JUKNIS PELAKSANAAN KELAS ASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) sangat bermanfaat untuk imunitas, pertumbuhan dan

Bab 5. Dasar Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif

Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Perbandingan Tumbuh Kembang Bayi Usia 6 Bulan yang

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di

BAB I PENDAHULUAN. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada

BAB I PENDAHULUAN. bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. masalah gizi utama yang perlu mendapat perhatian. Masalah gizi secara

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA

RUANG MENYUSUI/FASILITAS LAKTASI DI MAL RAMAYANA ALUN-ALUN MALANG KERJA SAMA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG DENGAN PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

BAB I PENDAHULUAN. dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. ASI merupakan susu yang tepat untuk bayi karena susu ini khusus diproduksi ibu

BAB 1 : PENDAHULUAN. individu, dimulai sejak janin masih dalam kandungan, bayi, balita, anak-anak,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan zat gizi bagi bayi usia sampai 2 tahun merupakan hal yang

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF. BAB I KETENTUAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tumbuh kembang anak. Selain menguntungkan bayi, pemberian ASI eksklusif juga menguntungkan ibu, yaitu dapat

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Daftar Masalah di Puskesmas Pauh No Program Masalah Target / Indikator

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS NGUTER

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. digantikan oleh apapun juga. Pemberian ASI ikut memegang peranan dalam

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008). Peran Millenium

PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. anaknya, atau keduanya dengan berbagai alasan. Menyapih merupakan proses

JUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

KUESIONER PENELITIAN

LEMBAR PERTANYAAN. Frekuensi. Informasi 1. Presentational media - Petugas Puskesmas. a. 1-3 bulan. Asi saja - Bidan. b. 4-6 bulan

IKATAN KONSELOR MENYUSUI INDONESIA. Wadah Seminat Para Konselor Menyusui Indonesia

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

Lampiran Universitas Sumatera Utara

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Eksklusif dan praktik menyusui selama 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat adalah terwujudnya

ARIS SETYADI J

protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi yang prematur.

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Menyusui merupakan cara alami memberi makan bayi. Sejak terjadinya pembuahan, tubuh ibu mempersiapkan diri untuk

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

BAB I PENDAHULUAN. pada berbagai bidang, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang

Sugiarti dan Vera Talumepa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelajari kembali, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Air susu ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu, yang

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan fisik maupun mental sehingga proses tumbuh. kembang dapat berlangsung secara optimal. Kebutuhan dasar yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti penting dalam. kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini selaras dengan tujuan pembangunan Sustainable Development

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi yang diberikan pada bayi sangat

BAB I PENDAHULUAN. makanan bayi yang ideal dan alami serta merupakan basis biologis dan

2012, No Air Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. 2. Air Susu Ibu Eksklusif yang selanju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran seseorang hingga berusia 18 atau 24 bulan. Masa-masa bayi adalah

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi terutama di negara berkembang. Diantara kematian pada anak-anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

HUBUNGAN ANTARA UMUR PERTAMA PEMBERIAN MP ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6 12 BULAN DI DESA JATIMULYO KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari kesimpulan yang mencerminkan hasil yang didapatkan dari penelitian

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara

MATERI PENYEGARAN KADER

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBENTUKAN SUPPORT GROUP IBU MENYUSUI DI KABUPATEN PEKALONGAN DAN KUDUS

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. kurang dalam hal pemberian makanan yang baik (Akhsan, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia tercatat angka kematian bayi masih sangat tinggi yaitu 2%

1

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizinya sesuai untuk kebutuhan bayi. Zat-zat gizi yang berkualitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat mutu

LAMPIRAN. Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN DATA AWAL

BAB 1 PENDAHULUAN. langkah awal menuju kesuksesan menyusui. Salah satu tujuan IMD adalah menekan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

serta suami sangat dibutuhkan. Karena pikiran pikiran negatif atau rasa kurang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk anak, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui dengan kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja pada undang-undang yang mengatur tentang ibu menyusui.

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kesehatan perlu mendapatkan perhatian, diantaranya mengenai kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun

Panduan CINTA. AyahBunda. untuk. Puskesmas Kecamatan Cilincing. Puskesmas Kecamatan Cilincing

BAB I PENDAHULUAN. perhatian serius pemerintah dan masyarakat, mengingat bahwa ASI sangat

Transkripsi:

JUKNIS PELAKSANAAN KELAS ASI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO/UNICEF, cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. ASI adalah makanan yang sangat penting dan bergizi seimbang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang balita. Setiap bayi berhak mendapatkan ASI Oleh karena itu, pemerintah menerbitkan PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif dan SKB 3 Menteri tentang pemberian ASI Eksklusif di tempat kerja. Dalam rangka meningkatkan akses ibu, keluarga dan masyarakat, terhadaqp informasi tentang pemberian ASI yang tepat dan benar sehingga ibu dapat menyusui eksklusif hingga 6 bulan yang dimulai dengan inisiasi menyusui dini dalam 1 jam pertama setelah lahir, maka setiap pelayanan kesehatan sebaiknya menyediakan tempat atau ruang untuk menyusui. Dengan adanya Peraturan Pemerintah tersebut, maka perlu digalakkan program peningkatan cakupan ASI Eksklusif di masyarakat. Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek mengadakan Program Kelas ASI ini dengan tujuan meningkatkan cakupan ASI Eksklusif dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai ASI Eksklusif lebih baik lagi. Dalam pelaksanaan Kelas Asi tidak hanya membahas pentingnya ASI untuk ibu dan balita saja namun juga membahas mengenai cara-cara pemberian ASI yang baik dan benar, hal-hal yang menghambat pemberian ASI dan melayani konsultasi mengenai masalah-masalah yang terjadi di masyarakat dalam pemberian ASI pada balita. B. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan Kelas ASI ini antara lain : 1. Meningkatkan kesadaran ibu dalam memberikan ASI Eksklusif 2. Meningkatkan kesadaran keluarga dalam menciptakan kondisi yang nyaman untuk pemberian ASI Eksklusif di masyarakat. C. Sasaran Sasaran dalam pelaksanaan Kelas ASI ini adalah Ibu beserta bayinya ( usia 0-5 bulan 29 )hari dan ibu hamil trimester akhir. Dalam hal ini keluarga juga dapat menjadi sasaran tidak langsung terutama dalam menciptakan suasana yang mendukung untuk pemberian ASI Eksklusif pada balita.

II. PELAKSANAAN KELAS ASI Pelaksanaan Kelas ASI berupa serangkaian kegiatan antara lain pendataan sasaran, pembentukan kelas ASI, Pemberian Materi dan Konseling Menyusui, Pembuatan contoh Makanan Pendamping ASI dengan bahan lokal serta Monitoring dan evaluasi. Pemberian Materi dan konseling menyusui serta pembuatan contoh makanan Pendamping ASI dilaksanakan setiap 2 bulan sekali. Dalam serangkaian kegiatan tersebut, bayi yang menjadi peserta dalam kelas ASI secara tidak langsung mendapatkan pendampingan dalam pelaksanaan pemberian ASI hingga tercapainya ASI Eksklusif hingga 6 bulan penuh. A. Pendataan Sasaran Pendataan sasaran dilaksanakan oleh bidan desa. Sasaran adalah ibu beserta bayinya (bayi usia 0-5 bulan 29 hari) dan ibu hamil trimester akhir. B. Pembentukan Kelas ASI Pembentukan kelas ASI dipandu oleh bidan desa dan Pelaksanan Gizi Puskesmas, akan lebih baik bila didampingi oleh penggerak PKK di desa masing-masing. Setiap kelas terdiri dari 12-15 orang ibu hamil trimester akhir dan atau ibu menyusu1 (bayi usia 0-5 bln 29 hari). C. Pemberian Materi dan Konseling Menyusui Materi-materi yang akan disampaikan dalam Kelas ASI antara lain : 1. Pentingnya ASI dan menyusui 2. Tatalaksana Inisiasi Dini Menyusui 3. Ringkasan perbedaan antara susu sapi, susu formula dan ASI 4. Kandungan dan kegunaan kolostrum 5. Bahaya pemberian susu formula 6. Anatomi Payudara 7. Penghambat produksi ASI 8. Pelekatan yang baik dan akibat pelekatan yang tidak baik 9. Kiat-kiat sukses menyusui 10. Kiat menyusui untuk wanita pekerja 11. Teknik yang tepat menyimpan ASI di rumah Selain materi-materi di atas, pemandu kelas gizi juga melayani konsultasi mengenai masalah-masalah dalam menyusui yang sering kali dihadapi oleh anggota kelas tersebut. Konseling tersebut dapat dilakukan langsung dalam

pelaksanaan kelas ASI dengan metode diskusi disertai dengan pemecahan masalah-masalah yang dipaparkan oleh peserta. D. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dilaksanakan oleh petugas dengan mengisi check list/blanko monitoring Kelas ASI. Evaluasi dilakukan setiap selesai siklus dengan memperhatikan pelaksanaan pada siklus sebelumnya.selain itu juga mempertimbangkan apakah metode yang dilaksanakan dalam pemberian materi dan konsultasi ataupun dalam pendekatan masyarakat sudah sesuai dengan kondisi masyarakat tersebut. III. INDIKATOR KEBERHASILAN Adapun indikator keberhasilan program Kelas ASI ini antara lain : 1. Meningkatnya cakupan bayi yang mendapatkan ASI. 2. Meningkatnya cakupan bayi dengan ASI Eksklusif hingga usia 5 bulan 29 hari.

Laporan Pemantauan ASI Ekslusif Pada Kelas GIZI di Desa. Puskesmas:... No Nama L/ Tgl.Lahir Nama Ibu Status Bayi P ekonomi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Bulan: E0 E1 E2 E3 E4 E5 Ket Mengetahui Kepala Puskesmas Pelaksana Gizi..

Pemantaua n Perkembangan Bayi Umur 0-3 bulan. Tahapan Perkembangan 1. Mengangkat kepala 45 2. Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah 3. Melihat dan menatap wajah anda 4. Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh 5. Suka tertawa keras 6. Bereaksi terkejut terhadap suara keras 7. Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum 8. Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman,pendengaran,kontak Nilai Umur 3-6 bulan Tahapan Perkembangan 1. Berbalik dari telungkup ke telentang 2. Mengangkat kepala setinggi 90 3. Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil 4. Menggenggam pensil 5. Meraih benda yang ada dalam jangkauannya 6. Memegang tangannya sendiri 7. Berusaha memperluas pandangan 8. Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil 9. Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik 10. Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain sendiri Nilai