GERAKAN SHOLAT SESUAI AL QUR AN DAN AS SUNNAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PELAKSANAA PENELITIAN PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK PELAJARAN FIQIH. Bab ini menyajikan gambaran lokasi penelitian serta penyajian data

CARA I TIDAL. Pengertian

STANDAR KOMPETENSI. Melaksanakan tatacara salat fardu dan sujud sahwi

ﻊ ﻣ اﻮ ﻌﻛ را و ة ﻛﺎ ﺰلا اﻮ ﺗآ و ةﻼ ﺼلا اﻮ ﻤﻴ أ و ﻌ ﻛا ﺮلا

DI BULAN SUCI RAMADHAN

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

ابن خزيمة MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT CARA I TIDAL

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

KHUSYUK dan TUMAKNINAH DALAM SHALAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Penulis: Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Cara Mengajarkan Shalat Pada Anak*

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Salman Alfarisy, Lc.* Sekretaris Asia Pacific Community for Palestine

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Beberapa Kesalahan Dalam Shalat

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar


Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Da i Nusantara SIFAT SHALAT NABI TATA CARA SHALAT. Shalatlah kalian, seperti kalian melihatku shalat. (HR. al-bukhari dan Muslim)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

SUNNAH NABI. Dan dikuatkan dengan Hadist dari Imam Bukhari disalah satu bab yaitu: sunnahnya berwudhu sebelum mandi

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Publication: 1435 H_2014 M. Tata Cara Makmum Mengikuti Imam. Disalin dari Majalah As-Sunnah No.08 Th.XVII 1435H/2013M

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an


dihadapan-nya dan ikhlas karena-nya, serta hadir hati dalam berzikir, berdoa dan memuji. (Ahlul Ma rifah) 9. II 27 salatlah kalian sebagaimana kalian

TAFSIR SURAT ALAM NASYRAH

SAATNYA MENCOCOKKAN ARAH KIBLAT. Oleh: Drs. H. Zaenal Hakim, S.H. 1. I.HUKUM MENGHADAP KIBLAT. Firman Allah dalam Surat al-baqarah ayat 144: Artinya:

Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki

HUKUM SEPUTAR MAKMUM MASBUQ DAN KEKELIRUAN YANG BERKAITAN DENGANNYA

BAB VI SHALAT WAJIB. Standar Kompetensi (Fiqih) 6. Mema hami Tatacara. Kompetensi Dasar 6.1 Menjelaskan. Indikator

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

SKRIPSI MEDIA PEMBELAJARAN BERWUDHU DAN SHALAT BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF. Oleh: ARIF ABDUL ROHMAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BOLEHKAH MENGERASKAN BACAAN SHALAT SIRRIYAH ATAU SEBALIKNYA DAN BIMBINGAN MENGGUNAKAN PENGERAS SUARA DI MASJID

QIYAMUL LAIL (Shalat Malam) Tatacara Pelaksanaan dan Hukum Seputarnya (bag 1)

BULUGHUL MARAM KITAB SHIYAM

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Hadits-hadits Shohih Tentang

NIAT DAN BACAAN SHALAT

Beberapa Tips praktis dalam sholat.

KEM SOLAT. Oleh Hj Ahmad Junaidi Bin Mohamad Said Guru Al-Quran SMK BATU SEPULUH LEKIR SITIAWAN PERAK

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Sujud Sahwi. Syaikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin. 16 Mei Didownload dari:

BAB I PENDAHULUAN. jari telunjuknya ketika tasyahhud dan ada yang tidak menggerak-gerakkan. Namun

MENGGAPAI KHUSYU. Publication : 1439 H_2017 M

Perihal Sujud Syahwi Yang Benar

Konsisten dalam kebaikan

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 TAKHRIJ HADITS ORANG YANG MENDAPATKAN RUKUKNYA IMAM

KEWAJIBAN SHALAT JUMAT

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

DO'A-DO'A IFTITAH. Publication : 1436 H_2015 M DOA-DOA IFTITAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Kebahagiaan Mana yang Ingin Anda Raih?

TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

PERAYAAN NATAL BERSAMA

TENTANG MA MUM MASBUQ

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Menyikapi Fenomena Gerhana. Oleh: Muhsin Hariyanto

Hukum-Hukum Shalat. Disusun Oleh: Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijry. Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Abu Ziyad

Syarah Istighfar dan Taubat

Tata Cara Sujud Tilawah

SHOLAT DAN ROKA AT YANG -BENAR SESUAI AL QUR AN

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Publication: 1435 H_2014 M. Shalat di Atas Perahu atau Kapal Laut

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Transkripsi:

DALIL & GAMBAR GERAKAN SHOLAT SESUAI AL QUR AN DAN AS SUNNAH Oleh: Ust. Achmad Rofi i, Lc.M.Mpd Sholat adalah amal perbuatan manusia yang pertama kali akan dihisab di hari Kiamat. Hal ini adalah sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Abu Daawud no: 864, رضي هللا عنه dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat Abu Hurairoh dimana beliau berkata bahwa Nabi صلى هللا عليه وسلم bersabda: إ ن أ و ل م ا ي ح اس ب الن اس ب ه ي و م ال ق ي ام ة م ن أ ع م ال ه م الص ل ة ق ال ي ق ول ر ب ن ا ج ل و ع ز ل م ل ئ ك ت ه و ه و أ ع ل م ان ظ ر وا ف ي ص ل ة ع ب د ي أ ت م ه ا أ م ن ق ص ه ا ف إ ن ك ان ت ت ام ة ك ت ب ت ل ه ت ام ة و إ ن ك ان ان ت ق ص م ن ه ا ش ي ئ ا ق ال ان ظ ر وا ه ل ل ع ب د ي م ن ت ط و ع ف إ ن ك ان ل ه ت ط و ع ق ال أ ت م وا ل ع ب د ي ف ر يض ت ه م ن ت ط و ع ه ث م ت ؤ خ ذ ا ل ع م ال ع ل ى ذ اك م Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah sholatnya. Robb kita Azza wa Jalla berfirman kepada para malaikat-nya - sedangkan Dia lebih mengetahui-, Perhatikan sholat hamba-ku, sempurnakah atau justru kurang? Sekiranya sempurna, maka akan dituliskan baginya dengan sempurna, dan jika terdapat kekurangan maka Allooh berfirman, Perhatikan lagi, apakah hamba-ku memiliki amalan sholat sunnah? Jikalau terdapat sholat sunnahnya, Allooh berfirman, Sempurnakanlah kekurangan yang ada pada sholat wajib hamba-ku itu dengan sholat sunnahnya. Kemudian semua amal manusia akan dihisab dengan cara demikian. Tentang sholat ini, kaum Muslimin diperintahkan untuk menegakkan sholat fardhu itu 5X sehari, namun tidak sedikit diantara kaum Muslimin yang belum mengetahui tata cara sholat yang sesuai tuntunan Rosuul-nya هللا عليه وسلم ;صلى padahal Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلم telah bersabda, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 631, dari Shohabat bernama Maalik bin Al Huwairits رضي هللا عنه ketika beliau bersama rombongan 20 orang menginap 20 hari di Madinah untuk mempelajari tentang Islam dan selanjutnya agar diajarkan kepada kaumnya, lalu disela-sela itu Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم bersabda : 1

و صل وا ك م ا ر أ يت م ون ي أ ص ل ي Dan sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat. Oleh karena itu hendaknya kaum Muslimin mengikuti gerakan-gerakan sholat sebagaimana yang dituntunkan Rosuulullooh هللا عليه وسلم,صلى karena itu adalah amalannya yang pertama kali akan dihisab di hari Kiamat. Berikut ini akan diuraikan tentang Gerakan-Gerakan Sholat beserta dalil-dalilnya dari Al Quran dan As Sunnah; dimana hal ini berlaku bagi laki-laki maupun perempuan, sama saja. 1. SHOLAT DENGAN BERDIRI / DUDUK / BERBARING : Apabila seseorang hendak memulai sholat, maka ia berdiri menghadap Kiblat atau kearah Kiblat, sebagaimana Allooh سبحانه وتعالى berfirman dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 238-239 : ح اف ظ وا ع ل ى الص ل و ا ت والص ل ة ال و س ط ى و ق وم وا ل ل ه ق ان ت ي ن ٨٣٢ ف إن ف إ ذ ا أ م نت م ف اذ ك ر وا الل ه ك م ا ع ل م ك م م ا ل م ت ك ون وا ت ع ل م و ن ٨٣٢ ر ك ب انا أ و ف ر ج ال خ ف ت م (238) Peliharalah segala sholat-(mu), dan (peliharalah) sholat wusthoo. Berdirilah karena Allooh (dalam sholatmu) dengan khusyu`. (239) Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka sholatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allooh (sholatlah), sebagaimana Allooh telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. Apabila ia tidak sanggup untuk berdiri akibat suatu udzur (antara lain sakit, dan sebagainya) maka ia dapat sholat dengan duduk ataupun berbaring, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 1117, dari Shohabat Imron bin Hushoin هللا عنه,رضي beliau berkata: " كانت بي ب و اسير فسألت رسول اهلل ص ل ى الل ه ع ل ي ه و س ل م فقال : " صل قائما فإن لم تستطع فقاعدا فإن لم تستطع فعلى جنب " Aku menderita wasir, maka aku bertanya pada Rosuulullooh هللا عليه وسلم,صلى kemudian beliau menjawab, Sholatlah engkau dengan berdiri. Jika kamu tidak mampu maka صلى هللا عليه وسلم duduklah. Dan jika kamu tidak mampu maka berbaringlah. 2. MENGHADAP KIBLAT : 2

Jika seorang Muslim berada di kawasan atau belahan dunia dimana dia tidak memungkinkan untuk melihat Ka bah, maka hendaknya dia mengetahui persis arah Kiblat, dimana dia harus mengarahkan sholatnya kearah Kiblat tersebut, sebagaimana dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 115 berikut ini: و ل ل ه ال م ش ر ق و ال م غ ر ب ف أ ي ن م ا ت و ل وا ف ث م و ج ه الل ه إ ن الل ه و اس ع ع ل يم Dan kepunyaan Allooh-lah timur dan barat, maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allooh. Sesungguhnya Allooh Maha Luas (rahmat-nya) lagi Maha Mengetahui. Ayat ini ditafsirkan oleh Imaam Mujaahid هللا,رحمه beliau berkata, Dimanapun kalian berada, hadapkanlah wajah kalian pada Kiblat Allooh وتعالى.سبحانه Karena kalian memiliki Kiblat yang kalian berkiblat padanya, yaitu Ka bah. (Tafsir Imaam Ibnu Katsir Jilid I halaman 391) Akan tetapi jika seorang Muslim sedang berada dihadapan Ka bah, maka dia wajib menghadapkan tubuh dan wajahnya ke Ka bah, sebagaimana Allooh سبحانه وتعالى berfirman dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 144 berikut ini: ق د ن ر ى ت ق ل ب و ج ه ك ف ي الس م اء ف ل ن و ل ي ن ك ق ب ل ة ت ر ض اه ا ف و ل و ج ه ك ش ط ر ال م س ج د ال ح ر ا م و ح ي ث م ا ك نت م ف و ل وا و ج و ه ك م ش ط ر ه و إ ن ال ذ ي ن أ و ت وا ال ك ت ا ب ل ي ع ل م و ن أ ن ه ال ح ق م ن ر ب ه م و م ا الل ه ي ع م ل و ن ٤١١ Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. ع م ا ب غ اف ل 3

Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orangorang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Robb-nya; dan Allooh sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. Juga sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Al Bukhoory no: 6251 dan Imaam Muslim no: 397, dari Shohabat Abu Hurairoh هللا عنه,رضي bahwa Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم bersabda: إ ذ ا ق م ت إ ل ى الص ل ة ف أ س ب غ ال و ض وء ث م اس ت ق ب ل ال ق ب ل ة ف ك ب ر Jika kamu berdiri sholat, maka sempurnakanlah wudhu kemudian menghadaplah ke Kiblat, kemudian bertakbirlah. 3. TAKBIIROTUL IHROM : 3.1. Membarengkan niat sholat dalam hati bersamaan (berdekatan dengan) gerakan Takbirotul Ihrom. A) NIAT SHOLAT KARENA ALLOOH, DIDALAM HATI : Adapun berkaitan dengan masalah Niat Sholat, maka sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Al Bukhoory no: 1, dari Shohabat Umar bin Khoththoob هللا عنه,رضي bahwa Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم bersabda: إ ن م ا ا ل ع م ال ب الن ي ات و إ ن م ا ل ك ل ام ر ئ م ا ن و ى Sesungguhnya seluruh amalan itu (hendaknya) dibarengi oleh niat dan sesungguhnya setiap orang berhak mendapat dari apa yang diniatkannya. Artinya setiap orang yang hendak sholat, usahakan membarengkan niat sholatnya dengan awal sholatnya; dalam hal ini Takbiirotul Ihroom. Dan tidak perlu melafadzkan Usholli. melalui mulutnya, akan tetapi niat tersebut cukup digerakkan dan disengajakan oleh hatinya bahwa dia akan sholat. 4

B) MENGANGKAT KEDUA TANGAN : Mengangkat kedua tangan saat Takbiirotul Ihroom dijelaskan dalam Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 753 dan Imaam At Turmudzy no: 240, dari Shohabat Abu Hurairoh هللا عنه,رضي dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany: ك ان ر س ول الل ه ص ل ى اهلل ع ل ي ه و س ل م إ ذ ا د خ ل ف ى الص ل ة ر ف ع ي د ي ه م د ا صلى هللا عليه وسلم Jika memasuki sholat, maka beliau صلى هللا عليه وسلم Bahwa Rosuulullooh mengangkat kedua tangannya sembari menjulurkannya. 3.2. Adapun posisi tangan saat Takbiirotul Ihrom, bisa dengan 2 pilihan cara: C) MENGANGKAT KEDUA TANGAN HINGGA UJUNG JARI SEJAJAR BAHU : 5

Adapun posisi kedua tangan tersebut sejajar dengan bahu adalah dijelaskan dalam Hadits,رضي هللا عنه Riwayat Imaam Abu Daawud no: 722, dari Shohabat Abdullooh bin Umar dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany: ك ان ر س ول الل ه ص ل ى اهلل ع ل ي ه و س ل م إ ذ ا ق ام إ ل ى الص ل ة ر ف ع ي د ي ه ح ت ى ت ك ون ح ذ و م ن ك ب ي ه Adalah Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم jika berdiri sholat, beliau صلى هللا عليه وسلم mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya. Juga beliau رضي هللا عنه berkata, ر أ ي ت ر س ول الل ه صلى اهلل عليه وسلم إ ذ ا اف ت ت ح الص ل ة ر ف ع ي د ي ه ح ت ى ي ح اذ ى م ن ك ب ي ه و ق ب ل أ ن ي ر ك ع و إ ذ ا ر ف ع م ن الر ك وع و ل ي ر ف ع ه م ا ب ي ن الس ج د ت ي ن صلى هللا apabila membuka sholat, maka beliau صلى هللا عليه وسلم Aku melihat Rosuulullooh mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya, dan عليه وسلم ketika akan ruku, dan ketika bangun dari ruku. Tetapi tidak mengangkat kedua tangannya diantara dua sujud. (رضي هللا عنه (Hadits Riwayat Imaam Muslim no: 390, dari Shohabat Abdullooh bin Umar D) MENGANGKAT KEDUA TANGAN HINGGA UJUNG JARI SEJAJAR KEDUA DAUN TELINGA : 6

Akan tetapi terdapat Hadits yang dikeluarkan oleh Ibnu Al Jaruud dalam Kitab Al Muntaqo no: 202, dari Waa il bin Hujr هللا عنه.رضي Bahwa beliau berkata: لنظرن الى ص لة رسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم قال فلما افتتح الص لة كبر ورفع يديه فرأيت إبهاميه قريبا من أذنيه م ق د ار ه م ا ح ين اف ت ت ح الص ل ة و ذ ك ر ال ح د يث ف س ج د ف و ض ع ر أ س ه ب ي ن ي د ي ه ع ل ى م ث ل صلى هللا dimana ketika beliau صلى هللا عليه وسلم Sungguh aku melihat Sholat Rosuulullooh bertakbir dan mengangkat kedua صلى هللا عليه وسلم membuka sholat, beliau عليه وسلم tangannya sehingga aku lihat kedua ibu jarinya dekat dengan kedua telinganya. Dan juga sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Ahmad no: 18869, dari Shohabat Waa il bin Hujr هللا عنه,رضي dishohiihkan oleh Syaikh Syu aib Al Arna uuth, bahwa beliau melihat: رضي هللا عنه رأيت رسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم يرفع شحمة أذنيه يديه حين افتتح الص لة حتى حاذت إبهامه Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم mengangkat kedua tangannya ketika membuka sholat sehingga kedua ibu jarinya sejajar dengan daun kedua telinganya. Jadi ada 2 pilihan bagi posisi mengangkat tangan tersebut, boleh sejajar dengan bahu, dan boleh pula sejajar dengan kedua daun telinga. 7

