KOSAKATA BAHASA INDONESIA SERAPAN DARI BAHASA ARAB: REGISTER KEAGAMAAN. (Dipresentasikan dalam Seminar Jurusan

dokumen-dokumen yang mirip
Perbedaan Kata Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu (Malaysia) dalam Sistem Ejaan

MAKSIM PELANGGARAN KUANTITAS DALAM BAHASA INDONESIA. Oleh: Tatang Suparman

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

RELASI MAKNA DALAM BAHASA MELAYU DESA PANTAI LABU BARU, KABUPATEN DELI SERDANG. Skripsi. Dikerjakan Oleh, NAMA : SATRIA SINAGA NIM :

BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia. Bahasa terdiri atas bahasa lisan dan tulisan. Sebagai bagian dari

Pertemuan 1 PENTINGNYA BAHASA INDONESIA DIPELAJARI

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia yang kita pakai sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia

Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Mahasiswa Jurusan Pendidikan. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PAUD

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Struktur Kata Bahasa Indonesia Dalam Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA. Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran

KONTRIBUSI BAHASA ARAB TERHADAP BAHASA INDONESIA. Oleh Rusdin STAIN Datokarama Palu, Jurusan Tarbiyah

HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN

Abstrak. I. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017

BAHASA LISAN DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I SEKINCAU

Implementasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI

Nomor 0435/Pdt.G/2014/PA.Spg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SILABUS

ARTIKEL. Disusun dan diajukan oleh: FERNANDO M N NIM Telah Diverifikasi dan Dinyatakan Memenuhi Syarat. untuk Diunggah pada Jurnal Online

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

Thema- Rhema dalam Bahasa Indonesia: Satu Tinjauan Tata Bahasa Fungsional. Oleh: Tatang Suparman NIP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan suatu bangsa dan

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa lisan antara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap

ASPEK KEBAHASAAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 1) oleh Wahya 2)

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya. membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

Glosarium audiens aktif alur bahasa efektif bagan diskusi drama grafik gagasan utama karakteristik karya ilmiah lisan lingkungan moderator

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBNG... PENGESAHAN... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

ANALISIS KATA SERAPAN BAHASA MELAYU SUBDIALEK PULAU TERONG KECAMATAN BELAKANG PADANG KOTA BATAM ARTIKEL E-JOURNAL SHAZA NIAGARA NIM

PENGGUNAAN VARIASI BAHASA REMAJA DALAM RUBRIK MISS GAUL PADA MAJALAH GADIS

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, keinginan, dan perasaan. Hal tersebut

bismillahirrahmanirrahim

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

MENYUSUN KARYA TULIS (MAKALAH)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan masyarakat dapat mempengaruhi perubahan bahasa. Era

BAHASA NASIONAL YANG BELUM MENASIONAL ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Dr. A. Sobana Hardjasaputra, S.S., M.A.

BAB 1 PENDAHULUAN. penambahan kosakata merupakan bagian penting. Baik dari proses pembelajaran

Pertemuan 11 KALIMAT EFEKTIF

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Agama

BAB I PENDAHULUAN MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SILABUS

BAB1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap sistem atau kaidah

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

PENYEBAB INTERFERENSI GRAMATIS

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

ALIH KODE DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR KELAS VII MTS AL-KAUTSAR SRONO BANYUWANGI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SILABUS MATA KULIAH. : Bahasa Indonesia. Universitas ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan rumusan masalah diperoleh kesimpulan, yaitu:

MAKALAH RAGAM BAHASA INDONESIA

PROSEDUR MENGAJUKAN NASKAH

PANDUAN LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DPP / SPP

CIRI-CIRI PROSODI ATAU SUPRASEGMENTAL DALAM BAHASA INDONESIA

Buku ini memuat kumpulan tulisan penulis dalam rangka

Jika ketentuan dari pengaturan yang diacu memang dapat diberlakukan seluruhnya, maka istilah tetap berlaku dapat digunakan. BUPATI BARITO UTARA, ttd

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Oleh Syihabuddin *)

oleh Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Broadcast Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. ditimbulkan oleh gangguan erupsi gigi di rongga mulut, sudah selayaknya bagi dokter

