MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN CNC TU-3A

MATERI PPM PRINSIP KERJA DAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN BUBUT CNC TU-2A Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

PEMROGRAMAN CNC TU-2A Penggantian Alat Potong (M06) Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI PPM PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM CNC (Metode, Struktur, dan Eksekusi Program)

Materi PPM PEMROGRAMAN CNC Mesin Bubut TU-2A Siklus Drilling (Fungsi G73, G81, G82. G83 dan G85)

MATERI PPM PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM PADA MESIN MILLING CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI PPM PEMROGRAMAN CNC Mesin Bubut TU-2A Threading & Grooving (Fungsi G78, dan G86)

MATERI PPM PENGOPERASIAN MESIN CNC ET-242 (Sistem Persumbuan dan Tombol pengendali Mesin) Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI PPM APLIKASI FUNGSI G02 DAN G03 MESIN BUBUT CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

BAHASA, METODE DAN STRUKTUR PROGRAM CNC (Aplikasi untuk Mesin Bubut CNC)

MATERI PPM PEMROGRAMAN MESIN CNC INTERPOLASI MELINGKAR (FUNGSI G02)

SETTING TITIK-TITIK REFERENSI PADA MESIN CNC ET-242 (Titik Nol Benda, dan Titik Nol Pahat)

PEMROGRAMAN CNC Program Sub-Routine (Fungsi G25, dan G27)

MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN FRAIS CNC TU-3A

MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN BUBUT CNC TU-2A

MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN BUBUT CNC TU-2A

DASAR-DASAR PEMROGRAMAN MESIN BUBUT CNC TU-2A

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN MILLING CNC (EMCO CNC VMC- 100/200) Oleh: Dr. Dwi Rahdyanta FT-UNY

MATERI KULIAH CAD-CAM PENGOPERASIAN CAD-CAM TURNING ( Fungsi G01, G84, G02 & G03 dan Proses Finishing)

DASAR-DASAR PEMROGRAMAN MESIN FRAIS CNC TU-3A

Secara garis besar mesin Milling CNC dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :

TEORI DASAR MESIN FRAIS CNC (Computer Numerical Control)

Mesin frais CNC TU-3A

TEORI DASAR MESIN BUBUT CNC (Computer Numerical Control)

Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB 12 MEMAHAMI MESIN CNC DASAR

CREATED BY: Fajri Ramadhan,Wanda Saputra dan Syahrul Rahmad

Prinsip Kerja dan Pengoperasian

MODUL PRAKTIKUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI. CNC- Computer Numerical Control Oleh : Arief Darmawan

MATERI KULIAH CNC Instruksi pengoperasian Mesin Frais CNC

DAFTAR PUSTAKA. Emco (1988), Petunjuk Pemrograman dan Pelayanan EMCO VMC-100, Austria: EMCO MAIER & Co.

MODUL PRAKTIKUM NC/CNC SEMESTER GANJIL 2017/2018

MODUL CNC-2. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY. KEGIATAN BELAJAR : Menghidupkan Mesin Bubut CNC

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

Materi 2. Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN PROGRAM MESIN NC/CNC (DASAR)

DAFTAR PUSTAKA. Anonim(2006). Klasifikasi Kemasan Berdasarkan Struktur Sistem Kemas, Jakarta: Erlangga

MODUL BUBUT CNC. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

Materi 1. Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Bubut CNC, Panel Kontrol Sinumerik 802 S/C base line, dan tata nama sumbu koordinat

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB II LANDASAN TEORI

Mesin Milling CNC 8.1. Proses Pemotongan pada Mesin Milling

LANGKAH-LANGKAH PENGOPERASIAN CAD/CAM (EMCOTRONIC-EDV754) Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

BAB lll PROSES PEMBUATAN BOSS FRONT FOOT REST. Pada bab ini penulis menjelaskan tentang langkah kerja pembuatan benda

1. Langkah-langkah untuk menghidupkan mesin CNC, adalah? a. Tekan tombol R b. Tekan tombol U c. Tekan tombol I d. Tekan tombol JOG e.

