Bila Cinta Menyapa. Allah ta ala berfirman,

dokumen-dokumen yang mirip
APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

CINTAKU HANYA KARENA-NYA...

Syarah Istighfar dan Taubat

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Faidah Seputar Aqidah Dari Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Keutamaan Membaca. Publication: 1434 H_2013 M KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT. Oleh: Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Iman Kepada KITAB-KITAB

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Tauhid yang didakwahkan oleh para rasul dan diturunkan kitab-kitab karenanya ada dua:

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Syaikh Dr. Sa id bin Ali bin Wahf al-qahthani

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Hadits-hadits Shohih Tentang

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

PUASA DI BULAN RAJAB

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Keutamaan Bulan Ramadhan

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

Tauhid, keutamaan dan macam-macamnya

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Demikianlah Kami jadikan bagi setiap nabi itu musuh dari orang-orang yang berdosa. (al-

Manusia Dan Bermegah-Megah

IKHLAS BERIBADAH. B e r i l m u S e b e l u m B e r k a t a & B e r a m a l. Booklet Da wah

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Makna Islam dan iman

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 -

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Awas! Jangan Dekati Zina

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

AL-JAMIL Yang Maha Indah

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal;

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Jagalah Lisan ك ب ع ا ي س ئ ىل

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Banyak yang bertanya kepada saya, Bagaimana contoh bekerja dengan orientasi akhirat?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

AWAS SYIRIK (Lanjutan Jum at-iii)

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA

Menjemput Hidayah MENJEMPUT HIDAYAH

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Merasakan Manisnya Keimanan

AL - MATIIN. Yang Maha Kokoh. حفظو هللا Oleh : Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni. Publication : 1437 H_2016 M

Syirik Penyebab Kerusakan Dan Bahaya Besar. February 3

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Ebooks. ا ا ا ل ال

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

. Agama Islam ada tiga tingkatan: Islam, iman dan ihsan. Dan setiap tingkatan mempunyai rukun.

PERAYAAN NATAL BERSAMA

KESESATAN TAUHID WAHABI (VERSI DIALOG) Digitized by: Alkhoirot.Com

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

Kebahagiaan Mana yang Ingin Anda Raih?

MERENUNGI FIRMAN ALLAH dalam SURAT YAASIIN AYAT 55-58

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Bisakah Kirim Pahala BISAKAH KIRIM PAHALA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahmaan

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

AL-HAFIIDH DAN AL-HAAFIDH Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi

Tips dalam Memahami Ilmu

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Transkripsi:

Bila Cinta Menyapa Cinta bikin orang gila, begitu kata sebagian orang. Barangkali ada benarnya. Buktinya, banyak kita saksikan para pemuda atau pemudi yang rela melanggar aturan-aturan agama demi mencari keridhaan pacarnya. Alasan mereka, cinta itu membutuhkan pengorbanan. Kalau berkorban harta atau bahkan nyawa untuk membela agama Allah, tentu tidak kita ingkari. Namun, bagaimana jika yang dikorbankan adalah syariat Islam dan yang dicari bukan keridhaan Ar-Rahman? Semoga tulisan yang ringkas ini bisa menjadi bahan renungan bagi kita bersama, agar cinta yang mengalir di peredaran darah kita tidak berubah menjadi bencana. Allah ta ala berfirman, و م ن الن اس م ن ي ت خ ذ م ن د ون الل ه ا ن د اد ا ي ح ب ون ه م ك ح ب الل ه و ال ذ ين ا م ن وا ا ش د ح ب ا ل ل ه و ل و ي ر ى ال ذ ين ظ ل م وا ا ذ ي ر و ن ال ع ذ اب ا ن ال ق و ة ل ل ه ج م يع ا و ا ن الل ه ش د يد ال ع ذ اب Di antara manusia ada yang mencintai sekutu-sekutu selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana kecintaan mereka kepada Allah, adapun orang-orang yang beiman lebih dalam cintanya kepada Allah. Seandainya orang-orang yang zhalim itu menyaksikan tatkala mereka melihat adzab (pada hari kiamat) bahwa sesungguhnya seluruh kekuatan adalah milik Allah dan bahwa Allah sangat berat siksaan-nya (niscaya mereka menyesal). (QS. Al-Baqarah : 165) Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah mengatakan, Allah menceritakan bahwa mereka (orang musyrik) mencintai pujaan-pujaan page 1 / 6

mereka/sesembahan tandingan itu sebagaimana kecintaan mereka kepada Allah. Maka hal itu menunjukkan bahwa mereka juga mencintai Allah dengan kecintaan yang sangat besar. Akan tetapi hal itu belum bisa memasukkan mereka ke dalam Islam. Lalu bagaimana jadinya orang yang mencintai pujaan (selain Allah) dengan rasa cinta yang lebih besar daripada kecintaan kepada Allah? Lalu apa jadinya orang yang hanya mencintai pujaan tandingan itu dan sama sekali tidak mencintai Allah? (sebagaimana dinukil dalam Hasyiyah Kitab Tauhid, hal. 7. islamspirit.com). Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan : Allah ta ala menyebutkan tentang kondisi orang-orang musyrik ketika hidup di dunia dan ketika berada di akhirat. Mereka itu telah mengangkat sekutu-sekutu bagi Allah yaitu [sesembahan-sesembahan] tandingan. Mereka menyembahnya disamping menyembah Allah. Dan mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah. Dia itu adalah Allah yang tidak ada sesembahan yang hak kecuali Dia, tidak ada yang sanggup menentang-nya, tidak ada yang bisa menandingi-nya dan tiada sekutu bersama-nya. Di dalam Ash-Shahihain [Sahih Bukhari dan Muslim] dari Abdullah bin Mas ud -radhiyallahu anhu-, dia berkata : Aku bertanya : Wahai Rasulullah, dosa apakah yang terbesar. Beliau menjawab : Yaitu engkau mengangkat selain Allah sebagai sekutu bagi-nya padahal Dialah yang menciptakanmu. Sedangkan firman Allah, adapun orang-orang beriman lebih dalam cintanya kepada Allah. Hal itu dikarenakan kecintaan mereka (orang yang beriman) ikhlas untuk Allah dan karena kesempurnaan mereka dalam mengenali-nya, penghormatan dan tauhid mereka kepada-nya. Mereka tidak mempersekutukan apapun dengan-nya. Akan tetapi mereka hanya menyembah-nya semata, bertawakal kepada-nya dan mengembalikan segala urusan kepada-nya (Tafsir Al-Qur an Al- Azhim, I/262) Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan : Allah ta ala mengabarkan bahwasanya barangsiapa yang mencintai sesuatu selain Allah sebagaimana mencintai Allah ta ala maka dia termasuk kategori orang yang telah menjadikan selain Allah sebagai sekutu. Syirik ini terjadi dalam hal kecintaan bukan dalam hal penciptaan dan rububiyah Karena sesungguhnya mayoritas penduduk bumi ini telah mengangkat selain Allah sebagai sekutu dalam perkara cinta dan pengagungan. (dinukil dari Fathul Majid, hal. 320). Syaikh Hamad bin Atiq rahimahullah menjelaskan, Orang-orang musyrik itu menyetarakan sesembahan mereka dengan Allah dalam hal kecintaan dan pengagungan. Inilah pemaknaan ayat tersebut sebagaimana dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (Ibthaalu Tandiid, hal. 180). page 2 / 6

Syaikhul Islam mengatakan : Penyetaraan semacam itulah yang disebutkan di dalam firman Allah ta ala tatkala menceritakan penyesalan mereka di akhirat ketika berada di neraka. Mereka berkata kepada sesembahan-sesembahan dan sekutu-sekutu mereka dalam keadaan mereka sama-sama mendapatkan adzab (yang artinya) : Demi Allah, dahulu kami di dunia berada dalam kesesatan yang nyata, karena kami mempersamakan kamu dengan Rabb semesta alam. (QS. Asy-Syu araa : 97-98). Telah dimaklumi bersama, bahwasanya mereka bukan mensejajarkan sesembahan mereka dengan Rabbul alamin dalam hal penciptaan dan rububiyah. Namun mereka hanya mensejejajarkan pujaan-pujaan itu dengan Allah dalam hal cinta dan pengagungan (dinukil dari Fathul Majid, hal. 320-321) Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin rahimahullah menjelaskan : Kecintaan orang-orang yang beriman lebih dalam dikarenakan kecintaan tersebut adalah kecintaan yang murni yang tidak terdapat noda syirik di dalamnya. Sehingga kecintaan orang-orang yang beriman menjadi lebih dalam daripada kecintaan mereka (orang-orang kafir) kepada Allah. (Al-Qaul Al-Mufid, II/4-5). Syaikh As-Sa di rahimahullah menjelaskan bahwa makna orang-orang yang beriman lebih dalam cintanya kepada Allah yaitu apabila dibandingkan dengan kecintaan para pengangkat tandingan itu terhadap sekutu-sekutu mereka. Karena orang-orang yang beriman itu memurnikan cinta untuk Allah, sedangkan mereka mempersekutukan-nya. Selain itu, mereka juga mencintai sesuatu yang memang layak untuk dicintai, dan kecintaan kepada-nya merupakan sumber kebaikan, kebahagiaan dan kemenangan hamba. Adapun orang-orang musyrik itu telah mencintai sesuatu yang pada hakikatnya tidak berhak sama sekali untuk dicintai. Dan mencintai tandingan-tandingan itu justru menjadi sumber kebinasaan dan kehancuran hamba serta tercerai-cerainya urusannya. (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 80). Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : Sumber terjadinya kesyirikan terhadap Allah adalah syirik dalam perkara cinta. Sebagaimana firman Allah ta ala, Dan diantara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan, mereka mencintainya sebagaimana kecintaan mereka kepada Allah. Adapun orang-orang yang beriman lebih dalam cintanya kepada Allah. (QS. Al-Baqarah : 165) Beliau menegaskan : Maksud dari pembicaraan ini adalah bahwasanya hakikat penghambaan tidak akan bisa diraih apabila diiringi dengan kesyirikan kepada Allah dalam urusan cinta. Lain halnya dengan mahabbah lillah. Karena sesungguhnya kecintaan tersebut merupakan salah satu koneskuensi dan tuntutan dari penghambaan kepada Allah. Karena sesungguhnya kecintaan kepada rasul bahkan harus mendahulukan kecintaan kepadanya daripada kepada diri sendiri, orang tua page 3 / 6

dan anak-anak- merupakan perkara yang menentukan kesempurnaan iman. Sebab mencintai beliau termasuk bagian dari mencintai Allah. Demikian pula halnya pada kecintaan fillah dan lillah (Ad-Daa wad-dawaa, hal. 212-213) Buktikan Cintamu! Dari Anas radhiyallahu anhu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sampai dia menjadikan aku lebih dicintainya daripada anak, orang tua dan seluruh umat manusia. (HR. Bukhari dan Muslim). Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin rahimahullah berkata : Maka keimanan tidak menjadi sempurna sampai Rasul lebih dicintainya daripada seluruh makhluk. Kalau demikian halnya yang seharusnya diterapkan dalam kecintaan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka bagaimanakah lagi dengan kecintaan kepada Allah ta ala?!! (Al-Qaul Al-Mufid, II/6). Allah ta ala berfirman, ق ل ا ن ك ن ت م ت ح ب ون الل ه ف ات ب ع ون ي Katakanlah : Jika kamu mencintai Allah maka ikutilah aku. (QS. Ali- Imraan : 31). Syaikhul Islam berkata : Maka tidaklah seseorang menjadi pecinta Allah hingga dia mau tunduk mengikuti Rasulullah. (lihat Al- Ubudiyah) Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin rahimahullah menjelaskan : Pokok dari seluruh amal perbuatan adalah rasa suka (cinta). Karena seorang manusia tidaklah melakukan sesuatu kecuali apa yang disukainya, baik dalam rangka mendapatkan manfaat atau untuk menolak madharat. Maka apabila dia melakukan sesuatu tentulah karena dia menyukainya, mungkin karena dzat sesuatu itu sendiri (sebab internal) seperti halnya makanan atau karena sebab eksternal seperti halnya meminum obat. Ibadah kepada Allah itu dibangun di atas pondasi kecintaan. Bahkan rasa cinta itulah hakikat dari ibadah. Sebab apabila anda beribadah tanpa memiliki rasa cinta maka ibadah yang anda perbuat akan terasa hambar dan tidak ada ruhnya. Karena sesungguhnya apabila di dalam hati seorang insan masih terdapat rasa cinta kepada Allah dan keinginan untuk menikmati surga-nya maka page 4 / 6

tentunya dia akan menempuh jalan untuk menggapainya (Al-Qaul Al-Mufid, II/3) Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Ada tiga perkara, barangsiapa yang pada dirinya terdapat ketiganya niscaya akan merasakan manisnya iman; [1] Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya, [2] dia mencintai orang lain tidak lain disebabkan cinta karena Allah, [3] dan dia tidak suka kembali kepada kekafiran sebagaimana dia tidak suka untuk dilemparkan ke dalam kobaran api. (HR. Bukhari [15,20,5581,6428] dan Muslim [60,61] dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu). Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, Tali keimanan yang paling kuat adalah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah. (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya [92] dari Ibnu Mas ud radhiyallahu anhu disahihkan Al-Albani dalam takhrij Kitabul Iman karya Ibnu Taimiyah). Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa di rahimahullah mengatakan, Tanda kebenaran cinta itu ialah apabila seseorang dihadapkan kepadanya dua perkara, salah satunya dicintai Allah dan Rasul-Nya sementara di dalam dirinya tidak ada keinginan (nafsu) untuk itu, sedangkan perkara yang lain adalah sesuatu yang disukai dan diinginkan oleh nafsunya akan tetapi hal itu akan menghilangkan atau mengurangi perkara yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Apabila ternyata dia lebih memprioritaskan apa yang diinginkan oleh nafsunya di atas apa yang dicintai Allah ini berarti dia telah berbuat zalim dan meninggalkan kewajiban yang seharusnya dilakukannya (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 332). Maka perhatikanlah wahai saudaraku kecenderungan dan gerak-gerik hatimu, jangan-jangan selama ini engkau telah menobatkan sesembahan selain Allah jauh di dalam lubuk hatimu; entah itu harta, kedudukan, jabatan, benda, atau sesosok manusia. Engkau mengharapkannya, menggantungkan cita-citamu kepadanya, takut kehilangan dirinya sebagaimana rasa takutmu kehilangan bantuan dari Allah ta ala, sehingga keridhaannya pun menjadi tujuan segala perbuatan dan tingkah lakumu. Halal dan haram tidak lagi kau pedulikan, aturan Allah pun kau lupakan. Aduhai, betapa malang orang-orang yang telah menjadikan makhluk yang lemah dan tak berdaya sebagai tumpuan harapan hidupnya. Sungguh benar Ibnul Qayyim rahimahullah yang mengatakan, Sesungguhnya mayoritas penduduk bumi ini telah mengangkat selain Allah sebagai sekutu dalam perkara cinta dan pengagungan. (dinukil dari Fathul Majid, hal. 320). page 5 / 6

Semoga Allah menyelamatkan hati kita dari tipu daya Iblis dan bala tentaranya, dan semoga Allah meneguhkan hati kita untuk menjunjung tinggi kecintaan kepada-nya di atas segala-galanya. Sebab tidak ada lagi yang lebih melegakan hati dan perasaan kita selain tatkala Allah ta ala telah menetapkan cinta-nya untuk kita, sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengabulkan doa. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi-Nya, segala puji bagi Allah Rabb penguasa seluruh alam semesta. Artikel www.muslim.or.id page 6 / 6