54 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perkembangan Target dan Realisasi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah Kota Bogor Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan pada BAB II, maka dalam hal ini penulis akan membahas perkembangan target dan realisai, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah pada Pemerintahan Kota Bogor 1. Analisis Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor Pendapatan Asli Daerah merupakan salah satu komponen dari pendapatan daerah Kota Bogor, Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor terdiri dari: a. Pendapatan Pajak Daerah b. Pendapatan Retribusi Daerah c. Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan d. Pendapatan Asli Daerah yang sah Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor selama tahun 2006 2012 disajikan dalam tabel berikut : 53
54 Tabel 4.1 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor Tahun 2006 2012 Komponen PAD 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Pendapatan Pajak Daerah 32.238.3 71.776 37.504.97 4.252 45.988.7 76.968 56.027.9 44.313 66.504.761.353 165.396.7 46.064 227.768.1 60.296 Pendapatan Retribusi Daerah 27.284.3 34.906 28.321.23 6.370 34.117.5 72.049 37.078.6 52.284 34.681.146.445 35.950.80 1.655 44.698.47 3.924 Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 4.266.51 7.062 5.391.229. 337 7.752.92 6.796 11.773.3 11.932 15.137.968.088 13.784.05 6.944 13.903.21 7.835 Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 3.698.83 8.475 8.442.321. 975 9.871.50 4.914 11.041.7 52.298 11.164.213.945 15.318.03 9.957 14.188.92 0.460 Total PAD 67.488.0 62.219 79.659.76 1.934 97.730.7 80.727 115.921. 660.827 127.488.08 9.831 230.449.6 44.620 300.568.7 82.615 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor
55 Gambar 2 Grafik Target dan Realisasi Pajak Hotel di Kota Bogor Tahun 2006-2012 (Rp) MILIAR 30000 25000 20000 15000 10000 Target Realisasi 5000 0 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Dari tabel 4.2 dapat dijelaskan Pemerintah Kota Bogor setiap tahunnya meningkatkan target penerimaan Pajak Hotel Kota Bogor hal ini dikarenakan realisasi Pajak Hotel setiap tahunnya melebihi target yang ditetapkan Pemerintah Kota Bogor, dengan pencapaian melebihi 100% untuk setiap tahunnya. Dapat dikatakan dengan sistem pemungutan pajak self assessment pada Pajak Hotel, Pemerintah Kota Bogor telah berhasil melakukan pemungutan Pajak Hotel. Tidak hanya mampu melebihi target saja realisasi penerimaan Pajak Hotel di Kota Bogor setiap tahunnya mengalami peningkatan dengan rata rata peningkatan per tahunnya sebesar 47,09%. Pada tahun 2006 pendapatan Pajak Hotel sebesar Rp.3.028.421.044 pada tahun 2007 terjadi meningkat sebesar 8,94% atau Rp.270.741.166,- pada tahun 2008 meningkat sebesar 29,90% atau Rp.986.571.691,- pada tahun 2009 meningkat sebesar 45,12% atau Rp.1.933.945.242,- pada tahun 2010 meningkat sebesar 31,96% atau Rp.1988.155,395,-, pada tahun 2011 meningkat sebesar 91,33% atau Rp.7.496.428.815,- dan pada tahun 2012 meningkat sebesar 75,29% atau
56 Rp.11.824.424.850,-. Peningkatan yang paling signifikan mulai terjadi pada tahun 2011 yaitu sampai mencapai 91,33%, dikarenakan adanya peraturan daerah yang mulai diberlakukan pada awal tahun 2011 pada Pajak Hotel yaitu, mengenai pengenaan pajak seluruh fasilitas yang disediakan hotel seperti restoran, tempat olahraga dll yang masih satu manajemen dengan hotel termasuk dalam objek Pajak Hotel. Faktor yang menjadi pendukung dalam peningkatan pendapatan Pajak Hotel di Kota Bogor tidak terlepas dari salah satu karakteristik Kota Bogor yaitu sebagai kota rapat. Selain dikenal sebagai kota pariwisata bogor dikenal sebagai kota rapat, dimana hotel hotel di Bogor menjadi tujuan untuk mengadakan rapat dan kegiatan sejenis lainnya selain untuk wisata. Inilah salah satu unggulan kota bogor yang membedakan Kota Bogor dengan kota wisata lainnya,dimana kota wisata lainnya yang mungkin hanya ramai di kunjungi untuk wisata pada hari libur atau akhir minggu, sedangkan Kota Bogor tidak hanya pada hari hari libur saja bahkan pada hari hari kerja, hotel hotel di Kota Bogor banyak digunakan oleh para pekerja, pengusaha, pelajar dll dari berbagai kota lainnya untuk mengadakan rapat dan kegiatan sejenis lainnya. Hal ini terbukti memacu para wiraswata untuk membuka usaha di bidang perhotelan seperti terlihat pada tabel 4.3 wajib Pajak Hotel di kota Bogor setiap tahunnya meningkat dari tahun 2006 2012. 