K L I P I N G. Rabu, 13 Agustus 2014

dokumen-dokumen yang mirip
K L I P I N G. Jum at / 25 Juli Energi & Pertamina Pasarkan Produk Lewat Koperasi dan

K L I P I N G. Jumat, 16 Mei No Media Cetak Hal. Judul 1 Bisnis Indonesia 8 UMKM Serang Siap siap Gulung Tikar

K L I P I N G L P D B - K U M K M. Rabu, 28 Mei 2014

K L I P I N G. Kamis, 10 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM Demikian kliping ini disampaikan sebagai bahan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah asset maksimal 0 sampai Rp 50 juta dan omzet total 0 sampai 300 juta.

K L I P I N G. Jumat, 27 Juni 2014

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

K L I P I N G. Kamis, 31 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM No Media Cetak/Online Hal. Judul

K L I P I N G. Tanggal 3 Desember No Media Cetak Hal. Judul. Dinas Koperasi dan UKM Harus Melakukan Kontrol Ke Daerah 2 Teropong Senayan

BAB I PENDAHULUAN. Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dipandang sebagai tulang punggung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Mayoritas usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil yang dikelola

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

K L I P I N G. Jum at, 15 Agustus No Media Cetak Hal. Judul 1 Liputan 6 Indonesia Baru Bangun UKM, Jokowi Diharapkan Andalkan Koperasi

PERAN LPDB DALAM TRANSPARANSI PINJAMAN PEMBIAYAAN. Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM Kementerian Koperasi dan UKM

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. ternyata tidak mampu bertahan dengan baik ketika krisis ekonomi yang mengarah pada krisis

POINTERS MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Pada Acara:

DIREKTUR UTAMA LPDB-KUMKM Dr. Ir. Kemas Danial, MM

NOTA DINAS. Indikator Kinerja. Indikator Kinerja RPJMD Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik, yang imbasnya

BAB I PENDAHULUAN. 4 (diakses pada tanggal 9 Desember 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, sektor perbankan masih memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

No. 15/35/DPAU Jakarta, 29 Agustus SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. melanda bangsa Indonesia pada tahun konvensional, sehingga memilih untuk berhubungan dengan lembaga

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera untuk. kita semua

Nomor : /Dep.2/II/2018 Jakarta, Februari 2018 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Koperasi sebagai Penyalur KUR

BAB I PENDAHULUAN. penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN IMBAL JASA PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

K L I P I N G. Jum at / 18 Juli Ekonomi dan Bisnis Nasional

PENDAHULUAN (Renstra Kementrian Koperasi dan UMKM ) diketahui jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 010/PER/LPDB/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (SKPA)

Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama

Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

Teknologi Digital Tingkatkan Peluang Pengusaha Kecil Selasa, 30 Agustus 2016

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR: 011/PER/LPDB/2011 TENTANG

ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja.

BAB I PENDAHULUAN. tabungan serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Hasan dalam Republika

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 189/PMK.05/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

LAPORAN BULANAN PERIODE JANUARI 2016 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM. Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KINERJA PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM DI PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR 009/PER/LPDB/2011 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. peranan dan keikutsertaannya dalam membangun ekonomi negara, keberadaan

TEMA OPTIMALIASI ANGGARAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN

I. PENDAHULUAN. Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya,

BAB I PENDAHULUAN. oleh kelompok masyarakat maupun keluarga yang mayoritas pelaku bisnis

ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENUNJANG KEEFEKTIFAN PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN RISIKO PERKREDITAN DI PT.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dana masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masalah ekonomi tersebut, dengan membuat usaha kecil-kecilan atau usaha

BAB I PENDAHULUAN. serangan krisis. Pada tabel penyerapan tenaga kerja BPS, pada tahun 1997

I. PENDAHULUAN. 1 Suara Karya, 2007, Pertumbuhan Ekonomi Tidak Berkualitas, Jum at 13 Juli Dalam artikel

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor

PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar (UMKM) tahun No Indikator Satuan.

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia terdapat sekitar 57,9 juta pelaku UMKM dan diperkirakan akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena usaha berskala kecil dinilai mampu bertahan dalam keadaan

PROGRAM BANTUAN FASILITASI BIAYA PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI BAGI PELAKU USAHA MIKRO DAN ATAU KELOMPOK MASYARAKAT TAHUN 2018

INDUSTRI BPR BPRS SEBAGAI PILAR EKONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) merupakan kelompok usaha yang paling banyak jumlahnya. Gubernur

UKM di Indonesia. Perkembangan UKM di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dibanding usaha besar yang hanya mencapai 3,64 %. Kontribusi sektor

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM )

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI INDONESIA PERIODE NOVEMBER 2012 APRIL 2014

Siaran Pers KemenkopUKM: Koperasi jadi Institusi Ekonomi Rakyat di Masa Depan Jumat, 14 Juli 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rintangan seakan ingin menguji kelayakan strategi pembangunan. masyarakat. Beratnya permasalahan ini memang sulit untuk ditawar

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

2015, No Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pe

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini kita ketahui bahwa kemajuan di bidang industri sangat pesat, baik

K L I P I N G. Tanggal 18 November 2014

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti memiliki peran dan

PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **)

BAB I PENDAHULUAN. arah peningkatan taraf hidup masyarakat. sangat vital, seperti sebuah jantung dalam tubuh manusia.

Perkembangan Perekonomian Daerah Propinsi Maluku Triwulan II 2008 PERKEMBANGAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) PERBANKAN DI MALUKU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank sebagai lembaga keuangan merupakan institusi penting dalam

Transkripsi:

K L I P I N G L P D B - K U M K M Rabu, 13 Agustus 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 JURNAS Ekonomi LPDB Diusulkan Jadi Badan Khusus 2 Sindo Trijaya News Dirut LPDB Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen 3 Tribun News Ekonomi Kemenkop Kaji Menaikkan Batasan Penyaluran KUR Kepada BPR 4 KONTAN Keuangan Lima tantangan dalam menyalurkan kredit mikro 5 RRI Ekonomi Pelaku Koperasi dan UKM Siapkan Program 100 Hari Bagi Presiden Baru 6 JURNAS 4 LPDB Diusulkan Jadi Badan Khusus 7 KOMPAS 18 Dana Bergulir Lebih Cocok Untuk UMKM 8 RMOL Ekonomi 500 Koperasi LPDB Pasarkan Produk Hilir Pertamina 9 Fajar Ekonomi 500 Koperasi Pasarkan Produk Hilir Humas LPDB-KUMKM

JURNAS Ekonomi LPDB Diusulkan Jadi Badan Khusus Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM diusulkan merger dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menjadi badan khusus guna mengoptimalkan kucuran pembiayaan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini disampaikan Kemas Danial, Direktur Utama LPDB Kementerian Koperasi dan UKM usai diwisuda sebagai Doktor bidang Manajemen Universitas Persada Indonesia (UPI YAI) di Jakarta, Selasa (12/8). "Badan ini langsung berkoordinasi dan melapor ke Presiden dalam penguatan permodalan UKM, jangan perbankan, karena ada aturan Bank Indonesia (BI) yang bisa mengganjal kucuran kredit bagi usaha mikro," katanya. Menurut dia, LPDB sudah terbukti berhasil mengucurkan kredit kepada koperasi dan UMKM dengan kolektibilitas rendah. Sinergi dengan PNM, katanya, bisa dilakukan dalam banyak aspek antara lain, jaringan yang ada di daerah, sistem pengawasan, penagihan kredit kepada debitur, dan manajemen. Dia mengatakan sebaiknya program bantuan sosial untuk UMKM dihapuskan karena terbukti tidak mendidik penerima bansos. Program bansos, katanya, sebaiknya hanya difokuskan pada bidang pendidikan dan kesehatan yakni, rumah sakit. "Sebaiknya kedepan itu program program yang sifatnya dana bergulir jadi ada pengembalian modal dari debitur. Ini mendidik pelaku UMKM agar lebih bertanggung jawab," katanya. http://www.jurnas.com/news/145685/lpdb-diusulkan-jadi-badan-khusus-- 2014/1/Ekonomi/Ekonomi

Sindo Trijaya News Dirut LPDB Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen Jakarta - Direktur utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM, Dr. Ir. Kemas Danial, MM resmi meraih gelar Doktornya pada pelantikan Wisuda Universitas Persada Indonesia Y.A.I Fakultas Ekonomi Program Doktor Ilmu Manajemen Tahun 2014 yang berlangsung di Jakarta Hall Convention Center (JHCC), Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (12/8/2014). â ªDengan berhasilnya menyandang gelar baru ini, diharapkan agar dapat meningkatkan eksistensinya sebagai Direktur Utama LPDB-KUMKM dalam berkiprah di bidang Koperasi dan UKM yang telah ditekuninya. Khususnya pada Disertasi yang berhasil diteliti oleh Dr. Ir. Kemas Danial, MM tentang Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Efektifitas Usaha (Survey Koperasi Mitra LPDB-KUMKM di Lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia), dimana para manajer koperasi Mitra dari Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) merupakan obyek utama dalam penelitian beliau, dengan sampel 419 responden. Tujuan dari disertasi diantaranya adalah (1) untuk mengetahui persepsi responden mengenai variabel perilaku manajer, budaya organisasi, kompetensi, komitmen, dan efektivitas usaha; (2) untuk menguji, menganalisis dan mengetahui adanya perilaku manajer, budaya organisasi, dan kompetensi baik secara parsial maupun serentak (bersama-sama) terhadap komitmen organisasi; (3) menguji, menganalisis dan mengetahui adanya pengaruh perilaku manajer, budaya organisasi, kompetensi, dan komitmen organisasi baik secara parsial maupun serentak (bersama-sama) terhadap efektivitas usaha. Dengan Teknik Simple Random Sampling, dan Metode Analisis Deskriptif dan Verifikatif hasil penelitian pada Disertasi beliau berada pada kategori "Sangat Baik". Dr. Ir. Kemas Danial, MM, memaparkan isi dari penelitiannya bahwa perilaku manajer, budaya organisasi dan kompetensi bila melalui komitmen organisasi berpengaruh paling besar terhadap efektivitas usaha koperasi mitra LPDB-KUMKM. Hal tersebut, membuktikan bahwa konstruk dimensi yang paling dominan dari perilaku manajer adalah tindakan membuat keputusan, memberi dan mencari informasi. Sedangkan untuk variabel budaya organisasi adalah integritas organisasi, variabel kompetensi adalah kompetensi mempengaruhi, komitmen continuous, dan konstruk dimensi atau variabel efektifitas usaha adalah finansial. http://www.sindotrijaya.com/news/detail/7186/dirut-lpdb-raih-gelar-doktor-ilmumanajemen#.u-rnvkm7d4o

Tribun News Ekonomi Kemenkop Kaji Menaikkan Batasan Penyaluran KUR Kepada BPR TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tengah melakukan kajian terkait rencana menaikkan batasan maksimal penyaluran KUR ( Kredit Usaha Rakyat ) yang disalurkan bank umum melalui BPR ( Bank Perkreditan rakyat). Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Agus Muharram mengusulkan batasan KUR menjadi Rp 5 Miliar untuk setiap BPR. Usulan itu untuk mengakomodasi permintaan Perbarindo ( perhimpunan Bank perkreditan rakyat seluruh Indonesia ). "Hal tersebut akan kami kaji di kementerian, sebab kementerian merupakan pemegang mata anggaran Program KUR," katanya Rabu(13/8/2014) di Jakarta. Namum terkait dengan permintaan Perbarindo untuk melibatkan secara langsung BPR dalam penyaluran KUR, ia tidak sependapat dikarenakan produk KUR dan produk pembiayaan BPR relatif sama. Sebelumnya, Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto, menyatakan hal dalam membangun ekonomi yang akar rumput dalam hal ini UMKM ( usaha Mikro Kecil dan Menengah ) perlu melibatkan seluruh institusi diantaranya BPR. Ia mengatakan bahwa BPR harus dilibatkan sebagai garda terdepan didalam memberdayakan UMKM Indonesia. Menurutnya definisi perbankan dalam UU perbankan itu jelas bahwa ada 2 jenis bank yakni bank Umum dan BPR. Seperti diketahui, disamping program UMKM BPR belum dilibatkan secara langsung contohnya KUR ( kredit usaha Rakyat ) hanya melalui bank umum, dana bergulir juga di koperasi kalaupun ada sangat terbatas. Kalau pun selama ini terdapat hubungan dengan bank umum sudah ada namun sangat terbatas misalnya kebijakan saat ini bank umum dalam menyalurkan KUR melalui BPR dibatasi Rp 2 miliar jadi sangat terbatas. https://id.berita.yahoo.com/kemenkop-kaji-menaikkan-batasan-penyaluran-kur-kepada-bpr- 044243952--finance.html

