UNTUK KALANGAN SENDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
MUTLAK DAN MUQAYYAD DALAM AL-QURAN

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

ILMU QIRO AT DAN ILMU TAFSIR Oleh: Rahmat Hanna BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

3 Wasiat Agung Rasulullah

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

Bukti Cinta Kepada Nabi

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

URGENSI LAJNAH PENTASHIH AL-QUR AN DI INDONESIA 1 Oleh : FAIZAH ALI SYIBROMALISI

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

Memburu Malam Seribu Bulan

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al-

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Menggapai Kejayaan Islam

TUGAS MATA KULIAH STUDI AL QUR AN MAKALAH dan PRESENTASI ASBABUN NUZUL

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (Ali Imran: 19)

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT

Surah Al- Alaq, ayat 1-5. Surah Al-Fatihah. Surah Al-Mudatsir, ayat 1-4. Bismillah. Manna Al-Qattan (Mabahith fi Ulum al-quran)

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

Mukadimah. Pengkajian

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

Jangan Samakan Yang Baik dan Yang Buruk

Fidyah. "Dan orang-orang yang tidak mampu berpuasa hendaknya membayar fidyah, dengan memberi makanan seorang miskin." (Al Baqarah : 184)

Ditulis oleh administrator Senin, 15 Desember :29 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 20 Mei :36

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

Memahami Takdir Secara Adil

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( )

Cinta yang tak mungkin terbalas

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD4013 USUL FIQH (Minggu 1)

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Adab-adab Yang Wajib di Dalam Puasa

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 33 Tahun 2011 Tentang HUKUM PEWARNA MAKANAN DAN MINUMAN DARI SERANGGA COCHINEAL

Sumber Ajaran Agama Islam

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

: : :

WAKTU TERJADINYA PERISTIWA ISRAA DAN MI RAJ

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 SHOLAT EKSEKUSI MATI

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

Tauhid Yang Pertama dan Utama

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 52 Tahun 2012 Tentang HUKUM HEWAN TERNAK YANG DIBERI PAKAN DARI BARANG NAJIS

- Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٢

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

KAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan

Oleh: Rokhmat S Labib

Surat Untuk Kaum Muslimin

Tafsir Surat Al-Ikhlas

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

MAKALAH ISLAM. Urgensi Sumpah Dalam Perspektif Islam

Bolehkah Meruqyah Orang Kafir Yang Sakit?

Dialah yang telah menciptakan semua apa-apa yang ada dibumi untuk kalian.

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

Tafsir, Keutamaan dan Macam-macamnya

BAB VII MELUASNYA ASAP, RUNTUHNYA KA'BAH DAN SIRNANYA AL-QUR'AN. bahasa Arab disebut Dukhan (asap), peristiwa

SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 24 Tahun 2012 Tentang PEMANFAATAN BEKICOT UNTUK KEPENTINGAN NON-PANGAN

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

AL QURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

IâMÃIŠR šz IãQ MŠR šz IäQN¾šZ IâM±I

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Majlis Ugama Islam Singapura Khutbah Jumaat 17 April 2015 / 27 Jamadilakhir 1436 Memahami Hikmah Dalam Pengamalan Agama

Transkripsi:

TAFSIR DAN TAKWIL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Quran adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah Swt kepada nabi Muhammad Saw sebagai petunjuk dan pelajaran bagi ummat manusia, dan mendapat pahala bagi orang yang membacanya. Al-Quran merupakan kitab suci yang menjadi pegangan dan tonggak ukur bagi kaum muslimin dalam menjalankan ibadah kepada Allah dan muamalah dengan sesama manusia dan lingkungannya. Seiring dengan perkembangan zaman dan perputaran waktu, ilmu-ilmu Al-Quran juga memiliki banyak perkembangan serta kemajuan yang pesat sehingga melahirkan ilmu-ilmu baru yang sangat berguna bagi masyarakat umum dan akademis khususnya yang bisa melahirkan cendikiawan-cendikian muslim baru yang memiliki kemampuan yang brilian tentang ilmu Al-Quran. Al-Quran merupakan sebuah kitab hidayah yang diturunkan dalam bahasa Arab, memuat berbagai macam ilmu dan memiliki gaya bahasa yang tinggi, sehingga sangat sulit dipahami jika tidak memiliki pengetahuan tentang kaedah-kaedah ilmu-ilmu tafsir dan takwil. Karena tidak semua kata tersebut dapat dipahami dengan makna dzahirnya saja, kadangkadang kata tersebut juga memiliki makna yang pelik dan sulit dipahami. Maka dari itu, dalam makalah yang singkat ini penulis ingin membahas terlebih dahulu pengertian tafsir dan takwil dan hal-hal yang berkaitan dengannya. B. Masalah Melihat begitu pentingnya mamfaat tafsir dan takwil bagi masyarakat, maka penulis ingin mengkaji beberapa hal, diantaranya: pengertian dan perbedaan antara tafsir dan takwil,, sejarah perkembangan serta urgensi tafsir dan takwil dalam memahami makna ayat.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Tafsir Dan Takwil a. Pengertian Tafsir Menurut bahasa tafsir bermakna: penjelasan, keterangan, dan mengungkapkan pengertiannya yang dapat dipikirkan. 1 Seperti firman Allah dalam Al-Quran Surat Al- Furqan:33, yang berbunyi 2 : Artinya: Tidakkah mereka orang-orang kafir datang kepada kamu (Muhammad) membawa sesuatu yang ganjil, keuali KAMI dating kepada engkau dengan suatu yang benar dan penjelasan yang terbaik. 3 (QS. Al-Furqan:33) Yaitu penjelasan yang lengkap dan terperinci. Zarkasyi mengatakan bahwa tafsir adalah: suatu ilmu yang dengannya dipahami kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, menerangkan pengertiannya, dan mengeluarkan hukum dan hikmahnya. 4 Abu Hayyan mendefinsikan tafsir sebagai ilmu yang membahas tentang cara pengucapan lafazh-lafazh Al-Quran, indikator-indikatornya, masalah hukum-hukumnya baik yang personal maupun yang berkaitan dengan yang lain, serta tentang makna-makna yang berkaitan dengan kondisi struktur lafazh yang melengkapinya. 5 Maka dapat dipahami tafsir adalah ilmu yang membahas tata cara menjelaskan dan menerangkan lafal Al-Quran dan kandungannya, hukum yang berkenaan dengan perorangan dan kemasyarakatan, dan pengertian yang dilingkupi oleh susunan lafalnya. 1 Kahar Masyur, Pokok-Pokok Ulumul Quran, Jakarta:Rineka Cipta,, 1992, hal. 159 2 DEPAG RI, Al-Quran dan Terjemahan, Bandung:Gema Risalah Press, 1989, hal. 564 3 Maksudnya: Setiap kali mereka datang kepada Nabi Muhammad, mereka selalu membawa hal yang aneh berupa usul dan ancaman, Allah menolaknya dengan sesuatu yang benar dan nyata. 4 Kahar Masyur, Pokok-Pokok Ulumul Quran, Jakarta:Rineka Cipta,, 1992, hal. 160 5 Manna Al-Qathan, Pengantar Studi Ilmu Al-Quran, Pustaka Al-Kautsar:Jakarta, 2006, hal. 409

b. Pengertian Takwil Secara bahasa takwil bermakna: kembali kepada asalnya. 6 dalam QS. Al-Kahfi:82, yaitu: Seperti Firman Allah Artinya: Itulah takwil apa yang kamu tidak mampu atasnya bersabar (QS. Al- Kahfi:82). Menurut Istilah takwil adalah mengembalikan sesuatu kepada makna yang sebenarnya atau menerangkan apa yang dimaksud dari suatu ayat. Namun menurut ulama mutaakhirin yang dimaksud dengan takwil adalah memalingkan kalam dari pengertian rajah (kuat) kepada marjuh (yang dikuatkan). 7 Lain halnya dengan ulama salaf mereka menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan takwil adalah menjelaskan makna suatu ayat Al-Quran dengan mengembalikan pada hakikat yang dimaksud baik secara tersurat ataupun tersirat, B. Perbedaan Tafsir Dan Takwil Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tafsir mengenai makna tafsir dan takwil. Abu Ubaidlla dan sekelompok ulama berpendapat bahwa antara tafsir dan takwil mempunyai pengertian yang sama. Ada sebagaian kaum yang mengingkari hal itu, sampaisampai Ibnu Habib An-Naisaburi berlebih-lebihan dalam hal itu, seperti penulis kutip dalam Al-Itqan Fi Ulumil Quran dia berkata: Pada masa kami in banyak ahli tafsir yang jika mereka ditanya perbeaan antara tafsir dan takwil maka mereka tidak mengetahuinya 8 Al-Raghib mengatakan: Tafsir lebih umum dari pada takwil, sebab tafsir lebih banyak digunakan dalam kosa kata, sedangkan takwil lebih banyak dalam makna dan kalimat. Disamping itu takwil hanya digunakan pada kitab samawi (wahyu), sedangkan tafsir digunakan dalam kitab samawi maupum kitab-kitab lainnya. 9 6 Kahar Masyur, Pokok-Pokok Ulumul Quran, Jakarta:Rineka Cipta,, 1992, hal. 160 7 Ibid. 162 8 Imam Suyuthi, Al-Itqan Fi Ulumil Quran, Indiva Pustaka:Solo, 2009, hal.886 9 Muhammad Ibn Alaw Al-Maliki, Samudra Ilmu-Ilmu Al-Quran, Bandung:Mizan Pustaka, 2003, hal. 277

Al-Ashbahani pernah berkata: ketahuilah bahwa tafsir menurut istilah para ulama adalah menjelaskan makna-makna Al-Quran dan menjelaskan maksudnya. Dia lebih umum tergantung adanya makna yang jelas atau yang lainnya, sedangkan takwil kebanyakan digunakan pada kalimat. 10 Ada beberapa kaum berkata bahwa apa yang terdapat dalam kitab Allah yang sudah dijelaskan dan yang terdapat di dalam sunah yang shahih yang sudah ditentukan maknanya, maka hal itu disebut tafsir karena maknanya telah jelas dan tegas. Sedangkan takwil adalah pendapat dan ijtihad yang telah disimpulkan oleh ulama. Hal serupa juga dikemukakan oleh Abu Nashr Al-Qusyairi, dia berkata bahawa tafsir itu hanya terbatas pada mengikuti yang terdahulu dan riwayat, sedangkan mengambil kesimpulan darinya adalah berhubungan dengan takwil. Maka dapat disimpulkan bahwa tafsir dan takwil memiliki perbedaan yang sangat signifikan, diantaranya: a. Tafsir lebih banyak bertalian dengan lafazh dan mufradat, sedangkan takwil lebih banyak bertalaian dengan kalimat-kalimatnya. b. Tafsir berhubungan dengan riwayah sedangkan takwil berhubungan dengan dirayah. c. Tafsir dalah penjelasan lebih lanjut dari takwil d. Tafsir membahas makna yang telah diberikan oleh Al-quran dan dalil Sunnah, sedangkan takwil menjelaskan makna yang diperoleh dari istinbath. C. Sejarah Perkembangan Tafsir Dan Takwil Sejarah perkembangan tafsir bermula sejak dari zaman Rasulullah Saw, yaitu proses pengajian antara baginda dengan para sahabat. Walaupun Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab tetapi mesti ditafsirkan lagi agar mereka dapat memahaminya dengan lebih tepat serta tidak timbul kekeliruan. Pertumbuhan tafsir muncul dan bermula sejak Al-Quran diturunkan. Hal ini tatkala Al-Quran diturunkan kepada Rasul, beliau langsung menjelaskan secara detail 11 10 Imam Suyuthi, Al-Itqan Fi Ulumil Quran, Indiva Pustaka:Solo, 2009, hal.886 11 Hasbi Ash-shiddiqy, Ilmu-Ilmu Al-Quran, Rizki Putra:Semarang, 2002, hal. 199

