III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENILITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

METODE PENELITIAN. pinjaman, suku bunga BI rate, jumlah uang beredar, inflasi, nilai tukar, dan suku

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang ditentukan dengan menggunakan metode ilmiah secara aturan-aturan yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. urutan waktu dimulai dari penerapan Base Money Targeting Framework

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora. Penelitian ini merupakan

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MIGAS (MINYAK DAN GAS) DI INDONESIA; PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSG, DJIA, WTI,

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

Transkripsi:

51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series yang didapat dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik dan melalui pengolahan data yang dihitung secara bulanan. Deret waktu data yang digunakan adalah bulanan yang akan digunakan dibatasi hanya untuk periode Januari 2002 Juni 2005 untuk money base targeting framework dan Juli 2005 Desember 2013 untuk inflation targeting framework. Data uang primer, BI Rate dan kredit merupakan data bulanan. Data konsumsi dan investasi berupa data triwulan yang kemudian dilakukan interpolasi menjadi data bulanan. Tabel 2. Nama variabel, simbol, periode waktu, satuan pengukuran, dan sumber data pada Periode Money Base Targeting Framework. Nama Variabel Simbol Periode Waktu Satuan Pengukuran Sumber Data Uang Primer M0 Bulanan Miliar Rupiah (SEKI)-BI Kredit L Bulanan Miliar Rupiah (SEKI)-BI Konsumsi CO Triwulan Miliar Rupiah (SEKI)-BI Investasi I Triwulan Miliar Rupiah (SEKI)-BI

52 Tabel 3. Nama variabel, simbol, periode waktu, satuan pengukuran, dan sumber data pada Periode Inflation Targeting Framework. Nama Variabel Simbol Periode Waktu Satuan Pengukuran Sumber Data BI Rate BIR Bulanan Persentase (SEKI)-BI Kredit L Bulanan Miliar Rupiah (SEKI)-BI Konsumsi CO Triwulan Miliar Rupiah (SEKI)-BI Investasi I Triwulan Miliar Rupiah (SEKI)-BI B. Definisi Operasional Variabel 1. Uang Primer Uang primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah M0 yaitu uang primer yaitu uang kartal dan giral (M1) dalam trasaksi berjalan. Data diperoleh dari (SEKI)- Bank Indonesia secara bulanan periode money base targeting framework 2002-2005. Bertambahnya persediaan uang (uang primer) secara berlebihan akan menyebabkan meningkatnya konsumsi dan investasi. 2. BI Rate BI Rate yang digunakan dalam penelitian ini adalah suku bunga kebijakan Bank Indonesia berdasarkan data bulanan statistik ekonomi dan keuangan Indonesia. Data diperoleh dari (SEKI)-Bank Indonesia secara bulanan periode inflation targeting framework 2005-2013. Bank Indonesia pada umumnya akan menaikan BI Rate untuk menurunkan konsumsi dan investasi.

53 3. Pinjaman Pinjaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah pinjaman yang diberikan Bank Umum dan BPR menurut kelompok bank dan sektor ekonomi Bank Indonesia berdasarkan data bulanan statistik ekonomi dan keuangan Indonesia. Data diperoleh dari (SEKI)-Bank Indonesia secara bulanan periode money base targeting framework 2002-2005 dan inflation targeting framework 2005-2013. Bertambahnya pinjaman akan menyebabkan meningkatnya konsumsi dan investasi. 4. Konsumsi Konsumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumsi rumah tangga yang dikeluarkan Bank Indonesia berupa data triwulan periode money base targeting framework 2002-2005 dan inflation targeting framework 2005-2013. 5. Investasi Investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah aliran investasi langsung di Indonesia menurut sektor ekonomi yang dikeluarkan Bank Indonesia. Data diperoleh dari (SEKI)-Bank Indonesia secara triwulan periode money base targeting framework 2002-2005 dan inflation targeting framework 2005-2013. C. Spesifikasi Model Model dampak kebijakan moneter terhadap konsumsi dan investasi disusun dalam sistem persamaan simultan dalam dua blok yaitu blok money base targeting dan blok inflation targeting framework. Secara rinci model yang disusun adalah sebagai berikut:

