THE ANTIMALARIA ACTIVITY TEST OF SQUEEZED GINGER (Zingiber officinale Roxb) IN MALE MICE OF SWITZERLAND LINEAGE INFECTED BY Plasmodium berghei

dokumen-dokumen yang mirip
THE AGENT OF ANTIMALARIAL ACTIVITY OF LEMPUYANG WANGI (Zingiber aromaticum Val) RHIZOME JUICE ON SWISS MALE MICE INFECTED Plasmodium berghei

ANTIMALARIAL ACTIVITY TEST OF EXTRACTED SUKUN (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) LEAVES ON THE SWISS MICE INFECTED Plasmodium berghei

UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS DIINFEKSI Plasmodium berghei

& Pav.) THE WHITE MALE STRAIN SWISS Mice infected by Plasmodium berghei

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

POTENSI ANTIMALARIA EKTRAK DIKLOROMETAN DAUN BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L.) SECARA IN VIVO PADA HEWAN COBA ABSTRACT

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

ABSTRAK. PENGARUH SARI BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP PARASITEMIA PADA MENCIT JANTAN STRAIN BALB/c YANG DIINOKULASI Plasmodium berghei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Ar11l ELVIEN LAHARSYAH

ABSTRAK. EFEKTIVITAS FRAKSI ETIL ASETAT KULIT MANGGIS TERHADAP PARASITEMIA PADA MENCIT YANG DINOKULASI Plasmodium berghei

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB II METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

EFEK LAKSATIF PERASAN BUAH MENGKUDU

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu farmakologi dan imunologi.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK. PENGARUH FRAKSI AIR KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana) DAN ARTEMISININ TERHADAP PARASITEMIA PADA MENCIT YANG DIINOKULASI Plasmodium berghei

PERBANDINGAN EFEK FRAKSI

The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5

BAB 4 METODE PENELITIAN

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL). Perlakuan dikelompokkan menjadi 7 kelompok dengan 5 kali ulangan.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis,

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN

BAB IV METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi dan Farmakologi.

SEDATIVE EFFECT OF TAPAK DARA LEAVES EXTRACT Catharanthus roseus (l.) G. Don ON MICE. Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Ariadi ABSTRACT

AKTIVITAS DAN POTENSI ANTIMALARIA SENYAWA SANTON TEROKSIGENASI DAN TERPRENILASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Histologi, Patologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan

BAB IV METODE PENELITIAN. hewan coba tikus Wistar menggunakan desain post test only control group

Analisis Aktivitas Perlindungan Sinar Ultraviolet Dari Perasan Daun Srikaya (Annona squamosa L.) secara In Vivo.

METODOLOGI PENELITIAN. eksperimental dengan Rancangan Acak Terkontrol. Desain ini melibatkan 5

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Stefany C.K, Pembimbing I : Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes. Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK.

BAB III METODE PENELITIAN

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK MENCIT Swiss Webster JANTAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan percobaan post-test only control group design. Pengambilan hewan

EFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH. (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP CACING. Ascaris suum Goeze SECARA IN VITRO

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur prosedur kerja

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

Rr. Tryani Widyaningtyas, Y. L. Aryoko Widodo, Istianatus Sunnah

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. pembuatan pakan. Analisis kadar malondialdehida serum dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian laboratorium

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang keilmuan imunologi,

ABSTRAK. GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG MENCIT GALUR Swiss Webster JANTAN PASCA PEMBERIAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.

BAB III METODE PENILITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan (Januari - Maret 2012).

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Niken Dyah Ariesti, Agitya Resti Erwiyani, Okvitia Ningsih

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Gizi dan Biokimia.