3.3. Posisi jari-jemari tangan tidak rapat dan tidak terlalu renggang (biasa saja). 3.4. Hadapkan telapak tangan kearah Kiblat. 3.5. Posisi tangan setelah Takbiirotul Ihroom : A) MELETAKKAN TANGAN KANAN DIATAS TANGAN KIRI, DIATAS DADA Setelah Takbir Alloohu Akbar usai, letakkanlah tangan kanan diatas tangan kiri, diatas dada. Hal ini sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Ibnu Hudzaimah no: 479, dari Shohabat Waa il bin Hujr هللا عنه,رضي berikut ini: صليت مع رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم ووضع يده اليمنى على يده اليسرى على صدره Aku sholat bersama Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم dan beliau meletakkan tangan kanannya diatas tangan kirinya DIATAS DADANYA. B) 3 POSISI PELETAKAN TANGAN KANAN DIATAS TANGAN KIRI Hal ini dilakukan dengan 3 pilihan cara, sesuai dengan kondisi kepadatan jama ah sholat, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 727 dan Imaam Ahmad no: 18890, dari Shohabat Waa il bin Hujr رضي هللا عنه berikut ini: ثم وضع يده اليمنى على كفه اليسرى والرسغ والساعد Kemudian beliau (Rosuulullooh هللا عليه وسلم (صلى meletakkan tangan kanannya diatas punggung telapak tangan kirinya dan atau pada pergelangan tangan kirinya dan atau pada punggung tangan kirinya... رضي هللا Bahkan terdapat dalam riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 740 dari Sahl bin Sa ad berkata, رضي هللا عنه bahwa beliau عنه الص ل ة ف ي ال ي س ر ى ذ ر اع ه ع ل ى ال ي م ن ى ال ي د الر ج ل ي ض ع أ ن ي ؤ م ر و ن الن ا س ك ان Adalah orang-orang diperintahkan agar meletakkan tangan kanannya diatas siku tangan kirinya dalam sholat 8

Adapun meletakkan kedua tangan dibawah dada (di pusar / di pinggang sebelah kiri), maka semua itu adalah Haditsnya LEMAH. B-1. Posisi telapak tangan kanan diatas telapak tangan kiri, saat sholat sendirian atau kondisi jamaah sholat longgar. B-2. Posisi telapak tangan kanan menggenggam pergelangan tangan kiri, saat kondisi jamaah sholat agak padat. B-3. Posisi telapak tangan kanan menggenggam punggung tangan kiri, saat kondisi jamaah sholat padat. 9

3.6. Tujukan pandangan mata kearah tempat sujud. Dan dilarang pandangan mata bergentayangan keatas kebawah kekiri dan kekanan. ARAH MATA SAAT SHOLAT : Imaam Muhammad bin Siriin رحمه هللا berkata, Para Shohabat mengangkat pandangan mereka ke langit dalam sholat. Akan tetapi ketika ayat ini (QS Al Mu minuun (23) ayat 1-2) turun, maka mereka menundukkan pandangan mereka ke tempat sujud mereka. (Tafsiir Imaam Ibnu Katsiir Jilid 5 halaman 461) Berikut ini adalah firman Allooh سبحانه وتعالى dalam QS. Al Mu minuun (23) ayat 1-2 tersebut : ق د أ ف ل ح ال م ؤ م ن و ن ٤ ال ذ ين ه م ف ي ص ل ت ه م خ اش ع و ن ٨ (1) Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (2) (yaitu) orang-orang yang khusyu` dalam sholatnya. Dan sebagaimana terdapat keterangan dari Aa isyah رضي هللا عنها bahwa sebagaimana diriwayatkan oleh Imaam Al Haakim dalam Kitab Al Mustadrok no: 1761 dan kata beliau keterangan itu disebutnya sebagai Hadits yang Shohiih, memenuhi syarat Imaam Al Bukhoory dan Al Imaam Muslim, hanya saja mereka tidak mengeluarkannya; juga diriwayatkan oleh Al Imaam Al Baihaqy dalam As Sunnan Al Kubro no: 9726, dan syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam Sifat Sholat Nabi Jilid 1 halaman 232 menyetujui penshohiihan keduanya. Bahwa Aa isyah رضي هللا عنها mengagumi seorang Muslim ketika masuk Ka bah mengangkat pandangannya kearah atap Ka bah, berdoa sebagai bentuk صلى هللا عليه وسلم lalu ketika itu Rosuulullooh,سبحانه وتعالى pengagungan terhadap Allooh masuk, sedangkan Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم tidak meninggalkan pandangannya dari tempat sujudnya sehingga dia keluar dari Ka bah. 10

