KENAKALAN DAN DEGRADASI REMAJA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. bisa kita hindari. Revolusi di berbagai bidang baik dalam bidang teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan suatu bangsa. Pendidikan menjadi sarana dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya

BAB IV ANALISIS HASIL DATA PENELITIAN. dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 77

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. yang diperkirakan akan semakin kompleks. 1

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. negara karena maju tidaknya suatu negara itu tergantung dari kualitas sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak sekali latar belakang kekerasan terhadap anak mulai dari

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa muda pada umumnya dapat dipandang sebagai salah satu tahap

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan degradasi moral. Mulai dari tidak menghargai diri sendiri,

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi: Melindungi

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, namun cenderung rasa penasaran itu berdampak negatif bagi remaja,

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat tidak dapat dihindari. Dampak positif dari globalisasi antara

POINTER PAPARAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KEHORMATAN PESERTA PENDIDIKAN KETAHANAN NASIONAL UNTUK PEMUDA (TANNASDA)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. lain atau disebut manusia sebagai makhuk sosial. Semua itu didapatkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perubahan-perubahan baik dalam segi ekonomi, politik, maupun sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KENAKALAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun Dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN. a. Tempat (lingkungan fisik): keadaan iklim. Keadaan tanah dan keadaan alam

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. harapan-harapan dari orang tua dan negara ini berada. Dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai problematika remaja yang terjadi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. keluarga maupun masyarakat dalam suatu bangsa. Pendidikan bisa. dikatakan gagal dan menuai kecaman jika manusia - manusia yang

BAB IV PEMUDA DAN SOSIALISASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah pendidikan sudah tidak asing lagi bagi manusia, Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesuksesan yang dicapai seseorang tidak hanya berdasarkan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan. pendidikan itu merupakan suatu tuntutan dan keharusan.

BAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

UNIVERSITAS SEBELAS MARET NIM. K

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang didalam

BAB I PENDAHULUAN. itulah sebabnya manusia dijuluki sebagai animal educandum dan animal

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh tuhan dikarenakan telah dibekali akal dan pikiran. Melalui akal dan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karakter para generasi mudanya. Telah banyak diketahui

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peserta didik merupakan aset suatu negara yang nantinya akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. karakter secara esensial, yaitu untuk mengembangkan kecerdasan moral (building

BAB I PENDAHULUAN. asing bisa masuk ke negara Indonesia dengan bebas dan menempati sector-sektor

Definisi Karakter. Pengertian Karakter Menurut Para Ahli. 1. Maxwell

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan bertujuan untuk menjadikan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

BAB I PENDAHULUAN. indah itu adalah masa remaja, karena pada saat remaja manusia banyak

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai

Transkripsi:

KENAKALAN DAN DEGRADASI REMAJA Judul Esai Generasi Muda Butuh Hipnoterapi Untuk Mengatasi Kenakalan Dan Degradasi Moral Remaja Diajukan untuk Mengikuti Kompetisi LOMBA ESAI NASIONAL PENDIDIKAN NONFORMAL 2016 Diusulkan Oleh: Nurhasanah PLS / 2013 Asrin Indah Lubis PLS / 2015 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2016

