BAB I PENDAHULUAN. tenggelamnya kapal vanderwick diceritakan bahwa tokoh Randy Danistha sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada Acara Indonesia Lawak Klub Di Trans 7 ini membutuhkan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah hiburan yang garis besarnya untuk menghibur orang lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyiarkan pertunjukkan berita, informasi, hiburan dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan

BAB I PENDAHULUAN. situasi misalnya acara OB (Office Boy) yang tayang di RCTI dan Tetangga Masa

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB I. Pendahuluan. belakangan ini memberikan dampak signifikan terhadap sikap konsumerisme

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini, media komunikasi berkembang secara menonjol

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dideskripsikan tentang A) latar belakang masalah, B) rumusan masalah, C) tujuan, dan D) manfaat, yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. dikemas dengan baik sehingga mampu menghibur masyarakat yang menontonnya. bintang tamu, penataan panggung dan lain sebagainya.

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk mendapatkan informasi. Informasi yang diterima pun harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adi Dwi Prasetio, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Audio visual merupakan sarana yang diberikan televisi,audio visual juga

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. lagi bagi seluruh masyarakat di dunia. Peristiwa komunikasi yang diamati sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tulisannya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan media massa. Media

Modul ke: Produksi Berita TV. Daya Pengaruh Siaran TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap (organ of

BAB I PENDAHULUAN. pada penelitian ini yang bertopik Warna Warni Percintaan dan Gelar Pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kepribadian masing-masing manusia. menarik perhatian setiap manusia sebagai penontonnya, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perkembangan bahasa dapat di lihat dari banyaknya kaidah dan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB I PENDAHULUAN. Pesan bisa menjadi sebuah informasi yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan masyarakat. Media massa memberikan arti yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

MINAT MASYARAKAT SUNGAI LUENG MENYAKSIKAN OPERA VAN JAVA (STUDI PENGGUNAAN DAN KEPUASAN)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhannya akan informasi (Kuswandi ; 2008:99).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber informasi yang sangat penting bagi masyarakat. Di antara berbagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian-kejadian yang sudah dilegitimasikan dalam teks tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi menghadirkan berbagai macam tayangan untuk menghibur masyarakat di Indonesia. Tayangan hiburan di Indonesia ini dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya yaitu dengan menyelipkan komedi di acara televisi tersebut, misalnya film tenggelamnya kapal vanderwick. Dalam film tenggelamnya kapal vanderwick diceritakan bahwa tokoh Randy Danistha sebagai Muluk adalah sahabat Zainuddin. Tokoh Muluk ini dikisahkan sebagai seorang yang tak taat beragama. Namun, tokoh Muluk inilah yang memberikan warna dan sedikit hiburan pada film bergenre romantik, dengan berbagai tingkah yang dilakukan olehnya. Selain itu, juga terdapat acara komedi yang lain seperti Opera Van Java, Sketsa, Fesbuker, Malam Minggu Miko serta Indonesia Lawak Klub. Dari sekian banyak acara yang memberikan hiburan, peneliti memilih acara Indonesia Lawak Klub yang ditayangkan di stasiun swasta Trans7. Indonesia Lawak Klub di Trans7 ini ditayangkan setiap satu minggu sekali dengan durasi tayang kurang lebih selama 60 menit. Dalam hal ini peniliti memilih bulan November sebagai objek kajiannya karena pada bulan November tersebut banyak mengandung gaya bahasa satire. Selain itu, pada bulan November juga membahas mengenai permasalahan yang umum terjadi di Indonesia. Permasalahan yang dibahas pada bulan November yaitu sensasi selebriti, hubungan istimewa dikalangan pesohor, serta dandanan 1 milyar. Dalam hal ini peneliti memilih acara televisi sebagai objek kajian penelitian sebagaimana diketahui, melalui televisi penonton dapat menikmati hiburan yang 1