54 a. Money Base Targeting Framework Periode Januari 2002 Juni 2005 Model 1 ( Variabel Terikat Konsumsi) C = Mo + L Dimana : C = Konsumsi Mo = Uang primer L = Pinjaman Model 2 (Variabel Terikat Investasi) I = Mo + L Dimana : I = Investasi Mo = Uang primer L = Pinjaman b. Inflation Targeting Framework Periode Juli 2005 Desember 2013 Model 3 (Variabel Terikat Konsumsi) C = BI Rate + L Dimana : C = Konsumsi BI Rate = Tingkat suku bunga Bank Indonesia L = Pinjaman Model 4 (Variabel Terikat Investasi) I = BI Rate + L

55 Dimana : I = Investasi BI Rate = Tingkat suku bunga Bank Indonesia L = Pinjaman Model umum ekonometrikanya adalah: a. Money Base Targeting Framework b. Inflation Targeting Framework D. Metode Pengolahan Data Tidak semua data didapat langsung dari sumber terkait, beberapa data dalam penelitian ini didapat dari suatu proses metode pemecahan (interpolasi) dan peramalan data secara statistik, berikut beberapa metode pengolahan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1. Interpolasi Metode interpolasi data adalah suatu metode yang digunakan untuk menaksir nilai data time series yang mempunyai rentan waktu lebih besar ke data yang memiliki rentan waktu lebih kecil (tahun ke triwulan, triwulan ke bulan). Sebelum melakukan interpolasi data terlebih dahulu perlu diperhatikan karakteristik data, yaitu data yang dipakai berbetuk rata-rata atau akumulasi. Metode interpolasi data dalam penelitian ini adalah menaksir nilai bulanan dari suatu data triwulan, alat yang

56 dipakai adalah Convertion Option - Eviews 4.0. Dalam penelitian ini data yang dilakukan interpolasi adalah investasi dan konsumsi. E. Prosedur Analisis Data 1. Uji Stasioneritas (Unit Root Test) Uji stasioneritas akar unit (Unit Root Test) merupakan uji yang pertama harus dilakukan sebelum melakukan analisis regresi dari data yang dipakai. Tujuan uji stasioneritas adalah untuk melihat apakah rata-rata varians data konstan sepanjang waktu dan kovarian antara dua atau lebih data runtun waktu hanya tergantung pada kelambanan antara dua atau lebih periode waktu tersebut. Dalam regresi time series, data yang tidak stasioner akan menyebabkan suatu regresi menjadi lancung (Spurious regression) dan model yang dihasilkan tidak dapat dipakai. Dalam penelitian ini uji stasioneritas yg digunakan menggunakan Philips Perron Test pada Ordo Level dan bila hasil yg didapat belum stasioner pada Ordo Level 1(0), maka pengujian stasioneritas dilakukan pada derajat ordo selanjutnya First Difference I(1), dan Second Difference I(2). Dalam uji Philips-Peron stasioneritas data dilihat dari perbandingan antar aprobabilitas (p-value) dengan hasil uji critical value. Data dikatakan stasioner apabila probabilitas variabel tersebut tidak lebih besar dari α = 5%. 2. Uji Kointegrasi Uji ini dilakukan setelah uji stasioneritas dan telah berintegrasi pada derajat yg sama. Uji kointegrasi dilakukan dengan cara menguji stasioneritas dari residual, jika

