Hukum Orang yang Melakukan Nadzar

dokumen-dokumen yang mirip
Apa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Hukum Mengubah Nazar

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Berkawan dengan Orang Shalih

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini:

( ٢ W ) א Serial Bimbingan & Penyuluhan [No:2] Sambutlah bulan yang mulia ini dengan taubat nashuha kepada Allah ta'ala, bergegaslah menuju keta'atan,

JIKA WAKTU TERSIA-SIAKAN..

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Khutbah Jumat Masjid Nabawi: Bagaimana Setelah Ramadhan?

Keutamaan 10 Hari Dzulhijjah dan Amalan-amalan yang Disyariatkan

Kewajiban Menunaikan Amanah

Dahsyat Shalat Tahajud


Cinta yang tak mungkin terbalas

Keutamaan Shalat Dhuha

ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB

Pendidikan Agama Islam

Hukum orang yang memanfaatkan Islam untuk kepentingan pribadi

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah:

Para wanita di bulan ramadhan

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

Barang Haram Halangi Terkabulnya Do'a

Kewajiban Haji dan Beberapa Peringatan Penting dalam Pelaksanaannya

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

SYUKUR NIKMAT 1. Dalail bersyukur nikmat:

Disebarluaskan melalui: Maktabah Raudhah Al-Muhibbin

: :

Keutamaan Sedekah 1. Keluasan harta

Pribadi Mandiri dan Kesalehan Sosial. Iwan Yahya Muhajirin, Ottawa, Ramadhan 1436 H 6 Juli 2015

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

Tak Mau Berjilbab, Alasan dan Jawaban

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan

استقبال شهر رمضان MENYAMBUT DATANGNYA BULAN RAMADHAN. Oleh: Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Rahimahullahu Ta ala. Diterjemahkan Oleh:

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????},

BATASAN TAAT KEPADA ORANG TUA Secara umum kita diperintahkan taat kepada orang tua. Wajib taat kepada kedua orang tua baik yang diperintahkan itu sesu

Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (kematian). (Al-Hijr : 99)

Jujur Hati, Lisan, dan Perbuatan

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN

E٧٦ J٧٣ W F : :

Munakahat ZULKIFLI, MA

Meneladani Nabi Ismail Dalam Menepati Janji

Puasa sesuai Al Qur'an dan Hadist

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin

Pintu-Pintu Kebaikan dan Kewajiban Menjaga Lisan

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

DI BULAN SUCI RAMADHAN

Keistimewaan Hari Jumat

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Khutbah Jumat: Hakikat Takwa Kepada Allah

Kemuliaan Seorang Hamba Terletak Pada Ibadahnya

Bukti Cinta Kepada Nabi

Definisi, hukum dan tata cara berqurban

HUKUM BACAAN AL-QUR AN UNTUK ORANG LAIN YANG MASIH HIDUP ATAU SUDAH MATI ح م قراءة القرآن لا خر حيا أو ميتا

Hukum Seputar Zakat Fitrah

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahman

Bimbingan Islam di Musim Hujan

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189)

Shalat Berjamaah Tidak di Rumah

" Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu,...

Permasalahan Adzab Kubur

Takwa dan Keutamaannya

Mentadabburi Nama Allah, Al-Ghani (Maha Kaya)

Bab 4 باب الصدق. Kebenaran

TANYA JAWAB SEPUTAR THAHARAH-2

Mengapa Hidayah Enggan Menyapa?

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah

Kufur kepada thaghut adalah syarat sahnya ibadah seseorang, sebagaimana wudhu merupakan syarat sah shalat.

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Sabtu, 19 Desember :05:25, Penulis : Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al Ilmiyah wal Ifta, Saudi Arabia Kategori : Fatwa_Ulama

Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau

Keutamaan Bulan Ramadhan

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

Syariat Adalah Amanah

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Sunah Yang Hilang di Bulan Dzulhijjah

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Disebarluaskan melalui: website: Desember, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Hukum Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN KEISLAMAN

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

Kategori : Tanggal : Rabu, 28 Januari :19:39 WIB

Dialihbahasakan oleh: Ummu Abdullah. Desain Sampul: Ummu Zaidaan. Edisi Revisi ke III

MANASIK HAJI BAGI PETUGAS TPHI/TPIHI. Oleh: A. Faishal Haq

Transkripsi:

Hukum Orang yang Melakukan Nadzar Secara Syariat, hukum nadzar itu adalah makruh. Dalam hal ini terdapat hadist shahih dari Nabi bahwa beliau melarang melakukan nadzar karena tidak keluar kecuali dari orang yang bakhil. Beliau bersabda, Sesungguhna ia tidak pernah membawa kebaikan (bersumber) dari orang yang bakhil (HR.Bukhari dan Muslim) Bila nadzar tersebut berupa ibadah seperti shalat, puasa, sedekah atau i tikaf, maka harus ditepati. Tetapi bila ia nadzar maksiat seperti membunuh, berzina, minum khamr atau merampas harta orang lain secara zhalim dan semisalnya maka tidak boleh menepatinya. Tetapi, dia harus membayar kafarat sumpah, yaitu memberi makan sebanyak sepuluh orang miskin atau memberi pakaian atau memerdekakan budak. Dan jika tidak mampu maka berpuasa tiga hari. Allah berfirman: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja. Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada keluarga, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu demikian Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-nya agar kamu bersyukur (kepada-nya) (Al-Maa idah:89) Bila nadzar tersebut sesuatu yang mubah (diperbolehkan) seperti makan, minum, pakaian, berpergian, ucapan biasa dan semisalnya maka dia diberikan pilihan antara menepatinya atau membayar kafarat sumpah. Bila berupa atau membayar kafarat sumpah. Bila berupa nadzar melakukan ketaatan kepada Allah, maka dia harus mengalokasikannya kepada kaum miskin dan kaum lemah seperti makanan, menyembelih kambing atau semisalnya. Dan jika ia berupa amal shalih yang bersifat fisik atau materil seperti jihad, haji dan umrah, maka dia harus menepatinya. Bila dia mengkhususkannya untuk suatu pihak maka dia harus menyerahkannya kepada pihak yang tengah dikhususkan tersebut seperti masjid, buku-buku atau proyek-proyek kebajikan dan tidak boleh mengalokasikannya kepada selain yang telah ditentukannya tersebut.

