Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

dokumen-dokumen yang mirip
Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

MEMAKSIMALKAN DAYA PHOTOVOLTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROLLER

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE CUK YANG DIOPERASIKAN UNTUK PENCARIAN TITIK DAYA MAKSIMUM PANEL SURYA BERBASIS PERTURB AND OBSERVE

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

Rancang Bangun Catu Daya Tenaga Surya Untuk Perangkat Audio Mobil

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN DC-DC KONVERTER UNTUK PANEL SURYA PADA DC HOUSE SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

PENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

DESAIN RANGKAIAN BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM CHARGING LAMPU PENERANGAN LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI KOTA MALANG

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

KINERJA KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BUCK CONVERTER DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN BERBASIS TL494

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONVERTER DC-DC SINGLE-INPUT MULTIPLE- OUTPUT BERBASIS COUPLED INDUCTOR

PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER TIGA TINGKAT UNTUK APLIKASI SEL SURYA

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

1 BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu kelistrikan yang menggabungkan ilmu elektronika dengan ilmu ketenaga-listrikan.

ANALISIS STEP-UP CHOPPER SEBAGAI TRANSFORMASI R SEBAGAI INTERFACE PHOTOVOLTAIC DAN BEBAN

REALISASI KONVERTER DC-DC TIPE PUSH-PULL BERBASIS IC TL494 DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc

Perancangan dan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE

PERANCANGAN SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKING CONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

RANCANG BANGUN KONVERTER PHOTOVOLTAIC DAN PENTAKSIRAN DAYA PHOTOVOLTAIC UNTUK DC POWER HOUSE

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1375

BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI PENERANGAN DAN MOTION DETECTOR SEBAGAI PROTEKSI KERAMBA PADA SENTRA BUDIDAYA IKAN

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

Implementasi MPPT (Maximum Power Point Tracker) Pada Sistem Photovoltaic

Perancangan Boost Converter Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

Dwi Agustina Hery Indrawati

Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer Bergerak Berbasis Switching Regulator

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView

Perancangan dan Realisasi Konverter DC-DC Tipe Boost Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM CATU DAYA OTOMATIS MENGGUNAKAN SOLAR CELL PADA ROBOT BERODA PENGIKUT GARIS

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENYIMPANAN BATERAI PADA DC POWER HOUSE

PORTABLE SOLAR CHARGER

RANCANGAN SENSOR ARUS PADA PENGISIAN BATERAI DARI PANEL SURYA

PERANCANGAN BATTERY CHARGE CONTROL UNIT (BCCU) UNTUK APLIKASI SOLAR HOME SYSTEM (SHS)

Pengaturan Switching Boost Converter Menggunakan Logika Fuzzy pada Sistem Solar Cell Sebagai Tenaga Alternatif

INVERTER JEMBATAN PENUH DENGAN RANGKAIAN RESONANSI PARALEL UNTUK FREKUENSI RENDAH BERBASIS IC SG3524

RANCANG BANGUN SUATU SISTEM PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAI PENDUKUNG SUMBER PLN UNTUK RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLER.

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

BAB III ALGORITMA PENDETEKSI KERUSAKAN MODUL SURYA

PERANCANGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKING PANEL SURYA MENGGUNAKAN BUCK BOOST CONVERTER DENGAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE

Perancangan Sistem Pengendalian Kecepatan Motor Pompa Air Tekanan Konstan

Rancang Bangun Buck-Boost Converter Pada Panel Surya Menggunakan Metode Kontrol PI Dan PID Berbasis Mikrokontroler

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

PERANCANGAN DC-DC CONVERTERBUCK QUASI RESONANT DENGAN MODE PENSAKLARAN ZERO CURRENT SWITCHING (ZCS) DAN ZERO VOLTAGE SWITCHING (ZVS)

Perancangan Prototipe Transmitter Beacon Black Box Locator Acoustic 37.5 khz Pingers

BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISI BATERAI TENAGA SURYA MENGGUNAKAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE KENDALI ARUS BERBASIS dspic30f4012