UNTUK KALANGAN SENDIRI Dalam periode selanjutnya sahabat dalam menafsirkan al-qur an menggunakan metode; Menafsirkan Al-Qur an dengan Al-Qur an, menafsirkan Al-Qur an dengan sunnah Rasulullah, dengan kemampuan ijtihad dan cerita Israiliyat. a. Tafsir Al-Qur an Dengan Al-Qur an Cara penafsirannya adalah melalui metode mujmal ditafsirkan oleh mubaiyin, muthlaq ditafsirkan oleh muqaiyad, Al-Am di tafsirkan oleh Al-Khas dan sebahagian qira-at ditafsirkan oleh qiara-at yang lain. Contoh : Firman Allah dalam QS Al-Maidah:1 Artinya: Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. Artinya: diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan sebagainya. Firman Allah : Artinya: Demi langit dan yang dating pada malam hari Kata At-Thariq dijelaskan dengan firmanya lebih lanjut pada surat itu pula: Artinya: (yaitu) bintang yang cahayanya menembus, b. Tafsir Al-Qur an Dengan Sunnah Rasulullah Cara penafsirannya adalah melalui beberapa metode, antaranya: Hadits berfungsi sebagai menyatakan yang mujmal dalam Al-qur'an, taudhihil musykil, takhsihsul Am dan taqyidul Muthlaq. Hadits berfungsi sebagai menyatakan makna lafadh atau yang berkaitan

UNTUK KALANGAN SENDIRI ayat dengan ayat dalam Al-Qur an. Hadits berfungsi sebagai menyatakan hukum tersendiri yang belum tersebut dalam Al-Qur an. Hadits berfungsi sebagai menyatakan nasakh ayat tertentu dalam Al-Qur an. Hadits berfungsi sebagai menyatakan penguatan ayat dalam Al- Qur an. Contoh sunnah Rasul yang berfungsi sebagai tafsir dan penjelasan Al-Quran. Rasulullah SAW. Menjelaskan zalim dengan syirik dalam Firman Allah : Artinya: Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukan iman mereka dengan kezaliman(syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenagan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-An Am:82) Rasulullah mengatakan penafsiran ini dengan firman Allah : Artinya: Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah kezaliman yang benar. (QS. Luqman:13) Contoh penafsiran seperti ini sungguh banyak sekali. Imam AS-Suyuti dalam kitabnya Al-Ithqon fi ulumil Quran telah mengelompokanya kedalam bentuk yang cukup tenar mengenai tafsir-tafsir Al-Quran menurut sunnah Nabi. Kedua macam tafsir tersebut, yaitu penafsiran al-qura an dengan sunnah merupakan jenis tafsir ang panjang luhur dan tidak ragu lagi untuk diterima. Bentuk penafsiran pertama (Al-Quran dengan Al-quran) karena Allah ta ala mengetahui maksudnya daripada yang lainya. Kitab Allah adalah suatu berita paling benar dan tidak terdapat pertentangan antara yang satu dengan yang lainnya(dari awal sampai akhirnya), sedangkan bentuk tafsir yang kedua (Al-Quran dengan Sunnah), karena al-quran itu sendiri, menegaskan bahwa Rasul adalah berfungsi sebagai penjelas Al-Quran

Artinya: Dan Kami turunkan kepadamu al-quran agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka. (QS. An-Nahl:44) Karena itu, segala sesuatu yang disampaikan oleh rosulullah baik berupa penjelasan maupun keterangan yang sanadnya shohih dan benar tidak perlu diragukan lagi kebenaranya dan patut untuk dijadikan pegangan c. Tafsir Al-Qur an Dengan Kemampuan Ijtihad. Cara penafsirannya adalah melalui beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain: - Seorang mufassir harus memiliki akidah yang benar - Bersih dar hawa nafsu - Mengetahui bahasa Arab - Mengetahui ilmu nahwu, sharaf, ma ani, badi dan bayan. - Mengetahui ilmu ushuluddin - Mengetahui ilmu ushul fiqh - Mengetahui adat orang Arab - Mengetahui kondisi kaum Yahudi dan Nashrani di kepulauan Arab pada waktu turun Al-Qur an. - Mengetahui asbabun nuzul suatu ayat - Mengetahui nasikh dan mansukh - Mampu memahami Al-Qur an dan mampu bernalar. - Mampu memahami hadits dan atsar. d. Tafsir Al-Qur an dengan cerita Israiliyat. Cara penafsirannya adalah melalui berita yang berasal dari orang-orang Yahudi dan Nashrani. Rasulullah pernah bersabda "jika dikisahkan padamu tentang Ahlul kitab maka janganlah dibenarkan dan jangan pula dianggap dusta". Maksudnya ialah supaya kaum muslimin menyelidiki dahulu kebenaran hal tersebut, setelah nyata kebenarannya barulah diambil sebagai pegangan.