BAB III METODE PENELITIAN. control group design. Pada jenis penelitian ini, pre-test tidak dilakukan

EFEK ANALGETIK EKSTRAK AIR TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) PADA MENCIT DENGAN METODE GELIAT SKRIPSI

Transkripsi:

THE ANTIMALARIA ACTIVITY TEST OF SQUEEZED GINGER (Zingiber officinale Roxb) IN MALE MICE OF SWITZERLAND LINEAGE INFECTED BY Plasmodium berghei Jatmiko Susilo, Oni Yulianta W, Isna Abimasitoh ABSTRACT Rhizome of ginger (Zingiber officinale Roxb) contains sesquiterpene which believed to be used as an alternative antimalarial medicine. This study aims to find the effect of squeezed ginger (Zingiber officinale Roxb) toward the inhibition of parasitemia in mice after being infected by Plasmodium berghei. Antimalarial activity test was performed by post-test design, consisting of 6 groups, the first group as the negative control (0.5% CMC Na), the second group as positive control (Darplex), and the third, fourth, and fifth groups each given by squeezed ginger (Zingiber officinale Roxb) at the concentrations of 1v/v, 2 v/v, 3 v/v, and 4% v/v, respectively. Calculated in every 24 hours For 4 days the percentage of parasitemia was recorded then the percentage of inhibition and growth were calculated. The data of growth in post-test were analyzed by the one way Kruskal-Wallis test and the Mann- Whitney test. The results of this study indicated that the squeezed ginger (Zingiber officinale Roxb) could inhibit percentage of parasitemia are 53.73%, 71.7%, 82.21%, and 85.6% in the concentrations of squeezed 1 v/v, 2 v/v, 3v/v, and 4% v/v, respectively. The further research needs to be conducted particularly about the types of sesquiterpene compounds that can inhibit percentage of parasitemia. Keywords : Ginger (Zingiber officinale Roxb), sesquiterpene, antimalaria, percentage of parasitemia, percentage of growth, percentage of inhibition

UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA PERASAN RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roxb) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS DIINFEKSI Plasmodium berghei Jatmiko Susilo, Oni Yulianta W, Isna Abimasitoh INTISARI Rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb) memiliki kandungan sesquiterpen yang diduga dapat digunakan sebagai obat alternatif antimalaria. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perasan rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb) terhadap penghambatan presentase parasitemia pada mencit setelah diinfeksi Plasmodium berghei. Uji aktivitas antimalaria dilakukan dengan desain post test, terdiri dari 6 kelompok, kelompok I kontrol negatif (CMC Na 0,5%), kelompok II kontrol positif (Darplex), dan kelompok III, IV,V, dan VI masing-masing diberi perasan rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb) pada konsentrasi 1 v/v, 2 v/v, 3 v/v, dan 4% v/v. Setiap 24 jam selama 4 hari dicatat dan dihitung persen parasitemia kemudian dihitung persen penghambatan dan persen pertumbuhan. Data presentase pertumbuhan post test dianalisa Uji Kruskal-Wallis satu jalan dan Uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan perasan rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb) dapat menghambat 53,73, 71,7, 82,21, dan 85,6 %. Kenaikan pertumbuhan parasitemia pada konsentrasi perasan jahe 1 v/v, 2 v/v, 3v/v, dan 4% v/v. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang jenis senyawa sesquiterpen yang dapat menghambat persen parasitemia. Kata kunci : Rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb), sesquiterpen, antimalaria, persen parasitemia, persen pertumbuhan, persen penghambatan

PENDAHULUAN Penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit Plasmodium. Parasit Plasmodium akan berkembang biak di dalam tubuh manusia di organ hati kemudian menginfeksi sel-sel darah merah. Parasit Plasmodium dapat menular kepada manusia sehat melalui gigitan nyamuk Anopheles sp. yang mengandung parasit(depkes RI, 2006). Penderita malaria tahun 2012 ditemukan di 27 kabupaten, terbanyak di Kabupaten Banjarnegara (592 penderita) dan tidak ada kasus di 8 Kabupaten/Kota. Angka kematian malaria tahun 2012 sebesar 0,01%. Hampir semua Kabupaten/Kota tidak terdapat kasus kematian tetapi hanya Kabupaten Blora yang mempunyai kasus kematian karena malaria dengan angka 2% (Dinkes JaTeng, 2012). Semakin banyak kasus resistensi malaria terhadap klorokuin maka para ahli menemukan senyawa artemisin. Penemuan artemisinin sebagai obat malaria memperlihatkan hasil yang positif. Hal ini mendorong upaya untuk terus mengeksplorasi bahan alam yang didapat digunakan sebagai obat antimalaria baru. Tanaman rimpang jahe mengandung senyawa minyak atsiri dimana didalamnya terkandung senyawa sesquiterpen(koswara, 1995). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektifitas senyawa sesquiterpen yang terkandung pada perasan rimpang jahe sebagai obat antimalaria. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perasan rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb) terhadap penghambatan persentase parasitisme pada mencit setelah diinfeksi Plasmodium berghei. METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Kandang hewan coba, botol minum, mikropepet, mikroskop cahaya, gunting, beker gelas, object glass, labu takar, gelas ukur, pipet kaca, spuit ip,spuit oral, juicer. Mencit putih jantan galur Swiss, pakan mencit (Br2), air minum, Plasmodium berghei dari darah mencit, sekam, kloroform, Asetat anhidrat, H 2 SO 4 pekat, CMC Na, Aquades, Giemsa induk,rpmi, EDTA methanol, tablet Darplex. PROSEDUR PENELITIAN Determinasi Tanaman Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematika Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang.

