar arang sekam padi ; P3 : 10 ton/hektar kompos daun lamtoro + 10 ton/hektar arang tempurung kelapa ; P4 : 13,3 ton/hektar kompos daun lamtoro + 6,67 ton/hektar arang tempurung kelapa ; P5 : 10 ton/hektar kompos enceng gondok + 10 ton/hektar arang sekam padi ; P6 : 13,33 ton/hektar kompos enceng gondok + 6,67 ton/hektar arang sekam padi ; P7 : 10 ton/hektar kompos enceng gondok + 10 ton/hektar arang tempurung kelapa ; P8 : 13,33 ton/hektar kompos enceng gondok + 6,67 ton/hektar arang tempurung kelapa. Pada penelitian ini terdapat 9 perlakuan dan setiap perlakuan di ulang sebanyak 5 kali, sehingga diperoleh 45 unit percobaan. 1. Persiapan Alat dan Bahan D. Cara Penelitian 2. Pembuatan Kompos Enceng Gondok dan Daun lamtoro Pembuatan kompos daun lamtoro dan enceng gondok dilakukan dengan mempersiapan daun lamtoro dan enceng gondok sebanyak 50 kg kemudian dicincang sampai halus dengan menggunakan pisau atau parang. Daun lamtoro dan enceng gondok yang sudah dicacah diletakkan diatas karung yang dibentangkan, kemudian sedikit demi sedikit dicampur dengan 100 ml activator EM4, 100 ml molase dan dedak secukupnya. Bahan-bahan tersebut kemudian

20 diaduk sampai homogen hingga kandungan air 30-40% (kandungan air yang diinginkan diuji dengan tidak menetesnya air bila bahan digenggam dan merekah bila genggaman dilepaskan) kemudian masukan kedalam karung kemudian diikat. Selama proses pengomposan diusahakan suhu diatur pada kisaran 60-65ºC, maka kompos akan memiliki proses yang sempurna (Agromedia Redaksi, 2007). Anang, M.F. (2010) mengatakan bahwa laju pengomposan akan menurun pada suhu diatas 70ºC, dan optimal pada suhu antara 40-50ºC. Dilakukannya pengadukan sekali 24 jam untuk mengeluarkan gas ataupun mengatur suhu pengomposan. 3. Pembuatan Arang Proses pengarangan/karbonisasi : a. Bahan dan alat yang diperlukan dipersiapkan terlebih dahulu (sekam padi, tempurung kelapa, korek api, air, ember, dan drum bekas). b. Sekam padi dan tempurung kelapa dimasukkan ke dalam drum kemudian dibakar. Pembakaran bahan dilakukan satu persatu. Setelah bahan dimasukkan kedalam drum, bahan dibakar hingga yang terlihat hanya asap yang keluar, bila bahan sudah hampir terbakar semua drum di tutup menggunakan seng. c. Sekam padi dan tempurung kelapa yang sudah jadi didinginkan sampai sekitar 45 menit kemudian dikeluarkan dan dipisahkan antara yang terbakar dengan yang tidak dan yang menjadi abu. Bahan yang di ambil hanya yang menjadi arang.

21 d. Kemudian arang ditumbuk menggunakan mortar dan stamper hingga halus. Setelah itu, arang diayak menggunakan ayakan 0,5 mm. 4. Pembuatan Briket Proses pembuatan briket, yaitu: a. Bubuk arang sekam padi dan tempurung kelapa yang telah dibuat sebelumnya disiapkan. b. Kombinasi bahan kompos enceng gondok, kompos lamtoro, arang sekam, arang tempurung kelapa dan ekstrak daun randu sebagai perekat sebanyak 30% (18 gram) dari jumlah bahan dicampur menjadi satu dengan jumlah campuran masing-masing bahan sesuai dengan perlakuan. Kemudian ditambahkan air secukupnya dan dilakukan pengadukan menggunakan tangan dengan cara diremas-remas untuk menghasilkan adonan yang merata. c. Adonan yang sudah jadi dikeluarkan dan dilakukan pencetakan briket dengan cara memasukan adonan ke dalam pipa paralon berdiameter ¾ inchi (26 mm) kemudian adonan ditekan menggunakan martil sampai dengan adonan menjadi padat. d. Setelah itu briket dikeluarkan dari cetakan menggunakan kayu penyodok dan dipotong seperti ukuran uang logam kemudian dilakukan pengeringan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari sampai briket tersebut kering. e. Briket yang sudah kering siap diaplikasikan pada tanaman.

22 5. Pengaplikasian briket ke tanaman Bawang Merah a. Persiapan media tanam Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah pasir pantai yang diambil dari pantai Samas, Bantul, Yogyakarta. Cara mempersiapkan media tanam yaitu tanah pasir pantai dikeringkan anginkan terlebih dahulu selama beberapa hari. Setelah itu tanah dan briket sesuai perlakuan dimasukkan ke dalam polybag sebanyak 8 Kg dan diinkubasi selama 1 minggu. Kemudian polybag disiram dengan air agar kelembapan tanah tetap terjaga. Setelah tanah diinkubasi selama 1 minggu tanah digemburkan dengan cara mengaduknya dengan menggunakan bambu. b. Persiapan Benih Benih yang digunakan pada penelitian ini yaitu umbi bawang merah varietas Tiron yang diperoleh dari kelompok tani di Kretek, Kabupaten Bantul. Benih yang akan digunakan berumur 70-80 hari, berukuran sedang (4-5 g). Penyiapan benih bawang merah dilakukan dengan memotong 1/3 ujung umbi untuk mempercepat tumbuh tunas, jika tunas dalam umbi sudah muncul 80% maka ujung umbi tidak perlu diteres (dipotong). Setelah umbi diteres bagian ujungnya, umbi direndam dengan larutan fungisida dengan merek dagang Delsene MX 80 WP yang mengandung senyawa karbendazim 6,2 % dan Mankozeb 77,7 % selama 30 menit untuk menghindari benih terinfeksi penyakit

