Terms of Reference. Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan Dana Lokal ITS

dokumen-dokumen yang mirip
Panduan. Penelitian Kajian Kebijakan ITS

Panduan. Hibah Pengabdian kepada Masyarakat BOPTN 2016

PANDUAN. Hibah Penelitian Pemula Dana PNBP ITS 2014

Panduan. Hibah Penelitian Pemula dan Doktor Baru Dana PNBP ITS Tahun 2016

Panduan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Mandiri

Panduan. RISET PENGEMBANGAN IPTEKS Dana Ditlitabmas 2012

Panduan. Penelitian Dana Jurusan dan Mandiri

Panduan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIMAS) Dana Lokal ITS Tahun 2017

Panduan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIMAS) Dana Lokal ITS Tahun 2018

Panduan. Hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Hibah Penelitian Dana Lokal ITS Tahun 2017 LPPM ITS

PANDUAN PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA DIPA PPNS. p3m.ppns.ac.id

PETUNJUK TEKNIS PENELITIAN KEMITRAAN

PANDUAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

BUKU PANDUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA DIPA

KATA PENGANTAR. Prabumulih, Maret 2016 UPT P2M Ketua, Rona Anggrainie, S.P., M.Si

Panduan Pengajuan Proposal

@YndAgs03 PANDUAN PELAKSANAAN PROGRAM INSENTIF HIBAH PASCASARJANA UNSYIAH TAHUN 2014

Panduan. Hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Bottom-Up Dana BOPTN 2013

Program Riset Desentralisasi DIKTI

TOR PROGRAM PPM BERBASIS HASIL PENELITIAN TAHUN 2016

Panduan Hibah Penelitian Dana Lokal ITS Tahun 2017

Panduan Hibah Penelitian Dana Lokal ITS Tahun 2017

PANDUAN PENELITIAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL TAHUN 2015

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016

PANDUAN PELAKSANAAN HIBAH PENGEMBANGAN KAPASITAS RISET DOSEN DI UNIVERSITAS PADJADJARAN

PANDUAN. PENGUSULAN DAN PELAKSANAAN HIBAH PENELITIAN MANDIRI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA TAHUN 2015 (Sumber Dana DIPA Universitas Trunojoyo Madura)

PANDUAN PENELITIAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL TAHUN 2013

PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Oleh: TIM PENYUSUN PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Program Riset Desentralisasi DIKTI

PEDOMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STKIP PGRI LUBUKLINGGAU

E. SINERGI PEMBERDAYAAN POTENSI MASYARAKAT

C. Hibah Penelitian Utama

PANDUAN USULAN PENELITIAN MANDIRI

PANDUAN PENELITIAN UNGGULAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan

TOR PROGRAM PPM BERBASIS HASIL PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2014

BUKU PANDUAN PENELITIAN DIPA

STANDAR PROSES PENELITIAN

TOR PROGRAM PPM PENGEMBANGAN WILAYAH LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2015

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah

BAB 4 PENELITIAN TIM PASCASARJANA

PANDUAN PROGRAM HI-LINK DP2M, DIKTI

PANDUAN PROGRAM HI-LINK DIT. LITABMAS, DIKTI DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PROGRAM HIBAH PEMANFAATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT. Oleh: TIM LPPM

BAB 19 PENELITIAN PASCADOKTOR

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika.

TOR PPM KELOMPOK DOSEN TAHUN 2018

Standar Penelitian STIKES HARAPAN IBU

USULAN PENELITIAN PROGRAM STUDI/JURUSAN/FAKULTAS

PANDUAN PROPOSAL PENELITIAN DANA DIPA PPNS. p3m.ppns.ac.id

Panduan Program Pengabdian kepada Masyarakat LPPM Itenas

PANDUAN PENELITIAN TIM PASCASARJANA

TOR PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM PPM PENGEMBANGAN WILAYAH TAHUN 2014

TERM OF REFERENCE HIBAH PENELITIAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR KEPAKARAN PROFESOR FAKULTAS PERTANIAN UB, 2016

1. JADWAL PELAKSANAAN HIBAH PENELITIAN ITENAS TAHUN 2016

KETENTUAN PENGAJUAN PROPOSAL PENELITIAN

BUKU STANDAR PENELITIAN

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2010

PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN HIBAH INTERNAL DIPA UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

PANDUAN PENELITIAN PERCEPATAN GURU BESAR TAHUN 2017/2018

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL HIBAH PENELITIAN INOVATIF FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

LPPM STIE Kesatuan Bogor Jumat, 12 Mei 2017

Buku Pedoman Hibah Penelitian PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER

PANDUAN KEGIATAN RISET UNGGULAN

PANDUAN PROGRAM PENELITIAN INTERNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO. Divisi Penelitian. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

BAB 13 PENELITIAN PASCADOKTOR

BAB IV. SKIM PENELITIAN DESENTRALISASI

PANDUAN PENELITIAN MANDIRI INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA TAHUN 2017

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA BINA DESA (MAUBISA)

HIBAH PENELITIAN PASCA SARJANA (PPS) Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kementerian Ristek-Pendidikan Tinggi 2016

PANDUAN PROGRAM HIBAH PENERAPAN TEKNOLOGI BAGI MASYARAKAT

Tips Umum Mengenali Skim Hibah Penelitian Dikti "Terbaru"

STANDAR HASIL PENELITIAN

PEDOMAN PENELITIAN TENAGA KEPENDIDIKAN

LPPM Universitas Andalas,

Program Insentif Penelitian Universitas Gadjah Mada Tahun 2006 BATCH 3

BAB III PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENGAJUAN USUL PROGRAM HIBAH RISET INSTITUSIONAL

STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN

Manual Mutu Penelitian Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.04. M a n u a l M u t u P e n e l i t i a n 2

PANDUAN PENGAJUAN USUL PROGRAM HIBAH RISET INSTITUSIONAL

PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN TINGGI EDISI IX DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENGEMBANGAN DESA MITRA DAN PENARIKAN MINAT MASYARAKAT PADA BIDANG PERTANIAN

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENELITIAN THESIS DAN DISERTASI PROGRAM PPM - PRODUKTIF LOGO UNPAD

PENELITIAN LITMUD UNIVERSITAS PADJADJARAN

E. HIBAH PENELITIAN KERJA SAMA ANTARPERGURUAN TINGGI

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

lembaga pengelola dana pendidikan BUKU PEDOMAN RISET PEMBANGUNAN INDONESIA

Hibah Penelitian Fakultas 2016 PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL HIBAH PENELITIAN FAKULTAS TAHUN ANGGARAN 2016

