TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI Triple Play Disusun Oleh : Intan Budi Harjayanti (15101105) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2016
BAB I LATAR BELAKANG Sekarang ini kebutuhan teknologi akan telekomunikasi semakin meningkat. Mulai dari dunia industri, pendidikan maupun militer memerlukan teknologi telekomunikasi. Teknologi telekomunikasi yang digunakan juga beragam-ragam, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Saat ini, kebutuhan komunikasi tidak hanya sebatas suara, melainkan juga video call dan data. Dengan mengandalkan teknologi PSTN tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Sehingga lahirlah konsep jaringan telekomunikasi yang dapat memenuhi semua kebutuhan yang ada tadi yaitu teknologi NGN (Next Generation Network). Next Generation Network (NGN) adalah jaringan packed-based yang mampu menyediakan berbagai layanan, terutama layanan telekomunikasi dan mampu untuk digunakan pada multiple broadband, teknologi transport dengan mekanisme pemeliharaan. Konsep Next Generation Network (NGN) dibangun untuk merealisasikan perkembangan industri telekomunikasi masa depan yang bercirikan konvergensi dan optimasi jaringan, serta berkembangnya jenis digital trafik (layanan multimedia service). Konsep NGN juga ditujukan untuk melengkapi teknologi layanan berbasis paket IP sekarang ini (QoS dan sekuriti). Triple play merupakan teknologi yang menerapkan NGN. Layanan Triple Play merupakan layanan dimana satu kabel (tembaga atau serat optik) yang mencatu ke Homegateway (HGW) atau Optical Network Terminal (ONT) dapat mengirimkan data berupa suara, paket data (internet) dan multimedia (Intermet Protocol Television). BAB II PERUMUSAN MASALAH Perumusan masalah yang dapat dikaji dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut : 1. Apa itu NGN? 2. Bagaimana arsitektur NGN? 3. Apa Fitur NGN? 4. Apa itu Triple Play? BAB III KAJIAN TEORI I. PENGERTIAN NGN Menurut rekomendasi ITU Y.2001, definisi Next Generation Network (NGN) adalah jaringan berbasis paket yang mampu menyediakan berbagai layanan telekomunikasi, dapat mengintegrasikan teknologi broadband dan narrowband, menyediakan QoS (Quality of Service), memiliki layer aplikasi aplikasi yang independent independent terhadap terhadap layer transport, transport, memungkinkan memungkinkan akses tanpa batas ke berbagai penyedia layanan dan mendukung mobilitas untuk menyediakan layanan di mana saja dan kapan saja bagi pengguna. NGN jugga merupakan jaringan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur infokom abad ke -21 yang tidak lagi diharapkan bersifat TDm, melainkan sudah dalam bentuk paket-paket yang efisien, namun dengan QoS terjaga. Konsep NGN dibangun untuk merealisasikan perkembangan industry telekomunikasi masa depan yang bercirikan konvergensi dan optimasi jaringan, serta berkembangnya jenis digital trafik (layanan multimedia service). Selain itu, konsep NGN juga ditujukan untuk melengkapi teknologi layanan berbasis paket IP sekarang ini. II. ARSITEKTUR NGN NGN disusun dalam blok-blok kerja yang terbuka, dan bersifat open system, seperti dipaparkan dalam gambar di bawah. Empat blok utama adalah: Services and Applications, Control and Signalling, Transport, dan Network Management. Setiap blok memiliki pengembangan yang terbuka lebar, namun harus selalu dapat dikomunikasikan dengan pengembangan blok-blok lainnya untuk
mendukung evolusi network secara bersama-sama. Dalam pengembangan NGN, penting untuk menggunakan acuan-acuan standar, yang menjamin performansi yang lebih tinggi dan interoperabilitas yang lebih baik daripada arsitektur ad-hoc yang tidak standar. Blok Transport membawa bukan hanya bagian media yang berupa data, suara, dan gambar dari customer, tetapi juga membawa sinyal-sinyal dari blok-blok lainnya. Transportasi data harus dioptimasi sesuai dengan beragam jenis trafik yang akan dilewatkan. Termasuk di dalam blok ini adalah transport di core network dan di access network, serta di mobile network. Blok Control and Signalling melakukan pengendalian dengan bertukar informasi permintaan panggilan dan policy network serta mengirimkan perintah-perintah yang sesuai kepada blok Transport untuk menyampaikan media data dan sebagainya ke tujuan yang benar, sesuai policy yang ditetapkan. Blok Services and Application berisi aplikasi-aplikasi network dalam bentuk software yang mendefinisikan layanan yang diberikan, feature yang disediakan, dan pengaturanpengaturan lain, termasuk billing. III. Fitur NGN NGN dirancang untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur infokom abad ke 21. Konsepnya lebih dari sekedar Internet yang digabungkan dengan PSTN (dan ISDN). Feature NGN, dibandingkan dengan PSTN dan Internet saat ini dipaparkan dalam tabel berikut [Moradessi-Mohan 2000]. IV. TRIPLE PLAY Triple play merupakan teknologi yang menerapkan NGN. Layanan Triple Play merupakan layanan dimana satu kabel (tembaga atau serat optik) yang mencatu ke Homegateway (HGW) atau Optical Network Terminal (ONT) dapat mengirimkan data berupa suara, paket data (internet) dan multimedia (Intermet Protocol Television). Layanan ini muncul sebagai hasil inovasi dari munculnya layanan akses internet broadband. Setiap layanan atau pengiriman suatu data, dibutuhkan sebuah media yang dapat mengirimkan data ke tujuan. Adanya kebutuhan triple play ini akhirnya medorong para produsen perangakat jaringan dan penyedia jasa membuat sebuah teknologi baru yang mampu mendukung kebutuhan tersebut.
