BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI MENGENAI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRAKTOR MENGIKUTI TENDER. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelelangan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

DASAR-DASAR PELELANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

Dalam pelaksanaan proyek pembangunan Kampus Terpadu UII unit VII

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Permasalahan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. baik itu BUMN, BUMD, dan Swasta, untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan

STUDI PELELANGAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI MENURUT KEPPRES NO 18 TAHUN 2000

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penelitian...

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

Owner (Pemilik Proyek)

ESTIMASI DANA TALANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CASH FLOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA P3GT CIMAHI ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsultan untuk mendapatkan penawaran bersaing sesuai spesifikasi dan dapat

Pengadaan Barang dan Jasa di Pemerintahan

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTA H REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 29 TAHUN 2000

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional, industri jasa konstruksi mempunyai peran

lelang, melakukan lelang, sampai tanda tangan kontrak untuk menangani

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Layanan Pengadaan Secara Elektronik. sistem e-procurement (pengadaan secara elektronik) yang dikembangkan oleh

PELELANGAN. MATA KULIAH MANAJEMEN KONSTRUKSI Pertemuan Ke 6

PENILAIAN KUALIFIKASI PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN BERDASARKAN KEPPRES NOMOR 80 TAHUN 2003 DAN KEPMEN KIMPRASWIL NOMOR 339/KPTS/M/2003 * Edy Sriyono **

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan proyek telah dikenal sejak dahulu, baik membuat rumah tinggal

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 15/IT3/LK/2012 Tentang PERUBAHAN ATAS PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR

Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami :

URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA

Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri #6 & 7 MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

7. PELELANGAN TERBATAS SECARA PRAKUALIFIKASI METODE SATU SAMPUL DENGAN EVALUASI SISTEM GUGUR

2. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp ,00 (seratus juta rupiah);

- 1 - URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Pengadaan Materiil Di Biro Pengadaan

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami :

STUDI PENGARUH PERBEDAAN HARGA PENAWARAN DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) TERHADAP KINERJA PENYELESAIAN PROYEK-PROYEK PEMERINTAH

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENILA1AN PENGGUNA JASA /KLIEN PRO YEK KONSTRUKSI DALAM PROSES PEMILIHAN KONTRAKTOR. I s n a r n o.

WALIKOTA TASIKMALAYA

PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN PERPRES NOMOR 54 TAHUN Oleh : Rusdianto S., S.H., M.H. 1

PED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Prosedur Pengadaan, Kontak Bisnis dan Pakta Integritas

KAJIAN ULANG MANAJEMEN PENGADAAN JASA PEKERJAAN KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Maraknya pembangunan di Indonesia membuat sektor konstruksi di tanah

- 1 - URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA

ANALISIS FAKTOR PENAWARAN RENDAH PADA PELELANGAN PROYEK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III LANDASAN TEORI. A. Strategi Penawaran. bergantung pada tujuan perusahaan diantaranya adalah memaksimumkan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

BAB I PENDAHULUAN. guna meneruskan cita-cita bangsa Indonesia untuk mewujudkan peningkatan. dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

PERAN, TANGGUNG JAWAB, DAN HAK KONSULTAN PADA SAAT TERJADI WANPRESTASI OLEH

BAB II STUDI PUSTAKA

ANALISIS PROSES TENDER PROYEK PEMBANGUNAN DINAS KESEHATAN DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TUGAS AKHIR

Oleh : Wiendia Suryana NRP : : MaksumTanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

Akselerasi Penyerapan Anggaran terkait Keppres 80/2003

UNIT LAYANAN PENGADAAN IPB MAKALAH [MATRIKS PERUBAHAN PERPRES NO.4 TAHUN PEMERINTAH] Di Susun oleh : Anwar Syam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II LANDASAN TEORI. dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer proyek secara tepat.

