K L I P I N G L P D B - K U M K M Rabu, 13 Agustus 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 JURNAS Ekonomi LPDB Diusulkan Jadi Badan Khusus 2 Sindo Trijaya News Dirut LPDB Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen 3 Tribun News Ekonomi Kemenkop Kaji Menaikkan Batasan Penyaluran KUR Kepada BPR 4 KONTAN Keuangan Lima tantangan dalam menyalurkan kredit mikro 5 RRI Ekonomi Pelaku Koperasi dan UKM Siapkan Program 100 Hari Bagi Presiden Baru 6 JURNAS 4 LPDB Diusulkan Jadi Badan Khusus 7 KOMPAS 18 Dana Bergulir Lebih Cocok Untuk UMKM 8 RMOL Ekonomi 500 Koperasi LPDB Pasarkan Produk Hilir Pertamina 9 Fajar Ekonomi 500 Koperasi Pasarkan Produk Hilir Humas LPDB-KUMKM
JURNAS Ekonomi LPDB Diusulkan Jadi Badan Khusus Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM diusulkan merger dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menjadi badan khusus guna mengoptimalkan kucuran pembiayaan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini disampaikan Kemas Danial, Direktur Utama LPDB Kementerian Koperasi dan UKM usai diwisuda sebagai Doktor bidang Manajemen Universitas Persada Indonesia (UPI YAI) di Jakarta, Selasa (12/8). "Badan ini langsung berkoordinasi dan melapor ke Presiden dalam penguatan permodalan UKM, jangan perbankan, karena ada aturan Bank Indonesia (BI) yang bisa mengganjal kucuran kredit bagi usaha mikro," katanya. Menurut dia, LPDB sudah terbukti berhasil mengucurkan kredit kepada koperasi dan UMKM dengan kolektibilitas rendah. Sinergi dengan PNM, katanya, bisa dilakukan dalam banyak aspek antara lain, jaringan yang ada di daerah, sistem pengawasan, penagihan kredit kepada debitur, dan manajemen. Dia mengatakan sebaiknya program bantuan sosial untuk UMKM dihapuskan karena terbukti tidak mendidik penerima bansos. Program bansos, katanya, sebaiknya hanya difokuskan pada bidang pendidikan dan kesehatan yakni, rumah sakit. "Sebaiknya kedepan itu program program yang sifatnya dana bergulir jadi ada pengembalian modal dari debitur. Ini mendidik pelaku UMKM agar lebih bertanggung jawab," katanya. http://www.jurnas.com/news/145685/lpdb-diusulkan-jadi-badan-khusus-- 2014/1/Ekonomi/Ekonomi
Sindo Trijaya News Dirut LPDB Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen Jakarta - Direktur utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM, Dr. Ir. Kemas Danial, MM resmi meraih gelar Doktornya pada pelantikan Wisuda Universitas Persada Indonesia Y.A.I Fakultas Ekonomi Program Doktor Ilmu Manajemen Tahun 2014 yang berlangsung di Jakarta Hall Convention Center (JHCC), Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (12/8/2014). â ªDengan berhasilnya menyandang gelar baru ini, diharapkan agar dapat meningkatkan eksistensinya sebagai Direktur Utama LPDB-KUMKM dalam berkiprah di bidang Koperasi dan UKM yang telah ditekuninya. Khususnya pada Disertasi yang berhasil diteliti oleh Dr. Ir. Kemas Danial, MM tentang Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Efektifitas Usaha (Survey Koperasi Mitra LPDB-KUMKM di Lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia), dimana para manajer koperasi Mitra dari Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) merupakan obyek utama dalam penelitian beliau, dengan sampel 419 responden. Tujuan dari disertasi diantaranya adalah (1) untuk mengetahui persepsi responden mengenai variabel perilaku manajer, budaya organisasi, kompetensi, komitmen, dan efektivitas usaha; (2) untuk menguji, menganalisis dan mengetahui adanya perilaku manajer, budaya organisasi, dan kompetensi baik secara parsial maupun serentak (bersama-sama) terhadap komitmen organisasi; (3) menguji, menganalisis dan mengetahui adanya pengaruh perilaku manajer, budaya organisasi, kompetensi, dan komitmen organisasi baik secara parsial maupun serentak (bersama-sama) terhadap