PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING. Oleh :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN DIMODERASI OLEH VARIABEL KOMITMEN ORGANISASI DAN INFORMASI ASIMETRI

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DENGAN ASIMETRI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI PEMODERASI

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN

Jurnal Akuntansi & Investasi Vol. 13 No. 1, halaman: 15-27, Januari 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. universitas swasta yang berada di Yogyakarta. Subjek dari penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

I Gede Eka Arya Kusuma 1. ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. Anthony Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan

Mohamad Djasuli Novaria Isnaini Fadilah

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal

BAB III. Metode Penelitian. keuangan yang bekerja pada BMT di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

AMELIA VERONICA KOMANG AYU KRISNADEWI Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

Oleh : Widiya Restu Wulandari Pembimbing : R. Adri Satriawan Surya dan Sem Paulus

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

PENGARUH KEADILAN PROSEDURAL DAN KEPERCAYAAN MANAJER TERHADAP KECENDERUNGAN PENCIPTAAN BUDGET SLACK MELALUI KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Menggunakan Komitmen Organisasi, dan Informasi Asimetri Sebagai Variabel Pemoderasi

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS, DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP SLACK ANGGARAN (Survei Pada Hotel Berbintang di Kota Jambi)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan angka-angka dan perhitungan statistik untuk menganalisis suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL

Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma. Destri Andini,

research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

BAB III METODE PENELITIAN

ROSALINA Anggota: RIA NELLY SARI AZWIR NASIR Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRACT

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi. Restu Agusti Nuraini

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH TUJUAN ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DI POLDA PAPUA (Studi pada Ditreskrimsus)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Survey dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 277 untuk bagian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sampel dan Populasi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PKS Sei Tapung yang berlokasi di Desa Tandun, Kecamatan Tandun, Kabupaten

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini meneliti pejabat struktural yang terlibat dalam proses penyusunan

Kata Kunci :partisipasi penyusunan anggaran, budgetary slack, komitmen organisasi, etika

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang baik karena merupakan proses penentuan kebijakan dalam rangka

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, ETIKA, DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SENJANGAN ANGGARAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian dimana informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di Perusahaan Konveksi Mella Desa Jungsemi

BAB III METODE PENELITIAN. BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian. perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

Transkripsi:

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING Oleh : Desmiyawati Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Responden dalam penelitian ini adalah pejabat eselon III dan IV dilingkungan Pemerintah Daerah kabupaten Indragiri Hulu. Dari 148 kuesioner yang disebar, yang kembali dan dapat diolah berjumlah 103 kuesioner atau sebesar 71,03 %. Respon dari 103 responden dianalisis dengan menggunakan regresi berganda yang diolah dengan program SPSS 15.0. Hasil penelitian menemukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh negatif dan signifikan terhadap senjangan anggaran. Hal ini berarti semakin tinggi partispasi anggaran maka dapat mengurangi senjangan anggaran. Sedangkan pengaruh interaksi partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap senjangan anggaran adalah negatif tapi tidak signifikan. Kata Kunci : partisipasi anggaran, senjangan anggaran, dan komitmen organisasi. PENDAHULUAN Pengelolaan pemerintah daerah yang berakuntabilitas, tidak bisa lepas dari anggaran pemerintah daerah. Hal ini sesuai dengan pendapat Mardiasmo (2002a) dalam (Suhartono dan Solichin, 2006), yang mengatakan wujud dari penyelenggaraan otonomi daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dilakukan secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata untuk mencapai akuntabilitas publik. Anggaran diperlukan dalam pengelolaan sumber daya tersebut dengan baik untuk mencapai kinerja yang diharapkan oleh masyarakat dan untuk menciptakan akuntabilitas terhadap masyarakat. Anggaran merupakan elemen penting dalam sistem pengendalian manajemen karena anggaran tidak saja sebagai alat perencanaan keuangan, tetapi juga sebagai alat pengendalian, koordinasi, komunikasi, evaluasi kinerja dan motivasi (Kenis, 1979; Chow et al., 1988; Antony dan Govindarajan, 1998, Halim et al., 2000 dalam Suhartono dan Solichin, 2006). Hal ini menyebabkan penelitian di bidang anggaran pada pemerintah daerah, menjadi relevan dan penting. Partisipasi anggaran bertujuan untuk menciptakan suatu anggaran yang lebih objektif, karena diharapkan anggaran yang disusun sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas yang dimiliki oleh setiap departemen (divisi). Partisipasi anggaran dapat menghasilkan peluang yang lebih besar pada bawahan untuk menciptakan senjangan anggaran (Dunk, 1993; Lukka, 1988 ; Young, 1985). Onsi (1973) dalam Husnatarina (2007) menyatakan bahwa penyebab terjadinya senjangan anggaran adalah akibat dari laporan anggaran yang bias karena adanya partisipasi 91

