BAB I PENDAHULUAN. sehingga sumber daya manusia (SDM) dituntut untuk terus-menerus mampu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. 1. Pengaruh Motivasi dan Pelatihan terhadap Prestasi Kerja. bebas yang secara bersamaan saling mempengaruhi variabel terikat.

RESENSI BUKU MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PERSPEKTIF INTEGRATIF

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dalam ilmu ekonomi. Terpenuhinya kebutuhan material inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB V PEMBAHASAN. bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan karir dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2009, hlm. 1. Ibid., hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang baik, termasuk pelayanan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi pengikut atau karyawan. mempengaruhi perilaku seseorang pengikut atau para pengikut dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. dipatuhi tetapi juga tauhid, akhlak dan muamalah, misalnya ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, di samping juga didukung munculnya semangat globalisasi. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya dan selalu bekerja sama. Allah berfirman tengan surat Al-Mai dah

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

ANAK KITA MASA DEPAN DUNIA DAN AKHIRAT. Nur Rochmah K.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGUPAHAN DI DESA SUMBERREJO KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO. Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm Ibid., hlm

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. menejemen. Akhir-akhir mulai di perkenalkan sebagai suatu pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB II EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada fungsi sosial LAZ, Baznas, dan lembaga pengelola wakaf.

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

PENGARUH CHARACTERISTIC OF ENTREPRENEUR TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Studi Kasus Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Konveksi di Kota Kudus )

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ)

BAB I PENDAHULUAN. guna) akan mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren), (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19. hlm. 359.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak pernah berhenti dilakukan

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda,

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas ibadah shalat wajib memiliki

BAB II TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan,

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS KONSUMEN MEMILIH PRODUK AQIQAH SIAP SAJI PADA YAYASAN NURUL HAYAT CABANG GRESIK. Yayasan Yayasan Nurul Hayat Cabang Gresik

BAB I PENDAHULUAN. sehingga harus terjadi interaksi antarsesama manusia untuk memenuhi kebutuhan yang mereka

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan mempunyai sumber daya yang melimpah baik bahan

BAB I PENDAHULUAN. langsung akan memacu perkembangan industri di tanah air. memberikan jasa lainnya namun harus berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

ISBN:

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB IV. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 2 Tahun 2008 Tentang Partai. Politik, dalam pasal 1 ayat (1) yang berbunyi : Partai politik adalah

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB IV ANALISIS KEWENANGAN HAKIM TATA USAHA NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2004 DALAM PANDANGAN FIQH SIYASAH

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

UNTUK KALANGAN SENDIRI

PENGARUH REKRUTMEN DAN SELEKSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KONVEKSI CV. USAHA MANDIRI CABANG SUKOLILO. Oleh MOH SUGIYANTO PROGRAM STUDI MANAJEMEN

BAB V PEMBAHASAN. A. Mekanisme Penetapan Harga Jual Kerajinan Marmer pada UD. Tukul Jaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. shalat dan puasa. Namun ada juga yang berdampak secara sosial, seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. karunia dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Orang yang tidak

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

Pertama, simaklah firman Allah SWT. tentang beliau. Dalam Al-Qur an Allah SWT. menggambarkan pribadi Rasul Saw. sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

Ibadah, (Jakarta : Amzah, 2010), Cet. II, hlm Ibadah..., hlm Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahib Sayyed Hawwas, Fiqih