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3122

PERANCANGAN CATU DAYA DENGAN PENAMBAHAN PANEL SURYA PADA SMART TRAFFIC LIGHT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

Perancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah Tangga dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Kata Kunci: Mikrokontroler ATmega128, Inverter 3 Phase, Frekuensi. Keyword :Microcontroller Atmega128, Inverter 3 Phase, Frequency

Pemodelan Konverter AC DC Tiga Fasa Dua Arah Pada Sepeda Listrik Menggunakan Metode SPWM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH DC : DC-DC CONVERTER PADA BEBAN TELEVISI UNTUK DC HOUSE UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENAIK TEGANGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI KY CONVERTER DAN BUCK- BOOST CONVERTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

ANALISIS PERBANDINGAN HASIL OPERASI CCM DAN DCM PADA DC CHOPPER TIPE CUK

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

Transkripsi:

1 Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya Annisa Triandini, Soeprapto, dan Mochammad Rif an Abstrak Energi matahari merupakan energi terbarukan yang cukup melimpah persediaannya di Indonesia, sehingga dapat dimanfaatkan khususnya pada daerah yang belum terjangkau listrik. Dalam memanfaatkan energi listrik dibutuhkan panel surya yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik dan baterai sebagai media penyimpan energi tersebut. Namun, intensitas cahaya matahari yang berubah-ubah dapat menyebabkan baterai cepat rusak karena arus dan tegangan yang masuk ke baterai tidak konstan. Untuk itu penulis merancang dan membuat Battery Control Unit (BCU) agar tegangan dan arus yang masuk ke baterai relatif konstan. Dalam perancangan BCU menggunakan topologi Cuk Converter yang dapat menaikkan dan menurunkan tegangan sumber dengan mengubah-ubah duty cycle, dan dapat mengurangi ripple pada keluaran panel surya dan masukan untuk baterai. Tegangan sumber akan turun jika nilai duty cycle kurang dari 50% dan akan naik jika nilai duty cycle lebih dari 50%. Pada saat tegangan baterai di bawah tegangan baterai penuh BCU menggunakan metode arus konstan dan saat tegangan baterai mencapai tegangan baterai penuh menggunakan metode tegangan konstan. Kata kunci Battery Control Unit, Cuk Converter, panel surya. I. PENDAHULUAN E nergi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang tidak dapat diabaikan yang semakin lama semakin meningkat permintaannya. Misalnya, untuk lampu penerangan, televisi, AC, dll. Semakin banyak penggunaan listrik, semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan untuk energi listrik tersebut. Oleh karena itu, diperlukan energi alternatif agar biaya pengeluaran semakin berkurang. Salah satu energi alternatif yang dapat dimanfaatkan, yaitu energi matahari. Energi matahari merupakan energi terbarukan yang cukup melimpah persediaannya di Indonesia, karena Indonesia adalah daerah tropis yang intensitas mataharinya cukup tinggi sepanjang tahunnya. Energi matahari ini juga dapat dimanfaatkan pada daerah yang Annisa Triandini adalah mahasiswa program sarjana Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia (penulis dapat dihubungi melalui email: annisa.triandini@gmail.com). Soeprapto dan Mochammad Rif an adalah staf pengajar program sarjana Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia (email: prapto1056@gmail.com; rif_an91@yahoo.com). belum terjangkau sumber listrik. Dalam pemanfaatan energi listrik ini, dibutuhkan alat yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik, yaitu panel surya. Namun, menggunakan panel surya ini tidak dapat berdiri sendiri, diperlukannya instalasi listrik tenaga surya. Instalasi listrik tenaga surya tersebut terdiri dari panel surya, baterai dan inverter. Keunggulan dalam menggunakan instalasi listrik tenaga surya ini adalah perawatan yang mudah, harganya relatif murah, serta ramah lingkungan. Namun, intensitas cahaya matahari yang berubah-ubah dapat menyebabkan baterai cepat rusak, karena tegangan dan arus yang masuk ke baterai tidak konstan. Untuk itu dibutuhkan Battery Control Unit (BCU) agar tegangan dan arus yang masuk ke baterai relatif konstan. Mengingat pentingnya peranan BCU pada instalasi listrik tenaga surya, dibutuhkan suatu metode pada BCU yang lebih adaptif terhadap perubahan tegangan yang dihasilkan oleh panel surya. Topologi Buck Converter, Boost Converter, Buck Boost Converter, Cuk Converter dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini.[1] Dalam skripsi ini, menggunakan topologi Cuk Converter karena dapat menaikkan dan menurunkan tegangan sumber, sehingga dapat bekerja pada berbagai range tegangan masukan. Selain itu kelebihan dari rangkaian ini dapat mengurangi ripple pada keluaran panel surya dan masukan untuk baterai. Ripple tegangan menyebabkan tegangan akan lama mencapai konstan, sehingga dapat merusak baterai. II. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Perancangan dan pembuatan alat dapat dirangkum dalam sebuah diagram blok seperti yang ditunjukkan Gambar 1. text PANEL SURYA RANGKAIAN CUK CONVERTER MOSFET MIKROKONTROLER SENSOR ARUS DAN TEGANGAN BATERAI Gambar 1. Diagram Blok Sistem Keluaran dari panel surya berupa arus dan tegangan. dan tegangan akan mengalir melalui rangkaian Cuk Converter. akan menaikkan atau menurunkan tegangan masukan dengan