Di antara tokoh mufassir pada masa ini adalah: Khulafaurrasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali), Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas ud, Ubay bin Ka ab, Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair dan Aisyah. Namun yang paling banyak menafsirkan dari mereka adalah Ali bin Abi Tholib, Abdullah bin Mas ud dan Abdullah bin Abbas 12. D. Urgensi Tafsir Dalam Memahami Makna Ayat Tafsir adalah ilmu syariat paling agung dan paling tinggi kedudukannya, ia merupakan ilmu yang paling mulia objek pembahasan dan tujuannya dan sangat dibutuhkan. Objek pembahasanya adalah kalamullah yang merupakan sumber segala hikmah dan sumber dari semua ilmu pengetahuan yang ada, karena tiada satu ilmupun yang ada di dunia ini luput dari pandangan Al-Quran serta ilmu ini merupakan tambang segala keutamaan.tujuan utamanya adalah untuk dapat berpegang pada tali yang kokoh dan mencapi kebahagian yang hakiki 13. Dan kebutuhan terhadapnya sangat mendesak karena segala kesempurnaan di dunia maupun akhirat haruslah sejalan dengan tatanan syara, sedang jalan menuju kebenaran tersimpan dalam Al-Quran, maka untuk menggali serta mengetahui makna dan isi tersebut maka mestilah kita melihat tafsir. Namun demikian tidaklah mungkin bisa mengkaji al-quran jika tidak memlliki ilmu tafsir maka sangat pentinglah bagi manusia untuk mempelajari terlebih dahulu ilmu-ilmu yang berkaitan dengan proses penafsiran Al-Quran 12 Mana Khalil Al-Qathan, Studi Ilmu-Ilmu Quran, Litera Antar Nusa:Bogor, 2002. hal. 498 13 Mana Khalil Al-Qathan, Studi Ilmu-Ilmu Quran, Litera Antar Nusa:Bogor, 2002. hal. 461

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas penulis dapat menarik beberapa kesimpulan diantaranya: 1. Menurut bahasa tafsir bermakna: penjelasan, keterangan, dan mengungkapkan pengertiannya yang dapat dipikirkan. 2. Menurut istilah tafsir adalah ilmu yang membahas tata cara menjelaskan dan menerangkan lafal Al-Quran dan kandungannya, hukum yang berkenaan dengan perorangan dan kemasyarakatan, dan pengertian yang dilingkupi oleh susunan lafalnya. 3. Secara bahasa takwil bermakna: kembali kepada asalnya 4. Menurut Istilah takwil adalah mengembalikan sesuatu kepada makna yang sebenarnya atau menerangkan apa yang dimaksud dari suatu ayat. 5. Tafsir dan takwil memiliki perbedaan yang sangat signifikan, diantaranya: - Tafsir lebih banyak bertalian dengan lafazh dan mufradat, sedangkan takwil lebih banyak bertalaian dengan kalimat-kalimatnya. - Tafsir berhubungan dengan riwayah sedangkan takwil berhubungan dengan dirayah. - Tafsir adalah penjelasan lebih lanjut dari takwil, Tafsir membahas makna yang telah diberikan oleh Al-quran dan dalil Sunnah, sedangkan takwil menjelaskan makna yang diperoleh dari istinbath.

DAFTAR PUSTAKA DEPAG RI, Al-Quran dan Terjemahan, Bandung:Gema Risalah Press, 1989 Hasbi Ash-shiddiqy, Ilmu-Ilmu Al-Quran, Rizki Putra:Semarang, 2002 Imam Suyuthi, Al-Itqan Fi Ulumil Quran, Indiva Pustaka:Solo, 2009 Kahar Masyur, Pokok-Pokok Ulumul Quran, Jakarta:Rineka Cipta,, 1992 Muhammad Ibn Alaw Al-Maliki, Samudra Ilmu-Ilmu Al-Quran, Bandung:Mizan Pustaka, 2003 Mana Khalil Al-Qathan, Studi Ilmu-Ilmu Quran, Litera Antar Nusa:Bogor, 2002 Manna Al-Qathan, Pengantar Studi Ilmu Al-Quran, Pustaka Al-Kautsar:Jakarta, 2006