Nadzar juga tidak memberi dampak apapun dalam mendapatkan apa yang diinginkannya. Karena itu hendaknya banyak berdoa kepada Allah dari mendapatkan apa yang diinginkannya seperti sembuh dari penyakit, mendapatkan kembali barang yang hilang dan sebagainya. Karena betapa banyak orang yang bernadzar, namun setelah mendapatkan apa yang diinginkannya maka lupa atau menggampangkan dengan nadzarnya dan tidak memenuhinya. Allah berfirman: Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran) Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-nya dan juga karena mereka selalu berdusta (At-Taubah: 75) Oleh karennya tidak selayaknya seorang mu min ketika mau melakukan kebajikan dengan melakukan nadzar dahulu dan jika melakukan nadzar maka hendaknya memenuhinya sesuai dengan ketentuan syari at. Wallahu a lam bishowab. (Oleh Ustadz Muhammad Na im, Lc. Rujukan: Fatawa Syaikh Shalih bin Ustaimin dan Syaikh Abdullah bin Jibrin) (Sumber: Buletin Istiqomah edisi 67) Dapatkan artikal dan ebook gratis di website www.thedarmogandul.wordpress.com Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat Dar Almady

Hukum Orang yang Melakukan Nadzar Secara Syariat, hukum nadzar itu adalah makruh. Dalam hal ini terdapat hadist shahih dari Nabi bahwa beliau melarang melakukan nadzar karena tidak keluar kecuali dari orang yang bakhil. Beliau bersabda, Sesungguhna ia tidak pernah membawa kebaikan (bersumber) dari orang yang bakhil (HR.Bukhari dan Muslim) Bila nadzar tersebut berupa ibadah seperti shalat, puasa, sedekah atau i tikaf, maka harus ditepati. Tetapi bila ia nadzar maksiat seperti membunuh, berzina, minum khamr atau merampas harta orang lain secara zhalim dan semisalnya maka tidak boleh menepatinya. Tetapi, dia harus membayar kafarat sumpah, yaitu memberi makan sebanyak sepuluh orang miskin atau memberi pakaian atau memerdekakan budak. Dan jika tidak mampu maka berpuasa tiga hari. Allah berfirman: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja. Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada keluarga, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu demikian Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-nya agar kamu bersyukur (kepada-nya) (Al-Maa idah:89) Bila nadzar tersebut sesuatu yang mubah (diperbolehkan) seperti makan, minum, pakaian, berpergian, ucapan biasa dan semisalnya maka dia diberikan pilihan antara menepatinya atau membayar kafarat sumpah. Bila berupa atau membayar kafarat sumpah. Bila berupa nadzar melakukan ketaatan kepada Allah, maka dia harus mengalokasikannya kepada kaum miskin dan kaum lemah seperti makanan, menyembelih kambing atau semisalnya. Dan jika ia berupa amal shalih yang bersifat fisik atau materil seperti jihad, haji dan umrah, maka dia harus menepatinya. Bila dia mengkhususkannya untuk suatu pihak maka dia harus menyerahkannya kepada pihak yang tengah dikhususkan tersebut seperti masjid, buku-buku atau proyek-proyek kebajikan dan tidak boleh mengalokasikannya kepada selain yang telah ditentukannya tersebut.

Nadzar juga tidak memberi dampak apapun dalam mendapatkan apa yang diinginkannya. Karena itu hendaknya banyak berdoa kepada Allah dari mendapatkan apa yang diinginkannya seperti sembuh dari penyakit, mendapatkan kembali barang yang hilang dan sebagainya. Karena betapa banyak orang yang bernadzar, namun setelah mendapatkan apa yang diinginkannya maka lupa atau menggampangkan dengan nadzarnya dan tidak memenuhinya. Allah berfirman: Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran) Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-nya dan juga karena mereka selalu berdusta (At-Taubah: 75) Oleh karennya tidak selayaknya seorang mu min ketika mau melakukan kebajikan dengan melakukan nadzar dahulu dan jika melakukan nadzar maka hendaknya memenuhinya sesuai dengan ketentuan syari at. Wallahu a lam bishowab. (Oleh Ustadz Muhammad Na im, Lc. Rujukan: Fatawa Syaikh Shalih bin Ustaimin dan Syaikh Abdullah bin Jibrin) (Sumber: Buletin Istiqomah edisi 67) Dapatkan artikal dan ebook gratis di website www.thedarmogandul.wordpress.com Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat Dar Almady