PERATURAN KEMASAN DAN PEDOMAN UMUM PELABELAN 31 Oktober 2014 1
OUTLINE Aturan Kemasan Pangan STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) Aturan Jepang Aturan Amerika Aturan Uni Eropa Label Makanan Tindakan Administratif 31 Oktober 2014 2
ATURAN KEMASAN PANGAN Aturan untuk kemasan pangan a. Aturan dalam negeri (BPOM, SNI, halal, Permenperin, dll) b. Aturan luar negeri (EN, Hygiene, FDA, dll) 31 Oktober 2014 3
ATURAN KEMASAN PANGAN Undang - Undang No 7 tahun 1996 tentang Pangan Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan apapun sebagai kemasan pangan yang dinyatakan terlarang dan/atau yang dapat melepaskan cemaran yang merugikan atau membahayakan kesehatan manusia. Pengemasan pangan yang diedarkan dilakukan melalui tata cara yang dapat menghindarkan terjadinya kerusakan dan atau pencemaran Pemerintah menetapkan bahan yang dilarang digunakan sebagai kemasan pangan dan tata cara pengemasan pangan tertentu yang diperdagangkan 31 Oktober 2014 4
ATURAN KEMASAN PANGAN Undang - Undang No 7 tahun 1996 tentang Pangan Bahan yang akan digunakan sebagai kemasan pangan, tetapi belum diketahui dampaknya bagi kesehatan manusia, wajib terlebih dahulu diperiksa keamanannya. Dan penggunaannya bagi pangan yang diedarkan setelah memperoleh persetujuan pemerintah. Setiap orang dilarang membuka kemasan akhir pangan untuk dikemas kembali dan diperdagangkan, kecuali pengemasan kembali terhadap pangan yang pengadaannya dalam jumlah besar dan lazim dikemas kembali secara benar. 31 Oktober 2014 5
ATURAN KEMASAN PANGAN Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan apapun sebagai kemasan pangan yang dinyatakan terlarang dan/atau yang dapat melepaskan cemaran yang merugikan atau membahayakan kesehatan manusia. Bahan yang dilarang digunakan sebagai kemasan pangan ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan wajib menggunakan bahan kemasan yang diijinkan Bahan kemasan yang diijinkan ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan 31 Oktober 2014 6
ATURAN KEMASAN PANGAN Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan Setiap orang yang melakukan produksi pangan yang akan diedarkan wajib melakukan pengemasan pangan secara benar untuk menghindari terjadinya pencemaran terhadap pangan Tata cara pengemasan pangan diatur dan ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Setiap orang dilarang membuka kemasan akhir pangan untuk dikemas kembali dan diperdagangkan, kecuali pengemasan kembali terhadap pangan yang pengadaannya dalam jumlah besar dan lazim dikemas kembali secara benar untuk menghindari terjadinya pencemaran terhadap pangan. 31 Oktober 2014 7
ATURAN KEMASAN PANGAN Peraturan Kepala BPOM RI NO. HK 03.1.23.07.11.6664 tahun 2011» Revisi dari Peraturan Kepala BPOM RI No. HK 00.05.55.6497 tahun 2007 tentang Bahan Kemasan Pangan Ditetapkan tanggal 12 juli 2011 dan mulai berlaku 12 Januari 2012 Lingkup peraturan : Bahan yang dilarang digunakan sebagai kemasan pangan Bahan yang diijinkan sebagai kemasan pangan Bahan yang harus dilakukan penilaian dahulu keamanannya sebelum dapat digunakan untuk kemasan pangan 31 Oktober 2014 8
ATURAN KEMASAN PANGAN Peraturan Kepala BPOM RI NO. HK 03.1.23.07.11.6664 tahun 2011 Bahan yang dilarang digunakan (lampiran 1): Zat kontak pangan dalam kemasan pangan plastik (pewarna, penstabil, pemlastis, pengisi, perekat, dll) Tinta yang tercetak langsung pada kemasan (pewarna, penstabil, pelarut) Zat kontak pangan dalam kemasan pangan logam Zat kontak pangan dalam kemasan pangan karet Zat kontak pangan dalam kemasan pangan gelas 31 Oktober 2014 9