BAHASA INDONESIA FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan sebuah bahasa dunia tidak mungkin dapat lepas

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH

KAJIAN ADJEKTIVA SERAPAN ASING DALAM MEDIA MASSA oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. FPBS UPI

PANDUAN LAPORAN PENELITIAN DPP / SPP

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR DENGAN KEMAMPUAN BERPIDATO. Oleh: Erna Ikawati 1

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016

Pentingnya Simbol Fonetik Braille. Bagi Para Tunanetra Indonesia. Drs. Didi Tarsidi. Desember 1999

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat

Nomor : 121/Pdt.P/2013/PA.Spg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia.

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008

S I L A B U S TUJUAN MATA KULIAH:

PUTUSAN. Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

KOSAKATA BAHASA INDONESIA SERAPAN DARI BAHASA ARAB: REGISTER KEAGAMAAN (Dipresentasikan dalam Seminar Jurusan Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran) Oleh: Tatang Suparman Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran Oktober 2008

LEMBAR PENGESAHAN Judul Penelitian : KOSAKATA BAHASA INDONESIA SERAPAN DARI BAHASA ARAB: REGISTER KEAGAMAAN Dibuat oleh : Tatang Suparman, Drs. NIP 132206488 Penelitian ini telah diseminarkan di Fakultas Sastra pada 31 0ktober 2008 Tim Evaluator, Dr. Wahya, M.Hum. NIP 131832049

ABSTRAK Judul makalah ini adalah Kosakata Serapan Bahasa Indonesia dari Bahasa Arab: Register Keagamaan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan proses dan hasil penelitian dengan apa adanya. Adapun teknik penulisan dengan cara catat langsung. Tujuannya untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kosakata serapan bahasa Indonesia dari bahasa Arab dalam register keagamaan. Hasil penelitian memberikan simpulan bahwa kosakata bahasa Indonesia dari bahasa Arab yang digunakan dalam istilah-istilah keagamaan (Islam) banyak yang menyimpang dari makna asalnya. Oleh karena itu, diperlukan formula untuk mengatasi persoalan tersebut, yakni dengan metransliterasi huruf yang dapat mendekati bunyi huruf aslinya (Arab).

Kosakata Bahasa Indonesia Serapan dari Bahasa Arab: Register Keagamaan Oleh: Tatang Suparman 1. Pendahuluan Sejak diikrarkan sebagai bahasa persatuan pada 1928 hingga saat ini, bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang luar biasa. Perkembangan yang dimaksud adalah pengayaan kosakata di samping penyempurnaan kaidah kebahasaan. Bahkan untuk jumlah kosakata, bahasa Indonesia dapat dikatakan akan menjadi yang terkaya di dunia dibandingkan dengan bahasa-bahasa negara lain. Hal itu dinilai logis karena pengayaan kosakata bahasa Indonesia bukan hanya berasal dari bahasa negara lain melainkan juga dari bahasa daerah yang dimiliki bangsa Indonesia yang jumlahnya ratusan bahasa. Kita tahu bahwa setiap suku di Indonesia memiliki satu bahasa daerah sebagai alat berkomunikasi bahkan ada yang memiliki lebih dari satu bahasa, misalnya, Suku Batak: bahasa Mandailing, Karo, dan Toba. Seiring dengan kebutuhan untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang ditopang oleh kemajuan pendidikan, ekonomi, dan teknologi, kontak budaya antarmasyarakat Indonesia tidak terelakkan. Suku Melayu (Minang), Batak, Sunda, Aceh, Madura, Dayak, dan suku-suku lain saling berinteraksi terutama di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Sudah dipastikan bahasa yang digunakan antarmereka adalah bahasa Indonesia yang dibumbui oleh bahasa daerah

masing-masing. Maka bereserakanlah kosakata daerah yang lambat- laun digunakan juga dalam percakapan sehari-hari oleh masyarakat atau suku yang bukan penutur aslinya, seperti kata motekar, nyeri, (Sunda), horas, ucok (Batak), beta (Ambon). Penyerapan kosakata daerah oleh bahasa Indonesia relatif tidak menimbulkan permasalahan makna karena di samping sebagian besar huruf maupun fonem bahasa daerah yang digunakan relatif sama, sebelum dibakukan, kosakata daerah tersebut sering sudah berterima di masyarakat. Permasalahan baru mengemuka ketika kosakata daerah tertentu yang digunakan dalam berkomunikasi berhomonim dengan bahasa lain, seperti kata jangan yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti tidak boleh berhomonim dengan kata jangan dalam bahasa Jawa yang berarti sayur. Kata butuh perlu bersinonim dengan bahasa Melayu yang memiliki arti alat kelamin laki-laki, dan sebagainya. Berbeda halnya dengan penyerapan kosakata dari bahasa daerah, penyerapan kosakata dari bahasa negara lain, seperti Arab menimbulkan beberapa masalah. Hal itu cukup dipahami mengingat kaidah bahasa Indonesia dengan Arab sangat berbeda. Begitu juga beberapa huruf dan fonem bahasa Arab, memiliki perbedaan yang sangat mencolok dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, seperti perbedaan /q/ dan /k/. Dalam bahasa Arab /qof/ dan /kaf/ memiliki makna yang berbeda, namun dalam bahasa Indonesia tidak demikian. Kata /qolbu/ hati dalam bahasa Arab diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi /kalbu/ yang maksud maknanya hati tetapi dalam bahasa aslinya (Arab) kata /kalbu/ memiliki arti lain, yaitu anjing. Begitupun

perbedaan fonem / a/ dibaca / ain/ dalam huruf Arab diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi /a/, misalnya, pada kata / adil/ bijaksana diserap menjadi /adil/ dengan huruf awal /alif/ yang dalam bahasa Arab memiliki arti mempertunjukkan. Menyikapi permasalahan serapan kosakata dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia terdapat dua pendapat yang berbeda. Pendapat pertama bersikap bahwa kosakata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia harus dikaidahi dengan sistem bahasa Indonesia dan tidak perlu lagi melihat etimologi katanya karena kita akan kesulitan tatkala bahasa yang diserap ke dalam bahasa Indonesia itu diambil dari berbagai negara yang memiliki berbagai kaidah kebahasaan yang berbeda. Pendapat kedua mengungkapkan bahwa kita harus mengetahui asal-usul kata yang diserap ke dalam bahasa Indonesia; apa makna kata itu dan dari mana asalnya supaya tidak salah dalam penggunaannya. Manakah dari kedua pendapat tersebut yang sudah kita pilih dan apa saja konsekuensi atas pilihan tersebut? 2. Pembahasan Sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia bahasa, kita sudah selayaknya untuk tidak hanya sekadar menggunakan kosakata tersebut, tetapi juga mengenali bahkan memahami makna dan asal-usulnya, terutama kosakata yang kerap digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari. Begitupun penggunaan serapan kosakata dari bahasa Arab yang sudah sangat akrab di bibir maupun di telinga masyarakat Indonesia sudah sepantasnya kita pahami artinya. Perhatikan kalimat berikut:

(1) Usul masyarakat perihal sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat dikabulkan oleh Majelis Hakim. (2) Dewan Perwakilan Rakyat bersepakat untuk menyelamatkan sumber hayati di setiap wilayah Indonesia. Serapan kosakata bahasa Arab dalam kalimat (1) terdiri dari kata /Usul/, / masyarakat/, / perihal/, sumber daya / alam/ untuk /kemakmuran/, / rakyat/,/dikabulkan/ oleh/ Majelis/, /Hakim/. Begitu juga dalam kalimat (2) yang terdiri dari kata /Dewan/, / Perwakilan/, /Rakyat/, /bersepakat/ untuk,/ menyelamatkan/ sumber /hayati/, di setiap / wilayah/. Dari kedua contoh kalimat tersebut, tampak bahwa kosakata yang kita gunakan sehari-hari yang berasal dari bahasa Arab banyak sekali. Permasalahannya adalah bahasa Indonesia dan bahasa Arab memiliki kaidah yang berbeda, satu di antara perbedaan itu adalah pemaknaan huruf- huruf seperti yang tersurat dalam Pendahuluan. Ejaan yang Disempurnakan tidak banyak mencantumkan aturan transliterasi huruf-huruf dari bahasa Arab, kecuali /kha/ menjadi /kh. Namun, kita dapat mengetahui transliterasi huruf-huruf itu bila kita teliti data kosakata yang sudah dibakukan (kamus) yang berasal dari bahasa Arab itu. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kaidah penyerapan kosakata dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia di antaranya sebagai berikut: 1. Penghilangan tanda apostrop ( ) penanda / ain/ menjadi /a/ atau /u/ (3) Fonem /Jum at/ menjadi /Jumat/. Kata Jum at ( a dari huruf ain ) memiliki arti nama ibadah salat yang wajib dilakukakan umat Islam sepekan sekali pada setiap hari Jumat dengan tatacara yang

