HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DESA RAMBAH TENGAH BARAT KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU ARTIKEL ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DESA RAMBAH TENGAH BARAT KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke)

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

METODELOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akuran mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

Oleh : Choirotunnisa*, Ir. Sutarto**, Ir. Supanggyo, MP** ABSTRACT. This research aims to study the farmers social-economic

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

Sikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar

TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KARYAWAN PTPN V KEBUN SEI ROKAN KECAMATAN PAGARAN TAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DAN PARTISIPASI PETANI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI POLA TANAM PADI

Fishermen's Perceptions About Business Fishing in The Kepenghuluan Parit Aman Bangko Subdistrict Rokan Hilir District Riau province ABSTRACT

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DALAM PEMBIBITAN MANGROVE

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH SISTEM TANAM LEGOWO

JURNAL ILMIAH YUSRIN SALEH

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani

MARKETABLE SURPLUS GABAH DI KECAMATAN LEBONG SAKTI KABUPATEN LEBONG PROVINSI BENGKULU

E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol. 6, No. 4, Oktober 2017

AGUS PRANOTO

ANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI CIHERANG DI DESA SUNGAI DURAIT TENGAH KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

PERSEPSI PETANI PADI TERHADAP PEMANFAATAN RICE TRANSPLANTER DI KECAMATAN POHJENTREK KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

By : Tedi Hartoyo. Key Word : The Role, Participation, Rank-Spearman Correliation

KEMAMPUAN PETANI DALAM MELAKSANAKAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH DI KECAMATAN PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

SIKAP NELAYAN TERHADAP PROGRAM UNGGULAN DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN DELI SERDANG

PARTISIPASI PETANI DALAM PENERAPAN USAHATANI PADI ORGANIK (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Analisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Abstract

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017

PARTISPASI PETANI DALAM PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) PADI NON HIBRIDA

TINGKAT ADOPSI INOVASI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KELOMPOK TANI SEDYO MUKTI DESA PENDOWOHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI DALAM MENERAPKAN USAHA TANI PADI ORGANIK

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Muhammad Ranto 1, Ikhsan Gunawan 2, Rina Febrinova 2. Universitas Pasir Pengaraian,

Jurnal Agrisistem, Desember 2012, Vol. 8 No. 2 ISSN

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS FAKTOR PRODUKSI PADI (Oryza sativa) ORGANIK DI DESA SUMBER PASIR, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MALANG

(PERFORMANCE ANALYSIS OF FARMER GROUP AND ITS RELATIONSHIP WITH HOUSEHOLD FOOD SECURITY LEVEL (CASE STUDY IN RASANAE TIMUR SUBDISTRICT BIMA CITY)

Luas areal tanaman Luas areal serangan OPT (ha)

JURNAL. Oleh : YULISA NPM

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Identitas Petani Petani Padi Organik Mitra Usaha Tani

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

ANALISIS USAHATANI SAYURAN

III. METODE PENELITIAN

Hubungan antara Karakteristik Petani dan Dinamika Kelompok Tani dengan Keberhasilan Program PUAP

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PONCOKUSUMO KECAMATAN PONCOKUSUMO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian lapangan dilaksanakan Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman,

ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER

PERSEPSI PETANI TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYURAN

Nelfita Rizka*), Salmiah**), Aspan Sofian**)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH (Studi Kasus: Desa Medang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara)

IV. METODE PENELITIAN

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

PERANAN PENYULUH PERTANIAN HUBUNGANNYA DENGAN ADOPSI TEKNOLOGI PADI POLA PTT

KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI

III. METODE PENELITIAN. adalah metode deskriptif analisis. Metode deskripsi yaitu suatu penelitian yang

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PERILAKU PETANI DALAM BERCOCOK TANAM PADI SAWAH DI DESA WAIMITAL KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

PERSEPSI PETANI KOPI ARABIKA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI ORGANIK DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH. Lintang of Central Aceh Regency)

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti

KAJIAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA PROGRAM GERNAS KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PRIMA TANI OLEH PETANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONVERSI USAHA TANI KARET KE USAHA TANI KELAPA SAWIT DI DESA BATIN KECAMATAN BAJUBANG KABUPATEN BATANG HARI