Pekbis Jurnal, Vol.1, No.2, Juli 2009: 91-99 penyusunan anggaran. Penyimpangan anggaran sering disebut dengan senjangan anggaran. Senjangan anggaran merupakan tindakan bawahan yang mengecilkan kapasitas produktifnya ketika bawahan diberi kesempatan untuk menentukan standar kinerjanya. Hal ini menyebabkan perbedaan antara anggaran yang dilaporkan dengan anggaran yang sesuai dengan estimasi terbaik bagi organisasi. Apalagi jika prestasi kerja seorang pemimpin dinilai dari prestasinya dalam mencapai anggaran yang telah ditetapkan. Dalam kondisi seperti ini pihak manajemen cenderung lebih banyak melakukan senjangan anggaran. Penelitian Yuwono (1999) dan Winaldy (2006) menunjukkan adanya pengaruh yang positif antara partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran. Hal ini berarti semakin tinggi partisipasi anggaran dapat menghasilkan peluang yang lebih besar pada bawahan dalam menciptakan senjangan anggaran. Sedangkan penelitian Camman (1976), Dunk (1993), dan Onsi (1973) dan Suhartono dan Solichin (2006) menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh negatif terhadap senjangan anggaran. Hal ini berarti semakin tinggi partisipasi anggaran maka akan mengurangi terjadinya senjangan anggaran. Tidak konsistennya hasil penelitian mengenai hubungan antara partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran mungkin disebabkan oleh adanya variabelvariabel lain yang turut mempengaruhi. Oleh karena itu, peneliti mencoba memasukkan satu variabel moderating, yaitu komitmen organisasi. Konsep komitmen organisasi merupakan variabel yang memegang peranan penting dalam hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Komitmen organisasi merupakan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai organisasi (Mowday et al., 1979 dalam Darma, 2004). Komitmen organisasi dapat merupakan alat bantu psikologis dalam menjalankan organisasinya untuk pencapaian sasaran yang diharapkan (Nouri dan Parker, 1996; Chong dan Chong, 2002; Darma, 2004). Hasil penelitian Darlis (2001) menemukan adanya pengaruh yang negatif dan signifikan interaksi antara komitmen organisasi dimensi emotions attachment dengan partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran. Hal ini berarti semakin besar komitmen organisasi, akan menyebabkan semakin menurun keinginan individu yang terlibat di dalam penyusunan anggaran untuk melakukan senjangan anggaran. Berdasarkan kondisi yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, maka peneliti ingin membuat suatu perumusan masalah yaitu :Apakah partisipasi anggaran serta interaksi antara partisipasi anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap senjangan anggaran dalam lingkungan pemerintah daerah Indragiri Hulu (INHU)?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis partisipasi anggaran serta interaksi antara partisipasi anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap senjangan anggaran. Partisipasi Anggaran 92 KERANGKA TEORITIS Partisipasi anggaran menurut Milani (1975) dalam Marsudi dan Gozali (2002) adalah tingkat pengaruh dan keterlibatan yang dirasakan individu dalam proses perancangan anggaran. Kenis (1979) mendefinisikan pertisipasi anggaran sebagai sejauh mana manajer berpartisipasi dalam menyiapkan anggaran dan

