MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

MEMPLESTER PROFIL HIAS

MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN

MEMPLESTER BIDANG RATA

MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA

KEGIATAN BELAJAR I MEMPERSIAPKAN ADUKAN PASTA SEBAGAI BAHAN ACIAN UNTUK PERMUKAAN PLESTERAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata PEMBUATAN PASANGAN BATA LENGKUNG F.45 TPB I 07

MEMASANG KONSTRUKSI TANGGA BATA

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

PEMETAAN SITUASI DENGAN PLANE TABLE

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

PETA KEDUDUKAN MODUL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata PEMBUATAN PASANGAN BATA LENGKUNG F.45 TPB I 07

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

DINDING DINDING BATU BUATAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata PELAKSANAAN PEKERJAAN PASANGAN BATA

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

MODUL PEMBELAJARAN MENGGAMBAR KONTRUKSI PINTU DAN JENDELA BAGTGB.002.A JAM

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

MENGGAMBAR SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT KUSEN PINTU TUNGGAL

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK

BAB X PINTU DAN JENDELA

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

JOBSHEET PRAKTIK KERJA BATU I

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

BAB II PELENGKUNG TIGA SENDI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata. Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif F.45 TPB I 08

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN BATA DAN KUSEN F.45...

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

MENGGAMBAR KONSTRUKSI PINTU DAN JENDELA

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

A. Pasangan Dinding Batu Bata

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN KAYU

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN. Memahami Ilmu dasar statika Memahami besaran Skalar dan besaran Vektor Memahami sistim satuan Memahami Hukum Newton

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I. Laporan Praktikum 1

PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

MODUL III BAJA RINGAN

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

STATIKA I. Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT. Modul ke: Fakultas FTPD

MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA KAYU

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB V PONDASI TELAPAK

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN LAPORAN KERJA PRAKTIK... iv

MEMBUAT DAUN PINTU DAN JENDELA

Tata cara pembuatan model fisik sungai dengan dasar tetap

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

Struktur Atas & Pasangan Batu Bata. Ferdinand Fassa

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI JAWA TENGAH 2010 BIDANG MATEMATIKA TEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Dosen: Haryono Putro, ST.,SE.,MT. Can be accessed on:

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

PRASYARAT. 2. Peserta diklat sudah pernah praktik Plambing, khususnya

PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN

TEKNIK JILID 2 SMK. Suparno

Transkripsi:

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR BAG- TKB.004.A-86 28 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL EDISI 2001

KEGIATAN BELAJAR 1 MENENTUKAN TITIK PUSAT PASANGAN BATU BAT A BENTUK BUSUR A. Lembar Informasi Sebelum memasang pasangan konstruksi batu bata bentuk busur, perlu ditentukan letak titik pusat lengkung busur terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar lengkung busur yang direncanakan dapat dikerjakan dengan baik dan benar. Jarak radius lengkung busur r ditetapkan sebesar 1 ¼ - 1 ½ dari lebar pintu/jendela. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur didasari atas pemikiran dari konstruksi pelengkung tiga sendi. Pada konstruksi balok dengan beban terbagi rata, momen yang timbul akibat beban ditunjukkan oleh gambar bidang momennya (lihat gambar di bawah) Sumbu balok berimpit dengan garis bidang momen + Bidang Momen Gambar 1. Dasar Pemikiran Konstruksi Bentuk Busur. 1

Dalam kenyataannya jarang sekali ditemui, bahkan tidak ada sumbu balok yang betul-betul berimpit dengan garis tekannya disepanjang balok tersebut. Usaha maksimum adalah memperkecil jarak garis tekan dengan sumbu balok sehingga momen yang timbul juga menjadi kecil. Dengan momen yang kecil ini memungkinkan digunakan bahan yang hanya kuat menahan tekanan tetapi kurang kuat menahan tarikan, seperti batu bata, batu kali dan seterusnya. Oleh karena itu aplikasi dari teori di atas adalah pada penggunaan pasangan konstruksi batu bata untuk lengkung busur. Bidang momen beban terbagi rata yang berbentuk lengkung seolah-olah dibalik kedudukannya menjadi di atas. Beban yang berupa pasangan batu bata sebagai berat sendiri yang berada di atas kusen, mengakibatkan kusen mengalami defleksi, sehingga daun pintu/jendela tidak dapat ditutup. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur berfungsi memindahkan beban tersebut ke samping kanan dan ke samping kiri dari kusen, sehingga daun pintu/jendela tidak terganggu fungsinya apabila ditutupkan. B. Lembar Kerja 1. Alat a. Palu besi ¼ kg. b. Pensil. c. Unting-unting. d. Cetok. e. Pahat bata (Bolster). f. Waterpass 2. Bahan a. Kusen pintu/jendela. b. Benang. c. Paku reng. d. Reng kayu 2/3 cm. 2