PBAB II MESIN BUBUT. (Laboratorium Teknik Industri Universitas Gunadarma, 2011) Gambar 2.1 Mesin Bubut

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A. Aep Surahto 1)

BAB II LANDASAN TEORI

MENGOPERASIKAN MESIN CNC (DASAR)

Memprogram Mesin CNC (Dasar)

MODUL PRAKTIKUM NC/CNC SEMESTER GANJIL JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN MENGEDIT PROGRAM MESIN CNC

9 perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana. 3.2 Pengertian Proses Produksi Proses produksi terdiri dari

Materi 2. Menghidupkan Mesin Frais CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

MESIN BOR. Gambar Chamfer

FM-UII-AA-FKU-01/R0 MESIN BUBUT 2.1. TUJAN PRAKTIKUM

TAHAP AWAL PEMBUATAN PEMBUBUTAN HOUSE BEARING RODA ROLI

LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMESINAN (MESIN BUBUT)

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

MODUL PROSES PEMESINAN I SEKSI MESIN BUBUT. Oleh : Purgiyanto

M O D U L T UT O R I A L

28 Gambar 4.1 Perancangan Produk 4.3. Proses Pemilihan Pahat dan Perhitungan Langkah selanjutnya adalah memilih jenis pahat yang akan digunakan. Karen

Proses Gerinda. Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY

Aircraft Component CNC Machining1

MODUL CNC- 5. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY. KEGIATAN BELAJAR : Mengoperasikan Mesin Bubut CNC

TUGAS TEKNIK PERAWATAN MESIN MAKALAH MESIN BUBUT, SEKRAP DAN FRAIS

PROSES PRODUKSI. Jenis-Jenis Mesin Bubut

Berita Teknologi Bahan & Barang Teknik ISSN : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Departemen Perindustrian RI No. 22/2008 Hal.

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA. Tempat Melakukan Pengujian : Peralatan Yang Dibutuhkan :

PEMROGRAMAN CNC. Program adalah sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dipakai untuk mengendalikan mesin.

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. pemesinan. Berikut merupakan gambar kerja dari komponen yang dibuat: Gambar 1. Ukuran Poros Pencacah

Panduan Instalasi Program (Setup) Mesin CNC Virtual/Simulator

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

PROSES SEKRAP ( (SHAPING) Paryanto, M.Pd. Jur. PT Mesin FT UNY

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi. 2.2 Pengelasan

Materi 3 Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC Tujuan :

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

Jumlah Halaman : 20 Kode Training Nama Modul` Simulation FRAIS VERTIKAL

BAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. hasil yang baik sesuai ukuran dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ukuran poros : Ø 60 mm x 700 mm

MODUL CNC MILLING DENGAN SWANSOFT CNC SIMULATOR

BAB I PENDAHULUAN. kalangan pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

Dasar Pemrograman Mesin Bubut CNC Type GSK 928 TE

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB II DASAR TEORI P =...(2.1)

Transkripsi:

MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN MESIN CNC TU-2A & TU-3A, UNTUK GURU-GURU SMK PEMBANGUNAN 1 KUTOWINANGUN, JAWA TENGAH Tanggal 3 s.d. 6 Agustus 2015 BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN CNC TU-2A Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta, M.Pd. NIP. 19620215 198601 1 002 LABORATORIUM CNC/CAD-CAM JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Tahun 2015

MATERI PPM KOMPONEN UTAMA MESIN CNC TU-2A (Bagian Mekanik dan Pengendali) Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY Secara garis besar, bagian-bagian utama dari mesin bubut CNC TU-2A dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1) Bagian mekanik, dan 2) bagian pengendali. 1. Bagian Mekanik 1.1. Motor Penggerak Utama Motor utama adalah motor penggerak cekam ( Chuck ) untuk memutar benda kerja. Motor ini adalah motor jenis arus searah ( DC ) dengan kecepatan yang variabel, identifikasi dari motor adalah : Jenjang putaran 600-4000 put / menit Tenaga masukan / in put 500 watt Tenaga pengeluaran/ out put 300 watt 1.2. Eretan (Support) Eretan digunakan untuk dudukan rumah pahat dan menentukan arah gerakan penyayatan. Arah gerakan penyayatan gerakan dapat sejajar, tegak lurus atau miring terhadap sumbu utama. Arah gerakan penyayatan pada mesin bubut CNC TU - 2A merupakan gerak persumbuan jalannya mesin yang diberi lambang sebagai berikut : Eretan gerakan memanjang sejajar sumbu utama diberi lambang Z, dengan jarak lintasan 0-300 mm. Eretan gerakan melintang tegak lurus sumbu utama diberi lambang X, dengan jarak lintasan 0-50 mm. 1