mempengaruhi sasaran anggaran dari masing-masing pusat pertanggungjawaban. Partisipasi anggaran dapat menghasilkan peluang yang lebih besar pada bawahan untuk menciptakan senjangan anggaran (Dunk, 1993; Lukka, 1988 ; Young, 1985). Onsi (1973) dalam Husnatarina (2007) menyatakan bahwa penyebab terjadinya senjangan anggaran adalah akibat dari laporan anggaran yang bias karena adanya partisipasi penyusunan anggaran. Hasil penelitian Dunk, 1993; Lukka, 1988 ; Young, 1985 dalam Kurnia, 2004, Husnatarina, 2007 dan Falikhatun, 2007 menemukan bahwa partisipasi anggaran mempunyai pengaruh positif terhadap budgetary slack. Hal ini berarti semakin tinggi partisipasi anggaran maka semakin besar senjangan anggaran. Namun penelitian Onsi (1973) dalam Husnatarina (2007) menemukan bahwa partisipasi anggaran mempunyai pengaruh negatif terhadap budgetary slack. Ini berarti partisipasi anggaran yang tinggi dapat mengurangi terjadinya senjangan anggaran. Berdasarkan berbagai penelitian di atas, dibuat hipotesis sebagai berikut: H1 : Terdapat pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran Senjangan anggaran Senjangan anggaran didefinisikan sebagai tindakan bawahan yang mengecilkan kapasitas produktifnya ketika bawahan diberi kesempatan untuk menentukan standar kinerjanya. Hal ini menyebabkan perbedaan antara anggaran yang dilaporkan dengan anggaran yang sesuai dengan estimasi terbaik bagi organisasi. Komitmen Organisasi Komitmen menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi (Mowday et al., 1979) dalam Darlis (2001). Wiener (1982) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingannya sendiri. Dalam pandangan ini, individu yang memiliki komitmen tinggi akan lebih mengutamakan kepentingan organisasinya daripada kepentingan pribadi atau kelompoknya (Pinder, 1984). Komitmen akan membuat organisasi lebih produktif dan profitable (Luthans, 1998). Bagi individu dengan komitmen organisasi tinggi, pencapaian tujuan organisasi merupakan hal penting. Sebaliknya, bagi individu atau karyawan dengan komitmen organisasi rendah akan mempunyai perhatian yang rendah pada pencapaian tujuan organisasi, dan cenderung berusaha memenuhi kepentingan pribadi. Naik atau turunnya senjangan anggaran tergantung pada apakah individu memilih untuk mengejar kepentingan diri sendiri atau justru bekerja untuk kepentingan organisasi Nouri dan Parker (1996). Dari hasil penelitian Nouri dan Parker (1996), dapat disimpulkan bahwa tingkat komitmen organisasi seseorang dapat mempengaruhi keinginan mereka untuk menciptakan senjangan anggaran. Komitmen organisasi yang tinggi akan mengurangi individu untuk melakukan senjangan anggaran. Sebaliknya, bila komitmen bawahan rendah, maka kepentingan pribadinya lebih diutamakan, dan dia dapat melakukan senjangan anggaran agar anggaran mudah dicapai dan pada akhirnya nanti keberhasilan mencapai sasaran anggaran tersebut diharapkan dapat mempertinggi penilaian kinerjanya karena berhasil dalam pencapaian tujuan. Darlis (2001) menguji pengaruh interaksi partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap senjangan anggaran. Hasil pengujian terhadap 54 manajer 93

Pekbis Jurnal, Vol.1, No.2, Juli 2009: 91-99 menengah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ menunjukkan bahwa ada pengaruh interaksi yang negatif dan signifikan antara komitmen organisasi dimensi emotions attachment dengan partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran. Hal ini berarti semakin besar komitmen organisasi, akan menyebabkan semakin menurun keinginan individu yang terlibat di dalam penyusunan anggaran untuk melakukan senjangan anggaran. Hasil ini mendukung penelitian Darma (2004) yang menyatakan komitmen organisasi berperan sebagai moderasi dalam kaitan anggaran dengan dampaknya. Berdasarkan berbagai penelitian di atas, dibuat hipotesis sebagai berikut: H2 : terdapat pengaruh interaksi partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap senjangan anggaran Data Penelitian METODE PENELITIAN Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah aparat pemerintah yang berada di kabupaten Indragiri Hulu yang terdiri dari pejabat Eselon III dan Eselon IV pada Dinas, Badan, dan Kantor Pemerintahan kabupaten Indragiri Hulu. Pemilihan Badan, dinas, dan kantor dilakukan dengan alasan yaitu instansi tersebut merupakan satuan kerja pemerintah, yang berarti menyusun, menggunakan dan melaporkan realisasi anggaran atau sebagai pelaksana anggaran dari pemerintah daerah. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah Data primer, yang diperoleh langsung dari responden, dimana data untuk penelitian ini dikumpulkan dengan cara mendatangi langsung responden melalui metode survei. Data diperoleh melalui Kuesioner yang dibentuk dalam beberapa pertanyaan terstruktur yang mana responden dibatasi dalam memberikan jawaban pada alternatif jawaban tertentu. Identifikasi dan Pengukuran Variabel Partisipasi penyusunan anggaran yaitu tingkat keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran. Partisipasi anggaran diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Kenis (1979) seperti dalam penelitian Kurnia (2004) namun telah disesuaikan dengan sektor publik seperti dalam penelitian Mardiasmo (2001). Variabel partisipasi anggaran diukur dengan 5 butir pertanyaan dengan menggunakan skala likert 5 point. Komitmen organisasi didefinisikan sebagai keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai organisasi. Variabel komitmen organisasi diukur dengan instrumen yang digunakan oleh Mowday et al., (1979) dalam Darma (2004). Item-item disesuaikan dengan konteks pemerintah daerah seperti dalam penelitian Darma (2004) serta Suhartono dan Solichin (2006). Jumlah item pertanyaan adalah 9 item dengan skala Likert 5 point. Variabel senjangan anggaran diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Dunk (1993) seperti yang digunakan dalam penelitian Suhartono dan Solichin (2006) dan Husnatarina (2007) yang terdiri dari 6 butir pertanyaan yang diukur dengan skala Likert 5 point. 94

Analisis Data 1. Uji Kualitas Data Sebelum pengujian dilakukan terhadap hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu akan dilakukan uji kualitas data, yaitu Pengujian Validitas dan Pengujian Reabilitas. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi pearson, sedangkan pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara cronbach alpha. Sebuah item dalam suatu variabel dinyatakan valid jika faktor loading item-itemnya lebih besar dari 0,3. Sementara itu, suatu instrumen reliabel bila memiliki Cronbach Alpha lebih dari 0,6 (Gozali, 2001). Hasil pengujian terhadap validitas dan reliabilitas variabel penelitian menunjukkan bahwa pertanyaan butir 1 dan 2 untuk senjangan anggaran tidak valid sehingga dikeluarkan dari analisis. Hasil analisis setelah butir pertanyaan yang tidak valid dikeluarkan menunjukkan semua variabel penelitian valid dan reliabel, hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Validasi dan Realibel Variabel Penelitian Variabel Koefisien Korelasi Cronbach Alpha Partisipasi Anggaran 0,468 0,720 0,617 Komitmen Organisasi 0,417 0,650 0,672 Kesenjangan Anggaran 0,679 0,805 0,632 Sumber: data olahan 2. Uji Normalitas Data Pada penelitian ini, pengujian normalitas datanya dapat dilihat dari normal probability plot. Jika data menyebar disekitar garis normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi narmalitas (Santoso, 2004; 214). Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa sebaran data berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal. Oleh karena itu, model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. 3. Uji Asumsi Klasik Model regresi akan meghasilkan estimator tidak bias yang baik jika memenuhi asumsi klasik yaitu bebas autokorelasi, multikolinearitas, dan heterokedastisitas. Jika asumsi klasik tidak terpenuhi maka variabel-variabel yang menjelaskan model menjadi tidak efisien. Dari hasil uji asumsi dapat diketahui nilai Durbin Watson 1,518 (berarti tidak terdapat autokorelasi). Nilai VIF untuk semua variabel berada disekitar angka 1 dan tolerance mendekati angka nol yang berarti variabel bebas dari multikolinearitas. Diagnosa adanya heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan scatterplot. Menurut Santoso (2000; 209) heteroskedastisitas terjadi apabila titik-titik (point-point) pada grafik scatterplot membentuk pola tertentu (bergelombang, menyebar, kemudian menyempit). Sedangkan jika titik-titik tersebut menyebar dan tidak jelas bentuknya maka model tersebut bebas dari heteroskedastisitas. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa data penelitian bebas dari heterokedastisitas. 95

Pekbis Jurnal, Vol.1, No.2, Juli 2009: 91-99 4. Uji Hipotesis Pengelolahan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan multiple regretion dengan bantuan software SPSS versi 15.0. Kedua hipotesis yang dikemukakan diuji dengan persamaan regresi sebagai berikut: Hipotesis pertama (H 1 ) akan diuji dengan persamaan regresi sebagai berikut: Y = ß 0 + ß 1.X 1 + e...(1) Jika β 1 signifikan, menunjukkan bahwa hipotesis didukung atau berarti partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap kesenjangan anggaran. Hipotesis kedua(h 2 ) akan diuji dengan persamaan regresi sebagai berikut: Y = ß 0 +ß 1.X 1 + ß 2.X 2 + β 3 [(X 1 x X 2 )] + e...(2) Jika β 3 signifikan, menunjukkan bahwa hipotesis didukung atau berarti interaksi partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kesenjangan anggaran. Keterangan : Y : Senjangan Anggaran ß 0 : Konstanta ß (1,2,3) : Koefisien regresi X 1 : Partisipasi Anggaran X 2 : Komitmen Organisasi [(X 1 x X 2 )] : Nilai interaksi antara partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi e : error item HASIL PENELITIAN Deskripsi dan Analisis Data Penelitian ini dilakukan dengan cara mengirimkan Kuesioner secara langsung kepada responden. Penelitian dilakukan pada pejabat setingkat Eselon III dan Eselon IV di kabupaten Indragiri Hulu. Dari kuesioner yang dikirimkan sebanyak 148 kuesioner, yang kembali sebanyak 128 kuesioner. Dari kuesioner yang diterima tidak semuanya yang dapat dianalisis karena sebanyak 25 Kuesioner atau 16,89 % dari total kuesioner yang disebar tidak dapat digunakan karena kuesioner tidak diisi dengan lengkap atau dikembalikan dalam keadaan kosong. Kuesioner yang dapat diolah lebih lanjut sebanyak 103 Kuesioner atau 69,59% dari total Kuesioner yang disebar. Pengujian Hipotesis Setelah data dikumpulkan, diseleksi kelengkapannya, diuji validitas dan reliabilitasnya, baru dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang dikembangkan. 1. Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama yang diajukan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran. Hasil analisis regresi untuk menguji hipotesis 1 disajikan dalam Tabel 4. 1. 96

Tabel 4.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Variabel Koefisien Error Nilai t Probabilitas Konstanta (α) 3,861 0,389 9,935 0,000 Partisipasi Anggaran (X 1 ) -0,296 0,109-2,719 0,008 R = 0,261; Adjusted R 2 = 0,059; F = 7,394; Sig. F = 0,008 Hasil analisis regresi pada hipotesis pertama menunjukkan bahwa koefisien ß 1 sebesar -0,296 dengan nilai p sebesar 0,008 (p<0,05). Ini berarti partisipasi penyusunan Anggaran mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap senjangan anggaran. Koefisien determinasi (R) sebesar 0,261 menunjukkan bahwa pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran hanya sebesar 26,1%, sedangkan 73,9% dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Suhartono dan Solichin (2006) yang menemukan bahwa partisipasi anggaran mempunyai pengaruh negatif terhadap senjangan anggaran. Ini berarti partisipasi anggaran yang tinggi dapat mengurangi terjadinya senjangan anggaran. 2. Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis kedua yang diajukan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh interaksi partisipast anggaran dan komitmen organisasi terhadap senjangan anggaran. Hasil analisis regresi untuk menguji hipotesis 2 disajikan dalam Tabel 4.2 berikut: Tabel 4. 2 Interaksi antara Partisipasi Anggaran dengan Komitmen Organisasi Variabel Koefisien Kesalahan Standar Nilai t Probabilitas Konstanta (α) 1,925 2,944,654,515 Partisipasi Anggaran (X 1 ) 0,326 0,842,387,700 Komitmen Org. (X 2 ) 0,577 0,858,673,503 Interaksi X 1 dan X 2 (ß 3 ) -0,185 0,247 -,751,455 R 2 = 0,075; Adjusted R 2 = 0,047; F = 0,788; Sig. F = 0,052 Hasil analisis regresi pada hipotesis kedua menunjukkan bahwa koefisien ß 3 sebesar -0,185 dengan nilai p sebesar 0,455 (p>0,05). Ini bararti interaksi partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi mempunyai pengaruh yang negatif tapi tidak signifikan terhadap senjangan anggaran. Dengan demikian, hasil penelitian ini menolak hipotesis kedua. Koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,075 menunjukkan bahwa pengaruh interaksi partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap senjangan anggaran hanya sebesar 7,5%, sedangkan 92,5% dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Darlis (2001) yang menemukan bahwa interaksi partisipasi anggaran dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap senjangan anggaran. 97

