Bersama kita niatkan

dokumen-dokumen yang mirip
SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 20 TAHUN 2012

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012

2012, No1294.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

SURAT EDARAN MENPAN & RB NOMOR : 60 TAHUN 2012

Menteri adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

PERATURAN MENPAN & RB NOMOR : 60 TAHUN 2012

SOSIALISASI PEDOMAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 20 TAHUN 2012

SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

REFORMASI BIROKRASI Mewujudkan BIROKRASI BERSIH, KOMPETEN DAN MELAYANI Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA /PERMEN-KP/2017 TENTANG

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

CURICULUM VITAE. Lahir di Bojonegoro pada tanggal 18 Desember 1966 Menikah pada tanggal 24 Mei 2002, dikaruniai 1 Putri dan 2 Putra

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) PADA DIREKTORAT JENDERAL

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

RENCANA AKSI INSTANSI UNTUK MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KOMITMEN untuk WEWUJUDKAN

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

PEDOMAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS menuju WILAYAH BEBAS dari KORUPSI PADA K/L/PEMDA

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH

REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN PENGAWASAN. Heru Suseno, Yudrika Putra, Nila Yantrisiana, Testianto Hanung F.P

SOSIALISASI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM)

KORUPSI WILAYAH BIROKRASI BERSIH

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas. Outline Paparan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG TAHUN Disusun oleh: TIM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

20 program kegiatan dalam pembangunan ZI*)

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

RENCANA AKSI AREA PENGUATAN PENGAWASAN TAHUN 2017/2018 periode Januari 2017 s.d. April 2018

tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

Pendahuluan. Penguatan Pengawasan. Lemahnya Sistem Pengawasan. Perilaku koruptif ASN dan Pejabat Negara. Penyimpangan Birokrasi

SKEMA ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/706/KPTS/013/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI SERTA TINDAK LANJUT RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 13 TAHUN 2012

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 22/MENHUT-II/2010 TENTANG PEDOMAN AUDIT KINERJA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

LAPORAN ZONA INTEGRITAS PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI DI BIDANG PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK 11 TAHUN 2016 TENTANG PELAPORAN HARTA KEKAYAAN PEGAWAI BADAN SAR NASIONAL

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 2015 s.d 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT INSPEKTORAT JENDERAL

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM PENUNTASAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS, WBK, DAN WBBM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT BOJONEGORO LAPORAN PELAKSANAAN PELAYANAN BESUK TAHANAN SATTAHTI POLRES BOJONEGORO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Audit Kinerja. Pedoman.

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN

DPR menjadi parlemen moden. Sistem Pendukung

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LINGKUNGAN POLRI

LAPORAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

BUPATI SRAGEN. Mengingat : 1.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMEN-KP/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2013

Bersama kita niatkan

Tahapan memberantas/mencegah korupsi 1. Tahu 2. Mau 3. Mampu

Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 60 Tahun 2012 5 September 2012

I. PENDAHULUAN II. A. Latar belakang B. Maksud dan tujuan C. Pengertian umum Daftar Isi TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN ZI A. Penandatanganan dokumen PI B. Pencanangan pembangunan ZI C. Proses pembangunan ZI III. PENILAIAN DAN PENETAPAN UNIT KERJA BERPREDIKAT WBK/WBBM IV. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN V. EVALUASI DAN PELAPORAN VI. PENUTUP

TIGA PILAR PEMBANGUNAN ZI-WBK/WBBM RENSTRA; PAKTA INTEGRITAS. KOMITMEN (NIAT) K/L/P Penggerak Integritas; 20 program; Penilaian; Reviu/evaluasi; Pembinaan. Proses Pembangunan ZI PENGHAR GAAN WBK oleh pimp K/L/P; WBBM oleh Menpan&RB.