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB IV PEMBAHASAN. segala hal yang akan dijalankan dalam usahanya. dan tidak dapat melihat pasar yang sesungguhnya benar - benar ada.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah bergulir, dominasi teknologi informasi sebagai infrastruktur menjadi sahabat para pelaku bisnis, ekonomi akan lebih berbasis pada pengetahuan, bukan tanah, atau mesin-mesin tradisional. Aset ekonomi semakin tidak lagi bersifat fisik, seperti gedung, mesin atau properti lainnya, tetapi bersifat mental intelektual, seperti persepsi pasar, hubungan, citra perusahaan, citra merek, hak paten, kredibilitas, visi, dan pengetahuan khusus. 1 Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga sumber daya manusia (SDM) dituntut untuk terus-menerus mampu mengembangkan diri secara proaktif. SDM harus menjadi manusia-manusia pembelajar, yaitu pribadi-pribadi yang mau belajar dan bekerja keras dengan penuh semangat, sehingga potensi insaninya berkembang maksimal. 2 Pada dasarnya, sumber daya manusia adalah suatu sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi, sebab sumber daya manusia adalah sumber yang berperan aktif terhadap jalannya suatu organisasi dan proses pengambilan keputusan. 1 Senamo, Manajemen Sumber Daya manusia, (Jakarta: Gramedia, 2002), 52. 2 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 6. 1

2 Pengambilan suatu keputusan yang terbaik yang dihasilkan oleh suatu sumber daya manusia menunjukkan kinerja seseorang dan kemampuannya untuk menganalisis suatu masalah dalam lingkup kerja dan jabatannya. Namun hal tersebut juga tidak terlepas dari kejelian dan ketepatan dalam proses menentukan seorang pegawai untuk berada dalam suatu pekerjaan dan jabatan tertentu. Pegawai yang mampu melakukan pekerjaan tertentu mungkin akan lebih tepat dan baik jika dia ditempatkan pada bidang tertentu juga. The right man on the right place, akan membawa suatu organisasi pada hasil kinerja yang maksimal dan mengurangi kesalahankesalahan dalam tugas atau pekerjaan. Setiap organisasi tentu ingin mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut manusia yang terlibat di dalamnya sangat penting. Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki organisasi, maka haruslah dipahami motivasi manusia yang bekerja di dalam organisasi tersebut, karena motivasi inilah yang menetukan perilaku orang-orang untuk bekerja, atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling sederhana dari motivasi. 3 Persoalan kebutuhan memperoleh SDM unggul dan professional yang diharapkan oleh banyak organisasi atau perusahaan di Indonesia untuk bisa bersaing dalam era globalisasi sering kali hanya menjadi angan-angan semata. Begitu banyak dana pengembangan SDM dikeluarkan untuk maksud 3 Ibid., 62.

3 tersebut, namun sering kali menghasilkan kekecewaan. Proses pengembangan sumber daya manusia (PSDM) merupakan starting point di mana organisasi ingin meningkatkan dan mengembangkan skills, knowledge, dan ability (SKA) individu sesuai dengan kebutuhan masa kini maupun masa mendatang. Proses sumber daya manusia bukanlah proses yang terisolasi dengan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia (MSDM) lainnya. Fungsifungsi MSDM lain juga membutuhkan program pengembangan SDM untuk peningkatan efektivitasnya. Di dunia industri, misalnya kualitas keselamatan. 4 Salah satu bentuk pengembangan sumber daya manusia adalah pelatihan. Pelatihan merupakan proses-proses yang mencoba memberikan karyawan tentang informasi, keahlian-keahlian, dan pemahaman atas organisasi dan tujuan-tujuannya. Pelatihan dan pengembangan menyiratkan perubahan, baik dalam hal keahlian, pengetahuan, sikap maupun perilaku. Aktivitas pelatihan dan pengembangan adalah program yang terencana dari perbaikan organisasional, dan adalah penting bahwa program-program tersebut direncanakan setiliti mungkin, karena tujuan akhirnya adalah mengaitkan muatan pelatihan dengan perilaku-perilaku kerja yang dikehendaki. Dalam pelatihan diciptakan suatu lingkunagan di mana para karyawan dapat memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan, dan perilaku yang spesifik yang berkaitan dengan pekerjaannya. 4 Anwar Prabu Mangkunegara, Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung: PT Refika Aditama, Cet ke ll, 2006), 105.

