Kata kunci : cerita rakyat, permainan daerah, website, ensiklopedia, budaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) telah

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai bentuk permainan pada manusia yang terus berkembang, pada

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung tinggi nilai nilai kesopanan, sehingga dikenal sebagai bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas tentang

Negara. Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.

keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada (Yamin, 2010:64). Tetapi terkadang dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yakni prosa (fiksi), puisi, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PERANCANGAN MEDIA SOSIALISASI TENTANG JAJANAN TRADISIONAL MELALUI GAME

MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI PENDIDIKAN MORAL. Oleh Sukiniarti FKIP UT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm Jamal Ma ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PERUBAHAN FISIKA SERTA MENGEMBANGKAN KARAKTER KOMUNIKATIF, KERJA KERAS, DAN RASA INGIN TAHU SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. Masalah, b) Rumusan Masalah, c) Tujuan Penelitian, d) Manfaat Penelitian, e)

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menjadi media hiburan juga berfungsi sebagai media informasi dan sarana

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL TRANSFORMASI MEDIA CERITA RAKYAT INDONESIA SEBAGAI PENGENALAN WARISAN BUDAYA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap pasangan suami istri yang telah menikah pasti mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. dimensi ini berpengaruh baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia kaya keragaman budaya. Keragaman budaya yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini permasalahan yang terjadi di kalangan remaja semakin beragam. Permasalahan yang muncul tidak

Biya Ebi Praheto Mahasiswa S3 Pendidikan Bahasa Indonesia UNS Dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama penentu kemajuan suatu bangsa

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI pada Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2015

JURNAL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

KELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA. Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

ABSTRAK. Kata Kunci : Budaya, Feature, Nusantaraku, Produser, Rasulan. xii + 82 halaman; 17 gambar; 10 tabel Daftar acuan: 14 ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi kehidupan yang kompleks karena tuntutan perkembangan ilmu

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 menyebutkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

BAB I. Seni Pertunjukan Daerah Dulmuluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

KONTRUKSI KARAKTER KERJA KERAS DAN RELA BERKORBAN DALAM FILM BIDADARI-BIDADARI SURGA UNTUK KEPERLUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk hidup manusia dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

Transkripsi:

PKMK-2-14-1 PENERAPAN APLIKASI CERITA RAKYAT DAN PERMAINAN DAERAH YANG BERBASISKAN WEB DAN ENSKLOPEDIA DALAM MENDUKUNG PENGAJARAN BUDAYA NASIONAL PADA TAMAN KANAK KANAK & KELOMPOK BERMAIN DI KOTAMADYA BANDUNG Andy Irwanto Handoyo, Andhy Kristiawan, Teuku Mifdhal Fadhly, Khalis Qamarul Haq, Arief Febrian Harijono, Muhammad Rakhmadani Jurusan Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung ABSTRAK Perkembangan budaya Indonesia yang kian hari kian mengkhawatirkan, terbukti dengan semakin banyaknya norma norma dan nilai nilai budaya timur yang ditinggalkan. Jati diri Bangsa Indonesia yang dahulu sering dikumandangkan sebagai bangsa yang masyarakatnya terkenal sopan santunnya, beradab, berbudaya, berbudi luhur, dan memiliki lingkungan religius yang kental semakin luntur dengan berkembangnya zaman. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan para generasi muda tentang budaya bangsa. Oleh karena itu diperlukan suatu usaha mengembalikan norma norma budaya indonesia pada jiwa generasi muda serta Mengenalkan sekaligus melestarikan kembali seluruh budaya bangsa yang mulai ditinggalkan ataupun punah baik ke seluruh Indonesia maupun ke seluruh belahan dunia. Cerita rakyat dan permainan daerah indonesia memiliki nilai nilai luhur budaya bangsa seperti kerja sama, gotong royong dan nilai moral yang sangat tinggi lainnya. Dengan cerita rakyat dan permaianan daerah dapat menjadi salah satu media pengajaran budaya nasional kepada generasi muda. Apabila dikemas dalam bentuk web dan ensiklopedia budaya maka diharapkan dapat mengenalkan teknologi kepada para generasi muda tersebut. Kata kunci : cerita rakyat, permainan daerah, website, ensiklopedia, budaya PENDAHULUAN Perkembangan budaya Indonesia yang kian hari kian mengkhawatirkan, terbukti dengan semakin banyaknya norma norma dan nilai nilai budaya timur yang ditinggalkan. Jati diri Bangsa Indonesia yang dahulu sering dikumandangkan sebagai bangsa yang masyarakatnya terkenal sopan santunnya, beradab, berbudaya, berbudi luhur, dan memiliki lingkungan religius yang kental semakin luntur dengan berkembangnya zaman. Sekarang coba kita perhatikan dengan seksama, banyak remaja dan anakanak yang menjadi korban budaya. Mereka yang notabene merupakan harapan bangsa untuk meneruskan dan melanjutkan perjuangan bangsa ini banyak sekali diracuni oleh berbagai budaya asing yang merusak. Hasil dari penilitian kami di kota - kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, Semarang dan Yogyakarta menunjukkan bahwa budaya kini tidak lagi mendasari hidup dalam bermasyarakat, berinteraksi dengan orang lain. Banyaknya kasus asusila yang terungkap dari kota pelajar, Yogyakarta, salah satu contoh kasus misalnya adanya istilah sex in the kost yang dilakukan oleh pelajar universitas yang merupakan