PROSEDUR PENGADAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN CARA PENUNJUKAN LANGSUNG NoDokumen :BRR NIAS/SOP/DRAFT Revisi ke : R-00 Tgl. Berlaku : Maret 2007 Tanggal :

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jadwal pekerjaan sebelum pelaksanaan proyek konstruksi yang dimaksudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metode Pemilihan Kontraktor Dalam industri konstruksi, ada dua pihak yang sangat berperanan penting, yaitu owner dan kontraktor. Dimana owner adalah orang atau badan hukum yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut, sedangkan kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima pekerjaan dan meyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat syarat yang ditetapkan (Ervianto, 2004). Dalam beberapa situasi pemilik proyek lebih suka membatasi jumlah kontraktor untuk proses seleksi untuk penyusunan dalam daftar Prakualifikasi. CM dan Owner menyeleksi daftar kontraktor yang menurutnya kompeten dalam lapangan dan mempunyai prestasi baik di masa lalu (Latif, 1998). Menurut Keppres RI Nomor 80 Tahun 2003, untuk menentukan sistem pengadaan barang / jasa yang meliputi metode pelelangan, metode penyampaian dokumen penawaran, metode evaluasi penawaran, perlu mempertimbangkan jenis, sifat, dan nilai barang / jasa serta kondisi lokasi, kepentingan masyarakat dan jumlah penyedia barang / jasa yang ada. Pelaksanaan tender ada dua macam yaitu dengan sistem kompetisi dan negoisasi. Pada sistem kompetisi akan dipilih satu kontraktor dari beberapa kontraktor yang ikut dalam proses tender dimana tender dilaksanakan secara umum 4

5 dan terbatas. Sedangkan pada sistem negoisasi, owner sudah terlebih dulu menentukan kontraktor mana yang akan berperan melalui penunjukkan langsung (Gunawan, 2004). 1.2. Metode Pelelangan Pemilihan kontraktor dapat dilakukan dengan cara tender dalam bentuk penawaran untuk suatu pekerjaan tertentu. Tender dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu (Gunawan, 2004) : 1. Tender umum Metode ini biasanya digunakan untuk proyek pemerintah dimana pihak owner mengiklankan proyeknya melalui berbagai media yang tersedia. Owner akan mencantumkan deskripsi pekerjaannya dan mengundang kontraktor yang berminat untuk ikut serta dalam proses pelelangan tersebut. 2. Tender terbatas Dalam metode ini, owner hanya mengundang beberapa kontraktor untuk mengikuti tender. Sebelum mengundang, owner akan melihat kemampuan kontraktor terlebih dahulu. Apabila kontraktor telah memenuhi syarat, maka kontraktor tersebut akan diundang untuk ikut serta dalam proses tender. 3. Penunjukkan langsung Owner memilih secara langsung kontraktor yang akan melaksanakan proyeknya. Metode ini biasanya digunakan untuk proyek yang mendesak dan membutuhkan penanganan secepatnya. Pemilihan kontraktor yang ikut dalam proses tender ini

6 hanya didasarkan pengalaman kontraktor tersebut dalam menangani proyek yang sama sebelumnya. Menurut Keppres RI Nomor 80 Tahun 2003, pengadaan jasa konstruksi dibagi menjadi 5, yaitu : 1. Pelelangan umum Metode ini merupakan pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas sekurang kurangnya di satu surat kabar nasional dan satu surat kabar provinsi. 2. Pelelangan terbatas Metode ini dapat dilaksanakan apabila dalam hal jumlah penyedia barang/jasa yang mampu melaksanakan di yakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks dan diumumkan secara luas sekurang kurangnya di satu surat kabar nasional dan/atau satu surat kabar provinsi dengan mencantumkan penyedia barang/jasa yang mampu, guna memberi kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi. 3. Pemilihan langsung Metode ini merupakan pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan dengan membandingkan sebanyak banyaknya penawaran, sekurang kurangnya 3 (tiga) penawaran dari penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negoisasi baik teknis maupun biaya serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet. 4. Penunjukkan langsung

