BERITA RESMI STATISTIK

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

Tipologi Wilayah Provinsi Bengkulu Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

TIPOLOGI WILAYAH BALI HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

TIPOLOGI WILAYAH PROVINSI MALUKU UTARA HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Sumatera Selatan

Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Riau

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Banten

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BERITA RESMI STATISTIK

Tipologi Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

TATISTIK POTENSI DESA PROVINSI RIAU 2014

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2015*)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA AGUSTUS 2015

POTENSI DESA (PODES) DI DKI JAKARTA TAHUN 2014

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2015

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BERITA RESMI STATISTIK

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI ( Angka Tetap 2014 dan Angka Ramalan I 2015) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BONTANG

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BONTANG

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI KALIMANTANTIMUR TAHUN 2016

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2016

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman, kependudukan, sarana dan prasarana serta transportasi. Adanya

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2012

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

TEPRA KALIMANTAN TIMUR TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN REALISASI ANGGARAN TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN REALISASI ANGGARAN (TEPRA) SAMARINDA, JULI

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur*) Triwulan IV Tahun 2014

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

RENCANA & REALISASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) MENURUT SEKTOR TAHUN 2010 DI KALIMANTAN TIMUR

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Triwulan III Tahun 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan I Tahun 2015

4. GAMBARAN UMUM 4.1 Pertumbuhan Ekonomi

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I )

KALIMANTAN TIMUR BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II Tahun 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN

IV. GAMBARAN UMUM INFRASTRUKTUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

BERITA RESMI STATISTIK

IV. DINAMIKA DISPARITAS WILAYAH DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN IV

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2012

Kalimantan Timur. Lembuswana

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

2017, No Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diub

REALISASI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN IV TAHUN 2013

Katalog BPS :

SEKAPUR SIRIH. Tenggarong, Agustus 2010 Kepala BPS Kutai Kartanegara. Ir. Gunadi Irianto NIP

http ://ppukab.bps.go.id

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Balikpapan, Kota Bontang dan Kota Samarinda.

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017

KOMUTER DKI JAKARTA TAHUN 2014


PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN III TAHUN 2016

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2016

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.64

Transkripsi:

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014, pada bulan April 2014 di Provinsi Kalimantan Timur tercatat sebanyak 1.026 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 836 desa dan 190 kelurahan. Selain itu juga tercatat sebanyak 103 Kecamatan dan 10 Kabupaten/Kota. Indeks Kesulitan Geografis (IKG) merupakan indeks komposit tertimbang dengan skala 0-100 yang dihitung untuk setiap wilayah pemerintahan setingkat desa. Pengukuran indeks ini didasarkan pada 3 (tiga) komponen yaitu ketersediaan pelayanan dasar, kondisi infrastruktur dan aksesibilitas/transportasi di desa tersebut. Semakin besar indeks suatu wilayah setingkat desa, menunjukkan semakin tinggi tingkat kesulitan geografis wilayah tersebut. IKG Provinsi Kalimantan Timur bervariasi antar wilayah dengan rentang antara 14,78 sampai 90,20. Berdasarkan Podes 2014 di Kalimantan Timur, teridentifikasi 1 desa yang wilayah daratnya berbatasan langsung dengan wilayah negara lain (desa terdepan), yaitu desa Long Apari Kabupaten Mahakam Hulu. Menurut Podes 2014 di Kalimantan Timur, terdapat 4 desa/kelurahan yang berada di 1 pulau dari sebanyak 92 pulau-pulau kecil terluar yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2005 1. Juga terdapat 1 pulau kecil terluar, tetapi tidak berpenghuni. Pulau-pulau tersebut berada di Kabupaten Berau, yaitu Pulau Maratua (4 desa/kelurahan) dan Pulau Sambit (tidak berpenghuni). Jumlah wilayah administrasi menurut keberadaaan infrastruktur: Terdapat 56 desa/kelurahan (5,46%) tidak ada SD/MI. Terdapat 1 kabupaten di Kalimantan Timur (10,00%) tidak mempunyai rumah sakit/rumah sakit bersalin, dan seluruh kecamatan (100,00%) telah mempunyai Puskesmas/Pustu. Sebanyak 408 desa/kelurahan (39,77%) tidak ada pasar Sebanyak 379 desa/kelurahan (36,94%) tidak ada keluarga pengguna listrik PLN. Sebanyak 564 desa/kelurahan (54,97%) tidak mempunyai penerangan di jalan utama. Sebanyak 987 desa/kelurahan menggunakan sarana transportasi darat, dimana 741 desa/kelurahan (75,08%) sudah tersedia jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sepanjang tahun. Artinya masih terdapat 246 desa/kelurahan (24,92%) yang lalu-lintasnya masih bergantung pada kondisi jalan dan cuaca 1 Menurut PP No. 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau Kecil Terluar terdapat 92 pulau kecil terluar. Pulau kecil terluar adalah pulau dengan luas area kurang atau sama dengan 2000 km 2 yang memiliki titik-titik dasar koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai dengan hukum internasional dan nasional. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015 1

