PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK. Muhamad Ali Dosen Universitas Negeri Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sangat penting artinya, karena hanya manusia berkualitas saja yang

Pemanfaatan / Pengembangan Media dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling. Oleh : Agus Triyanto, M.Pd.

Merancang Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Komponen Elektronika Sebagai Media Pembelajaran Online Bagi Mahasiswa Akademi Teknologi AUB Surakarta

Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SEBAGAI PENDUKUNG KULIAH JARINGAN KOMPUTER DI POLITAMA

RINGKASAN LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENGAJARAN PHK-I UNY TAHUN ANGGARAN 2011

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

Isni Widayanti Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya,

Teknologi & Media Pembelajaran

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN (MEDIEN IM DEUTSCHUNTERRICHT) Oleh: Ending Khoerudin

BLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA. Muhamad Ali. Abstract

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PERANGKAT KERAS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

PENGEMBANGAN E-MODUL INTERAKTIF SEBAGAI SUMBER BELAJAR ELEKTRONIKA DASAR KELAS X SMKN 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

ANALISIS DAN PERANCANGAN LEMBAR KERJA SISWA ELEKTRONIK PADA MATERI BASIS DATA DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE (E-MODULE) PEMBELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA MATERI BLENDER UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KLATEN

Oleh I Nyoman Udayana Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK. Kata-kata kunci: media pembelajaran, model tutorial, animasi 3 dimensi ABSTRACT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Fitra Mega Kurniawan, Progam Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ARTICULATE STORYLINE PADA MATA DIKLAT TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 JETIS MOJOKERTO

Oleh: Eka Setia Budi Santosa; Pembimbing: Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. Pendidikan Teknik Elektronika, FT UNY

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM KONVERSI BILANGAN DAN GERBANG LOGIKA PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERBASIS ICT

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BATIK TULIS BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS VII DI

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI KOMPUTER UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVII/Mei 2013 PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS6

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Key Word: media, material of acid base solution.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO

Pengembangan Kit tester Komponen Elektronika

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY PENGENALAN KOMPONEN SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK

Media Pembelajaran Interaktif Berbasis CAI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE LECTORA INSPIRE PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 BOJONEGORO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF KOMPETENSI DASAR LISTRIK UNTUK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN MEKATRONIKA DI SMK N 3 WONOSARI

EFEKTIVITAS MACROMEDIA FLASH INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V11.i1 (1-8)

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

Pengembangan media pembelajaran Teknik Elektronika

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK LISTRIK BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO KELAS X SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN

Pengembangan Modul Sistem Telekomunikasi

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS BERBASIS ADOBE FLASH CS6

PLANET EARTH DYNAMICS AND THE SOLAR SYSTEM BASED ON ADOBE FLASH FOR GRADE X IN SMAN 8 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono

Media Bimbingan dan Konseling

PENGEMBANGAN TRAINER MIKROKONTROLER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 SIDOARJO

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR e-book PADA MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, materi tembang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis augmented reality untuk menunjang promosi gedung Fakultas

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA MATA KULIAH FISIKA 1 UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS BELAJAR MAHASISWA

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI DI SMK

Oleh Ketut Satria, NIM Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK

Rancang bangun trainer transmisi data digital satu arah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BUKU DIGITAL ELEKTRONIC PUBLICATION (EPUB) MENGGUNAKAN SOFTWARE SIGIL PADA MATA KULIAH PEMROGRAMAN DASAR

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

MEDIA DEVELOPMENT BASED LEARNING STUDENT LECTORA INSPIREAS MULTIMEDIA INTERACTIVE DISCUSSION ON COST OF CHEMICAL BONDING IN SMA / EQUALS

Abstract. Keywords : Interactive Media, LAN, TKJ.

PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS ADOBE FLASH CC

COMMITTING INTERACTIVE INSTRUCTIONAL MEDIA COMPACT DISC (CD) USING ADOBE FLASH ON RESPIRATION MATTER OF SCIENCE SUBJECT ATCLASS VII SMPN 12 BATAM

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

RANCANG BANGUN GAME EDUKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN INSTALASI MOTOR LISTRIK

ABSTRAK. Kata kunci: Media animasi interaktif, depresiasi aset tetap

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

Pengembangan Media Pembelajaran... (Tunas Bintar Pamungkast) 1

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Online Berbantuan Edmodo

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian pengembangan (research and development). Metode