I. PENDAHULUAN Latar belakang 1. Kejahatan korupsi mrpk kejahatan yang luar biasa, yang menjadi penghambat utama tercapainya tujuan pembangunan nasional, yaitu terwujudnya Indonesia yang adil; 2. Upaya penindakan korupsi harus diimbangi dengan upaya pencegahannya; 3. Pemerintah telah berupaya melakukan upaya pencegahan yang dituangkan dalam Instruksi Presiden dan Peraturan Presiden; 4. Untuk mensinergikan kegiatan pencegahan korupsi, reformasi birokrasi, dan peningkatan kualitas pelayanan publik, maka ditetapkan kebijakan pembangunan ZI, yang sekaligus merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh PNS yang merupakan komitmen untuk tidak melakukan korupsi; 5. Sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan ZI, ditetapkan suatu indikator, dengan pemberian penghargaan berupa predikat WBK dan WBBM ; 6. Diharapkan nilai IPK Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pengertian 1. Zona Integritas adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada K/L/P yang pimpinan dan jajarannya mempunyai niat (komitmen) untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui upaya pencegahan korupsi, reformasi birokrasi, dan peningkatan kualitas pelayanan publik. 2. Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi syarat indikator hasil WBK dan memperoleh hasil penilaian indikator proses diatas 75 pada ZI yang telah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WDP) dari BPK atas laporan keuangannya.

Pengertian 3. Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi syarat indikator hasil WBBM dan memperoleh hasil penilaian indikator proses diatas 75 pada ZI yang telah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WDP) dari BPK atas laporan keuangannya. 4. Unit kerja adalah unit/satuan kerja di lingkungan K/L/P serendah-rendahnya eselon III yang menyelenggarakan fungsi pelayanan kepada masyarakat.

Pengertian 5. Maladministrasi adalah perilaku atau perbuatan melawan hukum, melampaui wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari yang menjadi tujuan wewenang tersebut, termasuk kelalaian atau pengabaian kewajiban hukum dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan yang menimbulkan kerugian materiil dan/atau immateriil bagi masyarakat dan orang perseorangan. 6. Unit Penggerak Integritas (UPI) adalah unit kerja yang ditugasi untuk memberikan dorongan dan dukungan administratif dan teknis kepada unit kerja dalam melaksanakan kegiatan pencegahan korupsi. Tugas UPI secara ex-officio dilaksanakan oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) pada masing-masing K/L/dan Pemda.

Pengertian 7. Tim Penilai Internal (TPI) adalah tim yang dibentuk oleh pimpinan K/L/dan Pemda yang mempunyai tugas melakukan penilaian unit kerja dalam rangka memperoleh predikat WBK/WBBM. 8. Tim Penilai Nasional (TPN) adalah tim yang dibentuk oleh Menteri yang mempunyai tugas melakukan penilaian unit kerja dalam rangka memperoleh predikat WBK/WBBM.

Ilustrasi ZI-WBK-WBBM Zona Integritas (K/L/P) Unit kerja Non WBK/WBBM Unit kerja WBK Unit kerja WBBM

II. TAHAP PEMBANGUNAN ZI A. Penandatanganan Pakta Integritas 1. Dilakukan oleh pimpinan dan seluruh pegawai K/L/danPemda secara serentak sesuai Permen PAN dan RB, No. 49 Tahun 2011, sebagai pelaksanaan Instruksi Presiden, No. 17 Tahun 2011; 2. Dilakukan juga pada saat pelantikan sebagai CPNS, PNS, dan mutasi kepegawaian horizontan maupun vertikal; 3. Penandatanganan PI sebagai unsur indikator utama penilaian WBK/WBBM.

B. Pencanangan pembangunan ZI 1. Pencanangan pembangunan ZI merupakan deklarasi komitmen bahwa pimpinan K/L/P siap menjadi instansi yang berpredikat ZI, yang dibuktikan dengan telah ditandatanganinya PI oleh sebagian besar pejabat/pegawainya; 2. Pencanangan dilakukan dalam upacara terbuka, dan disaksikan oleh wakil/unsur Kementerian PAN dan RB (wajib), KPK, dan ORI, serta unsur masyarakat lainnya; 3. Susunan acara pencanangan ZI.\, sekurang-kurangnya terdiri dari : a. Pernyataan pimpinan K/L/P dan penandatanganan piagam pencanangan oleh pimpinan K/L/P; b. Sambutan pimpinan K/L/P sebagai peneguhan pernyataan siap membangun ZI; dan c. Sambutan Menteri PAN dan RB atau yang mewakili.