1. Wilayah Administrasi Pemerintahan Pendataan Podes dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Podes 2014 dilaksanakan pada bulan April 2014 secara sensus terhadap seluruh wilayah administrasi pemerintahan terendah setingkat desa, yaitu desa, kelurahan, nagari, dan Unit Permukiman Transmigrasi (UPT). Wilayah setingkat desa yang didata harus memenuhi tiga syarat, yaitu: 1) mempunyai wilayah dengan batas yang jelas, 2) mempunyai penduduk yang menetap di wilayah tersebut, dan 3) mempunyai pemerintahan. Menurut Podes 2014, di Kalimantan Timur tercatat sebanyak 1.026 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 836 desa dan 190 kelurahan. Selain itu juga tercatat sebanyak 103 Kecamatan dan 10 Kabupaten/Kota. Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan 14 14 135 143 1.417 1.465 10 103 1.026 2008 2011 2014 2008 2011 2014 2008 2011 2014 Gambar 1.1. Jumlah Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan Hasil Podes, 2008 2014 Catatan: Tahun 2008 dan 2011 masih termasuk desa/kelurahan di Kalimantan Utara 2. Indeks Kesulitan Geografis (IKG) Desa Menurut Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Dari APBN, salah satu komponen yang digunakan dalam pengalokasian dana desa adalah IKG desa. BPS telah menyusun IKG untuk seluruh wilayah pemerintahan setingkat desa (desa, nagari, UPT, tidak termasuk kelurahan). IKG merupakan indeks komposit yang mempunyai skala dari 0 (nol) sampai 100 (seratus) dan disusun berdasarkan tiga komponen, yaitu: 1) ketersediaan pelayanan dasar, 2) kondisi infrastruktur, dan 3) aksesibilitas/transportasi. Semakin tinggi indeks menunjukkan tingkat kesulitan geografis yang semakin tinggi. Tabel 2.1. menyajikan IKG Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur. IKG terendah sebesar 14,78 yang terdapat di Kabupaten Paser dan IKG tertinggi sebesar 90,20 yang terdapat di Kabupaten Berau. Nilai tengah IKG Provinsi Kalimantan Timur adalah sebesar 42,61. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015 2