23 c. Penanaman Sebelum dilakukan penanaman, tanah dalam polybag disiram terlebih dulu hingga cukup lembab. Umbi Bawang Merah ditanam dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi sebatas ujung tunas yang telah dipotong, kemudian ditutup dengan tanah tipis. Setiap polibag ditanam 1 buah umbi. d. Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman dilakukan sejak tanaman ditanam yang meliputi : a) Penyiraman Pada awal pertumbuhan dilakukan penyiraman sebanyak 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore. Penyiraman pada pagi hari dilakukan sepagi mungkin disaat daun bawang masih terlihat basah. Untuk mengurangi serangan penyakit, setelah umur dua minggu dilakukan penyiraman sehari sekali yaitu pada sore hari. b) Pemupukan Pemberian pupuk disesuaikan dengan rekomendasi BPTP Biromaru (1999) dalam Annisa Adelia N.R. (2014), yaitu 20 ton/hektar pupuk kandang, 100 kg N/hektar, 150 kg P 2 O 5 /hektar dan 100 kg K 2 O/hektar. Pemberian pupuk disajikan dalam tabel 1 sebagai berikut :

24 Tabel 1. Dosis Pupuk Tanaman bawang Merah Waktu Aplikasi Jenis Dosis Cara Saat Tanam Briket Sesuai perlakuan 10 HST Urea 0,32 g/tanaman SP-36 1,2 g/tanaman KCl 0,32 g/tanaman 30 HST Urea 0,32 g/tanaman Dicampur dengan tanah Ditebar disekitar tanaman, ± 5-10 cm di sekitar tanaman c) Penyiangan Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma atau rumput rumput liar yang berada disekitar tanaman Bawang Merah dengan hati hati, mengingat perakaran Bawang Merah yang cukup dangkal. Penyiangan dilakukan setiap 1 minggu sekali. d) Pengendalian hama dan penyakit Pada penelitian ini, penyakit yang menyerang tanaman bawang merah yaitu penyakit busuk ujung daun dan dikendalikan menggunakan fungisida dengan merek dagang Delsene MX 80 WP yang mengandung senyawa karbendazim 6,2 % dan Mankozeb 77,7 %. Pengendalian dilakukan setiap 5 hari sekali, setelah 10 hari setelah tanam sampai dengan 7 minggu setelah tanam. e. Panen Panen dilakukan pada saat tanaman berumur 57 hari dengan cara mencabut seluruh tanaman dengan kriteria 75-85% daun mulai

25 mengering, batang sudah mulai melemas, dan umbi menyembul dipermukaan tanah. E. Parameter yang diamati 1. Tinggi tanaman (cm) Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap 1 minggu sampai tanaman dipanen. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur mulai dari pangkal batang bawah hingga ujung daun tertinggi. 2. Berat segar tanaman (gram) Pengukuran berat segar tanaman dilakukan setelah panen. Pengukuran dilakukan dengan cara menyobek polybag kemudian media tanam digemburkan dibawah pancuran air sambil dibilas sampai bagian akar bersih. Setelah sampel tanaman dibersihkan baru dilakukan penimbangan. 3. Berat kering tanaman (gram) Pengukuran berat kering tanaman dilakukan setelah panen dengan cara tanaman yang telah ditimbang berat segarnya dijemur pada terik sinar matahari sampai kering. Tanaman yang telah dikeringkan kemudian dibungkus dengan kertas koran dan dioven pada suhu 65 o C sampai beratnya konstan. 4. Jumlah umbi per rumpun (siung) Semua umbi yang dihasilkan oleh setiap rumpun tanaman dihitung dengan satuan suing. Perhitungan jumlah umbi per rumpun dilakukan setelah panen.

26 5. Berat umbi per rumpun (gram) Berat umbi per rumpun diperoleh dengan menimbang Berat umbi per rumpun menggunakan timbangan analitik dengan satuan gram. Perhitungan berat umbi per rumpun dilakukan setelah panen. 6. Berat segar dan kering tajuk (gram) Pengamatan Berat segar tajuk dengan cara menimbang tajuk setelah panen dengan timbangan dengan satuan gram. Pengamatan berat kering tajuk dilakukan dengan cara mengering anginkan bahan selama 24 jam dan dioven pada suhu 60ºC sampai beratnya konstan menggunakan timbangan analitik dengan satuan gram. 7. Berat segar dan kering akar (gram) Pengamatan berat segar akar dengan cara menimbang akar setelah panen dengan timbangan analitik dengan satuan gram. Pengamatan berat kering akar dengan cara mengering anginkan bahan selama 24 jam dan dioven pada suhu 60ºC sampai beratnya konstan menggunakan timbangan analitik dengan satuan gram. F. Analisis Data Analisis data hasil pengamatan dilakukan dengan Sidik Ragam (Analysis Of Variance) dengan taraf nyata 5%. Apabila diperoleh pengaruh yang beda nyata antar perlakuan yang dicobakan maka dilakukan Uji Jarak Ganda Duncan 5%