7 Metode ini dapat dilaksanakan apabila dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus terhadap 1 (satu) penyedia barang/jasa dengan cara melakukan negoisasi, baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. 5. Swakelola Metode ini merupakan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri oleh pelaksana swakelola dengan menggunakan tenaga sendiri dan/atau tenaga dari luar baik tenaga ahli maupun tenaga upah borongan. 1.3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kontraktor untuk Mengikuti Tender Proses pemilihan kontraktor dimulai dengan mengidentifikasi keperluan jasa kontraktor oleh pemilik dan mempersiapkan paket tender. Proses selanjutnya adalah melakukan tender. Kontraktor juga seharusnya meninjau terlebih dahulu motivasi dan tujuan untuk mengikuti tender, karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap tanggapan yang akan diberikan. Jika kontraktor telah mempunyai motivasi dan tujuan yang jelas maka keputusan selanjutnya adalah mengikuti atau tidak mengikuti tender. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan sejumlah faktor yang mendasari pengambilan keputusan sebuah tender. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad dan Minkarah (1988) mengidentifikasi 31 faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan kontraktor untuk mengikuti tender.

8 Tabel 2.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kontraktor Mengikuti Tender Menurut Ahmad dan Minkarah (1988) 1 Tingkat bahaya Tingkat keamanan dan keselamatan pada pekerjaan yang dilaksanakan 2 Tingkat kesulitan Tingkat kesulitan pekerjaan dalam proyek tersebut 3 Tipe pekerjaan Tipe proyek (termasuk dalam kemampuan perusahaan) 4 Ketidakpastian dalam estimasi Ketidakpastian dalam estimasi karena kurangnya informasi 5 Profit yang lalu Jumlah profit pada proyek yang sejenis di masa lalu 6 Beban pekerjaan saat ini Jumlah proyek yang sedang dikerjakan dan keterkaitannya dengan kapasitas perusahaan 7 Resiko berinvestasi Resiko perusahaan terhadap investasinya 8 Rate of return Kebutuhan rate of return perusahaan terhadap investasinya 9 Owner Hubungan antara pemilik proyek dengan kontraktor 10 Lokasi Lokasi proyek masih dalam lingkup kerja perusahaan 11 Kebutuhan akan pekerjaan Kebutuhan perusahaan terhadap suatu proyek 12 subkontraktor subkontraktor yang kompeten pada bidangya 13 Kualitas desain Kualitas desain yang disediakan oleh konsultan yang terkait 14 Besarnya proyek Besarnya nilai proyek 15 Kondisi ekonomi Kondisi perekonomian di daerah lokasi proyek 16 Kompetisi Jumlah kompetitor yang mengikuti tender proyek 17 Kepercayaan pada kemampuan Tingkat kepercayaan diri pada perusahaan dalam melaksanakan proyek 18 Lingkungan pekerja Keberadaan serikat pekerja lokal 19 Kekuatan perusahaan Tingkat kekuatan perusahaan dalam industri konstruksi setempat 20 Cash flow Cash flow yang dibutuhkan proyek dalam suatu periode 21 Kontingensi Biaya kontingensi yang diperlukan pada proyek 22 Besarnya nilai subkontrak Besarnya nilai pekerjaan yang disubkontrakkan 23 Tenaga pengawas proyek tenaga pengawas proyek 24 Durasi Waktu yang diharapkan untuk proyek tersebut 25 Kebutuhan modal Modal awal yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek 26 Overhead proyek biaya overhead pada tahun ini

9 Tabel 2.1 (lanjutan) 27 Kebutuhan pekerja pekerja lokal yang terlatih dan terampil 28 Kebutuhan peralatan peralatan di daerah pada lokasi proyek 29 Start proyek Kemungkinan terlambatnya start proyek 30 Musim Proyek dilaksanakan di awal/tengah/akhir tahun 31 Pajak Keharusan perusahaan dalam membayar pajak Penelitian yang telah dilakukan oleh Ahmad dan Minkarah (1988) kemudian dijadikan acuan untuk dilakukan penelitian lagi oleh Shash dan Abdul Hadi (1993), serta Dulaimi dan Shan (2002). Dari semua faktor tersebut, tidak semuanya digunakan setiap kali kontraktor akan mengambil sebuah keputusan dari suatu proyek. Pengambilan keputusan tersebut dilakukan berdasarkan faktor faktor yang disesuaikan dengan keadaan pada saat itu. Tabel 2.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kontraktor Mengikuti Tender Menurut Shash dan Abdul Hadi (1993) A Karakteristik proyek 1 Nilai kontrak Besarnya nilai kontrak proyek 2 Durasi Waktu yang diharapkan untuk proyek tersebut selesai 3 Cash flow proyek Cash flow yang dibutuhkan proyek dalam suatu periode 4 Jenis peralatan yang dibutuhkan Jenis peralatan peralatan yang digunakan untuk proyek tersebut 5 Lokasi proyek Lokasi proyek masih dalam lingkup kerja perusahaan 6 Owner Identitas owner, pemerintah atau swasta 7 Waktu mulai pekerjaan Waktu yang disediakan untuk mulainya pekerjaan B Kondisi kontrak proyek 1 Tipe kontrak Kontrak kerja bertipe lumpsum,cost +fee,dll