2 ditayangkan tidak hanya dengan audio atau visual saja melainkan perpaduan diantara keduanya yaitu audio dan visual. Selain itu, acara Indonesia Lawak Klub ini tergolong acara yang bersifat kritis. Hal ini dikarenakan acara Indonesia Lawak Klub mampu memberikan mengenai masalah-masalah yang terjadi di Indonesia. Meskipun bersifat kritis, tayangan tersebut mampu memberikan nuansa yang bersifat komedi kepada penonton sehingga penonton merasa terhibur. Dengan demikian acara Indonesia Lawak Klub menjadi salah satu tontonan yang diminati masyarakat Indonesia. Pada acara Indonesia Lawak Klub biasanya menggunakan kata-kata yang memiliki humor atau komedi untuk mengkritik masalah sosial masyarakat Indonesia. Tema yang ditampilkan oleh Indonesia Lawak Klub ini diharapkan dapat menjadi kritik sosial bagi masyarakat agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi, bukan untuk meniru tindakan-tindakan yang telah diperlihatkan dalam acara tersebut. Di dalam acara Indonesia Lawak Klub terdapat sebuah tema Dandanan 1 Milyar yang dilakukan oleh sekelompok sosialita di Indonesia. Sosialita Indonesia ini gemar memamerkan barang-barang mewah dalam kehidupan sehari-hari, terutama apabila para sosialita ini bertemu dengan teman-temannya. Hal ini dilakukan oleh sosialita karena mereka tidak ingin tampak buruk di depan teman yang lain dengan menggunakan barang-barang yang murah. Mereka selalu ingin tampil mewah meskipun cincin berlian atau mobil lamborgini yang digunakan merupakan sewaan. Selain hal tersebut, sosialita Indonesia ini juga senang mengikuti berbagai arisan yang bernilai jutaan rupiah. Gaya hidup mereka yang glamor ini bertujuan untuk menunjukan identitas diri mereka yaitu sebagai masyarakat sosialita. Dalam acara Indonesia Lawak Klub banyak ditemukan gaya bahasa satire pada tuturan pemainnya. Contoh : (1) Dan kita sudah kehadiran para pelawak yang

3 berwawasan luas tapi berjiwa sempit. Pada kalimat tersebut, terdapat gaya bahasa satire yang bersifat lembut serta makna kiasnya yaitu pelawak yang berwawasan luas tapi berjiwa sempit. Seseorang yang memiliki wawasan yang luas seharusnya memiliki jiwa yang luas pula, namun disini digambarkan dengan sebaliknya yaitu sebagai pelawak yang berwawasan luas tetapi berjiwa sempit. Kaitannya dengan hal tersebut, pelawak dapat dikiaskan dengan seorang petinggi di Indonesia (anggota DPR, MPR, Bupati dll) tentunya memiliki wawasan yang luas karena mereka terseleksi dari sekian banyak peserta kemudian terpilih untuk menempati posisi tersebut. Seorang petinggi yang berwawasan luas seharusnya diimbangi dengan jiwanya yang luas, bukan justru sebaliknya yaitu petinggi yang berjiwa sempit atau hanya meluaskan jiwa ketika ingin mendapatkan simpatik dari masyarakat umum. Setelah mendapatkan simpatik masyarakat dan mendapatkan posisinya, para pemimpin justru menyempitkan jiwanya dengan melakukan tindakan korupsi, mengambil hak yang menjadi hak bagi orang lain yang lebih membutuhkan. Ucapan presenter tersebut tergolong satire karena presenter memberikan sindiran dengan ungkapan yang berlawanan yaitu berwawasan luas tetapi berjiwa sempit. Penonton tidak menyangka bahwa presenter akan mengungkapkan kalimat tersebut untuk memperkenalkan seseorang. Hal inilah yang justru membuat mereka tertawa. Hal ini disebabkan karena satire merupakan sindiran yang menertawakan atau menolak sesuatu dengan cara penyampaiannya yang tidak harus dengan kalimat ironis. Dalam tuturan pelawak yang berwawasan luas tapi berjiwa sempit juga mengandung fungsi referensial. Fungsi referensial yaitu penutur menggunakan bahasanya untuk membicarakan suatu objek atau peristiwa yang terdapat disekelilling

4 penutur. Dalam hal ini pihak pendengar menerima pendapat dari penutur. Pelawak memiliki wawasan yang luas dengan tampil diberbagai acara, namun tidak diimbangi oleh keluasan jiwanya. Pelawak yang memiliki jiwa sempit dapat menyakiti temannya ketika dalam suatu acara. Seharusnya pelawak tidak perlu menyakiti untuk membuat penonton tertawa, namun saling menghargai pemain satu sama lain akan lebih berarti. Satire merupakan salah satu gaya bahasa yang biasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya bukan soal gaya bahasa yang dipentingkan, tetapi makna kata atau kalimat yang menggunakan bahasa tersebut yang perlu dibicarakan (Pateda, 2010: 234). Satire ini bertujuan agar manusia tersebut mau mengadakan perbaikan dengan kritik yang disampaikan oleh orang lain. Meskipun demikian, satire akan disampaikan oleh penuturnya dengan komedi (Keraf, 2009 : 144). Untuk itu, dibutuhkan kecermatan dalam penggunaan bahasanya, agar masyarakat yang menonton dapat memahami maksud yang disampaikan oleh para pemainnya. Oleh karena itu, peneliti memilih judul Analisis Satire dalam Penggunaan Bahasa Indonesia pada Acara Indonesia Lawak Club di Trans 7 November 2013 dalam penelitiannya. B. Rumusan Masalah Merujuk pada hal di atas tersebut, maka dalam penelitian ini rumusan masalahnya sebagai berikut : 1. Gaya bahasa satire apa sajakah yang terdapat dalam acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7 November 2013? 2. Apakah fungsi gaya bahasa satire yang terdapat pada acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7 November 2013?