C. Proses pembangunan ZI 1). Penerapan program pencegahan korupsi 1. Penandatanganan dokumen Pakta Integritas; 2. Pemenuhan kewajiban LHKPN; 3. Pemenuhan Akuntabilitas Kinerja; 4. Pemenuhan kewajiban Pelaporan keuangan; 5. Penerapan disiplin PNS; 6. Penerapan kode etik khusus; 7. Penerapan kebijakan pelayanan publik; 8. Penerapan Whistleblower system tipikor; 9. Pengendalian gratifikasi; 10.Penanganan benturan kepentingan;

Penerapan program pencegahan korupsi (lanjutan) 11. Kegiatan pendidikan/pembinaan dan promosi anti korupsi; 12. Pelaksanaan saran perbaikan dari BPK/KPK/APIP; 13. Penerapan kebijakan pembinaan purna tugas; 14. Penerapan kebijakan pelaporan transaksi tidak wajar; 15. Rekrutmen secara terbuka; 16. Promosi jabatan secara terbuka; 17. Mekanisme pengaduan masyarakat; 18. Pelaksanaan E-procurement; 19. Pengukuran kinerja individu; 20. Keterbukaan informasi publik.

2). Unit Penggerak Integritas (UPI) Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) adalah sebagai Unit Penggerak Integritas (UPI) yang berperan sebagai pembina melalui kegiatan konsultansi, sosialisasi, bimbingan teknis berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008, Tentang SPIP. Konsultansi terutama dalam hal pelaksanaan pembangunan ZI. Apabila diperlukan dapat meminta bantuan pendampingan kepada instansi terkait. 3). Unit Pembangun Integritas (UPbI) Unit Pembangun Integritas dibentuk pada masing-masing K/L/P dengan keanggotaan dari unsur Sekretariat dan unit kerja, yang mempunyai tugas mendorong (bersama UPI) terwujudnya WBK/WBBM.

III. PENILAIAN DAN PENETAPAN WBK/WBBM A. PENILAIAN DAN PENETAPAN WBK Indikator Proses Identifikasi Unit Kerja Penilaian TPI Reviu TPN lulus WBK (Pimp K/L/P) Indikator Hasil Tidak lulus Proses pembangunan ZI (20 program)

III. PENILAIAN DAN PENETAPAN WBK/WBBM B. PENILAIAN DAN PENETAPAN WBBM Indikator Proses Unit Kerja WBK Evaluasi/ Penilaian TPN lulus WBBM (Menpan& RB) Indikator Hasil Tidak lulus Usulan dari K/L/P

Indikator proses penilaian WBK/WBBM NO UNSUR/KOMPONEN INDIKATOR PROSES BOBOT (%) 1 Penandatanganan Dokumen Pakta Integritas 5 2 Pemenuhan Kewajiban LHKPN 6 3 Pemenuhan Akuntabilitas Kinerja 6 4 Pemenuhan Kewajiban Laporan Keuangan 5 5 Penerapan Kebijakan Disiplin PNS*) 5 6 Penerapan Kode Etik Khusus 4 7 Penerapan Kebijakan Pelayanan Publik*) 6 8 Penerapan Whistleblower System Tindak Pidana Korupsi 6 9 Pengendalian Gratifikasi 6 10 Penanganan Benturan Kepentingan (Conflicts of Interest) 6 11 Kegiatan Pendidikan/Pembinaan dan Promosi Anti Korupsi 6 12 Pelaksanaan saran perbaikan yang diberikan oleh BPK/KPK/APIP 5 13 Penerapan Kebijakan Pembinaan Purna Tugas*) 4 14 Penerapan Kebijakan Pelaporan Transaksi Keuangan yang Tidak Sesuai dengan Profil oleh PPATK 6 15 Promosi Jabatan Secara Terbuka*) 3 16 Rekrutmen Secara Terbuka 3 17 Mekanisme Pengaduan Masyarakat 6 18 E-Procurement 6 19 Pengukuran Kinerja Individu *) 3 20 Keterbukaan Informasi Publik 3 *) Belum dapat diterapkan karena belum ada kebijakan sebagai acuan atau karena kebijakan baru diterbitkan dan belum diterapkan secara luas