Syaikh Al Utsaimiin رحمه هللا menjelaskan dalam Syarah beliau terhadap Kitab Zaadul Mustaqni Jilid 3 halaman 15, bahwa mengarahkan pandangan kearah tempat sujud adalah menjadi sikap kebanyakan ahlul Ilmu. Demikian pula Syaikh Nashiruddin Al Albaany رحمه هللا dalam Kitab Sifat Sholat Nabi Jilid 1 halaman 233 mengatakan bahwa pendapat inilah yang benar dari madzab Hanafi; yaitu bahwa beliau menganjurkan agar seseorang yang sholat mengarahkan pandangannya ke tempat sujudnya, karena yang demikian itu adalah lebih dekat kepada khusyu dan itulah yang benar. 4. RUKUU : Adapun ketika rukuu, maka ikutilah tuntunan gerakan tangan dan tubuh sebagaimana berikut ini: A) GERAKAN TANGAN KETIKA RUKUU Mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua bahu, ketika bertakbir untuk rukuu dan ketika bangun dari rukuu adalah dijelaskan di dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 735 dan Imaam An Nasaa I no: 1059, dari Shohabat Abdullooh bin Umar bahwa:,رضي هللا عنه أ ن ر س و ل الل ه ص ل ى الل ه ع ل ي ه و س ل م ك ا ن ل لر ك وع و إ ذ ا ر ف ع ر أ س ه م ن الر ك و ع ر ف ع ه م ا ك ب ر و إ ذ ا الص ل ة اف ت ت ح إ ذ ا م ن ك ب ي ه ح ذ و ي د ي ه ي ر ف ع Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya ketika memulai sholat dan ketika bertakbir untuk rukuu dan ketika beliau صلى هللا عليه وسلم bangun dari rukuu. B) LETAK TANGAN DISAAT RUKUU Posisi jari-jari tangan setelahnya adalah berada di lutut (bukan di paha, dan bukan di betis) Meletakkan kedua tangan tersebut diatas lutut tersebut adalah sesuai dengan Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 747, dan dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Abdullooh bin Umar هللا عنه,رضي beliau berkata: 11

ع ل م ن ا ر ك ب ت ي ه ر س و ل الل ه صلى اهلل ق ا ل ف ب ل غ ذ ل ك س ع د ا وسلم عليه ف ق ا ل ص د ق الص ل ة ف ك ب ر و ر ف ع ي د ي ه ف ل م ا أ خ ى ق د ك ن ا ن ف ع ل ه ذ ا ث م أ مر ن ا ر ك ع ط ب ق ي د ي ه ب ي ن ب ه ذ ا ي ع ن ى اإل م س ا ك الر ك ب ت ي ن ع ل ى Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم mengajari kami sholat, lalu beliau صلى هللا عليه وسلم bertakbir dan mengangkat kedua tangannya, dan ketika rukuu beliau صلى هللا عليه وسلم meletakkan kedua tangannya diatas lututnya. Dimana yang demikian itu dibenarkan oleh Sa ad هللا عنه,رضي dengan mengatakan, Kami mengerjakan ini, kemudian kami diperintahkan dengan ini, yaitu memegang kedua lutut. C) KEADAAN TUBUH PADA SAAT RUKUU - Punggung harus rata 12

- Kepala tidak mendongak keatas dan tidak menunduk kebawah, melainkan harus lurus. Hal ini adalah dijelaskan dalam dalil-dalil berikut ini: Gerakan tubuh ketika rukuu adalah sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 1138, dari Aa isyah هللا عنها,رضي bahwa beliau رضي هللا عنها berkata: ك ان ر س و ل الل ه -صلى اهلل عليه وسلم- ي س ت ف ت ح الص ل ة ب الت ك ب ي ر و ال ق ر اء ة ب )ال ح م د ل ل ه ص ر أ س ه و ل م ي ص و ب ه ول ك ن ب ي ن ذ ل ك و ك ا ن إ ذ ا ر ف ع ر أ س ه ر ب ال ع ال م ي ن( و ك ان إ ذ ا ر ك ع ل م ي ش خ م ن الر ك و ع ل م ي س ج د ح ت ى ي س ت و ى ق ائ م ا و ك ا ن إ ذ ا ر ف ع ر أ س ه م ن الس ج د ة ل م ي س ج د ح ت ى 13

ب ر ج ل ه ي س ت و ى ج ال س ا و ك ا ن ي ق و ل ف ى ك ل ر ك ع ت ي ن الت ح ي ة و ك ا ن ي ف ر ش ر ج ل ه ال ي س ر ى و ي ن ص ال ي م ن ى و ك ا ن ي ن ه ى ع ن ع ق ب ة الش ي ط ا ن و ي ن ه ى أ ن ي ف ت ر ش الر ج ل ذ ر اع ي ه اف ت ر ا ش الس ب ع و ك ا ن ي خ ت م الص ل ة ب الت س ل ي م Adalah Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم membuka sholat dengan Takbir dan membuka bacaan dengan Alhamdulillaahirrobbil aalamiin. Dan jika beliau صلى هللا عليه وسلم rukuu, beliau صلى هللا عليه وسلم tidak menengadahkan kepalanya keatas, akan tetapi tidak juga صلى هللا عليه وسلم menundukkannya, tetapi diantara keduanya (rata). Dan jika beliau bangun dari rukuu, beliau صلى هللا عليه وسلم tidak langsung bersujud sehingga berdiri tegak terlebih dahulu. Dan apabila beliau صلى هللا عليه وسلم mengangkat kepalanya dari sujud, belum sujud lagi sehingga duduk dengan lurus. Dan beliau صلى هللا عليه وسلم pada setiap dua rokaat membaca Tahhiyyat dimana beliau menghamparkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya. Dan beliau صلى هللا عليه وسلم melarang dari duduk syaithoon. Dan melarang seseorang menghamparkan kedua sikunya sebagaiman terkaman binatang buas. Dan beliau صلى هللا عليه وسلم menutup sholatnya dengan Salam. Dan beliau صلى هللا عليه وسلم meratakan punggungnya pada saat rukuu. Hal ini sebagaimana terdapat Hadits diriwayatkan oleh Imaam Ibnu Maajah no: 872, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dari Waabishoh bin Ma bad هللا عنه,رضي bahwa beliau berkata: رأيت رسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم يصلي. فكان إذا ركع سوى ظهره حتى لو صب عليه الماء لستقر Aku melihat Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم sholat, beliau صلى هللا عليه وسلم meratakan punggungnya sehingga kalau ditumpahkan air niscaya air tersebut tidak tumpah. 14

