FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

dokumen-dokumen yang mirip
PENANGGULANGAN RISIKO. 2. Pembiayaan Risiko (Risk financing)

PENANGGULANGAN RISIKO. 2. Pembiayaan Risiko (Risk financing)

PERTEMUAN 5 PENANGGULANGAN RISIKO

PENGERTIAN INVESTASI

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendanai operasional perusahan maupun untuk membiayai investasi jangka UKDW

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

PENDAHULUAN. Langkah-langkah Penanggulangan Risiko:

BAB I PENDAHULUAN. dari pemegang saham dan hutang. Menurut sifatnya ada dua macam tipe

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan internal, yaitu dari laba perusahaan saja, tidak akan cukup untuk

DASAR-DASAR MANAJEMEN RISIKO/ RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR KERUGIAN POTENSIAL KERUGIAN ATAS HARTA

International trade and risks

PENGUKURAN RISIKO MANFAAT PENGUKURAN RISIKO DIMENSI YANG DIUKUR

PENGUKURAN RISIKO MANFAAT PENGUKURAN RISIKO DIMENSI YANG DIUKUR

MEMAHAMI INVESTASI, RESIKO, & RETURN. Dr. Budi S. Purnomo, SE., MM., MSi.

ANDRI HELMI M, SE., MM. RISK MANAGEMENT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendanaan ini bisa bersumber dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana

PENDAHULUAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Harjito dan Martono (2011:4) menyatakan:

Working Capital Management

BAB VIII MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif sepeda motor roda dua.

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seperti keuntungan dari potongan dagang (trade discount),

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. jumlah modal kerja bersih yang layak diterima, serta menjamin tingkat likuiditas

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pemimpin dalam sebuah perusashaan atau manajemen untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA Tujuan Investasi

BAB I PENDAHULUAN. datang. Perusahaan pun diharapkan mendapatkan hasil yang semakin baik dari. yang tepat atau kalah dalam persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. atau laba yang sebesar-besarnya yang mengandung konsep bahwa perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian yang telah dilakukan Sitepu (2006) yang berjudul Analisis

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisai ini perkembangan dunia pasar modal semakin pesat

TEHNIK-TEHNIK MANAJEMEN RISIKO

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aliran kas bebas atau lebih sering dikenal dengan free cash flow dapat

kinerja keuangan, diperlukan tolak ukur tertentu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

RESIKO DALAM ASURANSI

PENGAKUAN DALAM NERACA

Manajemen Modal Kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II LANDASAN TEORITIS

JUMLAH ASET LANCAR

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KEUANGAN BISNIS. Fungsi Manager Keuangan, Aliran Kas antara Perusahaan dan Pasar Modal, Beragam Istilah Pembelanjaan, Pengertian Modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Informasi tentang kinerja keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan. dengan meningkatkan inovasi dan produktivitas.

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi masalah menarik karena akan memenuhi harapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perbankan di Indonesia merupakan objek sekaligus subjek yang

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Menurut Muhammad (2004:4) perusahaan didirikan dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Telaah pustaka tersebut berasal dari berbagai sumber yaitu text book

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB II LANDASAN TEORI. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

BAB II URAIAN TEORITIS. panjang yang digunakan oleh perusahaan, sedangkan struktur keuangan

JUMLAH AKTIVA

30 September 31 Desember Catatan

ANALISIS PENGUKURAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT SEPATU BATA TBK

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

MANAJEMEN RISIKO MENANGGUNG RISIKO SENDIRI

OUTLINE 2 Pengertian Menanggung Risiko Sendiri Jenis-jenis Retensi Alasan Menanggung Risiko Sendiri Hal-hal yang Mendorong Penggunaan Retensi Batas Menanggung Risiko Sendiri Penyediaan Dana untuk Retensi

Apa itu ritensi risiko? 3 Ritensi risiko; perkiraan secara internal, baik secara utuh maupun sebagian, dari dampak finansial suatu risiko yang akan dialami oleh perusahaan.

Jenis Retensi Risiko 4 Retensi risiko yang terencana (planned) : asumsi yang secara sadar dan sengaja dilakukan oleh kontraktor untuk mengenali atau mengidentifikasi risiko. Dengan strategi seperti itu, risiko dapat ditahan dengan berbagai cara, tergantung pada filosofi, kebutuhan khusus, dan juga kapabilitas finansial dari kontraktor itu sendiri. Retensi risiko yang tidak terencana (unplanned) terjadi ketika kontraktor tidak mengenali atau mengidentifikasi kberadaan dari suatu risiko dan secara tidak sadar mengasumsi kerugian yang akan muncul.

Alasan Menanggung Risiko Sendiri 5 Merupakan keharusan, karena tidak alternatif lain. Berdasarkan pertimbangan biaya. Bila perkiraan expected loss dari Manajer Risiko lebih rendah daripada perkiraan perusahaan asuransi. Berdasarkan prinsip opportunity cost. Kualitas servis dari penanggung dianggap kurang memuaskan, dibandingkan dengan bila risiko tersebut ditangani sendiri.

6 Hal-hal yang Mendorong Penggunaan Retensi Jika biaya lebih rendah dibandingkan dengan yang akan dibebankan oleh perusahaan asuransi. Jika expected loss lebih rendah daripada yang diperkirakan perusahaan asuransi. Jika unit yang menghadapi risiko yang sama banyak jumlahnya, sehingga risikonya lebih rendah dan probabilitasnya dapat diperhitungkan.