Tabel 2.1. IKG Desa Kalimantan Timur Menurut Kabupaten/Kota, 2014 Provinsi dan Kabupaten Indeks Kesulitan Geografis Desa (Skala 0-100) Minimum Nilai Tengah Maksimum PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 14.78 42.61 90.20 KAB. PASER 14.78 40.06 81.04 KAB. KUTAI BARAT 21.94 45.16 79.09 KAB. KUTAI KARTANEGARA 18.67 37.69 67.40 KAB. KUTAI TIMUR 15.86 43.90 79.12 KAB. BERAU 28.05 45.22 90.20 KAB. PENAJAM PASER UTARA 26.21 34.12 49.63 KAB. MAHAKAM HULU 33.89 56.70 83.48 3. Desa/Kelurahan Terdepan Desa/kelurahan terdepan merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut desa atau kelurahan yang wilayah daratnya berbatasan langsung dengan negara lain. Menurut Podes 2014 teridentifikasi sebanyak 1 desa/kelurahan sebagai desa/kelurahan terdepan di Provinsi Kalimantan Timur. Wilayah tersebut adalah desa Long Apari yang berada di Kabupaten Mahakam Hulu yang berbatasan langsung dengan wilayah Negara tetangga Malaysia. 4. Desa/Kelurahan Terluar Menurut Podes 2014 di Kalimantan Timur, terdapat 4 desa/kelurahan yang berada di 1 pulau dari sebanyak 92 pulau-pulau kecil terluar yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2005 2. Juga terdapat 1 pulau kecil terluar, tetapi tidak berpenghuni. Pulau-pulau tersebut berada di Kabupaten Berau, yaitu Pulau Maratua (4 desa/kelurahan) dan Pulau Sambit (tidak berpenghuni). 5. Keberadaan Infrastruktur 5.1 Pendidikan Hasil Podes 2014 menunjukkan bahwa hampir semua desa/kelurahan di Kalimantan Timur sudah ada sarana pendidikan setingkat SD/MI. Hanya 5,46 persen (56 desa/kelurahan) yang tidak ada SD/MI. Sarana pendidikan menengah pertama dan menengah atas juga telah tersedia di sebagian besar wilayah kecamatan di Kalimantan Timur. Dari 103 kecamatan yang tercatat dalam Podes 2014, seluruh kecamatan di Kalimantan Timur telah memiliki SMP/MTs maupun SMU/SMK/MA. Secara lengkap, persentase wilayah menurut keberadaan sarana pendidikan disajikan dalam gambar berikut. 2 Menurut PP No. 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau Kecil Terluar terdapat 92 pulau kecil terluar. Pulau kecil terluar adalah pulau dengan luas area kurang atau sama dengan 2000 km 2 yang memiliki titik-titik dasar koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai dengan hukum internasional dan nasional. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015 3

Persentase Desa Menurut Keberadaan SD/MI Persentase Kecamatan Menurut Keberadaan SMP/MTs Persentase Kecamatan Menurut Keberadaan SMA/SMK/MA 5,46 100,00 100,00 94,54 Ada Tidak Ada Gambar 5.1. Persentase Wilayah Menurut Keberadaan Sekolah, 2014 5.2 Kesehatan Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat dalam memperoleh pelayanan kesehatan sesuai UUD 1945. Untuk itu, ketersediaan sarana kesehatan dasar di setiap wilayah menjadi sangat penting. Berdasarkan Hasil Podes 2014 Kalimantan Timur menunjukkan bahwa sebanyak 9 kabupaten/kota di Kalimantan Timur (90,00%) telah mempunyai rumah sakit/rumah sakit bersalin, dan seluruh kecamatan yang berjumlah 103 kecamatan (100,00%) telah mempunyai Puskesmas/Pustu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota yang Memiliki Rumah Sakit/ Rumah Sakit Bersalin Kecamatan yang Memiliki Puskesmas/Pustu Paser 1 10 Kutai Barat 1 16 Kutai Kartanegara 1 18 Kutai Timur 1 18 Berau 1 13 Penajam Paser Utara 1 4 Mahakam Hulu - 5 Balikpapan 1 6 Samarinda 1 10 Bontang 1 3 KALIMANTAN TIMUR 9 103 Tabel 5.2 Jumlah Kab/Kota yang Memiliki Rumah Sakit/Rumah Sakit Bersalin dan Puskesmas/Pustu Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015 4