D) LAMANYA RUKUU Sedangkan lamanya seseorang rukuu adalah dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 1085, dari Baroo bin Aazib هللا عنه,رضي beliau berkata: ر م ق ت الص ل ة م ع ف س ج د ت ه ف ج ل س ت ه الس و اء م ح م د صلى اهلل عليه وسلم ف و ج د ت ق ي ام ه ف ر ك ع ت ه ف اع ت د ال ه ب ع د ر ك وع ه ب ي ن الس ج د ت ي ن ف س ج د ت ه ف ج ل س ت ه م ا ب ي ن الت س ل ي م و ال ن ص ر ا ف ق ر يب ا م ن Aku sholat bersama Muhammad صلى هللا عليه وسلم lalu aku dapati berdirinya, rukuu nya, i tidaal-nya setelah rukuu, dan sujudnya, dan duduknya diantara dua sujud, dan sujudnya dan duduknya diantara Salam dan berpaling; adalah mendekati sama (lamanya). 5. I TIDAAL : Jika kita selesai melaksanakan rukuu sebagaimana penjelasan diatas, maka gerakan berikutnya adalah I tidaal; yaitu gerakan yang dilakukan antara rukuu dan sujud. Dimana kita bangun dari rukuu, kemudian berdiri tegak lurus sejenak, kemudian berikutnya sujud. 15

Hal ini sebagaimana kita dapati Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم melaksanakan dan mencontohkannya sebagai berikut: 5.1. PERINTAH UNTUK BERDIRI TEGAK LURUS SAAT I TIDAAL Meluruskan seluruh sendi tubuh, terutama punggung ke tempat semula, sehingga kita berada dalam posisi berdiri tegak. Hal ini ditegaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Ahmad no: 10812, dan Syaikh Syu aib Al Arnaa uth meng-hasankannya. Bahkan Syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam Kitab Shohiih At Targhiib wat Tarhiib no: 531 mengatakan Hadits ini Shohiih Lighoirihi, dari Shohabat Abu Hurairoh هللا عنه,رضي bahwa Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم bersabda: ل ينظر اهلل إلى ص لة رجل ل يقيم صلبه بين ركوعه وسجوده Allooh tidak akan memandang pada sholat seseorang yang tidak menegakkan tulang rusuknya antara rukuu -nya dan sujud-nya. 5.2. POSISI BADAN TEGAK LURUS SAAT I TIDAAL رضي هللا عنها Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 498 dari Aa isyah bahwa: و ك ان إ ذ ا ر ف ع ر أ س ه م ن الر ك وع ل م ي س ج د ح ت ى ي س ت و ى ق ائ م ا Adalah Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم apabila mengangkat kepalanya dari rukuu, tidak bersujud sehingga berposisi berdiri tegak lurus. Bahkan lebih jelas lagi adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Imaam Al Bukhoory dalam Shohiih-nya no: 828, dimana para Shohabat menggambarkan bahwa: و إ ذ ا ر ك ع أ م ك ن ي د ي ه م ن ر ك ب ت ي ه ث م ه ص ر ظ ه ر ه ف إ ذ ا ر ف ع ر أ س ه اس ت و ى ح ت ى ي ع ود ك ل ف ق ا ر 16 م ك ان ه صلى هللا عليه وسلم apabila rukuu maka kedua tangan beliau صلى هللا عليه وسلم Rosuulullooh menggenggam kedua lutut, kemudian meluruskan punggungnya dan apabila mengangkat kepalanya dari rukuu beliau صلى هللا عليه وسلم berdiri tegak sehingga setiap sendi kembali ke tempat semula.

5.3. THUMA NINAH DALAM I TIDAAL Thuma ninah artinya berhenti sejenak (sejenak itu adalah lama waktunya sekedar seorang mengucapkan satu kali tasbih), antara satu gerakan ke gerakan yang lainnya. Dimana thuma ninah ini dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 6667 dan Al Imaam Muslim no: 397, dari Shohabat Abu Hurairoh هللا عنه,رضي bahwa Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم bersabda: ث م ار ك ع ح ت ى ت ط م ئ ن ر اك ع ا ث م ار ف ع ح ت ى ت ع ت د ل ق ائ م ا ث م اس ج د ح ت ى ت ط م ئ ن س اج د ا Kemudian rukuu -lah kamu sehingga thuma ninah dalam keadaan rukuu ; kemudian bangkitlah kamu dari rukuu sehingga kamu I tidaal dalam keadaan berdiri thuma ninah, kemudian sujudlah sehingga kamu sujud dalam keadaan thuma ninah. 5.4. POSISI TANGAN SAAT I TIDAAL Tentang posisi tangan pada saat I tidaal yang tepat adalah kembali meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri diatas dada (dengan 3 pilihan posisi sebagaimana telah dijelaskan diatas dalam masalah posisi tangan setelah takbiirotul ihroom). a) Posisi telapak tangan kanan diatas telapak tangan kiri, saat sholat sendirian atau kondisi jamaah sholat longgar. b) Posisi telapak tangan kanan menggenggam pergelangan tangan kiri, saat kondisi jamaah sholat agak padat. 17

