LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 81 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 44 TAHUN 2001 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 75 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG IJIN USAHA PERDAGANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 76 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG TANDA DAFTAR GUDANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 74 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 37 TAHUN 2001 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 76 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 41 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 39 TAHUN 2001

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR: 2 TAHUN 2004 TENTANG FATWA PENGARAHAN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PENGESAHAN PENDIRIAN DAN PERUBAHAN BADAN HUKUM KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG IJIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 1 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri : B Nomor : 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG IZIN PENGELOLAAN LOGAM TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG PEMBERIAN IZIN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

RETRIBUSI WISMA/PESANGGRAHAN/VILLA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2001 SERI B.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 03 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN RETRIBUSI USAHA RUMAH MAKAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 17 TAHUN 2002 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 13 TAHUN 2002 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 8 TAHUN 2000 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 8 TAHUN 2000 TENTANG

PENYELENGGARAAN IZIN LOKASI

NO.2/C 19 AGUSTUS 2009 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI SERI C

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN TAKALAR

IJIN LOKASI DAN PENETAPAN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 5 Tahun 2006 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DALAM WILAYAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G PEMBERIAN IZIN UNDIAN (PROMOSI PRODUK BARANG/JASA)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 3 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri : B Nomor : 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 08 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 08 TAHUN?? 2003 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PENGANGKUTAN SAMPAH/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN TRAYEK

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN PASAR RAKYAT

PROPERAT Sistem Jaringan Dokumentasi & Informasi ( SJDI ) Hukum Kabupaten Magelang.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA PENGGILINGAN PADI, HULLER DAN PENYOSOHAN BERAS

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 6 TAHUN 2002 (6/2002) TENTANG PERIZINAN USAHA PERJALANAN WISATA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor : 4 Tanggal: 25 Juni 1999 Seri: B Nomor : 4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG NOMOR : 3 TAHUN : 2006 SERI : C NO.

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA PENGGILINGAN PADI

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 18 Tahun : 2005 Serie : E Nomor : 8

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA

PENGELOLAAN DAN PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor: 12 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri: B Nomor : 12

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 9 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMAKAIAN DAN PENGUSAHAAN PERTOKOAN BULIAN BISNIS CENTER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT USAHA DAN / ATAU IZIN GANGGUAN

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 2 TAHUN 2002 IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 03 TAHUN 2003 TENTANG IJIN PENEMPATAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG IZIN GANGGUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IJIN TRAYEK ANGKUTAN DARAT DI KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN USAHA ANGKUTAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 09 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 81 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 44 TAHUN 2001 TENTANG IJIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK, Menimbang : a. bahwa dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan pengadaan tanah, sejalan dengan semakin meningkatnya perkembangan dan pelaksanaan pembangunan. Pemerintah Kabupaten Lebak berkewajiban menyusun rencana peruntukan lahan agar tercipta keserasian dan keseimbangan pemanfaatan lahan serta menjaga kelestarian lingkungan hidup ; b. bahwa untuk terciptanya tertib pembangunan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lebak, Rencana Umum dan Rencana Detail Tata Ruang yang berlaku dipandang perlu adanya pengawasan dan pengendalian terhadap setiap penggunaan tanah pada wilayah tertentu yang perencanaan dan peruntukannya telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah. Mengingat : 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pereraturan Daerah Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043) ;

2 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3505); 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699) ; 4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); 5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010) ; 6 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048) ; 7 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838) ; 8 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952) ; 9 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggarakan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090) ; 10 Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139) ;

11 Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ; 12 Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 4 Tahun 2000 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Peraturan Daerah dan Penerbitan Lembaran Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2000 Nomor 4 Seri D) ; 13 Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 55 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2001 Nomor 17 Seri D). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LEBAK dan BUPATI LEBAK MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK TENTANG IJIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Lebak. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lebak. 3. Bupati adalah Bupati Lebak. 4. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Lebak 5. Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah adalah Ijin Peruntukan yang didasarkan pada rencana tata ruang sebagai rencana yang mengikat dalam pelayanan umum ;

6. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Kabupaten Lebak. 7. Utilitas Umum adalah bangunan-bangunan yang dibutuhkan dalam sisitem pelayanan lingkungan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah dan atau badan usaha yang meliputi : jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan gas, jaringan telepon, terminal angkutan umum/ bus shelter, keberesihan/ pembuangan sampah dan pemadam kebakaran; 8. Fasilitas sosial adalah fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan permukiman meliputi : pendidikan, kesehatan, perbelanjaan dan niaga, pemerintahan dan pelayanan umum, peribadatan, rekreasi dan kebudayaan, olah raga dan lapangan terbuka dan pemakaman umum ; 9. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan lingkungan yang meliputi : jalan, saluran pembuangan air limbah dan saluran pembuangan air hujan ; 10. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya. BAB II SUBYEK DAN OBYEK Pasal 2 (1) Objek Pemberian Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) adalah setiap lokasi yang direncanakan untuk kegiatan pembangunan rumah tinggal atau perumahan/ real estate, industri, perdagangan jasa, pertanian, perkebunanan, perikanan, kepariwisataan serta pembangunan prasarana lingkungan, utilitas umum dan fasilitas sosial dengan luas lahan minimum 50 (lima puluh) meter persegi, kecuali jika jenis bangunan dan atau kegiatan pembangunannya diperkirakan akan minimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. (2) Subjek Pemberian Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) adalah setiap orang atau Badan Hukum/ Badan Usaha yang memanfaatkan lahan untuk kegiatan pembangunan : 1. Rumah/ perumahan/ Real Estate. 2. Industri ; 3. Perdagangan ; 4. Pertokoan ; 5. Jasa ; 6. Parawisata ;

7. Industri rumah tangga ; 8. Pertanian komersial ; 9. Perkebunan ; 10. Perikanan ; 11. Utilitas umu dan ; 12. Fasilitas sosial. Pasal 3 Jenis bangunan dan kegiatan pembangunan yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) di atas adalah bangunan yang memproduksi bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan, mudah terbakar atau memproduksi bahan peledak, dan atau jenis bangunan lainnya yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. BAB III TATA CARA PELAKSANAAN DAN PENGGUNAAN Pasal 4 (1) Setiap orang atau Badan Hukum/ Badan Usaha yang memerlukan lokasi untuk kegiatan pembangunan usaha perumahan, industri, perdagangan, jasa, pertanian, perkebunan, perikanan, kepariwisataan serta utilitas umum dan fasilitas sosial wajib terlebih dahulu memperoleh Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) dari Bupati. (2) Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak terhitung tanggal ditetapkan dan hanya dapat diperpanjang 1 (satu) kali berdasarkan permohonan yang bersangkutan. (3) Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) yang tidak ditindaklanjuti dngan pembuatan perijinan yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan di lapangan serta tidak diajukan permohonan perpanjangan sebagaimana diatur pada ayat 2 (dua) Pasal ini dinyatakan tidak berlaku. (4) Pemohon yang tidak mengajukan perpanjangan Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah dan telah melampaui jangka waktu sebagaimana diatur dalam ayat (3) Pasal ini, Ijin tersebut dinyatakan gugur. (5) Permohonan Perpanjangan Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah dajukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum masa berlaku Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah berakhir.

Pasal 5 (1) Untuk Memperoleh Ijin Peruntukan Penggunaan Tanaha perpanjangan sebagaimana dimaksud Pasal 4 di atas, Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada Bupati dengan mengisi formulir yang telah disediakan. (2) Untuk melaksanakan teknis pengelolaan pemberian ijin Peruntukan Penggunaan Tanah apabila dipandang perlu dapat dibentuk Tim yang ditetapkan oleh Bupati. (3) Prosedur dan tatacara pengajuan permohonan adalah sebagaimana terlampir dalam Lampiran Peraturan Daerah ini dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Pasal 6 (1) Permohonan sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (1) diatas dilengkapi dengan syaratsyarat : a b c d e f g h i j k Nama pemohon/ Badan Hukum/ Badan Usaha Alamat lengkap Pekerjaan Lokasi dan Luas lahan Usulan Proyek/ Proposal yang telah diselesaikan dengan keadaan dan kebutuhan Bukti kepemilikan tanah Denah rencana pemakaian tanah (lay out) Kartu Tanda Penduduk (KTP dan Kartu Keluarga (KK) Akte Pendirian Perusahaan NPWP/ NPWPD Dokumen UPL dan UKL (2) Setiap pemohon yang telah memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditentukan dalam ayat (1) Pasal ini diberikan tanda penerimaan berkas permohonan. Pasal 7 (1) Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah merupakan salah satu persyaratan administrasi untuk memperoleh persetujuan Bupati dalam rangka pengajuan ijin lokasi, pembebasan tanah, pembuatan sertfikat tanah, pengajuan dan perpanjangan hak guna bangunan dan hak guna usaha. Penetapi lokasi ijin mendirikan bangunan serta surat ijin pertambangan daerah. (2) Ijin peruntukan penggunan tanah hanya merupakan penjelasan resmi mengenai kesesuaian lahan yang dimohon dengan Rencana Tata Ruang yang berlaku dan tidak dapat dijadikan dasar untuk melasanakan pembebasan tanah dan atau pembangunan fisik. BAB IV RETRIBUSI