5.3 Pasar Tersedianya sarana perdagangan seperti pasar dapat menjadi salah satu indikator kemajuan perekonomian suatu wilayah. Hasil Podes 2014 di Kalimantan Timur mencatat ada sebanyak 255 desa/kelurahan (24,85%) sudah memiliki pasar dengan bangunan serta 363 desa/kelurahan (35,38%) memiliki pasar tanpa bangunan. Artinya masih terdapat 408 desa/kelurahan (39,77%) yang tidak ada pasar. Jumlah desa/kelurahan yang ada pasar dengan bangunan menurut Kabupaten/Kota disajikan pada tabel berikut: Ada Pasar Kabupaten/Kota Pasar dengan Bangunan Pasar tanpa Bangunan Paser 65 37 Kutai Barat 26 53 Kutai Kartanegara 64 150 Kutai Timur 19 45 Berau 6 - Penajam Paser Utara 21 8 Mahakam Hulu 3 1 Balikpapan 11 16 Samarinda 32 49 Bontang 8 4 KALIMANTAN TIMUR 255 363 Gambar 5.3. Jumlah Desa yang Ada Pasar dengan dan tanpa Bangunan Menurut Kab/Kota, 2014 5.4 Listrik Ketersediaan penerangan listrik menjadi hal yang penting untuk menunjang kemajuan suatu wilayah. Dari Hasil Podes 2014 tercatat bahwa di 1.026 desa/kelurahan (100,00%) di Kalimantan Timur telah terdapat keluarga pengguna listrik, namun hanya sebanyak 647 desa/kelurahan (63,06%) yang disalurkan oleh PLN dan selebihnya listrik Non PLN. Selain itu, sebanyak 662 desa/kelurahan (64,52%) terdapat keluarga pengguna listrik yang disalurkan oleh Non PLN, yang berarti bahwa dengan berbagai alasan, sebagian desa yang sudah ada jaringan PLN namun masih tetap menggunakan listrik Non PLN. Terkait keberadaan penerangan jalan utama di desa/kelurahan, sebanyak 462 desa/kelurahan (45,03%) telah tersedia penerangan jalan. Terdiri dari 351 desa/kelurahan penerangan jalan utamanya berasal dari listrik pemerintah, 105 desa/kelurahan listrik non pemerintah, 6 desa/kelurahan sumber penerangan jalan utamanya berasal dari non listrik. Jumlah desa/kelurahan menurut keberadaan keluarga pengguna listrik dan penerangan di jalan utama disajikan pada gambar berikut. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015 5

Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Penerangan di Jalan Utama Desa 100,00 54.97 45.03 Ada Tidak Ada Gambar 5.4. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik Penerangan di Jalan Utama serta Keberadaan 5.5 Jalan Infrastruktur transportasi merupakan infrastruktur dasar yang sangat penting sebagai sarana pengangkutan yang berperan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi karena dengan ketersediaan jalan akan meminimalkan modal komplementer sehingga proses produksi dan distribusi akan lebih efisien. Pembangunan prasarana jalan akan meningkatkan pertumbuhan wilayah-wilayah baru dengan meningkatnya volume lalu lintas. Sebaliknya, prasarana jalan yang buruk dan rusak akan menghambat alokasi sumber daya, pengembangan industri, pendistribusian faktor produksi, barang dan jasa, yang pada akhirnya akan memengaruhi pendapatan. Hasil Podes 2014 Kalimantan Timur menunjukkan sebanyak 987 desa/kelurahan menggunakan sarana transportasi darat, dimana 741 desa/kelurahan (75,08%) sudah tersedia jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sepanjang tahun. Artinya masih terdapat 246 desa/kelurahan (24,92%) yang lalu-lintasnya masih bergantung pada kondisi jalan dan cuaca. Secara lengkap, persentase desa/kelurahan menurut jenis lalu lintas dan keberadaan jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih dapat dilihat pada gambar berikut. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015 6

Darat dan Air, 37.33% 16.01 4.46 4.46 Air, 3.80% Darat, 58.87% 75.08 Sepanjang tahun Sepanjang tahun kecuali saat tertentu Sepanjang tahun kecuali sepanjang musim hujan Tidak dapat dilalui sepanjang tahun Gambar 5.5. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Lalu-Lintas dari dan ke Desa/Kelurahan serta Keberadaan Jalan yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Atau Lebih. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015 7

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Informasi lebih lanjut hubungi : Ir. Aden Gultom, M.M (Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur) Ub. Ahmad Muhammad Saleh, SE (Kepala Bidang Statistik Sosial) Telp: (0541) 732793, Fax: (0541) 201121 e-mail: sosial6400@bps.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015 8