c) Posisi telapak tangan kanan menggenggam punggung tangan kiri, saat kondisi jamaah sholat padat. Adapun yang menjadi dalil terhadap hal itu adalah apa yang diriwayatkan oleh Al Imaam Al Bukhoory dalam Shohiih-nya no: 740, dari salah seorang Shohabat bernama Sahl bin Sa ad هللا عنه,رضي beliau berkata: ك ان الن اس ي ؤ م ر ون أ ن ي ض ع الر ج ل ال ي د ال ي م ن ى ع ل ى ذ ر اع ه ال ي س ر ى ف ي الص ل ة 18

صلى Adalah orang-orang (para Shohabat) diperintahkan (-- tentunya oleh Rosuulullooh pen.) agar seseorang meletakkan tangan kanannya diatas siku kirinya هللا عليه وسلم dalam sholat. Hal ini tidak aneh, karena posisi tangan dalam sholat adalah asal muasalnya seperti ini, sebagaimana telah terdahulu penjelasannya. Ketika kita merubah posisi tangan kita, itu adalah disebabkan adanya dalil yang menyebabkan kita mengikuti tuntunannya, seperti saat rukuu dimana kedua tangan kita itu di lutut; dan ketika sujud maka kedua tangan kita itu menapak ke tanah; dan ketika duduk antara dua sujud; juga tasyahhud maka tangan kita itu diatas paha. Semua posisi tangan kita itu adalah pada posisi tangan sebagaimana yang dijelaskan oleh Rosuulullooh هللا عليه وسلم,صلى maka ketika tidak ada penjelasan dimana letak posisi tangan kita disaat I tidaal, otomatis tangan kita itu adalah kembali ke posisi semula, karena kita sadari bersama bahwa saat ini kita sedang sholat. Sedangkan posisi tangan pada saat sholat adalah tangan kanan diatas tangan kiri diatas dada. Yang demikian itu lah yang menjadi jawaban Syaikh Al Utsaimin رحمه هللا dalam Koleksi Fatwa dan Risalah - nya no: 450. 6. SUJUD : 6.1. URUTAN GERAK MENUJU SUJUD A) MENGANGKAT KEDUA TANGAN, SEBAGAIMANA GERAKAN TAKBIIROTUL IHROOM Kemudian apabila seorang Muslim hendak bergerak menuju sujud maka ia mengangkat kedua tangan terlebih dahulu sebagaimana gerakan takbiirotul ihroom yang dijelaskan رضي هللا dalam Hadits Riwayat Imaam Muslim no: 390, dari Shohabat Abdullooh bin Umar berkata: berikut ini bahwa beliau عنه إ ذ ا اف ت ت ح الص ل ة ر ف ع ي د ي ه ح ت ى ي ح اذ ى م ن ك ب ي ه و ق ب ل أ ن ي ر ك ع و إ ذ ا ر ف ع م ن الر ك وع و ل ي ر ف ع ه م ا ب ي ن الس ج د ت ي ن Aku melihat Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم apabila membuka sholat, maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya, dan ketika akan ruku, dan ketika bangun dari ruku. Tetapi tidak mengangkat kedua tangannya diantara dua sujud. B) BERGERAK TURUN MENUJU SUJUD 19

Dan mengucapkan Alloohu Akbar ketika ia turun menuju sujud, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 803 dan Al Imaam Muslim no: 392, dari : صلى هللا عليه وسلم bahwa Rosuulullooh رضي هللا عنه Shohabat Abu Hurairoh Mengatakan Alloohu Akbar ketika turun menuju Sujud. C) MELETAKKAN TANGAN TERLEBIH DAHULU SEBELUM LUTUT ث م ي ق ول الل ه أ ك ب ر ح ين ي ه و ي س اج د ا Ketika hendak sujud maka letakkanlah tangan terlebih dahulu sebelum lutut, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Abu Daawud no: 840, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat Abu Hurairoh هللا عنه,رضي beliau berkata bahwa Rosuulullooh صلى هللا عليه وسلم bersabda: إ ذ ا س ج د أ ح د ك م ف ل ي ب ر ك ك م ا ي ب ر ك ال ب ع ير و ل ي ض ع ي د ي ه ق ب ل ر ك ب ت ي ه Jika seorang dari kalian sujud maka janganlah kalian turun merunduk sebagaimana apa yang dilakukan oleh onta, akan tetapi letakkanlah kedua tangan sebelum kedua lutut. Adapun Hadits yang menyatakan hendaknya kedua lutut terlebih dahulu daripada kedua tangannya, maka Hadits itu tergolong Hadits yang lemah (dho iif), sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imaam Abu Daawud no: 838, Al Imaam At Turmudzy no: 268 dan Al Imaam Ibnu Maajah no: 882 dan Al Imaam An Nasaa i no: 1089, sebagaimana hal ini telah dinyatakan ke-dho iif-annya oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany. Yaitu melalui Waa il bin Hujr هللا عنه,رضي beliau berkata: ر أ ي ت الن ب ى صلى اهلل عليه وسلم إ ذ ا س ج د و ض ع ر ك ب ت ي ه ق ب ل ي د ي ه و إ ذ ا ن ه ض ر ف ع ي د ي ه ق ب ل ر ك ب ت ي ه صلى هللا عليه وسلم apabila beliau sujud, maka beliau صلى هللا عليه وسلم Aku melihat Nabi meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya. Dan apabila bangun, maka beliau صلى هللا عليه وسلم mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya. Walaupun demikian, Ibnu Taimiyyah رحمه هللا dalam Kitab Majmu Al Fatawa Jilid 22 halaman 449, berkata: Adapun sholat dengan kedua cara ini (mendahulukan kedua tangan sebelum kedua lutut atau kedua lutut sebelum kedua tangan pen.) adalah dibolehkan sesuai dengan apa yang disepakati para Ulama, yaitu jika orang yang sholat mau, maka dia boleh meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya. Dan jika dia 20