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID PADA KOMPETENSI MENGOPERASIKAN RANGKAIAN PENGENDALIAN DI SMKN 2 DEPOK SLEMAN

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V10.i2 (95-102)

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Volume 2, No 2, September 2015 ( ) Tersedia Online:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

KELAYAKAN PERMAINAN TIGER CHEMISTRY SEBAGAI SARANA BERLATIH SISWA (DRILL) PADA MATERI ATOM, ION, DAN MOLEKUL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pera Agustiyani Rahayu, 2013

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN MENGGUNAKAN LECTORA INSPIRE

Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar Terhadap Respon Siswa

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM BENTUK MACROMEDIA FLASH MATERI TABUNG UNTUK SMP KELAS IX. Abstract

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLIP BOOK MAKER PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 SAMPANG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK Muhamad Ali muhal@uny.ac.id Dosen Universitas Negeri Yogyakarta Abstract: Learning media is one of the most factor in supporting succesfully in the learning process. This paper discuss about the development of learning media based interactive multimedia in Electromagnetic Fields course subject. This media is designed to assist students in learning independently using computer assistance. Development of media using the software development through the five stages. The first stage is need assesment, followed by making the design both hardware and software. The third step is the development of media and further testing is done against the media to be developed. The last step is implementation of the media is in the process of learning. Tests conducted with the media black box testing techniques and test feasibility intrumen be done through review of media experts and experts on learning products produced. The result from the validation of media by media and learning experts found that the overall results of this media have a very good rating with the average score of 3.74 with a maximum score of 4 on a likert scale. Student responses on the use of both learning media for this independent study with an average score of 3.24. This shows that the media is entering the category is very good and feasible to be implemented in the learning process. Key words : Electromagnetic Fields, learning media Medan Elektromagnetik merupakan salah satu mata kuliah yang sudah lama diajarkan dalam kurikulum Jurusan Teknik Elektro. Mata kuliah ini bersifat teori dan diberikan pada semester tiga dengan nilai kredit dua SKS. Medan Elektromagnetik termasuk jenis mata kuliah yang cukup sulit untuk dipelajari, karena bersifat abstrak dan mengandung unsur matematika yang spesifik yaitu vektor dalam koordinat tiga dimensi baik koordinat kartesius, tabung maupun bola maupun persamaan differensial yang berkenaan dengan sifat-sifat gelombang. Hasil akhir nilai mata kuliah ini masih belum baik dengan rata-rata nilai B- dan tingkat pengulangan yang cukup tinggi. Hal ini ditengarai disebabkan oleh kurangnya pemahaman mahasiswa karena materi pada mata kuliah ini bersifat abstrak dan memuat persamaan matematika yang cukup sulit sementara waktu yang dialokasikan hanya 2 SKS. Pembelajaran yang dilakukan selama ini juga 11

12 Jurnal Edukasi@Elektro Vol. 5, No. 1, Maret 2009, hlm. 11-18 masih sebatas pada penjelasan konsep yang abstrak melalui ceramah dan ilustrasi melalui gambar di papan tulis serta viewer. Beberapa kali proses pembelajaran di kelas terpaksa tidak dapat diselesaikan mengingat keterbatasan waktu yang ada. Permasalahan di atas memerlukan usaha penyelesaian yang tidak mudah untuk dilakukan. Artikel ini mencoba untuk memberikan sumbangan untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar mata kuliah Medan Elektromagnetik. Melalui model pembelajaran berbasis multimedia interaktif dimaksudkan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan materi yang bersifat abstrak dapat divisualisasi dalam media animasi sesuai dengan kondisi aktual di lapangan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang terus berkembang sehingga motivasi mahasiswa untuk belajar dan membangun pengetahuannya menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Media Pembelajaran Media pendidikan memegang peranan yang penting dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pendidikan, dapat membantu dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan. Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh dua komponen utama yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua komponen ini saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Penggunaan dan pemilihan salah satu metode mengajar tertentu mempunyai konsekuensi pada penggunaan jenis media pembelajaran yang sesuai. Fungsi media dalam proses belajar mengajar yaitu untuk meningkatkan rangsangan peserta didik dalam kegiatan belajar. Ali, M (2005) menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran berbantuan komputer mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap daya tarik siswa untuk mempelajari kompetensi yang diajarkan. Penggunaan media pembelajaran dapat menghemat waktu persiapan mengajar, meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, dan mengurangi kesalahpahaman mahasiswa terhadap penjelasan yang diberikan dosen. Penggunaan Media Pembelajaran Pengetahuan dan keterampilan, perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut Bruner dalam Arsyad (2005) ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah Dale s Cone of Experience (Kerucut Pengalaman Dale dalam Sadiman, 2002). Pengaruh media dalam pembelajaran dapat dilihat dari jenjang pengalaman belajar yang akan diterima oleh siswa. Dale menggambar bentuk kerucut (Gambar1), hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai pada lambang verbal (abstrak). Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan teknologi oleh Seels & Glasgow dalam Arsyad (2005) dibagi ke

