5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah;

dokumen-dokumen yang mirip
',7 GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

8/~g:>~Pl5~ ~ g1"~~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 284 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1869 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

li h i:~../ 8J~:q;>~'9l5~~ Q1"kkh~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1039 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 743 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

8J~PJ>~f{Jj)~ ~ G#"kkhcJalca4a KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1688 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

8J~gp~rg;~ ~ cfkicda~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1418 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR / 116 / /2010 TENTANG

8J~g>~Pl5~ ~ Q1"bukh~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 283 TAHUN 2014 TENTANG POSKO BERSAMA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

8J~PJ>~Pl5~ ~ c;#"kkh~

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

DISPOSISI / CATATAN DINAS KOMUNlKASI, INFORMATlKA DAN KEHUMASAN PROVINSI DKI JAKARTA / 8:l.b7. Karle : :. ~~~1'iir;Ntf~~~ : CiUJ;Jiiv::u;,'...

8J~g>~f{!b~ ~ <2Ykkh~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 834 TAHUN 2014 TENTANG

!ll~ :q;>~tplj~ ~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 605 TAHUN 2014 TENTANG

8J~PJ>~PlJ~ ~ ~~~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 287 TAHUN 2014 TENTANG

. ~ 8l~gp~Pl5~~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PEMERINTAH PROVINS) DAERAH KHUSUS KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 829 TAHUN 2014 TENTANG

~~~~tplj~qy~tm. ~w/a~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 306/2012 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

8J~g>~PlJ~ ~ c;#'~~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 534 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS NOMOR 549 TAHUN 2016 TENTANG TIM PEMANTAUAN ORANG ASING, ORGANISASI MASYARAKAT ASING DAN TENAGA KERJA ASING

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

8J~g>~P.b~~ Q9'"~~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 613 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

JALAN WASTUKANCANA NO. 2 Telp BANDUNG. SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR: 500/Kep.252-BagEk/2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/24/KEP/ /2013 TENTANG TIM TEKNIS OTONOMI DAERAH KOTA BATU WALIKOTA BATU,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

f1~ r '~{5))'~~ ~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/2/KEP/ /2014

G U B E R N U R L A M P U N G

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

6. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khuso.!5 Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia:

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARtA

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

~'".,~, j~ Jl. t- 3' \ ~ "~.: \:..~. ~'".,Ii.: ."' ..:i.'."'...,.:'" KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 682 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 186 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA

ZâuxÜÇâÜ cüéñ Çá WtxÜt{ ^{âáâá \uâ~éàt ]t~tüàt KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHusus IBUKOTA JAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 176 TAHUN 2010 TENTANG KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR : 180/15/KEP/ /2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYULUHAN HUKUM WALIKOTA BATU,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG TIM REFORMASI BIROKRASI

PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 194 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU

(;j~r;jaluvr1iv KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

-.. PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1628 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH. KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2092 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA DENPASAR KEPUTUSAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR /645/HK/2013

C!l'uJ!wl&cJa I'unla

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

