IAI Surakarta TRANSFORMASI IDENTITAS SUNGAI DULU, KINI, DAN NANTI SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR
A. LATAR BELAKANG Kota-kota pada jaman dahulu umumnya berkembang di kawasan-kawasan yang subur atau di daerah pinggiran air seperti sungai. Hal tersebut disebabkan karena sungai memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Keberadaan sungai yang juga merupakan sumber daya air menjadi faktor mendasar dan sangat diperlukan untuk membangun suatu peradaban masyarakat. Setiap sungai memiliki kondisi fisik yang berbeda. Perbedaan ini membentuk aktivitas yang khas pada masing-masing sungai. Aktivitas tersebut terus berlangsung dalam waktu yang cukup lama sehingga terbentuk budaya pada masing-masing daerah. Budaya tersebut kemudian membentuk karakter masyarakat di pinggiran sungai yang erat kaitannya dengan tatanan sosial masyarakat seperti aktivitas sosial, ekonomi, dan budaya. Aktivitas ini pada akhirnya sangat mempengaruhi lingkungan sekitar sungai hingga lingkungan berkembang menjadi kota yang menghasilkan kebudayaan khas yang menjadi identitas daerah itu sendiri. B. PERMASALAHAN Sungai yang dulunya menjadi pusat kehidupan manusia, kini mulai ditinggalkan. Kebanyakan sungai pada zaman sekarang tidak memiliki peran penting dalam pembentukan identitas daerah, karena masyarakat sudah mulai meninggalkan sungai sebagai tempat peradaban dan mencari wilayah lain yang lebih berpotensi untuk berakitvitas. Sungai mulai tertinggal pembangunannya, sehingga pada ahkirnya menjadi sungai tidak terawat yang memiliki daerah sekitar sungai kumuh dan tidak layak untuk dihuni. Sebagai contoh Sungai Deli, yang membuat Kota Medan dijuluki Parijs van Sumatra karena pemandangan serta warisan sejarah yang terdapat di sekitar daerah aliran sungainya. Proses modernisasi Kota Medan mengancam warisan bersejarah dan pengembangan pariwisata di daerah tersebut, bahkan jalur aliran air pada Sungai Deli diubah demi kepentingan pembangunan. Ada pula Sungai Ciliwung dan Pesanggrahan yang mengalir melewati Kota Jakarta. Kedua sungai yang pada akhir abad ke-19 menjadi sumber kehidupan penduduk di sekitarnya kini mengalami penurunan fungsi akibat pertambahan jumlah penduduk dan alih fungsi lahan pada daerah aliran kedua sungai tersebut.
Contoh lain adalah sungai Bengawan Solo. Sungai sepanjang 548,53 km ini memiliki sejarah peradaban pada alirannya karena telah lama menjadi sarana transportasi dan perdangangan di Jawa. Kondisi sungai Bengawan Solo saat ini tidak lebih beruntung dari kebanyakan sungai lain. Penebangan pohon dan penambangan liar diikuti proses pendangkalan dan pencemaran akibat limbah industri dan rumah tangga senantiasa terjadi dan selalu mengancam keberlangsungan ekosistem pada sungai Bengawan Solo. C. TUJUAN Sayembara ini bertujuan untuk mengeksplorasi ide desain melalui penataan kawasan dengan fasilitas kemasyarakatan sehingga dapat mentransformasikan keadaan sungai agar kembali hidup dengan adanya kegiatan kemasyarakatan. Penataan diharapkan dapat memberikan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan, sekaligus dapat mengakomodasi aktivitas masyarakat yang dinilai dapat menghadirkan kembali identitas pada sungai. Penataan juga diharapkan mampu memberikan identitas pada sungai tersebut tanpa melupakan unsur identitas yang pernah ada melalui bentuk yang berbeda. D. SASARAN Sayembara desain fasilitas sosial pada sungai ini memperhatikan pendekatan meyeluruh untuk mengevaluasi aktivitas sungai serta mendesain fasilitas yang mencangkup pertimbagan analisis seputar: 1. Hubungan aktivitas pengguna dengan masyarakat dan lingkungan 2. Kebutuhan sosial dan/atau ekonomi serta lingkungan sekitar sungai 3. Sungai sebagai penghubung fisik maupun non-fisik bukan hanya sebagai pembatas 4. Pengaruh desain fasilitas pada lingkungan sungai: biotik maupun abiotik dalam jangka panjang 5. Proyeksi masa depan melalui sintesis antara identitas/kearifan lokal yang pernah ada pada masa lalu dengan keadaan masa kini
E. KETENTUAN TAPAK 1. Tapak nyata dan berada di tepian salah satu sungai Indonesia 2. Lokasi sungai berada di daerah aliran dan/atau pinggir sungai yang menjadi identitas daerah 2 3. Luas tapak terbangun minimal 5000 m dengan batas tapak radius maksimal 300 m dari tepian sungai 4. Sungai terpilih memiliki pengaruh signifikan terhadap daerah atau sebagai identitas bagi daerah tersebut F. KETENTUAN DESAIN 1. Desain mampu menjaga kelestarian lingkungan sungai 2. Desain memperhatikan peraturan garis sepadan sungai 3. Desain boleh memiliki dua fungsi fasilitas atau lebih 4. Desain merupakan karya orisinal yang belum pernah dipublikasikan G. KETENTUAN PRODUK - Identitas yang tertera hanya berupa nomor peserta yang diletakkan di pojok kanan atas - Produk berupa softcopy panel dalam format kertas ukuran A3 berorientasi landscape (maksimal 6 lembar A3) yang berisikan : o Latar belakang (pemilihan site, kondisi masyarakat dan lingkungan, dan pemilihan bangunan) o Konsep o Site plan dan denah o Potongan (minimal 2) o Tampak (minimal 2) o Perspektif eksterior dan interior o Perspektif yang ditonjolkan - Dalam presentasi gambar, gambar berskala menggunakan skala batang
H. KRITERIA PENILAIAN - Keaslian, keunikan, dan kekhasan karya - Desain bersifat kontemporer sesuai perkembangan zaman - Memperhatikan aspek ekologi, sosial, budaya, ekonomi, dan pemberdayaan - Memperhatikan alur dan biota sungai - Bersinergi dengan lingkungan sekitar - Konsep pemilihan lokasi lahan - Kesesuaian isu dengan lokasi yang dipilih - Eksplorasi fungsi fasilitas sosial - Memperhatikan aksesibilitas - Desain dapat menjadi Identitas dalam cangkupan wilayah kabupaten/kota - Kejelasan dan kelengkapan Panel I. KRITERIA PESERTA - Peserta merupakan mahasiswa aktif D3/S1 dan sederajat - Peserta boleh perorangan atau tim - Dalam satu tim maksimal 3 (tiga) peserta, minimal satu peserta merupakan mahasiswa Arsitektur - Setiap tim disarankan memiliki pembimbing bersertifikat - Peserta yang memiliki pembimbing diharapkan menyertakan Surat Keahlian Arsitek (SKA) atau mencantumkannomer keanggotaan Ikatan Arsitek Indonesia - Satu tim hanya diperbolehkan untuk mengirim satu karya J. KETENTUAN UMUM - Produk desain yang dihasilkan menjadi menjadi hak milik panitia - Keputusan dewan juri dianggap mutlak - Lima belas karya terbaik akan dipamerkan - Peserta yang dinyatakan lolos ke lima besar wajib hadir untuk mempresentasikan karya melalui powerpoint atau sejenisnya - Peserta boleh mempresentasikan karya melalui sarana lain berupa maket - Peserta dan pembimbing yang mengirimkan karya dalam acara ini akan mendapatkan sertifikat nilai kumulatif (KUM)
K. JURI Tahap 1 - Indro Sulistyanto (IAI Surakarta) - KGPH Dipokusumo ( Budayawan) - Dr. Titis Srimuda Pitana, S.T, M.Trop.Arch (Dosen Arsitektur UNS) - Ir. Ana Hardiana, M.T. (Dosen Arsitektur UNS) Tahap 2 - Eko Prawoto (dalam konfirmasi) - Indro Sulistyanto (IAI Surakarta) - KGPH Dipokusumo (Budayawan) - Dr. Titis Srimuda Pitana, S.T., M. Trop.Arch (Dosen Arsitektur UNS) L. TIMELINE - Pembukaan Sayembara : 5 September 2016 - Pendaftaran : 5 September 25 November 2016 - Batas pengumpulan karya : 1 Desember 2016 - Penjurian tahap pertama : 5 Desember 2016 - Pengumuman lima besar : 6 Desember 2016 - Penjurian tahap kedua : 15 Desember 2016 - Pengumuman Pemenang : 16 Desember 2016 M. HADIAH Juara 1 Juara 2 Juara 3 Juara Harapan : Uang sejumlah Rp 7.500.000 beserta Sertifikat : Uang sejumlah Rp 5.000.000 beserta Sertifikat : Uang sejumlah Rp 2.500.000 beserta Sertifikat : Uang sejumlah Rp 1.500.000 beserta Sertifikat
N. CARA PENDAFTARAN - Calon peserta membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 130.000 ke rekening Mandiri 1380013697128 a.n. Claudia Tiara Ristyka - Calon peserta mengisi form yang dilampiri pindaian bukti pembayaran dan KTM secara online melalui sayembara.architecturevent.com/registrasi/ - Peserta akan mendapatkan nomer pendaftaran melalui SMS dan Email yang dikirim ke kontak ketua kelompok dalam waktu maksimal 24 jam setelah pendaftaran - Bila dalam waktu 1 x 24 jam panita belum mengirim nomer pendaftaran maka peserta dapat mengubungi Contact Person untuk mendapatkan nomer peserta - Pendaftaran maksimal diterima panitia pada hari Jumat, 25 November 2016 pukul 23.59 WIB O. CARA PENGUMPULAN - Karya dikirim dalam bentuk digital ke vastuvidya@architecturevent.com dengan subjek Pengumpulan - Ukuran file panel terkirim maksimal berukuran 4 MB/lembar dengan resolusi 300 dpi dengan nama file kode peserta_halaman panel. Contoh AE-098_01 - Karya dikirim maksimal pada hari Kamis, 1 Desember 2016 pukul 23.59 P. LAYANAN INFORMASI Segala bentuk pertanyaan, kritik, dan saran dapat diajukan kepada panitia ARCHEVENT 2016 melalui : Almira : 081229912139 Tiara : 082188003224 LINE : vth6061x Email : vastuvidya@architecturevent.com