ditentukan. Adapun kata /Jumat/ (a dari huruf alif) memiliki arti rambut palsu atau wig. Sungguh kedua kata tersebut memiliki arti yang sangat berbeda. (4) / Umroh/ menjadi /umroh/. / Umroh/ (menggunakan ain) yang bermakna memakmurkan adalah ibadah haji yang dilakukan tidak pada bulan Zulhijjah yang disebut juga haji kecil. Adapun kata /umroh/ yang menggunakan /a/ (alif) memiliki arti perintah. 2. /q/ menjadi /k/ (5) /Qolbu/ menjadi /kalbu/ /Qolbu/ yang dalam bahasa Arab memiliki arti hati kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi /kalbu/. /Kalbu/ dalam bahasa Arab bukan berarti hati, melainkan anjing. 3. / ain/ menjadi /k/ (6) /Ma lum/ yang memiliki arti diketahui diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi /maklum/. Perubahan / ain/ menjadi /k/ berdampak pada berubahnya arti diketahui menjadi mempertunjukkan. 4. /Sh/ menjadi /s/ (7) /Sholat/ menjadi /salat/. Sholat memiliki arti ibadah yang dilakukan seorang muslim yang dimulai dengan uacapan takbir dan diakhiri dengan salam. Adapun salat artinya menarik. Data dan bahasan dalam makalah ini sangat terbatas yakni hanya pada perubahan huruf yang berakibat pada perubahan makna. Masih banyak data dan bahasan lain yang berkaitan dengan kosakata serapan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia.

3. Penutup 3.1 Simpulan 1. Kosakata serapan bahasa Indonesia dari bahasa Arab dalam register keagamaan (Islam) banyak yang maknanya tidak sesuai dengan makna kata aslinya (Arab). 3.2 Saran 1. Kosakata serapan dari Arab yang berkaitan dengan istilah ibadah untuk diberikan kekhususan agar tidak menyimpang dari makna asalnya, misalnya, Jumat dengan Jum at, Alquran dengan Alqur an, dan Allah, dengan Alloh. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal dan Amran Tasai, 1991. Seribu Satu Kesalahan Berbahasa.: Jakarta: Akademika Presindo..1999. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: MSP. Badudu, J.S. 1981. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima.. 1983. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta : Gramedia.. 1985. Cakrawala Bahasa Indonesia 1. Jakarta: PT Gramedia.. 1987. Membina Bahasa Indonesia Baku 2, Cet. X, Bandung : Pustaka Prima. Depdikbud, 1981, IA, Materi Pendidikan Program Akta Mengajar V. Filsafat Ilmu.. 1982/1983, IIA, Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V Dasar Ilmu Pendidikan..1991, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud/Balai Pustaka, Jakarta..1991, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.1992, Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Halim, Amran. 1981. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia dalam Politik Bahasa Nasional Jilid 2. Jakarta: Balai Pustaka. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.1978. Tata Istilah Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. -------------. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sunarto, Achmad. 2002. Al-Fikr: Kamus Indonesia Inggris Arab. Surabaya: Halim Jaya. Suryaman, Ukun. 1985. Dasar-Dasar Bahasa Indonesia Baku Bandung : Alumni.