BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebenarnya, secara linguistik kata yang lebih tepat adalah menocease yang

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KECEMASAN (ANSIETAS) Niken Andalasari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

1. Bab II Landasan Teori

Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur tahun

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin. angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggambarkan haid. Menopause adalah periode berakhirnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihasilkan indung telur. Berhentinya haid akan membawa dampak pada konsekuensi

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I. Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan. manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa

TINJAUAN PUSTAKA. menopause (Kuncara, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. wanita yang biasanya terjadi di atas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam

PERAN BIDAN DALAM MENGHADAPI WANITA KLIMAKTERIUM

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

`BAB I PENDAHULUAN. akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan bukan sekedar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB 1 PENDAHULUAN. Wanita mulai dari usia remaja hingga dewasa normalnya akan mengalami

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,

dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

Kata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka.

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

Bab IV Memahami Tubuh Kita

LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

Ditandai dg penurunan kekuatan fisik & daya ingat Dibagi dlm 2 bagian :

JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. xiv

Lembar Persetujuan Responden


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menopause berasal dari bahasa latin yaitu mensis yang berarti bulan dan bahasa

keluhan baru. Emang dasar mungkin saya aja termasuk tipe ibu hamil yang rewel kali ya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kecemasan pada Mahasiswa Tingkat Pertama. Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Menurut Bloom pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga), dan indra penglihatan (mata). Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda (Notoatmodjo, 2005). Secara garis besar Bloom membagi 6 tingkat pengetahuan, yaitu : a. Tahu (know) Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan b. Memahami (comprehension) Memahami sesuatu objek bukan sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. c. Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi lain. 5

6 d. Analisa (Analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan membuat diagram terhadap pengetahuan atas objek tersebut. e. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk menerangkan atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. f. Evaluasi (Evaluasi) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek tertentu. penilaian ini dengan sendirinya didasrkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. 2. Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Pengetahuan ibu tentang menopause sangat penting agar kaum wanita tidak dibuat bingung dan ragu dengan berbagai gejala yang menghawatirkan yang dialami. Ibu yang kurang informasi tentang menopause akan berdampak buruk karena kurangnya informasi akan menimbulkan kesalahpahaman atas pemahaman menopause sendiri. Sumber pengetahuan ibu tersebut, yaitu tingkat pendidikan mempengaruhi seseorang dalam menghadapi menopause, dimana semakin tinggi pendidikan ibu maka semua permasalahan dan ketakutan tentang menopause dapat dihadapi dengan tenang (Srikandi, 2010).

7 B. Menopause 1. Definisi Menopause Kata menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu men yang berarti bulan dan peuseis artinya penghentian sementara yang digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid.sebenarnya, secara linguistik yang lebih tepat adalah menocease yang berarti berhentinya masa menstruasi.menopause dalam pandangan medis, bukan hanya sekedar penghentian sementara dari siklus haid, melainkan penghentian haid untuk selamanya.jadi, menopause dapat diartikan sebagai suatu masa ketika secara fisiologis siklus menstruasi berhenti. Hal ini berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Masa ini secara alamiah tidak dapat langsung diketahui, biasanya akan diketahui setelah kurang dari setahun berlalu. Masa menopause terkadang disebut juga dengan perubahan kehidupan. Menopause juga diartikan sebagai periode berhentinya masa haid secara alamiah yang biasa terjadi antara usia 45 dan 50 tahun. Menopause merupakan pendarahan rahim terakhir yang masih diatur oleh fungsi hormon indung telur.diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurangkurangnya satu tahun.(aqila, 2010). Defenisi paling sederhana dari menopause adalah periode menstruasi terakhir yang dialami. Hal ini terjadi ketika hormon-hormon yang mengontrol siklus menstruasi berada dalam kadar yang sangat rendah sehingga menstruasi tidak mungkin terjadi lagi. Sangat sulit mengetahui dengan pasti kapan menopause terjadi karena menstruasi dapat menjadi tidak teratur saat usia anda bertambah tua (Trisha, 2006). Menopause adalah periode menstruasi yang terakhir pada seorang wanita dan merupakan diagnosis yang ditegakkan secara retrospektif setelah amenore selama 12 bulan. Menopause terjadi pada usia rata-rata 51 tahun dan buku-buku sejarah mengungkapkan bahwa rata-rata usia tersebut tidak berubah setelah berabad-abad (Anna, 2006).