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, hal ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang di dalamnya. Setelah memperingati hari pendidikan nasional, pendidikan menjadi salah satu sorotan publik terkait dengan moral remaja di Indonesia saat ini. Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 telah dikatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Begitu pentingnya makna pendidikan di Indonesia demi membentuk karakter dan kepribadian anak bangsa. Namun yang terjadi di tahun 2016 ini justru hari pendidikan nasional di nodai dengan tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh manusia yang terdidik. Tindakan kriminal ini terjadi di salah satu Universitas di kota Medan, kasus yang terjadi adalah mahasiswa tega membunuh dosennya sendiri karena sakit hati. Hal ini tentu menimbulkan tanda tanya besar, apa yang sebenarnya terjadi dengan moral remaja saat ini? Penurunan kualitas dan moral remaja semakin lama semakin merosot dan tak terkendali. Penurunan kualitas moral terjadi dalam segala aspek mulai dari tutur kata, cara berpakaian hingga tingkah laku. Degradasi moral remaja merupakan salah satu masalah sosial yang perlu mendapat perhatian baik dari orang tua secara khusus serta masyarakat atau pemerintah pada umumnya. Kenakalan dan degradasi remaja disebabkan oleh modernisasi dan globalisasi. Modernisasi dan globalisasi berpengaruh besar terhadap kenakalan dan degradasi remaja saat ini. Ketidak siapan mental remaja menimbulkan kelengahan akan bahaya modernisasi dan globalisasi yang muncul. Sebagian dari remaja Indonesia kini terlibat dalam tindak kenakalan remaja yang menyebabkan terjadinya degradasi moral, yang akan berdampak pada kelanjutan hidup berbangsa dan bernegara. Kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja. Seringkali didapati bahwa ada trauma masa lalu, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya dan juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang membuatnya

merasa rendah diri. Selain itu kenakalan remaja dapat juga ditimbulkan oleh pergaulan dari pengaruh teman yang tidak baik, pendidikan yang kurang, kurangnya pengetahuan agama, keluarga yang tidak harmonis, dampak negatif informasi teknologi, dan pengaruh budaya asing yang tidak tersaring. Kenakalan remaja sangat mempengaruhi penurunan kualitas moral remaja, maka dari itu diperlukan peranan keluarga dan masyarakat untuk dapat mengurangi kenakalan dan degradasi remaja. Pembinaan generasi muda merupakan strategi yang dilakukan untuk membina para pemuda ke arah yang positif dan sebagai kader untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Generasi muda juga didefinisikan sebagai kumpulan orang-orang yang masih mempunyai jiwa semangat dan pemikiran-pemikiran yang baik tentang kemajuan suatu bangsa. Maka dari itu generasi muda perlu mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya. Selama ini banyak generasi muda yang menyandang permasalahan sosial. Seperti kenakalan remaja, menyalahgunakan obat-obatan terlarang/narkotika, mencoba minuman keras, dan sebagainya sehingga di era globalisasi ini timbulah kenakalan dan degredasi remaja. Oleh karena itu perlu adanya upaya, program dan kegiatan yang secara terus menerus melibatkan peran serta semua pihak baik keluarga, lembaga pendidikan, organisasi pemuda, masyarakat dan terutama generasi muda itu sendiri. Arah kebijakan pembinaan generasi muda dalam pembangunan nasional menggariskan bahwa pembinaan perlu dilakukan dengan mengembangkan suasana kepemudaan yang sehat dan tanggap terhadap pembangunan masa depan, sehingga akan meningkatkan pemuda yang berdaya guna dan berhasil guna. Dalam hubungan itu perlu dimantapkan fungsi dan peranan wadah-wadah kepemudaan seperti KNPI, Pramuka, Karang Taruna, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Organisasi Mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi dan organisasi fungsional pemuda lainnya.