efektivitas usaha. Dengan Teknik Simple Random Sampling, dan Metode Analisis Deskriptif dan Verifikatif hasil penelitian pada Disertasi beliau berada pada kategori "Sangat Baik". Dr. Ir. Kemas Danial, MM, memaparkan isi dari penelitiannya bahwa perilaku manajer, budaya organisasi dan kompetensi bila melalui komitmen organisasi berpengaruh paling besar terhadap efektivitas usaha koperasi mitra LPDB-KUMKM. Hal tersebut, membuktikan bahwa konstruk dimensi yang paling dominan dari perilaku manajer adalah tindakan membuat keputusan, memberi dan mencari informasi. Sedangkan untuk variabel budaya organisasi adalah integritas organisasi, variabel kompetensi adalah kompetensi mempengaruhi, komitmen continuous, dan konstruk dimensi atau variabel efektifitas usaha adalah finansial. http://www.sindotrijaya.com/news/detail/7186/dirut-lpdb-raih-gelar-doktor-ilmumanajemen#.u-rnvkm7d4o
Tribun News Ekonomi Kemenkop Kaji Menaikkan Batasan Penyaluran KUR Kepada BPR TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tengah melakukan kajian terkait rencana menaikkan batasan maksimal penyaluran KUR ( Kredit Usaha Rakyat ) yang disalurkan bank umum melalui BPR ( Bank Perkreditan rakyat). Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Agus Muharram mengusulkan batasan KUR menjadi Rp 5 Miliar untuk setiap BPR. Usulan itu untuk mengakomodasi permintaan Perbarindo ( perhimpunan Bank perkreditan rakyat seluruh Indonesia ). "Hal tersebut akan kami kaji di kementerian, sebab kementerian merupakan pemegang mata anggaran Program KUR," katanya Rabu(13/8/2014) di Jakarta. Namum terkait dengan permintaan Perbarindo untuk melibatkan secara langsung BPR dalam penyaluran KUR, ia tidak sependapat dikarenakan produk KUR dan produk pembiayaan BPR relatif sama. Sebelumnya, Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto, menyatakan hal dalam membangun ekonomi yang akar rumput dalam hal ini UMKM ( usaha Mikro Kecil dan Menengah ) perlu melibatkan seluruh institusi diantaranya BPR. Ia mengatakan bahwa BPR harus dilibatkan sebagai garda terdepan didalam memberdayakan UMKM Indonesia. Menurutnya definisi perbankan dalam UU perbankan itu jelas bahwa ada 2 jenis bank yakni bank Umum dan BPR. Seperti diketahui, disamping program UMKM BPR belum dilibatkan secara langsung contohnya KUR ( kredit usaha Rakyat ) hanya melalui bank umum, dana bergulir juga di koperasi kalaupun ada sangat terbatas. Kalau pun selama ini terdapat hubungan dengan bank umum sudah ada namun sangat terbatas misalnya kebijakan saat ini bank umum dalam menyalurkan KUR melalui BPR dibatasi Rp 2 miliar jadi sangat terbatas. https://id.berita.yahoo.com/kemenkop-kaji-menaikkan-batasan-penyaluran-kur-kepada-bpr- 044243952--finance.html
Kontan Keuangan Lima tantangan dalam menyalurkan kredit mikro JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM menilai ada lima tantangan dalam pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada pemerintahan baru mendatang. Agus Muharram, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan, masih ada peluang untuk menciptakan pengusaha mikro. Namun ada tantangan yang harus dihadapi oleh lembaga keuangan. "Pertama misalnya, perlu ada pelatihan dan pendampingan bagi pengusaha mikro, karena risikonya tinggi," kata Agus, pada acara Sejahtera Kekuatan Mikro, Rabu (13/8). Pihaknya, memprediksi pemberian edukasi kepada pengusaha mikro ini akan menciptakan 10.000 koperasi per tahun dengan dukungan 100.000 orang pelatih dan pendamping pengusaha mikro. Kemudian, perlu adanya pengembangan teknologi informasi (IT) untuk koperasi dalam menjalankan UMKM. Ketiga adalah pengelolaan dana bergulir lebih besar dengan target naik 10 kali lipat terhadap outstanding Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) sebesar Rp 3 triliun - Rp 4 triliun dari target Rp 2,65 triliun pada tahun 2014. Lanjutnya, tantangan ke empat adalah akses pemasaran terhadap hasil produk-produk pengusaha UMKM. Karena mereka seringkali kesulitan memasarkan produknya kepada konsumen. "Tantangan terakhir adalah aplikasi teknologi kepada pengusaha mikro, serta usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mengembangkan usaha-usahanya," ucap Agus. http://keuangan.kontan.co.id/news/lima-tantangan-dalam-menyalurkan-kredit-mikro