5 3. Makna kias apa yang terkandung dalam tutur pada acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7 November 2013? C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah tersebut, dapat ditentukan tujuan penelitian terlebih dahulu agar lebih jelas dan terarah. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu : 1. Mendeskripsikan jenis gaya bahasa satire yang terdapat dalam acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7 November 2013. 2. Mendeskripsikan fungsi gaya bahasa satire yang terdapat dalam acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7 November 2013. 3. Mendeskripsikan makna kias yang terkandung dalam tuturan pada acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7 November 2013. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang bisa diperoleh dari penelitian ini, baik secara teoritis maupun praktis, adalah sebagai berikut. 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang gaya bahasa. Sementara itu, pada kajian semantik, diharapkan dapat mendukung teori-teori semantik sebelumnya sehingga teori-teori semantik semakin kuat. 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi mengenai acara televisi yang menghibur sekaligus bermanfaat di lingkungan masyarakat, sedangkan dalam pendidikan dapat menambah referensi bahan ajar mengenai semantik serta dapat menjadi sumber rujukan bagi penelitian selanjutnya.

6 E. Sistematika Penelitian Sebagaimana sistematika penelitian yang lazim digunakan oleh peniliti lain, maka penelitian ini pun menggunakan sistematika yang disesuaikan dengan kaidah. Penelitian ini terdiri atas lima bab. Bab pertama merupakan pendahuluan. Bab ini memberikan gambaran mengapa peneliti mengambil judul Analisis Satire dalam Penggunaan Bahasa Indonesia pada Acara Indonesi Lawak Club di Trans 7 November 2013. Di sisi lain, manfaat penelitian juga dijabarkan dalam bab ini. Dalam bab ini terdiri atas lima sub bab, yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. Bab kedua merupakan landasan teori. Landasan teori ini digunakan untuk memudahkan pembahasan mengenai hal-hal yang sudah tertulis dalam rumusan masalah. Landasan teori yang pertama menjelaskan mengenai penelitian yang relevan. Pada penelitian sebelumnya berjudul Sarkasme pada Ragam Bahasa Makian dalam Film Radit & Jani beserta Saran Implementasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas karya Menik Wahyuningsih. Landasan teori yang kedua ini berisi pendapat Finocchiano yang mengemukakan mengenai fungsi bahasa. Landasan teori yang selanjutnya berisi mengenai diksi dan gaya bahasa, serta Makna. Bab ketiga merupakan metodologi penelitian. Bab ini memaparkan tentang metode yang akan digunakan untuk menganalisis data yang telah tersedia. Bab metodologi penelitian ini menjelaskan mengenai jenis penelitian yang digunakan, penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Kemudian, bab metodologi ini juga menjelaskan mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian.

7 Selanjutnya, bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan, meliputi tahap penyediaan data, tahap analisis data dan tahap penyajian data. Bab empat merupakan hasil analisis data dan pembahasan. Hasil analisis dan pembahasan ini didasarkan pada rumusan masalah. Hasil analisis dan pembahasan yang pertama mengenai jenis gaya bahasa satire pada acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7 November 2013 yaitu gaya bahasa satire lembut dan gaya bahasa satire keras. Kemudian, hasil analisis dan pembahasan yang kedua mengenai fungsi bahasa pada acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7 November 2013 yaitu fungsi personal, direktif, interpersonal dan referensial. Selanjutnya, hasil analisis dan pembahasan yang terakhir mengenai makna bahasa satire pada acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7 November 2013. Bab lima merupakan penutup. Bab ini memudahkan pembaca memahami pokok-pokok penelitian. Hal ini dikarenakan, pokok-pokok penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan bahasa yang efektif dan jelas. Selain itu, dalam bab ini juga menjelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian. Kesimpulan ini meliputi pengertian satire serta hasil analisis pada acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7. Dalam bab penutup ini juga terdapat saran yang dapat membangun peneliti untuk memperbaiki karyanya, maupun bagi penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.