e. Adukan (1 kp : 1 sm : 1ps). 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang lengkap dan betul (sarung tangan, topi, sepatu dan peralatan kerja yang lain). b. Bersihkan tempat pekerjaan dari kotoran atau benda-benda yang mengganggu pekerjaan. c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan. d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman tidak mudah jatuh dan mudah dijangkau. e. Hindarkan pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya. f. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, hati-hati serta jangan bersendau gurau. g. Perhatikan petunjuk dari pembimbing. h. Perhatikan dan pelajari dengan seksama gambar tugas dan uruturutan kerja, bila terdapat materi yang kurang jelas segera tanyakan pada pembimbing. i. Bekerjalah bersama-sama dengan teman seregu, dengan saling membantu dan perhatikanlah teman-teman agar tidak terjadi kecelakaan j. Laporkan segera kepada pembimbing, bila terjadi sesuatu yang merugikan (kecelakaan) sewaktu bekerja. 4. Langkah Kerja a. Setelah kusen pintu/jendela terpasang vertikal dan kokoh, tentukan panjang r = 1¼ - 1½ lebar pintu. b. Tentukan as pintu pada lebar pintu, pada balok bagian atas pintu pasang p aku tepat pada as-nya. c. Pasang unting-unting dari paku kemudian tentukan letak pusat panjang r = 1¼ - 1½ lebar pintu. d. Tandai letak pusat r dengan memasang reng pada balok tegak pintu. 3

e. Buat pasangan landasan lengkung dari batu bata sesuai dengan lengkung r yang telah ditentukan. C. Lembar Latihan Gambar 2. Gambar Kerja Cara Menentukan Titik Pusat lengkung Busur 4

KEGIATAN BELAJAR 2 MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR LURUS 1 BATA UNTUK T EMBOK TEBAL ½ BATA A. Lembar Informasi Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur biasanya dipakai pada pasangan tembok di atas kusen pintu atau kusen jendela. Tujuan dari pasangan ini untuk mengurangi atau menghilangkan gaya desak yang bekerja pada kusen. Persyaratan dalam memasang konstruksi batu bata bentuk busur. 1. Jumlah bilangan bata yang dipasang harus ganjil. 2. Lapisan bata (bata + spesi) harus diukur mulai tengah, tempat titik tengah bata tengah yang terletak di sumbu vertikal kepala kusen dari kusen pintu/jendela. 3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus dimulai dari samping kiri ke kanan dan dari samping kanan ke kiri, sehingga bertemu di sumbu vertikal kepala kusennya. 4. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus mengikuti arah benang yang telah dipasang sebelumnya, baik yang tegak maupun dengan arah ke pusat atau dengan arah melengkung. 5. Bata tengah dipasang terakhir dan dipasang dengan desakan yang cukup kuat, agar pasangan seluruhnya menjadi kuat dan rapat. 6. Pasangan harus dipasang sekaligus selesai, agar didapat satu kesatuan pasangan yang baik. 7. Tebal siar datar di atas kusen pintu/jendela, makin ke tengah makin tebal, misal : siar di tepi ½ cm dan siar di tengah 1 cm. 8. Adukan yang digunakan untuk pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus lebih baik dari adukan untuk pasangan temboknya. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur dapat dipasang dengan berbagai cara, tergantung pada tebal temboknya antara lain : 5

1. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata dengan arah terpusat untuk tembok tebal ½ bata. 2. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata untuk tembok tebal 1 bata. 3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lengkung tinggi 1 bata untuk tembok tebal 1 bata. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus dengan arah terpusat lebih baik dari pada pasangan konstruksi batu bata bentuk busur biasa (vertikal), demikian pula pasangan konstruksi batu bata bentuk busur bentuk lengkung karena pemindahan gaya desak ke samping lebih baik. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur hanya diperkenankan untuk bentang pintu/jendela maksimum 1 meter. Untuk bentang pintu/jendela lebih dari 1 meter, harus dipasang balok latei dari beton bertulang. B. Lembar Kerja 1. Alat a. Cetok b. Meteran/Rol meter c. Benang dan line bobbins. d. Penyiku. e. Unting-unting. f. Palu/martil ½ kg. g. Blebes pelurus h. Cangkul/sekop. i. Saringan pasir. j. Bak spesi. k. Bolster l. Tongkat ukur. m. Jointer. n. Ember. 6

2. Bahan a. Adukan (1 kp : 1 sm : 1 ps). b. Batu bata. c. Benang 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang lengkap dan betul, (sarung tangan, topi, sepatu dll). b. Bersihkan tempat pekerjaan dari kotoran atau benda-benda yang mengganggu pekerjaan. c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan. d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman tidak mudah jatuh dan mudah dijangkau. e. Hindarkan pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya. f. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, hati-hati serta jangan bersendau gurau. g. Perhatikan petunjuk dari pembimbing. h. Perhatikan dan pelajari dengan seksama gambar tugas dan uruturutan kerja, bila terdapat materi yang kurang jelas segera tanyakan pada pembimbing. i. Bekerjalah bersama-sama dengan teman seregu, dengan saling membantu dan perhatikanlah teman-teman agar tidak terjadi kecelakaan j. Laporkan segera kepada pembimbing, bila terjadi sesuatu yang merugikan (kecelakaan) sewaktu bekerja. 4. Langkah Kerja a. Setelah cetakan terpasang di atas kusen dengan rapi, pasang batu bata menurut benang yang ditarik dari as busur dimulai dari kiri. b. Pasang bata seperti langkah a, dimulai dari sisi kanan. c. Ulangi langkah kerja seperti pada point a dan b hingga sampai tengah. 7

d. Pasang batu bata pengunci ditengah-tengahnya. e. Bersihkan dan rapikan pasangan yang telah jadi dengan jointer. C. Lembar Latihan Gambar 3. Memasang pasangan batu bata bentuk busur lurus 1 bata untuk tembok tebal ½ bata. 8

KEGIATAN BELAJAR 3 MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR LENGKUNG 1 BAT A UNTUK TEMBOK TEBAL ½ BATA A. Lembar Informasi Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur biasanya dipakai pada pasangan tembok di atas kusen pintu atau kusen jendela. Tujuan dari pasangan ini untuk mengurangi atau menghilangkan gaya desak yang bekerja pada kusen. Persyaratan dalam memasang konstruksi batu bata bentuk busur. 1. Jumlah bilangan bata yang dipasang harus ganjil. 2. Lapisan bata (bata + spesi) harus diukur mulai tengah, tempat titik tengah bata tengah yang terletak di sumbu vertikal kepala kusen dari kusen pintu/jendela. 3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus dimulai dari samping kiri ke kanan dan dari samping kanan ke kiri, sehingga bertemu di sumbu vertikal kepala kusennya. 4. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus mengikuti arah benang yang telah dipasang sebelumnya, baik yang tegak maupun dengan arah ke pusat atau dengan arah melengkung. 5. Bata tengah dipasang terakhir dan dipasang dengan desakan yang cukup kuat, agar pasangan seluruhnya menjadi kuat dan rapat. 6. Pasangan harus dipasang sekaligus selesai, agar didapat satu kesatuan pasangan yang baik. 7. Tebal siar datar di atas kusen pintu/jendela, makin ke tengah makin tebal, misal : siar di tepi ½ cm dan siar di tengah 1 cm. 8. Adukan yang digunakan untuk pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus lebih baik dari adukan untuk pasangan temboknya. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur dapat dipasang dengan berbagai cara, tergantung pada tebal temboknya antara lain : 9

1. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata dengan arah terpusat untuk tembok tebal ½ bata. 2. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata untuk tembok tebal 1 bata. 3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lengkung tinggi 1 bata untuk tembok tebal 1 bata Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus dengan arah terpusat lebih baik dari pada pasangan konstruksi batu bata bentuk busur biasa (vertikal), demikian pula pasangan konstruksi batu bata bentuk busur bentuk lengkung karena pemindahan gaya desak ke samping lebih baik. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur hanya diperkenankan untuk bentang pintu/jendela maksimum 1 meter. Untuk bentang pintu/jendela lebih dari 1 meter, harus dipasang balok latei dari beton bertulang. B. Lembar Kerja 1. Alat a. Cetok b. Meteran/Rol meter c. Benang dan line bobbins. d. Penyiku. e. Unting-unting. f. Palu/martil ½ kg. g. Blebes pelurus h. Cangkul/sekop. i. Saringan pasir. j. Bak spesi. k. Bolster l. Tongkat ukur. m. Jointer. n. Ember. 10

2. Bahan a. Adukan (1 kp : 1 sm : 1 ps). b. Batu bata. c. Benang 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang lengkap dan betul, (sarung tangan, topi, sepatu dll). b. Bersihkan tempat pekerjaan dari kotoran atau benda-benda yang mengganggu pekerjaan. c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan. d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman tidak mudah jatuh dan mudah dijangkau. e. Hindarkan pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya. f. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, hati-hati serta jangan bersendau gurau. g. Perhatikan petunjuk dari pembimbing. h. Perhatikan dan pelajari dengan seksama gambar tugas dan uruturutan kerja, bila terdapat materi yang kurang jelas segera tanyakan pada pembimbing. i. Bekerjalah bersama-sama dengan teman seregu, dengan saling membantu dan perhatikanlah teman-teman agar tidak terjadi kecelakaan j. Laporkan segera kepada pembimbing, bila terjadi sesuatu yang merugikan (kecelakaan) sewaktu bekerja. 4. Langkah Kerja a. Setelah cetakan terpasang di atas kusen dengan rapi, pasang batu bata menurut benang yang ditarik dari as busur dimulai dari kiri. b. Pasang bata seperti langkah a, dimulai dari sisi kanan. c. Ulangi langkah kerja seperti pada point a dan b hingga sampai tengah. 11

d. Pasang batu bata pengunci ditengah-tengahnya. e. Bersihkan dan rapikan pasangan yang telah jadi dengan jointer. C. Lembar Latihan Gambar 4. Memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk tembok tebal ½ bata. 12

KEGIATAN BELAJAR 4 MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR LENGKUNG 1 BATA UNTUK TEMBOK TEBAL 1 BATA A. Lembar Informasi Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur biasanya dipakai pada pasangan tembok di atas kusen pintu atau kusen jendela. Tujuan dari pasangan ini untuk mengurangi atau menghilangkan gaya desak yang bekerja pada kusen. Persyaratan dalam memasang konstruksi batu bata bentuk busur. 1. Jumlah bilangan bata yang dipasang harus ganjil. 2. Lapisan bata (bata + spesi) harus diukur mulai tengah, tempat titik tengah bata tengah yang terletak di sumbu vertikal kepala kusen dari kusen pintu/jendela. 3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus dimulai dari samping kiri ke kanan dan dari samping kanan ke kiri, sehingga bertemu di sumbu vertikal kepala kusennya. 4. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus mengikuti arah benang yang telah dipasang sebelumnya, baik yang tegak maupun dengan arah ke pusat atau dengan arah melengkung. 5. Bata tengah dipasang terakhir dan dipasang dengan desakan yang cukup kuat, agar pasangan seluruhnya menjadi kuat dan rapat. 6. Pasangan harus dipasang sekaligus selesai, agar didapat satu kesatuan pasangan yang baik. 7. Tebal siar datar di atas kusen pintu/jendela, makin ke tengah makin tebal, misal : siar di tepi ½ cm dan siar di tengah 1 cm. 8. Adukan yang digunakan untuk pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus lebih baik dari adukan untuk pasangan temboknya. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur dapat dipasang dengan berbagai cara, tergantung pada tebal temboknya antara lain : 13

1. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata dengan arah terpusat untuk tembok tebal ½ bata. 2. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata untuk tembok tebal 1 bata. 3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lengkung tinggi 1 bata untuk tembok tebal 1 bata Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus dengan arah terpusat lebih baik dari pada pasangan konstruksi batu bata bentuk busur biasa (vertikal), demikian pula pasangan konstruksi batu bata bentuk busur bentuk lengkung karena pemindahan gaya desak ke samping lebih baik. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur hanya diperkenankan untuk bentang pintu/jendela maksimum 1 meter. Untuk bentang pintu/jendela lebih dari 1 meter, harus dipasang balok latei dari beton bertulang. B. Lembar Kerja 1. Alat a. Cetok b. Meteran/Rol meter c. Benang dan line bobbins. d. Penyiku. e. Unting-unting. f. Palu/martil ½ kg. g. Blebes pelurus h. Cangkul/sekop. i. Saringan pasir. j. Bak spesi. k. Bolster l. Tongkat ukur. m. Jointer. n. Ember. 14

2. Bahan a. Adukan (1 kp : 1 sm : 1 ps). b. Batu bata. c. Benang 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang lengkap dan betul, (sarung tangan, topi, sepatu dll). b. Bersihkan tempat pekerjaan dari kotoran atau benda-benda yang mengganggu pekerjaan. c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan. d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman tidak mudah jatuh dan mudah dijangkau. e. Hindarkan pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya. f. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, hati-hati serta jangan bersendau gurau. g. Perhatikan petunjuk dari pembimbing. h. Perhatikan dan pelajari dengan seksama gambar tugas dan uruturutan kerja, bila terdapat materi yang kurang jelas segera tanyakan pada pembimbing. i. Bekerjalah bersama-sama dengan teman seregu, dengan saling membantu dan perhatikanlah teman-teman agar tidak terjadi kecelakaan j. Laporkan segera kepada pembimbing, bila terjadi sesuatu yang merugikan (kecelakaan) sewaktu bekerja. 4. Langkah Kerja a. Setelah cetakan terpasang di atas kusen dengan rapi, pasang batu bata menurut benang yang ditarik dari as busur dimulai dari kiri. b. Pasang bata seperti langkah a, dimulai dari sisi kanan. c. Ulangi langkah kerja seperti pada point a dan b hingga sampai tengah. 15

d. Pasang batu bata pengunci ditengah-tengahnya. e. Bersihkan dan rapikan pasangan yang telah jadi dengan jointer. C. Lembar Latihan Gambar 5. Memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk tembok tebal 1 bata 16

LEMBAR EVALUASI Tes Tertulis 1. Apakah dasar pemikiran dari pasangan konstruksi batu bata bentuk busur? Jelaskan! 2. Berikan alasan kenapa jumlah bilangan bata yang dipasang pada konstruksi batu bata bentuk busur harus ganjil? 3. Sebutkan urut-urutan (cara) pemasangan konstruksi batu bata bentuk busur di atas kusen pintu/jendela? 4. Adukan yang digunakan untuk pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus lebih baik dari adukan untuk pasangan temboknya, Jelaskan! 5. Tepatkah untuk bentang lebih dari 1 meter dipasang konstruksi batu bata bentuk busur? Jelaskan! Hasil Keterampilan 1. Cara menggunakan alat : 20 %. 2. Sistematika kerja : 20 %. 3. Perhatian terhadap keselamatan kerja : 10 %. 4. Sikap kerja : 10 %. 5. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan : 15 %. 6. Hasil pekerjaan meliputi : a. Ketegakan busur : 5 %. b. Kelurusan pasangan : 5 %. c. Ukuran pasangan : 5 %. d. Susunan batu bata dan kerapian siar : 5 %. e. Kebersihan : 5 %. Jumlah 100 % 17