1.3. Step Motor Step motor adalah motor penggerak untuk eretan memanjang, melintang dan rumah alat potong. Jenis dan ukuran masing - masing step motor adalah sama. Identifikasi dari step motor adalah : Jumlah 1 putaran 72 langkah Momen putar 0,5 Nm Kecepatan gerakan Gerakan cepat maksimum 700 mm / menit Gerakan pengoperasian manual 5-400 mm / menit Gerakan pengoperasian CNC terprogram 2-499 mm / menit Gambar 1. Step motor 1.4. Rumah Alat Potong ( Revolver / Toolturret ) Rumah alat potong pada mesin bubut CNC TU-2A digunakan untuk menjepit alat potong atau pahat. Rumah alat potong ini dapat berputar 360 derajat sehingga dinamakan revolver / toolturret. Pada toolturret dapat dipasang 6 alat potong sekaligus yang terbagi menjadi dua bagian yaitu : 3 tempat untuk jenis alat potong luar dengan ukuran 12 x 12 mm misal : pahat kanan luar, pahat alur, pahat ulir luar dll. 2

3 tempat untuk jenis alat potong dalam dengan maksimum diameter 8 mm misal : pahat kanan dalam, bor, center drill dll. Untuk memutar toolturret digerakkan oleh step motor. Sedangkan cara pengoperasian toolturret dapat dilaksanakan dengan cara manual dan terprogram. Pengoperasian toolturret dengan cara manual : Mesin pada fungsi manual Tombol FWD ditekan bersamaan dengan tombol angka, sesuai jumlah putaran yang dikehendaki. Misal: toolturret akan diputar sebanyak dua tempat kedudukan pahat, maka tombol FWD ditekan bersamaan dengan tombol angka 2. Arah gerakan putar tool turret adalah ke atas ( putar kiri jika dilihat dari kedudukan kepala lepas (tail stock) Gambar 2. Toolturret 1.5. Cekam ( Chuck ) Cekam digunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu proses penyayatan benda kerja berlangsung sedang memutar cekam maka dihubungkan langsung dengan spindelutama dengan motor penggerak melalui sabuk. Karena fungsinya sebagai penjepit benda kerja yang bervariasi diameternya, 3

maka untuk mengatur kecepatan putar cekam digunakan sistem transmisi sabuk. Pada sistem transmisi dibagi menjadi 6 transmisi penggerak : Apabila akan memilih range kecepatan putar spindel utama yang dikehendaki, maka dapat dilakukan dengan cara memindahkan sabuk sesuai range putaran. Daerah kerja putaran spindel antara 50-3200 rpm. Gambar 3. Cekam 1.6. Kepala Lepas ( Tailstock ) Kepala lepas adalah alat bantu mesin yang dipergunakan antara lain : Untuk mendukung benda kerja yang panjang pada waktu proses penyayatan berlangsung. Untuk menjepit center drill, bor, reamer dll pada waktu kerja manual. 4

Gambar 4. Kepala lepas 1.7. MejaMesin Meja mesin berfungsi sebagai dudukan perkakas eretan, kepala lepas dan kepala tetap. Perkakas eretan dan kepala lepas dapat meluncur pada meja mesin sejajar dengan sumbu utama. Pada mesin dibuat sangat halus hal ini untuk mencapai ketepatan pada waktu perkakas eretan dan kepala lepas meluncur, maka kebersihan meja mesin harus selalu dijaga, karena kerusakan permukaan meja mesin akan mempengaruhi hasil benda kerja. Gambar 5. Meja Mesin 2. Bagian Pengendali/Kontrol 2.1. Saklar Utama (Main Switch) 5

Saklar Utama adalah pintu masuk aliran listrik ke kontrol pengendali mesin. Cara kerjanya ialah jika kunci diputar ke posisi 1 maka arus listrik masuk ke kontrol CNC, dan monitor akan menyala. Apabila kunci diputar pada angka 0 ( nol ) arus akan akan terputus dan mesin akan mati. 2.2. Lampu Indikator Lampu indikator, digunakan sebagai petunjuk bahwa jika lampu hidup maka mesin dalam keadaan hidup. 2.3. Tombol Emergensi Tombol ini digunakan untuk memutuskan aliran listrik ke mesin, hal ini dilakukan apabila akan terjadi tabrakan akibat kesalahan program. Cara kerja tombol emergensi : Dengan menekan tombol ini maka aliran listrik akan terputus dan mesin akan mati. Untuk mengaktifkan kembali tombol emergensi, kunci saklar utama diputar kearah posisi 0, kemudian tombol emergensi diputar kekanan, selanjutnya saklar utama diputar pada posisi 1 maka aliran listrik akan mengalir kembali. 2.4. Saklar Operasi Mesin (Operating Swicth) Saklar layanan mesin ini digunakan untuk memutar spindel utama / cekam secara manual dan CNC. Cara pengoperasian saklar operasi mesin : Saklar diputar pada posisi 1 maka cekam akan berputar secara manual. Apabila saklar diputar pada posisi CNC, maka cekam akan berputar dan berhenti sesuai data pr ogram CNC. 2.5. Saklar pengatur kecepatan putar spindel utama Saklar pengatur kecepatan berfungsi untuk mengatur kecepatan putar cekam. Saklar ini dapat berfungsi pada layanan manual dan layanan CNC. Pada mesin bubut CNC TU - 2A mempunyai kecepatan antara 50-3000 put / menit. Operator dapat mengatur kecepatan putar cekam sesuai diameter benda kerja. Cara pengoperasian saklar: Saklar diputar searah jarum jam maka putaran cekam / spindel utama akan berputar semakin cepat hingga mencapai putaran maksimal. Sedangkan untuk memperlambat putaran saklar diputar sebaliknya. Pada waktu mengaktifkan saklar 6

ini spindel utama harus dalam posisi berputar dan kecepatan putaran disesuaikan diameter benda kerja yang disayat. 2.6. Saklar layanan dimensi Saklar layanan ini digunakan untuk mengatur layanan dimensi bekerjanya mesin dalam satuan mm atau inchi. Cara pengoperasian saklar : Operator dapat memilih layanan dimensi dengan cara memutar saklar ke posisi satuan mm atau inchi Misalnya : akan bekerja dengan satuan mm maka saklar diposisikan pada tanda titik mm. 2.7. Ampermeter Fungsi utama ampermeter untuk mencegah beban lebih pada waktu penyayatan berlangsung. Sedangkan fungsi lainnya dari Ampermeter adalah untuk menunjukkan pemakaian arus aktual dari motor penggerak utama. Arus maksimum yang diizinkan pada mesin bubut CNC TU-2A adalah 4 amper. Sedangkan kalau mesin digunakan bekerja secara terus - menerus tidak boleh 7

melebihi 2 amper. Beban penyayatan dapat dikurangi dengan cara mengurangi kedalaman penyayatan, dan kecepatan penyayatan. 2.8. Penggerak disket Penggerak disket pada mesin CNC dimaksudkan untuk pelayanan pengoperasian disket. Pada pelayanan disket dapat dilaksanakan : menyimpan data program dari mesin ke disket memindah data program dari disket ke mesin 2.9. Saklar Pengatur Kecepatan Penyayatan ( Feed Override ) Saklar pengatur kecepatan penyayatan berfungsi untuk mengatur kecepatan gerakan dari eretan mesin ke arah sumbu X atau sumbu Z pada layanan manual. Pada mesin bubut CNC TU - 2A mempunyai kecepatan penyayatan antara 5-4000 mm / menit. Operator dapat mengatur kecepatan penyayatan tergantung dari kedalaman pemakaman, jenis material dan pisau yang dipergunakan. Cara pengoperasian saklar : Saklar diputar ke kanan sesuai dengan kecepatan penyayatan yang dikehendaki, misal saklar pada posisi 200 mm / menit. Tombol X ditekan, maka pisau akan bergerak ke arah 8

sumbu X dengan F 200 mm / menit jika akan mengurangi kecepatan penyayatan saklar diputar ke kiri. Untuk menjalankan gerakan cepat digunakan tombol ( Shift ) yang ditekan bersamaan dengan tombol koordinat sumbu X dan sumbu Z. 2.10. Tombol Sumbu X dan Z Tombol sumbu X dan Z berfungsi untuk menggerakkan perkakas eretan ke arah sejajar sumbu utama ( Z ) atau melintang tegak lurus sumbu utama ( X ). Pada layanan manual tombol sumbu X dan Z tidak dapat ditekan bersamaan, tetapi ditekan satu persatu. Cara pengoperasian tombol sumbu X dan Z : Operator dapat menekan tombol sesuai dengan arah gerakkan yang diinginkan. Sedangkan untuk mengatur kecepatannya, maka dapat diatur dengan memutar saklar pengatur kecepatan penyayatan. 2.11. Tombol H / C 9