Indikator hasil penilaian WBK/WBBM NO UNSUR/KOMPONEN INDIKATOR HASIL WBK NILAI WBBM 1 Nilai indeks integritas*) 7,0 7,5 2 Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik 550 750 3 4 5 6 7 8 Persentase kerugian negara (KN) yang belum diselesaikan (%) Persentase maksimum temuan in-efektif (% anggaran) Persentase maksimum temuan in-efisien (% anggaran) Persentase maksimum jumlah pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin karena penyalahgunaan keuangan Persentase pengaduan masyarakat yang belum ditindaklanjuti **) Persentase pegawai yang dijatuhi hukuman karena tindak pidana korupsi *) Penerapannya menunggu persetujuan KPK; **) Khusus masalah maladministrasi pada unit kerja. 0% 0% 3% 2% 5% 3% 1% 0% Keterangan Skala 0-10 Berdasarkan instrumen KPK Permenpan Nomor 38 Tahun 2012 Dalam 2 tahun terakhir Berdasarkan penilaian APIP, BPK atau Keputusan Aparat Penegak Hukum (APH) Dalam 2 tahun terakhir Berdasarkan penilaian APIP dan BPK Dalam 2 tahun terakhir Berdasarkan penilaian APIP dan BPK Dalam 2 tahun terakhir 0% jika jumlah pegawai <100 orang; 1% jika jumlah pegawai 100 orang (utk WBK) 5% 0% Pengaduan yang telah >60 hari 0% 0% Dalam 2 tahun terakhir berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap

Sub unsur/komponen indikator proses 1. Pemenuhan (bobot 30%) Apakah unit kerja/instansi telah melaksanakan kegiatan/program sebagaimana dimaksud pada unsur/komponen, dan telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku? 2. Kualitas (bobot 50%) Bagaimana tingkat partisipasi pegawai dalam pelaksanaan kegiatan/program tersebut? 3. Implementasi (bobot 20%) Bagaimana tingkat keberhasilan (pencapaian tujuan) pelaksanaan kegiatan/program tersebut?

Contoh Indikator penandatanganan Pakta Integritas Pemenuhan Pegawai telah melakukan penandatanganan Dokumen Pakta Integritas Pimpinan instansi telah mengeluarkan SK tentang penetapan wajib penandatanganan Dokumen Pakta Integritas di lingkungan instansi Unit kerja telah melakukan sosialisasi atas kewajiban penandatanganan Dokumen Pakta Integritas Kualitas Pegawai/pejabat yang mendapatkan promosi atau mutasi jabatan telah menandatangani Dokumen Pakta Integritas tepat waktu pada saat pelantikan jabatan Pelaksanaan penandatanganan dan penerapan Pakta Integritas telah mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku Kesesuaian Dokumen Pakta Integritas dengan format dan substansi pada PerMenpan dan RB Nomor 49 Tahun 2011 Implementasi Unit kerja telah melakukan pengendalian atas pemenuhan penandatanganan Dokumen Pakta Integritas Unit kerja telah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Dokumen Pakta Integritas Unit kerja telah melakukan kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat untuk membentuk Forum Pemantau Independen Unit kerja telah melakukan tindak lanjut hasil pengendalian atas pemenuhan penandatanganan Dokumen Pakta Integritas

IV. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN A. Pembinaan Pembinaan karakter Integritas/Anti korupsi PNS Meluruskan Niat Pembinaan Terhadap unit kerja WBK/WBBM dan Non WBK/WBBM Unit Kerja Menghilangkan kesempatan Asistensi sistem/prosedur; Pelatihan teknis; Anggaran dan sarana; Reward dan punishment, dsb.