57 ternyata residual tidak mengandung akar unit atau data stasioner I (0) maka variabelvariabel didalam model terkointegrasi. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya keseimbangan jangka panjang antar variabel-variabel yang diamati. 3. Penentuan Lag Optimum Penentuan Lag Optimum bertujuan untuk mengetahui berapa Lag Optimum dari variabel-variabel penelitian untuk analisis Uji Asumsi Klasik. Penentuan Lag Optimum diperoleh dari nilai Akaike Information Criterion (AIC) yang paling minimum pada keseluruhan variable yg akan disetimasi. 4. Estimasi Error Correction Model (ECM) Setelah melihat stasioneritas dan kointegrasi variabel-variabel yang digunakan, keseluruhan analisis data dilakukan dengan Error Correction Model (ECM). ECM merupakan model yang dipakai untuk mengoreksi ketidakseimbangan jangka pendek menuju keseimbangan jangka panjang. Penelitian ini menggunakan ECM dikarenakan pengujian stasioneritas menunjukkan bahwa data didalam variabel penelitian stasioner pada derajat yang sama yaitu first difference I(1), dan residual terkointegrasi pada ordo level I(0). 5. Uji Asumsi Klasik 5. 1. Uji Normalitas Uji Normalitas adalah untuk mengetahui apakah residual terdistribusi secara normal atau tidak, pengujian normalitas dilakukan menggunakan metode Jarque-Bera.

58 Residual dikatakan memiliki distribusi normal jika Jarque Bera> Chi square, dan atau probabilitas (p-value) > α = 5%. Ho : Jarque Bera stat > Chi square, p-value > 5%, residual berditribusi dengan normal Ha : Jarque Bera stat < Chi square, p-value < 5%, residual tidak berditribusi dengan normal. 5.2. Multikolinearitas Multikolinearitas adalah hubungan linier yang terjadi diantara variabel-variabelin dependen, meskipun terjadinya multikolinearitas tetap menghasilkan estimator yang BLUE (Best Linier Unbiased Estimator). Pengujian terhadap gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil estimasi. Menurut Warjiyo (2009) jika VIF < 10 maka antara variable independen tidak terjadi hubungan yang linier (tidak ada multikolinearitas). Ho : VIF > 10, terdapat multikolinearitas antar variable independen Ha : VIF < 10, tidak ada multikolinearitas antar variable independen 5.3. Autokorelasi Autokolerasi adalah keadaan dimana faktor-faktor pengganggu yang satu dengan yang lain tidak saling berhubungan, pengujian terhadap gejala autokorelasi dalam model analisa regresi dilakukan dengan pengujian Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test dengan membandingkan nilai Obs*R square dengan nilai Chisquare. Jika Obs*R square ( χ2 -hitung) > Chi-square (χ2 tabel), berarti hasil uji

59 Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test mengindikasikan bahwa terdapat masalah autokolerasi di dalam model. Dan jika Obs*R square ( χ 2 -hitung) < Chisquare (χ 2 tabel), berarti hasil uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test mengindikasikan bahwa tidak ada masalah autokolerasi. Dalam hal ini, hipotesis pendugaan masalah autokolerasi adalah sebagai berikut : Ho : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) > Chi-square (χ 2 tabel), Model mengalami masalah autokolerasi. Ha : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) < Chi-square (χ 2 tabel), Model terbebas dari masalah autokolerasi. 5.4. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian dari residual model regresi yang digunakan dalam penelitian tidak homokedastis atau dengan kata lain tidak konstan. Data yang diambil dari pengamatan satu ke lain atau data yang diambil dari observasi satu ke yang lain tidak memiliki residual yang konstan atau tetap. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas maka dapat digunakan metode uji White. Uji keberadaan heteroskedastisitas dilakukan dengan menguji residual hasil estimasi menggunakan metode White Heteroskedasticity Test (No Cross Term) dengan membandingkan nilai Obs*R square dengan nilai Chi-square. Jika Obs*R square ( χ 2 -hitung) > Chi-square (χ 2 tabel), berarti terdapat masalah heteroskedastis didalam model. Dan jikaobs*r square ( χ 2 -hitung) < Chi-square (χ 2 tabel), berarti tidak ada masalah heteroskedastis. Dalam hal ini, hipotesis pendugaan masalah heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : Ho : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) > Chi-square (χ 2 tabel), Model mengalami masalah heteroskedastisitas.