Tombol H / C ini berfungsi untuk memilih pengoperasional manual atau CNC. Cara kerja tombol H / C adalah sebagai berikut: Ketika mesin dihidupkan otomatis mesin pada pengoperasian manual, lampu led menyala pada posisi gambar tangan. 1. Jika tombil H / C ditekan, maka lampu led akan pindah ke posisi C dan pada monitor akan tertayang pengoperasian CNC. 2. Jika tombol H / C ditekan kembali, maka lampu led akan pindah lagi ke posisi gambar tangan dan pada monitor tertayang pengoperasian manual. Untuk lebih memperjelas mengenai tombol-tombol pengendali pada mesin CNC TU-2A, dapat dilihat secara keseluruhan gambar papan panel mesin CNC TU-2A berikut ini: Gambar 6. Konfigurasi tombol pengendali pada TU-2A 1. Saklar utama, digunakan untuk menghidupkan/ mematikan mesin 2. Lampu indikator, digunakan sebagai petunjuk bahwa jika lampu hidup maka mesin dalam keadaan hidup 3. Saklar untuk menghidupkan spindle (untuk saklar menunjuk angka 0 spindle mati, angka 1 spindle hidup untuk melayani manual, CNC spindel hidup untuk pelayanan CNC/otomatis). 10

4. Tombol untuk mengatur besar putaran spindle 5. Display penunjuk besar putaran spindle. 6. Tombol untuk mengatur kecepatan asutan ( untuk mode manual ). 7. Lampu indicator untuk mode manual 8. Tombol asutan untuk arah Z dan X untuk mode manual. 9. Tombol gerakan cepat jika di tekan bersamaan dengan mode asutan (no 8), maka gerak asutan menjadi cepat. Kecepatan asutan diatur dengan tombol no 6. 10. Display yang meunjukkan harga X dan Z dari gerakan eretan/ pahat dalam perseratus mm. data ini juga terlihat di monitor. 11. Switch untuk mengubah mengubah dari pelayanan / mode manual ke CNC atau sebaliknya pada mesin ini tersedia dua macam pelayanan / mode, yaitu dapat dipakai secara manual (mode manual) atau dipakai secara otomatis yang menggunakan program CNC (mode CNC). 12. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang dipakai saat mesin digunakan. Pemakaian arus diharapakan tidak lebih dari 2 Ampere, sebab kalau arus terlalu besar menunjukkan beban pada mesin sangat besar yang dapat menimbulkan kebakaran. 13. Emergency Stop Botton, merupakan saklar darurat. 14. Tombol DEL, dipakai untuk menghapus data/sajian yang akan diterangkan kemudian. 15. Tombol pengalih yang berfungsi untuk mengaktifkan jalannya X ke Z atau sebaliknya 16. Tombol INP, unyuk memasukkan data yang akan dijelaskan kemudian. Selain itu juga ada tombol-tombol untuk gerak manual arah +X, -X, +Y, -Y, +Z dan -Z, yang terletak disebelah tombol angka (keyboard). Mesin juga dilengkapi dcngan monitor yang dipakai untuk memantau koordinat pahat (pada mode manual) atau program CNC yang aktif (pada mode CNC). REFERENSI Emco (1988), Petunjuk Pemrograman dan Pelayanan EMCO TU-2A, Austria: EMCO MAIER & Co. 11

Frommer, Hans G. (1985). Practical CNC-Training for Planning and Shop (part2 : Examples and exercise). Germany: Hanser Publishers. Hayes, John H. (1985). Practical CNC-Training for Planning and Shop (part1; Fundamental). Germany: Hanser Publishers. Love, George, (1983), The Theory and Practice of Metalwork (thord edition), Terjemahan (Harun A.R.), Longmand Group Limited. Pusztai, Joseph and Sava Michael, (1983). Computer Numerical Control. Virgina: Reston Publishing Company, Inc 12