Teknologi-teknologi pendukung triple play inilah yang akan disebut sebagai Next Generation Network (NGN). Teknologi yang mendukung kebutuhan triple play memang saat ini sedang berkembang pesat. Mulai dari teknologi media fisiknya hingga teknologi logika yang mengatur trafik datanya semua sedang mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Layanan yang terdapat dalam triple play antara lain adalah : 1. Video Services Untuk komunikasi yang berupa informasi video dapat dikirimkan dengan baik, sebuah jaringan triple play haruslah memenuhi spesifikasi sebagai berikut: a. Tingkat delay yang sangat rendah b. Gangguna jitter (variasi delay) yang sangat rendah c. Tingka loss yang sangat rendah d. Dapat menyediakan bandwidth yang sangat tinggi untuk setiap pelanggannya e. Mekanisme broadcast, multicast, dan unicast yang efisien dan aman dari gangguan f. Mampu dikembangkan untuk keperluan video on demand dimasa mendatang g. Proteksi gangguan fisik dibawah 50 milidetik. Salah satu aplikasi yang bias dilayani didalam triple play adalah video on demand. Video on demand merupakan layanan yang memungkinkan pengguna untuk memilih dan menonton sendiri video yang tersedia deserver. Sistem video on demand memiliki dua fitur penting yaitu: 1) Memungkinkan pengguna untuk memilih video yang mereka ingin tonton dari server video. Sehingga pengguna dapat mengontrol sesuai keinginan mereka untuk memulai menonton video. 2) Menyediakan fungsionalitas yang mirip dengan DVD seperti play, pause, fast forward, fast rewind. Untuk sistem streaming ini memerlukan lebih banyak bandwidth pada bagian server, kuat dalam multicast, cadangan bandwidth yang cukup, dan jaminan QoS terkontrol. Server video on demand dapat beroperasi dengan dua cara yaitu streaming atau mendownload isinya. Jika mendownload hanya digunakan best effort QoS yang diperlukan karena video direkam ke harddisk pengguna sebelum ditonton. Video on demand adalah aplikasi yang embuat layanan triple play lebih menarik ketika beroperasi memlalui jaringan IP.
2. Data Services Untuk memenuhi kebutuhan komunikasi data dengan kecepatan tinggi dan memuaskan, jaringan triple play haus memiliki kemampuan yang cukup berbeda dari kedua aplikasi yang sudah disebutkan tadi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, berikut ini adalah spesifikasinya: a. Dapat menjamin bandwidth yang diberikan untuk komunikasi data bagi semua pelanggan aplikasi ini b. Memiliki kemampuan untuk memberikan burst bandwidth untuk menangani masalah kekurangan bandwidth pada saat-saat tertentu ketika sangat dibutuhkan c. Memiliki kemampuan berinteraksi dan berkolaborasi dengan media-media yang berbeda-beda jenis dan berinteraksi dengan perngkat jaringan pendukungnya seperti router, modem, switch, dan yang lainnya. 3. Voice Services Aplikasi suara sama sensitifnya dengan aplikasi video seperti yang telah dijelaskan diatas. Spesifikasi jaringan yang dapat mendukung layanan ini dengan lancer hamper sama dengan yang dibutuhkan oleh video. Hanya saja tingkat urgensinya lebih kecil dibanding aplikasi video. a. Tingkat gangguan delay, jitter, dan loss yang rendah b. Proteksi gangguan fisik dibawah 50 milidetik V. TEKNOLOGI YANG MENERAPKAN TRIPLE PLAY Layanan yang ada dalam triple play antara lain adalah : 1. IPTV IPTV merupakan suatu layanan yang memberikan content-content audio visual dan juga bisa ber-interaktif yang berbasis Internet Protocol. Internet Protocol Television merupakan sistem transmisi televisi digital menggunakan protocol internet (IP) yang melewati infrastruktur jaringan IP dengan pita lebar. Pita lebar (broadband) dibutuhkan untuk mengirimkan format gambar bergerak dengan kualitas yang baik dan real time. Sistem transmisi televisi yang saat ini masih menggunakan teknologi transmisi wireless broadcast, dengan keterbatasan jarak serta penerimaan signal sekarang telah dikembangkan menggunakan teknologi IP dengan jangkauan yang jauh lebih luas. Layanan ini lebih sering ditawarkan bersamaan dengan layanan internet & voice over IP (VoIP) yang disediakan oleh provider. Gambar diatas merupakan konsep dasar sistem IPTV bekerja. Dimana tahapan-tahapannya dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Jalur IPTV dari Middleware dan Headend ke switch layer 2/layer 3 menggunakan media transmisi serat optik dengan bandwidth trunk 10 Gbps. Dari switch layer 2/3 yang terhubung ke Headend menuju switch layer 2/3 menggunakan L2VPN (Layer 2 Virtual Private Nerwork) 2. Jalur IPTV untuk unicast via IPVPN (Internet Protocol Virtual Private Network) diawali dari switch layer 2/3 yang terhubung dengan Middleware menuju PE-IPTV (Provider edge- Internet Protocol Television) yang berfungsi sebagai backbone Metro Ethernet dan Backbone tera router yang berada IP Backbone MPLS. Kemudian menuju tera router.