7 Hal-hal yang Mendorong Penggunaan Retensi Retensi (cont d) Tujuan manajemen risiko menerima variasi yang besar dalam kerugian tahunan. Jika pembiayaan untuk memindahkan kerugian membengkak selama jangka waktu yang cukup panjang, sehingga menghasilkan opportunity cost yang lebih besar. Adanya peluang yang kuat untuk melakukan investasi, sehingga memperbesar opportunity cost. Keuntungan pelayanan internal (noninsurer servicing).

Kelemahan Penggunaan Retensi 8 Sering biaya yang dikeluarkan dengan meretensi lebih besar daripada biaya yang dibebankan oleh pihak asuransi. Expected lossesnya lebih besar daripada yang diperkirakan oleh perusahaan asuransi. Exposure unitnya sedikit, yang berarti bahwa risikonya tinggi, sehingga perusahaan yang bersangkutan tidak sanggup meramalkan besarnya kerugian secara memuaskan. Ketidak-mampuan keuangan perusahaan untuk menopang maximum possible losses atau maximum probable losses dalam jangka pendek (short run).

Kelemahan Penggunaan Retensi (cont d) 9 Tujuan manajemen risiko ditekankan pada "ketenangan pikiran" dan "variasi laba tahunan yang kecil" (relatif stabil). Jumlah kerugian dan biaya membengkak selama jangka pendek, sehingga mengurangi opportunity cost. Peluang investasi yang terbatas dengan tingkat pengembalian (return) yang rendah. Peraturan perpajakan yang lebih menguntungkan bila risiko diasuransikan (biaya pemindahan termasuk biaya).

Batas Menanggung Risiko Sendiri 10 Dalam menentukan batas yang terbaik dalam menanggung risiko sendiri perlu dilihat kriteria sebagai berikut: Penyediaan dana untuk pengganti kerugian yang ditanggung sendiri jangan sampai menyebabkan net worth position negatif, karena akan membahayakan ketahanan perusahaan. Likuiditas perusahaan atau kemampuan memenuhi kewajiban yang jatuh tempo jangan sampai terganggu tanpa bantuan dana dari sumber dana di luar perusahaan. Kestabilan pendapatan bagi pemegang saham jangan sampai terganggu.

Penyediaan Dana untuk Retensi 11 Cara Penyediaan dana untuk melaksanakan program retensi, antara lain: Tidak perlu penyediaan dana sebelumnya. Dengan membentuk dana cadangan. Dengan asuransi sendiri. Dengan Captive Insurer.

Penyediaan Dana untuk Retensi (cont d) 12 Cara Penyediaan dana untuk melaksanakan program retensi, antara lain: (cont d) Tidak perlu penyediaan dana sebelumnya. Dalam hal ini perusahaan tidak menyediakan dana khusus untuk meretensi risiko. Bila terjadi peril, kerugiannya diperhitungkan sebagai biaya. Jadi langsung mengurangi kentungan.

Penyediaan Dana untuk Retensi (cont d) 13 Cara Penyediaan dana untuk melaksanakan program retensi, antara lain: (cont d) Dengan membentuk dana cadangan. Membentuk dana cadangan dari bagian laba yang disisihkan, sehingga bila terjadi peril akan mengurangi besarnya dana cadangan. Kriteria untuk Pembentukan Dana Terjadinya kerugian tersebut sangat tidak reguler dan jumlah kerugiannya cukup besar. Akibat dari kerugian dapat mengganggu modal kerja dan pendapatan serta laba perusahaan.

Penyediaan Dana untuk Retensi (cont d) 14 Tujuan Pembentukan Dana: Untuk menciptakan keteraturan atau regulasi daripada kerugian yang tidak teratur atau irreguler terhadap harta kekayaan perusahaan. Keuntungan dari Pembentukan Dana: Adanya jaminan tersedianya dana dalam perusahaan yang tidak dapat diganggu gugat, hanya untuk mengatasi kerugian yang telah ditentukan. Untuk membentuk dana diperlukan keahlian penaksiran kerugian yang tepat.

Penyediaan Dana untuk Retensi (cont d) 15 Masalah dalam Pembentukan Dana: Adanya kemungkinan peristiwa kerugian ternyata lebih sering atau lebih cepat dari yang diperkirakan. Pembentuka dana yang terlalu besar dapat mengganggu penyediaan kas untuk melaksanakan rencana kegiatan operasional perusahaan. Di samping itu, dana yang terbentuk akan mengganggur (idle) dan tidak bisa digunakan untuk keperluan lain. Usaha memperoleh keringanan pajak tidak mungkin karena biasanya pihak kantor pajak hanya mengakui pengurangan beban pajak apabila kerugian-kerugian yang diperhitungkan dalam laba rugi perusahaan benar-benar telah terjadi.

Penyediaan Dana untuk Retensi (cont d) 16 Cara Penyediaan dana untuk melaksanakan program retensi, antara lain: (cont d) Dengan asuransi sendiri. Perusahaan membentuk organisasi asuransi ( self insurer ), yang bertugas mengelola dana cadangan untuk membiayai pengelolaan risiko. Badan ini merupakan badan otonom yang berhak menginvestasikan dana cadangan yang sedang menganggur, tetapi badan ini bukan perusahaan asuransi.

Penyediaan Dana untuk Retensi (cont d) 17 Cara Penyediaan dana untuk melaksanakan program retensi, antara lain: (cont d) Dengan Captive Insurer. Dalam hal ini perusahaan membentuk sebuah perusahaan asuransi, di mana nasabahnya seluruhnya atau sebagian besar adalah perusahaan pendiri itu sendiri. Keuntungan cara ini adalah bahwa Captive Insurer dapat melakukan re-asuransi.

Keep Your Spirit to Learn More 18