2 mengubah-ubah nilai duty cycle. Komponen pensaklaran yang akan digunakan pada rangkaian ini adalah mosfet daya. Perubahan duty cycle akan diatur oleh mikrokontroler sesuai dengan pembacaan sensor arus dan sensor tegangan. Sensor arus akan mendeteksi arus pengisian baterai. Sensor arus akan memberi perintah ke mikrokontroler untuk menambah atau mengurangi nilai duty cycle agar arus yang masuk baterai tetap konstan. Sensor tegangan berfungsi mendeteksi tegangan baterai sudah penuh. Duty cycle akan membuat tegangan keluaran dari Cuk Converter tetap konstan sesuai dengan tegangan baterai penuh agar tidak terjadi pengisian baterai. A. Pemodelan Panel Surya Dalam perancangan BCU dibutuhkan beberapa parameter. Parameter panel surya dapat dilihat pada Tabel 1. TABEL 1 PARAMETER PANEL SURYA Parameter Panel Surya Nilai Maximum Power (Pmax) 75 Watt-Peak Short Circuit Current (Isc) 4,72 Ampere Maximum Power Current (Impp) 4,29 Ampere Open Circuit Voltage (Voc) 21,5 Volt Nominal Voltage (Vmpp) 17,5 Volt Fill Factor (FF) 0,74 B. Perancangan Cuk Converter Cuk Converter merupakan rangkaian yang dapat menaikkan atau menurunkan tegangan dari tegangan masukan. terdiri dari 2 kapasitor (C 1 dan C 2 ) dan 2 buah induktor (L 1 dan L 2 ). 1) Pemilihan Induktor Ukuran induktor ditentukan dengan perubahan arus induktor tidak lebih dari 5% dari arus induktor ratarata. Untuk persamaan induktor L : (1) Dengan Vin=Vmpp, D=0.45 saat kondisi Vmpp, ripple arus sebesar 0,2145 ampere dan frekuensi yang digunakan 50kHz, maka didapatkan nilai L 1 =0,73 mh dan nilai L 2 =0,63mH. 2) Pemilihan Kapasitor Untuk mendesain kapasitor dengan ripple tegangan tidak lebih dari 5%. Tegangan rata-rata yang melewati kapasitor (C 1 ) : (2) Untuk ripple tegangan maksimum : (3) Dengan nilai Vo=14,4 volt, nilai tegangan maksimum yang diijinkan masuk baterai dan Po daya maksimum dari panel surya. Persamaan R pengganti beban : (4) Berikut persamaan untuk mencari nilai kapasitor C 1 : (5) Dari Persamaan (5) didapatkan nilai C 1 =, dipilih 33 karena tidak tersedia di pasaran. Nilai kapasitor C 2 dihitung dengan persamaan berikut. (6) Didapatkan nilai C 2 =, dipilih, karena tidak tersedia di pasaran. 3) Pemilihan Dioda Dalam pemilihan dioda dipilih dioda Schottky karena dioda jenis ini memiliki tegangan maju yang rendah dan memiliki reverse recovery time yang cepat. Pada perancangan ini dipilih dioda yang tersedia di pasaran, yaitu dioda tipe 6A05 MIC. Dioda ini mampu melewatkan arus sebesar 6 ampere dan tegangan 50 volt. 4) Pemilihan MOSFET Mosfet daya biasanya digunakan untuk aplikasi yg mempunyai daya rendah. Tegangan mosfet mencapai 21,5 volt, dilihat dari tegangan maksimum dari panel surya. Untuk itu menggunakan mosfet yang tersedia di pasaran dan sesuai dengan yang dibutuhkan, yaitu mosfet tipe IRFP460 dengan nilai I D =20 ampere V DS =500 volt. Rangkaian keseluruhan dari Cuk Converter ditunjukkan pada Gambar 2.[2] Gambar 2. C. Perancangan Pulse Width Modulation (PWM) Gelombang PWM dioperasikan Fast Correct PWM mode. Frekuensi yang dibutuhkan 50.000 Hz dengan komponen crystal yang terpasang pada mikrokontroler sebesar 16 MHz serta prescaller (N) sebesar 1, maka didapatkan nilai TOP sesuai Persamaan (7). Maka didapatkan nilai TOP sebesar 319. D. Perancangan Sensor (7) Rangkaian sensor arus untuk membaca arus keluaran rangkaian Cuk Converter yang masuk ke baterai terdiri dari sensor arus. Sensor arus yang digunakan adalah sensor arus ACS712 dari Allegro MicroSystem. Sensor ini dapat membaca arus DC maupun arus AC dengan range arus dari -20 sampai 20 ampere, serta memiliki impedansi yang kecil yaitu 1,2 mω, sehingga losses dari sensor arus ini kecil. Sensor arus ini mengeluarkan tegangan dari 0-5 volt, untuk range arus -20 sampai dengan 20 Gambar 3. Rangkaian Sistem Minimum Sensor ACS712 [3] ampere, maka saat arus bernilai 0 ampere, tegangan keluaran dari sensor adalah 2,5 volt, sedangkan saat

3 arus bernilai 5 ampere tegangan keluaran dari sensor adalah 3 volt. E. Perancangan Pembalik Polaritas memiliki polaritas tegangan keluaran yang terbalik dari tegangan masukannya. Sedangkan mikrokontroler tidak bisa membaca tegangan yang bernilai negatif, sehingga dibutuhkan rangkaian pembalik polaritas yang terdiri dari Operational Amplifier LM311p. Tegangan keluaran maksimum dari Cuk Converter sebesar 14,4 volt, sehingga dibutuhkan rangkaian pembagi tegangan yang terdiri 2 buah resistor. Gambar 4 menunjukkan rangkaian pembalik polaritas sekaligus pembagi tegangan. TIDAK mulai i, v, d d = 100 Baca : sensor arus dan tegangan V < 14,4 volt YA i =< 0,5 ampere TIDAK d = d-- YA d = d++ Gambar 4. Rangkaian Pembalik Polaritas dan Pembagi Tegangan Perhitungan untuk 2 buah resistor pembagi tegangan, dapat dilihat pada Persamaan (7). ( ) (7) (4-2) Sehingga nilai R1 dan R2 yang dipakai untuk pembagi tegangan sebesar 100kΩ dan 35kΩ. F. Perancangan Metode Dalam merancang dan membuat BCU dibutuhkan beberapa metode. Metode-metode yang digunakan berfungsi agar proses pengisian baterai dapat berjalan dengan cepat dan baterai tidak cepat rusak. 1) Metode Konstan [4] Metode ini digunakan saat tegangan baterai kurang dari tegangan baterai penuh, yaitu kurang dari 14,4 volt. Pada metode ini bekerja terhadap perubahan tegangan baterai, sehingga apabila tegangan baterai berubah-ubah, arus pengisian baterai akan tetap konstan. Namun ketika tegangan baterai mendekati tegangan penuh baterai, maka arus pengisian baterai akan berkurang sesuai dengan tegangan keluaran dari Cuk Converter maksimum. Saat pengisian baterai tidak hanya menggunakan metode arus konstan saja, perlu ditambah dengan metode lain. PWM = d Gambar 5. Diagram Alir Proses Pengisian Baterai III. PENGUJIAN DAN ANALISIS Pengujian dan analisis dilakukan agar mengetahui apakah sistem dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan. A. Pengujian Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan rangkaian pada Gambar 6. Pengujian ini melihat kerja dari rangkaian Cuk Converter dalam menurunkan dan menaikkan tegangan. Gambar 7 menunjukkan hasil pengujian rangkaian Cuk Converter dengan menaikkan tegangan 12,43 volt menjadi -14,25 volt. Gambar 8 menunjukkan hasil pengujian rangkaian Cuk Converter dalam menurunkan tegangan dari 15,89 volt menjadi -14,40 volt. Sumber Tegangan DC Multimeter 2) Metode Tegangan Konstan [4] Metode tegangan konstan digunakan saat tegangan baterai penuh, yaitu 14,4 volt. Metode ini diterapkan setelah metode arus konstan. Saat tegangan baterai mencapai 14,4 volt, maka tegangan keluaran Cuk Converter dibuat konstan, agar proses pengisian baterai berhenti. Apabila tegangan baterai kembali berkurang, maka menerapkan metode arus konstan kembali. Diagram alir dari proses pengisian baterai ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 6. Rangkaian Pengujian Cuk Converter

tegangan (volt) 4 12,43V -14,25V Sensor arus ACS712 Osiloskop Gambar 7. Hasil Pengujian Menaikkan Tegangan 15,89V -14,40V Gambar 8. Hasil Pengujian Menurunkan Tegangan B. Pengujian Pulse Width Modulation (PWM) Pengujian ini bertujuan melihat bentuk gelombang PWM dan frekuensi yang diinginkan rangkaian Cuk Converter. Gambar 9 menunjukkan rangkaian pengujian PWM. Mikrokontroler ATMega8 Osiloskop Bentuk gelombang PWM Gambar 9. Rangkaian Pengujian PWM Hasil pengujian PWM ditunjukkan pada Gambar 10 dengan duty cycle sebesar 50%. Hasil pengujian PWM sudah bisa menghasilkan frekuensi sebesar 50kHz, sehingga pengujian PWM sudah sesuai dengan yang diinginkan. No. Gambar 11. Rangkaian Pengujian Sensor TABEL 2 HASIL PENGUJIAN SENSOR ARUS Tegangan Tegangan Keluaran Sesuai (volt) Datasheet (volt) Masukan (ampere) Pada Tabel 2 rata-rata kesalahan dari sensor arus ACS712 sebesar 0,4 %, sedangkan pada datasheet kesalahan pembacaan maksimum 1,5 %, sehingga sensor ini masih bisa digunakan. Kesalahan pembacaan sensor tersebut diakibatkan tegangan sumber yang kurang stabil. Grafik pengujian sensor arus ditunjukkan pada Gambar 12. 2.56 2.54 2.52 2.5 2.48 2.46 Tegangan Pengukuran Gambar 12. Grafik Pengujian Sensor D. Pengujian Pembalik Polaritas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian pembalik polaritas dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Gambar 13 menunjukkan rangkaian pengujian pembalik polaritas. 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 arus masukan (ampere) Osiloskop Kesalahan (%) 1. 0 2,49 2,50 0.4 2. 0,1 2,50 2,51 0,4 3. 0,2 2,51 2,52 0,4 4. 0,3 2,52 2,53 0,4 5. 0,4 2,53 2,54 0,4 6. 0,5 2,54 2,55 0,4 Gambar 10. Hasil Pengujian PWM C. Pengujian Sensor Pengujian bertujuan untuk mengetahui apakah sensor arus dapat membaca arus keluaran dari rangkaian Cuk Converter. Gambar 11 menunjukkan rangkaian pengujian sensor arus. Dan Tabel 2 menunjukkan hasil pengujian sensor arus. Rangkaian Pembalik Polaritas Gambar 13. Rangkaian Pengujian Pembalik Polaritas Gambar 14 menunjukkan masukan dari rangkaian pembalik polaritas sebesar -14,41 volt dan menghasilkan tegangan sebesar +4,96 volt. Tegangan yang dihasilkan rangkaian pembalik polaritas masih di bawah batas yang diijinkan masuk mikrokontroler