Muhamad Ali, Pengembangan Media Pembelajaran. 13 dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir. 1. Pilihan Media Tradisional a. Visual diam yang diproyeksikan Proyeksi opaque (tak-tembus pandang), Proyeksi overhead, Slides, Filmstrips b. Visual yang tidak diproyeksikan Gambar, poster, Foto, Chart, grafik, diagram, Pameran, papan info c. Audio Rekaman piringan dan Pita kaset, reel, catridge d. Cetak Buku teks, Modul, teks terprogram, Workbook, Majalah ilmiah, Lembaran lepas (hand-out) d. Permainan Teka-teki, Simulasi, Permainan papan e. Realia Model, Specimen (contoh), Manipulatif (peta, boneka) 2. Pilihan Media Teknologi Mutakhir a. Media berbasis telekomunikasi - Teleconference - Pembelajaran jarak jauh (distance learning) b. Media berbasis mikroprosesor - Computer-assisted instruction - Permainan komputer - Sistem tutor intelijen - Hypermedia. - Interactive video - Compact video disc Pemilihan Media Pembelajaran Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran memerlukan perencanaan yang baik. Heinich, dan kawan-kawan dalam Arsyad (2005) mengajukan model perencanaan penggunaan media yang efektif dikenal dengan istilah ASSURE (Analyze learner characteristics (menganalisis karakteristik umum kelompok sasaran), State objective (menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran), Select or modify media (memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat), Utilize (menggunakan materi dan media), Require learner response (meminta tanggapan dari siswa) and Evaluate (mengevaluasi proses belajar). Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu: 1. Keterbatasan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.

14 Jurnal Edukasi@Elektro Vol. 5, No. 1, Maret 2009, hlm. 11-18 2. Apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri ada dana, tenaga dan fasilitasnya. 3. Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapan pun serta mudah dijinjing dan dipindahkan. 4. Efektifitas dalam jangka waktu yang panjang. Multimedia Interaktif Rob Philips dalam Nugroho (2008) menjelaskan makna interaktif sebagai suatu proses pemberdayaan siswa untuk mengendalikan lingkungan belajar. Dalam konteks ini lingkungan belajar yang dimaksud adalah belajar dengan menggunakan komputer. Klasifikasi interaktif dalam lingkup multimedia pembelajaran bukan terletak pada sistem hardware, tetapi lebih mengacu pada karakteristik belajar siswa dalam merespon stimulus yang ditampilkan layar monitor komputer. Kualitas interaksi siswa dengan komputer sangat ditentukan oleh kecanggihan program komputer. Scwheir dan Misanchuk menyatakan sedikitnya ada tiga tingkatan interaksi berdasarkan pada kualitas interaksi pembelajaran. Ketiga tingkatan yang dimaksud secara lengkap ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Taksonomi Interaksi Tingkatan Fungsi Transaksi Reaktif Proaktif Mutual Konfirmasi Pacing Navigasi Inquiri Elaborasi Space Bar/ Return Key Touch Screen Target Touch Screen Ray Trace Mouse Click Mouse Drag Barcode Keyboard-Key Response Keyboard_Construction Voice Input Virtual Reality Interface Sumber: Adaptasi dari Schweir dan Misanchuk (Sunaryo Soenarto dalam Nugroho 2008) Belajar Mandiri Banyak istilah yang melatarbelakangi belajar mandiri, dalam Ali (2005) dijelaskan banyak istilah misalnya: pembelajaran arah diri, pembelajaran diri, pembelajaran laju diri, pembelajaran perorangan. Semuanya memiliki kemiripan bahwa belajar yang ditujukan pada oang per orang tidak disamakan antar individu dengan didasari oleh perbedaan individu.