LEMBAR KUNCI JAWABAN Tes Tertulis 1. Dasar pemikiran pasangan konstruksi batu bata bentuk busur ialah Konstruksi lengkung tiga sendi. Penjelasan : Pada beban merata yang dilimpahkan pada batang kusen atas akan membentuk bidang momen berbentuk lengkung. Bidang momen bentuk lengkung ini posisinya dibalik ke atas, sehingga membentuk bidang busur. Bidang busur inilah yang digunakan sebagai konstruksi pasangan batu bata bentuk busur. Karena pada dasarnya lengkung busur yang dibalik ke atas setelah dibebani dengan berat tembok sebagai beban merata, momennya mendekati nol. Sedangkan untuk pasangan batu bata tidak kuat menahan tarikan, sehingga cocok bila diaplikasikan pada permasalahan ini. 2. Pada konstruksi batu bata bentuk busur Jumlah bilangan bata harus ganjil, karena bilangan ganjil untuk bata terakhir berfungsi sebagai pengunci pasangan batu bata dan membuat rapi pasangan dalam bentuk yang simetris baik kekanan maupun kekiri. 3. Pemasangan konstruksi batu bata bentuk busur di atas kusen pintu/jendela adalah pasangan dimulai dari sisi kiri dan sisi kanan secara bersamaan kemudian diakhiri pada pemasangan bata pengunci ditengah-tengah pasangan bentuk busur. 4. Adukan untuk pasangan busur yang lebih baik (keras) dari adukan pasangan batu bata bertujuan agar pasangan batu bata bentuk busur kedudukannya lebih kompak (stabil), karena susunan batu bata bentuk busur posisinya berlainan dengan posisi batu pada pasangan tembok. 5. Tidak, karena bentang lebih besar dari 1 meter sudah melebihi dari standar ukuran yang telah ditentukan. Lebih baik dipasang balok latei di atas kusen pintu/jendela bila bentang lebih besar dar 1 meter. 18

DAFTAR PUSTAKA Department Of Labour and Immigration. 1975. Basic Trade Manual, 13-1 Bricklaying Fundamentals. Canberra : Australian Government Publishing Service. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. 1988. Kumpulan Job Sheet Penataran Dosen FPTK IKIP Jakarta-Surabaya-Ujung Pandang Di FPTK IKIP Yogyakarta. Yogyakarta : FPTK IKIP Yogyakarta. Soegeng Djojowirono 1988. Konstruksi Bangunan Gedung. Yogyakarta : Biro penerbit Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakara. 19

KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian dari kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Pasangan Batu. Modul ini mengetengahkan pasangan konstruksi batu bata bentuk busur. Pengertian pasangan batu bata bentuk busur tidak harus membentuk suatu pasangan batu bata yang berbentuk lengkung. Pasangan rolag lurus di atas kusen dengan titik pusat tertentu juga bisa dikatakan bentuk busur. Konstruksi pasangan batu bata bentuk busur biasanya dipakai pada pasangan tembok di atas kusen pintu, kusen jendela atau diantara ujung (kop) dua tembok. Tujuan dari pasangan ini untuk mengurangi, menghilangkan atau mendistribusikan gaya desak yang bekerja pada kusen ke sisi-sisi tembok disampingnya. Beban yang berupa pasangan batu bata sebagai berat sendiri yang berada di atas kusen mengakibatkan kusen mengalami defleksi. Akibat defleksi ini daun pintu/daun jendela tidak dapat ditutup. Untuk mengatasinya maka dibuat pasangan konstruksi batu bata bentuk busur. Dengan adanya konstruksi pasangan batu bata bentuk busur diharapkan fungsi daun pintu/daun jendela tidak terganggu, dapat ditutup dengan baik dan mudah. Modul ini terkait dengan beberapa modul lain yang membahas pasangan tembok baik ikatan setengah bata maupun satu bata, pasangan kusen pada dinding batu bata. Dengan modul ini diharapkan peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh Instruktur. Tim Penyusun ii

DESKRIPSI JUDUL Modul ini terdiri dari empat kegiatan belajar. Keempat kegiatan belajar tersebut adalah: (1) Menentukan Titik Pusat Pasangan Batu Bata Bentuk Busur, (2) Memasang Pasangan Batu Bata Bentuk Busur Lurus 1 Bata Untuk Tembok Tebal ½ Bata, (3) Memasang Pasangan Batu Bata Bentuk Busur Lengkung 1 Bata Untuk Tembok Tebal ½ Bata, (4) Memasang Pasangan Batu Bata Bentuk Busur Lengkung 1 Bata Untuk Tembok Tebal 1 Bata. Kegiatan belajar 1, membahas tentang bagaimana cara menentukan titik pusat pasangan batu bata bentuk busur. Kegiatan ini merupakan langkah awal dari segala macam bentuk konstruksi pasangan batu bata bentuk busur dan sangat menentukan tingkat kerapian pasangannnya. Kegiatan belajar 2, membahas tentang bagaimana cara memasang pasangan batu bata bentuk busur lurus 1 bata untuk tembok tebal ½ bata. Kegiatan belajar 3, membahas tentang bagaimana cara memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk tembok tebal ½ bata. Kegiatan belajar 4, membahas tentang bagaimana cara memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk tembok tebal 1 bata. iii