60 Ha : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) < Chi-square (χ 2 tabel), Model terbebas dari masalah heteroskedastisitas. 6. Uji Hipotesis Setelah uji asumsi klasik dan didapatkan model yang telah BLUE, langkah selanjutnya untuk mengetahui keakuratan data maka perlu dilakukan beberapa pengujian : 6.1. Uji t statistik Uji t statistic melihat hubungan atau pengaruh antara variable independen secara individual terhadap variable dependen (Parsial). Hipotesis yang digunakan : a. Jika Hipotesis positif b. Jika Hipotesis negatif Ho : βi 0 Ho : βi 0 Ha : βi > 0 Ha : βi < 0 Pengujian satu sisi Jika T tabel t hitung, Ho diterima berarti variable independen secara individual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen. Jika T tabel< t hitung, Ho ditolak berarti variable independen secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen. 1. Pengaruh Uang Primer terhadap Konsumsi Prosedur uji t dengan uji satu sisi pada penelitian ini adalah sebagai berikut (Widarjono, 2007): a. Membuat hipotesis melalui uji satu sisi: 1. Ho : βi = 0 artinya tidak ada pengaruh uang primer terhadap konsumsi

61 2. Ha : βi > 0 artinya terdapat pengaruh positif uang primer terhadap konsumsi b. Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai t kritis Dari Tabel distribusi t pada α dan degree of freedom tertentu. Adapun nilai t hitung dapat dicari dengan formula sebagai berikut: 1. t = 2. Dimana merupakan nilai pada hipotesis nol. c. Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya. Keputusan menolak atau menerima H 0 sebagai berikut: 1. Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka H 0 ditolak atau menerima H a,yang artinya terdapat pengaruh uang primer terhadap konsumsi. 2. Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka H 0 diterima atau menolak H a, yang artinya tidak ada pengaruh uang primer terhadap konsumsi. 2. Pengaruh Uang Primer terhadap Investasi Prosedur uji t dengan uji satu sisi pada penelitian ini adalah sebagai berikut (Widarjono, 2007): a. Membuat hipotesis melalui uji satu sisi: 1. Ho : βi = 0 artinya tidak ada pengaruh uang primer terhadap investasi 2. Ha : βi > 0 artinya terdapat pengaruh positif uang primer terhadap investasi b. Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai t kritis Dari Tabel distribusi t pada α dan degree of freedom tertentu. Adapun nilai t hitung dapat dicari dengan formula sebagai berikut:

62 1. t = 2. Dimana merupakan nilai pada hipotesis nol. c. Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya. Keputusan menolak atau menerima H 0 sebagai berikut: 1. Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka H 0 ditolak atau menerima H a,yang artinya terdapat pengaruh uang primer terhadap investasi. 2. Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka H 0 diterima atau menolak H a, yang artinya tidak ada pengaruh uang primer terhadap investasi. 3. Pengaruh Bi Rate terhadap Konsumsi Prosedur uji t dengan uji satu sisi pada penelitian ini adalah sebagai berikut (Widarjono, 2007): a. Membuat hipotesis melalui uji satu sisi: 1. Ho : βi = 0 artinya tidak ada pengaruh Bi Rate terhadap konsumsi 2. Ha : βi < 0 artinya terdapat pengaruh negatif Bi Rate terhadap konsumsi b. Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai t kritis Dari Tabel distribusi t pada α dan degree of freedom tertentu. Adapun nilai t hitung dapat dicari dengan formula sebagai berikut: 1. t = 2. Dimana merupakan nilai pada hipotesis nol. c. Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya. Keputusan menolak atau menerima H 0 sebagai berikut:

63 1. Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka H 0 ditolak atau menerima H a,yang artinya terdapat pengaruh Bi Rate terhadap konsumsi. 2. Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka H 0 diterima atau menolak H a, yang artinya tidak ada pengaruh Bi Rate terhadap konsumsi. 4. Pengaruh Bi Rate terhadap Investasi Prosedur uji t dengan uji satu sisi pada penelitian ini adalah sebagai berikut (Widarjono, 2007): a. Membuat hipotesis melalui uji satu sisi: 1. Ho : βi = 0 artinya tidak ada pengaruh Bi Rate terhadap investasi 2. Ha : βi < 0 artinya terdapat pengaruh negatif Bi Rate terhadap investasi b. Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai t kritis Dari Tabel distribusi t pada α dan degree of freedom tertentu. Adapun nilai t hitung dapat dicari dengan formula sebagai berikut: 1. t = 2. Dimana merupakan nilai pada hipotesis nol. c. Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya. Keputusan menolak atau menerima H 0 sebagai berikut: 1. Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka H 0 ditolak atau menerima H a,yang artinya terdapat pengaruh Bi Rate terhadap investasi. 2. Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka H 0 diterima atau menolak H a, yang artinya tidak ada pengaruh Bi Rate terhadap investasi. 5. Pengaruh Pinjaman terhadap Konsumsi

64 Prosedur uji t dengan uji satu sisi pada penelitian ini adalah sebagai berikut (Widarjono, 2007): a. Membuat hipotesis melalui uji satu sisi: 1. Ho : βi = 0 artinya tidak ada pengaruh pinjaman terhadap konsumsi 2. Ha : βi < 0 artinya terdapat pengaruh pinjaman terhadap konsumsi b. Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai t kritis Dari Tabel distribusi t pada α dan degree of freedom tertentu. Adapun nilai t hitung dapat dicari dengan formula sebagai berikut: 1. t = 2. Dimana merupakan nilai pada hipotesis nol. c. Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya. Keputusan menolak atau menerima H 0 sebagai berikut: 1. Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka H 0 ditolak atau menerima H a,yang artinya terdapat pengaruh pinjaman terhadap konsumsi. 2. Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka H 0 diterima atau menolak H a, yang artinya tidak ada pengaruh pinjaman terhadap konsumsi. 6. Pengaruh Pinjaman terhadap Investasi Prosedur uji t dengan uji satu sisi pada penelitian ini adalah sebagai berikut (Widarjono, 2007): a. Membuat hipotesis melalui uji satu sisi: 1. Ho : βi = 0 artinya tidak ada pengaruh pinjaman terhadap investasi 2. Ha : βi < 0 artinya terdapat pengaruh negatif pinjaman terhadap investasi

65 b. Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai t kritis Dari Tabel distribusi t pada α dan degree of freedom tertentu. Adapun nilai t hitung dapat dicari dengan formula sebagai berikut: 1. t = 2. Dimana merupakan nilai pada hipotesis nol. c. Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya. Keputusan menolak atau menerima H 0 sebagai berikut: 1. Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka H 0 ditolak atau menerima H a,yang artinya terdapat pengaruh pinjaman terhadap investasi. 2. Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka H 0 diterima atau menolak H a, yang artinya tidak ada pengaruh pinjaman terhadap investasi. 6.2. Uji F Statistik Pengujian ini kan memperlihatkan hubungan atau pengaruh antara variable independen secara bersama-sama terhadap variable dependen, yaitu dengan cara sebagai berikut : Ho : βi = 0, maka variable independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel independen. Ha : βi 0, maka variable indepen den secara bersama-sama mempengaruhi variable dependen. Hipotesis yang digunakan adalah : Ho diterima (tidak signifikan) jika F hitung< F table & Ho ditolak (signifikan) jika F hitung> F tabel. df = (n1 = k-1), ( n2 = n k)

66 Dimana, K : Jumlah variable dan N : Jumlah pengamatan