Melalui wadah-wadah pembinaan kepemudaan tersebut, perlu adanya program khusus yang menjadi inovasi kegiatan untuk dapat menarik minat para remaja sekaligus tempat mereka menyelesaikan masalah yang melanda kehidupan mereka. Program yang pernah penulis teliti di suatu daerah di Sumatera Utara untuk mengurangi tingkat kenakalan remaja adalah dibentuknya Program Hipnoterapi. Program ini tidak hanya membantu menyelesaikan masalah kehidupan pergaulan remaja melainkan juga kesehatan fisik dan psikisnya. Metode hipnoterapi ini merupakan metode terapi pikiran yang dilakukan dalam kondisi hipnosis. Sedangkan hipnosis adalah kondisi relaksasi pikiran yang biasanya disertai relaksasi tubuh. Dalam kondisi hipnosis, pikiran kita menjadi lebih terbuka terhadap perubahan ke arah yang lebih baik. seperti yang telah dipahami bersama bahwa lebih dari 80% dari tindakan kita dipengaruhi oleh bawah sadar kita. manfaat hipnosis untuk terapi (hipnoterapi) sangatlah besar. Berbagai masalah yang sulit diselesaikan dengan cara-cara biasa, ternyata bisa diselesaikan dengan hipnoterapi. Remaja tumbuh dalam perubahan sosial, dan fisiknya, tentu sangat dipengaruhi dengan bagaimana lingkungannya, apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar dan apa yang mereka rasakan. Ucapan dan perilaku orang tua di rumah adalah bekal bagi bawah sadar anak, begitu pula televisi, teman-teman, dan lingkungan sekolah semua adalah bagian yang menentukan bagaimana terbentuknya peran 80% lebih kemampuan bawah sadar mengendalikan kehidupan setiap pribadi untuk mengambil tindakan tertentu. Keluhan sebagian remaja yang pernah penulis dengar adalah mereka kesulitan untuk keluar dari cengkraman pornografi, ada yang kesulitan berhenti melakukan onani dan masturbasi, dan kegiatan negatif lainnya. Padahal alam sadar mereka sudah mengatakan pada diri mereka bahwa mereka perlu berhenti namun bawah sadar mereka tidak mengijinkan. Disinilah peran seorang yang menguasai teknik mental reprogramming bisa membantu. Karena sebuah kebiasaan yang dilakukan terus menerus bisa mengakar kemudian membentuk karakter. Dengan hypnosis, seorang hypnotherapis professional biasanya akan membantu klien untuk mengurai satu persatu alasan apa saja yang bisa membuat remaja itu masuk kedalam masalahnya hari ini.

Ada minimal 3 cara yang biasa dilakukan seorang hypnotherapis profesional untuk membantu masalah remaja: 1. Membantu klien merubah image dalam pikiran yang kemudian bisa merubah makna bagi si klien 2. Membantu klien untuk memilih ego positif yang kemudian bisa membantu si klien untuk menjadi lebih berdaya. 3. Melakukan perjalanan spiritual secara mental yang kemudian menguatkan peran Yang Maha Kuasa untuk membimbing langsung si klien untuk mengatasi persoalannya. Siapa yang perlu di terapi saat terjadi masalah remaja? apakah si remaja saja? Tentu tidak. Yang perlu diterapi tidak hanya si remaja yang dianggap telah melakukan kenakalan remaja. Namun sebagian remaja juga masuk ke dalam masalah mereka justru diakibatkan karena adanya kenakalan dari orang tua atau bahkan dari guru mereka sendiri. Maka perlu dianalisa terlebih dahulu apakah memang anak yang bermasalah, atau justru guru atau ayah dan ibunya. Banyak orang mengatakan bahwa hipnoterapi adalah cara cepat untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan dan perilaku. Namun bukan berarti hipnoterapi bisa mengubah manusia dalam waktu sedetik seperti pesulap mengubah merpati menjadi kelinci dalam sekejap mata. Hipnoterapi merupakan metode yang tercepat untuk mengatasi fobia dan trauma sampai tuntas, karena hipnoterapi hanya membutuhkan 2 sampai 4 kali pertemuan saja. Sebenarnya, pikiran kita terdiri dari tiga bagian, yaitu Pikiran Sadar, Bawah Sadar dan Tidak Sadar. Pikiran Tidak Sadar adalah pikiran yang mengoperasikan tubuh secara otomatis. Detak jantung, reproduksi sel, penyembuhan luka, sirkulasi darah dan sistem otomatis lainnya dikerjakan oleh pikiran tidak sadar. Pikiran tidak sadar selalu aktif, meskipun kita tertidur pulas. Pikiran Bawah Sadar merupakan bagian pikiran yang sangat dominan dan sering kali mengendalikan diri kita. Pikiran bawah sadar memuat kebiasaan, dorongan perasaan, keyakinan, persepsi, dan memori permanen. Menurut seorang tokoh psikologi, Sigmund Freud, tindakan manusia sebagian besar berdasarkan program-program yang tertanam di pikiran bawah sadarnya, bukan berdasarkan logikanya. Pikiran bawah sadar