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PPM PRODUKTIF T.A HIBAH KOMPETITIF UNIVERSITAS PADJADJARAN

PANDUAN PROPOSAL PENELITIAN DANA DIPA PPNS. p3m.ppns.ac.id

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN FAKULTAS PERTANIAN

PENELITIAN UNGGULAN PROGRAM STUDI (PUPS)

KEBIJAKAN MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN TINGGI

TERM OF REFERENCE (TOR) PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) PROGRAM PASCASARJANA UNY TAHUN 2018

PANDUAN PENYUSUNAN PENELITIAN SUMBER DANA DPA SEKOLAH VOKASI UNDIP TAHUN ANGGARAN 2017

BAB 6 PENELITIAN HIBAH BERSAING

PANDUAN PENELITIAN DOSEN

Transkripsi:

Terms of Reference Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan Dana Lokal ITS Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2007

I. Latar Belakang ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi teknologi yang terkemuka di Indonesia telah menetapkan visinya untuk 10 tahun ke depan yaitu: menjadi perguruan tinggi yang maju pesat di bidang kelautan, energi dan pemukiman yang berwawasan lingkungan untuk mencapai reputasi internasional. Dalam mewujudkan visi tersebut, misi ITS di bidang penelitian adalah berperan secara aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni terutama di bidang kelautan, energi dan pemukiman melalui kegiatan penelitian yang berkualitas internasional. Sedangkan misi di bidang pengabdian kepada masyarakat adalah memanfaatkan segala sumberdaya yang dimiliki untuk ikut serta dalam menyelesaikan problem-problem yang dihadapi oleh masyarakat, industri, dan pemerintah. Visi dan misi di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat (PPM) tersebut dalam implementasinya diemban oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) yang mengkoordinasi kegiatan PPM oleh seluruh elemen ITS. Dalam rangka penelitian dan pengembangan bidang ilmu di ITS telah disusun rencana strategis pengembangan bidang ilmu dan riset unggulan ITS dengan menetapkan sejumlah bidang ilmu unggulan. Setiap bidang ilmu merupakan suatu klaster yang didukung oleh laboratorium-laboratorium yang bekerja dalam lingkup ilmu yang sama atau berhubungan. Penetapan bidang unggulan ini didasarkan pada kesiapan sumber daya manusia dan fasilitas penelitian dan pengembangan, serta rekam jejak penelitian yang jelas dan berkesinambungan pada tiap klaster. Dalam rangka itu, telah teridentifikasi delapan klaster bidang unggulan: 1. Kelautan 2. Energi 3. Pemukiman 4. Teknologi Informasi 5. Studi Bencana 6. Lingkungan 7. Material 8. Transportasi Tiga bidang yang disebut pertama, yaitu kelautan, energi, dan pemukiman, adalah bidang unggulan utama ITS. Secara diagramatik, klasterisasi jurusan ke dalam delapan kelompok di atas ditunjukkan oleh Gambar 1.

Gambar 1 Klasterisasi Bidang Ilmu (Sumber: Penyusunan Penelitian Unggulan ITS, Tim Ad-Hoc Bidang I untuk Penyusunan Penelitian Unggulan ITS) Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan delapan bidang tersebut beserta pengamalannya dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat, ITS ditulangpunggungi oleh tujuh pusat di bawah LPPM: 1. Pusat Studi Kelautan (PSK) 2. Pusat Studi Energi dan Rekayasa (PSER) 3. Pusat Studi Permukiman, Prasarana, dan Lingkungan Hidup (PSPPLH), yang didukung oleh Unit Pusat Pengkajian dan Pengembangan Potensi Daerah 4. Pusat Studi Teknologi Informasi, Komunikasi, dan Multimedia (PSTIKM) 5. Pusat Studi Kebumian dan Bencana (PSKB) 6. Pusat Bisnis Teknologi dan Industri (PBTI), yang didukung oleh tiga unit, yaitu Unit HaKI dan Promosi Teknologi, Unit Inkubator, dan Unit Pusat Desain 7. Pusat Pendidikan Berkelanjutan (PPB)

Apabila dikaitkan dengan delapan klaster bidang ilmu, maka pengembangan ilmu di bidang kelautan menjadi tanggung jawab PSK, bidang energi dan material ditangani oleh PSER, bidang pemukiman, transportasi, dan lingkungan oleh PSPPLH, bidang IT oleh PSTIKM, dan bidang studi bencana oleh PSKB. Sedangkan dua pusat PBTI dan PPB akan berperan lebih besar di bidang pengabdian masyarakat. PBTI bertugas menangani penerapan IPTEKS untuk industri berskala kecil, menengah, dan besar, melaksanakan inkubasi industri, dan melayani kebutuhan desain dari masyarakat dan industri. PPB berperan mengkoordinasi kegiatan pendidikan vokasional di lingkungan ITS. Setiap pusat memiliki kelompok pakar yang bertugas menentukan arah menuju terwujudnya pusat ekselensi PPM. Di dalam setiap pusat, roadmap penelitian harus terdefinisi jelas dan rinci sehingga benar-benar mampu mendorong tercapainya pengakuan internasional sekaligus mampu menjawab persoalan nyata di tengah masyarakat, negara, dan umat manusia pada umumnya. Tujuh pusat tersebut mendapat dukungan sumber daya dari lima fakultas di lingkungan ITS yang menaungi 22 jurusan, terdiri atas 162 staf akademik bergelar S3, 366 staf bergelar S2, dan 302 staf bergelar S1 (menurut data tahun 2005) dan didukung oleh 153 laboratorium di seluruh fakultas. Untuk periode 2008 telah direncanakan program kegiatan PPM dengan dana sepenuhnya dari ITS, yang terdiri atas dana DIK dan PNBP, dengan maksud untuk mencapai beberapa tujuan: a. Menciptakan atmosfir yang kondusif bagi kegiatan PPM di ITS. b. Mendorong seluruh staf akademik ITS untuk berpartisipasi dalam kegiatan PPM, baik dalam penelitian maupun dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, khususnya bagi staf baru atau yang belum pernah terlibat dalam kegiatan PPM. c. Meningkatkan kuantitas dan kualitas riset beserta luarannya yang terdiseminasi dengan baik, berupa publikasi ilmiah maupun paten, dan memberikan manfaat yang tinggi bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan. d. Mengimplementasikan roadmap penelitian di kedelapan bidang unggulan dengan sasaran tercapainya ekselensi riset dan pengakuan internasional, sekaligus menyediakan solusi bagi permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara, serta umat manusia pada umumnya. e. Mengintegrasikan kegiatan pendidikan, baik tingkat D3, S1, S2, maupun S3, dengan kegiatan penelitian yang berlangsung di ITS. Demi mencapai tujuan di atas, skema kegiatan PPM dibagi ke dalam beberapa kategori: A. Penelitian a. Penelitian Bottom Up, dimaksudkan untuk: Memicu minat para peneliti perintis yang sebelumnya tidak pernah mendapatkan dana pendukung penelitian, sekaligus mempersiapkan rekam jejak mereka agar siap bersaing untuk mendapatkan kategori dana yang lebih besar, khususnya melalui hibah kompetisi nasional. Mendorong pengembangan bidang keahlian khusus dari setiap peneliti.

