PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT. BHANDA GHARA REKSA KANTOR PUSAT JAKARTA)

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh

PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan nasional merupakan alat untuk meningkatkan kualitas bangsa

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pengukuran kinerja menjadi suatu komponen penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat. personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. sistem pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan ini adalah kurang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja secara profesional layaknya organisasi swasta. Sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

Farah Esa B

I. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai bisnis, dewasa ini kita dapat merasakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Bab I : Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. anggota organisasi. Dalam mengimplementasikan rencana-rencana strategis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. oleh sebuah perusahaan untuk mengelola strategi-strategi perusahaan. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Semakin meningkatnya proses globalisasi, menjadikan manajemen suatu

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. KERETA API INDONESIA DAOP VII MADIUN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu sumbernya harus dipelihara dan dikelola dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia bahwa Sampai dengan September ini konsumsi semen di

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditur, karyawan, pemerintah, dan pelanggan. Implikasinya,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial

BAB I PENDAHULUAN. apakah bank tersebut berada dalam keadaan baik (sehat) atau mungkin dalam

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. entitas yang memiliki tanggungjawab kepada shareholder, dan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. maupun kerja kelompok personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena rumah sakit memberikan pelayanan medik dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan kinerja keuangan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva tidak berwujud

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

Sistem Manajemen Strategik Balanced Scorecard (BSC) : Memonitor dan Meningkatkan Kinerja Strategis Dan Keberhasilan Reformasi Birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. Masa depan merupakan suatu hal yang tidak pasti, begitu juga dengan

Transkripsi:

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 SKRIPSI Ditulis dan Diajukan Dengan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Oleh RIYADI PURNOMO NIM. : B 200030420 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pengukuran kinerja sektor publik merupakan elemen penting dalam proses akuntabilitas publik. Pengukuran kinerja sangat penting untuk pembuatan keputusan dan mendukung pelaporan eksternal. Penggunaan pengukuran kinerja penting bagi manajemen publik, parlemen dan masyarakat dalam menilai kinerja organisasi sekto0r publik. Bagi manajemen, pengukuran kinerja merupakan bagian integral dari sistem pengendalian manajemen, sedangkan bagi pihak luar seperti parlemen dan masyarakat pengukuran kinerja bermanfaat untuk memonitor dan menilai pencapaian kinerja sektor publik yang muaranya adalah pada pelaksanaan akuntabilitas publik. Output organisasi sektor publik pada umumnya bersifat intangible dan indirect menjadi kendala dalam pengukuran kinerja. Oleh karena itu pengukuran tradisional yang hanya memperhatikan ukuran keuangan saja tidak akan mampu mengukur keberhasilan organisasi sektor publik yang sesungguhnya. Pegukuran kinerja berdasar financial perspective juga tidak mampu menginformasikan upaya-upaya apa yang harus diambil saat ini dan masa yang akan datang untuk meningkatkan kinerja organisasi. Di samping itu, sistem pengukuran kinerja ini dianggap tidak mampu mengukur aset 1

tidak berwujud yang dimiliki organisasi seperti sumber daya manusia, kepuasan pelanggan, kesetiaan pelanggan dan lain sebagainya. Secara metodologis agar kinerja sektor publik bagus, maka diperlukan manajemen berbasis kinerja pada organisasi sektor publik. Manajemen kinerja yang baik harus memiliki sistem pengukuran kinerja yang handal pula. Untuk memiliki sistem pengukuran kinerja yang handal dan berkualitas, maka diperlukan pengembangan ukuran kinerja yang tidak hanya mengandalkan pada ukuran keuangan saja tetapi juga memperhatikan ukuran-ukuran non keuangan. Konsep Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton (1996) merupakan salah satu metode pengukuran kinerja perusahaan secara keseluruhan yang menjabarkan visi dan strategi perusahaan ke dalam 4 perspektif, yaitu (1) financial perspective, (2) customer perspective, (3) internal business process perspective dan (4) learning and growth perspective. Balanced Scorecard menterjemahkan strategi bisnis yang telah ditetapkan agar dapat dilaksanakan dan dapat terukur keberhasilannya. Dengan demikian Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran kinerja, tetapi merupakan alat untuk mengimplementasikan strategi. Lebih dari itu, Balanced Scorecard dapat menyelaraskan berbagai fungsi (divisi, departemen, seksi) agar segala keputusan dan kegiatannya di dalam masingmasing fungsi tersebut dapat dimobilisasikan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kaplan dan Norton (1996) mengemukakan beberapa manfaat dari Balanced Scorecard, yaitu: 1. Mengklarifikasi dan menghasilkan konsesus mengenai strategi. 2. Mengkomunikasikan strategi ke seluruh perusahaan. 3. Menyelaraskan berbagai tujuan departemen dan pribadi dengan strategi perusahaan. 4. Mengkaitkan berbagai tujuan strategis dengan sasaran jangka panjang dan anggaran tahunan. 5. Mengidentifikasikan dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis. 6. Melaksanakan review kinerja berkala untuk mempelajari dan meningkatkan strategi. 7. Mendapatkan umpan balik yang dibutuhkan untuk mempelajari dan memperbaiki strategi. Manfaat terbesar bagi perusahaan yang bisa diambil dari Balanced Scorecard adalah bila Balanced Scorecard digunakan sebagai alat untuk mengimplementasikan strategi bisnis dan sebagai alat untuk mentransformasi perusahaan. Perlu diingat bahwa Balanced Scorecard hanya merupakan alat untuk mengimplementasikan strategi bisnis, artinya perusahaan harus mempunyai strategi bisnisnya terlebih dahulu. Balanced Scorecard tidak memformulasikan strategi tersebut tetapi hanya sebagai alat penterjemah strategi. Balanced Score memungkinkan suatu organisasi sektor publik untuk menyesuaikan proses manajemennya dan memfokuskan organisasi

