BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN 4. 1 Aspek Dampak Lingkungan Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal toilet, kamar mandi, pencucian pakaian, wastafel, kegiatan membersihkan lantai dan aktifitas manusia lainya. Gambar 4.1. adalah sumber-sumber air limbah domestik, jumlah kebutuhan air dan kandungan bahan pencemar (polutan) dari setiap sumber air limbah. Gambar 4.1. Sumber dan Komposisi Air Limbah Domestik Bahan pencemar utama yang dikandung air limbah domestik adalah bahan-bahan organik dengan konsentrasi yang tidak terlalu tinggi, yakni berkisar antara 100 mg/l sampai 400 mg/l untuk nilai BOD 5. Angka ini relatif kecil apabila dibandingkan dengan konsentrasi BOD air limbah industri yang bisa mencapai nilai ribuan. 67
Namun karena salah satu sumber air limbah domestik adalah air limbah dari toilet, dimana seperti diketahui ar limbah ini adakalanya mengandung bakteri-bakteri yang bersifat patogen (bakteri pembawa penyakit), seperti bakteri Coli penyebab penyakit perut, yang cukup berbahaya terhadap kesehatan. Beberapa dampak yang ditimbulkan oleh air limbah dan cara penanggulangan yang harus dilakukan adalah seperti pada Tabel 4.1. berikut. Tabel 4.1. Hal penting untuk diperhatikan dan dilakukan pada IPAL No. Penyebab Dampak Solusi Keterangan 1. Bahan-bahan pencemar organik yang terdapat dalam air limbah 2. Bakteri patogen yang terdapat dalam air limbah Bau Pakai masker Usahakan mencuci tangan setelah keluar dari ruang IPAL Penyakit. Pakai masker Usahakan. Pakai sarung mencuci tangan tangan saat setelah keluar meng-operasikan dari ruang IPAL IPAL atau saat melakukan maintenance alat-alat 68
Segera mencuci tangan (pakai sabun) setelah melakukan kegiatan di IPAL 3. Keciprat air Basah Cuci bagian limbah tubuh yang terkena air limbah & ganti pakaian (apabila pakaian basah) 4. Tejatuh Basah Segera mandi & Hati-hati saat kedalam IPAL ganti pakaian berjalan di area IPAL 5. Air dan Licin Bersihkan jalan Hati-hati saat lumpur (pembatas IPAL) berjalan di area (kotoran) dari kotoran IPAL pada jalan IPAL Disamping hal-hal diatas, didalam pengontrolan, perawatan rutin dan pengoperasian IPAL juga sangat perlu diperhatikan hal-hal berikut: 1. IPAL berada di lantai basement dan di dalam ruangan tertutup. Disamping itu, IPAL juga menghasilkan gas-gas seperti gas Amonia dan gas Metana sebagai hasil penguraian polutan 69
yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Agar kondisi lingkungan diarea IPAL tetap segar, maka sirkulasi udara (udara masuk dan keluar) di lokasi IPAL harus lancar. Agar sirkulasi udara lancar, maka saluran udara dari luar ke IPAL harus selalu dalam keadaan baik. Adanya sirkulasi udara, maka gas-gas buang akan keluar dari IPAL dan udara segar masuk kedalam IPAL. 2. Dilokasi IPAL sering timbul bau, disamping itu juga terdapat bakteri-bateri yang mungkin bersifat patogen (penyebab penyakit) dan gas buang hasil penguraian polutan. Semua halhal diatas bisa mengganggu kesehatan. Berkenaan dengan hal ini, maka dilokasi IPAL dilarang makan, minum dan juga merokok. 3. IPAL berada dalam ruangan yang cukup terisolasi dan jauh dari ruang karyawan. Pada saat melakukan perawatan dan perbaikan IPAL atau ME (Mechanical & Electrical), lakukanlah bersama teman, jangan kerjakan sendiri. Hal ini untuk menghindari jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya terjatuh kedalam kolam IPAL atau mengalami kecelakaan kerja lainnya tetapi tidak diketahui orang lain. 4. Selalu berhati-hati di area IPAL. Balok-balok pembatas IPAL yang difungsikan sebagai jalan sering basah dan licin, sehingga saat berjalan diatas IPAL atau saat memungut sampah atau kotoran didalam IPAL harus selalu hati-hati jangan sampai terpeleset dan jatuh kedalam IPAL. Bila terjadi bisa berakibat fatal, karena IPAL cukup dalam, sampai 3 meter disamping air dalam IPAL adalah air kotor. 70
4. 2 Aspek Kinerja IPAL Agar IPAL bisa bekerja secara optimal sesuai dengan apa yang dinginkan, maka beberapa hal berikut harus diperhatikan dan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Hal-hal yang Menggganggu Kinerja IPAL 1. Jumlah air limbah melebihi dasar perancangan IPAL. 2. Konsentrasi bahan pencemar dalam air limbah melebihi dasar perancangan IPAL. 3. Sampah kasar (daun, kertas, plastik) ikut masuk kedalam IPAL melalui 4. Masuknya bahan-bahan kimia bersifat racun kedalam IPAL (misal: deterjen, asam/basa kuat, alkohol, olie ). 5. Suplai udara sedikit. 2. Dampak yang Timbul bila Persyaratan Operasional Tidak Terpenuhi 1. Kwalitas air olahan menurun, baku mutu air limbah yang ditetapkan tidak tercapai. 2. Kerusakan pada equipment IPAL (pompa rusak, pipa-pipa air limbah tersumbat). 3. Media biofilter tersumbat, air limbah tidak mengalir dan luber keluar IPAL. 4. Mikroba pengurai polutan limbah akan mati. 71
3. Upaya-upaya agar IPAL Tetap Berfungsi dengan Baik 1. Menghemat penggunaan air sekaligus meminimalkan produksi air limbah. 2. Mencegah bahan-bahan polutan tidak tercecer atau tumpah dilantai. 3. Tidak membuang benda-benda padat (kertas, plastik, puntung rokok dll) kedalam saluran air limbah. 4. Tidak membuang bahan-bahan kimia bersifat racun (misal: diterjen, asam/basa kuat, alkohol, olie) kedalam saluran air limbah. 5. Memasang saringan pada inlet saluran pembuangan air limbah. 6. Memungut kotoran/padatan yang tercecer dilantai, dalam saluran air buangan dan yang tertahan pada saringan. 7. Secara rutin mengambil minyak/lemak dan kotoran yang mengapung pada ruangan unit saringan. 4. Langkah-langkah yang Harus Dilakukan Setelah ada IPAL 1. Melakukan perawatan Mechanical & Electrical (ME) & IPAL secara rutin seperti Pompa, Blower dan Kebersihan IPAL. 2. Secara rutin mengirimkan sampel air limbah ke laboratorium BPLHD untuk dianalisa (3 bulan sekali). 3. Melakukan swapantau harian untuk untuk melihat kinerja IPAL dan dilaporkan secara berkala (3 bulan sekali) ke BPLHD DKI, meliputi: Debit air limbah, ph, TDS dan KMnO 4. 72
4.3. Kondisi-kondisi yang perlu dihindari Disamping IPAL itu sendiri, hal-hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan dan dirawat adalah lokasi-lokasi tempat sumber air limbah. Berikut disajikan beberapa foto yang harus dihindari supaya tidak terjadi masalah pada peralatan IPAL seperti pada pompa dan jaringan perpipaan air limbah yang nantinya akan menganggu kinerja IPAL. Gambar 4.2. Lobang pembuangan air limbah pada Urinoir dan Wastavel tidak berpenutup, memungkinkan sampah masuk 73
Gambar 4.3. Lobang pembuangan air limbah kamar mandi tidak berpenutup, memungkinkan sampah masuk Gambar 4.4. Bak pengumpul (BP) air limbah tidak dirawat, terjadi penumpukan sampah dan lumpur 74
Gambar 4.5. Apungan sampah dalam bak pengumpul (kira atas), tumpukan sampah dalam jaringan pipa air limbah (kanan atas) dan pompa tersumbat sampah (bawah) 75