10 Tabel 2.2 (lanjutan) 2 Kualitas desain Kelengkapan desain yang ada 3 Permintaan khusus owner Permintaan khusus owner pada spesifikasi proyek 4 Konsultan (A/E) Kualitas kerja konsultan C Karakteristik perusahaan 1 cash flow uang perusahaan untuk proyek tersebut 2 Uncertainy estimasi biaya Ketidakpastian saat estimasi karena informasi tidak lengkap 3 Kepercayaan pada kemampuan Tingkat kepercayaan diri perusahaan dalam melaksanakan proyek 4 Kekuatan perusahaan Tingkat kekuatan perusahaan dalam industri konstruksi setempat 5 staff tenaga pengawas proyek 6 Kebutuhan akan pekerjaan Kebutuhan perusahaan terhadap suatu proyek 7 Pengalaman proyek sejenis Pengalaman proyek sejenis di masa lalu 8 Hubungan dengan owner Ada hubungan jangka panjang owner dengan kontraktor 9 Profit lalu Jumlah profit pada proyek sejenis di masa lalu 10 Overhead Biaya overhead pada tahun ini 11 Beban proyek saat ini Jumlah proyek yang masih dikerjakan perusahaan saat ini 12 Kemampuan subkontraktor subkontraktor yang kompeten di bidangnya 13 Nilai subkontrak Besarnya nilai pekerjaan yang disubkontrakkan 14 Liputan media massa Liputan media massa pada proyek D Kondisi penawaran 1 Permintaan jaminan (bond) Adanya permintaan jaminan oleh owner 2 Kompetisi Jumlah kompetitor yang mengikuti tender proyek 3 Waktu penawaran masuk Waktu yang tersedia untuk memasukkan penawaran 4 Musim Penawaran diadakan di awal / tengah / akhir 5 Harga dokumen penawaran Biaya yang dikeluarkan untuk mengambil dokumen penawaran 6 Prakualifikasi Adanya proses prakualifikasi E Kondisi ekonomi 1 Resiko berinvestasi Resiko perusahaan terhadap investasinya 2 peralatan perlatan di daerah pada lokasi proyek 3 pekerjaan proyek pada daerah perusahaan berada

11 Tabel 2.2 (lanjutan) 4 Kualitas pekerja Kemampuan pekerja lokal yang terlatih dan terampil 5 pekerja pekerja lokal 6 Peraturan pemerintah Kemungkinan terjadinya perubahan peraturan / undang - undang Tabel 2.3 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kontraktor Mengikuti Tender Menurut Dulaimi dan Shan (2002) A Karakteristik proyek 1 Nilai kontrak Besarnya nilai kontrak proyek 2 Durasi Waktu yang diharapkan untuk proyek tersebut selesai 3 Cash flow proyek Cash flow yang dibutuhkan proyek dalam suatu periode 4 Lokasi proyek Lokasi proyek masih dalam lingkup kerja perusahaan 5 Owner Identitas owner, pemerintah atau swasta 6 Tingkat kesulitan Tingkat kesulitan pekerjaan dalam proyek tersebut 7 Tingkat keselamatan dan Tingkat keselamatan dan keamanan pekerjaan yang keamanan dilaksanakan B Dokumen proyek 1 Tipe kontrak Kontrak kerja bertipe lumpsum,cost +fee,dll 2 Tipe metode procurement Tipe procurement design and build, tradisional 3 Kelengkapan dokumen Kelengkapan dokumen yang berisi informasi tentang proyek tersebut 4 Permintaan khusus owner Permintaan khusus owner pada spesifikasi proyek 5 Penggunaan subkontraktor subkontraktor yang kompeten di 6 Keterlambatan penyelesaian bidangnya Antisipasi terhadap keterlambatan penyelesaian proyek proyek 7 Fluktuasi harga material Resiko terhadap naik turunnya harga material selama proyek berjalan 8 Persentase premi asuransi Nilai premi asuransi yang harus dibayar kontraktor C Karakteristik perusahaan 1 cash flow uang perusahaan untuk proyek 2 Uncertainy estimasi biaya tersebut Ketidakpastian saat estimasi karena informasi tidak lengkap

12 Tabel 2.3 (lanjutan) 3 Kebutuhan akan pekerjaan Kebutuhan perusahaan terhadap suatu proyek 4 Profit lalu Jumlah profit pada proyek sejenis di masa lalu 5 Beban proyek saat ini Jumlah proyek yang masih dikerjakan perusahaan saat ini 6 Overhead Biaya overhead pada tahun ini 7 Kemampuan subkontraktor subkontraktor yang kompeten di bidangnya 8 Pengalaman proyek sejenis Pengalaman proyek sejenis di masa lalu 9 Liputan media massa Liputan media massa pada proyek 10 staff tenaga pengawas proyek 11 Hubungan dengan owner Ada hubungan jangka panjang owner dengan kontraktor D Kondisi penawaran 1 Metode tender Tender dilakukan secara terbuka atau tertutup 2 Waktu penawaran masuk Waktu yang tersedia untuk memasukkan penawaran 3 Prakualifikasi Adanya proses prakualifikasi 4 Harga dokumen penawaran Biaya yang dikeluarkan untuk mengambil dokumen penawaran 5 Proyek lain proyek lain yang bisa diikuti proses tendernya 6 Kompetitor Jumlah kompetitor yang mengikuti tender proyek 7 Tingkat kompetisi Tingkat kompetisi dari kompetitor 8 Permintaan jaminan (bond) Adanya permintaan jaminan oleh owner E Kondisi ekonomi 1 proyek proyek pada daerah perusahaan berada 2 Resiko berivenstasi Resiko perusahaan terhadap investasinya 3 Rate of return Kebutuhan rate of return perusahaan terhadap investasinya 4 pekerja/peralatan pekerja/peralatan di daerah pada lokasi proyek 5 Peraturan pemerintah Kemungkinan terjadinya perubahan peraturan / undang - undang 6 Pajak Keharusan perusahaan dalam membayar pajak

13 Tabel 2.4 Rekap Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kontraktor Mengikuti Tender Faktor - Faktor Ahmad dan Minkarah (1988) Pada Penelitian Ini Referensi Shash dan Abdul Hadi (1993) Dulaimi dan Shan (2002) A. Karakteristik Proyek 1. Nilai kontrak - Nilai kontrak Nilai kontrak 2. Durasi proyek Durasi proyek Durasi proyek Durasi proyek 3. Cash flow proyek Cash flow proyek Cash flow proyek Cash flow proyek 4. Lokasi proyek Lokasi proyek Lokasi proyek Lokasi proyek 5. Identitas owner (Pemerintah) - Identitas owner (Pemerintah) Identitas owner (Pemerintah) 6. Identitas owner (Swasta) Identitas owner (Swasta) Identitas owner (Swasta) 7. Tingkat kesulitan Tingkat kesulitan - Tingkat kesulitan 8. Tingkat keselamatan dan keamanan Tingkat keselamatan dan keamanan - Tingkat keselamatan dan keamanan 9. Waktu mulai Waktu mulai Waktu mulai - pekerjaan pekerjaan pekerjaan 10. Jenis peralatan - Jenis peralatan yang - yang dibutuhkan dibutuhkan 11. Tipe proyek Tipe proyek - - 12. Besar proyek Besar proyek - - B. Dokumen Proyek 1. Tipe kontrak - Tipe kontrak Tipe kontrak 2. Tipe metode procurement - - Tipe metode procurement 3. Kualitas desain - Kualitas desain - 4. Kelengkapan dokumen - - Kelengkapan dokumen 5. Keterlambatan penyelesaian proyek - - Keterlambatan penyelesaian proyek 6. Konsultan ( A/E ) - Konsultan ( A/E ) - 7. Penggunaan subkontraktor - - Penggunaan subkontraktor 8. Permintaan khusus owner - Permintaan khusus owner Permintaan khusus owner 9. Fluktuasi harga material - - Fluktuasi harga material

14 Faktor - Faktor Tabel 2.4 (lanjutan) Ahmad dan Minkarah (1988) Referensi Shash dan Abdul Hadi (1993) Dulaimi dan Shan (2002) 10. Kontingensi Kontingensi - - 11. Presentase premi asuransi - - Presentase premi asuransi C. Karakteristik Perusahaan 1. modal awal modal awal modal awal modal awal 2. Kepercayaan pada kemampuan Kepercayaan pada kemampuan Kepercayaan pada kemampuan 3. staff - staff staff Kebutuhan Kebutuhan akan Kebutuhan akan 4. Kebutuhan akan akan pekerjaan pekerjaan pekerjaan pekerjaan 5. Pengalaman proyek sejenis - Pengalaman proyek sejenis Pengalaman proyek sejenis 6. Hubungan dengan owner Hubungan dengan owner Hubungan dengan owner Hubungan dengan owner 7. Profit lalu Profit lalu Profit lalu Profit lalu 8. Overhead Overhead Overhead Overhead 9. pekerja pekerja pekerja yang pekerja yang yang berkualitas yang berkualitas berkualitas berkualitas 10. peralatan 11. Beban proyek saat ini 12. subkontraktor 13. Nilai subkontrak 14. Liputan media massa peralatan Beban proyek saat ini subkontraktor Nilai subkontrak peralatan Beban proyek saat ini subkontraktor Nilai subkontrak peralatan Beban proyek saat ini subkontraktor - Liputan media massa Liputan media massa D. Kondisi Penawaran 1. Metode tender - - Metode tender 2. Waktu penawaran masuk - Waktu penawaran masuk Waktu penawaran masuk -

15 Faktor - Faktor Tabel 2.4 (lanjutan) Ahmad dan Minkarah (1988) Referensi Shash dan Abdul Hadi (1993) Dulaimi dan Shan (2002) 3. Prakualifikasi - Prakualifikasi Prakualifikasi 4. Harga dokumen penawaran - Harga dokumen penawaran Harga dokumen penawaran 5. Jumlah kompetitor Jumlah Jumlah kompetitor Jumlah kompetitor kompetitor 6. Tingkat kompetisi - - Tingkat kompetisi 7. Permintaan jaminan - Permintaan jaminan - (bond) (bond) 8. Musim Musim Musim - E. Kondisi Ekonomi 1. proyek - proyek proyek 2. Resiko berinvestasi Resiko Resiko berinvestasi Resiko berinvestasi berinvestasi 3. Rate of return Rate of return - Rate of return 4. Peraturan pemerintah - Peraturan Peraturan pemerintah pemerintah 5. Pajak Pajak - Pajak 6. Lingkungan pekerja Lingkungan - - pekerja Pada penelitian ini digunakan faktor faktor yang telah dirangkum, sehingga didapatkan 51 faktor yang dikelompokkan menurut ciri ciri faktor pada penelitian oleh Dulaimi dan Shan, 2002 yang terdiri dari 5 kelompok faktor, yaitu : 1. Karakteristik proyek 2. Dokumen proyek 3. Karakteristik perusahaan 4. Kondisi penawaran 5. Kondisi ekonomi

16 1.4. Tanggapan Kontraktor Terhadap Undangan Untuk Mengikuti Tender Beberapa pendapat para ahli mengenai sikap yang diambil oleh kontraktor ketika menerima undangan untuk mengikuti tender ( Smith,1995 ) : 1. Menolak melakukan tender 2. Untuk sementara waktu menerima undangan tender dengan prioritas sebagai berikut : a. Memasukkan ke dalam daftar cadangan b. Mengganti proyek lain di daftar cadangan dengan proyek tersebut 3. Menerima undangan tender 4. Mengembalikan dokumen tender 5. Membuat estimasi secara detail dan menyiapkan tender 6. Menyiapkan tender berdasarkan perkiraan estimasi 7. Melakukan evaluasi dokumen tender