Kontan Keuangan Lima tantangan dalam menyalurkan kredit mikro JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM menilai ada lima tantangan dalam pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada pemerintahan baru mendatang. Agus Muharram, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan, masih ada peluang untuk menciptakan pengusaha mikro. Namun ada tantangan yang harus dihadapi oleh lembaga keuangan. "Pertama misalnya, perlu ada pelatihan dan pendampingan bagi pengusaha mikro, karena risikonya tinggi," kata Agus, pada acara Sejahtera Kekuatan Mikro, Rabu (13/8). Pihaknya, memprediksi pemberian edukasi kepada pengusaha mikro ini akan menciptakan 10.000 koperasi per tahun dengan dukungan 100.000 orang pelatih dan pendamping pengusaha mikro. Kemudian, perlu adanya pengembangan teknologi informasi (IT) untuk koperasi dalam menjalankan UMKM. Ketiga adalah pengelolaan dana bergulir lebih besar dengan target naik 10 kali lipat terhadap outstanding Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) sebesar Rp 3 triliun - Rp 4 triliun dari target Rp 2,65 triliun pada tahun 2014. Lanjutnya, tantangan ke empat adalah akses pemasaran terhadap hasil produk-produk pengusaha UMKM. Karena mereka seringkali kesulitan memasarkan produknya kepada konsumen. "Tantangan terakhir adalah aplikasi teknologi kepada pengusaha mikro, serta usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mengembangkan usaha-usahanya," ucap Agus. http://keuangan.kontan.co.id/news/lima-tantangan-dalam-menyalurkan-kredit-mikro

RRI Ekonomi Pelaku Koperasi dan UKM Siapkan Program 100 Hari Bagi Presiden Baru KBRN, Jakarta : Koperasi dan UKM binaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) tengah menyiapkan Program 100 untuk disampaikan kepada Presiden terpilih. Program itu merupakan rangkuman janji Presiden, saat masa Kampanye maupun debat berlangsung. Hal itu diakui Direktur Utama LPDB, Kemas Danial saat menghadiri acara Wisudawan Universitas YAI di Gedung JCC, Jakarta, Selasa (12/8/2014). Kemas mengatakan konsep ekonomi kerakyatan yang diusung kedua pasangan capres telah direspon melalui Program 100 hari. "Artinya bagimana ekonomi kerakyatan yang dicita-citakan oleh dua capres ini direspon, nah itu sudah jadi," ujar Kemas yang dalam kesempatan itu mendapat gelar doktoral dari YAI. Adanya Program 100 hari, maka konsep ekonomi yang dibuat tidak sekedar janji, tetapi perlu direalisasikan supaya bisa menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. "Jadi inilah yang dikatakan Program Kerakyatan itu adalah betul-betul dinikmati oleh rakyat, jangan janji-janji saja," papar Kemas. Seandainya konsep program 100 hari dapat dijalankan akan lebih memberikan manfaat kepada para pelaku Koperasi dan UKM. Mereka bisa diperdayakan melalui bantuan dana bergulir. http://www.rri.co.id/post/berita/96397/ekonomi/pelaku_koperasi_dan_ukm_siapkan_program_100_hari_bagi_presiden_baru.html

JURNAS 4

KOMPAS 18

RMOL Senin / 11 Agustus 2014 Ekonomi 500 Koperasi LPDB Pasarkan Produk Hilir Pertamina RMOL. Sebanyak 500 koperasi dan UKM binaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi siap memasarkan produk hilir Pertamina di seluruh wilayah Indonesia. Demikian kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial, dalam upaya menindaklanjuti sosialisasi Nota Kesepahaman (MoU) antara LPDB-KUMKM dan Petamina pada 24 Juli lalu, serta penguatan perekonomian koperasi dan UKM, peningkatan produk nasional untuk bisa bersaing dengan produk asing yang mulai membanjiri Indonesia. Menurut Kemas, adalah komitmen LPDB-KUMKM untuk memperkuat sektor koperasi dan UKM dan meningkatkan perekonomian daerah. "Koperasi binaan LPDB telah memiliki jaringan yang luas se-indonesia. Saat ini, jumlah koperasi binaan sekitar 3.106 unit. Dari jumlah tersebut, 500 unit yang siap bekerjasama dengan Pertamina untuk menyalurkan produk hilir pertamina seperti oli pelumas, elpiji dan lainnya," jelasnya. Kesiapan ini, menurut Kemas, ditunjukkan dengan hadirnya 500 koperasi-ukm binaan LPDB- KUMKM dalam sosialisasi bersama Pertamina di Jakarta. Kemas menambahkan, banyak dampak positif dan nilai tambah dengan kerjasama ini. Pertama, mendorong penguatan koperasi-umkm dalam meningkatkan perekonomian masyarakat daerah. Kedua, meningkatkan pemasaran dan penggunaan produk nasional oleh masyarakat Indonesia. Ketiga, meningkatkan daya saing produk nasional dari serbuan produk asing. Keempat, membantu masyarakat terhindar dari produk palsu dan berkualitas rendah yang saat ini banyak beredar di pasaran. Kemal menjelaskan, dalam dua tahun terakhir kinerja LPDB-KUMKM dinilai semakin membaik. Hal ini, dibuktikan dengan peningkatan alokasi anggaran penyaluran dana bergulir dari pemerintah melalui LPDB-KUMKM tahun 2014 sebesar 37,57 persen dari tahun 2013. Pada tahun lalu, total penyaluran dana sebesar Rp1,926 triliun, dan pada 2014 ini sebesar Rp 2,650 triliun.