- 1 - KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 2.A TAHUN 2012

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 442/KMK.011/2011 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE VERIFIKASI PEMBERIAN PEMBEBASAN ATAU

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 104 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR JAWA BARAT. KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : /Kep.245-PMKSM/2017

,.,.,... \_~~~~;.'. i,~>..' ~#~ ','.. ~ ;"~~., 8J~g:>~rqg~ ~ oykkh~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1549 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Jakarta, 4 September 2015

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR : 180/14/KEP/ /2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM ASISTENSI PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH WALIKOTA BATU,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 79 /KPTS/013/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 132 /KPTS/013/2015 TENTANG

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 218 TAHUN 2012

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

G U B E R N U R L A M P U N G

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

GUBERNUR SULAWESI UTARA

8J~PJ>~tPlJ~ ~ <21"kkh~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG KANTOR KAS DAERAH KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

G U B E R N U R L A M P U N G

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 320 / /2009 TENTANG DEWAN KETAHANAN PANGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 067 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSU5 IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TENTANG PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

1-~-~ SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Transkripsi:

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1429 TAHUN 2014 TENTANG TIM PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 8 ayat (1) Peraturan Gubernur Nomor 203 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, penyelesaian keberatan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dilaksanakan olen Tim Penyelesaian Keberatan yang dibentuk oleh Kepala Dinas Pelayanan Pajak atas nama Gubernur; b. bahwa dalam rangka pelayanan penyelesaian permohonan keberatan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu dibentuk Tim Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan pada tingkat Dinas, Suku Dinas dan Unit Pelayanan Pajak Daerah sesuai dengan kewenangannya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Gubernur tentang Tim Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah;

2 6. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 7. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Ketentuan Umum Pajak Daerah; 8. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; 9. Peraturan Gubernur Nomor 34 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pelayanan Pajak; 10. Peraturan Gubernur Nomor 29 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Pajak Daerah; 11. Peraturan Gubernur Nomor 194 Tahun 2012 tentang Tata Naskah Dinas; 12. Peraturan Gubernur Nomor 203 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; MEMUTUSKAN : Menetapkan KESATU KEPUTUSAN GUBERNUR TENTANG TIM PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN. Tim Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dengan tingkatan sebagai berikut : 1. Tim Penyelesaian Keberatan pada Unit Pelayanan Pajak Daerah (UPPD) yang berada pada Koordinator UPPD masing-masing; 2. Tim Penyelesaian Keberatan di masing-masing Suku Dinas Pelayanan Pajak; dan 3. Tim Penyelesaian Keberatan pada Dinas Pelayanan Pajak. KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA Susunan keanggotaan, ruang lingkup penyelesaian tugas, tugas dan tanggung jawab Tim sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU, tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II dan Lampiran III Keputusan Gubernur ini. Tim sebagaimana dimaksud pad a diktum KESATU pada tingkat UPPD terdapat 1 (satu) Tim Penyelesaian Keberatan untuk 1 (satu) wilayah Suku Dinas Pelayanan Pajak. Pelaksanaan tugas Tim sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA didasarkan pada Surat Tugas yang diterbitkan oleh Koordinator UPPD, Kepala Suku Dinas Pelayanan Pajak atau Kepala Dinas Pelayanan Pajak. Keanggotaan Tim sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU pada UPPD, Suku Dinas dan Dinas dapat melibatkan instansi terkait sesuai dengan kebutuhan.