Kemudian dari tera router daerah A menuju tera router di daerah B, setelah menuju PE-IPTV yang nantinya akan mengirimkan ke Metro Ethernet yang berada di daerah B. dan di terminasi di DSLAM atau MSAN suatu daerah tersebut. 3. Jalurt IPTV untuk Multicast via PIM (Protocol Independent Multicast) mempunyai awalan yang sama dengan unicast karena pada dasarnya Multicast dan Unicast hanya berbeda di Headend-nya seperti pada arsitektur IPTV. Jalur yang dilewati sama dengan Unicast hanya saja tidak membutuhkan melalui PE-IPTV. Kemudian juga berakhir di MSAN atau DSLAM. 4. Dari Metro Ethernet ke DSLAM atau MSAN digunakan sebuah VLAN untuk sistem multicast dan unicast. Kemudian dari DSLAM ke modem CPE menggunakan PVC (Permanent Virtual Circuit). PVC sendiri adalah koneksi permanen yang digunakan untuk transfer data yang kerap dilakukan (frekuensi koneksi sering) serta transfer data yang konsisten. Pada jenis ini tidak diperlukan pengadaan sebuah sesi. 2. VoiP Voice over Internet Protocol adalah Teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal suara analog, seperti yang anda dengar ketika berkomunikasi di telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan berupa paket-paket data secara real time. Dalam komunikasi VoIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui terminal yang berupa PC atau telepon biasa. Dengan bertelepon menggunakan VoIP, banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah dari segi biaya jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan IP bersifat global. Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari speaker pada Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari PC diteruskan melalui Hub/ Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama. Atau bisa juga melalui melalui media telepon diteruskan ke phone adapter yang disambungkan ke internet dan bisa diterima oleh telepon tujuan. Untuk Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan secara digital yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog diubah ke bentuk data digital dengan ADC (Analog to Digital Converter), kemudian ditransmisikan, dan di penerima dipulihkan kembali menjadi data analog dengan DAC (Digital to Analog Converter). Begitu juga dengan VoIP, digitalisasi voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan di pulihkan kembali dalam bentuk voice di penerima. Format digital lebih mudah dikendaika, dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format yang lebih baik dan data digital lebih tahan terhadap noise daripada analog. BAB IV ANALISA/OPINI Next Generation Network (NGN) adalah jaringan packed-based yang mampu menyediakan berbagai layanan, terutama layanan telekomunikasi dan mampu untuk digunakan pada multiple broadband, teknologi transport dengan mekanisme pemeliharaan. Triple play merupakan teknologi yang menerapkan NGN. Layanan Triple Play merupakan layanan dimana satu kabel (tembaga atau serat optik) yang mencatu ke Homegateway (HGW) atau Optical Network Terminal (ONT) dapat mengirimkan data berupa suara, paket data (internet) dan multimedia (Intermet Protocol Television). Di Indonesia, para pemain triple play adalah Telkom (IndiHome), Link Net (First Media), atau Supra Primatama Nusantara (Biznet).
BAB IV PENUTUP 1. KESIMPULAN Next Generation Network (NGN) adalah jaringan packed-based yang mampu menyediakan berbagai layanan, terutama layanan telekomunikasi dan mampu untuk digunakan pada multiple broadband, teknologi transport dengan mekanisme pemeliharaan. Triple play merupakan teknologi yang menerapkan NGN. Layanan Triple Play merupakan layanan dimana satu kabel (tembaga atau serat optik) yang mencatu ke Homegateway (HGW) atau Optical Network Terminal (ONT) dapat mengirimkan data berupa suara, paket data (internet) dan multimedia (Intermet Protocol Television). Layanan yang ada dalam triple play antara lain adalah IPTV dan Voip. IPTV merupakan suatu layanan yang memberikan content-content audio visual dan juga bisa ber-interaktif yang berbasis Internet Protocol. Internet Protocol Television merupakan sistem transmisi televisi digital menggunakan protocol internet (IP) yang melewati infrastruktur jaringan IP dengan pita lebar DAFTAR PUSTAKA [1]. Royani Hsb, Astrid Harera. Modernisasi Jaringan Akses Tembaga dengan Fiber Optik ke Pelanggan. Makalah Kerja Praktek. Universitas Sumatera Utara. Medan [2]. Nugroho S, Adi. Teknologi Gigabit-Capable Passive Optical Network (GPON)