adalah tempat penyimpanan semua memori dan program-program pikiran kita. Program apapun yang ada di pikiran bawah sadar, akan selalu menjadi dasar bagi tindakan seseorang. Pikiran Sadar adalah bagian pikiran yang selalu bersifat logis dan rasional. Dengan berpikir logis dan rasional, kita bisa menciptakan kehendak atau keinginan untuk berubah. Namun ternyata kehendak saja tidak cukup untuk mewujudkan perubahan yang permanen, karena kehendak pikiran sadar selalu kalah apabila bertentangan dengan program yang tertanam di pikiran bawah sadar. Contoh mudahnya adalah perokok aktif. Secara rasional dan logis, hampir semua perokok tahu bahwa rokok adalah kegiatan yang merugikan diri sendiri. Para perokok aktif sebenarnya juga punya kehendak untuk berhenti merokok. Namun kehendak itu tidak pernah menang melawan kebiasaan merokok yang sudah menahun. Kebiasaan merokok merupakan sebuah program yang tertanam di pikiran bawah sadar. Inilah bukti nyata bahwa program yang tertanam di pikiran bawah sadar selalu lebih kuat efeknya daripada kehendak pikiran sadar. Tujuan dari hipnoterapi adalah menghapus atau menanamkan program di pikiran bawah sadar supaya perubahan yang kita alami berlangsung dari dalam diri kita sendiri. Dengan mengubah program yang ada di bawah sadar kita, maka kita tidak perlu susah payah memaksa diri untuk berubah. Intinya adalah, hipnoterapi merupakan sebuah metode yang bisa mengubah program di pusat kendali dalam diri seseorang. Maksud dari pusat kendali adalah pikiran bawah sadar. Hipnoterapi merupakan terapi yang langsung berurusan dengan sumber segala masalah pribadi, yaitu pikiran bawah sadar. Karena hipnoterapi langsung mengatasi akar masalahnya, maka perubahan yang terjadi melalui hipnoterapi adalah permanen. Kelebihan dari program hipnoterapi ini adalah tidak adanya efek samping apapun yang mempengaruhi kehidupan mereka. Tapi justru semakin meningkatkan pikiran positif yang akhirnya menuju kepada perubahan tindakan yang positif. Sehingga metode ini tepat untuk mengurangi tingkat kenakalan dan degradasi remaja.

Sebagai penutup, kenakalan remaja tidak dapat dihilangkan secara spontanitas. Butuh proses yang panjang untuk menyadarkan para remaja yang telah tergilas oleh zaman. Melalui wadah-wadah pembinaan generasi muda di pendidikan formal maupun pendidikan non formal, perlu disisipkannya program inovatif dan kreatif seperti metode hipnoterapi untuk membantu remaja menemukan kehidupan yang nyaman dan damai, sehingga tidak ada lagi tindak kekerasan antar teman, guru, ataupun pihak lainnya. Hal ini penting dilakukan, karena ditangan pemudalah masa depan bangsa ini disandarkan. Oleh sebab itu perlu kesadaran banyak pihak untuk membangun kesadaran bahwa bangsa ini adalah bangsa yang terlalu besar untuk disia-siakan. Sehingga generasi muda hari ini perlu berlari untuk menyiapkan masa depan mereka yang lebih cerah.

DAFTAR PUSTAKA Sriyanto. Abdulkarim, Aim. Dkk. Perilaku Asertif dan Kecenderungan Kenakalan Remaja Berdasarkan Pola Asuh dan Peran Media Massa. 41 (1), 74 88. Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara. Nurdiaman, Trisna. 2015. Degradasi Moral Pada Generasi Muda. http://sosiatoris.mywapblog.com/degradasi-moral-pada-generasi muda.xhtml. Diakses pada 19 Mei 2016. Marpuah. 2009. Metode Hipnoterapi Pada Penanganan Anak Phobia Di Tranzcare Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah. Skripsi Tidak Diterbitkan.