4 Pelatihan diarahkan untuk membantu karyawan menunaikan pekerjaan mereka saat ini secara lebih baik, pelatihan akan berhasil jika proses mengisi kebutuhan pelatihan dilakukan dengan benar. Pada dasarnya kebutuhan itu adalah untuk memenuhi kekurangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan atau sikap dengan masing-masing kadar yang bervariasi. 5 Sinn mengemukakan bahwa Islam memandang ilmu sebagai dasar penentuan martabat dan derajat seseorang dalam kehidupan. Allah Swt memerintahkan kepada rasul Nya untuk senantiasa meminta tambahan tambahan ilmu. Dengan bertambahnya ilmu, akan meningkatkan pengetahuan seorang muslim terhadap berbagai dimensi kehidupan, baik urusan dunia atau agama. Sehingga, ia akan mendekatkan diri dan lebih mengenal Allah SWT serta meningkatkan kemampuan dan kompetensinya dalam menjalankan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya 6. Pelatihan (training) dalam segala bidang pekerjaan merupakan bentuk ilmu untuk meningkatkan kinerja, di mana Islam mendorong umatnya untuk bersungguh-sungguh dan memuliakan pekerjaan. ما أ ك ل أ ح د ط ع ام اق ط خ ي ر ا م ن ا ن ي أك ل م ن ع م ل ه ي د ه و أ ن ن ب ي اهلل د او د ع ل ي ه الس ال م كا ن ي أ ك ل م ن ع م ل ي د ه )رواه البخاري) 5 Meldona, Manajemen Sumber Daya manusia Perspektif Integratif, (Malang: Uin- Malang Press (Anggota IkAPI), 2009), 260. 6 Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis dan Komplementer, terj. Dimyauddin Djuwaini, 2006, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), 116.

5 Rasulullah Saw bersabda: tidak ada makanan yang lebih baik yang dimakan oleh seseorang daripada apa yang ia makan dari pekerjaan tangannya. Sesungguhnya Nabi Dawud a.s. memakan makanan dari hasil kerja tangannya (HR Bukhori) Islam mendorong untuk melakukan pelatihan (training) terhadap para karyawan dengan tujuan mengembangkan kompetensi dan kemampuan teknis karyawan dalam menunaikan tanggung jawab pekerjaannya. Rasulullah SAW memberikan pelatihan terhadap orang yang diangkat untuk mengurusi persoalan kaum muslimin, dan membekalinya dengan nasihat-nasihat dan beberapa petunjuk. Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan. Dengan kata lain adalah dorongan dari luar terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Dengan dorongan (driving force) dimaksudkan disini adalah desakan yang alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup, dan merupakan kecenderungan untuk mempertahankan hidup. 7 Oleh karena itu, manajer harus selalu menimbulkan motivasi kerja yang tinggi kepada karyawannya guna melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam konteks organisasi, agar perilaku individu dapat meningkatkan produktivitas dan laba, tujuan individu karyawan harus disesuaikan dan dibuat searah dengan tujuan organisasi. Dengan demikian perilaku karyawan tersebut 7 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: CV Rajawali, 1983), 68.

6 dapat dipastikan akan menguntungkan bagi organisasi. Masalah membuat tujuan individu parallel dengan tujuan organisasi tidak terlalu sulit, karena pada umumnya tujuan (jangka pendek) seseorang terkait dengan permasalahan yang dihadapinya, orang yang kekurangan uang maka tujuannya adalah mencari uang, individu yang tidak punya rumah maka tujuannya bekerja adalah untuk mampu membeli rumah, sebagaimana QS Aljumu ah ayat 10 yang berbunyi: Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. 8 Dengan janji akan memperoleh apa yang dicita-citakannnya, pada umumnya manusia akan berbuat apa yang yang disuruhkan padanya. Oleh karena itu, sistem imbalan, baik yang berupa uang maupun non-uang pada dasarnya adalah bagian dari motivasi. Dalam kenyataan sehari-hari, perusahaan sesungguhnya hanya mengharapkan prestasi atau hasil kerja terbaik dari pegawainya. Namun hasil 8 Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur an, (Jakarta: CV. Pustaka Al-Kautsar, 2010)

7 kerjanya itu tidak akan optimal penuh muncul dari pegawai dan bermanfaat bagi perusahaan. Namun tanpa adanya laporan kondisi kerja pegawai, pihak organisasi atau perusahaan juga tidak cukup mampu membuat keputusan yang jernih mengenai pegawai mana yang patut diberi penghargaan atau pegawai mana pula yang harus menerima hukuman selaras dengan pencapaian tinggi rendahnya prestasi kerja pegawai. Dalam Sinn 9 dikemukakan bahwa prestasi merupakan persoalan krusial dalam hubungan antara atasan dan bawahan pada satu organisasi tertentu. Allah SWT memberikan dorongan untuk memberikan insentif bagi orang yang mampu menunjukkan kinerja optimal. Allah berfirman dalam QS. Al-Kahfi:30 yaitu: Artinya: Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik. 10 Islam mendorong umatnya untuk memberikan semangat dan motivasi bagi pegawai dalam menjalankan tugas mereka. Kinerja dan upaya mereka harus diakui, dan mereka harus dimuliakan jika memang bekerja dengan baik. 9 Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis dan Komplementer, ter. Dimyauddin Djuwaini, 2006, ( Jakarta:Raja Grafindo, 1996), 121. 10 Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur an, (Jakarta: CV. Pustaka Al-Kautsar, 2010)

8 Pegawai yang menunjukkan kinerja baik, bisa diberi bonus atau insentif guna menghargai dan memuliakan prestasi yang telah dicapainya. Khalifah Ali bin Abi thalib r.a memberikan wasiat kepada pegawainya, janganlah engkau posisikan sama antara orang yang berbuat baik dan yang berbuat jelek, karena hal itu akan mendorong orang yang berbuat baik untuk senang menambah kebaikan dan sebagai pembelajaran bagi orang yang berbuat jelek. Faktor yang mempengaruhi prestasi antara lain yaitu, kedisiplinan, sikap, hasil kerja, pengetahuan, keterampilan, cekatan mental, tingkat motivasi kerja. Peneliti hanya mengambil dua variabel motivasi dan pelatihan dikarenakan ada beberapa alasan antara lain yaitu waktu, pembahasan yang luas, tenaga yang terbatas dan lain-lain. Motivasi untuk bekerja ini sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpa adanya motivasi dari para karyawan untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya, apabila terdapat motivasi yang tinggi dari para karyawan, maka hal ini merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, manajer harus selalu menimbulkan motivasi kerja yang tinggi kepada karyawannya guna melaksanakan tugas-tugasnya. Sekalipun harus diakui bahwa motivasi bukan satu-satunya faktor yang

9 memengaruhi, seperti pengetahuan, sikap, kemampuan, pengalaman, dan persepsi peranan. PT Galatta Lestarindo Gresik berlokasi di Jl. Raya Deandles Km 60 Banyutengah Panceng Gresik. PT ini adalah cabang pabrik yang ada di Medan. PT Galatta Lestarindo adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan pupuk dolomit. Di mana pupuk Dolomit merupakan pupuk alami yang terbuat dari batu alam. PT Galatta Lestarindo memasarkan produknya ke perkebunan swasta dan perkebunan negara dengan cara melakukan hubungan kontrak kerja. Oleh karena itu para karyawan dituntut memiliki kualitas kerja yang baik sehingga dapat menghasilkan sebuah produk yang berkualitas tinggi serta dapat bersaing dengan produk lain yang sejenis. Agar kualitas kerja dapat tercapai maka setiap karyawan harus memiliki prestasi kerja yang baik karena tanpa adanya prestasi kerja maka karyawan tidak akan bekerja secara optimal. 11 PT Galatta lestarindo semua pegawainya beragama Islam, dan semua kebijakan dan peraturannya sesuai dengan Syariah seperti ikut menyumbang hewan qur ban ketika Idul Adha, pegawainya diperbolehkan sholat jum at ketika waktunya jum atan, di dalam pabrik didirikan musholla bagi pegawai yang ingin menjalankan sholat, memberikan THR ketika hari Raya Idul Fitri. Dengan ini maka pemberian motivasi dan pelatihan merupakan tugas manajer untuk mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga 11 Moh Umar Wakil Manajer PT Galatta Lestarindo Gresik, Wawancara, Gresik, 12 September 2015.

10 kerja yang puas akan pekerjaannya serta meningkatkan prestasi kerja pegawai PT Galata. Program-program motivasi dan pelatihan yang diberikan manajer PT Galata kepada karyawannya meliputi pemberian bonus, THR (tunjangan hari Raya), kompensasi berupa gaji, pemberian konsumsi untuk pegawai shift malam dan lain-lain, sedangkan untuk program pelatihannya PT Galata memberikan pendampingan dan pembekalan, pengarahan sesuai pekerjaan dan tugas karyawannya, uji coba pekerjaan selama 6 bulan, pengawasan dan pengkontrolan dari manajer atas pekerjaan mereka dan lain-lain. Dengan pemberian motivasi dan pelatihan yang diberikan PT Galatta kepada Karyawannya sebagaimana yang tertera di atas. Maka karyawannya dapat mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan dan memenuhi tujuan perusahaan serta para karyawan berkontribusi memberikan keuntungan kepada perusahaan atas pekerjaan mereka. Dalam fenomena yang terjadi pada PT Galatta Lestarindo yaitu adanya penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikannya yaitu kurang lebih 20%. Dari semua pegawainya, masih terdapat adanya pegawai yang disiplin ilmu atau latar belakang pendidikannya berasal dari bidang ilmu yang tidak sesuai dengan bidang ilmu yang menangani masalah administrasi dan kepegawaian, namun mereka

11 ditempatkan pada bagian tersebut. Ketidakaturan penempatan pegawai inilah yang nantinya dapat berdampak pada gejala penurunan prestasi pegawai. 12 Dengan adanya fenomena yang terjadi di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI PT GALATA LESTARINDO GRESIK. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka pertanyaan penelitian adalah: 1. Apakah motivasi dan pelatihan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai di PT Galata Lestarindo Gresik? 2. Apakah motivasi dan pelatihan secara parsial berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai di PT Galata Lestarindo Gresik? 3. Variabel manakah yang paling berpengaruh lebih besar terhadap prestasi kerja pegawai di PT Galatta Lestarindo Gresik? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian adalah: 12 Moh Umar Wakil Manajer PT Galatta Lestarindo Gresik, Wawancara, Gresik, 12 September 2015.

12 1. Untuk membuktikan dan menganalisis motivasi dan pelatihan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi keja pegawai di PT Galata Lestarindo Gresik. 2. Untuk membuktikan dan menganalisis motivasi dan pelatihan secara parsial berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai di PT Galata Lestarindo Gresik. 3. Untuk mengetahui variabel manakah yang paling berpengaruh lebih besar terhadap prestasi kerja pegawai di PT Galatta Lestarindo Gresik. D. Kegunaan Hasil Penelitian 1. Kegunaan teoretis Dapat memperkaya wawasan dan wacana dalam ekonomi Islam pada umumnya, serta untuk menambah wawasan keilmuan dan meningkatkan kompetensi diri, kecerdasan intelektual dan emosional dalam pengelolaan sumber daya insani di suatu perusahaan. 2. Kegunaan praktis a. Bagi Pengusaha Sebagai sumbang saran dan masukan bagi para pengusaha dalam penggelolaan manajemen sumber daya insani yang dihadapi oleh sebuah perusahaan, serta dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam melakukan aktifitas ekonominya. b. Bagi PT Galata Lestarindo

13 Menambah sumbangan pemikiran serta motivasi kepada PT Galatta Lestarindo dalam pengelolaan sumber daya insaninya, supaya mampu menciptakan sumber daya insani yang berkompeten, berintelektual dalam melakukan semua pekerjaan, supaya pekerjaan yang dihasilkan dapat memberikan keuntungan dan mencapai tujuantujuan perusahaan tersebut.