ATURAN KEMASAN PANGAN Peraturan Kepala BPOM RI NO. HK 03.1.23.07.11.6664 tahun 2011 Bahan yang diijinkan : 1. Bahan yang diizinkan digunakan sebagai kemasan pangan terdiri: - zat kontak pangan - bahan kontak pangan (kemasan aktif, kemasan pintar, perekat, keramik, karet, dll) 2. Zat kontak pangan diizinkan dengan:(lampiran 2A) - persyaratan batas migrasi - tanpa persyaratan batas migrasi 3. Bahan kontak pangan diizinkan dengan persyaratn batas migrasi (lampiran 2B) 4. Persyaratan batas migrasi ditetapkan berdasarkan tipe pangan dan kondisi penggunaan 31 Oktober 2014 10
ATURAN KEMASAN PANGAN Peraturan Kepala BPOM RI NO. HK 03.1.23.07.11.6664 tahun 2011 Bahan yang harus dilakukan penilaian dahulu keamanannya sebelum dapat digunakan untuk kemasan pangan: Selain yang tercantum dalam lampiran 2A dan 2B, harus mendapat persetujuan Kepala BPOM Persetujuan diberikan berdasarkan hasil penilaian keamanan Kemasan Pangan Permohonan persetujuan ditujukan kepada Kepala Badan cq. Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya 31 Oktober 2014 11
ATURAN KEMASAN PANGAN Peraturan Kepala BPOM RI NO. HK 03.1.23.07.11.6664 tahun 2011 Kemasan pangan dari bahan plastik daur ulang hanya dapat digunakan sebagai kemasan pangan setelah memenuhi proses daur ulang dan dikelaola dengan sistem jaminan kualitas yang menjamin plastik dari proses daur ulang memenuhi ketentuan dalam peraturan Selain harus memenuhi ketentuan tersebut, proses daur ulang bahan plastik harus mendapat otorisasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 31 Oktober 2014 12
ATURAN KEMASAN PANGAN Peraturan Kepala BPOM RI NO. HK 03.1.23.07.11.6664 tahun 2011 Sanksi: Sanksi administratif berupa: -peringatan tertulis - Larangan mengedarkan untuk sementara waktu, perintah penarikan pangan dari peredaran dan atau perintah pemusnahan pangan - Pembekuan surat persetujuan pendfataran pangan - pembatalan surat persetujuan pendaftaran pangan - sanksi administratif lain sesuai ketentuan perundangan 31 Oktober 2014 13
ATURAN KEMASAN PANGAN Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No.24/M-IND/PER/2/2010 tentang Pencantuman Logo Tara Pangan dari Plastik Setiap kemasan pangan yang diperdagangkan di dalam negeri, yang berasal dari hasil produksi dalam negeri atau impor wajib dicantumkan logo dan kode daur ulang. Logo terdiri atas unsur penanda tara pangan dan atau pernyataan yang menunjukkan kemasan dimaksud aman untuk mengemas pangan Kode daur ulang terdiri atas: Penanda jenis bahan baku plastik Penanda dapat didaur ulang Ukuran logo dan kode daur ulang disesuaikan dengan ukuran kemasan pangan dan harus dapat dilihat dengan jelas 31 Oktober 2014 14
ATURAN KEMASAN PANGAN Logo Tara Pangan 31 Oktober 2014 15
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) SNI 06-0182-1987, Film PVC untuk Kemasan Kembang Gula SNI 14-1439-1998, Spesifikasi Karton Gelombang SNI 19-0522-1989, Karung Goni untuk Gula SNI 15-0037-1987, Botol Gelas untuk Minuman SNI 19-2946-1992, Botol Plastik Wadah Obat, Makanan dan Kosmetika SNI 19-4370-1996, Botol Plastik untuk Air Minum dalam Kemasan SNI 19-2652-1998, Berat Lapisan Timah pada kaleng Makanan dan Minuman SNI 19-2874-1992, Kaleng Aluminium Bentuk Silinder untuk Minuman SNI 19-2781-1992, Wadah Susu Segar dari Aluminium 31 Oktober 2014 16
