BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberi kepercayaan

pemungutan pajak dimana wajib pajak menghitung sendiri pajak terutangnya serta secara mandiri menyetorkan ke bank atau kantor pos dan melaporkannya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. langsung kepada Kantor Wilayah. KPP Sumedang merupakan salah satu Kantor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat kita bahas melalui topik tersebut. Pada kesempatan ini, penulis ingin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang paling besar dibandingkan penerimaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Pajak adalah iuran rakyat

BAB I PENDAHULUAN. mengenai lingkungan kerja dan kegiatan-kegiatan suatu perkantoran khususnya di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

BAB 1 PENDAHULUAN. membayar pajak secara langsung maupun tidak langsung. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Tansuria, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Direktorat Jenderal Pajak (fiskus) melakukan ekstensifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan. Bagi pelaku bisnis pajak

BAB I PENDAHULUAN. dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran. ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pemerintah membutuhkan dana yang cukup banyak dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini status Indonesia masih menjadi negara berkembang, yang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. membayar pengeluaran umum (Mardiasmo 2011). Pajak merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat dominan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. uang sebanyak-banyaknya untuk kas negara. Semakin tinggi pemasukan pajak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) PKLM adalah suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Berdasarkan UU No 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata

Judul : Tata Cara Pengukuhan Wajib Pajak menjadi Pengusaha Kena Pajak ABSTRAK

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai oleh Indonesia sebagai salah satu negara

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang berpotensi besar yaitu pajak yang menyumbang rata-rata lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun diubah/disempurnakan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, pajak

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk kepentingan rakyat yang tidak wajib membayar pajak. pajak, yaitu dengan memperluas subyek dan obyek pajak atau dengan

BAB I PENDAHULUAN. Rutin dan Pengeluaran Pembangunan. Dalam Negeri dan Hibah. Penerimaan Dalam Negeri terdiri dari

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Pengusaha menurut Mardiasmo (2008:36), Pengusaha merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang. Pembayar

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu instrumen suatu negara termasuk Indonesia dalam. memperoleh pendapatan untuk melaksanakan kegiatan pemerintahan adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pajak dapat dinikmati oleh semua rakyat Indonesia. terutang dengan menyampaikan Surat Pemberitahuan. Sebagaia timbal balik

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban warga Negara, karena itu pemerintah menempatkan perpajakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Theory of Reasoned Action atau Teori Aksi Rencana (TRA) merupakan penentu langsung dari tindakan atau perilaku.

mendasar yaitu dari sistem official assessment menjadi sistem self assessment.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Salah satu sumber pemasukan yang paling vital yaitu perpajakan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Peranan pajak sebagai penerimaan dalam negeri semakin besar, hal ini di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB V PENUTUP. sudah selayaknya ditarik kesimpulan berdasarkan penelitian yang dilakukan di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I merupakan instansi vertikal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) untuk mewujudkannya. Untuk menanggulangi dana yang cukup besar itu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. lalai terhadap pajak dan tidak menjalani kewajibannya sebagai wajib pajak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

BAB I PENDAHULUAN. Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 35 tahun di bidang perpajakan seperti penghitungan, pemeriksaan dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Gambaran Umum Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. ini pemungutnya dilaksakan oleh Pemerintah Pusat khususnya Depertemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kontribusi terbesar penerimaan negara Indonesia saat ini berasal dari sektor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang sedang giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. usaha menengah sektor industri makanan dan pakaian di kota

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah Indonesia yang dapat mendukung kegiatan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. keperluannya pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. negeri berupa pajak. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya.untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut pemerintah

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak memiliki peranan yang sangat besar dalam pembagunan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran. Adriani (dalam Kangtoshi, 2010), pajak adalah iuran masyarakat kepada

BAB I PENDAHULUAN. nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang

Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negeri berupa ekspor dan juga dari penerimaan dalam negeri terutama dari sektor