Pasal 8 Setiap pemohon Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah yang disetujui Bupati wajib membayar retribusi menurut klasifikasi dan jumlah yang telah ditentukan serta biaya administrasi sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah). Pasal 9 (1) Setiap penerbitan Surat Ijin Usaha, dikenakan biaya retribusi. (2) Besarnya Biaya Retribusi sebagaimana pada ayat (1) diatas ditetapkan sebagai berikut : a Lokasi untuk Rumah Tinggal Rp. 50,-/M² b Lokasi untuk Perumahan Rp 1000,-/M² c Lokasi untuk Perindustrian Rp. 500,-/M² d Lokasi untuk Perdagangan/ Pertokoan/ Jasa Rp. 200,-/M² e Lokasi untuk Parawisata Rp. 100,-/M² f Lokasi untuk Home Industri/ Kerajinan Rp. 50,-/M² g Lokasi untuk Pertanian/ Perikanan/ Perkebunan dll di luar Persawahan Rp. 50,-/M² h Lokasi untuk Utilitas Umum dan Fasilitas Sosia Rp. 25,-/M² Pasal 10 Retribusi sebagaimana dimaksud Pasal 8 dan 9 di atas dihimpun oleh Dinas dan disetorkan ke Kas Daerah dan atau melalui Dinas Pendapatan Daerah dalam jangka waktu 1 X 24 Jam. Pasal 11 Tanda Bukti pembayaran retribusi Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah merupakan syarat pengambilan naskah Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah yang telah di setujui Bupati. BAB V PENOLAKAN DAN PENCABUTAN IJIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH Pasal 12 (1) Permohonan Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah ditolak apabila tidak sesuai dan atau bertentangan dengan Rencana Tata Ruang yang berlaku di Kabupaten Lebak. (2) Bupati dapat mencabut ijin yang telah dikeluarkan apabila tidak sesuai dengan peruntukannya.

BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 13 (1) Setiap Pemohon yang telah mendapatkan Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah dari Bupati Lebak berkewajiban untuk mentaati semua peraturan dan ketentuan lainnya yang berlaku di Daerah. (2) Setiap Pemohon yang telah mendapatkan Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah dari Bupati mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan khususnya perijinan lain yang dibutuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlau di Kabupaten Lebak. BAB VII KETENTUAN PIDANA DAN PENYIDIKAN Pasal 14 (1) Setiap orang atau badan Hukum yang melakukan kegiatan usaha dengan tidak memilki Surat Ijin Usaha Perdagangan diancam Pdana Kurungan selam-lamanya 6 (enam) bulan dan atau Denda setinggi-tingginya Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) (2) Tindakan Pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah pelanggaran. Pasal 15 (1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah dapat diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan terhadap tindak pidana dalam Peraturan Daerah ini. (2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) : a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana dalam Peraturan Daerah ini agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas ; b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana dalam Peraturan Daerah ini ; c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana Peraturan Daerah ini ; d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dalam Peraturan Daerah ini ;

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut ; f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tindak penyidikan tindak pidana dalam Peraturan Daerah ini ; g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e ; h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana dalam Peraturan Daerah ini ; i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ; j. Menghentikan penyidikan ; k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana Peraturan Daerah ini menurut ketentuan hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Keputusan Bupati. Pasal 17 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lebak. Ditetapkan di Rangkasbitung Pada tanggal 29 Nompember 2001 BUPATI LEBAK, cap/ttd. Diundangkan di Rangkasbitung Pada tanggal 6 Desember 2001 H. MOCH. YAS A MULYADI SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LEBAK,

Ttd Drs. H. NARASOMA Pembina Utama Muda Nip. 480 066 774 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK TAHUN 2001 NOMOR 75 SERI B