3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Padang Cermin merupakan bagian dari Kabupaten Pesawaran, Secara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu dari 11 (sebelas)

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Sumatera Barat. - Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dusun dan terletak di bagian selatan Gunungkidul berbatasan langsung dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB III GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK ROCK DI DENPASAR

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sejarah Desa Pulau Pahawang berawal dari datangnya Ki Nokoda tahun an

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera. Lampung memiliki banyak keindahan, baik seni budaya maupun

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

RINGKASAN. mendukung keberadaan Taman Laut Banda dengan mempertimbangkan aspek

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dapat bermanfaat. Metode penelitian dilakukan guna menunjang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Sejarah Pulau Pahawang berawal dari datangnya Ki Nokoda tahun an yang

4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

Bab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

I. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

DAERAH RAWAN BENCANA ANGIN KENCANG DI BALI. Oleh. Komang Arthawa Lila, MS

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

KARAKTERISTIK WILAYAH

ES R K I R P I S P I S SI S S I TEM

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. Wonogiri (Jawa Tengah) : Kabupaten Trenggalek (Jawa Timur)

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung, Indonesia. Sejak diundangkannya Undang-undang Nomor 12 tahun

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dimanfaatkan untuk menuju Indonesia yang maju dan makmur. Wilayah

4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Oleh: HAZMI C SKRlPSl Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Perikanan Dan llmu Kelautan

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

GEOMORFOLOGI BALI DAN NUSA TENGGARA

Gambar 3. Peta Sulawesi Utara

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

Gambar 6. Peta Kabupaten Karawang

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG BARAT

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

GAMBARAN UMUM WILAYAH

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Transkripsi:

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Deskripsi umum lokasi penelitian 3.1.1 Perairan Pantai Lovina Kawasan Lovina merupakan kawasan wisata pantai yang berada di Kabupaten Buleleng, Bali dengan daya tarik utamanya adalah pantai dengan air laut yang tenang, pasir berwarna kehitam-hitaman, karang laut dengan ikan tropisnya. Kabupaten Buleleng terletak di belahan utara Pulau Bali dan secara geografis terletak pada posisi 8 0 03 40-8 0 23 00 LS dan 114 0 25 55-115 0 27 28 BT. Batas utara dari Kabupaten Buleleng adalah Laut Bali, sebelah barat dengan Kabupaten Jembrana, sebelah timur dengan Kabupaten Karangasem, dan sebelah selatan berbatasan dengan empat kabupaten yaitu Kabupaten Badung, Bangli, Gianyar, dan Tabanan. Kabupaten Buleleng terdiri dari sembilan kecamatan, meliputi 146 Desa/Kelurahan dan 163 desa adat dengan luas wilayah 1.365,88 km 2 atau 24,25% dari luas Pulau Bali. Kabupaten Buleleng beriklim tropis dan dipengaruhi oleh angin musim yang berganti setiap enam bulan sekali. Musim kemarau berkisar antara bulan April hingga Oktober dan musim hujan dimulai dari bulan Oktober hingga April. Curah hujan terendah terdapat di daerah pantai dan curah hujan tinggi terdapat di daerah pegunungan. Keadaan topografi Kabupaten Buleleng sebagian besar merupakan daerah berbukit yang membentang di bagian selatan, sedangkan di bagian utara adalah dataran rendah dan membentang pantai dari barat ke timur sepanjang 144 km yang berbatasan dengan Laut Bali. Luas perairan laut Kabupaten Buleleng kurang lebih 1.196,8 km 2 dengan kedalaman batimetri perairan laut berkisar antara 0-1000 m. Jumlah penduduk berdasarkan hasil registrasi pada tahun 2005 berjumlah sebanyak 618.076 jiwa, dari jumlah 160.709 Kepala Keluarga. Dari jumlah tersebut terdiri dari penduduk perempuan sebanyak 312.878 jiwa atau 50,63 % dan penduduk laki-laki sebanyak 305.198 jiwa atau 49,37% dari kondisi tersebut tercermin penduduk perempuan relatif dominan jika dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Perkembangan penduduk di Kabupaten Buleleng disajikan pada Tabel 2. Rata-rata perkembangan penduduk di Kabupaten Buleleng selama kurun waktu 7 tahun yaitu sebesar 0,98 %, kondisi ini mengindikasikan tingkat laju

24 pertumbuhan penduduk di Kabupaten Buleleng termasuk dalam kategori rendah. Tabel 2 Perkembangan penduduk di Kabupaten Buleleng (1999-2005). Tahun Jumlah Penduduk (orang) Perkembangan (%) 1999 577.019 0,27 2000 582.312 1,03 2001 584.923 0,34 2002 588.662 0,33 2003 596.910 1,4 2004 607.610 1,79 2005 618.076 1,72 rata-rata perkembangan 0,98 Sumber Data : Buleleng Dalam Angka (2006) Salah satu daya tarik dari Kabupaten Buleleng adalah melihat atraksi lumba-lumba dari dekat pada habitat aslinya. Daya tarik lainnya adalah adanya terumbu karang sebagai lokasi untuk aktifitas selam (diving) di Pantai Lovina. Pantai Lovina menyimpan pesona yang luar biasa. Gelombang laut yang tenang, pasir berwarna kehitam-hitaman dan dijumpai gerombolan lumba-lumba di pagi hari membuat Pantai Lovina amat digemari oleh turis mancanegara. Ketenangan air laut sangat cocok untuk rekreasi air seperti diving, snorkling, berenang, memancing, berlayar, mendayung dan berendam di air laut. Dari kawasan perairan Lovina juga dapat terlihat keindahan pemandangan deretan perbukitan yang biru dari timur ke barat sejauh mata memandang (Gambar 12). Tidak ada bukti-bukti atau sumber-sumber yang jelas bagaimana asal usulnya nama Lovina ini. Ada yang versi yang mengatakan bahwa nama Lovina diberikan karena adanya dua buah pohon santen yang ditanam oleh putra keturunan raja Buleleng yang kemudian tumbuh saling berpelukan. Dalam hal ini Lovina berasal dari bahasa latin berarti saling mengasihi atau saling menyayangi. Nama Lovina kemudian oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Buleleng, Drs I Ketut Ginantra selama masa jabatan beliau dari tahun 1988 sampai 1993, diartikan sebagai singkatan dari love dan ina yang artinya cinta Indonesia. Secara resmi, kawasan ini disebut wisata kalibukbuk, namun dikenal dengan kawasan wisata Lovina. Kawasan ini meliputi 2 (dua) kecamatan, yaitu Kecamatan Buleleng yang terdiri atas Desa Pemaron, Desa Tukadmungga, Desa Anturan dan Desa Kalibukbuk ; dan Kecamatan Banjar yang terdiri atas Desa Kaliasem dan Desa Temukus. Kedua-duanya terletak di Kabupaten Daerah

25 Tingkat II Buleleng. Desa yang terletak paling timur, yaitu Desa Pemaron 5 km sebelah barat Singaraja dan desa paling barat, yaitu Desa Temukus 12 km sebelah barat Singaraja. Pusat kawasan Lovina terletak 10 km dari Kota Singaraja, sehingga panjang Pantai Lovina kurang lebih 8 km. Gambar 12 Suasana pagi dan keindahan atraksi lumba-lumba di Pantai Lovina. Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan, sebagian besar massa air perairan Lovina berada pada kisaran suhu 28,0-29,0 0 C dan kisaran salinitas 33-34. 3.1.2 Perairan Teluk Kiluan Propinsi Lampung berada di posisi paling ujung selatan Sumatera yang berbatasan dengan Pulau Jawa dengan luas wilayah daratan mencapai 35.376,5 km. Luas wilayah ini sudah mencakup 54 pulau-pulau kecil yang berada di 2 (dua) buah teluk besar yaitu Teluk Lampung dan Teluk Semangka. Hal ini yang menjadikan daerah Lampung kaya akan potensi khususnya di bidang kelautan baik dibidang perikanan maupun pariwisata. Teluk Kiluan merupakan cekungan teluk yang berada di Teluk Semangka Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung. Berada di bagian timur pesisir Teluk Semangka yaitu di selatan Pulau Sumatera dan berbatasan langsung dengan Selat Sunda, memiliki luas wilayah teluk mencapai 10 km 2. Wilayah Teluk Kiluan merupakan bagian dari Pekon Kiluan Negeri Kecamatan Kelumbayan Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung. Secara Geografis Teluk Kiluan terletak antara 05 0 45 54-05 0 48 00 LS dan 105 0 05 06-105 0 07 05 BT. Bentuk Teluk Kiluan yang

26 memanjang ke arah timar laut sangat terlindung oleh Tanjung Tungtungkalik yang menjorok memanjang ke tengah laut dengan arah barat daya. Teluk Kiluan memiliki kedalaman antara 10-20 m dan merupakan perairan yang relatif tenang karena terlindung oleh Pulau Kelapa dan Pulau Tungtungkalik. Berdasarkan letak geografis yang berada di bawah katulistiwa, Teluk Kiluan mempunyai iklim tropis humid yang dipengaruhi oleh tiupan angin laut lembab dan musim dari Samudera Indonesia. Pada bulan November sampai bulan Maret angin bertiup dari arah Barat dan Barat Laut. Pada bulan Juli sampai bulan Agustus angin bertiup dari arah Timur dan Tenggara Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta Perda Kabupaten Tanggamus Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Pekon, maka pada tahun 2004 Pekon Kiluan Negeri memiliki batas-batas geografis sebagai berikut : 1) Sebelah Utara berbatasan dengan Hutan Register 25 Gunung Tanggang dan Desa Bawang, Kecamatan Punduhpidada Kabupaten Lampung Selatan ; 2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Teluk Kelumbayan, Teluk Semangka dan Selat Legundi ; 3) Sebelah Barat berbatasan dengan Pekon Negeri Kelumbayan, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus ; 4) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bawang, Kecamatan Punduh pidada, Kabupaten Lampung Selatan. Pekon Kiluan Negeri terdiri atas beberapa dusun yaitu Dusun Teluk Kaur, Dusun Sukamahi, Dusun Bandung Jaya, Dusun Teluk Baru, Dusun Teluk Bekhak dan Dusun Rawong. Luas wilayah masing-masing dusun di Pekon Kiluan Negeri dapat dilihat pada Tabel 3. Jumlah penduduk wilayah Teluk Kiluan pada tahun 2006 sebanyak 1.679 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 6.08 jiwa/km 2. Sebagian besar penduduk Teluk Kiluan bermata pencaharian utama sebagai nelayan tradisional dan juga melakukan akitifitas pertanian dan berkebun (Tabel 4).