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER- 14/BC/2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang penting bagi pembiayaan nasional. yaitu mulai berlakunya sistem pemungutan pajak self assessment system sejak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I LATAR BELAKANG PENELITIAN. penting untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur maupun meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber pendanaan dan pemasukan bagi Negara berasal dari pajak yang

BAB I PENDAHULUAN. satu instrumen penting dalam berjalannya pemerintahan sebuah negara. APBN yang digunakan oleh sebuah pemerintahan diharapkan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kemakmuran rakyatnya secara adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini

BAB V PENUTUP. menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Bahwa usaha jasa persewaan kendaraan roda 4 (empat) atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, yaitu sektor

BAB I 1.PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber pendapatan Negara yang sangat penting bagi

BAB I. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah dalam rangka menjalankan. pemerintah dalam memungut pajak dari masyarakat, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi dalam membenahi administrasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpajakkan merupakan suatu hal yang sudah sangat sering kita temui sehari-hari. Hampir segala kegiatan yang kita lakukan tidak terbebas dari yang namanya pajak. Di Indonesia sendiri sistem yang digunakan untuk memungut perpajakkan adalah self assessment. Dimana pemerintah memberi tanggung jawab penuh kepada wajib pajak untuk menghitung dan melaporkan sendiri beban pajak yang ditanggungnya sesuai dengan yang diatur dalam Undang-undang, dan mengikuti semua prosedur yang ada serta membayar sesuai dengan yang seharusnya. Sehingga masyarakat dituntut memiliki kesadaran yang tinggi akan hal ini dan pengetahuan yang luas mengenai perpajakkan. Karena tentu jika ketahuan tidak membayar pajak atau salah dalam pembayaran pajaknya, maka akan dikenakan sanksi atau denda oleh pemerintah. Namun pada kenyataanya sekarang, hingga detik ini masih banyak orang-orang yang belum mengerti pentingnya membayar pajak dan jika harus membayar, berapakah pajak yang harus dibayarkan?. Tidak hanya wajib pajak pribadi yang tidak tahu cara membayar pajak, banyak juga badan-badan atau perusahaanperusahaan besar yang masih kacau dalam hal memenuhi kewajiban pajaknya bahkan masih ada yang tidak membayar pajak sama sekali. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyrakat akan perpajakan 1

2 inilah yang menjadi masalah bagi pemerintah kita. Padahal salah satu sumber penerimaan yang cukup besar bagi negara Indonesia adalah dari pajak ini. Dari pihak pemerintah sendiri telah menyediakan unit kerja untuk melayani masyarakat dalam proses penanganan pembayaran pajak yaitu KPP (Kantor Pelayanan Pajak). Unit KPP ini mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan kepada wajib pajak. Tapi hal ini saja tidak cukup membantu bagi masyarakat dalam hal memenuhi kewajiban perpajakannya. Maka dari itu diperlukannya konsultan pajak. Konsultan Pajak menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 111/PMK/.03/2014 pasal 1 adalah orang yang memberikan jasa konsultasi perpajakkan kepada Wajib Pajak dalam rangka melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perpajakan. Dan pada pasal 2 mengatakan syarat untuk menjadi Konsultan Pajak adalah 1)Merupakan Warga Negara Indonesia, 2) Bertempat tinggal di Indonesia, 3) Tidak terikat dengan pekerjaan atau jabatan pada Pemerintah/Negara dan/ atau Badan Milik Usaha Negara/Daerah, 4) Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterengan dari instansi yang berwenang, 5) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, 6) Menjadi Anggota pada suatu Asosiasi Konsultan Pajak yang terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak, 7) Memiliki Sertifikat Konsultan Pajak.