12.5 13.5 14.5 15.5 16.5 17.5 18.5 19.5 20.5 21.5 duty cycle (%) 5-14,41V +4,96 V Gambar 14. Hasil Pengujian Pembalik Polaritas dan Pembagi Tegangan dan bernilai positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa rangkaian pembalik polaritas dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan. E. Pengujian Metode Konstan Pengujian dilakukan dengan menghubungkan seperti Gambar 15. Mikrokontroler ATMega8 Tahanan geser Multimeter Gambar 15. Rangkaian Pengujian Metode Konstan Pengujian ini bertujuan mengetahui proses pengisian baterai dengan arus konstan. Tabel 3 menunjukkan hasil pengujian metode arus konstan. TABEL 3 HASIL PENGUJIAN METODE ARUS KONSTAN No. Tegangan Duty Keluaran Masukan (volt) cycle (%) (ampere) 1. 12,5 62,70 0,50 2. 13,5 57,37 0,49 3. 14,5 54,23 0,50 4. 15,5 52,66 0,49 5. 16,5 51,10 0,50 6. 17,5 49,84 0,49 7. 18,5 47,96 0,50 8. 19,5 46,71 0,50 9. 20,5 46,08 0,51 10. 21,5 44,51 0,50 Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa arus keluaran dari rangkaian Cuk Converter yang masuk ke baterai tetap konstan dengan perubahan tegangan masukan. yang masuk ke baterai tetap konstan karena perubahan dari duty cycle. F. Pengujian Metode Tegangan Konstan Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan rangkaian sesuai Gambar 16. Pengujian ini melihat kerja metode tegangan konstan dapat diterapkan pada baterai yang sudah penuh. Dengan memberikan berbagai nilai tegangan masukan. dan tegangan beban akan konstan sebesar ±14,4 volt. Tabel 4 menunjukkan hasil pengujian metode tegangan konstan. Multimeter Tahanan geser Mikrokontroler ATMega8 Gambar 16. Rangkaian Pengujian Metode Tegangan Konstan TABEL 4 HASIL PENGUJIAN METODE TEGANGAN KONSTAN Tegangan Duty Cycle Tegangan Kesalahan Masukan Pengukuran Teori Keluaran (%) (volt) (%) (%) (volt) 12,5 57,25 53,62-14,45 3,63 13,5 53,50 51,63-14,41 1,87 14,5 51,00 49,83-14,40 1,17 15,5 49,44 48,13-14,38 1,31 16,5 47,88 46,65-14,43 1,22 17,5 46,00 45,18-14,42 0,82 18,5 44,75 43,79-14,41 0,96 19,5 43,50 42,46-14,39 1,04 20,5 41,94 41,24-14,39 0,69 21,5 41,00 40,24-14.48 0,76 Berdasarkan data hasil pengujian pada Tabel 4 rangkaian Cuk Converter memiliki kesalahan rata-rata sebesar 1,35%. Nilai duty cycle teori dapat dihitung dengan Persamaan (8) berikut. (8) Dengan nilai Vo=14,4volt, dan Vs=tegangan masukan. Grafik antara duty cycle yang terukur dengan nilai duty cycle menurut teori ditunjukkan pada Gambar 17. 70 60 50 40 30 20 10 0 Tegangan masukan (volt) duty cycle pengukuran Gambar 17. Grafik Duty Cycle Menurut Pengukuran dan Teori G. Pengujian Sistem Keseluruhan Pengujian ini dilakukan dengan merangkai semua sub sistem sesuai dengan diagram blok alat dalam perancangan. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan yang berubah-ubah pada rangkaian Cuk Converter, kemudian akan terukur tegangan dan arus yang melalui beban, untuk melihat nilai dari duty cycle dipasang LCD agar lebih mudah dalam pengambilan data. Tabel 5 menunjukkan bahwa alat dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan yang diharapkan dalam

6 perancangan. Pada saat tegangan baterai di bawah 14,4 volt, metode yang dipakai adalah metode arus konstan, apabila baterai sudah mendekati tegangan penuh, maka metode yang digunakan adalah metode tegangan konstan. Hal ini dimaksudkan agar baterai dapat terisi dengan waktu yang singkat dan dapat merawat baterai agar tidak cepat rusak. TABEL 5 HASIL PENGUJIAN SISTEM KESELURUHAN Teg. Masuk (volt) Masuk (ampere) IV. A. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN a. Battery Control Unit (BCU) menggunakan topologi Cuk Converter yang mampu menaikkan dan menurunkan tegangan. yang digunakan dalam sistem memiliki persentase kesalahan sebesar 1,35 %. Hal ini disebabkan karena pemilihan komponen yang kurang tepat. Namun, rangkaian Cuk Converter masih dapat berfungsi dengan baik, karena memiliki persentase kesalahan yang relatif kecil. b. Komponen pensaklaran menggunakan mosfet daya dengan nilai duty cycle yang berubah-ubah. Mikrokontroler ATMega8 digunakan sebagai pengatur duty cycle yang dibutuhkan rangkaian Cuk Converter dalam menaikkan atau menurunkan tegangan keluaran. c. Metode yang digunakan dalam sistem ini menggunakan metode arus konstan saat tegangan baterai di bawah tegangan baterai penuh, dan menggunakan metode tegangan konstan saat tegangan baterai mencapai tegangan baterai penuh. B. Saran Duty cycle (%) Teg. Keluar (volt) Keluar (ampere) Konstan 12,5 1,88 57,92 11,20 0,51 X 13,5 1,74 54,16 11,28 0,49 X 14,5 1,80 51,69 11,55 0,52 X 15,5 1,89 50,09 12,89 0,50 X Metode Teg. Konstan 16,5 0,56 48,53 13,56 0,26 X 17,5 0,44 46,99 13,80 0,22 X 18,5 0,41 45,49 13,98 0,22 X 19,5 0,34 44,23 14,04 0,15 X 20,5 0,30 43,09 14,13 0,10 X 21,5 0,21 41,87 14,15 0,08 X Pemilihan komponen dan metode pengisian baterai dalam merancang Battery Control Unit (BCU) sangatlah perlu diperhatikan, oleh karena itu beberapa saran dalam skripsi ini antara lain : a. Pemilihan dan pembuatan induktor sebaiknya menggunakan alat yang canggih dan diperlukan tes frekuensi agar dapat memperkecil persentase kesalahan. b. Memperbaiki metode yang digunakan, sehingga daya yang didapat dari energi matahari tidak banyak terbuang. V. DAFTAR PUSTAKA [1] Rashid, Muhammad H. 1988. Power Electronics Circuits, Devices and Applications. New Jersey: Prentice-Hall International. [2] Oi, Akihiro. 2005. Design And Simulation Of Photovoltaic Water Pumping System. Tesis tidak dipublikasikan. San Luis Obispo: California Politechnic State University. [3] Allegromicro. 2006. ACS712, Fully Integrated, Half Effect-Based Linear Current Sensor IC with 2.1 kvrms Isolation and a Low-Resistance Current Conductor. Massachusetts: Allegromicro. [4] Sugiarto, I. & Lauw Lim Un Tung. Smart Charger NiCd Dan NiMh Dengan Teknik Pengisian Pulsa. Makalah dalam Auditorium Universitas Gunadarma. KOMMIT2004. Jakarta, 24-25 Agustus 2004. Annisa Triandini, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Juli 2013, Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Listrik Tenaga Surya, Dosen Pembimbing: Ir. Soeprapto, MT. dan Mochammad Rif an, ST., MT.