PKMK-2-14-2 bentuk prostitusi yang terselubung membuktikan bahwa tempat yang terkenal menjunjung tata karma dan sopan santun saja sudah tidak terkontrol lagi, apalagi daerah daerah seperti Jakarta, bisa dibayangkan bagaimana parahnya. Penetrasi kebudayaan asing yang paling banyak dibawa melalui tayangan televisi yang setiap hari kita konsumsi. Sedikit sekali bahkan sangat jarang sekali kita temukan nilai nilai moral dan estetika yang hendak disampaikan dari setiap tayangan televisi tersebut. Bahkan banyak sekali juga orang tua yang lupa membatasi putra putrinya dalam mengkonsumsi tayangan Televisi. Kemudian yang terjadi adalah Brand Image dari tayangan yang mengandung hal negatif tersebut tertanam dalam pikiran, yang kemudian secara tidak sadar tergambar dalam setiap perilakunya di dunia nyata, dan menjadi karakter. Untuk itu guna meng-counter kebudayaan asing yang negatif, dan mengembalikan kebudayaan Indonesia yang luhur yang memberikan contoh nilai-nilai sopan santun, ramah Tamah dan lemah lembut, serta menerima perbedaan yang ada dalam masyarakat kita harus merubah pola pikir yang sudah ada.untuk itu diperlukan suatu usaha untuk menempatkan kembali pondasi yang kuat guna membangun lagi masyarakat yang berbudaya dan mencintai budayanya serta Mengenalkan sekaligus melestarikan kembali seluruh budaya bangsa yang mulai ditinggalkan ataupun punah baik ke seluruh Indonesia maupun ke seluruh belahan dunia METODE PENELITIAN Metode Pendekatan yang digunakan untuk penerapan web budaya : 1. Proses Pra Produksi Waktu : Bulan Januari Bulan April 2005 Lama : 4 Bulan Tempat : Perpustakaan Daerah, Toko Buku, Perpustakaan Nasional, Sanggar Cerita, Taman Kanak Kanak Bahan : Buku Cerita rakyat dari sabang sampai merauke, kumpulan permainan daerah, buku ragam budaya Nasional Indonesia, Alat Alat Permainan daerah Metode : Pencarian data dan informasi mengenai cerita rakyat indonesia dan permainan daerah dari masing masing daerah di indonesia Kegiatan : Setelah dilakukan proses pencarian data mengenai cerita rakyat dan permainan daerah maka dilakukan proses selanjutnya yaitu proses pemilahan dari bahan bahan cerita rakyat dan permainan daerah tersebut yang disesuaikan berdasarkan tiap tiap provinsi, kemudian bahan bahan tersebut dianalisa dan dipelajari berdasarkan nilai nilai budaya yang ada di cerita rakyat dan permainan daerah tersebut. Sehingga dari hasil proses analisa tersebut diperoleh suatu nilai nilai moral budaya bangsa yang nantinya akan ditampilkan di Web budaya serta ensiklopedia budaya. 2. Proses Produksi Waktu : Bulan Mei Bulan Bulan Oktober 2005 Lama : 6 Bulan Tempat : Balai kerja, Laboratorium sistem informasi, kampus, Taman Kanak kanak.

PKMK-2-14-3 Bahan : Cerita rakyat, permainan daerah, web budaya, foto / gambar gambar budaya bangsa yang mencerminkan kekayaan budaya bangsa Metode : Pembuatan website budaya, melakukan pemasukan data baik cerita rakyat dan nilai moral budaya serta gambar gambar budaya indonesia serta keterangan tentang budaya tersebut. Kegiatan : proses produksi meliputi pembuatan website budaya serta melakukan pemasukan data berupa cerita rakyat dan nilai nilai moral budaya bangsa. Setelah melakukan pemasukan data kemudian dilanjutkan dengan proses akhir produksi yaitu memperbaiki tampilan sehingga lebih menarik. Kemudian dilakukan proses pengujian website versi offline sehingga dapat diketahui kelayakannya nasional. dalam proses pengajaran budaya 3. Proses Pasca Produksi Waktu : Bulan November 2005 Bulan Maret 2006 Lama : 5 Bulan Tempat : Taman Kanak Kanak dan Kelompok Bermain, Laboratorium Sistem Informasi Bahan : CD Web budaya, komputer Metode : Pengujian dan penerapan web budaya dilapangan yaitu di taman kanak kanak dan kelompok bermain Kegiatan : Proses pengujian dan penerapan website budaya di taman kanak kanak dan permainan daerah. Kemudian dilakukan proses troubleshooting, apakah sistem tersebut berjalan atau memerlukan penambahan lebih lanjut. Sehingga saran atau masukan dari lapangan akan diolah dan bisa dikembangkan dalam sistem informasi budaya tersebut. Metode Pendekatan yang digunakan untuk penerapan ensiklopedia Permainan daerah : 1. Proses Pra Produksi Waktu : Bulan Januari Bulan April 2005 Lama : 4 Bulan Tempat : Perpustakaan Daerah, Toko Buku, Perpustakaan Nasional, Sanggar Cerita, Taman Kanak Kanak Bahan : Buku Cerita rakyat dari sabang sampai merauke, kumpulan permainan daerah, buku ragam budaya Nasional Indonesia, Alat Alat Permainan daerah Metode : Pencarian data dan informasi mengenai cerita rakyat indonesia dan permainan daerah dari masing masing daerah di indonesia Kegiatan : Setelah dilakukan proses pencarian data mengenai cerita rakyat dan permainan daerah maka dilakukan proses selanjutnya yaitu proses pemilahan dari bahan bahan cerita rakyat dan permainan daerah tersebut yang disesuaikan berdasarkan tiap tiap provinsi, kemudian bahan bahan tersebut dianalisa dan dipelajari berdasarkan nilai nilai budaya yang ada di cerita rakyat dan

PKMK-2-14-4 permainan daerah tersebut. Sehingga dari hasil proses analisa tersebut diperoleh suatu nilai nilai moral budaya bangsa yang nantinya akan ditampilkan di Web budaya serta ensiklopedia budaya. 2. Proses Produksi Waktu : Bulan Mei Bulan Bulan Desember 2005 Lama : 8 Bulan Tempat : Balai kerja, Laboratorium sistem informasi, kampus, Taman Kanak kanak. Bahan : Cerita rakyat, permainan daerah, web budaya, foto / gambar gambar budaya bangsa yang mencerminkan kekayaan budaya bangsa Metode : Pembuatan ensiklopedia budaya, melakukan pemasukan data baik permainan daerah dan nilai moral budaya, gambar gambar budaya indonesia, keterangan tentang budaya tersebut, cara cara permainan daerah tersebut dan persiapan pembuatan buku. Kegiatan : proses produksi meliputi pembuatan ensiklopedia budaya serta melakukan pemasukan data berupa permainan daerah dan nilai nilai moral budaya bangsa. Setelah melakukan pemasukan data kemudian dilanjutkan dengan proses akhir produksi yaitu memperbaiki cover / tampilan buku sehingga lebih menarik. Kemudian dilakukan proses pengujian ensiklopedia budaya sehingga dapat diketahui kelayakannya dalam proses pengajaran budaya nasional. 3. Proses Pasca Produksi Waktu : Bulan Januari Bulan April 2006 Lama : 4 Bulan Tempat : Taman Kanak Kanak dan Kelompok Bermain, Laboratorium Sistem Informasi Bahan : ensiklopedia budaya, alat alat permainan Metode : Pengujian dan penerapan ensiklopedia budaya dilapangan yaitu di taman kanak kanak dan kelompok bermain Kegiatan : Proses pengujian dan penerapan ensiklopedia budaya di taman kanak kanak dan kelompok bermain. Kemudian dilakukan proses troubleshooting, apakah ensiklopedia tersebut memerlukan penambahan lebih lanjut. Sehingga saran atau masukan dari lapangan akan diolah dan bisa dikembangkan dalam ensiklopedia budaya tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penerapan di taman kanak kanak dan kelompok bermain maka diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Website Cerita Rakyat

PKMK-2-14-5 Dari hasil implementasi di lapangan, ternyata produk website cerita rakyat sangat membantu para orang tua dan para guru dalam mengajarkan nilai nilai budaya nasional. Media website off line ini juga dimaksudkan agar anak anak juga mengetahui tentang teknologi komputer sejak dini. Dari hasil observasi di lapangan dan hasil wawancara oleh para guru dan orang tua, media pengajaran budaya cerita rakyat melalui website cerita rakyat ini sangat efektif karena website cerita rakyat ini sangat interaktif dan sarat dengan hal hal edukasi seperti nilai nilai moral budaya. Salah satu kelemahan dalam pengajaran budaya indonesia adalah kurangnya pengetahuan para guru dan para orang tua tentang budaya nasional indonesia sehingga mereka tidak memiliki cukup pengetahuan budaya bangsa untuk diajarkan kepada murid atau anak - anaknya. Hal ini menbawa dampak yang cukup besar bagi para generasi muda sekarang khususnya anak anak, mereka hanya tahu tentang cerita rakyat asing seperti cinderella, pinokio, putri salju yang notabene sarat tidak memiliki muatan moral budaya ketimuran. Oleh karena itu dengan media website cerita rakyat ini bisa menambah kasanah wawasan budaya generasi muda. Website budaya ini selain memberikan wawasan budaya bangsa juga sarat akan teknologi sehingga tidak hanya untuk anak anak melainkan juga pengenalan pendidikan teknologi kepada para guru guru taman kanak kanak atau orang tua untuk belajar mengenal teknologi komputer. Website budaya ini selain untuk pengajaran budaya nasional pada generasi muda khususnya anak anak taman kanak kanak juga bisa digunakan untuk masyarakat pada umumnya karena hanya sedikit masyarakat yang mengetahui tentang cerita rakyat seluruh indonesia sehinggamedia ini bisa menjadi sarana untuk mengetahi salah satu khasanah budaya bangsa. Tetapi hal ini tidak memberikan jaminan bahwa apabila anak anak telah mengetahui dan mempelajari budaya moral ketimuran indonesia maka perilaku mereka di masa yang akan datang tidak akan menyimpang, oleh karena itu diperlukan pengawasan dan kontrol serta kasih sayang dari orang tua kepada anak anak. Diperlukan bimbingan yang sangat besar bagi anak anak dalam masa pembentukan karakter dan jiwa mereka. Oleh karena itu diperlukan dukungan dan kasih sayang dari orang tua dan para guru pada khusunya dan masyarakat pada umumnya, sehingga anak anak tersebut tumbuh berkembang menjadi generasi muda yang berbudi luhur dan memiliki intelektual yang tinggi sehingga dapat membangun bangsa indonesia. 2. Ensiklopedia Permainan Daerah Pembuatan ensiklopedia permainan daerah ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mencegah kepunahan dalam permainan daerah tersebut. Banyak fenomena yang terjadi dilapangan anak anak sudah tidak melakukan permainan tradisional melainkan banyak melakukan permainan asing seperti video games, play station yang notabene sarat dengan individualitas. Permainan tradisional atau permainan daerah tersebut memiliki nilai nilai moral budaya yang sangat tinggi seperti gotong royong, kerja sama, kejujuran, sopan santun, disiplin dan setia kawan yang tinggi, seperti permainan benthik, benteng bentengan, congklak dan lain

PKMK-2-14-6 lain. Dari hasi implementasi di lapangan, anak anak sangat antusias dalam melakukan permainan tradisional tersebut walaupun pada awalnya mereka tidak mau bahkan menolak tapi berkat bantuan para guru, anak anak tersebut dapat memainkan permainan tersebut. Ensiklopedia permainan daerah dilengkapi dengan gambar gambar bentuk permainan daerah dan petunjuk petunjuk permainan yang dicetak sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan panduan oleh para guru dalam mengajarkan permainan daerah tersebut. Ensikolpedia permainan daerah tersebut berisi tentang permainan daerah seluruh indonesia dilengkapi dengan petunjuk permainan daerah dan nilai nilai moral yang didapat dalam permainan daerah tersebut. Selain terdapat nilai nilai moral budaya, permainan daerah tersebut juga mengajarkan tentang olah gerak tubuh sehingga anak anak tersebut secara tidak langsung berolah raga. Dari hasil pengamatan dilapangan dengan adanya permainan daerah tersebut maka anak anak lebih berinteraksi sosial khususnya kepada teman temannya sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan rasa solidaritas dan kerja sama yang tinggi. Permainan tdaerah tersebut banyak digemari oleh anak anak, walaupun waktu sekolah udah usai, anak anak masih melanjutkan permainan tersebut di lapangan dekat rumah atau di jalan. Tetapi hal ini tidak menjamin bahwa jiwa mereka akan terbentuk secara otomatis tanpa dukungan dari orang tua dan lingkungan masyarakat. Sehingga secara tidak langsung pengaruh lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan jiwa dan karakter anak anak dalam berinteraksi sosial dengan lingkungan sekitar. KESIMPULAN Dengan adanya penerapan aplikasi cerita rakyat dan permainan daerah yang berbasiskan seb dan ensiklopedia yang mendukung pengajaran budaya nasional pada taman kanak kanak dan kelompok bermain, maka merupakan suatu upaya dalam membentuk pondasi yang sangat kuat dalam rangka mnciptakan masyarakat yang berbudaya dan mencintai budaya indonesia. Hal ini juga merupakan salah satu media untuk mengembalikan norma norma budaya indonesia khususnya jiwa para generasi muda. Diharapkan dengan adanya media website budaya dan ensiklopedia permainan daerah bisa dijadikan salah satu pedoman pembelajaran budaya bagi dunia pendidikan di indonesia. Penerapan aplikasi cerita rakyat dan permainan daerah yang berbasiskan website dan ensiklopedia memang sarat dengan teknologi, hal ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mengenalkan teknologi baik bagi para generasi muda sejak dini maupun bagi para orang tua dan guru agar dimaksudkan dapat menciptakan komunitas yang cerdas, berilmu tinggi, menguasai IPTEK, tetapi tetap berbudaya ketimuran. Media website budaya dan ensiklopedia permainan daerah dibuat dengan maksud untuk melestarikan kembali seluruh budaya bangsa yang mulai ditinggalkan ataupun punah baik ke seluruh Indonesia maupun ke seluruh belahan dunia. Diharapkan dengan adanya website cerita rakyat dan ensiklopedia dapat mendidik dan mengembangkan jiwa generasi muda khususnya anak anak dalam mengenal budaya indonesia dan nilai nilai luhur budaya ketimuran sehingga dapat menciptakan masyarakat yang berbudaya dan memiliki intelektualitas yang tinggi dalam rangka membangun bangsa indonesia.

PKMK-2-14-7 DAFTAR PUSTAKA Ikranegara MY. 2002. Kumpulan Dongeng Rakyat Nusantara. Surabaya: Bintang Usaha Jaya Pr. Suparlan YB. 2002. Cerita Rakyat Maluku. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama Pr. Muthalib A. 1999. Cerita Rakyat dari Sulawesi Selatan. Jakarta: Grasindo Pr. Sulistyowati S. 1996. Cerita Rakyat dari Jawa Tengah. Jakarta: Grasindo Pr. Adilla I. 2004. Cerita Rakyat dari AGAM. Jakarta: Grasindo Pr. Syahbandi. 1994. Cerita Rakyat dari Kalimantan timur. Jakarta: Grasindo Pr. Syahrudin. 1995. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Jakarta: Perpustakaan Nasional Pr. Sumaryono B. 1990. Ayo Bermain. Semarang: Pelita mulia Pr. Subandono A. 1994. Mari bermain dan belajar. Surabaya: Cahaya Ilmu Pr. Margono B. 1993. Dogeng anak Nusantara. Jakarta: Perpustakaan Nasional Pr.

PKMK-2-14-8