PETA KEDUDUKAN MODUL iv

PRASYARAT Untuk melaksanakan modul dengan judul Memasang Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur memerlukan kemampuan awal yang harus dimiliki peserta diklat, yaitu : 1. Peserta diklat telah menguasai cara-cara membuat adukan untuk pasangan. 2. Peserta diklat telah menguasai cara-cara melukis bentuk busur baik tembereng maupun ½ lingkaran. 3. Peserta diklat telah menguasai cara-cara pemasangan tembok baik ikatan ½ bata maupun 1 bata. 4. Peserta diklat telah menguasai cara-cara memasang kusen pada dinding/jendela. v

DAFTAR ISI Halaman JUDUL MODUL... i KATA PENGANTAR... DESKRIPSI JUDUL... iii PETA KEDUDUKAN MODUL... PRASYARAT... DAFTAR ISI... PERISTILAHAN/GLOSSARY... viii PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL... TUJUAN... KEGIATAN BELAJAR 1 MENENTUKAN TITIK PUSAT PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR... 1 A. Lembar Informasi... 1 B. Lembar Kerja... 2 C. Lembar Latihan... 4 KEGIATAN BELAJAR 2 MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR LURUS 1 BATA UNTUK TEMBOK TEBAL ½ BATA... 5 A. Lembar Informasi... 5 B. Lembar Kerja... 6 C. Lembar Latihan... 8 KEGIATAN BELAJAR 3 : MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR LENGKUNG 1 BATA UNTUK TEMBOK TEBAL ½ BATA... 9 A. Lembar Informasi... 9 B. Lembar Kerja... 10 C. Lembar Latihan... 12 ii iv v vi ix x vi

Halaman KEGIATAN BELAJAR 4 : MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR LENGKUNG 1 BATA UNTUK TEMBOK TEBAL 1 BATA... 13 A. Lembar Informasi... 13 B. Lembar Kerja... 14 C. Lembar Latihan... 16 LEMBAR EVALUASI... 17 LEMBAR KUNCI JAWABAN... 18 DAFTAR PUSTAKA... 19 vii

PERISTILAHAN/GLOSSARY Lengkung Busur : Suatu bentuk kelengkungan dengan ukuran panjang jari-jari (r) tertentu. Bidang Momen : Hasil kali antara gaya dengan jarak tegak lurus dari gaya tersebut pada sebuah titik tinjau. Defleksi : Penurunan struktur akibat muatan/beban diatasnya pada balok dengan bentang tertentu yang ditumpu pada ujung-ujung balok tersebut. viii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Bagaimana kabar peserta diklat? Mudah-mudahan peserta diklat dalam keadaan sehat sehingga bisa meneruskan mempelajari modul ini. Pada bahasan ini peserta diklat diajak untuk mempelajari dan mempraktekkan 4 (empat) kegiatan belajar yaitu: (1) Menentukan titik pusat pasangan batu bata bentuk busur, (2) Memasang pasangan batu bata bentuk busur lurus 1 bata untuk tembok tebal ½ bata, (3) Memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk tembok tebal ½ bata, (4) Memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk tembok tebal 1 bata. Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat (1) menghitung panjang jari-jari r dari bidang busur dengan rumus (1¼ - 1½) b dengan benar, (2) menentukan letak titik as jari-jari bidang busur dengan benar, (3) membuat cetakan busur bentuk lengkung dari pasangan batu dengan benar, (4) memasang konstruksi pasangan batu bata bentuk busur dengan benar. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut kamu perlu mempelajari modul ini dengan cermat serta mempraktekkannya. Waktu yang disediakan untuk mempelajari modul ini adalah 28 x 50 menit (28 jam tatap muka) termasuk mengerjakan tes. Setelah menerima modul ini segeralah peserta diklat mempelajari dan mengerjakan perintah-perintah pada setiap kegiatan. Dalam melaksanakan praktek bentuklan 1 group yang terdiri dari 3-4 peserta diklat, kemudian bekerjalah secara bersama-sama. Selamat belajar, semoga berhasil! ix