3 Dengan menggunakan jasa konsultan pajak ini, masyarakat dapat memenuhi seluruh kewajiban pajaknya dengan benar. Mulai dari perhitungan pph 21/23 untuk wajib pajak pribadi, perhitungan PPN dan PPnBM, PBB dan BPHTB, PPh Badan, PPh pasal 4 ayat 2, dan pajak lainnya. Konsultan pajak juga dapat menjadi prasarana bagi wajib pajak untuk melaporkan dan menyetorkan pajak tepat waktu dan sesuai. Jasa ini juga sangat dibutuhkan bagi perusahaanperusahaan besar yang memiliki omset besar dan memiliki banyak kegiatan operasional karena perusahaan tersebut akan terkena berbagai macam jenis pajak. Dewasa ini banyak sekali perusahaan yang telah berdiri tetapi tidak memikirkan aspek perpajakan. Jadi perusahaan tersebut hanya berfokus pada pengumpulan keuntungan saja tanpa memperhatikan aspek perpajakan. Sehingga perusahaan tersebut akhirnya mengalami banyak masalah yang timbul. Masalah masalah tersebut antara lain adalah ketidaktahuan dan kurangnya pengetahuan perusahaan mengenai ilmu perpajakan sehingga selama berjalannya, perusahaan tersebut tidak membayar pajak kepada pemerintah sampai akhirnya terkena pemeriksaan pajak dari orang yang ditugaskan KPP dan terkena denda yang harus di bayar. Adapun perusahaan tahu tentang perpajakan dalam perusahaannya tetapi terkadang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang baru. Dengan banyaknya kendala-kendala yang dihadapi oleh berbagai macam perusahaan tersebut maka akan juga ikut berpengaruh terhadap pembayaran pajak yang benar dan sesuai. Karena jika pada

4 saat pemeriksaan, pajak yang dibayar oleh perusahaan ternyata tidak sesuai dengan yang seharusnya dibayarkan atau kurang bayar maka perusahaan tersebut dapat terkena sanksi yang dapat mengurangi laba perusahaan. Maka dari itu disini diperlukannya jasa konsultasi pajak sehingga dapat menolong perusahaan dalam penanganan pajak terlebih lagi dapat dilakukannya penghematan pajak untuk perusahaan dalam jangka panjang. Sehingga perusahaan dapat benarbenar tahu berapa pajak yang harus dikeluarkan perusahaan dan bagaimana caranya agar pajak tersebut dapat dihemat tanpa melakukan hal-hal yang bersifat illegal. Kantor Konsultan Pajak adalah tempat yang menyediakan tenaga-tenaga ahli berupa konsultan pajak. Tujuan dari KKP ini adalah untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang dialami oleh klien dan membantu klien untuk bisa survive dan mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya. Kantor Konsultan X merupakan kantor konsultan yang masih baru dan berdiri resmi pada tanggal 1 Juni 2014. Kantor konsultan ini memiliki anggota 16 orang. Pada KKP X ini semua permintaan atau kebutuhan perusahaan akan diterima jika dirasa memang bisa dikerjakan. Sehingga walaupun masih merupakan KKP baru tetapi klien yang ditangani cukup banyak. Mulai dari perusahaan manufaktur seperti perusahaan kayu, lalu perusahaan dagang seperti toko bangunan. Kemudian juga perusahaan Jasa seperti hotel, perusahaan pembasmi hama, jasa angkutan. Ada juga perusahaan pelayaran, SPBU, trading komestik lalu ekspor dan impor.

