BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENYUSUTAN ASET TETAP DAN ASET TAK BERWUJUD PEMERINTAH DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 102 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENYUSUTAN BARANG MILIK DAERAH BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BUPATI JAYAPURA PROVINSI PAPUA

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

PERATURAN BUPATI PEMALANG TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 24 SERI E

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2014

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

BUPATI BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN KEUANGAN POKOK

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

adm BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 247/PMK.06/2014 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BAB XV PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

draft BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 87 TAHUN 2016 TENTANG SISTIM PROSEDUR AKUNTANSI PENDAPATAN DAERAH

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 26 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2016

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2014

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TENTANG BUPATI PATI,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI JAWA TENGAH

B U P A T I K U N I N G A N

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

Transkripsi:

1 BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka efektifitas pelaksanaan kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar yang berbasis akrual, maka perlu meninjau kembali dan merevisi Peraturan Bupati Blitar Nomor 20 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan Bupati Blitar Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Blitar Nomor 20 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar; b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas, maka perlu dibentuk Peraturan Bupati Blitar tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Blitar Nomor 20 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 9) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578) ;

3 10. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 ; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Stándar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah; 13. Peraturan Bupati Blitar Nomor 20 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2014 Nomor : 20/E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Blitar Nomor : 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Bupati Blitar Nomor 20 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2015 Nomor : 30/E ) MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR. Pasal I Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Bupati Blitar Nomor 20 Tahun 2014 (Berita Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20/E ) yang telah diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Blitar Nomor 30 Tahun 2015 (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2015 Nomor 30/E); diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : 1. Pada Lampiran I.01 Angka 3, Lampiran I.02 Angka 4, Lampiran I.03 Angka 4, Lampiran I. 05 Angka 4, Lampiran I.06 Angka 4, Lampiran I.07 Angka 4, Lampiran I. 08 Angka 4 diubah menjadi Kebijakan ini berlaku untuk entitas pelaporan dan entitas akuntansi dalam menyusun laporan keuangan. Entitas pelaporan yaitu Pemerintah Kabupaten Blitar,

4 sedangkan entitas akuntansi yaitu SKPD dan PPKD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar tidak termasuk perusahaan daerah. 2. Lampiran I.04 Angka 4 diubah menjadi Kebijakan ini berlaku untuk entitas pelaporan Pemerintah Kabupaten Blitar tidak termasuk perusahaan daerah. 3. Pada Lampiran I.07 Angka 110 untuk kualitas Piutang selain piutang pajak diubah dan berbunyi : 110. Kualitas Piutang selain piutang pajak digolongkan sebagai berikut : a) Kualitas Lancar apabila belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh tempo yang ditetapkan; b) Kualitas kurang lancar apabila dalam jangka waktu terhitung lebih dari 1 (satu) tahun sampai dengan 2 (dua) tahun sejak tanggal jatuh tempo yang ditetapkan tidak dilakukan pelunasan; c) Kualitas diragukan apabila dalam jangka waktu lebih dari 2 (dua) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal jatuh tempo yang ditetapkan tidak dilakukan pelunasan; d) Kualitas macet apabila dalam jangka waktu lebih dari 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal jatuh tempo yang ditetapkan tidak dilakukan pelunasannya. 4. Pada Lampiran I.07 Angka 110 untuk kualitas piutang pajak yang digolongkan dalam kualitas macet huruf 4)a diubah dan berbunyi : 4) a. Mempunyai umur piutang pajak lebih dari 5 (lima) tahun dan telah kadaluwarsa. 5. Pada Lampiran I.07 Angka 114 diubah dan ditambah: 114.1. Penyisihan piutang tidak tertagih selain piutang pajak dan piutang No 1 2 3 retribusi dilakukan melalui estimasi berdasarkan umur piutang (aging schedule). Piutang dalam aging schedule dibedakan menurut jenis piutang, baik dalam menetapkan umur maupun penentuan besaran yang akan disisihkan sesuai tabel berikut : Jenis Piutang Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Piutang Lain-Lain PAD Yang Sah Piutang Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan Lancar 1 thn Umur Piutang Kurang Lancar >1 s/d 2 Thn Diraguka n >2 s/d 3 Thn Mace t >3 Thn 0 % 5 % 10 % 20 % 0 % 5 % 10 % 20 % 0 % 1 % 2 % 3 %

5 No 4 5 6 7 8 Jenis Piutang Piutang Transfer Pemerintah Lainnya Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka Panjang Kepada Entitas Lainnya Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Bagian Lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Lancar 1 thn Umur Piutang Kurang Lancar >1 s/d 2 Thn Diraguka n >2 s/d 3 Thn Mace t >3 Thn 0 % 1 % 2 % 3 % 0 % 1 % 2% 3 % 0 % 10 % 20 % 50 % 0 % 5 % 10 % 20 % 0 % 10 % 20 % 50 % 6. Pada Lampiran I.07 Angka 231 diubah dan harus dibaca : 231. Suatu pengeluaran belanja pemeliharaan aset tetap akan diperlakukan sebagai belanja modal (dikapitalisasi menjadi aset tetap) jika memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja. b. Nilai rupiah pengeluaran belanja atas pemeliharaan aset tetap tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah ditetapkan. 7. Pada Lampiran I.07 Angka 244 diubah dan harus dibaca : 244. Tabel Masa Manfaat II merupakan Tabel Masa Manfaat atas perbaikan terhadap aset tetap yang menambah masa manfaat. Tabel Masa Manfaat II akan diterapkan paling lambat 2 ( dua) tahun setelah diundangkannya Peraturan Bupati ini. 8. Pada Lampiran I.07 Angka 254.1, 254.2, 254.3, 254.4, 254.5, 254.6 dan 254.7 diubah dan harus dibaca : 254.1 Nilai yang dapat disusutkan pertama kali untuk aset tetap yang diperoleh sebelum tanggal 31 Desember 2014 adalah merupakan nilai yang tercatat dalam Daftar Barang Milik Daerah berdasarkan Daftar Aset yang akan disusutkan sampai dengan 31 Desember 2014; 254.2 Aset tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2014 disusutkan berdasarkan nilai perolehan;

6 254.3 Dalam hal nilai perolehan tidak diketahui, digunakan nilai wajar yang merupakan nilai estimasi. 254.4 Dalam hal terjadi perubahan nilai Aset Tetap sebagai akibat koreksi nilai Aset Tetap yang disebabkan oleh kesalahan dalam pencantuman nilai yang diketahui dikemudian hari, maka dilakukan penyesuaian terhadap Penyusutan Aset Tetap tersebut. 254.5 Dalam hal terjadi perubahan nilai aset tetap sebagai akibat penambahan atau pengurangan kuantitas dan / atau nilai aset tetap, maka penambahan atau pengurangan tersebut diperhitungkan dalam nilai yang dapat disusutkan. 254.6 Penyesuaian meliputi penyesuaian atas: a. nilai yang dapat disusutkan; dan b. nilai akumulasi penyusutan. 9. Pada Lampiran I Kebijakan Akuntansi KA 07. B untuk Tabel Masa Manfaat (Tabel II) keterangan tabel diubah dan harus dibaca : Kode Uraian Jenis Persentasi Renovasi/ Restorasi/ Overhaul dari Nilai Perolehan (diluar penyusutan) 10. Pada Lampiran I. 07, Angka 287 diubah dan harus dibaca : Penambahan Masa Manfaat (Tahun) 287. Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat aset tetap dibukukan dalam akun ekuitas. 11. Pada Lampiran 1.07, diantara Angka 381 dan 382 disisipkan angka 381.1 yang harus dibaca : 381.1. Masa manfaat Aset tidak berwujud ditentukan oleh SKPD yang bersangkutan pada saat perolehan aset tersebut. 12. Pada Lampiran I.07 setelah angka 401 ditambahkan Angka 402 yang harus dibaca : 402. Aset Lain-lain. Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat dikelompokkan dalam aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran, tuntutan perbendaharaan, tuntutan ganti rugi, dan kemitraan dengan pihak ketiga. a. Definisi Aset Lain-lain. Aset Tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah direklasifikasikan ke dalam Aset Lain-lain. Hal ini dapat disebabkan karena rusak berat, usang dan/atau aset tetap

7 yang tidak digunakan karena sedang menunggu proses pemindahtanganan (proses penjualan, sewa beli, penghibahan, penyertaan modal). b. Pengakuan Pengakuan Aset Lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah dan direklasifikasikan ke dalam aset lain-lain. c. Pengukuran Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam Aset Lain-lain menurut nilai tercatatnya. Proses penghapusan terhadap aset lain-lain dilakukan paling lama 12 bulan sejak direklasifikasi kecuali ditentukan lain menurut ketentuan perundang-undangan. d. Penyajian dan pengungkapan Aset Lain-lain disajikan di dalam kelompok aset lainnya dan diungkapkan secara memadai di dalam CaLK. Hal-hal yang perlu diungkapkan antara lain adalah faktor-faktor yang menyebabkan dilakukannya penghentian penggunaan, jenis aset tetap yang dihentikan penggunaannya, dan informasi lainnya yang relevan. 13. Pada Lampiran 1.11 Kebijakan Akuntansi Penyajian Kembali Angka 1 Definisi diubah dan harus dibaca : 1. Penyajian Kembali (restatement) adalah perlakuan akuntansi yang dilakukan atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca dan Laporan Arus Kas (LAK) yang perlu dilakukan penyajian kembali pada awal periode ketika Pemerintah Daerah untuk pertama kali akan mengimplementasikan kebijakan akuntansi yang baru dari semula basis Kas Menuju Akrual menjadi basis Akrual penuh. 14. Pada Lampiran 1.11 Kebijakan Akuntansi Penyajian Kembali (Restatement) setelah Angka 3 ditambahkan Angka 4 dan Angka 5 yang harus dibaca : 4. Penyajian kembali LRA. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) disajikan kembali dikarenakan adanya perubahan struktur laporan. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut sebagai berikut : No Struktur Baru Struktur Lama 1. Pendapatan Pendapatan (1) Pendapatan Asli daerah Pendapatan Asli daerah (2) Pendapatan Transfer Dana Perimbangan (3) Lain-lain Pendapatan Yang Sah Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

8 No Struktur Baru Struktur Lama 2. Belanja Belanja (1) Belanja Operasi Belanja Operassi a) Belanja Pegawai Belanja Pegawai b) Belanja Barang Belanja Barang c) Bunga Bunga d) Subsidi Subsidi e) Hibah Hibah f) Bansos Bansos - Belanja Bantuan Keuangan (2) Belanja Modal Belanja Modal (3) Belanja Tak Terduga Belanja Tak Terduga 3. Transfer Transfer (1) Transfer/Bagi Hasil Pendapatan Ke Kab/Kota/Desa Transfer/Bagi Hasil Pendapatan Ke Kab/Kota/Desa (2) Transfer/ Bantuan Keuangan - Lainnya 4. Pembiayaan Pembiayaan (1) Penerimaan Pembiayaan Penerimaan Pembiayaan (2) Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan 5. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 5. Penyajian kembali LAK Laporan Arus Kas (LAK) disajikan kembali dikarenakan adanya perubahan struktur laporan. Perubahan perubahan yang terjadi tersebut sebagai berikut : No Struktur Baru Struktur Lama 1 Aktivitas Operasi Aktivitas Operasi 2 Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan 3 Aktivitas Pembiayaan Pendanaan Aktivitas Pembiayaan 4 Aktivitas Non Anggaran Transitoris Aktivitas Non Anggaran 5 Kenaikan/Penurunan Kas Kenaikan/Penurunan Kas 6 Saldo Awal Kas Saldo Awal Kas 7 Saldo Akhir Kas BUD Saldo Akhir Kas BUD 8 Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 9 Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan 10 Saldo Akhir Kas di Bendahara BLUD Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan Saldo Akhir Kas di Bendahara BLUD 11 Saldo Akhir Kas Saldo Akhir Kas

9 Pasal II Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Blitar. Ditetapkan di Blitar pada tanggal 26 Januari 2016 BUPATI BLITAR, Ttd. HERRY NOEGROHO Diundangkan di Blitar pada tanggal 26 Januari 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR Ttd. PALAL ALI SANTOSO BERITA DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 NOMOR 7/E