Sementara itu, Direktur Sales dan Marketing PT Pertamina Lubricants, Rifky E Hardijanto, memastikan koperasi dan UMKM akan mendapatkan produk hilir asli dari Pertamina dan terjamin kualitasnya. "Melalui kerjasama ini, memberikan dukungan pada koperasi agar bisa. meningkatkan kualitas produk dan mampu bersaing dengan produk asing. Ruang lingkup kerja sama itu meliputi penjaminan harga dan kualitas serta pemasaran produk hilir Pertamina di lingkungan koperasi yang menjadi mitra. LPDB-KUMKM," kata Rifky. http://www.rmol.co/read/2014/08/10/167061/500-koperasi-lpdb-pasarkan-produk-hilir- Pertamina-

Fajar Online Senin / 11 Agustus 2014 Ekonomi 500 Koperasi Pasarkan Produk Hilir JAKARTA, FAJAR - Sebanyak 500 koperasi dan UKM binaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi siap memasarkan produk hilir Pertamina di seluruh wilayah Indonesia. Demikian Direktur Utama LPDB-KUMKM, Kemas Danial dalam upaya menindaklanjuti sosialisasi nota kesepahaman (MoU) antara LPDB-KUMKM dan Petamina pada 24 Juli lalu, serta penguatan perekonomian koperasi dan UKM, peningkatan produk nasional untuk bisa bersaing dengan produk asing yang mulai membanjiri Indonesia. Menurut Kemas, komitmen LPDB-KUMKM untuk memperkuat sektor koperasi dan UKM dan meningkatkan perekonomian daerah. "Koperasi binaan LPDB telah memiliki jaringan yang luas se-indonesia. Saat ini, jumlah koperasi binaan sekitar 3.106 unit. Dari jumlah tersebut, 500 unit yang siap bekerjasama dengan Pertamina untuk menyalurkan produk hilir pertamina seperti oli pelumas, elpiji dan lainnya," jelasnya. Kesiapan itu menurut Kemas, ditunjukkan dengan hadirnya 500 koperasi-ukm binaan LPDB- KUMKM dalam sosialisasi bersama Pertamina di Jakarta. Kemas menambahkan, banyak dampak positif dan nilai tambah dengan kerjasama ini. Pertama, mendorong penguatan koperasi-umkm dalam meningkatkan perekonomian masyarakat daerah. Kedua, meningkatkan pemasaran dan penggunaan produk nasional oleh masyarakat Indonesia. Ketiga, meningkatkan daya saing produk nasional dari serbuan produk asing. Keempat, membantu masyarakat terhindar dari produk palsu dan berkualitas rendah yang saat ini banyak beredar di pasaran. Kemal menjelaskan, dalam dua tahun terakhir kinerja LPDB-KUMKM dinilai makin membaik. Hal ini, dibuktikan dengan peningkatan alokasi anggaran penyaluran dana bergulir dari pemerintah melalui LPDB-KUMKM 2014 sebesar 37,57 persen dari 2013. Pada tahun lalu, total penyaluran dana sebesar Rp1,926 triliun dan pada 2014 ini sebesar Rp2,650 triliun. Direktur Sales dan Marketing PT Pertamina Lubricants, Rifky E Hardijanto, memastikan koperasi dan UMKM akan mendapatkan produk hilir asli dari Pertamina dan terjamin kualitasnya. "Melalui kerjasama ini, memberikan dukungan pada koperasi agar bisa. meningkatkan kualitas produk dan mampu bersaing dengan produk asing. Ruang lingkup kerja sama itu meliputi penjaminan harga dan kualitas serta pemasaran produk hilir Pertamina di lingkungan koperasi yang menjadi mitra. LPDB-KUMKM," kata Rifky.

http://www.fajar.co.id/bisnisekonomi/3333610_5664.html