Satria Putra Utama 1 Indra Cahyadinata 1 Rahmad Junaria 2. Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fak. Pertanian UNIB

PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN KELOMPOKTANI (Studi Kasus pada Kelompoktani Irmas Jaya di Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) PADA USAHATANI MANGGIS

Elsa Christyn Gultom¹, Ridar Hendri², Kusai ² ABSTRACT

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Kompetensi Petani Pepaya California (Studi Kasus Kelompok Tani Merta Giri Kusuma Desa Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem)

SIKAP PETANI TERHADAP ORGANISASI PERKUMPULAN PETANI PENGGUNA AIR (P3A) DI DESA SEI BULUH

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA TANI DENGAN PENERAPAN AGROFORESTRI DI DESA KAYUUWI KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab.

SKRIPSI. Oleh : VIVI MISRIANI

By: ABSTRACT. Kata Kunci : Attitude, Government assistance, Aquaculture.

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

Transkripsi:

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DESA RAMBAH TENGAH BARAT KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU ARTIKEL ILMIAH Oleh : ARLIS 1126045 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN ROKAN HULU 2016

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DESA RAMBAH TENGAH BARAT KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU (Relationship Between Characteristics Of Farmers And Production Lowland Paddy Field In Rambah Tengah Barat Village Rambah District Rokan Hulu Regency) Arlis *), Defidelwina, SP., M.Sc 1), Eksa Rusdiyana, M.Sc 2) 1&2) DosenProgramStudiAgribisnis, FakultasPertanian, UniversitasPasirPengaraian ABSTRACT The study aims to determine the characteristics of lowland paddy field farmers in Rambah Tengah Barat village, lowland paddy farmers' production levels and correlation characteristics of farmers with production lowland paddy. The basic method of research is descriptive quantitative. The research location is Rambah Tengah Barat village Rambah District of Rokan Hulu regency. The data used are primary and secondary. The data analysis used was Spearman Rank. The results showed: the majority of farmers age 40 and above, the level of education of farmers is elementary school, the majority of family number is 5, has enough experience and extensive rice farming land is 5-10 years. While the level of production/ha of the majority of farmers is 1000-2000 kg. The results of the data analysis states that there are positive and significant correlation between the characteristics of farmers (age, education, dependents, experience and area of land) with lowland paddy production. It can be seen from the test results using the Spearman rank which is shown by the results of rho in a row 0.933, 0.723, 0.865, 0.793 and 0.704,it is greater than r of the table is 0.364. Keywords: Relationships, characteristics of farmers, lowland paddy production PENDAHULUAN Petani adalah pelaku utama dalam kegiatan produksi pertanian serta bagian dari masyarakat Indonesia yang perlu ditingkatkan kesejahteraan dan kecerdasannya, salah satu upaya peningkatan kecerdasan tersebut dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan. Dengan adanya penyuluhan diharapkan semua informasi pertanian yang berkembang dapat diserap dan diterima oleh petani, semakin banyak informasi yang dimanfaatkan oleh petani maka semakin efektif penyuluhan tersebut. Untuk itu, diperlukan peran penyuluh sebagai pembimbing, dinamiasor dan organisator, teknisi konsultan, pendidik, pemimpin dan sebagai penasehat. Salah satu program utama dalam pertanian adalah ketahanan pangan, karena pangan merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan masyarakat. Pemerintah sangat memprhatikan masalah pangan karena menyangkut hidup orang banyak, baik dari kuantitas harganya. Sampai saat ini sumber pangan masyarakat indonesia adalah beras, dan disisi lain sumber produksi beras tidak merata sebagaimana penyebaran konsumsinya. Disamping itu pada dasarnya tujuan pembangunan pertanian khususnya di daerah Riau diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produksi baik kuantitas dan kualitas disertai sistem agribisnis yang terpadu. Sistem pertanian terpadu ini akan mengakibatkan akan adanya pertambahan jumlah penduduk dan kecenderungan peningkatan konsumen perkapita tiap tahun. Menurut data Badan Pusat Statistik, (2014)

pertambahan penduduk pertahunnya mencapai 4,3%. Peningkatan penduduk ini terutama terjadi didaerah pedesaan. Dengan mengacu pada pertumbuhan penduduk yang masih tinggi pemerintah terus berusaha meningkatkan produksi padi yang salah satunya dengan melakukan perluasan area penanaman (Hanafie, 2010). Desa Rambah Tengah Barat merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Rambah yang ada di Kabupaten Rokan Hulu yang terletak di Propinsi Riau, dimana masyarakatnya bekerja sebagai petani yang adil dalam sawah supaya bisa meningkatkan produksi padi sawah dalam rangka memenuhi kebutuhan beras yang terus meningkat diakibatkan oleh besarnya konsumen masyarakat. Tanaman padi sawah ditanam oleh petani untuk mendapatatkan hasil produksi yang maksimal. Peningkatan produksi tersebut tidak lapas dari upaya dari semua pihak mulai dari petani, kelompok tani dan yang terkait dengan pertanian. Dari pihak Pemerintah Daerah berupa dukungan kebijakan program dan anggaran yang mengarah bagi kemudahan dibidang pertanian. Akan tetapi masih banyak Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Rambah Tengah Barat Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu. Dengan pertimbangan bahwa disana terdapat areal persawahan yang cukup luas dan ada petani yang berusahatani padi sawah penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juli 2016. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel yang di gunakan adalah sampel jenuh artinya seluruh populasi dijadikan sampel. Jumlah populasi penelitian adalah 30 orang. Metode Pengumpulan Data kendala yang dihadapi petani dalam upaya meningkatkan produksi padi sawah, antara lain petani masih belum mengalokasikan faktor produksi secara efisien dan efektif. Oleh karena itu dibutuhkan pengkombinasian penggunaan faktor produksi diantarannya seperti pupuk, pestisida, benih, dan tenaga kerja. Menurut Mubyarto dalam Suzana, (2011) produksi tidak lepas dari faktor produksi yang dimiliki petani untuk meningkatkan produksi hasil panennya Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam rangka mengetahui bagaimana sejatinya Hubungan Karakteristik dengan Produksi petani padi sawah di Desa Rambah Tengah Barat Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik petani padi sawah di Desa Rambah Tengah Barat, mengetahui tingkat produksi petani padi sawah, mengetahui hubungan karakteristik dengan produksi petani padi sawah. METODE PENELITIAN Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) Metode Observasi Metode observasi (pengamatan) adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Maksudnya antara lain meliputi melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah taraf aktifitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Notoatmodjo ( 2010). Dalam hal ini pengamatan atau peneliti ikut berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang tengah diamati atau diselidiki. 2) Metode wawancara Wawancara adalah satu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya

banyak menyangkut kepentingan umum. Supramono, (2005) wawancara dilakukan pada petani langsung yang menjadi sampel penelitian tersebut. Kemudian karakteristik produksi petani sawah mereka untuk memberi mereka jawaban yang jujur dengan menjelaskan cara wawancara yang dipandu oleh peneliti, dan diharapkan dalam penelitian tidak ada pengaruh dari luar, setelah selesai dikumpulkan pada peneliti untuk diolah. Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas : 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari petani responden dengan cara wawancara dengan menggunakan kuisioner. 2. Data sekunder, yaitu data yang diambil instansi terkait. Teknis Analisis Data Jenis penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif dimana data keterangan atau fakta-faktanya dapat diolah secara matematis dan selanjutnya dijelaskan secara kualitatif untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang di gunakan maka dilakukan uji. Korelasi Rank Spearman Untuk menguji hipotesis apakah karakteristik petani berhubungan dengan produksi padi sawah dapat digunakan analisis korelasi Spearman Rank. Besarnya koefisien korelasi ranking (rs) dapat dihitung dengan HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden menggunakan rumus menurut Husein Umar, 2002. 6 d² rs = 1 n (n 2 1) Keterangan : rs = Nilai korelasi spearman d² = Selisih dari pasangan rank n = Banyaknya pasangan rank 6 = Bilangan konstanta Adapun prosedur perhitungan dengan menggunakan cara di bawah ini: Menghitung perbedaan ranking untuk masing-masing data (d) dan menguadratkan hasilnya (d2) dan menjumlahkan hasilnya. Dasar pengambilan keputusan dalam uji korelasi spearman yaitu : Jika nilai sig. < 0,05 maka, terdapat hubungan yang signifikan antara variabel yang dihubungkan. Jika nilai sig. > 0,05 maka, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel yang dihubungkan. Menurut Emzir (2009). Kriteria tingkat hubungan antara variabel berkisar antara ± 0,00 sampai ± 1,00 tanda + adalah positif dan tanda- adalah negatif. Adapun kriteria penafsiranya adalah : 0,00 sampai 0,20, artinya : hampir tidak ada korelasi. 0,21 sampai 0,40, artinya : korelasi rendah. 0,41 sampai 0,60, artinya : korelasi sedang. 0,61 sampai 0,80, artinya : korelasi tinggi. 0,81 sampai 1,00, artinya : korelasi sempurna. Karakteristik petani yang dibahas yaitu meliputi umur,pendidikan, tanggungan responden, pengalaman petani, luas lahan. Dari karakteristik tersebut dapat dijadikan cerminan keadaan sosial dan ekonomi responden. Adapun rincian dari masingmasing karakteristik dapat diuraikan sebagai berikut. Responden Berdasarkan Umur Umur petani adalah usia petani pada saat dilakukannya penelitian yang dinyatakan dalam tahun. Umur berkaitan dengan kekuatan fisik, semangat,

pengalaman dan tingkat adopsinya. Distribusi umur responden dapat dilihat pada tabel 8 berikut. Tabel 8. Responden Berdasarkan Umur. No Pendidikan Frekuensi (Jiwa) Persentase (%) 1 >50 14 46 2 40-50 6 21 3 30-40 10 33 Jumlah 30 100 Sumber: Analisis Data, 2016 `Berdasarkan Tabel 8 dapat kita lihat persentase yang paling besar dengan golongan umur responden > 50 tahun sebesar 46 % dan persentase yang kecil dengan golongan umur responden 40-50 dengan 21 %. Sementara umur responden 30-40 sebanyak 10 orang. Salah satu indikator dalam menentukan produktivitas kerja dalam melakukan pengembangan usaha adalah tingkat umur, dimana umur petani yang berusia relatif muda lebih kuat bekerja, cekatan, mudah menerima inovasi baru, tanggap terhadap lingkungan sekitar bila dibandingkan tenaga kerja yang sudah memiliki usia yang relatif tua sering menolak inovasi baru (Soekartawi, 2001). Undang-Undang No.13 Tahun 2003 disebutkan bahwa tenaga kerja yang produktif tingkat umurnya 15-64 tahun. Dengan demikian petani padi sawah di Desa Rambah Tengah Barat yang usia produktif sebanyak 24 orang dengan persentase 8 %. Pendidikan Responden Pendidikan merupakan jenjang pendidikan yang diperoleh dari bangku sekolah yang telah di selesaikan oleh responden. Tingkat pendidikan yang pernah ditempuh responden dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan. N o Pendidika n Frekuens i (Jiwa) Persentas e (%) 1 SD 20 64 2 SMP-SMA 10 34 3 > SMA - - Jumlah 30 100 Sumber: Analisis Data, 2016 Berdasarkan tabel 9 dapat di lihat bahwa tingkat pendidikan responden paling banyak SD yaitu 20 orang atau sebesar 66 %, sedangkan yang lainnya tamat SMP- SMA yaitu 10 orang atau sebesar 34 % sementara yang > SMA tidak ada. Hal ini mencerminkan bahwa pendidikan responden sedang. Jumlah Tanggungan Responden Tanggungan responden adalah jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan responden dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup. Jumlah anggota keluarga tanggungan responden dapat dilihat pada tabel 10 berikut. Tabel 10. Jumlah Keluarga Responden N o Tanggunga n (jiwa) Frekuens i (Jiwa) Persentas e (%) 1 > 5 19 63 2 4-5 7 23 3 < 4 4 14 Jumlah 30 100 Sumber: Analisis Data, 2016 Dari Tabel 10 dapat diketahui bahwa jumlah tanggungan keluarga reponden yang > 5 sebanyak 19 orang dengan persentase 63 %, jumlah tanggungan 4-5 sebanyak 7 orang dengan persentase 23 % sedangkan tanggungan terkecil pada < 4 sebanyak 4 orang atau 14 %. Hal ini menunjukan bahwa tanggungan responden tergolong tinggi.

Besarnya jumlah tanggungan responden akan mengakibatkan petani harus meningkatkan jumlah produksi untuk memenuhi seluruh kebutuhan rumah tangga. Dengan demikian hasil produksi petani dapat mencukupi seluruh kebutuhan keluarganya. Pengalaman Bertani Responden Pengalaman bertani responden yaitu lamanya petani responden dalam melakukan usahatani padi sawah. Pengalaman responden dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini. Tabel 11. Pengalaman Bertani Responden N o Pengalama n (tahun) Frekuens i (Jiwa) Persentas e (%) 1 > 10 9 30 2 5-10 13 43 3 < 5 8 27 Jumlah 30 100 Sumber: Analisis Data, 2016 Pada tabel 11 dapat dilihat bahwa pengalaman bertani responden yang terbesar yaitu 5-10 tahun sebanyak 13 orang atau sebesar 43 %, pengalaman responden > 10 tahun sebanyak 9 orang atau 30 % dan < 5 tahun sebanyak 8 orang atau 27 %. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki pengalaman yang cukup baik dan lama dalam bertani padi sawah, sehingga dari pengalaman tersebutlah mereka mampu memperoleh ilmu yang tidak dipelajari di sekolah. Luas Lahan Responden Luas lahan responden adalah areal sawah yang diusahakan oleh petani responden untuk usahatani padi yang dinyatakan dalam hektar (ha). Luas lahan akan mempengaruhi besarnya produksi yang diusahakan dan kesejahteraan yang akan mereka peroleh. Luas lahan responden dapat dilihat pada tabel 12 berikut. Tabel 12. Luas Lahan Responden No Luas Lahan (Ha) Frekuensi (Jiwa) Persentase (%) 1 > 1 - - 2 0,5-1 21 70 3 < 0,5 9 30 Jumlah 30 100 Sumber: Analisis Data, 2016 Pada tabel 12 dapat dilihat luas kepemilikan lahan responden yang terbesar yaitu antara 1 - < 0,5 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa luas lahan yang dimiliki petani tergolong lahan sempit. Produksi Padi Responden Produksi padi responden adalah hasil panen total petani responden selama 2 kali periode tanam. Untuk melihat besarnya produksi padi responden dapat dilihat pada tabel 13 berikut. Tabel 13. Produksi Padi Responden No Produksi Padi (Kg) Frekuensi (Jiwa) Persentase (%) 1 > 2000 14 47 2 1000-13 43 2000 3 < 1000 3 10 Jumlah 30 100 Sumber: Analisis Data, 2016 Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa produksi responden petani di Desa Rambah Tengah Barat berkisar antara < 1000 sampai > 2000 kg. responden yang produksinya < 1000 kg sebanyak 3 orang atau sebesar 10 %. Produksi 1000-2000 kg sebanyak 13 orang atau 43 % sedangkan produksi > 2000 kg sebanyak 14 orang atau 47 %. Tingkat produksi padi sawah responden tentunya memiliki hubungan dengan karakteristik responden itu sendiri.. Hubungan karakteristik petani dengan produksi padi sawah di Desa Rambah Tengah Barat Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu Untuk melihat seberapa besar tingkat hubungan antara karakteristik petani dengan produksi padi sawah, akan di uji dengan korelasi rank spearman. Untuk menghitung

korelasi rank spearman menggunakan program komputer SPSS. Karakteristik petani yang diteliti meliputi: umur, pendidikan, tanggungan, pengalaman dan luas lahan sedangkan produksi yaitu jumlah hasil panen selama 1 periode tanam. Hubungan antara karakteristik petani dengan produksi padi sawah dapat dilihat pada tabel berikut ini. a. Hubungan Umur Dengan Produksi Padi Sawah Tabel 15. Hubungan karakteristik umur petani dengan produksi padi sawah Spearma n's rho Umur Produk si Umu r 1.00 0 Produksi.933 **..000.933 * * 1.000.000. **. is significant at the 0.01 level (2-. Dari tabel diatas diketahui nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,933 yang berarti keeratan korelasi antara umur dengan produksi padi sawah memiliki korelasi yang sempurna. Tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 artinya hubungan antara umur petani dengan produksi padi sawah signifikan, yang berarti bahwa umur responden termasuk dalam kategori produktif sehingga semakin muda umur petani maka produksi padi sawah juga akan semakin tinggi. Responden yang termasuk dalam kategori muda adalah responden yang berumur kurang dari 40 tahun, dimana petani yang berumur muda mempunyai fisik yang kuat dan memiliki semangat yang tinggi untuk bekerja. Fenomena tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Soekartawi (2005), bahwa semakin muda umur petani biasanya mempunyai semangat untuk ingin tahu apa yang belum mereka ketahui, sehingga dengan demikian mereka berusaha untuk lebih cepat melakukan adopsi suatu inovasi, walaupun sebenarnya mereka belum berpengalaman dalam soal adopsi inovasi tersebut. b. Hubungan Luas Lahan Dengan Produksi Padi Sawah Tabel 16. Hubungan karakteristik luas lahan petani dengan produksi padi sawah Spearma n's rho Luas Lahan Produk si Luas lahan Produksi 1.000.704 **..000.704 ** 1.000.000. **. is significant at the 0.01 level (2-. Dari tabel diatas diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,704 yang berarti keeratan korelasi antara luas lahan dengan produksi padi sawah memiliki korelasi yang tinggi. Tingkat signifikan 0,000 < 0,05 artinya hubungan antara luas lahan dengan produksi padi sawah signifikan, yang berarti bahwa luas penggunaan lahan mempunyai pengaruh pada produksi padi sawah. Hal ini sesuai dengan Soekartawi dalam Winarmo (2010) apabila luas lahan yang diusahakan tinggi maka produksi yang dihasilkan akan tinggi.

c. Hubungan Pendidikan Dengan Produksi Padi Sawah Tabel 17. Hubungan karakteristik pendidikan petani dengan produksi padi sawah Spearma n's rho Pendidi kan Produk si Pendidi kan Produks i 1.000.723 **..000.723 ** 1.000.000. **. is significant at the 0.01 level (2-. Dari tabel diatas diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,723 yang berarti keeratan korelasi antara pendidikan petani dengan produksi padi sawah memiliki korelasi yang tinggi. Tingkat signifikan 0,000 < 0,05 artinya hubungan antara pendidikan petani dengan produksi padi sawah signifikan, hal ini berarti bahwa tingkat pendidikan responden sangat mempengaruhi produksi padi sawah. karena proses usahatani merupakan proses yang memerlukan pembelajaran sehingga pendidikan berpengaruh terhadap produksi padi sawah. d. Hubungan Pengalaman Dengan Produksi Padi Sawah Tabel 18. Hubungan karakteristik engalaman petani dengan produksi padi sawah Spearm an's rho Pengal aman Produk si **. is significant at the 0.01 level (2-. Pengal aman Produ ksi 1.000.793 **..000.793 ** 1.000.000. Dari tabel diatas diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,793 yang berarti keeratan korelasi antara pengalaman petani dengan produksi padi sawah memiliki korelasi yang tinggi. Tingkat signifikan 0,000 < 0,05 artinya hubungan antara pengalaman petani dengan produksi padi sawah signifikan, hal ini berarti pengalaman responden tinggi karena 70 % petani memiliki pengalaman diatas 5 tahun sehingga berdampak pada usahatani yang semangkin baik, mengakibatkan produksi tinggi.

e. Hubungan Tanggungan Keluarga Dengan Produksi Padi Sawah Tabel 19. Hubungan karakteristik tanggungan petani dengan produksi padi sawah Spearma n's rho Tanggu ngan Produks i Tanggu ngan Produk si 1.000.865 **..000 **. is significant at the 0.01 level (2-..865 ** 1.000.000. Dari tabel diatas diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,865 yang berarti keeratan korelasi antara tanggungan petani dengan produksi padi sawah memiliki korelasi yang sempurna. Tingkat signifikan 0,000 < 0,05 artinya hubungan antara tanggungan petani dengan produksi padi sawah signifikan, hal ini berarti bahwa semakin tinggi tanggungan keluarga maka produksi juga akan semakin tinggi, hal ini disebabkan rata rata tanggungan keluarga merupakan usia produktif sehingga dapat membantu responden dalam usaha tani padi sawah. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Karakteristik petani padi sawah di Desa Rambah Tengah Barat Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu yaitu untuk umur sebagian besar petani berkisar berumur 30 dan > 50 tahun, luas lahan petani sebagian besar dalam kategori sedang (pada lahan 0,5-1ha) sebanyak 70 %, sebagian besar pendidikan responden dalam kategori sedang yaitu sebanyak 34 % telah menyelesaikan pendidikan tingkat SMP- SMA, sebagian besar responden mempunyai pengalaman dalam kategori sedang yaitu 43 % yaitu responden yang memiliki pengalaman antara 5 sampai 10 tahun, tanggungan responden terbesar berada pada rentang > 5 orang yaitu 63 %. 2. Produksi padi sawah di Desa Rambah Tengah Barat Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu yaitu untuk produksi < 1000 kilogram sebanyak 3 orang atau 10 %, produksi 1000-2000 kilogram sebanyak 13 orang atau 43 % dan produksi > 2000 kilogram sebanyak 14 orang atau 47 %. 3. Hubungan karakteristik petani dengan produksi padi sawah di Desa Rambah Tengah Barat Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu yaitu terdapat hubungan yang sempurna antara umur dengan produksi padi sawah dengan skor 0,933, terdapat hubungan yang tinggi antara luas lahan dengan produksi padi sawah dengan skor 0,704, terdapat hubungan yang tinggi antara pendidikan dengan produksi padi sawah dengan skor 0,723, terdapat hubungan yang tinggi antara pengalaman petani dengan produksi padi sawah dengan skor 0,793, terdapat hubungan yang sempurna antara tanggungan petani dengan produksi padi sawah dengan skor 0,865. Saran 1. Hubungan yang sangat signifikan antara karateristik petani dengan produksi padi sawah, walau demikian peneliti melihat masih banyak petani responden yang masih rendah pendidikan formalnya maka sebaiknya petani responden menyempatkan diri dalam mengikuti kegiatan penyuluhan yang diadakan, sehingga pengetahuan dan

keterampilannya dapat bertambah agar dapat mengatasi permasalah dalam bidang pertanian sehingga dapat meningkatkan lagi produksinya. 2. Bagi petani yang masih memiliki lahan < 0,5 ha, sebaiknya menambah lagi luas lahan sawahnya baik dengan cara membuka sawah baru atau sewa agar dapat menambah produksinya. 3. Hubungan yang sangat signifikan antar umur dengan produksi padi sawah namun mengingat usia responden sudah banyak yang tua, sebaiknya perlu regenerasi kepada anak-anak responden dalam mengembangkan sektor pertanianl selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Abdulah. 2006. Hubungan Sejumlah Karakteristik, Sosio-Demokrafi Para Petani Sayuran Dengan Kompetensi Mereka Dalam Mengelola Usaha Tani Sayuran Dikota Kendari. Jurnal Pertanian Vol. No 1 Badan Pusat Statistik. 2014. Pertumbuhan Penduduk Indonesia 2014 Emzir, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada Hanafi.R. 2010. Pengatar Ekonomi Pertanian, Yogyakarta: Andi yogyakarta Husein Umar. 2002. Metodologi Penelitian. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta. Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rhineka Cipta Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara Soekartawi, 2001. Pengantar Agroindusri.PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Soekarwati. 2005. AnalisisUsaha Tani. Jakarta: UI Press 2006. Analisis Usaha Tani. Jakarta: UI Press Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D. Alfabeta: Bandung Sunaryo. 2006. Hubungan Karakteristik Petani Dengan Respon Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Organik Pada Padi Sawah. Jurnal Agrisistem. Vol 2 No 1. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Suzan L. Analisis Efesiensi Penggunaan Faktor Produksi Pada Usaha Tani Padi Sawah Di Desa Mopuya Utara Kecamatan Dumoga Utara Kabupaten Bolang Mongondow. Jurnal ASE Vol. 7 No1 Hasyim. 2006. Analisis Karakteristik Petanai Kopi Terhadap Pendapatan ( Studi Kasus Desa Dolok Seribi Kecamatan Paguran Kabupaten Tapanuli Utara). Jurnal Komunikasi Penelitian. Lembaga Penelitian USU. Medan