2. Analisis Perkembangan Pajak Restoran Kota Bogor Pajak Restoran Kota Bogor mengacu pada Peraturan Daerah No.6 Tahun 2011, sistem pemungutan Pajak Hotel yang ditetapkan Pemerintah Kota Bogor adalah sistem pemungutan pajak Self Assesment. Perkembangan target dan realisasi Pajak Restoran kota Bogor disajikan dalam tabel berikut ini :
57 Tabel 4.2 Target dan Realisasi Pajak Restoran Kota Bogor Tahun 2006-2012 Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Pencapaian (%) Perkembangan 2006 10.000.000.000 10.709.106.013 107.09 Realisasi (%) 2007 11.821.600.000 11.898.268.356 100.65 11,10 2008 12.750.000.000 14.188.920.460 111.29 11,25 2009 13.500.000.000 18.798.189.871 139.25 32,48 2010 20.587.690.500 23.342.416.373 113.38 24,17 2011 25.465.000.000 27.252.802.195 107.02 16,75 2012 33.850.000.000 39.510.789.644 116,72% 44,98 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor
58 Gambar 3 Grafik Target dan Realisasi Pajak Restoran Kota Bogor Tahun 2006-2012 (Rp) MILIAR 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Target Realisasi Dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa setiap tahunnya Pemerintah Kota Bogor meningkatkan target pendapatan Pajak Restoran, hal ini dikarenakan dalam Realisasinya pendapatan Pajak Restoran setiap tahunnya selalu melebihi target yang telah ditetapkan, pencapain realisasi Pajak Restoran bahkan melebihi 100% dari target setiap tahunnya. Dapat dikatakan dengan sistem pemungutan pajak self assessment pada Pajak Restoran, Pemerintah Kota Bogor telah berhasil melakukan pemungutan Pajak Restoran. Tidak hanya melebihi target saja penerimaan Pajak Restoran setiap tahunnya cenderung meningkat, dengan peningkatan rata rata per tahunnya sebesar 23,45%. Pendapatan Pajak Restoran pada tahun 2006 sebesar Rp.10.709.106.013,- pada tahun 2007 meningkat sebesar 11,10% atau Rp.1.189.162.343,- pada tahun 2008 meningkat sebesar 11,25% atau Rp.2.290.652.104,- pada tahun 2009 meningkat sebesar 32,48% atau Rp.4.609.269.411,- pada tahun 2010 meningkat sebesar 24,17% atau Rp.4.544.226.502,- pada tahun 2011 meningkat sebesar 16,75% atau Rp.3.910.385.822,- dan pada tahun 2012 meningkat sebesar 44,98% atau Rp.12.257.987.451,-. Dari perkembangan Pajak Restoran selama tahun 2006-
59 2012 peningkatan yang paling signifikan terjadi pada tahun 2012 hal ini dikarenakan ketetapan pemerintah daerah yang menambahkan jasa boga/catering sebagai objek Pajak Restoran. Perkembangan realisasi penerimaan Pajak Restoran yang setiap tahunnya meningkat tidak terlepas adanya upaya dari Pemerintah Kota Bogor sendiri khususnya Dinas Pariwisata untuk membudidayakan Kota Bogor sebagai kota kuliner. Upaya ini ternyata berhasil di realisasikan dan berdampak baik bagi perkembangan Pajak Restoran di Kota Bogor 3. Analisis Perkembangan Pajak Hiburan Kota Bogor Pajak Hiburan Kota Bogor mengacu pada Peraturan Daerah No.11 Tahun 2011, sistem pemungutan Pajak Hiburan yang ditetapkan Pemerintah Kota Bogor adalah sistem pemungutan pajak Self Assesment. perkembangan target dan realisasi Pajak Hiburan kota Bogor disajikan dalam tabel berikut ini :
60 Tabel 4.4 Target dan Realisasi Pajak Hiburan Kota Bogor Tahun 2006 2012 Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Pencapaian (%) Perkembangan(%) 2006 1.525.000.000 1.299.689.292 85,23 2007 1.532.639.000 1.738.596.597 113,44 33,77 2008 2.250.000.000 3.172.624.942 141,01 82,48 2009 5.750.000.000 6.908.527.049 120,15 117,75 2010 7.755.000.000 8.116.670.113 104,66 17,48 2011 8.522.564.000 8.686.143.286 101,92 7,02 2012 10.312.000.000 13.707.405.648 132,93 57,81 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor
61 Gambar 4 Grafik Target dan Realisasi Pajak Hiburan Kota Bogor Tahun 2006 2012 (Rp) MILIAR 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Target Realisasi Dari tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa setiap tahunnya Pemerintah Kota Bogor meningkatkan target pendapatan Pajak Hiburan, hal ini dikarenakan dalam Realisasinya pendapatan Pajak Hiburan setiap tahunnya selalu melebihi target yang telah ditetapkan, pencapain realisasi Pajak Hiburan bahkan melebihi 100% dari target setiap tahunnya. Dapat dikatakan dengan sistem pemungutan pajak Self Assessment pada Pajak Hiburan, Pemerintah Kota Bogor telah berhasil melakukan pemungutan Pajak Hiburan. Tidak hanya melebihi target saja dalam realisasi penerimaan Pajak Hiburan juga setiap tahunnya mengalami peningkatan Realisasi pendapatan Pajak Hiburan di Kota Bogor cenderung meningkat setiap tahunya dengan peningkatan rata rat per tahunnya sebesar 52,72%. pendapatan Pajak Hiburan pada tahun 2006 sebesar Rp.1.299.689.292,- pada tahun 2007 meningkat sebesar 33,77% atau Rp.438.907.305,- pada tahun 2008 meningkat sebesar 82,48% atau Rp.1.434.028.345,- pada tahun 2009 meningkat sebesar 117,75% atau Rp.3.735.902.107,- pada tahun 2010
62 meningkat sebesar 17,48% atau Rp.1.208.143.064,-pada tahun 2011 meningkat sebesar 7,02% atau Rp.569.473.173,-dan pada tahun 2012 meningkat sebesar 57,81% atau Rp.5.021.262.362,-.Peningkatan yang paling signifikan terjadi pada tahun 2012 dikarenakan pada tahun 2012 banyak bertambah Tempat tempat hiburan di Kota Bogor seperti tempat rekreasi, tempat karoeke keluarga, pusat perbelanjaan, pusat kebugaran (fitness) di Kota Bogor. untuk mengupayakan realisasi penerimaan pajak Hiburan, pada tahun 2012 Dinas Pendapatan Daerah lebih mengupayakan sosialisasi berupa seminar dan penyuluhan kepada wajib pajak Hiburan untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan para wajib pajak hiburan di kota Bogor. 4. Analisis Perkembangan Retribusi Daerah Kota Bogor Mengenai retribusi, Pemerintah Kota Bogor dengan mengacu pada Undang Undang No 28 Tahun 2009, telah membuat Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah : a. Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum (12 jenis) b. Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha (5 jenis) c. Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2012 tentang Retribusi Perijinan Tertentu (3 jenis) Perkembangan Target dan Realisasi Retribusi Daerah Kota Bogor disajikan dalam tabel berikut ini :
63 Tabel 4.5 Target dan Realisasi Retribusi Daerah Kota Bogor Tahun 2006 2012 Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Pencapaian (%) Perkembangan (%) 2006 23.952.490.336 27.284.334.906 113,91 2007 25.919.360.647 28.321.236.370 109,27 3,8 2008 29.574.760.305 34.117.572.049 115,36 20,46 2009 32.659.468.294 37.078.652.284 113,53 8,6 2010 37.373.616.145 34.681.146.445 92,80-6,46 2011 32.638.903.970 35.950.801.655 110,15 3,66 2012 40.760.809.419 44.698.473.924 109,66 24,33 Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor
64 Gambar 5 Grafik Target dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun 2006-2012 (Rp) MILIAR 45000 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Target Realisasi Dari tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa setiap tahunnya Pemerintah Kota Bogor meningkatkan target pendapatan Retribusi Daerah, hal ini dikarenakan dalam Realisasinya pendapatan Pajak Daerah setiap tahunnya cenderung melebihi target yang telah ditetapkan, pencapain realisasi Retribusi Daerah cenderung melebihi 100% dari target yang ditetapkan setiap tahunnya. Dapat dikatakan Pemerintah Kota Bogor berhasil melakukan pemungutan Retribusi Daerah. Dalam realisasi penerimaannya Retribusi Daerah cenderung meningkat, hanya pada tahun 2010 selain tidak memenuhi target realisasi penerimaan Retribusi Daerah juga sempat mengalami penurunan sebesar 6.46% atau Rp.2.397.235.839,- ini disebabkan oleh adanya penghapusan retribusi pasar, dimana sebelumnya retribusi pasar merupakan objek dari Retribusi Daerah, namun mulai tahun 2010 retribusi pasar dihapuskan, dan dikelola oleh PD Pasar Pakuan Jaya yang merupakan program dari Pemerintah Kota Bogor dimana PD Pasar Pakuan Jaya mengelola seluruh pasar pasar tradisional yang ada di Kota Bogor yang sebelumnya masuk dalam retribusi pasar. Berbanding terbalik dengan
65 pendapatan tahun 2010, pendapatan Retribusi Daerah pada tahun 2012 meningkat signifikan sebesar 24,33% atau Rp.8.747.672.269,- ini merupakan peningkatan terbesar dibandingkan tahun- tahun sebelumnya. dengan peningkatan penerimaan rata rata sebesar 8,99% per tahun. Peningkatan yang signifikan pada tahun 2012 ditunjang oleh perkembangan Kota Bogor yang menunjang meningkatya pendapatan dalam sektor retribusi jasa umum,retribusi jasa usaha dan retribusi perizinan tertentu B. Analisis Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah Terhadap PAD Kota Bogor Untuk menganalisis kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Bogor maka penulis akan menyajikan analisis data dan pembahasan berikut ini :
66 Tabel 4.9 Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah Terhadap PAD Kota Bogor Tahun 2006-2012 Tahun Pajak Hotel (Rp) Pajak Restoran (Rp) Pajak Hiburan (Rp) Retribusi Daerah (Rp) PAD (Rp) Pajak Hotel Kontribusi (%) Pajak Restora n Pajak Hibur an Retrib usi Daera h 2006 3.028.421. 044 10.709.1 06.013 1.299.689.292 67.174.587. 720 67.488.062. 219 4,49 15,87 1,92 40,62 2007 3.299.162. 210 11.898.2 68.356 1.738.596.597 79.681.810. 744 79.659.761. 934 4,14 14,94 2,18 35,54 2008 4.285.733. 901 14.188.9 20.460 3.172.624.942 97.483.046. 688 97.730.780. 727 4,38 14,52 3,25 35,00 2009 6.219.679. 143 18.798.1 89.871 6.908.527.049 116.329.04 1.260 115.921.66 0.827 5,36 16,22 5,96 31,87 2010 8.207.834. 538 23.342.4 16.373 8.116.670.113 127.488.08 9.831 127.488.08 9.831 6,44 18,31 6,37 27,20 2011 15.704.258.353 27.252.8 02.195 8.686.143.286 230.449.64 4.620 230.449.64 4.620 6,81 11,82 3,77 15,60 2012 27.528.683.203 39.510.7 89.644 13.707.40 5.648 44.698.473. 9244 300.568.78 2.615 9,16 13,14 4,56 11,26 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor
67 Gambar 6 Grafik Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah Terhadap PAD Kota Bogor Tahun 2006-2012 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Retribusi Daerah Dari Tabel 4.6 dapat dijelaskan : 1. Kontribusi Pajak Hotel terhadap PAD Kota Bogor Kontribusi Pajak Hotel terhadap PAD selama tahun 2006 2012 cenderung meningkat. Pada tahun 2006 kontribusi Pajak Hotel terhadap PAD yaitu sebesar 4,49 % sempat mengalami penurunan pada tahun 2007 sebesar 0,35% menjadi 4,14% pada tahun 2008 kembali meningkat sebesar 0,28% menjadi 4,38%, tahun 2009 meningkat sebesar 0,98% menjadi 5,36%, pada tahun 2010 meningkat sebesar 1,08 menjadi 6,44% pada tahun 2011 meningkat sebesar 0,37% menjadi 6,81% pada tahun 2012 meningkat sebesar 2,35% menjadi 9,16%. Kontribusi tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar 9,16%, Sedangkan kontribusi terendah terjadi pada tahun 2007 dengan kontribusi sebesar 4,14%. Rata rata kontribusi Pajak Hotel terhadap PAD Kota Bogor sebesar 5,89% per tahun. Sesuai dengan standar yang
68 ditetapkan dalam Tim Litbang Depdagri menunjukkan hasil kurang memberikan kontribusi. Dapat dikatakan kontribusi Pajak Hotel terhadap PAD masih rendah. 2. Kontribusi Pajak Restoran Terhadap PAD Kota Bogor Kontribusi Pajak Restoran terhadap PAD selama tahun 2006 2012 cenderung meningkat. Pada tahun 2006 kontribusi Pajak Restoran terhadap PAD sebesar 15,87% sempat mengalami penurunan pada tahun 2007 sebesar 0,73% menjadi 14,94% pada tahun 2008 kembali meningkat sebesar 0,42% menjadi 14,52% pada tahun 2009 meningkat sebesar 1,7% menjadi 16,22 pada tahun 2010 meningkat sebesar 2,09 menjadi 18,31% pada tahun 2011 kembali menurun sebesar 6,49% menjadi 11,82% pada tahun 2012 meningkat lagi sebesar 1,32% menjadi 13,14% Kontribusi tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 18,31%, Sedangkan kontribusi terendah pada tahun 2011 sebesar 11,82%. Rata rata kontribusi Pajak Restoran terhadap PAD Kota Bogor sebesar 14,97% per tahun. Sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Tim Litbang Depdagri menunjukkan hasil kurang memberikan kontribusi. Dapat dikatakan kontribusi Pajak Restoran terhadap PAD kota Bogor masih rendah. 3. Kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD kota Bogor Kontribusi Pajak Hiburan kota Bogor pada tahun 2006 2012 cenderung meningkat. Pada tahun 2006 kontribusi Pajak Hiburan sebesar 1,92% pada tahun 2007 meningkat sebesar 0,26 menjadi 2,18 pada tahun 2008 meningkat sebesar 1,07% menjadi 3,25% pada tahun 2009 meningkat sebesar 2,71% menjadi 5,96% pada tahun 2010 meningkat sebesar 0,41% menjadi 6,37% pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 2,6% menjadi 3,77% pada tahun 2012 kembali meningkat sebesar 0,79% menjadi 4,56%.Kontribusi tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 6,37%, sedangkan kontribusi terendah terjadi pada tahun 2006 sebesar 1,92%. rata rata kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD Kota Bogor sebesar
69 3,61% per tahun. Sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Tim Litbang Depdagri menunjukkan hasil kurang memberikan kontribusi. Dapat dikatakan kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD Kota Bogor sangat rendah. 4. Analisis Kontribusi Retribusi Daerah Terhadap PAD Kota Bogor Kontribusi Retribusi Daerah terhadap PAD selama tahun 2006-2012 mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2006 kontribusi Retribusi Daerah sebesar 40,62% pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 5,08% menjadi 35,54% pada tahun 2008 menurun sebesar 0,54% menjadi 35,00% pada tahun 2009 menurun sebesar 3,13% menjadi 31,87% pada tahun 2010 menurun sebesar 4,67% menjadi 27,20% pada tahun 2011 menurun sebesar 11,6% menjadi 15,60% pada tahun 2012 menurun sebesar 4,34%. kontribusi tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 40,62% sedangkan retribusi terendah pada tahun 2012 sebesar 11,26%. Rata rata kontribusi Retribusi Daerah terhadap PAD Kota Bogor sebesar 28,15% per tahun. Sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Tim Litbang Depdagri menunjukkan hasil cukup memberikan kontribusi. Dapat dikatakan kontribusi Retribusi Daerah terhadap PAD cukup tinggi. C Upaya Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor Untuk Meningkatkan Penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah Dari hasil pembahasan analisis perhitungan kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah. Merupakan tanggungjawab Pemerintah Kota Bogor untuk melakukan upaya upaya dalam menunjang maupun meningkatkan sumber sumber penerimaan PAD khususnya yang berasal dari Pajak Daerah ( Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan) dan Retribusi Daerah. Salah satu langkah yang digunakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor adalah
70 melakukan Intensifikasi Pajak melalui dua cara yaitu uji potensi (checker) dan klarifikasi hasil pembayaran pajak terkait dengan system pemungutan Pajak Daerah di Kota Bogor adalah self assesment. Uji potensi pajak adalah pengkajian untuk melihat potensi pajak dengan menggunakan pengetahuan tentang perkembangan kondisi daerah dan struktur ekonomi dan sosial.dari kajian kondisi daerah ini akan ditentukan besar kecilnya pungutan Pajak Restoran, sedangkan kajian terhadap struktur ekonomi dan sosial lebih menekankan pada kemampuan untuk membayar pungutan pajak. Klarifikasi pembayaran pajak adalah memeriksa kewajaran antara pendapatan wajib pajak dengan pungutan pajak yang dikenakan. Selain itu Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor juga berupaya untuk menunjang peningkatan pendapatan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah dalam bidang sarana dan prasarana