3 KEENAM KETUJUH KEOELAPAN Pelaksanaan pembahasan rapat penyelesaian keberatan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dilakukan 1 (satu) kali dalam setiap minggu. Biaya pelaksanaan tugas tim sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU dibebankan pada Anggaran Pimdapatan dan Belanja Oaerah (APBO) melalui Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Oinas Pelayanan Pajak Provinsi OKI Jakarta. Keputusan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Oitetapkan di Jakarta padatanggal 12 September 2014 Tembusan: 1. Gubernur Provinsi OKI Jakarta 2. Wakil Gubernur Provinsi OKI Jakarta 3. Sekretaris Oaerah Provinsi OKI Jakarta 4. Para Asisten Sekda Provinsi OKI Jakarta 5. Inspektur Provinsi OKI Jakarta 6. Kepala Badan Pengelola Keuangan Oaerah Provinsi OKI Jakarta 7. Kepala Biro Hukum Setda Provinsi OKI Jakarta

Lampiran I : Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor Tanggal 1429 TAHUN 2014 12 September 2014 SUSUNAN KEANGGOTAAN, RUANG L1NGKUP PENYELESAIAN TUGAS, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN PADA UNIT PELAYANAN PAJAK DAERAH (UPPD) A. SUSUNAN KEANGGOTAAN Pengarah : 1. Kepala Dinas Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DKI Jakarta 2. Sekretaris Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta Ketua Sekretaris Anggota Para Koordinator UPPD Kepala Seksi Penagihan pada Koordinator UPPD 1. Para Kepala Suku Dinas Pelayanan Pajak yang membawahi Koordinator UPPD masing-masing 2. Para Kepala UPPD yang berada di bawah koordinator selaku Ketua Tim 3. Kepala Seksi pada UPPD yang menangani permohonan keberatan 4. Unsur instansi terkait lainnya di lingkungan Dinas Pelayanan Pajak maupun instansi lain Sekretariat Unsur staf UPPD yang menangani permohonan keberatan B. RUANG L1NGKUP PENYELESAIAN TUGAS 1. Meneliti dan mengkaji/mengevaluasi penyelesaian permohonan keberatan PBB-P2. 2. Membahas penyelesaian permohonan keberatan PBB-P2. 3. Melaporkan penyelesaian permohonan keberatan PBB-P2. C. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. PENGARAH a. Memberikan arahan kebijakan dalam pelaksanaan tugas. b. Memberikan petunjuk yang diperlukan kepada Ketua dan Anggota guna menghindari terjadi kekeliruan dalam rangka pelaksanaan tugas. c. Memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pelaksanaan tugas Tim. 2. KETUA a. Memimpin, memonitor dan mengendalikan pelaksanaan tugas secara langsung. b. Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait lainnya berkaitan dengan pelaksanaan tugas. c. Memberikan petunjuk teknis kepada Anggota dan Sekretariat. d. Menandatangani dan memaraf surat-surat yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas. e. Memberikan keputusan penyelesaian keberatan apabila terdapat permasalahanpermasalahan. f. Meminta pl;ltunjuk kepada Pengarah terhadap masalah yang tidak dapat diselesaikan Tim.

2 g. Melaporkan kegiatan penyelesaian keberatan kepada Pengarah setiap tanggal 15 bulan berikutnya. 3. SEKRETARIS a. Menyiapkan data dan/atau bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas. b. Menjadwalkan rapat-rapat Tim. c. Menyusun, merumuskan dan menandatangani notulen rapat. d. Melakukan koordinasi antar UPPD yang berada di lingkup koordinator yang berkaitan dengan rapat pembahasan. e. Membantu Ketua dalam mengendalikan pelaksanaan tugas. f. Melaksanakan evaluasi pembahasan kegiatan penyelesaian keberatan. g. Merumuskan risalah pembahasan penyelesaian keberatan. h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua. 4. ANGGOTA a. Memberikan saran-saran kepada Ketua guna pelaksanaan kegiatan. b. Menghadiri rapat pembahasan yang diadakan. c. Memberikan masukan dan koreksi pada rapat pembahasan. d. Membantu merumuskan risalah pembahasan penyelesaian keberatan. e. Menyelesaikan pembahasan keberatan bersama Ketua dan Sekretaris. f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pengarah dan Ketua berkaitan dengan koordinasi pelaksanaan kegiatan. 5. SEKRETARIAT a. Menyiapkan bahan dan data yang menjadi landasan hukum dalam penyelesaian keberatan. b. Merangkum hash kerja Tim dalam bentuk draft notulen. c. Menyimpan dan mendokumentasikanhasil rapat pembahasan Tim. d. Membuat serta menyebarkan undangan rapat ke Anggota dan/atau Wajib Pajak. e. Membantu Sekretaris dalam menyiapkan data, bahan, peralatan dan akomodasi dalam hal pelaksanaan kegiatan. f. Membuat surat kepada Wajib Pajak apabila diperlukan data tambahan atas perintah Ketua/Sekretaris. g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan.

Lampiran II Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor Tanggal 1429 TAHUN 2014 12 September 2014 SUSUNAN KEANGGOTAAN, RUANG L1NGKUP PENYELESAIAN TUGAS, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI MASING-MASING SUKU DINAS PELAYANAN PAJAK A. SUSUNAN KEANGGOTAAN Pengarah 1. Kepala Dinas Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DKI Jakarta 2. Sekretaris Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta Ketua Sekretaris Anggota Para Kepala Suku Dinas Pelayanan Pajak Para Kepala Seksi Penyelesaian Sengketa Pajak pada Suku Dinas Pelayanan Pajak 1. Para Kepala UPPD yang berada di bawah koordinasi Ketua Tim 2. Para Kepala Seksi pada Suku Dinas Pelayanan Pajak 3. Unsur Suku Dinas Pelayanan Pajak 4. Unsur instansi terkait lainnya di lingkungan Dinas Pelayanan Pajak atau instansi lain Sekretariat Unsur Suku Dinas Pelayanan Pajak B. RUANG L1NGKUP PENYELESAIAN TUGAS 1. Meneliti dan mengkaji/mengevaluasi penyelesaian permohonan keberatan PBB-P2. 2. Membahas penyelesaian permohonan keberatan PBB-P2. 3. Melaporkan penyelesaian permohonan keberatan PBB-P2. C. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. PENGARAH a. Memberikan arahan kebijakan dalam pelaksanaan tugas. b. Memberikan petunjuk yang diperlukan kepada Ketua dan Anggota guna menghindari terjadi kekeliruan dalam rangka pelaksanaan tugas. c. Memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pelaksanaan tugas Tim. 2. KETUA a. Memimpin, memonitor dan mengendalikan pelaksanaan tugas secara langsung. b. Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait lainnya berkaitan dengan pelaksanaan tugas. c. Memberikan petunjuk teknis kepada Anggota dan Sekretariat. d. Menandatangani dan memaraf surat-surat yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas. e. Memberikan keputusan penyelesaian keberatan apabila terdapat permasalahanpermasalahan. f. Meminta petunjuk kepada Pengarah terhadap mas~lah yang tidak dapat diselesaikan Tim.

2 g. Melaporkan kegiatan penyelesaian keberatan kepada Pengarah setiap tanggal 15 bulan berikutnya. 3. SEKRETARIS a. Menyiapkan data dan/atau bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas. b. Menjadwalkan rapat-rapat Tim. c. Menyusun, merumuskan dan menandatangani notulen rapat. d. Melakukan koordinasi antar UPPD yang berada di lingkup koordinator yang berkaitan dengan rapat pembahasan. e. Membantu Ketua dalam mengendalikan pelaksanaan tugas. f. Melaksanakan evaluasi pembahasan kegiatan penyelesaian keberatan. g. Merumuskan risalah pembahasan penyelesaian keberatan. h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua. 4. ANGGOTA a. Memberikan saran-saran kepada Ketua guna pelaksanaan kegiatan. b. Menghadiri rapat pembahasan yang diadakan. c. Memberikan masukan dan koreksi pada rapat pembahasan. d. Membantu merumuskan risalah pembahasan penyelesaian keberatan. e. Menyelesaikan pembahasan keberatan bersama Ketua dan Sekretaris. f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pengarah dan Ketua berkaitan dengan koordinasi pelaksanaan kegiatan. 5. SEKRETARIAT a. Menyiapkan bahan dan data yang menjadi landasan hukum dalam penyelesaian keberatan. b. Merangkum hasil kerja tim dalam bentuk draft notulen. c. Menyimpan dan mendokumentasikan hasil rapat pembahasan Tim. d. Membuat serta menyebarkan undangan rapat ke Anggota dan/atau Wajib Pajak. e. Membantu Sekretaris dalam menyiapkan data, bahan, peralatan dan akomodasi dalam hal pelaksanaan kegiatan. f. Membuat surat kepada Wajib Pajak apabila diperlukan data tambahan atas perintah Ketua/Sekretaris. g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan.

Lampiran III Keputusan Gubernur Provinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor Tanggal 1429 TAHUN 2014 12 September 2014 SUSUNAN KEANGGOTAAN, RUANG L1NGKUP PENYELESAIAN TUGAS, TUGAS OAN TANGGUNG JAWAB TIM PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI OAN BANGUNAN PEROESAAN OAN PERKOTAAN PAOA OINAS PELAYANAN PAJAK A. SUSUNAN KEANGGOTAAN Pengarah : 1. Gubernur Provinsi OKI Jakarta 2. Wakil Gubernur Provinsi OKI Jakarta 3. Sekretaris Oaerah Provinsi OKI Jakarta 4. Kepala Oinas Pelayanan Pajak Provinsi OKI Jakarta 5. Sekretaris Dinas Pelayanan Pajak Provinsi OKI Jakarta Ketua Sekretaris Kepala Bidang Peraturan dan Penyuluhan Oinas Pelayanan Pajak Provinsi OKI Jakarta Kepala Seksi Keberatan dan Banding Oinas Pelayanan Pajak Provinsi OKI Jakarta Anggota 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta Oinas Kepala Bidang Sistem Informasi Pajak Oaerah Dinas Pelayanan Pajak Provinsi OKI Jakarta Kepala Bidang Pengendalian dan Pembinaan Oinas Pelayanan Pajak Provinsi OKI Jakarta Para Kepala Suku Oinas Pelayanan Pajak sesuai lokasi Objek PBB-P2 Para Kepala UPPO sesuai lokasi Objek PBB-P2 Kepala Seksi Peraturan Pajak Oaerah Oinas Pelayanan Pajak Provinsi OKI Jakarta Kepala Seksi Penyuluhan Oinas Pelayanan Pajak Provinsi OKI Jakarta Unsur Staf Bidang Peraturan dan Penyuluhan Pajak Oaerah Oinas Pelayanan Pajak Provinsi OKI Jakarta Unsur instansi terkait lainnya yang diperlukan baik instansi di Iingkungan Pemerintah Provinsi OKI Jakarta maupun instansi di luar lingkungan Pemerintah Provinsi OKI Jakarta Sekretariat Unsur Dinas Pelayanan Pajak Provinsi OKI Jakarta B. RUANG L1NGKUP PENYELESAIAN TUGAS 1. Meneliti dan mengkaji/mengevaluasi penyelesaian permohonan keberatan PBB-P2. 2. Membahas penyelesaian permohonan keberatan PBB-P2. 3. Melaporkan penyelesaian permohonan keberatan PBB-P2.

2 C. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. PENGARAH a. Memberikan arahan kebijakan dalam pelaksanaan tugas. b. Memberikan petunjuk yang diperlukan kepada Ketua dan Anggota guna menghindari terjadi kekeliruan dalam rangka pelaksanaan tugas. c. Memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pelaksanaan tugas Tim. 2. KETUA a. Memimpin, memonitor dan mengendalikan pelaksanaan tugas secara langsung. b. Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait lainnya berkaitan dengan pelaksanaan lugas. c. Memberikan pelunjuk leknis kepada Anggola dan Sekrelariat. d. Menandatangani dan memaraf sural-sural yang berkailan dengan pelaksanaan lugas. e. Memberikan kepulusan penyelesaian keberalan apabila lerdapal permasalahanpermasalahan. f. Meminla pelunjuk kepada Pengarah lerhadap masalah yang tidak dapat diselesaikan Tim. g. Melaporkan kegiatan penyelesaian keberalan kepada Pengarah seliap tanggal 15 bulan berikulnya. 3. SEKRETARIS a. Menyiapkan data dan/alau bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas. b. Menjadwalkan rapal-rapal Tim. c. Menyusun, merumuskan dan menandalangani nolulen rapat. d. Melakukan koordinasi antar UPPD yang berada di lingkup koordinalor yang berkailan dengan rapal pembahasan. e. Membantu Ketua dalam mengendalikan pelaksanaan tugas. f. Melaksanakan evaluasi pembahasan kegiatan penyelesaian keberalan. g. Merumuskan risalah pembahasan penyelesaian keberatan. h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua. 4. ANGGOTA a. Memberikan saran-saran kepada Kelua guna pelaksanaan kegialan. b. Menghadiri rapal pembahasan-yang diadakan. c. Memberikan masukan dan koreksi pada rapal pembahasan. d. Membanlu merumuskan risalah pembahasan penyelesaian keberalan e. Menyelesaikan pembahasan keberatan bersama Ketua dan Sekretaris. f. Melaksanakan lugas lain yang diberikan oleh Pengarah dan Kelua berkailan dengan koordinasi pelaksanaan kegiatan.

3 5. SEKRETARIAT a. Menyiapkan bahan dan data yang menjadi landasan hukum dalam penyelesaian keberatan. b. Merangkum hasil kerja Tim dalam bentuk draft notullm. c. Menyimpan dan mendokumentasikan hasil rapat pembahasan Tim. d. Membuat serta menyebarkan undangan rapat ke Anggota dan/atau Wajib Pajak. e. Membantu Sekretaris dalam menyiapkan data atau bahan serta peralatan serta akomodasi dalam hal pelaksanaan kegiatan. f. Membuat surat kepada Wajib Pajak apabila diperlukan data tambahan atas perintah Ketua/Sekretaris. g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan.