BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JUDO. dengan jotosan pada pergelangan tangan yang berakibat fatal. Judo merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
I. OLAH RAGA. Pada saat yang sama, menonton orang lain berolahraga dapat juga jadi menyenangkan.

KARATE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

ANALISIS MINAT SISWA DI SMP NEGERI 3 GODEAN TERHADAP PENYELENGGARAAN EKSTRAKURIKULER JUDO SKRIPSI

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB IV BELA DIRI. 108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

PERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE DALAM RANGKA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR SMA (POPSMA)

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Gambar 1. Pakaian Karate-Do (Uwagi dan Zubon) Gambar 2. Dojo sebagai tempat latihan. Universitas Sumatera Utara

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter)

PERATURAN BARIS BERBARIS

, 2015 HASIL BANTINGAN TEKNIK TSURI GHOSI DIKAITKAN DENGAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG DAN OTOT TUNGKAI PADA CABANG OLAHRAGA JUDO

Sejarah Lempar Lembing

Peta Konsep GERAK RITMIK

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shella Abdillah Sunjaya, 2013

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)


BAB I PENDAHULUAN. Olahraga judo merupakan olahraga kompetitif yang memberikan

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogie Hary Kusumah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic

BAB I PENDAHULUAN. Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi. Sejumlah atlet mampu memberikan prestasi optimal pada cabang. yang membuat dasar pelatihan menjadi lebih baik.

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. matras, sehingga terjadi touché, (kemenangan mutlak). Touché untuk menyatakan

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

MELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA. Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III MAKNA FILOSOFI BUSHIDOU DI DALAM SIKAP AIKIDOUKA. 3.1 Filosofi Gi (Kebenaran) di dalam Sikap Aikidouka

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Operasional Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di. Jawa Tengah ini buka setiap hari Selasa-Minggu. Sedangkan hari Senin

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

PERATURAN PERTANDINGAN AMATIR (KOMITE) BAB 1 SARANA PERTANDINGAN PASAL 1 ARENA DAN KELENGKAPAN PERTANDINGAN

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

d. Pembelajaran Menahan Siku Lawan di Atas Pundak Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

TEKNIK TEKNIK DALAM JUDO JUDO NO GIJUTSU NI TSUITE

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas

Makalah Penjaskes Pencak Silat

I. PENDAHULUAN. kesehatan sangat diperlukan selama manusia masih menghendaki hidup

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, manusia kerap memanfaatkan kaki dan tangannya sebagai senjata.

TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

2 1- PERSYARATAN UMUM

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. permainan nasional bagi hampir semua negara Eropa, Amerika Selatan, Asia dan

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

: M. DEDY WIJAYA OPERASI : - SADAR RENCONG NAD TAHUN CINTA MEUNASAH NAD TAHUN HOBBY : OLAH RAGA MOTTO : IKHLAS SEMANGAT TUNTAS

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Senam Ritmik/ Irama (Lanjutan)

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang berakar pada tradisi dan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha

SENAM. Bahan Belajar Mandiri

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

SIKAP HORMAT DAN TEGAK

BAB 2 DATA DAN ANALISA. -. Data dari perguruan wushu Purwa Aldaka. -. Buku The Way of Warriors karangan Chris Crudelli

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraganya semakin tinggi juga derajat suatu daerah atau Negara. Begitu pun di

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra

TEKNIK LANJUT BOLAVOLI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Universitas Sumatera Utara

Pengertian Lari Estafet

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JUDO 2.1 Sejarah Judo Judo adalah kata yang mengingatkan orang-orang pada suatu pukulan yang mematikan pada belakang leher atau pukulan berat 100 pound pada bahu dengan jotosan pada pergelangan tangan yang berakibat fatal. Judo merupakan olahraga dimana yang lemah dapat mengalahkan yang kuat. Judo terdiri dari dua kata yaitu Ju dan Do. Awalnya judo ditulis dalam huruf Cina yang artinya: Ju berarti lemah, lembut, dan Do berarti jalan atau cara. Judo juga berarti Gentle Way atau Cara Lembut. Cara itu adalah suatu konsep hidup yang diciptakan oleh Prof. Jigoro Kano. Jigoro Kano merupakan Maha guru sekaligus pencipta olahraga Judo pada tahun 1882. Beliau dilahirkan pada tahun 1860 di Setsu Mikage, prefecture Hyogo di Jepang Barat. Pada mulanya sebelum diciptakannya cara beladiri yang benar, cara perkelahian dilakukan dengan bentuk primitif. Tetapi dari zaman ke zaman berangsur-angsur terpengaruh oleh kebudayaan dan geografi sehingga masingmasing bela diri berkembang menjadi lebih baik dan berkarakter istimewa. Di Negara Eropa berkembang menjadi Tinju dan Gulat tetapi di Jepang berkembang menjadi Sumo dan Jujitsu. 4

Jujitsu juga disebut Yawara dan Taijutsu, yang menjadi induk judo yang sebenarnya adalah salah satu Bujutsu (seni bela diri tradisional Jepang), yaitu perkelahian tangan kosong. Jujitsu yang dikembangkan dalam waktu yang lama sehingga mencapai taraf yang tinggi, halus, dan baik dalam segi teknik makin berkembang. Tujuan untuk mempelajari bujutsu pada zaman itu bukan hanya untuk memahirkan teknik tetapi menjadi alat untuk mendidik watak manusia menjadi seorang ksatria. Kejayaan Jujitsu tidak terlepas dari nasib kemunduran. Itu adalah saat titik balik Jepang yang besar disebut revolusi Meiji. Adapun aliran-aliran yang menonjol pada zaman itu adalah Takenouchiryu, Sekiguchi-ryu, Shibukawa-ryu, Kito-ryu, Jikishin-ryu, Yoshin-ryu, Tenjinshinyo-ryu, dan lain-lain. Jigoro Kano pada usia 18 tahun keadaan fisiknya lemah atau tidak kuat sehingga selalu kalah oleh orang lain sebaya dia dalam latihan, maka dengan maksud ingin menjadi kuat dia mempelajari dua aliran Jujitsu yaitu: 1. Tonjinshinyo-ryu, dengan berguru kepada Hachinosuko fukuda dan Masato Iso, 2. Kito-ryu, dengan berguru kepada Tsenetoshi Iikubo. Beliau sangat tertarik pada teknik-teknik yang diberikan dan merasakan bahwa ini adalah harta kebudayaan yang berharga dan penting yang turun temurun di Negara Jepang. Beliau juga yakin bahwa selama mempelajari bujutsu juga sebagai penggembleng keluhuran mental/rohani serta sebagai cara untuk mendarmabaktikan diri kepada masyarakat Jepang dan Dunia (Kadir.2013:3). Selain mempelajari kedua aliran Jujitsu tersebut, beliau juga mempelajari juga aliran-aliran lainnya dan mengumpulkan serta menyaring bagian-bagian yang 5

baik dari setiap aliran. Bertahun-tahun beliau membandingkan dengan teori-teori, dan mencoba untuk menciptakan suatu teknik yang baru dalam Jujitsu. Dalam segi teknik beliau berdasarkan Atewaza (teknik penyerangan terhadap bagianbagian yang fatal), katamewaza (teknik bergumul), dari Tenjinshinyo ryu, dan Nage waza (teknik melempar/membanting) dari kito-ryu sebagai fundamen. Maka terciptalah dengan lengkap gerakan Randori ataupun gerakan Judo dan kata yang dipelajari pada masa sekarang ini. Nama Judo tidak lain sama dengan Jujitsu yang diubah. Akan tetapi Judo disempurnakan daripada Jujitsu, walaupun memiliki bentuk Randori dan kata yang serupa, yang menjadi tujuan pokok diciptakannya Judo ialah jalan kebajikan. Maka untuk memperjelas Do ini yang merupakan Jutsu/teknik, maka beliau memberi nama Judo. Untuk pemain disebut dengan Judoka. Dan Dojo diberi nama Kodokan. Kodokan merupakan panti menggembleng rohani dan jasmani melalui latihan Judo. Dan menetapkan nama Kodokan Judo dengan dihubungkannya nama Dojo di atas Judo. Kodokan Judo pertama kali di Eisyo-ji, Kitainiri Shitaya di Tokyo, dengan dojo yang hanya terdiri dari 12 lembar tatami. Pada waktu itu Jigoro Kano berusia 23 tahun dan hanya Sembilan orang yang berguru kepadanya. Setelah Kodokan Judo melalui perjuangan berhasil mencapai kemenangan, pada tahun 1893 kaum perempuan pertama kali diterima sebagai Judoka. Walaupun pada saat itu kaum olahragawati dipandang sebelah mata dalam struktur masyarakat Jepang. Jigoro Kano berkeinginan dengan adanya Judo dapat menghilangkan rasis yang terjadi pada saat itu, dan menciptakan perdamaian 6

dunia. Beliau menyebarkan Judo dimana-mana hingga akhirnya bergema nama Judo di tiap-tiap Negara. Judo pada saat itu menjadi mata pelajaran di sekolahsekolah Jepang bahkan dipelajari juga di sekolah kepolisian Jepang. Pada tahun 1911, beliau mendirikan Persatuan Olahraga Nasional Jepang, dan beliau terpilih sebagai ketua untuk organisasi ini. Pada tahun 1938, Jigoro Kano di utus untuk menghadiri konferensi di Kairo dan berhasil memperjuangkan Jepang menjadi tuan rumah penyelenggaraan olimpiade ke 13 di Tokyo, tetapi dalam perjalanan pulang beliau meninggal dunia tepatnya pada usia ke 79 tahun. Pada 1941, terjadi perang pasifik dan Judo dijadikan senjata sebagai bujutsu untuk perang. Setelah perang pasifik berakhir Negara Jepang musnah oleh kebakaran dan kerusakan berat Karena mengalami kekalahan perang. Tahun 1947, Judo mulai diperkenalkan lagi keluar Jepang. Ini membuktikan berkat hasil jerih payah yang pernah diperjuangkan oleh Jigoro Kano sewaktu mengembangkan Judo ke luar negeri. Sejak itu, dari Jepang banyak pelatih Judo yang diutus keluar negeri untuk melatih Judo. Pada tahun 1964 Judo menjadi salah satu cabang olahraga resmi Olimpiade ke-18 di Tokyo. Maka tercapailah Judo Dunia dari Judo Jepang bersama dengan kemasyhuran dan kenyataannya. 7

2.2 Pengetahuan Dasar Judo Menurut (Cabang-olahraga-olahraga.blogspot.com.2012:7) di jelaskan macam-macam pengetahuan dasar Judo secara umum, berikut penjelasannya : 2.2.1 Tingkatan Judo dan Warna Ikat Pinggang Dimulai dari kelas pemula (shoshinsha) seorang Judoka mulai menggunakan ikat pinggang dan disebut berada di tingkatan kyu kelima. Dari sana, seorang Judoka naik ke tingkat menjadi kyu keempat, ketiga, kedua, dan akhirnya kyu pertama. Setelah itu sistem penomoran dibalik menjadi dan pertama (shodan), kedua, dan seterusnya hingga dan kesepuluh, yang merupakan tingkatan tertinggi di Judo. Warna ikat pinggang menunjukkan tingkatan kyu ataupun dan. Pemula, kyu kelima dan keempat menggunakan warna putih; kyu ketiga, kedua, dan pertama menggunakan warna coklat; warna hitam dipakai oleh Judoka yang sudah mencapai tahapan dan, mulai dari shodan, atau dan pertama, hingga dan kelima. Judoka dengan tingkatan dan keenam hingga dan kesembilan menggunakan ikat pinggang kotak-kotak bewarna putih dan merah, walaupun kadang-kadang juga menggunakan warna hitam. 2.2.2 Lantai Judo Pertandingan Judo diselenggarakan diatas karpet atau matras (tatami) berbentuk segi empat (belah ketupat) dengan sisi 14,55 meter atau sepanjang 8 tatami yang dijajarkan. Selain dialasi matras, kebanyakan Dojo Judo sekarang 8

menggunakan pegas di bawah lantai palsu, untuk menahan benturan akibat bantingan. Di awal pertandingan pertandingan, kedua Judoka berdiri di tengah-tengah tepat dibelakang garis sejajar dengan diawasi oleh juri. Sebelum dimulai, kedua Judoka tersebut menunduk memberi hormat satu sama lain dari belakang garis. Di sudut atas dan bawah belah ketupat duduk dua orang hakim, dan di belakang masing-masing judoka, diluar arena yang dibatasi matras, duduk Judoka-Judoka dari regu yang sama, dan duduk pula seorang pencatat waktu dan seorang pencatat nilai. Pertandingan diselenggarakan didalam arena di dalam matras yang di batasi oleh (dan termasuk didalamnya) garis merah (jonai). Luas arena tersebut 9,1 meter persegi dan terdiri dari 50 tatami. Waza atau teknik judo yang dipakai di arena diluar garis merah (jogai) tersebut dianggap tidak sah dan tidak dihitung. 2.2.3 Seragam Judo Seragam (gi) longgar yang dikenakan seorang Judoka (judogi) harus sesuai ukurannya. 2.2.4 Jaket Bagian bawah jaket menutupi pantat ketika ikat pinggang dikenakan. Antara ujung lengan dengan pergelangan tangan selisih 5-8 cm.lengan baju panjangnya sedikit lebihnya dua pertiga panjang lengan. Karena jaket ini dirancang untuk menahan benturan tubuh akibat di banting ke lantai, maka bahannya umumnya lebih tebal. 9

2.2.5 Ikat Pinggang Ikat pinggang harus cukup panjang sehingga menyisakan 20-30 cm menjuntai pada masing-masing sisi. 2.2.6 Celana Celana yang dipakai harus sedikit longgar. Antara ujung celana dengan pergelangan kaki selisih 5-8 cm. Celana panjangnya sedikit lebihnya dari dua pertiga panjang kaki. 2.2.7 Mengenakan Seragam Celana dikenakan dan tali celana dikencangkan. Jaket kemudian dikenakan dengan sisi kiri diatas sisi kanan. Kenakan ikat pinggang dengan cara meletakkan tengah-tengah sabuk didepan perut, kemudian kedua ujung sabuk diputar melingkar di belakang pinggang kembali ke depan, pegang kedua ujung sabuk, lalu talikan dengan kedua ujung sabuk, lalu talikan dengan kedua ujung berakhir secara horizontal. Talikan dengan kencang sehingga tidak lepas pada saat pertandingan. 2.2.8 Peraturan Pertandingan Pertandingan Judo diadakan antara perorangan dan beregu. Beberapa kompetisi membagi pertandingan menjadi 8 kategori, berdasarkan berat tubuh. Kompetisi lain membagi pertandingan berdasarkan tingkatan dan, umur, dan lainlain. Satu pertandingan Judo berlangsung selama 3-20 menit. Pemenang ditentukan dengan jalan Judoka pertama yang meraih satu angka, baik dengan 10

bantingan maupun kuncian. Juka setelah waktu yang ditentukan tidak ada pemain yang memperoleh satu angka, pemain dengan nilai lebih tinggi menang atau pertandingan berakhir seri. Kedua Judoka membungkuk memberi hormat satu sama lain pada awal dan akhir pertandingan. 2.2.9 Awal Pertandingan Kedua Judoka saling menghadap, meluruskan telapak kaki di belakang garis masing-masing di tengah-tengah arena dan berdiri tegak lurus. Kemudian mereka maju satu langkah, diawali dengan kaki kiri, dan berdiri dengan posisi kuda-kuda (shizen hon tai). Sang juri lalu berkata mulai (hajime) dan pertandingan pun dimulai. 2.2.10 Akhir Pertandingan Kedua Judoka kembali dalam posisi kuda-kuda dan menghadap satu sama lain satu langkah di depan garis mereka masing-masing. Juri kemudian mengumumkan hasil pertandingan, dan kedua kontestan mundur selangkah ke belakang garis, dimulai dengan kaki kanan. Mereka lalu membungkuk lagi dan keluar dari arena. 2.2.11 Pelanggaran Menurut Kadir (2013:155-158) ada 32 hal yang tidak boleh dilakukan oleh Judoka. Judoka akan dikenai empat tingkatan sanksi, tergantung seberapa berat pelanggaran yang dilakukan. Untuk tiap-tiap jenis pelanggaran, pertandingan dihentikan sejenak dan kedua Judoka kembali ke garis masing-masing. 11

a. Pelanggaran ringan (Shido) adalah peringatan untuk pelanggar peraturan yang tidak seberapa berbahaya. Judoka diberi peringatan awasete chui jika melakukannya untuk kedua kalinya. Pelanggaran ini memiliki nilai berkebalikan dengan satu koka (nilai yang tidak cukup bagus). b. Pelanggaran kecil (Chui) adalah peringatan untuk pelanggaran ringan. Pelanggaran ini memiliki efek negatif sebesar yuko (teknik yang diperagakan tidak cukup bagus untuk memperoleh setengah). c. Pelanggaran berat (Keikoku) adalah pelanggaran yang dapat dikenai sanksi dan teguran keras. Judoka yang melakukan pelanggaran ini akan dikurangi nilainya sebesar setengah angka. Dua pelanggaran kecil memungkinkan dikenai sanksi yang sama. d. Pelanggaran serius (Hansoku make) adalah pelanggaran yang dapat membuat seorang Judoka didiskualifikasi karena melakukan pelanggaran yang sangat berat sehingga membahayakan lawannya maupun orang lain. Empat kali peringatan (shido) juga dapat dikenai sanksi ini. 2.2.12 Posisi Tubuh Dalam Judo a. Posisi Duduk Duduk bersila (Seiza) dari posisi berdiri, kaki kiri ditarik kebelakang. Lalu lutut kiri diletakkan ke lantai di tempat di mana jari kaki kiri tadinya berada. Lakukan hal yang sama dengan kaki kanan, dan kedua kaki pada saat ini harus bersangga pada jari kaki dan lutut. Kemudian luruskan jari kaki sejajar dengan lantai dan 12

pantat diletakkan di atas pangkal kaki. Letakkan kedua tangan di atas paha masing-masing sisi. Memberi horrmat (Zarei) dengan bersila, bungkukkan badan ke depan sampai kedua telapak tangan menyentuh lantai dengan jari tangan menghadap ke depan. Diam dalam posisi ini selama beberapa saat kemudian kembali ke posisi bersila. b. Posisi Berdiri Memberi hormat (Ritsurei) berdiri dengan kedua pangkal paha didekatkan, bungkukkan badan ke depan sekitar 30 derajat dengan telapak tangan di depan paha. Diam dalam posisi ini selama beberapa saat, kemudian kembali ke posisi berdiri. Posisi alami (Shizen tai) tegakkan badan dalam keadaan berdiri, kaki dibuka sekitar 30 cm dalam posisi natural. Istirahatkan otot bahu dan tangan. Ini adalah postur dasar dan alami Judo. 13