8 Produksi estrogen di ovarium menurun selama masa perimenopause.kadar hormon bisa berfluktuasi, dan ini mengakibatkan perubahan persis seperti waktu mau akil balig dulu.tetapi perubahan ini jauh lebih kuat dibanding masa puber dahulu.gejala ini dipengaruhi pula oleh persepsi wanita itu terhadap penuaan, termasuk reaksinya pada pandangan masyarakat tentang penuaan.menopause yang diinduksi terjadi kalau seseorang diangkat atau rusak akibat operasi histerektomi, kemoterapi atau radiasi.dalam hal ini menopause langsung terjadi tanpa didahului perimenopause. Selanjutnya masa sesudah menopause disebut post atau pasca-menopause (Ronald, 2005). 2. Proses Menopause Klimakterik merupakan periode peralihan dari fase reproduksi menuju fase usia tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun endokrinologik dari ovarium. Penurunan produksi hormon estrogen menimbulkan berbagai keluhan pada seorang wanita, sedangkan penurunan fertilitasi wanita dan laki-laki pada usia 20-24 tahun adalah 100%. Pada usia 35-39 tahun fertilitas wanita hanya tinggal 60% sedangkan laki-laki masih tetap tinggi, yaitu 95%. Pada usia 45-49 tahun fertilitas wanita tinggal 5% saja dan pada laki-laki mencapai 80% (Ali Baziad, 2003). 3. Tanda dan Gejala Menopause Menopause merupakan bagian dari perkembangan manusia (wanita) yang tentu saja melibatkan berbagai macam aspek termasuk di dalamnya fisiologis manusia. Tentu saja menopause akan menghadirkan berbagai macam tanda dan gejala tersendiri. Tanda dan gejala tersebut dapat dilihat baik dari segi fisik atau psikologisnya (aqila, 2010 ). a. Tanda-tanda fisik Perdarahan yang terjadi pada saat menopause tidak seperti menstruasi. Di sini siklus perdarahan yang keluar dari vagina tidak teratur. Perdarahan seperti ini terjadi terutama di awal menopause. Perdarahan akan terjadi dalam rentang waktu beberapa bulan yang kemudian akan berhenti sama sekali. Gejala ini disebut gejala peralihan (Aqila, 2010).

9 Rasa panas (hot flash) dan keringat malam adalah gejala klasik yang sekaligus menjadikan para wanita ketika mengalami menopause mendapatkan perawatan. Pada saat memasuki masa menopause wanita akan mengalami rasa panas yang menyebar dari wajah menyebar ke seluruh tubuh. Rasa panas ini terutama terjadi pada dada, wajah dan kepala. Rasa panas ini sering diikuti dengan timbulnya warna kemerahan pada kulit dan berkeringat. Rasa ini sering terjadi selama 30 detik sampai dengan beberapa menit (Ronald, 2005). Gejala pada vagina muncul akibat perubahan yang terjadi pada lapisan dinding vagina, sehingga vagina menjadi kering dan kurang elastis. Ini disebabkan karena penurunan kadar estrogen (Helan, 2007).Pada tubuh wanita yang memasuki masa menopause juga terjadi perubahan distribusi lemak. Lemak tubuh akan menumpuk pada bagian pinggul dan perut. Tidak hanya itu, tekstur kulit pun mengalami perubahan. Kulit menjadi lebih berkerut dan terkadang disertai jerawat (Ida, 2009). Berdasarkan literatur yang ada diketahui bahwa kita kehilangan sekitar 1% tulang dalam setahun akibat proses penuaan. Peristiwa inilah yang mungkin menyebabkan nyeri persendian. Tetapi setelah menopause, terkadang wanita akan kehilangan 2% per tahun. Kadar estrogen yang berkurang pada saat menopause akan diikuti dengan penurunan penyerapan kalsium yang terdapat dalam tulang. Akibatnya, tulang menjadi keropos dan rapuh (Rebecca, 2010). Munculnya gangguan vasomotoris yang berupa penyempitan atau pelebaran pembuluh-pembuluh darah. Pusing dan sakit kepala terus-menerus juga akan sering dijumpai pada wanita menopause. Selain itu gangguan sembelit, Neuralgia yaitu gengguan atau sakit saraf serta payudara kehilangan bentuknya dan mulai kendur merupakan akibat dari kadar estrogen yang menurun (Agus, 2000).

10 b. Gejala psikologis Sebelum menopause seorang wanita dapat mengingat dengan mudah, tetapi setelah mengalami menopause kecepatan mengingat menurun. Tidak hanya penurunan dalam kecepatan, tetapi juga kemampuannya mengingat sehingga sering lupa pada hal-hal yang sederhana (Rebeca, 2010) Wanita menopause biasanya mengalami perubahan emosional dan kognitif. Gejala yang paling umum adalah mudah tersinggung, suasana hati (mood) yang berubah-ubah, depresi dan pelupa. Sampai pada tingkat tertentu, perasaan ini sebenarnya berasal dari tekanan emosional terhadap gejala-gejala fisik yang mungkin dialami. Begitu banyaknya perubahan yang terjadi sehingga sangat sulit mengetahui gejala yang mana yang dipengaruhi oleh perubahan hormon (Helan, 2007). Biasanya, perubahan emosional ini tidak disadari oleh yang bersangkutan. Tidak jarang orang-orang yang disekitarnya dibuat bingung dengan perubahan ini. Pada kondisi demikian diperlukan pendekatan khusus bagi wanita tersebut. Pendekatan ini dilakukan untuk meyakinkan wanita atas apa yang sedang dia alami. Dengan pendekatan khusus ini diharapkan wanita yang mengalami menopause dapat memahami dan menerima bahwa kondisi emosionalnya sedikit berubah. Dengan kesadaran tersebut, maka wanita dapat lebih mengendalikan diri dalam bertindak (Srikandi, 2010). Beberapa wanita yang mengalami masa menopause tidak sekedar mengalami perubahan mood yang sangat drastis bahkan ada yang mengalami stres dan depresi. Stres disebabkan ketakutan di dalam diri wanita tersebut. Ketakutan tidak dapat berprestasi lagi dalam menjalin hubungan dengan pasangan. Selain itu, perubahan yang terjadi di dalam diri para kaum hawa inilah yang menambah beban pikiran mereka. Berat dan ringannya tingkatan stres pun tergantung kepada pikiran individu masing-masing. Berat ringannya tingkatan stres pun bergantung pada setiap penilaian individu terhadap keadaan yang

11 sedang dihadapi. Wanita yang mengalami depresi akan lebih sering merasa sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak dan juga merasa sedih karena kehilangan daya tarik. Seperti yang telah diketahui, sebagian besar wanita akan merasa tertekan jika kehilangan seluruh perannya sebagai wanita. Ditambah lagi dia harus menghadapi masa tua(aqila, 2010). 4. Perubahan-Perubahan Pada Menopause Menurut Kasdu (2002) dan Manuaba (1999) ada beberapa perubahan fisik yang terjadi pada menopause yaitu : a. Kulit Lemak bawah kulit berkurang sehingga kulit menjadi kendor. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam. Pada kulit tumbuh bintik-bintik hitam. Otot bawah kulit muka mengendor sehingga jatuh dan lembek. Kelenjar kulit kurang berfungsi dan hilangnya kolagen, menyebabkan kulit menjadi kering dan keriput. b. Tulang Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi rendahnya hormon estrogen dan hormon paratiroid. Tulang mengalami dekalsifikasi (pengapuran) artinya kalium menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang. Patah tulang terutama terjadi pada persendian paha, rendahnya kadar hormon estrogen dan progesteron menyebabkan zat kalsium tidak dapat disimpan dalam tulang, sebaliknya kalsium dalam tulang pelan-pelan menyusut, tandanya adalah mulai terasa nyeri dan linu pada tulang dan persendian. c. Vagina Liang senggama terasa kering, lapisan sel liang senggama menipis yng menyebabkan mudah terjadi infeksi. Jaringan menipis karena berkurang dan hilangnya jaringan lemak serta jaringan elastis.kulit menipis dan pembuluh darah berkurang sehingga menyebabkan pengerutan pada vulva, terjadi rasa

12 gatal dan juga hilangnya sekret kulit serta mengerutnya lubang masuk kemaluan, berkurangnya serabut pembuluh darah dan serabut elastis.daerah sensitif makin sulit untuk dirangsang, saat berhubungan seksual dapat terjadi nyeri dan sulit mencapai orgasme. d. Rambut Rontok Rendahnya kadar estrogen mempengaruhi penurunan aktivitas jaringanjaringan kulit kepala untuk mempertahankan kekokohan akar rambut. Akibat penurunan aktivitas jaringan kulit kepala dan hilangnya kolagen menyebabkan rambut terbelah-belah dan rontok. e. Payudara Bentuk payudara akan mengecil, mendatar dan mengendor. Hal ini terjadi karena pengaruh atropi pada kelenjar payudara. Puting susu juga mengecil dan pigmentasinya berkurang. f. Penambahan barat badan Berdasarkan penelitian ditemukan 29% wanita pada masa menopause memperlihatkan kenaikan berat badan dan 20% di antaranya memperlihatkan kenaikan yang mencolok. Hal ini ada hubungannya dengan turunnya estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak selain itu, kulitpun menjadi kendor sehingga tempat simpanan lemak bahkan dengan bertambah usia aktivitas tubuh juga berkurang hal ini menyebabkan lemak semakin banyak tersimpan. C. Kecemasan 1. Definisi kecemasan Kecemasan atau dalam bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari bahasa latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.kecemasan adalah kondisi emosional yang tidak menyenangkan, yang ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan, kekhawatiran dan juga ditandai dengan aktifnya sistem syaraf pusat (Post, 1978).

13 Kecemasan merupakan reaksi emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan ketakutan. Kecemasan dapat terjadi karena kekecewaan, ketidak puasan, perasaan tidak aman atau adanya permusuhan dengan orang lain.kecemasan adalah keinginan untuk menghindar dari terluka, menghindari teracuni, menghindar dari disalahkan dan bermacam sumber-sunber lain. 2. Tingkatan Kecemasan Ada beberapa tingkat kecemasan (Gail Wiscarz Stuart) yaitu : a. Kecemasan ringan yaitu berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. b. Kecemasan sedang yaitu memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. c. Kecemasan berat yaitu sangat mengurangi lahan persepsi seseorang, cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal lain dan memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain. d. Tingkat panik yaitu berhubungan dengan terperanganh, ketakutan dan teror. Karena mengalami kehilangan kendali, orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan, panik melibatkan disorganisasi kepribadian. Dengan panik, terjadi peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan pemikiran yang irasional. Tingkat kecemasan ini tidak sejalan dengan kehidupan dan jika berlangsung terus dalam waktu yang lama dapat terjadi kelelahan yang sangat bahkan kematian.

14 Skema 2.1 Rentang Respon Kecemasan Rentang Respon Kecemasan Respon adaftif Respon Maladaptif Antisipasi ringan sedang berat panik 3. Kecemasan Pada Menopause Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah di khawatirkan, misalnya kalau dulu bisa pergi sendirian keluar kota, namun sekarang merasa cemas dan khawatir. Hal ini juga diperkuat oleh larangan dari anak-anaknya. Kecemasan yang timbul pada ibu menopause umumnya bersifat relatif, artinya ada orang yang cemas dan dapat tenang kembali selama mendapatkan semangat/dukungan dari orang yang disekitarnya, namun ada juga orang yang terus-menerus cemas meskipun orang-orang disekitarnya telah memberi dukungan (Kuntjoro, 2002). Penampilan bagi seorang wanita menempati posisi yang utama. Perubahan fisik yang terjadi sejalan dengan masa menopause sudah tentu menimbulkan kesan yang lebih mendalam bagi kehidupan wanita. Timbulnya perasaan tidak berharga, tidak berarti memunculkan kekhawatiran tersendiri. Perasaan inilah yang dirasakan oleh sebagian besar wanita menopause. Dengan demikian, kecemasan menghadapi menopause adalah perasaan gelisah dan khawatir dari adanya perubahan fisik, sosial, maupun seksual Aqila, 2010). Sebuah permasalahan yang muncul tentu dilatarbelakangi oleh suatu hal. Demikian juga dengan kecemasan yang diderita oleh kebanyakan wanita yang mengalami menopause. Kecemasan tersebut antara lain dilatarbelakangi oleh dorongandorongan seksual yang tidak mendapatkan kepuasan dan terhambat sehingga menimbulkan konflik batin (Aqila, 2010).

15 4. Penyebab Kecemasan pada Wanita Menopause Kecemasan dapat disebabkan oleh ancaman integritas fisik meliputi bayangan ketidakmampuan fisiologis yang akan datang. Dapat juga menurunnya kapasitas untuk menjalankan aktivitas hidup sehari-hari. Ancaman terhadap diri sendiri meliputi bayangan-bayangan yang dapat membahayakan identitas diri, harga diri, dan fungsi integritas sosialnya. Faktor internal dan eksternal dapat mengancam harga diri. Faktor eksternal misalnya kehilangan nilai diri akibat kematian, perubahan jabatan, dan sebagainya. Sementara faktor internal misalnya, kesulitan interpersonal di rumah atau tempat kerja (Aqila, 2010). Selain itu, kecemasan dapat dikarenakan oleh patofisiologis yaitu faktor yang berhubungan dengan kebutuhan dasar meliputi pangan, kenyamanan dan keamanan. Kecemasan yang dirasakan wanita menopause karena adanya masalah yang tidak terselesaikan, kekhawatiran pada sesuatu yang belum terjadi, dan adanya motif sosial maupun seksual (Aqila, 2010). 5. Gejala Kecemasan pada Wanita Menopause Gejala fisiologis meliputi gemetar, tegang, nyeri otot, letih, tidak dapat santai, kelopak mata bergetar, kening berkerut, muka tegang, tidak dapat diam, mudah kaget, berkeringan, jantung berdebar cepat, rasa dingin, telapak tangan lembab, mulut kering, pusing, kepala terasa ringan, kesemutan, rasa mual, rasa aliran panas dingin, sering kencing, diare, rasa tak enak di ulu hati, kerongkongan tersumbat, muka merah dan pucat, denyut nadi, dan napas yang cepat pada waktu istirahat (Aqila, 2010). Gejala psikologis meliputi rasa khawatir yang berlebihan tentang hal-hal yang akan datang, seperti cemas, khawatir, takut, berpikir berulang-ulang, membayangkan akan datangnya kemalangan terhadap dirinya maupun orang lain, kewaspadaan yang berlebihan, di antaranya adalah mengamati lingkungan secara berlebihan sehingga mengakibatkan perhatian mudah teralih, sulit konsentrasi, merasa nyeri dan sukar tidur (Aqila, 2010). 6. Kiat Mengatasi Kecemasan Kecemasan yang berlebihan dapat menimbulkan dampak buruk bagi tubuh. Rasa yang berlebihan itulah yang memacu kerja organ tubuh tidak stabil. Misalnya, jantung berdetak lebih cepat dan organ pernapasan tidak berjalan dengan baik. Tentunya hal ini membuat wanita menopause terganggu dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Misalnya saja, sulit bernapas atau mudah lelah karena pacu jantung yang terlalu cepat (Aqila, 2010). Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat dapat mengurangi rasa cemas pada wanita menopause. Dengan demikian, wanita menopause lebih merasa

16 bahwa tidak ada seseorangpun yang keberatan menerima keadaanya sekarang. Hal ini akan membangkitkan rasa percaya diri dan sedikit demi sedikit menghilangkan rasa grogi pada wanita menopause. Wanita akan lebih percaya diri ketika berhadapan dengan masyarakat umum (Aqila, 2010). D. Kerangka Konsep Pengetahuan tentang Menopause Kecemasan Menghadapi menopause E. Hipotesis Penelitian Ha : Ada hubungan pengetahuan tentang menopause dengan kecemasan ibu dalam menghadapi menopause di Desa Kedai Damar Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2014.