Muhamad Ali, Pengembangan Media Pembelajaran. 15 Belajar mandiri muncul sebagai jawaban atas masalah pendidikan terhadap kualitas pembelajaran. Diawali dari kekurangan pembelajaran klasikal yang mengabaikan keragaman individu, kemudian muncul pembelajaran individual yang menghargai perbedaan individu. Menurut Anderson dalam Ali (2005), pembelajaran individual dapat didefinisikan sebagai bagian usaha dari guru dan atau pengelola sekolah untuk menyesuaikan pembelajaran dengan perbedaan individu diantara siswa terhadap pribadi, sosial dan perkembangan akademik dengan lebih baik dari pembelajaran tradisional yakni pembelajaran yang tidak diindividualisasikan. Berdasarkan landasan pelaksanaan belajar mandiri tersebut di atas, selanjutnya disusun implikasi pembelajaran dengan menerapkan teknik pembelajaran mandiri dalam bentuk pembelajaran terprogram, sebagaimana dijelaskan Percival dan Elington (Ali 2005): dalam tutorial mode siswa berinteraksi langsung dengan komputer yang telah diprogram untuk dimengerti isi programnya dan komputer bereaksi terhadap respon-respon yang dilakukan oleh siswa. METODE PENELITIAN Pengembangan media pembelajaran mata kuliah Medan Elektromagnetik termasuk Research and Development (R&D). Perancangan dan pengembangan media ini menggunakan model pengembangan perangkat lunak melalui 5 tahap yang meliputi : Analisis kebutuhan Perancangan media Pengembangan media Pengujian implementasi Gambar 2. Bagan Tahapan-tahapan Umum Pengembangan Adapun metode dan instrumen pengumpul data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

16 Jurnal Edukasi@Elektro Vol. 5, No. 1, Maret 2009, hlm. 11-18 Berkaitan dengan aspek desain kemanfaatan, tampilan, operasional dan interaktifitas penggunaan media, dilakukan melalui review oleh ahli media dan ahli pembelajaran untuk mereview terhadap media pembelajaran yang dikembangkan. Pengukuran kualitas media pembelajaran yang dikembangkan dilakukan dengan angket terhadap pengguna media ini Dalam proses ujicoba atau validasi media pembelajaran yang dikembangkan dalam kelompok kecil, diberikan alat pengumpul data berupa angket dengan skala likert. Skor yang diperoleh dengan menggunakan skala likert ini kemudian diberi rerata. Untuk keperluan analisis kualitatif, maka masingmasing jawaban yang diperoleh diberi skor sebagai berikut: Kriteria Skor Sangat baik 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Sangat Kurang 0 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Validasi ahli media pembelajaran Validasi oleh ahli media pembelajaran dilakukan dengan mekanisme memberikan hasil pengembangan media pembelajaran yang sudah jadi dalam bentuk CD lalu ahli media memberikan penialaian terhadap media tersebut dalam bentuk angket isian. Jumlah ahli media pembelajaran yang memberikan penilaian terhadap media ini sebanyak 3 orang. Angket kepada ahli media pembelajaran berisi tentang (1) aspek tampilan, (2) aspek operasional dan (3) aspek interaksi. Hasil review dari ahli media pembelajaran dirangkum pada tabel 1. Tabel 1. Penilaian ahli media pembelajaran No Aspek Jumlah Butir Rata-rata skor Persentase 1 Tampilan 17 3,51 89,67 2 Operasianal 4 3,81 95,33 3 Interaksi 3 3,83 95,67 Total 24 3,74 93,56 Tabel 1 menunjukkan bahwa skor persentase aspek tampilan yang diberikan oleh validator adalah 89.67%. Untuk aspek operasional didapat data skor persentase aspek pengoperasian program yang diberikan oleh validator sebesar 95,33% dan aspek interaksi validator memberikan skor persentase sebesar 95,67%.