Mewadahi dan menciptakan sarana pengembangan penelitian dan kerjasama penelitian yang belum terwadahi dalam kegiatan di pusat studi. Kegiatan penelitian bottom up dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari maksimum 3 (tiga) orang peneliti yang merupakan staf akademik dari bidang yang sama maupun lintas bidang dengan melibatkan minimum 1 (satu) orang mahasiswa. Penelitian bottom up dibagi ke dalam empat kategori, sesuai dengan rekam jejak dari pengusul utama. (i) Penelitian Perintis dimaksudkan bagi peneliti yang belum pernah mendapatkan dana penelitian, baik tingkat lokal maupun nasional, dengan alokasi dana maksimum sebesar Rp. 10.000.000,-. Kategori perintis dimaksudkan pula untuk membantu peneliti pemula dalam membangun rekam jejak sehingga siap untuk melakukan penelitian dengan kategori lebih tinggi atau dengan dana hibah kompetisi nasional. Usulan, laporan, dan evaluasi penelitian untuk kategori ini menggunakan format yang digunakan dalam program penelitian LITMUD (Peneliti Muda) DP2M Depdiknas. (ii) Penelitian Produktif ditujukan bagi peneliti yang sudah pernah mendapatkan dana penelitian, baik tingkat lokal ataupun nasional, dengan alokasi dana maksimum Rp. 20.000.000,-. Format usulan, laporan, dan evaluasi mengikuti program Hibah Penelitian Fundamental DP2M Depdiknas. (iii) Penelitian Produktif Kerjasama dimaksudkan untuk memberi kesempatan bagi peneliti produktif untuk melaksanakan penelitian bekerjasama dengan pihak di luar ITS, khususnya dari instansi pemerintah dan/atau industri yang sedang menghadapi permasalahan nyata dan membutuhkan solusi teknologi. Untuk kategori ini alokasi dana maksimum adalah Rp. 30.000.000,- dengan format mengikuti program Hibah Bersaing DP2M Depdiknas. b. Penelitian Top Down, dimaksudkan untuk: Mendorong penelitian dan pengembangan bidang-bidang ilmu unggulan. Mengintegrasikan dan menyelaraskan kegiatan penelitian di ITS pada bidang-bidang unggulan. Memberdayakan pusat-pusat studi menuju tercapainya pusat ekselensi riset di bidang-bidang unggulan. Memberdayakan semua laboratorium riset di lingkungan ITS untuk bekerja secara terkoordinasi dalam penelitian dan pengembangan bidang ilmu di ITS. Menunjang roadmap penelitian di tiap bidang ilmu unggulan sehingga dapat menghasilkan luaran yang bermanfaat bagi masyarakat, negara, bangsa, dan umat manusia, serta diakui secara internasional.

Sasaran kegiatan penelitian top-down adalah semua pusat di bawah LPPM. Dalam menetapkan topik penelitian top-down, setiap pusat perlu terlebih dahulu membentuk kelompok pakar yang melibatkan guru besar dan peneliti produktif pada laboratorium-laboratorium di lingkungan ITS yang terkait dalam klaster penelitian yang menjadi fokus pusat studi tersebut. Kelompok pakar tersebut kemudian bersama-sama menyusun roadmap penelitian ITS untuk jangka waktu 4 (empat) tahun ke depan yang kemudian menjadi dasar dalam penetapan target dan tujuan penelitian unggulan tiap tahun dan penyusunan proposal penelitian topdown. Terdapat dua kategori untuk penelitian top-down: (i) Penelitian Unggulan, dimaksudkan untuk mengembangkan bidang ilmu unggulan ITS melalui pusat. Alokasi dana maksimum untuk penelitian unggulan per pusat studi adalah Rp. 75.000.000,- yang dapat dibagi-bagi untuk pendanaan beberapa subtopik penelitian sekaligus sesuai dengan roadmap setiap pusat studi. Format usulan, pelaporan, dan evaluasi mengikuti program RUSNAS (Riset Unggulan Strategis Nasional) Kementerian Negara Riset dan Teknologi. (ii) Penelitian Unggulan Kerjasama, dimaksudkan untuk mengembangkan bidang ilmu unggulan melalui kerjasama dengan pihak-pihak di luar ITS, khususnya instansi pemerintah, industri, atau lembaga riset lain, baik di tingkat nasional maupun internasional. Alokasi dana maksimum untuk penelitian unggulan kerjasama per pusat studi adalah Rp. 100.000.000,- yang dapat dibagi-bagi untuk pendanaan beberapa subtopik penelitian sekaligus yang masing-masing dapat melibatkan mitra yang berbeda. Format usulan, pelaporan, dan evaluasi mengikuti program RAPID (Riset Andalan Perguruan Tinggi dan Industri) DP2M Depdiknas. Pada dasarnya jumlah peneliti yang ikut serta dalam tim adalah sesuai dengan keperluan pembagian tugas penelitian sehingga tidak ada pembatasan jumlah anggota tim peneliti, namun harus diperhatikan adanya keterbatasan dana yang tersedia. Setiap anggota tim peneliti diwajibkan mengikutsertakan minimal satu orang mahasiswa bimbingannya, baik di tingkat D3, S1, S2, atau S3, dalam mengerjakan tugas penelitiannya. Dengan demikian jumlah mahasiswa yang dilibatkan dalam kegiatan penelitian top-down minimal sama dengan jumlah anggota tim peneliti. B. Pengabdian Masyarakat Kegiatan pengabdian masyarakat dimaksudkan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan nyata yang terjadi pada masyarakat. Untuk benar-benar memberikan kontribusi yang nyata, maka terdapat dua jenis kegiatan pengabdian masyarakat, yaitu yang diusulkan dari bawah (bottom-up) dan yang diprogramkan dari atas oleh pusatpusat (top-down). a. Pengabdian Masyarakat Bottom Up Kegiatan yang dapat didanai bisa berupa pelatihan, pemberdayaan masyarakat atau desa, dan pembinaan UMKM. Usulan kegiatan pengabdian masyarakat ini bersifat bottom up.

(i) Pelatihan adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pendidikan dan pelatihan. Tujuan kegiatan ini adalah menerapkan hasilhasil IPTEKS untuk pemberdayaan masyarakat dan menghasilkan perubahan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dari kelompok masyarakat sasaran. Khalayak sasaran adalah masyarakat luas dan dapat berupa kelompok, komunitas, maupun lembaga yang berada di pedesaan maupun perkotaan dengan kegiatan di berbagai bidang. Alokasi dana maksimum adalah Rp. 10.000.000,- dengan format yang mengikuti Program Penerapan Ipteks DP2M Depdiknas. (ii) Pemberdayaan masyarakat/desa dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kemandirian masyarakat/desa serta memberdayakan potensi masyarakat maupun sumber daya alam di lingkungannya yang belum termanfaatkan dengan baik dan arif. Program ini sedapat mungkin dilaksanakan sebagai sinergi antara keterlibatan aktif masyarakat, perencanaan strategis pemerintah daerah, serta penerapan hasil-hasil Ipteks ITS. Alokasi dana maksimum adalah Rp. 15.000.000,- per tahun dengan format yang mengikuti Program SIBERMAS (Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat) DP2M Depdiknas. (iii) Pembinaan UMKM adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berupa penerapan hasil-hasil Ipteks untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi unit UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah). Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemandirian dan kinerja UMKM, dengan alokasi dana maksimum per tahun sebesar Rp. 15.000.000,- dengan format yang mengikuti Program Vucer DP2M Depdiknas. b. Pengabdian Masyarakat Top-Down Program kegiatan pengabdian masyarakat yang bersifat top-down, atau dalam hal ini disebut sebagai Pengabdian Masyarakat Unggulan, dapat berbentuk kegiatan apa pun, namun perlu dirumuskan secara bersama-sama oleh tim pakar pada tiap pusat sesuai dengan roadmap dan kompetensinya, serta sedapat mungkin diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan yang krusial dan mendesak yang sedang terjadi di tengah masyarakat. Alokasi dana maksimum untuk program ini adalah Rp. 30.000.000,- per tahun dengan format proposal, laporan, dan evaluasi yang mengikuti Program Vucer DP2M Depdiknas. Karena bervariasinya kegiatan pengabdian masyarakat yang dapat dijadikan unggulan sesuai dengan sifat permasalahan nyata yang hendak diselesaikan, maka dimungkinkan adanya penyesuaian format proposal, laporan, dan evaluasi dengan persetujuan tim evaluator. Jangka waktu semua jenis kegiatan PPM yang didanai adalah 10 (sepuluh) bulan, dengan dana dan format penelitian bergantung pada kategori seperti yang dijelaskan di atas. II. Tujuan Tujuan akhir dari program PPM adalah untuk membantu tercapainya visi dan misi ITS di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yaitu:

a. Terwujudnya kegiatan PPM ITS yang mampu memberikan solusi terhadap permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat, bangsa, negara, dan umat manusia. b. Tercapainya pengakuan nasional dan internasional bagi kegiatan PPM ITS dan hasil-hasilnya. III. Jadwal 1. PPM Bottom Up Jadwal kegiatan penelitian bottom up dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk tahun N adalah sebagai berikut: a. Sosialisasi program: Desember tahun N-1 b. Waktu tenggat proposal: minggu kedua Januari tahun N c. Seleksi: minggu ketiga Januari tahun N d. Pengumuman hasil seleksi: minggu keempat Januari tahun N e. Penandatanganan kontrak dan tanggal mulai penelitian: minggu pertama Februari tahun N f. Laporan kemajuan dan monitoring: Juli tahun N g. Waktu tenggat draft Laporan Akhir: minggu pertama November tahun N h. Seminar evaluasi: minggu kedua November tahun N i. Waktu tenggat revisi Laporan Akhir: minggu keempat November tahun N 2. PPM Top Down Jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian top down untuk tahun N adalah sebagai berikut: a. Penyusunan roadmap penelitian tiap pusat studi untuk tahun N: Desember tahun N-1 b. Waktu tenggat proposal: minggu kedua Januari tahun N c. Pembahasan proposal: minggu ketiga Januari tahun N d. Waktu tenggat revisi proposal: minggu keempat Januari tahun N e. Penandatanganan kontrak dan tanggal mulai penelitian: minggu pertama Februari tahun N f. Laporan kemajuan dan monitoring: Juli tahun N g. Waktu tenggat draft Laporan Akhir: minggu pertama November tahun N h. Seminar evaluasi: minggu kedua November tahun N i. Waktu tenggat revisi Laporan Akhir: minggu keempat November tahun N

IV. Ketentuan dan Persyaratan Ketentuan umum untuk seleksi proposal dan pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: a. Penelitian bottom-up terbuka bagi semua staf akademik yang berafiliasi kepada suatu laboratorium di lingkungan ITS. Keselarasan antara topik penelitian yang diusulkan dengan (i) kompetensi yang ditunjukkan oleh rekam jejak dan (ii) pohon penelitian laboratorium yang menjadi afiliasinya merupakan salah satu kriteria utama. Dalam hal penelitian lintas laboratorium, harus terlihat kaitan topik penelitian dengan pohon penelitian di setiap laboratorium yang terlibat. b. Penelitian bottom-up dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari maksimum 3 (tiga) orang staf akademik, dengan melibatkan minimum 1 (satu) orang mahasiswa dengan tugas akhir, tesis, atau disertasi yang merupakan bagian dari penelitian yang diusulkan. c. Pengabdian kepada masyarakat yang bersifat bottom up terbuka bagi semua staf akademik ITS. Pengusul dapat berupa perorangan atau tim yang terdiri dari maksimum 3 (tiga) staf akademik ITS. d. Proposal penelitian dan pengabdian bottom-up masing-masing mengikuti format yang diberikan di dalam ketentuan dan persyaratan tambahan di bawah, dengan lembar pengesahan yang ditunjukkan pada Lampiran IX dan X pada pedoman ini. e. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat top-down dilaksanakan oleh tim yang dibentuk di dalam pusat studi melalui diskusi kelompok pakar. Pada dasarnya jumlah anggota yang ikut serta dalam tim adalah sesuai dengan keperluan pembagian tugas penelitian sehingga tidak ada pembatasan jumlah anggota tim, namun harus diperhatikan adanya keterbatasan dana yang tersedia. f. Pada penelitian top-down setiap anggota peneliti dalam melaksanakan bagian tugasnya harus melibatkan minimum 1 (satu) mahasiswa yang menjadi bimbingannya dengan tugas akhir, tesis, atau disertasi yang merupakan bagian dari penelitian yang diusulkan. Dengan demikian jumlah mahasiswa yang terlibat minimal sama dengan jumlah staf akademik ITS yang termasuk di dalam tim peneliti. g. Rekam jejak setiap anggota tim pengusul PPM harus sesuai dengan bagian tugasnya di dalam penelitian atau pengabdian masyarakat yang diusulkan. h. Ketua tim tidak sedang menerima dana penelitian ataupun pengabdian masyarakat di tingkat lokal maupun nasional dan tidak boleh merangkap sebagai ketua tim pada lebih dari satu penelitian dan/atau pengabdian masyarakat yang didanai. i. Jangka waktu kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat mulai dari Februari sampai November di tahun yang sama. j. Setiap kegiatan penelitian bottom-up harus memberikan luaran berupa paten dan/atau publikasi ilmiah minimal satu makalah. Sedangkan setiap kegiatan penelitian top-down harus menghasilkan paten dan/atau publikasi ilmiah minimal satu makalah per subtopik yang dipublikasikan pada jurnal nasional, seminar internasional, atau jurnal internasional.

Bagi setiap kategori penelitian terdapat ketentuan dan persyaratan tambahan sebagai berikut. (i) Penelitian Perintis Ditujukan bagi calon peneliti yang belum pernah menerima dana penelitian, baik di tingkat lokal ITS maupun nasional. Format proposal mengikuti pedoman LITMUD (Peneliti Muda) DP2M Depdiknas. Usulan biaya maksimum Rp. 10 juta per proposal. Penelitian Perintis dimaksudkan untuk membantu calon peneliti dalam membangun rekam jejak dan mempersiapkan diri dalam melakukan penelitian dengan dana pada tingkat yang lebih tinggi, baik lokal maupun nasional. (ii) Penelitian Produktif Ditujukan bagi peneliti yang sudah pernah menerima dana penelitian, baik di tingkat lokal ITS maupun nasional. Format proposal mengikuti pedoman Hibah Penelitian Fundamental DP2M Depdiknas. Usulan biaya maksimum Rp. 20 juta per proposal. (iii) Penelitian Produktif Kerjasama Ditujukan bagi peneliti yang sudah pernah menerima dana penelitian, baik di tingkat lokal ITS maupun nasional, dengan usulan penelitian yang dimaksudkan sebagai kerjasama dengan pihak di luar ITS, baik instansi pemerintah maupun industri. Format proposal mengikuti pedoman Hibah Bersaing DP2M Depdiknas, dengan tambahan berupa form pernyataan kesediaan mitra penelitian, seperti yang ditunjukkan pada Lampiran XI. Usulan biaya maksimum Rp. 30 juta per proposal. (iv) Penelitian Unggulan Dilaksanakan oleh tim peneliti yang ditetapkan oleh setiap pusat berdasarkan roadmap penelitian yang telah disusun melalui sidang kelompok pakar pada masing-masing pusat. Ketua tim diutamakan yang bergelar S3 atau guru besar dan merupakan peneliti produktif di bidang kompetensinya. Penyusunan topik penelitian harus mengarah pada bidang unggulan ITS dan menunjukkan kontribusi state-of-the-art ITS kepada pengembangan Ipteks. Format proposal mengikuti pedoman RUSNAS (Riset Unggulan Strategis Nasional) KNRT. Usulan biaya maksimum Rp. 75 juta per proposal yang dapat dibagi-bagi untuk pelaksanaan beberapa sub-topik sesuai dengan roadmap penelitian. (v) Penelitian Unggulan Kerjasama

Dilaksanakan oleh pusat-pusat di bawah LPPM berdasarkan roadmap penelitian yang telah ditetapkan melalui sidang kelompok pakar pada masing-masing pusat, serta merupakan kerjasama dengan pihak di luar ITS, seperti instansi pemerintah, industri, atau lembaga riset lainnya, baik nasional maupun internasional. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan kontribusi nyata dari ITS berupa solusi terhadap permasalahan yang bersifat mendesak atau yang menyangkut peningkatan kesejahteraan masyarakat dan/atau umat manusia pada umumnya. Format proposal mengikuti pedoman RAPID (Riset Andalan Perguruan Tinggi dan Industri) DP2M Depdiknas. Usulan biaya maksimum Rp. 100 juta per proposal yang dapat dibagi-bagi untuk pelaksanaan beberapa sub-topik sesuai dengan roadmap penelitian, di mana setiap sub-topik dapat dilaksanakan melalui kerjasama dengan mitra yang berbeda. (vi) Pelatihan Terbuka bagi semua staf akademik ITS dengan khalayak sasaran berupa kelompok, komunitas, maupun lembaga yang berada di pedesaan maupun perkotaan dengan kegiatan di berbagai bidang. Format proposal mengikuti pedoman Program Peningkatan Ipteks DP2M Depdiknas. Usulan biaya maksimum Rp. 10 juta per proposal. (vii) Pemberdayaan Masyarakat/Desa Terbuka bagi semua staf akademik ITS dengan khalayak sasaran berupa kelompok masyarakat atau desa yang memiliki potensi sumber daya manusia dan alam yang belum diberdayakan secara maksimal. Kegiatan yang diusulkan sedapat mungkin merupakan sinergi antara partisipasi aktif masyarakat, perencanaan strategis pemerintah daerah, dan penerapan Ipteks oleh ITS. Untuk program yang direncanakan lebih dari 1 (satu) tahun, proposal diajukan setiap tahun dengan menitikberatkan pada program satu tahun yang akan dilaksanakan pada tahun tersebut. Format proposal mengikuti pedoman Program SIBERMAS (Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat) DP2M Depdiknas. Usulan biaya maksimum Rp. 15 juta per tahun. (viii) Pembinaan UMKM Terbuka bagi semua staf akademik ITS dengan khalayak sasaran berupa UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) yang sedang menghadapi permasalahan dalam mencapai kemandirian atau peningkatan kinerja.. Format proposal mengikuti pedoman Program SIBERMAS (Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat) DP2M Depdiknas. Data UMKM sasaran beserta permasalahan yang dihadapi harus dijelaskan dengan lengkap.

Usulan biaya maksimum Rp. 15 juta per tahun. (ix) Pengabdian Masyarakat Unggulan Dilaksanakan oleh tim yang ditetapkan oleh setiap pusat berdasarkan roadmap yang telah disusun melalui sidang kelompok pakar pada masingmasing pusat. Penyusunan topik penelitian harus mengarah pada penyelesaian masalah nyata yang krusial dan mendesak yang sedang terjadi pada masyarakat. Kegiatan pengabdian unggulan dapat berupa pelatihan, pemberdayaan masyarakat, pembinaan UMKM, atau bentuk lainnya yang dirasa paling sesuai dengan kebutuhan. Format proposal mengikuti pedoman Vucer DP2M Depdiknas. Namun karena bervariasinya kegiatan pengabdian masyarakat yang dapat dijadikan unggulan sesuai dengan sifat permasalahan nyata yang hendak diselesaikan, maka dimungkinkan adanya penyesuaian format proposal, laporan, dan evaluasi dengan persetujuan tim evaluator. Usulan biaya maksimum Rp. 30 juta per proposal. V. Evaluasi Proposal dan Laporan 1. Penelitian Bottom Up Untuk program penelitian bottom up, evaluasi akan dilakukan terhadap proposal pada tahap seleksi, laporan kemajuan, dan laporan akhir penelitian. Setiap proposal dan laporan akan dievaluasi oleh tim yang terdiri dari 3 (tiga) evaluator, dengan rincian sebagai berikut: Dua orang evaluator dari bidang ilmu yang sama dengan pengusul Satu orang dari bidang ilmu yang berbeda. Evaluator adalah staf akademik yang tidak sedang terlibat dalam kegiatan penelitian bottom up dan diutamakan yang pernah memperoleh dana penelitian nasional. Hasil evaluasi proposal akan dijadikan dasar bagi seleksi program penelitian yang didanai. Evaluasi proposal, laporan kemajuan, dan laporan akhir untuk ketiga jenis penelitian bottom up, yaitu Penelitian Perintis, Produktif, dan Produktif Kerjasama, berturut-turut mengikuti pedoman LITMUD, Hibah Penelitian Fundamental, dan Hibah Bersaing DP2M Depdiknas. Sesuai mekanisme yang diterapkan untuk ketiga jenis hibah penelitian tersebut, maka seleksi proposal terdiri atas dua tahap: Tahap I: Desk evaluation bagi semua proposal Tahap II: Klarifikasi dalam bentuk seminar bagi proposal yang telah lolos seleksi tahap I namun masih memerlukan penjelasan, baik mengenai isi ataupun usulan anggaran. Proposal yang telah melewati tahap seleksi akan mendapatkan salah satu dari tiga status, yaitu diterima langsung, diterima setelah perbaikan, atau ditolak. Sedangkan evaluasi terhadap laporan akhir juga meliputi evaluasi terhadap luaran yang diharapkan dalam proposal, khususnya publikasi makalah ilmiah dan/atau kekayaan intelektual.

2. Penelitian Top-Down Untuk program penelitian top down, evaluasi akan dilakukan terhadap proposal pada tahap seleksi, laporan kemajuan, dan laporan akhir penelitian. Setiap proposal dan laporan akan dievaluasi oleh tim yang terdiri dari Kepala dan Sekretaris pusat yang bersangkutan ditambah 3 (tiga) evaluator, dengan rincian sebagai berikut: Dua orang evaluator dari bidang ilmu yang sama dengan pengusul. Karena penelitian top-down berbasis pada pusat, maka kedua evaluator dapat berasal dari dua bidang atau jurusan yang berbeda, sesuai dengan lingkup bidang ilmu yang diteliti. Satu orang dari bidang ilmu yang berbeda. Evaluator adalah staf akademik yang tidak sedang terlibat dalam kegiatan penelitian top-down dan diutamakan yang pernah memperoleh dana penelitian nasional. Pada penelitian top-down, evaluasi proposal lebih bersifat pembahasan dan penajaman permasalahan dan metodologi penelitian, sehingga diharapkan pelaksanaan penelitian dapat benar-benar mencapai tujuan penelitian yang diinginkan. Evaluasi proposal dan laporan penelitian untuk kedua jenis penelitian top-down, yaitu Penelitian Unggulan dan Unggulan Kerjasama, berturut-turut mengikuti pedoman RUSNAS KNRT dan RAPID DP2M Depdiknas, masing-masing dengan penyesuaian seperlunya. Evaluasi terhadap laporan akhir juga meliputi evaluasi terhadap luaran yang diharapkan dalam proposal, khususnya publikasi makalah ilmiah dan/atau kekayaan intelektual. 3. Pengabdian kepada Masyarakat Bottom-Up Untuk program pengabdian kepada masyarakat bottom-up, evaluasi akan dilakukan terhadap proposal pada tahap seleksi, laporan kemajuan, dan laporan akhir penelitian. Setiap proposal dan laporan akan dievaluasi oleh tim yang terdiri dari 3 (tiga) evaluator, dengan rincian sebagai berikut: Dua orang evaluator dari bidang ilmu yang sama dengan pengusul Satu orang dari bidang ilmu yang berbeda. Evaluator adalah staf akademik yang tidak sedang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat dan diutamakan yang pernah memperoleh dana pengabdian masyarakat tingkat nasional, misal dari Depdiknas, KNRT, LIPI, dan sebagainya. Hasil evaluasi proposal akan dijadikan dasar bagi seleksi program pengabdian masyarakat yang didanai. Evaluasi proposal, laporan kemajuan, dan laporan akhir untuk ketiga jenis kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yaitu Pelatihan, Pemberdayaan Masyarakat/Desa, dan Pembinaan UMKM, berturut-turut mengikuti pedoman Penerapan Ipteks, Sibermas, dan Vucer DP2M Depdiknas. Sesuai mekanisme yang diterapkan untuk ketiga jenis hibah penelitian tersebut, maka seleksi proposal terdiri atas dua tahap: Tahap I: Desk evaluation bagi semua proposal

Tahap II: Klarifikasi dalam bentuk seminar bagi proposal yang telah lolos seleksi tahap I namun masih memerlukan penjelasan, baik mengenai isi ataupun usulan anggaran. Proposal yang telah melewati tahap seleksi akan mendapatkan salah satu dari tiga status, yaitu diterima langsung, diterima setelah perbaikan, atau ditolak. 4. Pengabdian kepada Masyarakat Top-Down Untuk program pengabdian masyarakat top-down, evaluasi akan dilakukan terhadap proposal pada tahap seleksi, laporan kemajuan, dan laporan akhir penelitian. Setiap proposal dan laporan akan dievaluasi oleh tim yang terdiri dari Kepala dan Sekretaris pusat yang bersangkutan ditambah 3 (tiga) evaluator, dengan rincian sebagai berikut: Dua orang evaluator dari bidang ilmu yang sama dengan pengusul atau yang memiliki rekam jejak di bidang yang serupa untuk pengabdian kepada masyarakat. Karena pengabdian masyarakat top-down berbasis pada pusat, maka kedua evaluator dapat berasal dari dua bidang atau jurusan yang berbeda, sesuai dengan lingkup bidang pengabdian. Satu orang dari bidang ilmu yang berbeda. Evaluator adalah staf akademik yang tidak sedang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat top-down dan diutamakan yang pernah memperoleh dana penelitian nasional. Pada pengabdian masyarakat top-down, evaluasi proposal lebih bersifat pembahasan dan penajaman permasalahan dan metode penyelesaiannya, sehingga diharapkan pelaksanaan kegiatan dapat benar-benar mencapai tujuan yang diinginkan. Evaluasi proposal dan laporan mengikuti pedoman Vucer DP2M Depdiknas, dengan penyesuaian seperlunya sesuai dengan bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang diusulkan. Seluruh pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat seyogyanya mengikuti kode etik yang diuraikan pada Lampiran XII.

Lampiran I: Format penilaian proposal Penelitian Perintis sesuai pedoman Peneliti Muda (Litmud) FORMAT PENILAIAN USUL

Lampiran II: Format penilaian proposal Penelitian Produktif sesuai pedoman Hibah Penelitian Fundamental

Lampiran III: Format penilaian proposal Penelitian Produktif Kerjasama sesuai pedoman Hibah Bersaing

Lampiran IV: Format penilaian proposal Penelitian Unggulan sesuai pedoman RUSNAS (Riset Unggulan Strategis Nasional) Hal-hal yang perlu dibahas dalam proses evaluasi proposal Penelitian Unggulan adalah sebagai berikut: 1. Permasalahan a. Karakteristik permasalahan b. Tingkat kestrategisan permasalahan: - potensi pasar dan pertumbuhannya - potensi peningkatan pendapatan masyarakat - potensi pengembangan cluster produksi - potensi menempatkan ITS pada posisi penting dalam dunia riset nasional dan internasional c. Kemampuan sumber daya berdasarkan kompetensi (rekam jejak) dan ketersediaan fasilitas 2. Pendekatan strategis dan metodologi. 3. Relevansi dengan roadmap penelitian pusat studi dan tren Ipteks nasional dan internasional. 4. Sasaran dan keluaran strategis jangka panjang, menengah, pendek, dan prospek ekonominya. 5. Modularitas rencana kegiatan dan keterkaitan dengan keluaran yang direncanakan. 6. Strategi untuk mendorong keterlibatan laboratorium-laboratorium di lingkungan ITS. 7. Strategi untuk mendorong keterlibatan mahasiswa dalam penelitian. 8. Strategi pemanfaatan hasil penelitian dalam kaitannya dengan dunia usaha. 9. Kebutuhan biaya dan kemungkinan sumber pembiayaan lainnya. 10. Prospek keberhasilan.

Lampiran V: Format penilaian proposal Penelitian Unggulan Kerjasama sesuai pedoman RAPID (Riset Andalan Perguruan Tinggi dan Industri)

Lampiran VI: Format penilaian proposal Pelatihan sesuai pedoman Penerapan Ipteks FORMULIR PENILAIAN USUL

Lampiran VII: Format penilaian proposal Pemberdayaan Masyarakat/Desa sesuai pedoman Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat) FORMULIR PENILAIAN USUL

Lampiran VIII: Format penilaian proposal Pembinaan UMKM dan Pengabdian Masyarakat Unggulan sesuai pedoman Vucer FORMULIR PENILAIAN USUL

Lampiran IX: Format halaman pengesahan proposal penelitian HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PROGRAM PENELITIAN DANA LOKAL ITS 1. Program Penelitian : Perintis / Produktif / Produktif Kerjasama (pilih satu) 2. Judul Penelitian : 3. Ketua Tim a. Nama : b. NIP : c. Pangkat / Golongan : d. Jabatan Fungsional : e. Jurusan : f. Fakultas : g. Laboratorium : h. Alamat Kantor : i. Telp / HP / Fax : 4. Jumlah anggota :... orang 5. Jumlah mahasiswa yang terlibat :... orang 6. Jumlah laboratorium yang terlibat :... lab 7. Mitra penelitian (jika ada) a. Nama instansi mitra : b. Contact person : c. Jabatan : d. Alamat : e. Telp / HP / Fax : 8. Biaya penelitian a. Dana lokal ITS Rp.... b. Sumber lain (sebutkan jika ada) Rp.... Jumlah Rp.... Surabaya,... Ketua tim peneliti Nama NIP Mengetahui dan menyetujui, Kepala Pusat... Kepala Laboratorium... Nama NIP Nama NIP

Lampiran X: Format halaman pengesahan proposal pengabdian kepada masyarakat HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA LOKAL ITS 1. Program Pengabdian : Pelatihan / Pemberdayaan Masyarakat / Pembinaan UMKM (pilih satu) 2. Judul Pengabdian : 3. Ketua Tim a. Nama : b. NIP : c. Pangkat / Golongan : d. Jabatan Fungsional : e. Jurusan : f. Fakultas : g. Alamat Kantor : h. Telp / HP / Fax : 4. Jumlah anggota :... orang 5. Mitra pengabdian (jika ada) a. Nama instansi mitra : b. Contact person : c. Jabatan : d. Alamat : e. Telp / HP / Fax : 6. Biaya pengabdian a. Dana lokal ITS Rp.... b. Sumber lain (sebutkan jika ada) Rp.... Jumlah Rp.... Menyetujui, Surabaya,... Kepala Pusat... Ketua tim pengabdi Nama NIP Nama NIP

Lampiran XI: Format surat kesediaan mitra penelitian produktif dan unggulan kerjasama Yang bertanda tangan di bawah ini kami: SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MITRA PENELITIAN Nama :... Jabatan :... Identitas (NIK/NIP/KTP) :... Mewakili instansi :... Alamat instansi :... menyatakan kesediaan instansi kami untuk bekerjasama sebagai mitra dalam kegiatan penelitian dengan tim peneliti dari ITS sebagai berikut: Judul Penelitian :... Ketua Tim Peneliti ITS :... Program penelitian / Sumber dana :... Jangka waktu penelitian :... s.d.... dan bahwa instansi kami bersedia untuk memenuhi peran / tugas / kontribusi sebagai mitra penelitian sebagai berikut:......... Surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk digunakan seperlunya....,... 20... Yang membuat pernyataan (Tanda tangan dan cap instansi di atas meterai Rp. 6.000,-) Nama terang

Lampiran XII: Kode etik pelaksanaan PPM dan perlindungan hak kekayaan intelektual A. Kode Etik Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Pelaksanaan kegiatan PPM di ITS mengikuti kode etik berikut: 1. Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan PPM, baik pengelola, evaluator, maupun pelaksana kegiatan, wajib mendahulukan kepentingan masyarakat luas dan kepentingan ITS. 2. Setiap proposal PPM wajib dievaluasi secara obyektif untuk kendali mutu dan keberhasilan pencapaian tujuan, dengan menghindari konflik kepentingan bagi evaluator. 3. Evaluator dan pengelola kegiatan PPM wajib menjaga kerahasiaan informasi yang tertuang dalam dokumen penelitian, baik proposal maupun laporan, tidak menggunakannya untuk kepentingan pribadi, dan memberikan perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual dari pelaksana PPM. 4. Pelaksana kegiatan PPM wajib menghindari plagiarisme dalam bentuk apa pun, termasuk di antaranya: a. Pengulangan atau duplikasi secara sengaja kegiatan PPM, baik pada tahap proposal, laporan, maupun publikasi, dari kegiatan yang telah dilakukan oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri, tanpa adanya pengakuan secara eksplisit dan tanpa adanya kontribusi tambahan yang signifikan. b. Pengusulan kegiatan PPM yang sama tanpa perubahan (minimal 50%) dengan kegiatan lain yang telah mendapatkan dana dari sumber lain. c. Pengusulan kegiatan PPM yang telah mendapatkan dana dari sumber yang sama. d. Pelaksanaan kegiatan PPM dengan ketua tim yang sama dengan dana dari sumber yang sama. Termasuk di dalam point ini adalah keharusan untuk membatalkan salah satu dari dua atau lebih proposal yang sama yang diterima untuk didanai melalui lebih dari satu program dari sumber yang sama. 5. Pelaksana PPM wajib bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keamanan, kesehatan, dan kemakmuran masyarakat, dan menginformasikan faktor-faktor yang dapat membahayakan masyarakat dan lingkungan, khususnya yang terkait dengan kegiatan PPM yang dilaksanakannya. 6. Pelaksana PPM wajib mendasarkan setiap pernyataan atau estimasi yang dikemukakan pada data yang valid dan akurat, tanpa melakukan perubahan yang dapat mengubah makna atau menimbulkan interpretasi yang keliru terhadap fakta dan data yang digunakan. 7. Peneliti wajib mendiseminasikan hasil kegiatan penelitian dalam bentuk publikasi ilmiah sebagai pengejawantahan tanggung jawab peneliti dalam menyebarluaskan informasi yang bermanfaat bagi pengembangan IPTEKS dan pembangunan masyarakat. 8. Semua kegiatan PPM baik dalam segi teknis maupun dalam pengelolaan administrasi dan keuangan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

9. Kegiatan PPM harus didasarkan pada kompetensi pelaksana. Pada kegiatan yang membutuhkan kompetensi lintas disiplin, sangat dianjurkan menyertakan anggota tim dari laboratorium dan/atau jurusan yang berbeda sesuai dengan kompetensi yang diperlukan. 10. Pelaksanaan kegiatan PPM tidak menimbulkan permasalahan SARA dalam bentuk apa pun. 11. Pelaksana kegiatan PPM wajib memberikan pengakuan terhadap kontribusi pihak-pihak lain di luar anggota timnya dalam pelaksanaan kegiatan PPM. 12. Pelaksana kegiatan PPM wajib memberikan pengakuan terhadap karya atau gagasan orang lain yang secara sengaja digunakan di dalam kegiatan PPM. 13. Pelaksana kegiatan PPM wajib menjaga kerahasiaan informasi yang telah disepakati sifat kerahasiaannya, baik yang berkaitan dengan ITS atau mitra maupun yang berhubungan dengan individu-individu yang terkait dengan kegiatan PPM, misalnya melalui kegiatan pengumpulan data sekunder, survey, dan interview. Pengawasan dan pemantauan untuk menjamin kepatuhan terhadap kode etik kegiatan PPM tersebut di atas menjadi tanggung jawab Ketua LPPM yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Sekretaris LPPM dan Tim Evaluator. Pelanggaran terhadap kode etik tersebut di atas, dapat mengakibatkan sanksi seberat-beratnya berupa pembatalan pendanaan kegiatan PPM. B. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual ITS melalui LPPM menjamin sepenuhnya perlindungan hak kekayaan intelektual yang dihasilkan dalam kegiatan PPM. Dalam rangka itu, Unit HaKI dan Promosi Teknologi secara pro-aktif mempelajari setiap produk kegiatan PPM dan membantu proses pendaftaran HaKI oleh pelaksana kegiatan. Biaya pendaftaran HaKI akan disediakan dari sumber lain.