IV. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN B. Pengawasan Tim Pemantau Independen Rekomendasi Pencabutan Predikat WBK/WBBM Pengawasan Tingkat Nasional Terhadap unit kerja WBK dan WBBM Forum Pemantau Independen Laporan Pimp K/L/P Tembusan Tim PI Tindak lanjut APIP Rekomendasi Pencabutan Predikat WBK/WBBM Tingkat K/L/P

V. EVALUASI DAN PELAPORAN A. Evaluasi oleh Kementerian PAN dan RB 1. Penelaahan laporan; 2.Pengolahan informasi lapang. B. Pelaporan 1. K/L/P kepada Menteri PAN dan RB : a. Pelaksanaan pencanangan; b. Penetapan Unit kerja WBK; c. Proses pembangunan ZI lainnya. 2. Kementerian PAN dan RB kepada Presiden : : - Perkembangan pelaksanaan kebijakan Program Pembangunan ZI menuju terwujudnya WBK/WBBM (pada akhir tahun dan sewaktu-waktu).

Pengawasan Pemantau independen & masayarakat Penandatanganan Pakta Integritas Fasilitasi/dorongan dari UPI dan UPbI Tidak lulus Reviu TPN Diusulkan oleh Pimp. K/L/P (maks. 2 unit) Tidak lulus Pencanangan Proses pembangunan ZI Penilai an TPI WBK Usulan Penilaian TPN WBBM Lulus < 30 agst. Lulus 20 PROGRAM KEGIATAN Penetapan oleh Pimp. K/L/P Penetapan oleh Menteri PAN dan RB Indikator proses Indikator hasil Opini LK = WDP Indikator proses Indikator hasil Catatan : Penetapan WBK/WBBM berlaku satu tahun, dan dapat dicabut apabila terbukti ada hal-hal yang dapat menggugurkan indikator.

Kesimpulan Cara cepat mencapai WBK/WBBM : 1. Laksanakan semua ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pencegahan korupsi, reformasi birokrasi, dan pelayanan publik; 2. Selenggarakan pembinaan terhadap unit kerja dan individu pegawai secara kontinyu (berkelanjutan); 3. Lakukan pengawasan secara konsisten dan obyektif; 4. Berikan reward dan punishment secara adil. Kunci keberhasilan : Ciptakan Pribadi Bebas dari Korupsi (PBK)

Ikhtiar menuju Pribadi Bebas dari Korupsi Yakini tahu Ikrarkan mau Amalkan mampu PBK

Evaluasi diri Meyakini Mengikrarkan Mengamalkan Hukum Kejadian Sumpah pegawai Pakta Integritas??????

Harapan ke depan... Indonesia Bebas dari Korupsi RI Bebas dari Korupsi Lingkungan Unit Kerja (WBK) Diri sendiri (PBK) Staf/bawahan

Jujur adalah langkah awal Pemberantasan korupsi

Selamat berjuang, menuju... Indonesia yang bebas dari korupsi

* s/d 31 Oktober 2012 TARGET DAN REALISASI PENCANANGAN DAN PEMBANGUNAN ZI NO INSTANSI JUMLAH INSTANSI 1. Kementerian /Lembaga TARGET 2014 REALISASI 2012 *) KETERANGAN 62 40 24 KemPAN&RB, Kemdagri, Kemristek, Kemsos, Kemkumham, KemKKP, Kemkes, Bappenas, Kehutanan, Kem Kem Pertanian, Kem Perdagangan, Kem Keuangan, BPKP, BPOM, Bakosurtanal, BSN, BPPT, BAPETEN, BATAN, LIPI, LAPAN, BN, LAN, ANRI 2. Provinsi 33 33 9 Jatim, Sulut, Sumbar, Bali, Jabar, DIY, SulSel, Kaltim, Maluku 3. Kabupaten 399 33 32 Aceh Tengah, Hulu Sungai Selatan, Garut, Bangli, Jayapura, Lombok Utara, Tanah Datar, Maluku Tenggara, Pacitan, Polman, Dairi, Bengkulu Sel. Donggala, Paser, PPU, Kutai Barat, Bulungan, Berau, Nunukan, Malinau, Kukar, Tanah Tidung, Kutai timur, Buru, Buru Sel, Kep Aru, Malteng, MaltaraBar, Seram Barat, Seram Timur, Malbardaya, Pangkep 4. Kota 98 33 14 Banjar Baru, Sukabumi, Metro, Bandar Lampung, Jogya, Kediri, Gorontalo. Bukit Tinggi, Balikpapan, Bontang, Tarakan, Samarinda, Ambon, Tual JUMLAH 604 139 79