SNI 06-0182-2004 : Film PVC untuk Kemasan Kembang Gula No. Jenis uji satuan persyaratan 1 Ketahanan sobek gf 30-40 2 Berat per satuan luas g/m2 30-40 3 Laju transmisi uap air Laju transmisi oksigen g/m2/24jam cc/m2/24jam Maks 20 Maks 18 4 Kadar residu VCM ppm Maks 1,0 5 Logam berat pada plastik (Pb, Cd) ppm Maks 100 6 Global migrasi pada 60 C selama 30 menit Dengan simulan : - Akuades - Etanol 20% - Asam asetat 4% ppm ppm ppm Maks 30 Maks 30 Maks 30 7 Total logam berat termigrasi ppm Maks 1,0 8 Reduksi KMNO4 ppm Maks 10 9 Dibutyl tin compound ppm Maks 100 31 Oktober 2014 17
ATURAN JEPANG Hygienic Regulation on Food Contact Article in Japan No Parameter Uji Syarat Mutu 1 Logam berat pada plastik - Timbal (Pb) - Cadmium (Cd) 2 Logam berat pada simulan As. Asetat 4% setelah uji migrasi pada 95 0 C 30 menit : Timbal (Pb),Cadmium (Cd), Mercury (Hg),Chrom (Cr). 3 Global migrasi pada 60 0 C 30 menit dengan simulan : -- Aquades, Alkohol 20%, - As. Asetat 4% -- n-heptan pada 25 0 C,60 menit Total (Pb,Cd) maks 100 ppm Total (Pb,Cd,Hg,Cr) maks 1 ppm Maks 30 ppm Maks 150 ppm 4 Reduksi KMNO4 Maks 10 ppm 31 Oktober 2014 18
ATURAN JEPANG (JIZ Z.1707-1997) : Lembaran Plastik untuk Makanan Parameter Satuan Grade 1 2 3 4 5 Kuat Tarik N/15mm. Width 100 50-100 25-50 5-25 <5 WVTR g/m 2. 24 jam max 1 1-5 5-20 20-100 >100 O 2 TR cc/m 2. 24 jam max 1 max 5 5-25 25-100 >500 31 Oktober 2014 19
ATURAN JEPANG 31 Oktober 2014 20
ATURAN JEPANG 31 Oktober 2014 21
ATURAN JEPANG 31 Oktober 2014 22
ATURAN AMERIKA 31 Oktober 2014 23
ATURAN AMERIKA 31 Oktober 2014 24
ATURAN UNI EROPA 31 Oktober 2014 25
ATURAN UNI EROPA 31 Oktober 2014 26
ATURAN UNI EROPA Framework Regulation 1935/2004 replace 89/109/EEC and 80/590/EEC Specific Directives Regulation: 2023/2006 GMP for materials and articles Ceramics 84/500/EEC + amendments: 2005/31/EC Regenerated cellulose 93/10/EEC + amendments: 93/111/EEC 2004/14/EC Plastics positve list 2002/72/EC + amendments 2004/1/EC 2004/19/EC 2005/79/EC migration tests 82/711/EEC + 85/572/EEC + amendments 93/8/EEC 97/48/EC 31 Oktober 2014 27 27
ATURAN UNI EROPA 31 Oktober 2014 28
ATURAN UNI EROPA 31 Oktober 2014 29
Label Makanan Setiap orang dilarang memberikan keterangan atau pernyataan tentang pangan yang diperdagangkan melalui, dalam dan atau dengan label apabila keterangan atau pernyataan tersebut tidak benar dan atau menyesatkan. Pencantuman pernyataan tentang manfaat pangan bagi kesehatan dalam label hanya dapat dilakukan apabila didukung oleh fakta ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Pada label dilarang dicantumkan pernyataan atau keterangan dalam bentuk apapun bahwa pangan yang bersangkutan dapat berfungsi sebagai obat. 31 Oktober 2014 30
HALAL Untuk pernyatan halal tersebut, wajib memeriksakan terlebih dahulu pangan tersebut pada lembaga pemeriksa yang telah diakreditasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan pedoman dan tata cara yang ditetapkan oleh Menteri Agama dengan memperhatikan pertimbangan dan saran lembaga keagamaan yang memiliki kompetensi di bidang tersebut. 31 Oktober 2014 31
KRITERIA SJH Kriteria SJH meliputi: Kebijakan Halal Tim manajemen halal Pelatihan dan edukasi bahan produk Fasilitas produksi Prosedur tertulis aktifitas kritis kemampuan telusur Penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria audit internal kaji ulang manajemen 31 Oktober 2014 32
