Kovenan Hak Sipil & Politik Ifdhal Kasim Disampaikan dalam acara Workshop Memperkuat Justisiabilitas Hakhak Ekonomi, Sosial dan Budaya: Prospek dan Tantangan, diselenggarakan oleh Pusat Studi HAM UII, bekerjasama dengan NCHR University of Oslo Norway, di Yogyakarta, 13-15 Nopember 2007.
Latar Belakang Dirumuskan di bawah pengaruh konteks internasional ketika itu, yakni Perang Dingin; Dirumuskan dalam satu kovenan atau dua kovenan; perbedaan antara negara kapitalis dgn negara sosialis; Komprominya dirumuskan dalam dua kovenan, yakni ICCPR dan ICESCR
Mulai berlaku dan Negara Pihak Disahkan pada 16 Desember 1966; Efektif berlaku pada 23 Maret 1976; Diratifikasi oleh 152 Negara (Negara Pihak) Indonesia menjadi Negara Pihak pada 2005
Protokol Pilihan Kovenan Hak Sipil dan Politik dilengkapi oleh dua Protokol Pilihan (Optional Protocol): Protokol Pilihan Pertama tentang Pengaduan Induvidual, disahkan pada 1966; Protokol Pilihan Kedua tentang Penghapusan Hukuman Mati, disahkan pada 1989.
Materi Kovenan dibagi i ke dalam 1 Pembukan dan 6 Bagian: - Bagian I-III III (pasal 1-27) berisi tentang ketentuan umum (larangan diskriminasi, derogation, reservasi, dll) dan hak-hak k yang dilindungi; d i - Bagian IV-VI VI (pasal 28-53) berisi tentang pengawasan internasional, prinsip-prinsip penafsiran, dan penutup.
Hak-hak yang Dilindungi Hak atas hidup (pl. 6); Hak bebas dari penyiksaan dan hukuman yang kejam (pl. 7 dan 10); Hak bebas dari perbudakan, perhambaan dan kerja paksa (pl. 8); Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi (pl. 9); termasuk bebas dari pemenjaraan karena tidak mampu membayar utang (pl.11); Hak atas kebebasan bergerak dan memilih tempat tinggalnya (ps.12); larangan pengusiran terhadap orang asing (ps.13).
Hak-hak yang Dilindungi Jaminan mendapatkan hak-hak k prosedural dalam perkara pidana maupun perdata (pl 9 dan pl.14),antara lain: (i) hak mendapatkan pemberitahuan segera apabila ditangkap (ps.9); (ii) diberitahu dgn cepat tuduhannya, dan dianggap tidak bersalah (pl.9, 14); (iii) secepatnya diajukan ke muka persidangan (ps.9); hak melawan penahanan melalui pengadilan (pl 9); hak atas kompensasi dari penangkapan yg tdk sah, dan dari hukuman (pl.9, 14).
Hak-hak yang Dilindungi Hak atas persamaan di depan hukum, bebas b dari pengadilan keduakalinya utk kasus yang sama (pl.14); Hak bebas dikenakan retroactivity (pl 15); Hak atas pengakuan sbg subyek hukum (pl.16); Hak atas privacy (pl. 17); Hak atas kebebasan berpikir, berkeyakinan dan beragama (pl. 18); Hak atas kebebasan menyatakan pendapat, ekspresi, dan memperoleh informasi (pl.19); Larangan terhadap propaganda perang, dan menyebarkan kebencian berdasarkan ras atau agama (pl.20).
Hak-hak yang Dilindungi Hak atas kebebasan berkumpul secara damai (pl. 21); Hak atas kebebasan berserikat, mendirikan dan menjadi anggota serikat buruh (pl. 22); Hak untuk menikah berdasarkan persetujuan dan membentuk keluarga (pl.23); Hak anak utk bebas dari diskriminasi, didaftarkan segera setelah kelahirannya, dan mendapatkan satu kewarganegaraan 9pl.24); Hak atas kesempatan yang sama, baik dalam pemerintahan, memilih dan dipilih, maupun mendapat pelayanan pemerintah (pl.25).
Hak-hak yang boleh dan tidak dikurangi Hak-hak yang tidak boleh dikurangi (non- derogable rights): - hak atas hidup; hak bebas dari penyiksaan; hak bebas dari perbudakan; hak bebas dari penahanan karena gagal memenuhi utang; hak bebas dari pemidanaan yang berlaku surut; hak sebagai subyek hukum; dan hak atas kebebasan berpikir, keyakinan dan agama.
Hak-hak yang boleh dan tidak dikurangi Hak-hak yang boleh dikurangi (derogable rights): - hak atas kebebasan berkumpul - hak atas kebebasan berserikat; - hak atas kebebasan menyatakan pendapat, berekspresi, mencari dan memperoleh informasi
Reservasi Setiap negara yang menjadi Pihak, boleh membuat reservation terhadap pasal-pasal tertentu dalam Kovenan pada saat meratifikasi. Reservasi berarti bermaksud mengurangi pada tingkat tertentu hak-hak yang diakui dalam Kovenan. Reservasi dianjurkan untuk dikurangi
Kewajiban Negara Menghormati dan menjamin semua orang tanpa diskriminasi menikmati hak-hak yang diakui dalam Kovenan; Mengambil langkah-langkah harmonisasi hukum dan perundangan-undangan; undangan; Menjamin orang yang dilanggar haknya yang diakui Kovenan, harus mendapatkan ganti rugi; Menjamin persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.