BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI MEDIA PENGAJARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. pengembangan dan validasi produk. Penelitian pengembangan sering dikenal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

Ending Khoerudin. Media Pembelajaran Bahasa Jerman. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS - UPI

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

PERANAN MEDIA BAGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH. SLAMET UPTD Pendidikan Tembelang Jombang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

PEMANFAATAN PROJECTED MOTION MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PADA MATA KULIAH ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA (IPBA) 1

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

PENGARUH PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA GAMBAR. Didik Yulianto, Sudarmi, Sugeng Widodo

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD

02. Konsep Dasar Media

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PENERAPAN IPTEKS PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN MELALUI MEDIA GAMBAR. Oleh : LINDA ARUAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan bahasa asing kedua yang diajarkan di SMA setelah

Oleh: Fitta Ummaya Santi

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Pembelajaran Berbasis Multimedia

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING (M-LEARNING) SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN ALTERNATIF DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN SISWA TERHADAP MATEMATIKA

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

Penggunaan Radio Sebagai Media Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang dapat hidup tanpa berkomunikasi. Apalagi di zaman modern ini ketika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BONEKA JARI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KELAS RENDAH SEKOLAH DASAR

PEMBUATAN MODEL PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MELALUI IMPLEMENTASI SCL BERBASIS MULTIMEDIA

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup dari bayi hingga ke

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Latin bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara

PENGENALAN MEDIA PEMBELAJARAN

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini membawa berbagai perubahan

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

MEDIA PEMBELAJARAN. Drs. Mahdum, MPd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. pendidikan. Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2001), hlm Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya dunia pendidikan adalah cermin dari maju mundurnya suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Kata "media" menurut Heinich, dkk (1982) berasal dari bahasa latin,

Pengertian Media Pembelajaran Menurut Beberapa Ahli

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau propaganda. 1. wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, materi tembang

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN PENJAS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

DIDAKTIKA PGRI, 2, (1), 2016, 53

I. PENDAHULUAN. saja. Proses belajar di sekolah misalnya, interaksi yang terjadi selama proses

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

Transkripsi:

8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, animasi dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini penggunaan media pembelajaran tidak hanya berupa tampilan visual saja, namun

9 berkembang dengan adanya penambahan system audio di dalamnya, yang umum disebut dengan audio-visual. Begitu pula dalam bidang pendidikan, penggunaan media pembelajaran semakin menerik dan lebih interaktif, sehingga akan lebih merangsang kecerdasan dan daya kreatifitas siswa. Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya : 1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Berbedanya pengalaman dari tiap peserta didik dapat menyebabkan berbeda pula tingkat pengetahuan dari setiap paeserta didika tersebut. Maka dengan adanya media pembelajaran, hal tersebut dapat diatasi dengan membawa objek tersebut kepada peserta didik, objek yang dimaksud dapat berupa video, miniature, dll. 2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Terbatasnya ruang gerak atau kemampuan peserta didik dalam mengamati suatu objek dapat menghambat proses pembelajaran. Dengan menggunakan media yang tepat maka objek tersebut dapat tersajikan dengan baik kepada para peserta didik 3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya. 4. Media meningkatkan daya imajinasi dari anak. 5. Media meningkatkan motivasi anak untuk mengembangkan kemampuan. 6. Media menghadirkan pengalaman yang luas dari hal yang konkrit sampai yang abstrak.

10 Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya: 1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik 2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya 3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya 4. Projected motion media : film, televisi, digital komputer dan sejenisnya. Dengan berkembangnya teknologi penggunaan media saat ini, semua jenis media yang tersebut di atas dapat disatukan dalam satu alat saja, yang umum kita sebut dengan Multi Media, karena semua fungsi diatas dapat dilakukan hanya dengan satu alat saja. Kriteria yang utama dalam pemilihan media yaitu media harus di sesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan pembelajaran atau kompetensi yang akan di capai. karena dengan penggunaan media yang tepat, maka hasil yang akan dicapai akan lebih maksimal. Begitu pula bila media yang digunakan tidak sesuai dengan kompetensi yang akan di capai, maka hasil yang akan dicapai akan kurang maksimal. 2.2 Pembelajaran Dengan Media Digital 2.2.1 Pengertian Secara umumnya, Pembelajaran Dengan Media Digital adalah pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan Instrument/alat berupa gambar bergerak dan bersifat 3 dimensi (objeknya mempunyai ruang), sehingga siswa dirangsang untuk lebih mengembangkan daya imajinasinya.

11 Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. 2.2.2 Kelebihan Pembelajaran Dengan Media Digital Dibandingkan dengan proses belajar mengajar Konvensional, Pembelajaran Dengan Media Digital memang memiliki beberapa kelebihan diantaranya : 1. dapat mempersingkat waktu pembelajaran. 2. interaksi antara peserta didik dan guru akan lebih mudah dan cepat. 3. Materi yang disuguhkan tidak akan membuat anak merasa jenuh. 4. Memudahkan guru dalam : a. Penyampaian materi di kelas, karena sudah di persiapkan sebelumnya. b. Pengembangan wawasan dalam. c. Proses mengontrol anak di dalam kelas. 2.2.3 Kekurangan Pembelajaran Dengan Media Digital Namun disamping itu juga, pembelajaran dengan media ini mempunyai beberapa kelemahan yang cenderung kurang menguntungkan, diantaranya : 1. Memerlukan investasi yang lumayan mahal dengan menyediakan perangkat elektroniknya.

12 2. Siswa cenderung hanya memperhatikan tanpa mencatat materi yang di sampaikan.. 3. Pelaksanaan akan terhambat apabila jumlah media yang dimiliki sekolah tersebut jumlahnya terbatas. 2.2.4 Langkah-langkah untuk Mengefektifkan Pembelajaran dengan Inovasi Media Pembelajaran Digital Langkah-langkah yang perlu disiapkan antara lain sebagai berikut : 1. Materi yang akan disampaikan pada siswa terlebih dahulu harus dipersiapkan dengan matang. 2. Menyesuaikan media dengan materi yang akan disampaikan di kelas. 3. Guru hanya sedikit saja menjelaskan dan selanjutnya hanya membimbing siswa yang kurang memahami materi yang diberikan. 4. Siswa di arahkan untuk membuat ringkasan materi yang telah disampaikan, kemudian menjawab soal yang diberikan oleh guru. Dan pada akhirnya, guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah di berikan tadi. 2.3 Pembelajaran Konvensional 2.3.1 Pengertian Pembelajaran Konvensional, guru sebagai sumber informasi dengan ceramah dan menyajikan materi dalam bentuk gambar 2 dimensi/ gambar diam, sedangkan siswa hanya menerima materi pelajaran dan menghafalkannya, jadi dalam proses pembelajaran keaktifan siswa kurang berperan. Metode ceramah

13 yang dimaksud dalam metode mengajar adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswa di kelasnyatanpa menggunakan media. Selama berlangsungnya ceramah, guru hanya menggunakan alat bantu mengajar seperti gambar-gambar atau bagan untuk memperjelas materi yang disampaikannya. Tetapi metode utama dalam interaksi antara guru dan siswa di kelas adalah melalui berbicara. 2.3.2 Kelebihan Pembelajaran Konvensional 1). Arah pembicaraan dapat ditentukan olah guru itu sendiri, karena guru merupakan subjek yang berbicara langsung di depan kelas.. 2). Tidak memerlukan banyak alat peraga karena metode ceramah merupaka metode yang paling sederhana. Ceramah dapat dilakukan dalam keadaan duduk, sedangkan siswa diharapkan dapat mendengarkan dengan baik. Oleh karena itu, organisasi kelas akan lebih sederhana. 2.3.3 Kekurangan Pembelajaran Konvensional 1). Pemahan siswa akan materi yang telah disampaikan sulit diketahui. 2). Perlu adanya evaluasi pembelajaran untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan. Karena tidak jarang guru beranggapan bahwa murid yang duduk diam di kelas berate memperhatikan pembicaraan gurunya, karena sebetulnya mungkin mereka hanya bersikap sopan terhadap gurunya tanpa mengerti dengan apa yang disampaikan oleh gurunya.

14 3). Dapat menimbulkan salah pengertian, karena tiap siswa memiliki pengertian dan pemahaman yang berbeda terhadap apa yang di jelaskan oleh gurunya. 4). Siswa seringkali merasa jenuh dengan kesdaan di ruang kelas karena situasi yang dianggap monoton. Hal ini disebabkan guru hanya menyampaikan materi dengan kata-kata sehingga tidak semua siswa dapat merefleksikannya secara visual di dalam fikirannya. 2.3.4 Langkah-langkah untuk Mengefektifkan Pembelajaran Konvensional Langkah-langkah yang perlu disiapkan antara lain sebagai berikut : 1. Terlebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas mengenai tujuan pembicaraan atau materi yang akan dipelajari oleh siswa. 2. Kemudian bahan ceramah atau materi pelajaran disusun sedemikian hingga : a. Dapat dimengerti dengan baik oleh siswa b. Menarik perhatian siswa c. Menjelaskan pada siswa bahwa materi yang akan dipelajari akan berguna bagi kehidupan mereka. 3. Membuat ringkasan mengenai pokok-pokok materi yang akan disampaikan, kemudian menjelaskan pokok-pokok materi tersebut. Pada akhirnya disimpulkan kembali apa yang telah dibicarakan tadi.

15