Label Makanan Bagian utama label Bagian utama label sekurang-kurangnya memuat : - nama produk - daftar bahan yang digunakan - berat bersih atau isi bersih - nama dan alamat yang memproduksi - tanggal daluwarsa Bagian utama label harus ditempatkan pada sisi kemasan pangan yang paling mudah dilihat, diamati dan atau dibaca oleh masyarakat umum. 31 Oktober 2014 33
Pembagian label 31 Oktober 2014 34
Contoh penggunaan bagian utama 31 Oktober 2014 35
Contoh Label Berdesakan 31 Oktober 2014 36
Label Makanan Tulisan pada label Keterangan pada label, ditulis atau dicetak dengan menggunakan bahasa Indonesia, angka arab dan huruf latin Penggunaan bahasa, angka dan huruf selain bahasa Indonesia, angka arab dan huruf latin diperbolehkan sepanjang tidak ada padanannya atau tidak dapat diciptakan padanannya, atau dalam rangka perdagangan pangan ke luar negeri 31 Oktober 2014 37
Nama Produk 31 Oktober 2014 38
Contoh Pelabelan 31 Oktober 2014 39
Label Makanan Keterangan tentang bahan yang digunakan Keterangan dicantumkan pada label sebagai daftar bahan secara berurutan dimulai dari bagian yang terbanyak, kecuali vitamin, mineral dan zat penambah gizi lainnya Nama bahan yang digunakan adalah nama yang lazim digunakan Air yang ditambahkan harus dicantumkan, kecuali air itu merupakan bagian dari bahan yang digunakan Pencantuman pernyataan pada label bahwa pangan telah diperkaya atau difortifikasi dengan vitamin, mineral atau zat penambah gizi tidak dilarang sepanjang hal tersebut benar dan tidak menyesatkan Untuk bahan pangan yang mengandung BTM, pada label dicantumkan golongan BTMnya Dalam hal BTM berupa pewarna pada label wajib dicantumkan indeks pewarna yang bersangkutan 31 Oktober 2014 40
Label Makanan Keterangan tentang berat bersih atau isi bersih pangan Berat bersih atau isi bersih dinyatakan dalam satuan metrik - dengan ukuran isi untuk makanan cair - dengan ukuran berat untuk makanan padat - dengan ukuran isi atau berat untuk makanan semi padat Pangan yang menggunakan medium cair harus pula disertai penjelasan mengenai berat bersih setelah dikurangi medium cair Label yang memuat keterangan jumlah takaran saji harus mencantumkan keterangan tentang berat bersih atau isi bersih tiap takaran saji 31 Oktober 2014 41
Ketentuan Gambar 31 Oktober 2014 42
Label yang Dilarang 31 Oktober 2014 43
Nama Pabrik 31 Oktober 2014 44
Tanggal kadaluarsa o Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa wajib dicantumkan secara jelas pada label o Pencantuman tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa dilakukan setelah pencantuman tulisan Baik digunakan sebelum, sesuai dengan jenis dan daya tahan pangan yang bersangkutan o Produk yang kadaluarsanya lebih dari 3 (tiga) bulan boleh hanya mencantumkan bulan dan tahun kadaluarsa o Pangan yang sudah melampaui tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa sebagaimana dicantumkan dalam label dilarang diperdagangkan o Dilarang menghapus, mencabut, menutup, mengganti label, melabel kembali pangan yang diedarkan ataupun menukar tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa pangan yang diedarkan 31 Oktober 2014 45
Tindakan Administratif Setiap orang yang melanggar ketentuan-ketentuan dalam PP ini dikenakan tindakan administratif, meliputi : a. Peringatan secara tertulis b. Larangan untuk mengedarkan sementara waktu dan atau perintah untuk menarik produk pangan dari peredaran c. Pemusnahan pangan jika terbukti membahayakan kesehatan dan jiwa manusia d. Penghentian produksi untuk sementara waktu e. Pengenaan denda paling tinggi Rp. 50.000.000,- dan atau f. Pencabutan izin produksi atau izin usaha 31 Oktober 2014 46