TUJUAN A. Tujuan Akhir : Setelah selesai mengikuti dan mempraktekkan pelajaran pasangan konstruksi batu bata bentuk busur sampai selesai diharapkan peserta diklat dapat : 1. Mengetahui tentang cara-cara menentukan as busur pada pasangan konstruksi batu bata bentuk busur. 2. Mengetahui tentang cara-cara bagaimana menbuat cetakan busur. 3. Mengetahui tentang cara-cara bagaimana menbuat pasangan konstruksi batu bata bentuk busur. 4. Mengetahui fungsi pasangan konstruksi batu bata bentuk busur. B. Tujuan Antara : Setelah selesai mempelajari dan mempraktekkan pelajaran pasangan konstruksi batu bata bentuk busur sampai selesai dan benar diharapkan peserta diklat dapat : 1. Menghitung panjang jari-jari r dari bidang busur dengan rumus : (1 ¼ - 1 ½ ) b dengan benar. 2. Menentukan letak titik as jari-jari bidang busur dengan benar. 3. Membuat cetakan dari pasangan batu dengan benar. 4. Memasang konstruksi pasangan batu bata bentuk busur dengan benar. x

PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN Program Keahlian : Teknik Konstruksi Bangunan Tingkat I Tingkat II Tingkat III BAG-TGB.001.A BAG-TKB.004.A BAG-TKB.010.A BAG-TGB.001.A-01 BAG-TKB.004.A-85 BAG-TKB.010.A-105 BAG-TKB.004.A-86 BAG-TGB.001.A-02 BAG-TKB.004.A-87 BAG-TKB.010.A-106 BAG-TKB.004.A-88 BAG-TGB.001.A-03 BAG-TKB.004.A-89 BAG-TKB.010.A-107 BAG-TGB.001.A-04 BAG-TKB.005.A BAG-TKB.010.A-108 BAG-TGB.001.A-05 BAG-TKB.005.A-90 BAG-TGB.001.A-06 BAG-TKB.011.A BAG-TGB.001.A-07 BAG-TKB.005.A-91 BAG-TKB.011.A-109 BAG-TSP.001.A BAG-TKB.005.A-92 BAG-TKB.011.A-110 BAG-TSP.001.A-32 BAG-TKB.005.A-93 BAG-TKB.011.A-111 BAG-TKB.001.A BAG-TKB.001.A-71 BAG-TKB.005.A-94 BAG-TKB.011.A-112 BAG-TKB.001.A-72 BAG-TKB.001.A-73 BAG-TKB.006.A BAG-TKB.011.A-113 BAG-TKB.001.A-74 BAG-TKB.006.A-95 BAG-TKB.001.A-75 BAG-TKB.011.A-114 BAG-TKB.001.A-76 BAG-TKB.006.A-96 BAG-TKB.011.A-115 BAG-TKB.002.A BAG-TKB.007.A BAG-TKB.002.A-77 BAG-TKB.007.A-97 BAG-TKB.011.A-116 BAG-TKB.007.A-98 BAG-TKB.002.A-78 BAG-TKB.007.A-99 BAG-TKB.011.A-117 BAG-TKB.007.A-100 BAG-TKB.002.A-79 BAG-TKB.012.A BAG-TKB.008.A BAG-TKB.012.A-118 BAG-TKB.002.A-80 BAG-TKB.008.A-101 BAG-TKB.012.A-119 BAG-TKB.002.A-81 BAG-TKB.008.A-102 BAG-TKB.012.A-120 BAG-TKB.003.A BAG-TKB.009.A BAG-TKB.003.A-82 BAG-TKB.009.A-103 BAG-TKB.013.A BAG-TKB.013.A-121 BAG-TKB.003.A-83 BAG-TKB.009.A-104 BAG-TKB.013.A-122 BAG-TKB.003.A-84 BAG-TKB.013.A-123 Keterangan : BAG : Bidang Keahlian Teknik Bangunan TGB : Program Keahlian Teknik Gambar BAG-TKB.013.A-124 Bangunan BAG-TKB.014.A TSP : Program Teknik Survai dan Pemetaan BAG-TKB.014.A-125 TKB : Program Keahlian Teknik Konstruksi BAG-TKB.014.A-126 Bangunan BAG-TKB.014.A-127 TPK : Program Teknik Perkayuan TPS : Program Teknik Plambing dan Sanitasi : Modul yang dibuat BAG-TKB.014.A-128 iv