5 Dalam Kantor Konsultan ini terdapat 3 jasa yang diberikan yaitu yang pertama adalah sistem, berupa penanganan sistem untuk suatu perusahaan meliputi pembuatan dan perancangan sistem perusahaan tersebut sesuai dengan permintaan yang diinginkan oleh perusahaan. Lalu yang ke dua adalah jasa Akuntansi berupa penanganan hal-hal yang terkait dengan pembuatan laporan keuangan, review laporan keuangan. Dan jasa yang ke tiga adalah perpajakannya. Penanganan berbagai macam permasalahan mengenai perpajakan. Dalam Kantor Konsultan Pajak ini pekerjaan yang dilakukan lebih mengarah ke business consultant. Yaitu tidak hanya berfokus pada bagian perpajakan saja tetapi juga membantu dalam hal intern perusahaan. Dengan tidak berfokus pada perpajakannya saja maka KKP ini mampu meraih klien yang cukup banyak dari berbagai kota, dan berbagai jenis perusahaanya. Menjangkau mulai dari perusahaan kecil maupun perusahaan-perusahaan yang besar. Dalam hal penanganan permintaan klien yang dilakukan KKP X adalah melakukan survey terlebih dahulu, bertemu dengan klien dan berdiskusi dengan klien mengenai apa yang diinginkan oleh klien dan kebutuhan seperti apa yang dibutuhkan. Apakah klien tersebut membutuhkan jasa intern yang meliputi sistem dan akuntansi perusahaan atau bagian ekstern mengenai perpajakanya. Setelah direktur utama memahami permasalahan ataupun permintaan yang diinginkan oleh perusahaan maka konsultan terjun langsung ke lapangan perusahaan untuk melakukan survey.

6 Survey yang dilakukan meliputi jenis perusahaan, seberapa besar perusahaan tersebut, lalu dokumen-dokumennya yang berjalan apakah sudah rapi atau tidak, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Setelah dilakukan survey dan sudah jelas maka dari pihak KKP X akan membuatkan proposal untuk perusahaan klien yang berisi mengenai kesepakatankesepakatan. Kesepakatan tersebut berisi mengenai job desk dari jasa KKP X yang akan diberikan kepada perusahaan tersebut, lalu harga yang diberikan oleh KKP X untuk jasa yang akan diberikan, juga kesepakatan lain-lainnya yang berhubungan dengan akomodasiakomodasi yang akan dibiayai oleh klien tersebut. Dari sini pemagang tertarik untuk belajar lebih dalam lagi mengenai Kantor Konsultan Pajak, apa saja tugas-tugas yang dilakukan oleh konsultan pajak dan mempelajari bagaimana cara konsultan pajak membantu dan menangani permintaan-permintaan dari klien yang berfokus pada perpajakan. 1.2 Ruang Lingkup Disini akan dibahas mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Kantor Konsultan Pajak dan bagaimana cara KKP tersebut dalam menangani permasalahan-permasalahan atau permintaan yang diminta oleh klien yang berfokus pada perpajakannya.

7 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut : a. Manfaat Akademik Laporan ini dapat dipergunakan sebagai bahan diskusi dan literatur oleh pembaca mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penanganan perpajakan. b. Manfaat Praktik Diharapkan dapat memberikan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman kepada penyusun laporan bagaimana cara membantu menyelesaikan masalah-masalah atau permintaan klien dalam hal perpajakan. 1.4 Sistematika Penulisan Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai bab-bab laporan tugas akhir skripsi yang terdiri dari : BAB 1 : PENDAHULUAN Berisi mengenai garis besar perpajakan yang ada di Indonesia, perlunya konsultan pajak dan apa itu konsultan pajak. Jenis-jenis perusahaan klien yang ditanganinya dan masalah-masalah atau permintaan apa yang diminta klien dan bagaimana cara penanganannya yang dijelaskan secara singkat. BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA Berisi mengenai teori-teori mengenai pasal-pasal perpajakan terkait masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh klien. Dan juga membahas konsultan pajak itu sendiri.

8 BAB 3 : METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai prosedur dan alat yang akan digunakan oleh peneliti. Desain penelitian, jenis data, sumber data, alat dan metode pengumpulan data. Lalu juga objek magang dan prosedur analisis data. BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai profil dan struktur organisasinya. Pekerjaan yang dilakukan dan pembahasan juga analisis mengenai bagaiamana cara KKP tersebut menangani klien dalam hal perpajakannya. Mendeskripsikan apa yang terjadi di lapangan sesungguhnya dan memberikan pendapat sesuai dengan landasan teori yang mendasarinya. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Berisi mengenai kesimpulan dari pembahasan yang sudah dijelaskan, dan memberikan saran bagi KKP yang akan diteliti agar dapat menjadi bahan masukan untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.