27 Tabel 3 Luas Wilayah Pekon Kiluan Negeri. Nama Dusun Luas Wilayah Jumlah Penduduk (ha) (Jiwa) Teluk Kaur 1.739 808 Sukamahi 228 216 Bandung Jaya 143 165 Teluk Baru 192 121 Teluk Bekhak 207 187 Rawong 261 182 Jumlah 2.761 1.679 Sumber : Profil Pekon Negeri Kiluan (2006) Tabel 4 Jenis mata pencaharian penduduk Teluk Kiluan. Mata Pencaharian Jumlah (orang) Pegawai Negeri Sipil 4 Guru Honorer 4 Petani 208 Pertukangan 15 Buruh tani 10 Nelayan 114 Lain-lain 30 Jumlah 385 Sumber : Profil Pekon Negeri Kiluan (2006) Gambar 13 Suasana pagi Teluk Kiluan. Teluk Kiluan memiliki kelebihan tersendiri dengan dua jenis perairan berupa laut dalam dan laut dangkal, yang menjadikan Perairan Teluk Kiluan kaya akan potensi perikanannya. Teluk Kiluan menyimpan banyak potensi, salah satunya sebagai habitat asli dari beberapa spesies yang dilindungi yaitu lumbalumba dan penyu serta berbagai satwa liar lainnya (Gambar 13).

28 3.2 Kondisi oseanografi lokasi penelitian Pengukuran arus, salinitas, suhu dilakukan secara langsung di lapangan (Tabel 5). Sebaran suhu air laut di permukaan pada Perairan Pantai Lovina dengan rata-rata 28,36 0 C hampir seragam dengan Perairan Teluk Kiluan dengan rata-rata 28,26 0 C. Salinitas Perairan Pantai Lovina adalah 34,0 dan Perairan Teluk Kiluan adalah 33,5. Arus yang terjadi selama pengamatan lapangan di kedua lokasi cenderung bergerak berlawanan arah dengan gerak kapal. Tabel 5 Arus, salinitas dan suhu saat pengukuran di lapangan. Lokasi : Pantai Lovina Teluk Kiluan Hari 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Pengamatan Arus -10-9 -7-5 -2-11 -10-8 -7-7 (cm/detik)* Salinitas 34,0 34,0 34,0 34,0 34,0 33,5 33,5 33,5 33,5 33,5 ( )** Suhu ( 0 C)** 28,3 28,5 28,5 28,2 28,3 28,0 28,0 28,5 28,5 28,3 Sumber : * (hasil pengukuran DISHIDROS TNI-AL 2007) ** (data primer 2007) Menurut Pariwono (1999), pantai barat Lampung memanjang dari arah baratlaut ke tenggara dan berhadapan dengan perairan samudera yang terbuka, yang curam. Kecuraman pantai di bagian barat Lampung mempunyai gradasi dari yang curam di bagian utaranya hingga yang berkurang kecuramannya di bagian selatan. Kedalaman rata-rata perairan di Teluk Semangka adalah sekitar 60 m. Garis isobath 200 m berbelok memasuki Teluk Semangka. Kedalaman perairan makin besar dengan menuju ke arah selatan, dimana kedalaman hingga sekitar 360 m ditemui di sebelah timurlaut Pulau Tabuan (yang terletak di tengah mulut Teluk Semangka). Kondisi ini mencirikan bahwa Perairan Teluk Semangka lebih dipengaruhi oleh Perairan Samudera Hindia. Pariwono (1999) menyatakan suhu rata-rata bulanan permukaan laut di barat Sumatera relatif stabil sepanjang tahun, berkisar antara 28-29 0 C, dengan suhu maksimum ditemui pada bulan Mei dan suhu minimum ditemui pada bulan Oktober. Diperkirakan kisaran suhu rata-rata bulanan permukaan perairan di Teluk Lampung diperkirakan lebih besar karena kondisi geografis perairan teluknya. Hal ini didasarkan pada kondisi Perairan Teluk Lampung yang mempunyai akses langsung dengan perairan lepas dari Lautan Hindia melalui

29 Selat Sunda. Sedangkan salinitas permukaan di perairan ini berkisar antara 32,50 33,60 dimana salinitas minimum ditemui pada bulan Januari dan nilai salinitas maksimum terjadi pada bulan Agustus. Pada bulan Februari salinitas di perairan ini meninggi mencapai 32,90.