Pembuatan Simplisia Rimpang Jahe (Zingiber officinale Roxb) Rimpang jahe yang telah dikumpulkan kemudian dicuci dengan air mengalir sampai bersih kemudian ditiriskan dan dikeringkan dengan cara diletakkan ditempat terbuka dan tidak terkena sinar matahari. Pembuatan Perasan Sari Rimpang Jahe Rimpang yang digunakan sebanyak 50 gram. Rimpang jahe yang sudah dijuicer kemudian diambil sarinya dan dimasukkan ke dalam beker glass. Berdasarkan orientasi didapatkan perasan dengan konsentrasi 100% dengan volume murni 30 ml perasan. Uji Kualitatif Sampel ditambahkan 0,5 kloroform kemudian 5 tetes Asetat anhidrat dan 3 tetes H 2 SO 4 pekat. Timbulnya warna merah jingga atau ungu menandakan uji positif terhadap sesquiterpen Inokulasi Parasit (Blazquez et al, 2008) Inokulasi Plasmodium berghei dilakukan secara intraperitonial (i.p) sebanyak 10 7 parasit dalam 0,2 ml darah untuk tiap mencit. Menhitung jumlah eritrosit per ml darah dan parasitemia mencit donor yang akan ditransfer parasitnya. Darah yang terinfeksi Plasmodium berghei diambil sebanyak 10 µl dan diencerkan 990 µl RPMI. Kemudian jumlah eritrosit dihitung dengan hemocitometer dan diamati dengan mikroskop binokuler sehingga diketahui jumlah eritrosit/ml darah dengan prosentase parasetemia. Pengukuran Derajat Parasitemia (Sardjono dan Fitri, 2007) Membuat apusan darah dengan cara mengambil setetes darah dari ekor mencit dengan menggunting ekor mencit dan diteteskan pada objek gelas. Tetesan darah tersebut ditipiskan dengan menggunakan tepi objek gelas dan ditunggu sampai kering. Kemudian hasil apusan ditetesi dengan metanol hingga merata dan ditunggu hingga kering. Selanjutnya dilakukan pewarnaan Giemsa diteteskan pada apusan, ditunggu selama 30 menit, selanjutnya dibilas dengan air. Selanjutnya apusan darah yang sudah dicat dilakukan pemeriksaan parasitemia di bawah mikroskop menggunakan pembesaran 100x dengan menghitung jumlah eritrosit yang terinfeksi malaria dari 1000 eritrosit. Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan 36 ekor mencit putih jantan galur Swiss yang dikelompokkan secara acak menjadi 6 kelompok mencit, masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor mencit. Setiap mencit di inokulasi dengan darah yang terinfeksi Plasmodium berghei sebanyak 10 7 dalam 0,2 ml darah. Setelah 2 jam di inokulasi masing-masin kelompok diberi perlakuan. kelompok 1 kontrol negatif diberi CMC Na 0,5%, kelompok

perlakuan II larutan Darplex dosis 2,808 mg/20 g BB, kelompok perlakuan III, IV, V dan VI diberi perasan rimpang jahe kadar 1% v/v, 2% v/v, 3% v/v dan 4% v/v. Selama 4 hari masing-masing kelompok diberi perlakuan secara peroral dengan cara dicekok menggunakan sonde lambung. ANALISA DATA Data yang diperoleh dari persentase pertumbuhan parasetemia dianalisis secara statistik. Rumus perhitungan persen parasitemia adalah % Parasitemia = Jumlah eritrosit terinfeksi/ 1000 eritrosit x 100 % Persentase pertumbuhan parasit dihitung dengan rumus : % pertumbuhan = Persentase penghambatan parasit dihitung dengan rumus : %penghambatan = 100% - ( Xe/Xk x 100%) Keterangan : Xe : persen pertumbuhan rata-rata parasit yang diberi bahan uji dosis tertentu Xk : persen pertumbuhan rata-rata parasit pada kontrol negatif P(d x -d x-1 ) : % parasitemia pada hari x dikurangi % parasitemia pada hari sebelumnya. Data dianalisa secara statistik parametrik dan non parametrik yang didasarkan pada hasil normalitas dan homogenitas kemudian dilanjutkan dengan menggunakan Kruskal Wallis dan Mann-Whitney menggunakan SPSS 19.0 for windows dengan taraf kepercayaan 95%. HASIL Hasil Determinasi Tanaman Kunci determinasi : 1b-2b-3b-4b-12b-13b-14b-17b-18b-19b-20b-21b-22b-23b-24b-25b-26b-27b-28b-29-30b 31a-32a-33b-34b-333a-334b-335a-336a-337b-338a-339b 340a-fam207. Zingiberaceae- 1a-2b-6a-Genus Zingiber-1a-2b-6a-7b-Speccies: Zingiber officinale Roxb Hasil Uji Kualitatif Hasil identifikasi menunjukkan warna merah jingga setelah penambahan kloroform, asetat anhidrat dan H 2 SO 4 pekat, menunjukkan reaksi positif mengandung sesquiterpen

Hasil Eritrosit Terinfeksi Plasmodium berghei Hasil pengamatan eritrosit pada mencit yang sudah dilakukan apusan darah dan pewarnaan giemsa dengan menggunakan mikroskop binokuler, menunjukkan eritrosit yang terinfeksi Plasmodium berghei. Hasil Pengamatan Tabel I. Rata-rata Persen Pertumbuhan dan Rata-rata Persen Penghambatan Parasit Kelompok Perlakuan Rata-rata % Pertumbuhan ± SD Rata-rata % Penghambatan ± SD Kontrol negatif 5,90 ± 0,36 0 ± 0 Perasan 1% 2,73 ± 0,75 53,73 ± 1,97 Perasan 2% 1,67 ± 0,48 71,70 ± 2,42 Perasan 3% 1,05 ± 0,14 82,21 ± 1,37 Perasan 4% 0,85 ± 0,27 85,60 ± 0,74 Kontrol positif 0,38±0,18 93,56 ± 11,3 Hasil Analisa Data Tabel II. Hasil Mann-Whitney Uji Aktivitas Antimalaria Perasan Rimpang Jahe (Zingiber officinale Roxb) Pada Mencit Yang Diinfeksi Plasmodium berghei Kelompok Perlakuan Z Keterangan K (-) vs 1 % 2,887 Berbeda bermakna K(-) vs 2 % 2,887 Berbeda bermakna K (-) vs 3 % 2,887 Berbeda bermakna K (-) vs 4 % 2,887 Berbeda bermakna K (-) vs K (+) 2,887 Berbeda bermakna 1 % vs 2 % 2,402 Berbeda bermakna 1 % vs 3% 2,882 Berbeda bermakna 1 % vs 4 % 2,882 Berbeda bermakna 2% vs 3% 2,402 Berbeda bermakna 2 % vs 4% 2,722 Berbeda bermakna 3 % vs 4 % 1,441 Berbeda tidak bermakna 1 % vs K (+) 2,882 Berbeda bermakna 2 % vs K (+) 2,882 Berbeda bermakna 3 % vs K (+) 2,882 Berbeda bermakna 4 % vs K (+) 2,562 Berbeda bermakna

PEMBAHASAN Pertumbuhan parasit yang paling rendah selama waktu pengamatan terjadi pada kelompok kontrol positif, dikarenakan Dihidroartemisin cepat diabsorbsi bila diminum secara per oral sehingga cepat menimbulkan efek. Obat ini menghambat pemecahan globin menjadi asam amino sehingga pertumbuhan parasit terhambat, jika pertumbuhan dihambat maka parasit akan mati. Pertumbuhan parasti paling tinggi terjadi pada kelompok kontrol negatif karena hanya berisi larutan CMC Na 0,5% dimana didalamnya tidak terdapat senyawa yang bisa menghambat persen parasitemia. Pertumbuhan parasit pada kelompok uji yang diberikan perasan rimpang jahe mengalami penurunan persen parasitemia pada hari pertama sampai hari keempat seiring dengan adanya peningkatan konsentrasi perasan yang diberikan. Diantara keempat kelompok uji tersebut, persentase pertumbuhan parasit paling rendah terjadi pada kelompok uji perasan dengan konsentrasi 4 % dengan rata-rata persen penghambatan 85,6 %. Hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa kimia dari tanaman rimpang jahe pada konsentrasi 4% yaitu sesquiterpen lebih banyak dengan mekanisme jembatan peroksida pada sesquiterpen diputus oleh ion Fe2+ menjadi radikal bebas. Radikal-radikal ini kemudian menghambat dan memodifikasi berbagai macam molekul dalam parasit. Persentase pertumbuhan parasit pada kelompok uji yang diberikan perasan rimpang jahe lebih rendah dibandingkan dengan kontrol negatif, yang menunjukkan bahwa terjadi hambatan pertumbuhan parasit akibat pemberian perasan rimpang jahe. Berdasarkan hasil diatas menunjukan kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan uji perasan rimpang jahe kadar 1% v/v, 2% v/v, 3% v/v dan 4% v/v (Z>1,960) menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna. Perasan rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb) memiliki efek sebagai antimalaria berbeda dengan kontrol positif (Darplex) dosis 2,808/20 g BB.Sedangkan kelompok perasan rimpang jahe kadar 3% v/v dengan kelompok perasan rimpang jahe kadar 4% v/v didaptkan nilai Z hitungnya Z= 1,441 (Z < 1,960) dapat dikatakan bahwa berbeda tidak bermakna. Hal ini menunjukkan kadar 3% v/v memiliki efek yang berbeda tidak bermakna dengan kadar 4% v/v sebagai antimalaria. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Perasan Rimpang Jahe (Zingiber officinale Roxb) yang mengandung sesquiterpen mempunyai kemampuan menghambat peningkatan angka parasetemia pada mencit putih galur swiss

2. Kadar 1%, 2%, 3% dan 4% dari perasan rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb) memiliki efek terhadap penghambatan peningkatan angka parasetemia pada mencit galur swiss yang diinfeksikan Plasmodium berghei. Saran 1. Perlu dilakukan isolasi untuk senyawa sesquiterpen yang terkandung dalam rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb) yang memiliki efek menghambat persen angka parasetemia. 2. Perlu dilakukan penelitian dengan cara pembedahan pada organ mencit untuk mengetahui seberapa besar kerusakan pada organ terutama hepar dalam mencit yang terinfeksi plasmodium berghei akibat pemberian perasan rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb). UCAPAN TERIMAKASIH Kepada dosen pembimbing STIKES Farmasi, FK UGM bagian parasitologi, UNDIP Semarang Jurusan Biologi Fakultas MIPA. DAFTAR PUSTAKA Blazquez, S., Thiberge, S., Amino, R., dan Ménard, R., 2008, In vivo imaging of preerythrocytic forms of murine Plasmodium parasites dalam Methodes in Malaria Research 5 th, BioMalPar, Paris. Depkes RI, 2006, Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta. Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2012, Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Semarang. Elok, K.H., Roihatul Muti ah., dan Ijro atul B, 2012, Potensi Antimalaria Ekstrak Diklorometan Daun Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) Secara In Vivo Pada Hewan Coba, Skripsi, Fakultas Sins dan Teknologi UIN Maliki, Malang Koswara, S., 1995, Jahe dan Hasil Olahannya, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Sardjono, T.W., dan Fitri, L.E., 2007, Malaria Mekanisme terjadinya Penyakit dan Pedoman Penanganannya, Lab Parasit FKUB, Malang.