Muhamad Ali, Pengembangan Media Pembelajaran. 17 Berdasarkan skala likert skor persentase aspek tampilan, operasional dan interaksi adalah sebesar 89,67%, 95,33% dan 95,67%, maka media pembelajaran yang dikembangkan dapat dikategorikan sangat baik sehingga layak untuk digunakan sebagai pendukung pembelajaran mandiri. 2. Ujicoba Kepada Mahasiswa Setelah media pembelajaran mata kuliah Medan Elektromagnetik mendapatkan validasi dari oleh ahli media pembelajaran maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba media pembelajaran ini kepada mahasiswa. Mekanisme yang dilakukan adalah dengan memberikan contoh penggunaan media pembelajaran ini di depan kelas dan memberikannya kepada mahasiswa untuk mencoba melakukannya sendiri di tempat lain. Setelah mahasiswa melihat dan menggunakan media pembelajaran ini maka dilakukan pengukuran terhadap media ini dengan memberikan angket yang diisi oleh mahasiswa. Dari hasil angket yang diberikan didapatkan hasil rata-rata mahasiswa menyatakan ketertarikannya untuk menggunakan media ini dan menyatakan media ini sangat bermanfaat untuk membantu mereka dalam belajar secara mandiri di rumah. Tabel 1. Nilai Angket Mahasiswa No Aspek Jumlah Butir Rata-rata skor Persentase 1 Kemanfaatan 5 3,2 80 % 2 Tampilan 12 3,4 85 % 3 Interaksi 6 3,14 78,5 % 4 Belajar Mandiri 5 3,22 80,5 % Total 28 3,24 81 % Kriteria yang diberikan meliputi aspek kemanfaatan, aspek tampilan, aspek interaksi dan aspek belajar mandiri. Skor rata-rata yang diperoleh yaitu sebesar 3,24 atau sebesar 81 %. Berdasarkan kriteria pada skala likert skor ratarata ini dapat dikategorikan baik sehingga dapat dikatakan bahwa media pembelajaran ini memberikan manfaat kepada mahasiswa untuk melakukan belajar secara mandiri. 3. Pembahasan Media pembelajaran mata kuliah Medan Elektromagnetik untuk memfasilitasi belajar mandiri sudah dapat diimplementasikan sebagai salah satu media pembelajaran. Dari data yang diambil berdasarkan kuesioner dari aspek tampilan, operasional dan interaksi diperoleh data yang cukup baik dengan ratarata 3,74 pada skala likert. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran mata kuliah Medan Elektromagnetik memberikan nilai tambah yang cukup signifikan pada mahasiswa sebagai bahan untuk belajar mandiri. Berdasarkan hasil survey dan ujicoba peneliti terhadap sampel 10 mahasiswa keberadaan media pembelajaran mata kuliah Medan Elektromagnetik

18 Jurnal Edukasi@Elektro Vol. 5, No. 1, Maret 2009, hlm. 11-18 ini sangat membantu mahasiswa dalam mendapatkan materi pembelajaran, memahami materi, meningkatkan semangat belajar mahasiswa dan kompetensi pada mata kuliah Medan Elektromagnetik. Berdasarkan hasil validasi ahli media pembelajaran dan uji coba kepada kelompok mahasiswa, didapat kesimpulan bahwa media ini memberikan manfaat bagi mahasiswa khususnya untuk melakukan belajar mandiri pada mata kuliah Medan Elektromagnetik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil pembuatan, pengujian dan pembahasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Media pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria sangat baik berdasarkan penilaian ahli media pembelajaran yang diukur berdasarkan dimensi kualitas yang meliputi aspek operasional, tampilan dan interaksi dengan rata-rata 3,74 skala likert sehingga layak digunakan untuk belajar mandiri. 2. Respon mahasiswa terhadap media pembelajaran yang dikembangkan sangat baik untuk mendukung belajar mandiri yang ditunjukkan dengan skor rata-rata penialian 3,23 pada skala likert. Saran 1. Perlu dilakukan uji coba kepada mahasiswa secara lebih luas. 2. Perlu dilakukan pengembangan materi secara keseluruhan sehingga akan meningkatkan kualitas materi. DAFTAR PUSTAKA Ali, M, Dkk. 2005. Pengembangan Bahan Pembelajaran Berbantuan Komputer Untuk Memfasilitasi Belajar Mandiri Dalam Mata Diklat Penerapan Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika Di Smk. Laporan Penelitian Research Grant PHK A2 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY Ali, M, Dkk. 2007. Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia untuk memfasilitasi belajar mandiri pada mata kuliah medan elektromagnetik Di jurusan pendidikan teknik elektro FT UNY. Laporan Penelitian Dosen Muda Lembaga Penelitian UNY. Arsyad, A. 2005. Media Pendidikan. Jakarta:Pustekkom Diknas & PT. Raja Grafindo Perkasa. Sadiman, A, dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta:Pustekkom Diknas & PT. Raja Grafindo Perkasa. Nugroho, S. 2008. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Diklat Dasar Listrik dan Elektronika di SMK. Laporan Proyek Akhir, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY.