HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU GIZI SEIMBANG PADA WANITA PRAKONSEPSI DI KOTA MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA WANITA PRAKONSEPSI DI KOTA MAKASSAR

FAKTOR RISIKO KEJADIAN OBESITAS PADA WANITA PRAKONSEPSI DI KOTA MAKASSAR. Obesity Risk Factors in Women Even Preconceptions in Makassar

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA WANITA PRAKONSEPSI DI KOTA MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ANEMIA DENGAN STATUS HEMOGLOBIN REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

SIKAP IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Widya Astuti Parenrengi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Relationship of Food Intake, Physical Activity with Weight Gain of Pregnant Women in The City of Makassar

kelompok rawan gizi kategori WUS,karena pada fase remaja terjadi berbagai macam perubahanperubahan

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Gizi Dan Konsumsi Protein Dengan Kejadian KEK Pada Mahasiswi STIKES Ngudi Waluyo

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S.

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE) DI KECAMATAN TARERAN

Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

ANISA NURUL HANIFAH J

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi

HUBUNGAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN STATUS EKONOMI

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

INDIKATOR ANTROPOMETRI DAN GAMBARAN CONJUNCTIVA SEBAGAI PREDIKTOR STATUS ANEMIA PADA WANITA PRAKONSEPSI DI KOTA MAKASSAR

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Pembimbing II : dr. Rita Tjokropranoto, M.Sc.

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG SKISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LINDU KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

BUDAYA PANTANG MAKAN, STATUS EKONOMI, DAN PENGETAHUAN ZAT GIZI IBU HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN STATUS GIZI. Abstrak

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET DAN KADAR HB PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 10 KOTA MAKASSAR

NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DAWE KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, TINDAKAN MAKAN IBU HAMIL DAN STATUS GIZI IBU


1) Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

The Correlation between Clean and Healthy Behavior And Health Status with The Nutrional Status Among Toddler Living In Poor Households In Way Kanan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS HALMAHERA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU GIZI SEIMBANG PADA WANITA PRAKONSEPSI DI KOTA MAKASSAR Relationship with the Knowledge and Attitude of Balanced Nutrition Behavior in women Preconceptions in Makassar Waode Fifin Ervina, A. Razak Thaha, Ulfah Najamuddin Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (ervinafifin@gmail.com, art.mks@gmail.com, ulfahnajamuddin@gmail.com, 085241616813) ABSTRAK Salah satu yang menyebabkan masalah status gizi wanita dewasa di Indonesia adalah praktik/tindakan yang dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan tentang gizi. Karena pengetahuan merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan praktik/tindakan dalam memilih makanan. Asupan makanan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi status gizi seseorang. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku gizi seimbang pada wanita prakonsepsi di Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi adalah seluruh wanita prakonsepsi di Kota Makassar. Sampel penelitian ini adalah wanita prakonsepsi usia 18-35 tahun. Penarikan sampel menggunakan proportional sampling dengan besar sampel 92 orang. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan responden terhadap perilaku gizi seimbang menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku gizi seimbang dengan nilai (p=0.030). Sikap responden terhadap perilaku gizi seimbang menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan (p=0,000). Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang dan ada hubungan antara sikap gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang wanita pada prakonsepsi di Kota Makassar tahun 2014. Kata kunci : Gizi seimbang, pengetahuan, sikap, perilaku, wanita prakonsepsi ABSTRACT One of the problems that led to the nutritional status of adult women in Indonesia is a practice issue / action that is affected by a lack of knowledge about nutrition. Because knowledge is one of the factors associated with practices / actions in choosing food intake is one of the things that affect a person's nutritional status. The study aims to determine the relationship of knowledge and attitudes with balanced nutrition behaviors in women preconception in Makassar. This type of research is cross sectional. The population is all women preconception in Makassar. The sample was women aged 18-35 years preconceptions. Sampling using proportional sampling with a sample size of 92 people. Data analysis was performed with univariate and bivariate chi square test. The results showed that the respondents' knowledge of the behavior of balanced nutrition, shows that there is a relationship between knowledge and behavior of balanced nutrition with value (p = 0.030). Respondents' attitudes toward the behavior of balanced nutrition, shows that there is a relationship (p = 0.000). The conclusion of the study that there is a relationship between knowledge of balanced nutrition with balanced nutrition behavior and there is a relationship between the attitude of balanced nutrition with a balanced nutritional behaviors of women in the preconception in Makassar in 2014. Keywords: Balanced nutrition, knowledge, attitudes, behaviors, women preconceptions

PENDAHULUAN Pengetahuan Gizi Seimbang (PGS) sangat penting untuk menyiapkan pola hidup sehat dalam menghadapi beban ganda masalah gizi, yaitu kekurangan dan kelebihan gizi yang terjadi bersama-sama. Kekurangan dan kelebihan gizi dapat berdampak buruk terhadap kesehatan dan kualitas hidup manusia. Kekurangan gizi berhubungan erat dengan lambatnya pertumbuhan tubuh(terutama pada anak), daya tahan tubuh yang rendah sehingga mudah sakit, kurangnya tingkat inteligensi (kecerdasan), dan produktivitas yang rendah. 1 Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum hamil, wanita prakonsepsi diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap menjadi seorang ibu, dimana kebutuhan gizi pada masa ini berbeda dengan masa anak-anak, remaja, ataupun lanjut usia. 2 Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan gizi, karena terjadi peningkatan kebutuhan gizi untuk ibu dan janin yang dikandung. Pola makan yang salah pada ibu hamil membawa dampak terhadap terjadinya gangguan gizi antara lain anemia, pertambahan. 3 Menurut data Riskesdas 2007, prevalensi obesitas di Sulawesi Selatan berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 8,4%. Angka kejadian obesitas tertinggi menurut tingkat pendidikan di Sulawesi Selatan terdapat pada kelompok tamat perguruan tinggi yaitu sebesar 12,3%. Prevalensi obesitas di daerah perkotaan juga menunjukkan angka yang cukup tinggi, berkisar antara 7,2% di Kota Makassar. 4 Sedangkan menurut jenis pekerjaan utama, prevalensi obesitas juga cukup tinggi terdapat pada kelompok pegawai yaitu 22,2%. 5 Menurut data BPS TAHUN 2004 status gizi kurang pada wanita usia subur yaitu usia 18-35 tahun menunjukkan bahwa sekitar 18,24% wanita mengalami gizi kurang dan pada tahun 2003 terdapat 15,14% wanita usia subur yang mengalami gizi kurang. 6 Kegemukan adalah salah satu pemicu adanya sindrom ovarium polikistik yang menyerang banyak wanita-wanita dan rata-rata berkahir pada kemandulan. Ketidaksuburan (infertilitas) dapat menggangu keseimbangan hormon tubuh dan sistem reproduksi dan jika hamil akan memiliki risiko tinggi terhadap kehamilan seperti keguguran, persalinan operatif, preeklamsia, thromboemboli, kematian perinatal dan makrosomia. Sedangkan, KEK pada wanita prakonsepsi dapat mempengaruhi proses dalam masa kehamilan seperti akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Sementara itu wanita dengan status gizi rendah atau biasa dikatakan IMT rendah, memiliki efek negatif pada hasil kehamilan, biasanya berat bayi baru lahir rendah dan kelahiran preterm. 7 Salah satu yang menyebabkan masalah status gizi wanita dewasa di Indonesia adalah masalah praktik/tindakan yang dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan tentang gizi. Karena pengetahuan merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan praktik/tindakan dalam

memilih makanan asupan makanan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi status gizi seseorang. Status gizi yang baik tentu berawal dari asupan makanan yang berkualitas. 8 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku gizi seimbang pada wanita prakonsepsi di Kota Makassar. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Tallo dan Kecamatan Bontoala Kota Makassar pada bulan Januari April tahun 2014. Populasi penelitian adalah seluruh wanita prakonsepsi usia 18-35 tahun. Jumlah populasi 190 wanita prakonsepsi. Penarikan sampel menggunakan proportional sampling dengan besar sampel 92 wanita prakonsepsi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square. Penyajian data dalam bentuk tabel dan disertai narasi. HASIL Sebagian besar respoden berusia 19-29 tahun (78,3%) dengan tingkat pendidikan tamat SMA/MA/Sederajat (35,3%) dan bekerja sebagai ibu rumah tangga (64,7%). Responden yang pernah mendengar tentang gizi seimbang (59,8%) (Tabel 1). Terdapat 55,4% responden yang berpengetahuan cukup mengenai prinsip mengonsumsi makanan beragam, 51,1% responden yang berpengetahuan kurang mengenai pola hidup bersih dan sehat, 55,4% responden yang berpengetahuan cukup mengenai melakukan aktivitas fisik dan 52,1 % responden yang berpengetahuan cukup mengenai memantau serta mempertahankan BB normal. Kemudian 50,0% responden yang bersikap positif mengenai prinsip mengonsumsi makanan beragam, 53,2% responden yang bersikap positif mengenai pola hidup bersih dan sehat, 51,0% responden yang bersikap positif mengenai melakukan aktivitas fisik dan 58,7 % responden yang bersikap positif mengenai memantau serta mempertahankan BB normal. Kemudian 53,3% responden yang berperilaku buruk mengenai prinsip mengonsumsi makanan beragam, 64,1% responden yang berperilaku baik mengenai pola hidup bersih dan sehat, 77,2% responden yang berperilaku buruk mengenai melakukan aktivitas fisik dan 77,2 % responden yang berperilaku baik mengenai memantau serta mempertahankan BB normal (Tabel 2). Responden yang berpengetahuan cukup dan bersikap positif mengenai mengonsumsi pangan beranekaragam terhadap responden ada 38 orang (74,5%) dengan nilai p = 0,000 (p <

0,05). Responden yang berpengetahuan cukup dan bersikap positif mengenai pola hidup bersih dengan sikap mengenai pola hidup bersih ada 34 orang (75,6%) dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Responden yang berpengetahuan cukup dan bersikap positif mengenai melakukan aktivitas fisik ada 29 orang (56,9%) dengan nilai p = 0,216 (p > 0,05). Responden yang berpengetahuan cukup dan bersikap positif ada 34 orang (70,8%) mengenai memantau dan mempertahankan BB normal dengan sikap memantau dan mempertahankan BB normal dengan nilai p = 0,014 (p < 0,05) (Tabel 3). Responden yang berpengetahuan kurang dan berperilaku buruk sebanyak 27 orang (65,9%) mengenai mengonsumsi makanan yang beranekaragam dengan nilai p = 0,030 (p < 0,05). Responden yang berpengetahuan cukup dan berperilaku baik ada 26 orang (57,8%) mengenai hidup bersih dengan perilaku hidup bersih dengan nilai p = 0,214 (p > 0,05). Responden yang berpengetahuan kurang dan berperilaku buruk sebanyak 32 orang (78,0%) mengenai melakukan aktivitas fisik dengan nilai p = 0,858 (p > 0,05). Responden yang berpengetahuan cukup dan berperilaku baik ada 35 orang (72,9%) mengenai memantau dan mempertahankan BB dengan nilai p = 0,310 (p > 0,05) (Tabel 4). Responden yang bersikap negatif dan berperilaku buruk sebanyak 33 orang (71,7%) mengenai mengonsumsi makanan yang beranekaragam dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Responden yang besikap positif dan berperilaku baik sebanyak 33 orang (67,3%) mengenai pola hidup bersih dan sehat dengan nilai p = 0,492 (p > 0,05). Responden yang bersikap negatif dan berperilaku buruk sebanyak 38 orang (84,4%) mengenai melakukan aktivitas fisik dengan nilai p = 0,104 (p > 0,05). Responden yang besikap positif dan berperilaku baik sebanyak 43 orang (79,6%) mengenai mempertahankan dan memantau BB normal dengan nilai p = 0,503 (p > 0,05) (Tabel 5). PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap mengenai melukan aktivitas fisik Hal ini terlihat pada pertanyaan yang banyak dijawab benar oleh para responden. Ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden baru pada tingkatan pertama yaitu tahu (know) yaitu baru mengetahui dan mampu menyebutkan namun belum mampu untuk menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. 7 Secara keseluruhan jumlah responden yang berpengetahuan cukup lebih banyak dari responden yang berpengetahuan kurang, sama halnya dengan sikap jumlah yang bersikap positif lebih banyak dari yang bersikap negatif. Pengetahuan yang didapatkan responden didapatkan dari media informasi seperti televisi, tabloid dan lain-lain. Dan pada tingkat

pengetahuan kebanyak responden sudah berada pada tingkat kedua yaitu memahami (comprehension) dimana responden tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi dapat dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. Hasil dari penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Christan C. Maharibe pada tahun 2014 di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Penelitian ini mengambil 252 mahasiswa kedokteran angkatan 2013 yang masih aktif kuliah. Dalam penelitiannya Christan memperoleh hasil tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi seimbang dengan praktik gizi seimbang dengan ρ = 0,871 > 0,05. 9 Kemudian tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku gizi seimbang mengenai pola hidup bersih dan sehat. Kebanyakan dari responden yang saat mencuci tangan terkadang tidak menggunakan sabun hanya membilas dengan air, dan yang lainya menggunakan sabun namun tidak membilas dengan air yang mengalir. Hal ini dilakukan responden karena mereka menganggap mencuci tangan dengan cara tersebut lebih praktis dan lebih cepat dilakukan meskipun mereka menyadari bagaimana cara mencuci tangan yang benar dan bahaya jika tidak mencuci tangan dengan benar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu pengalaman, tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas sumber informasi, penghasilan dan social budaya. 10 Selanjutnya tidak terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku gizi seimbang mengenai melakukan aktivitas fisik. Ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden baru pada tingkatan pertama yaitu tahu (know) yaitu baru mengetahui dan mampu menyebutkan namun belum mampu untuk menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. Hal tersebut sesuai dengan teori Brekler & Wiggins dalam definisi mereka mengenai sikap mengatakan bahwa sikap yang diperoleh melalui pengalaman akan menimbulkan pengaruh langsung terhadap perilaku berikutnya. Pengaruh tersebut lebih berupa predisposisi perilaku yang akan direalisasikan hanya apabila kondisi dan situasi memungkinkan. Jika dilihat dari postulat variasi independen mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk menyimpulkan bahwa sikap dan perilaku berhubungan secara konsisten. Sikap dan perilaku merupakan dua dimensi dalam diri individu yang berdiri sendiri, terpisah dan berbeda. Mengetahui sikap tidak berarti memprediksi perilaku. 10 Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitan sebelumnya yang dilakukan oleh Rinda Sari (2009), mengatakan bahwa responden yang mempunyai sikap positif terhadap perilaku makanan seimbang sebesar 75% dan responden yang mempunyai sikap negatif sebesar 25%. Dibandingkan dengan hasil penelitian saya bahwa tidak ada hubungan antara sikap dengan perilaku gizi seimbang. 11

Menurut Rogers (2005), bahwa individu akan melakukan perubahan perilaku dengan mengadopsi perilaku dengan tahapan-tahapan antara lain: individu mulai menyadari adanya stimulus, individu mulai berpikir dan mempertimbangkan, individu mulai mencoba perilaku baru, dan individu menggunakan perilaku baru. 13 KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap gizi seimbang mengenai mengonsumsi makanan beragam (p=0,000), tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap gizi seimbang mengenai melakukan aktivitas fisik (p=0,858) serta tidak terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku gizi seimbang mengenai pola hidup bersih dan sehat (p=0,104). Adapun sarannya yaitu perlu adanya penyuluhan atau sosialisasi mengenai 4 prinsip gizi seimbang pada wanita prakonsepsi agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang sekaligus meningkatkan praktik gizi seimbang. DAFTAR PUSTAKA 1. Kurniasih, D, Hilmansyah, H, Astuti, M, Imam, S. Sehat dan bugar berkat gizi seimbang. Jakarta: Kompas Gramedia; 2010. 2. Rahmaniar. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktek. ed. 4. Jakarta; EGC.2013. 3. Harper LJ, Deaton BJ, Driskel JA. Pangan, gizi, dan pertanian. Jakarta:.Universitas Indonesia. 4. Kementrian Kesehatan Indonesia. Riskesdas Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes 2007. 5. Kementrian Kesehatan Indonesia. Riskesdas Profil Kesehatan Sulawesi Selatan. Jakarta: Depkes 2007. 6. Kementrian Kesehatan Indonesia. Balitbangkes Kota Makassar. Jakarta: Depkes 2006. 7. Apriadji, WH. Gizi Keluaga dan kesejahteraan keluarga. Jakarta: Pt Penebar Swadaya; 2005. 8. Maharibe, C. Christian. Hubungan Pengetahuan Gizi Seimbang dengan Praktek Gizi Seimbang Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter di Manado. Jurnal Makanan Seimbang. 2014;16(7):2-9. 9. Tiya Haning Jayanti. Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil. Skripsi, Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan. 2006;7(8):10-15. 10. Budiyanto M. Dasar-dasar ilmu gizi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang; 2013. 11. Waspadji. Pengkajian status gizi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2013. 12. Edi, K. Gizi dan pola hidup sehat. Bandung: Yrama Widya; 2010. 13. Sari, Rinda. Pola makan gizi seimbang.skripsi, Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran. 2009;5(1):7-11.

Tabel 1 Distribusi Karakteristik Wanita Prakonsepsi di Kota Makassar Karakteristik Kelompok Umur (Thn) 18. 11 10,8 19-29 64 62,7 >30 17 16,7 Jenis Pekerjaan Pedagang/Wiraswasta 1 1,0 Pegawai Swasta 13 12,7 IRT 66 64,7 Lainnya 10 9,8 Tingkat Pendidikan Tamat SD 16 15,7 SMP/MTs/Sederajat SMA/MA/Sederajat 25 36 24,5 35,3. Diploma/Universitas 14 13,7 Pernah mendengar tentang gizi seimbang Pernah 61 59,8 Tidak Pernah 31 30,4 Total 92 100,00

Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mengenai Mengonsumsi Makanan Beragam dan PHBS pada Wanita Prakonsepsi di Kota Makassar Pengetahuan Mengonsumsi Makanan Beragam Cukup 51 55,4 Kurang 41 44,6 Pengetahuan PHBS Cukup 48 52,1 Kurang 44 47,9 Sikap Mengonsumsi Makanan Beragam Positif 46 50,0 Negatif 46 50,0 Sikap PHBS Positif 54 58,7 Negatif 38 41,3 Perilaku Mengonsumsi Makanan Beragam Baik 43 46,7 Buruk 49 53,3 Perilaku PHBS Baik 71 77,2 Buruk 21 22,8 Total 92 100,00 Tabel 3 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat pada Wanita Prakonsepsi di Kota Makassar Sikap Gizi Seimbang Total Pengetahuan Gizi Positif Negatif Seimbang P Cukup 38 74,5 13 25,5 51 100 0,000 Kurang 8 19,5 33 80,5 41 100 Total 46 50,0 46 50,0 92 100 Tabel 4 Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Mengenai Melakukan Aktivitas Fisik Pada Wanita Prakonsepsi di Kota Makassar Perilaku Gizi Seimbang Total Pengetahuan Gizi Baik Buruk Seimbang P Cukup 12 23,5 39 76,5 51 100 0,858 Kurang 9 22,0 32 78,0 41 100 Total 21 22,8 71 77,2 92 100

Tabel 5 Hubungan Sikap Gizi Seimbang dengan Perilaku Gizi Seimbang Pada Wanita Prakonsepsi di Kota Makassar Sikap Gizi Seimbang Total Sikap Gizi Baik Buruk Seimbang N % Positif 14 29,8 33 70,2 47 100 Negatif 7 15,6 38 84,4 45 100 Total 21 45,4 71 54,6 92 100 P 0,104