Pekbis Jurnal, Vol.1, No.2, Juli 2009: 91-99 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil pengujian kedua hipotesis penelitian, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: Partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap senjangan anggaran. Ini berarti, semakin tinggi partisipasi dalam penyusunan anggaran, maka senjangan anggaran makin kecil. Ini berarti hipotesis 1 didukung. Interaksi partisipasi anggaran dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh yang negatif tapi tidak signifikan terhadap senjangan anggaran. Ini berarti hipotesis 2 tidak didukung. Saran Penelitian ini menerapkan metode survei yang dilaksanakan dengan pertanyaan tertulis, sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda dari responden dengan keadaan sesungguhnya. Penelitian ini hanya menggunakan 1 variabel moderating, kemungkinan masih banyak variable lain yang dapat memoderasi hubungan atara partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran seperti asimetri informasi, ketidakpastian lingkungan dan sebagainya. Penggunaan self-rating scale pada pengukuran variabel penelitian. Untuk penelitian selanjutnya disarankan : a) Menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi partisipasi anggaran. b) Penelitian mendatang diharapkan dapat menjabarkan desain penelitian yang lebih fit dengan variabel pemoderasi dalam kaitannya dengan partisipasi anggaran instansi pemerintah daerah. 98 DAFTAR PUSTAKA Darlis, Edfan. 2001. Analisis komitmen organisasional dan ketidakpastian lingkungan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran. Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung. Falikhatun. 2007. Interaksi Informasi Asimetri, Budaya Organisasi dan Group cohesivenees dalam hubungan antara partisipasi penganggaran dan Senjangan anggaran. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar. Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Husnatarina, Fitria. 2007. Pengaruh Keterlibatan Pekerjaan dan Budgetary Emphasis dalam hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Tesis UGM. Kenis, I. Effect of Goal Characteristics on Managerial Attitutes and Performance. The Accounting Review 54 (Oktober 1979): hal. 702-721. Kurnia, Ratnawati. 2004. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Manajerial dengan Budaya Paternalistik dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating, Simposium Nasional Akuntansi VII.Denpasar. Luthans, F. 1998. Organizational Behavior. Eighth Edition. Boston: McGraw-Hill, Inc.

Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Andi Offset; Yogyakarta Milani, K. 1975. The Relationship of Participation in Budget-Setting to Industrial Supervisor Performance and Attitudes: A field Study. The Accounting Review (April 1975): hal. 274-284. Nouri, H. dan R. J. Parker. The Effect of Organizational Commitment on Relation Between Budgetary Participation and Budgetary Slack. Behavior Research in Accounting 8 (1996): hal. 74-89. Onsi, M. Factor Analysis of Behavioral Variables Affecting Budgetary Slack. The Accounting Review (Juli 1973): hal. 535-548. Pinder, C. C. Work Motivation: Theory, Issue, and Applications. Glenview: Scott, Foresman and Company, 1984. Santoso, Singgih, 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Cetakan Keempat. PT. Alex Media Komputindo, Jakarta Suhartono dan Solichin. 2006. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Senjangan Anggaran instansi Pemerintah daerah dengan Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi. Simposium Nasional IX. Padang. Wiener, Y. Commitment in Organization: A Normative View. Academy of Management Review 7 (1982): hal. 418-428. Yuwono, I.B.1999. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 1:37-55. 99