RRI Ekonomi Pelaku Koperasi dan UKM Siapkan Program 100 Hari Bagi Presiden Baru KBRN, Jakarta : Koperasi dan UKM binaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) tengah menyiapkan Program 100 untuk disampaikan kepada Presiden terpilih. Program itu merupakan rangkuman janji Presiden, saat masa Kampanye maupun debat berlangsung. Hal itu diakui Direktur Utama LPDB, Kemas Danial saat menghadiri acara Wisudawan Universitas YAI di Gedung JCC, Jakarta, Selasa (12/8/2014). Kemas mengatakan konsep ekonomi kerakyatan yang diusung kedua pasangan capres telah direspon melalui Program 100 hari. "Artinya bagimana ekonomi kerakyatan yang dicita-citakan oleh dua capres ini direspon, nah itu sudah jadi," ujar Kemas yang dalam kesempatan itu mendapat gelar doktoral dari YAI. Adanya Program 100 hari, maka konsep ekonomi yang dibuat tidak sekedar janji, tetapi perlu direalisasikan supaya bisa menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. "Jadi inilah yang dikatakan Program Kerakyatan itu adalah betul-betul dinikmati oleh rakyat, jangan janji-janji saja," papar Kemas. Seandainya konsep program 100 hari dapat dijalankan akan lebih memberikan manfaat kepada para pelaku Koperasi dan UKM. Mereka bisa diperdayakan melalui bantuan dana bergulir. http://www.rri.co.id/post/berita/96397/ekonomi/pelaku_koperasi_dan_ukm_siapkan_program_100_hari_bagi_presiden_baru.html
JURNAS 4
KOMPAS 18
RMOL Senin / 11 Agustus 2014 Ekonomi 500 Koperasi LPDB Pasarkan Produk Hilir Pertamina RMOL. Sebanyak 500 koperasi dan UKM binaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi siap memasarkan produk hilir Pertamina di seluruh wilayah Indonesia. Demikian kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial, dalam upaya menindaklanjuti sosialisasi Nota Kesepahaman (MoU) antara LPDB-KUMKM dan Petamina pada 24 Juli lalu, serta penguatan perekonomian koperasi dan UKM, peningkatan produk nasional untuk bisa bersaing dengan produk asing yang mulai membanjiri Indonesia. Menurut Kemas, adalah komitmen LPDB-KUMKM untuk memperkuat sektor koperasi dan UKM dan meningkatkan perekonomian daerah. "Koperasi binaan LPDB telah memiliki jaringan yang luas se-indonesia. Saat ini, jumlah koperasi binaan sekitar 3.106 unit. Dari jumlah tersebut, 500 unit yang siap bekerjasama dengan Pertamina untuk menyalurkan produk hilir pertamina seperti oli pelumas, elpiji dan lainnya," jelasnya. Kesiapan ini, menurut Kemas, ditunjukkan dengan hadirnya 500 koperasi-ukm binaan LPDB- KUMKM dalam sosialisasi bersama Pertamina di Jakarta. Kemas menambahkan, banyak dampak positif dan nilai tambah dengan kerjasama ini. Pertama, mendorong penguatan koperasi-umkm dalam meningkatkan perekonomian masyarakat daerah. Kedua, meningkatkan pemasaran dan penggunaan produk nasional oleh masyarakat Indonesia. Ketiga, meningkatkan daya saing produk nasional dari serbuan produk asing. Keempat, membantu masyarakat terhindar dari produk palsu dan berkualitas rendah yang saat ini banyak beredar di pasaran. Kemal menjelaskan, dalam dua tahun terakhir kinerja LPDB-KUMKM dinilai semakin membaik. Hal ini, dibuktikan dengan peningkatan alokasi anggaran penyaluran dana bergulir dari pemerintah melalui LPDB-KUMKM tahun 2014 sebesar 37,57 persen dari tahun 2013. Pada tahun lalu, total penyaluran dana sebesar Rp1,926 triliun, dan pada 2014 ini sebesar Rp 2,650 triliun.
Sementara itu, Direktur Sales dan Marketing PT Pertamina Lubricants, Rifky E Hardijanto, memastikan koperasi dan UMKM akan mendapatkan produk hilir asli dari Pertamina dan terjamin kualitasnya. "Melalui kerjasama ini, memberikan dukungan pada koperasi agar bisa. meningkatkan kualitas produk dan mampu bersaing dengan produk asing. Ruang lingkup kerja sama itu meliputi penjaminan harga dan kualitas serta pemasaran produk hilir Pertamina di lingkungan koperasi yang menjadi mitra. LPDB-KUMKM," kata Rifky. http://www.rmol.co/read/2014/08/10/167061/500-koperasi-lpdb-pasarkan-produk-hilir- Pertamina-
Fajar Online Senin / 11 Agustus 2014 Ekonomi 500 Koperasi Pasarkan Produk Hilir JAKARTA, FAJAR - Sebanyak 500 koperasi dan UKM binaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi siap memasarkan produk hilir Pertamina di seluruh wilayah Indonesia. Demikian Direktur Utama LPDB-KUMKM, Kemas Danial dalam upaya menindaklanjuti sosialisasi nota kesepahaman (MoU) antara LPDB-KUMKM dan Petamina pada 24 Juli lalu, serta penguatan perekonomian koperasi dan UKM, peningkatan produk nasional untuk bisa bersaing dengan produk asing yang mulai membanjiri Indonesia. Menurut Kemas, komitmen LPDB-KUMKM untuk memperkuat sektor koperasi dan UKM dan meningkatkan perekonomian daerah. "Koperasi binaan LPDB telah memiliki jaringan yang luas se-indonesia. Saat ini, jumlah koperasi binaan sekitar 3.106 unit. Dari jumlah tersebut, 500 unit yang siap bekerjasama dengan Pertamina untuk menyalurkan produk hilir pertamina seperti oli pelumas, elpiji dan lainnya," jelasnya. Kesiapan itu menurut Kemas, ditunjukkan dengan hadirnya 500 koperasi-ukm binaan LPDB- KUMKM dalam sosialisasi bersama Pertamina di Jakarta. Kemas menambahkan, banyak dampak positif dan nilai tambah dengan kerjasama ini. Pertama, mendorong penguatan koperasi-umkm dalam meningkatkan perekonomian masyarakat daerah. Kedua, meningkatkan pemasaran dan penggunaan produk nasional oleh masyarakat Indonesia. Ketiga, meningkatkan daya saing produk nasional dari serbuan produk asing. Keempat, membantu masyarakat terhindar dari produk palsu dan berkualitas rendah yang saat ini banyak beredar di pasaran. Kemal menjelaskan, dalam dua tahun terakhir kinerja LPDB-KUMKM dinilai makin membaik. Hal ini, dibuktikan dengan peningkatan alokasi anggaran penyaluran dana bergulir dari pemerintah melalui LPDB-KUMKM 2014 sebesar 37,57 persen dari 2013. Pada tahun lalu, total penyaluran dana sebesar Rp1,926 triliun dan pada 2014 ini sebesar Rp2,650 triliun. Direktur Sales dan Marketing PT Pertamina Lubricants, Rifky E Hardijanto, memastikan koperasi dan UMKM akan mendapatkan produk hilir asli dari Pertamina dan terjamin kualitasnya. "Melalui kerjasama ini, memberikan dukungan pada koperasi agar bisa. meningkatkan kualitas produk dan mampu bersaing dengan produk asing. Ruang lingkup kerja sama itu meliputi penjaminan harga dan kualitas serta pemasaran produk hilir Pertamina di lingkungan koperasi yang menjadi mitra. LPDB-KUMKM," kata Rifky.
http://www.fajar.co.id/bisnisekonomi/3333610_5664.html