keseluruhan pada implementasi strategi jangka panjang. Balanced Scorecard memberikan kerangka untuk pengaturan implementasi strategi selain juga memungkinkan strategi itu sendiri untuk berkembang sebagai respon terhadap perubahan dalam pasar kompetitif perusahaan dan lingkungan teknologi. Mulyadi (2001) menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan mengapa perusahaan perlu mengimplementasikan Balanced Scorecard, yaitu: 1. Lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan sangat kompetitif dan turbulen sehinga menuntut kemampuan perusahaan untuk: a) Membangun keunggulan kompetitif melalui distinctive capability. b) Membangun dan secara berkelanjutan memutakhirkan peta perjalanan untuk mewujudkan masa depan perusahaan. c) Menempuh langkah-langkah strategik dalam membangun masa depan perusahaan. d) Mengerahkan dan memusatkan kapabilitas dan komitmen seluruh personel dalam membangun masa depan perusahaan. 2. Sistem manajemen yang digunakan oleh perusahaan tidak pas dengan tuntutan lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan. Sistem tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut: a) Sistem manajemen yang digunakan hanya mengandalkan anggaran tahunan sebagai alat perencanaan masa depan perusahaan.

b) Tidak terdapat kekoherenan antara rencana jangka panjang (corporate plan) dengan rencana jangka pendek dan implementasinya. c) Sistem manajemen yang digunakan tidak mengikutsertakan secara optimum seluruh perseonel dalam membangun masa depan perusahaan. Setiap organisasi sektor publik dalam hal ini Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar sangat memerlukan model pengukuran kinerja yang dapat mendefinisikan faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan di masa mendatang, sehingga dapat ditingkatkan kinerjanya. Dengan menggunakan Balanced Scorecard memungkinkan Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar untuk melakukan pengukuran kinerja tidak hanya berfokus pada aspek keuangan, operasional dan administrasi saja, tetapi juga dapat melengkapi aspek-aspek tersebut dengan memperhatikan ukuran pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan perusahaan sehingga ukuran kinerja yang selama ini telah digunakan dapat lebih disempurnakan lagi agar mampu mencakup semua aspek penting yang bermanfaat bagi kemajuan perusahaan. Kegiatan usaha Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar yang bersifat profit motive dan publik service oriented menyebabkan Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar harus berusaha keras agar pelayanan kepada masyarakat dapat maksimal, tetapi di sisi lain juga harus memperoleh keuntungan guna operasional perusahaan dan peningkatan

pendapatan daerah. Untuk mencapai kedua tujuan tersebut maka diperlukan ukuran kinerja yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatannya. Ukuran-ukuran kinerja tersebut dapat dijumpai dalam konsep Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Konsep Balanced Scorecard tersebut dapat dijadikan alternatif pengukuran kinerja Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar sehingga diharapkan ukuran-ukuran kinerja yang tercakup dalam Balanced Scorecard dapat melengkapi ukuran-ukuran kinerja yang selama ini digunakan Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar. Keunggulan dan manfaat dari penerapan konsep Balanced Scorecard bagi perusahaan dan banyaknya keterbatasan dalam sistem pengukuran kinerja secara tradisional mendorong penulis untuk melakukan penelitian terhadap sistem pengukuran kinerja Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar dengan menggunakan Balanced Scorecard dan menuliskannya dalam bentuk laporan dengan judul PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR B. PERUMUSAN MASALAH Pengukuran kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard memiliki banyak kelebihan dan sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai alternatif pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik. Berdasar latar belakang tersebut yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana penerapan penggunaan Balanced Scorecard dalam pengukuran kinerja pada Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Memberikan gambaran penggunaan Balanced Scorecard dalam penilaian Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar. 2. Memberikan alternatif pengukuran yang komprehensif menggunakan Balanced Scorecard sebagai suatu pertimbangan pengukuran kinerja yang aspek finansial dan aspek non finansial. D. MANFAAT PENELITIAN a. Bagi Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan khususnya yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard. b. Bagi akademik Memberi gambaran tentang konsep Balanced Scorecard dan kemungkinan penerapannya pada Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar. c. Bagi penulis Menambah wawasan dan pemahaman tentang pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard.

E. SISTEMATIKA PENULISAN Kerangka penulisan penelitian ini akan disajikan dalam lima bab. Masing-masing akan dijabarkan sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Merupakan pengantar yang menjadi pendahuluan dan menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai definisi pengukuran kinerja secara tradisional, keterbatasan pengukuran kinerja tradisional, definisi Balanced Scorecard, kelebihan dan keunggulan pengukuran kinerja dengan konsep Balanced Scorecard dan perspektifperspektif dalam Balanced Scorecard. BAB III: METODELOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang ruang lingkup dan variabel penelitian serta metode pengumpulan data. BAB IV: GAMBARAN UMUM KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR DAN ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang sejarah singkat Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar, dasar pendirian perusahaan, struktur organisasi, visi, misi dan falsafah perusahaan dan perkembangan perusahaan. Menjelaskan tentang rumusan strategi perusahaan, pengukuran kinerja yang telah dilakukan perusahaan selama ini,

pengukuran kinerja dengan menggunanakan konsep Balanced Scorecard. BAB V: PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan atas hasil penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan penelitian serta saran-saran yang seandainya bermanfaat untuk perbaikan perusahaan di masa mendatang.