mau maka dia boleh meletakkan kedua tangannya kemudian kedua lututnya. Dan sholatnya sah dalam kedua keadaan ini, sesuai dengan kesepakatan para Ulama. Sikap ini juga menjadi sikap yang diambil oleh Syaik Abdul Aziiz bin Baaz dan Syaikh.رحمهما هللا Utsaimiin D) IMAAM TERLEBIH DAHULU, BARU MA MUM Sebagai suatu catatan yang harus diperhatikan terutama ketika seseorang berposisi sebagai makmum adalah membiarkan Imaam sujud terlebih dahulu baru kemudian setelah itu makmum turun untuk sujud. Hal ini sebagaimana terdapat dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 690 dan Al Imaam Muslim no: 474, dari riwayat Al Baroo bin Al Aazib هللا عنه,رضي bahwa: إ ذ ا ق ال س م ع الل ه س اج د ا ث م ن ق ع س ج ود ا ب ع د ه ل م ن ح م د ه ل م ي ح ن أ ح د م ن ا ظ ه ر ه ح ت ى ي ق ع الن ب ي صلى اهلل عليه وسلم Apabila beliau (Nabi) صلى هللا عليه وسلم mengatakan Sami Alloohu liman hamidah maka صلى هللا عليه وسلم tidak seorangpun dari kami mencondongkan punggungnya sehingga Nabi sujud terlebih dahulu, baru kemudian kami bersujud setelahnya. E) POSISI TUBUH SAAT SUJUD - Dahi bersamaan satu paket dengan ujung hidung, ditempelkan ke tempat sujud 21

- Telapak kaki belakang merapat dan tegak lurus - Paha lurus, tidak berhimpit dengan betis ataupun perut 22

- Posisi tangan merenggang, jika memungkinkan. Tangan merenggang dari dada, telapak tangan sejajar seperti posisi jari-jemari saat sedang TakbiIrotul Ihroom. Dan jari jemari tidaklah merapat, dan tidak pula sangat merenggang. Posisi tubuh saat sujud tersebut adalah sebagaimana dalil-dalil berikut ini: E-1) DIATAS 7 (TUJUH) ANGGOTA BADAN Hal ini adalah dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 815 dan Al Imaam Muslim no: 490, dari Shohabat Abdullooh bin Abbas هللا عنه,رضي beliau berkata: أ م ر الن ب ي صلى اهلل عليه وسلم أ ن ي س ج د ع ل ى س ب ع ة أ ع ظ م و ل ي ك ف ث و ب ه و ل ش ع ر ه Bahwa Nabi صلى هللا عليه وسلم diperintahkan untuk sujud diatas 7 (tujuh) tulang dan tidak menyingkap bajunya dan rambutnya. E-2) KEPALA DIANTARA KEDUA TELAPAK TANGANNYA 23

Ketika sujud maka hendaknya seorang Muslim meletakkan kepala diantara kedua telapak tangannya, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 401 dari Shohabat Wa il bin Hujr هللا عنه,رضي dimana dijelaskan bahwa: ف ل م ا س ج د س ج د ب ي ن ك ف ي ه Ketika beliau (Nabi) صلى هللا عليه وسلم bersujud, beliau صلى هللا عليه وسلم bersujud diantara kedua telapak tangannya. E-3) MERENGGANGKAN JARI DAN LENGAN Adapun keadaan kedua tangan saat sujud dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 390 dan Al Imaam Muslim no: 495, dari Shohabat Abdullooh bin Maalik bin Buhainah هللا عنه,رضي bahwa: أ ن الن ب ي صلى اهلل عليه وسلم ك ان إ ذ ا ص ل ى ف ر ج ب ي ن ي د ي ه ح ت ى ي ب د و ب ي اض إ ب ط ي ه Nabi صلى هللا عليه وسلم jika sholat, merenggangkan kedua tangannya hingga nampak putih ketiaknya. E-4) TEGAP DAN TIDAK MALAS Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 822 dan Imaam Muslim no: صلى هللا عليه وسلم bahwa Rosuulullooh,رضي هللا عنه 493, dari Shohabat Anas bin Maalik bersabda: اع ت د ل وا ف ي الس ج ود و ل ي ب س ط أ ح د ك م ذ ر اع ي ه ان ب س اط ال ك ل ب Luruslah kalian dalam sujud dan jangan lah seorang dari kalian menghamparkan kedua sikunya seperti anjing. رضي Kemudian dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 494, dari Al Baroo bin Al Azib bersabda: صلى هللا عليه وسلم beliau berkata, bahwa Rosuulullooh,هللا عنه إذا سجدت فضع كفيك وارفع مرفقيك Jika kamu sujud maka letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkat kedua sikumu. 24